Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

100 HARI JOKOWI : 3 RAPOR MERAH, 2 RAPOR BIRU LSI DENNY JA JANUARI 2015

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

MAYORITAS PUBLIK DUKUNG SBY KELUARKAN PERPPU PILKADA LANGSUNG. LSI DENNY JA Oktober 2014

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

PRAHARA PARTAI DEMOKRAT DAN KEKHAWATIRAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PRESIDEN SBY

AKANKAH LAJU PRABOWO TERHENTI? KASUS AKTIVIS GATE. Juni 2014

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember

MUNAS GOLKAR DI MATA PUBLIK. LSI DENNY JA Desember 2014

PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

AHOK KEMBALI KE JALUR PARTAI KAH?

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

ROBOHNYA MK KAMI. Lingkaran Survei Indonesi Oktober

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres Deklarasi

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

MAYORITAS PUBLIK INGIN TAHU PROGRAM CAPRES 2014

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

MORALITAS PUBLIK PARA ELITE DI TITIK NADIR. Lingkaran Survei Indonesia Juli 2013

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

Peran Pemerintah Minimal Saja

2014: Momentum Reformasi Jilid Dua. Lingkaran Survei Indonesia MEI

MEDIA SURVEI NASIONAL

Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

MAKIN BANYAK ORANGTUA YANG TAK INGIN ANAKNYA JADI ANGGOTA DPR. Lingkaran Survei Indonesia November

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Publik Sangat Kecewa Kiprah Politisi Muda

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya. Lingkaran Survei Indonesia Maret

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

Metodologi Quick Count

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

ARAH BARU PERILAKU PEMILIH

Publik Ingin Gubernur Jakarta Yang Bisa Atasi Banjir, Sampah dan Macet. Kerjasama dengan Cikom LSI

Flow chart penarikan sampel exit poll

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

RILIS SURVEI NASIONAL 1-9 FEBRUARI 2018

KOMISI PEMILIHAN UMUM

8.15 Pengamat Sosial -Prof Tajjudin Nur Effendi-

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

Rilis Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2018

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

BAB III DATA RESPONDEN

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

Publik Jakarta Rindukan Figur Ali Sadikin. Survei Pilkada DKI, Mei 2012

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

LAPORAN SURVEI NASIONAL & MEDIA MONITORING RESAERCH PREDIKSI ELEKTABILITAS PARTAI PADA PEMILU 2014

PROTES MASSA DAN KEPEMIMPINAN NASIONAL SEBUAH EVALUASI PUBLIK

Transkripsi:

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia LSI DENNY JA November 2015

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia Aksi terorisme yang terjadi di Paris, Perancis, 13 November 2015 lalu ternyata memiliki dampak psikologis terhadap masyarakat Indonesia. Mayoritas publik yaitu sebesar 84.62 % menyatakan khawatir aksi terorisme yang terjadi di Perancis bisa merembet ke Indonesia. Hanya sebesar 13.19 % yang menyatakan tak khawatir bahwa aksi terorisme ini akan merembet ke Indonesia. Demikian salah satu temuan penting survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA. LSI Denny JA kembali mengadakan survei khusus merespon aksi terorisme yang terjadi di Paris, Perancis. Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 15-17 November 2015. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 600 responden dan margin of error sebesar +/- 4.0 %. Survei dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia. Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei ini didanai sendiri oleh LSI Denny JA. Mereka yang khawatir bahwa aksi terorisme akan merembet ke Indonesia merata di semua segmen masyarakat.

Baik mereka yang laki-laki maupun perempuan, tinggal di pedesaan maupun perkotaan, berpendidikan tinggi maupun rendah, wong cilik maupun kelas ekonomi menengah atas, mayoritas menyatakan khawatir aksi terorisme seperti yang terjadi di Paris bisa merembet ke Indonesia. Namun prosentase kekhawatirannya lebih besar di kalangan yang tinggal di perkotaan, lelaki, berpendidikan tinggi, dan ekonomi menengah atas. Hal ini dapat dimaklumi karena segmen ini biasanya lebih aktif dan punya akses ke informasi global. ***** LSI Denny JA menemukan ada 4 (empat) alasan yang membuat publik khawatir terhadap aksi terorisme di Paris. Pertama, aneka berita mengenai jaringan ISIS yang sudah hadir di Indonesia dan Asia Tenggara. Berita penangkapan beberapa orang yang diduga terlibat jaringan ISIS oleh Densus 88 Mabel Polri di Jakarta, Bogor, Tangerang dan bekasi disertai bukti-buktinya misalnya baju tentara ISIS, buku jihad, dan lainnya beberapa waktu lalu menunjukan adanya dugaan keberadaan ISIS di Indonesia. Publik khawatir, Indonesia juga dijadikan target ISIS. Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa 86.11 % publik menyatakan khawatir, Indonesia dijadikan target berikutnya ISIS.

Kedua, publik khawatir benih terorisme di Indonesia disemai kembali dengan kasus terorisme di Paris. Di Indonesia sendiri sudah beberapa kali terjadi aksi terorisme yang menghebohkan. Diantaranya adalah Bom Bali I tahun 2002, Bom JW Marriot tahun 2003, dan Bom Kedubes Australia tahun 2004. Aksi terorisme di Paris mengembalikan memori publik Indonesia pada kasus terorisme yang pernah terjadi di tanah air. Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa 82.50 % publik menyatakan bahwa mereka khawatir dengan kemungkinan muncul kembali aksi terorisme seperti kasus Bom Bali. Ketiga, kondisi ekonomi yang semakin sulit di level grass root (kalangan masyarakat bawah) dikhawatirkan meningkatkan potensi terorisme. Kasus terorisme yang terjadi sebelumnya di Indonesia menunjukan bahwa latar belakang ekonomi pelaku terorisme adalah mereka yang sulit kehidupan ekonominya. Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa publik menyetujui bahwa kondisi ekonomi yang memburuk akan meningkatkan potensi terorisme di Indonesia. Keempat, radikalisme dan sektarianisme dirasakan semakian meluas dengan munculnya Peraturan Daerah (Perda) dan aturan pemerintah daerah yang diskriminatif. Komnas Perempuan mencatat di tahun 2015, tak kurang dari 300 Perda di seluruh Indonesia yang mengandung unsur diskriminatif.

Kasus Tolikara adalah kasus terkini aturan pemerintah daerah yang diskriminatif yang akhirnya memunculkan kekerasan. Atau misalnya kasus pelarangan perayaan ritual hari Asyura di Kota Bogor oleh pemerintah daerah. Publik mengkhawatirkan kebijakan diskriminatif ini akan memunculkan potensi kekerasan yang lebih besar. Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa 59.62 % publik percaya Perda diskriminatif akan membuka kesempatan tindakan kekerasan yang lebih besar seperti terorisme. Keempat alasan diataslah yang menguatkan kekhawatiran publik bahwa aksi teorisme di Paris bisa merembet ke Indonesia. Publik berharap bahwa ormasormas Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah termasuk pula Majelis Ulama Indonesia (MUI) lebih aktif menyuarakan sikap anti kekerasan dan mengutuk digunakannya simbol agama dalam aneka kegiatan terorisme tersebut. Publik pun berharap presiden harus lebih aktif mengantisipasi dan melawan terorisme. Salah satunya dengan lebih sering mengundang pemuka agama untuk semakin aktif menanamkan paham agama yang mengutuk terorisme. Selain itu, presiden pun diminta untuk mengevaluasi berbagai kebijakan pemerintah daerah yang diskriminatif karena dikhawatirkan akan memberi ruang bagi tindakan kekerasan atas keyakinan tertentu.

Kamis, 19 November 2015 Lingkaran Survei Indonesia - Denny JA Narasumber : Moderator : Tim Riset LSI: Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum.

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILEG 2014 NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPU TERBUKTI/TIDAK TERBUKTI PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3% GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05% PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12 Sehari Sebelum PILEG Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3% 7

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILPRES 2009 DUKUNGAN PEMILIH SURVEI LSI AWAL JUNI 2009 SURVEI LSI AKHIR JUNI 2009 PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009 HASIL KPU DI ATAS 50% SBY- BOEDIONO SBY- BOEDIONO SBY-BOEDIONO TERBUKTI 30%-50% - - - - DI BAWAH 30% MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO - TERBUKTI Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3. Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009. 8

Track Record LSI Quick Count Paling Akurat Pasangan Capres- Cawapres Quick Count LSI (Data 100 %) Hasil Resmi KPU 22 Juli 2014 Prabowo-Hatta 46. 70 % 46. 85 % Jokowi-JK 53. 30 % 53. 15 % *Simpangan baku antara hasil KPU vs LSI hanya 0. 15 %

METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 15 17 November 2015 Quickpoll (smartphone LSI) Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden : 600 responden Margin of error : ± 4 % Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar In Depth Interview Analsis media nasional Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden 10

Publik Khawatir Teror Paris Merembet ke Indonesia Q : Pada tanggal 13 November 2015, terjadi aksi teror berupa pengeboman dan penembakan di Paris, Perancis yang menimbulkan ratusan jiwa korban. Apakah bapak/ibu khawatir atau tidak khawatir aksi teror tersebut merembet ke Indonesia? Hanya dibawah 20 % yang menyatakan Tidak Khawatir

Laki-Laki Perempuan Khawatir Teror Merembet Ke Indonesia Q : Pada tanggal 13 November 2015, terjadi aksi teror berupa pengeboman dan penembakan di Paris, Perancis yang menimbulkan ratusan jiwa korban. Apakah bapak/ibu khawatir atau tidak khawatir aksi teror tersebut merembet ke Indonesia? Gender Base Ya Saya Khawatir Tidak, Saya Tidak Khawatir TT/TJ Laki-laki 50 % 85. 45 % 12. 73% 1. 82 % Perempuan 50 % 83. 78 % 13. 51 % 2. 70 % Baik laki-laki maupun perempuan diatas 80 % Khawatir Teror Paris Merembet ke Indonesia.

Segmen Atas Lebih Tinggi Kekhawatirannya Q : Pada tanggal 13 November 2015, terjadi aksi teror berupa pengeboman dan penembakan di Paris, Perancis yang menimbulkan ratusan jiwa korban. Apakah bapak/ibu khawatir atau tidak khawatir aksi teror tersebut merembet ke Indonesia? Tingkat Pendapatan Base Khawatir Tidak Khawatir TT/TJ Menengah Bawah 45.89 % 77. 08% 20. 83 % 2.08 % Menengah 29.11 % 91. 43 % 5. 72 % 2. 86 % Menengah Atas 24.63 % 94. 00 % 4. 60 % 1. 40 % Di semua segmen ekonomi diatas 70 % yang Khawatir Teror Paris Merembet ke Indonesia.

Semua Segmen Pendidikan Khawatir Q : Pada tanggal 13 November 2015, terjadi aksi teror berupa pengeboman dan penembakan di Paris, Perancis yang menimbulkan ratusan jiwa korban. Apakah bapak/ibu khawatir atau tidak khawatir aksi teror tersebut merembet ke Indonesia? Tingkat Pendidikan Base Khawatir Tidak Khawatir TT/TJ SMP Kebawah 45.69 % 82. 76 % 17. 24 % 0. 00 % SMA Kebawah 41.72 % 83. 33 % 16. 67 % 0. 00 % Pernah Kuliah 12.59 % 92. 86 % 3. 57 % 3.57 % Rata-rata dibawah 20 % yang menyatakan tidak khawatir Teror Paris Merembet ke Indonesia.

4 Alasan Publik Khawatir Teror Paris Merembet ke Indonesia 15

(1) Berita ISIS Hadir di Indonesia & Asia Tenggara Aneka berita tentang penangkapan dan penggrebekan jaringan ISIS di Indonesia serta keterlibatan sejumlah orang Indonesia dalam tentara ISIS di Irak, mengkhawatirkan publik bahwa Indonesia bisa dijadikan target teror.

Mayoritas Khawatir Indonesia Dijadikan Target ISIS Q : Aksi teror di Paris disinyalir dilakukan oleh ISIS. ISIS juga diwaspadai telah menyebarkan pengaruhnya di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Apakah Anda khawatir atau tidak khawatir ISIS menjadikan Indonesia sebagai target aksi teror berikutnya?

(2) Kembalinya Memori Bom Bali Aksi terorisme di Paris mengembalikan memori publik Indonesia pada kasus terorisme yang pernah terjadi di tanah air. Seperti Bom Bali I tahun 2002 & Bom JW Marriot Tahun 2003.

Publik Khawatir Teror Serupa Bom Bali Terjadi Kembali Q : Pasca peristiwa bom Bali 1 tahun 2002, Indonesia tercatat mengalami aksi teror bom serupa di tahuntahun berikutnya. Apakah Anda khawatir aksi teror serupa sedang direncanakan oleh teroris?

(3) Faktor Ekonomi Dipercaya Tingkatkan Potensi Terorisme Kondisi ekonomi yang semakin sulit di level grass root (kalangan masyarakat bawah) dikhawatirkan meningkatkan potensi terorisme. Kasus terorisme yang terjadi sebelumnya di Indonesia menunjukan bahwa latar belakang ekonomi pelaku terorisme adalah mereka yang sulit kehidupan ekonominya.

Publik Melihat Kondisi Ekonomi Berpangruh Q : Menurut Anda, apakah kondisi ekonomi yang semakin sulit di kalangan masyarakat bisa memicu terjadinya aksi teror? 21

(4) Meluasnya Radikalisme & Sektarian Radikalisme dan sektarianisme dirasakan semakian meluas dengan munculnya Peraturan Daerah (Perda) dan aturan pemerintah daerah yang diskriminatif. Komnas Perempuan mencatat di tahun 2015, tak kurang dari 300 Perda di seluruh Indonesia yang mengandung unsur diskriminatif.

Publik Menilai Perda Diskriminatif Picu Terorisme Q : Beberapa Pemerintah Daerah di Indonesia dinilai telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) diskriminatif seperti Perda yang mengatur pelarangan dan pembatasan amalan agama tertentu. Menurut Anda, apakah Peraturan Daerah yang dianggap diskriminatif tersebut berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap potensi terorisme? 23

Harapan Publik Pertama, Aktifnya peran Ormas Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah untuk mengutuk kekerasan. Kedua, Presiden aktif mengumpulkan pemuka agama untuk menyampaikan paham agama yang mengutuk terorisme serta mengevaluasi Perda yang diskriminatif