4.. Jeis da Sumber Data IV. METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii megguaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik da dari berbagai sumber lai yag diaggap releva dega peelitia. Utuk keperlua aalisis, data yag diguaka adalah data dari Tabel Iput Output tahu 2006 yag kemudia di-update ke tahu 2009 berdasarka data tahu 2006. Model Iput-Output di-update dega megguaka metode RAS. Metode RAS merupaka salah satu tekik peyusua Tabel IO dega megguaka metode o survei. Secara sederhaa metode RAS merupaka satu metode utuk memperkiraka koefisie iput yag baru pada tahu t, dimaa A(t) megguaka iformasi koefisie tahu dasar A(0), dega megguaka total permitaa atara tahu t, da total iput atara tahu t. Lagkah-lagkah utuk meg-update Tabel IO 2006 ke Tabel IO 2009 Provisi Aceh adalah sebagai berikut : () data tahu dasar yag diguaka adalah Tabel IO 2006, (2) dega megguaka asumsi tahu 2006, iformasi koefisie iput tahu 2006 kemudia dihitug ilai iput atara (Kuadra I), iput primer (Kuadra III) da permitaa akhir (Kuadra II), (3) dari hasil perhituga awal diperoleh total baris yaitu ilai total permitaa (Kode 30) da total peyediaa (Kode 700) yag tidak sama (ubalace), meskipu secara kolom (iput da output) mempuyai ilai yag balace, (4) melakuka balacig pada total baris (permitaa da peyediaa) dega megguaka metode RAS megguaka microsoft exel, (5) tahap pertama RAS dilakuka dega balacig total baris, sehigga meyebabka ubalace di total kolom, kemudia baru melakuka balacig di total kolom ysag meyebabka total baris mejadi ubalace dega selisih yag semaki
52 kecil sampai diperoleh ilai baris permitaa da peyediaa da kolom iputoutput yag balace; (6) hasil dari metode RAS kemudia dimasukka pada Tabel IO updatig 2009 secara legkap (Kuadra I-III) sehigga diperoleh ilai permitaa (30) da peyediaa (700), ilai iput (20) dega output (600) yag juga balace. 4.2. Metode Aalisis Peelitia ii megguaka Tabel Iput-Output 2009 yag dituruka dari Tabel Iput-Output tahu 2006. Sektor yag aka diaalisis dalam peelitia ii terdiri dari 55 sektor dega megguaka matrix 55x55 sektor seperti yag terdapat pada Tabel Iput-Output 2006. Dalam peelitia ii tidak dilakuka disagregasi maupu agregasi megigat keterbatasa waktu peelitia. Disagregasi da agregasi mempuyai pegertia yag berbeda. Disagregasi merupaka pemecaha satu sektor perekoomia mejadi beberapa sektor perekoomia, misalya Tabel IO Aceh yag berjumlah 55 sektor dipecah mejadi 60 sektor. Sedagka agregasi merupaka peggabuga beberapa sektor perekoomia mejadi satu sektor perekoomia, misalya Tabel IO Aceh yag 55 sektor diagregasi mejadi 20 sektor perekoomia. Disagregasi da agregasi sektor biasaya dilakuka sesuai dega aalisis data. Utuk melihat struktur Tabel Iput-Output Provisi Aceh tahu 2009 yag terdiri dari matrix 55x55 sektor disajika pada Tabel 6. Sedagka utuk keteraga kode sektor yag terdapat dalam Tabel disajika secara legkap pada Lampira.
53 Tabel 6. Struktur Tabel Iput-Output Provisi Aceh Tahu 2009 Output Iput 2.. 55 90 20 202 209 20 Sektor ekoomi Jumlah Permitaa Akhir Ouput 2 3 4 5. 55 80 30 302 303 304 305 600 4.3. Aalisis Struktur Permitaa da Peawara dalam Pembagua Utuk mejawab tujua pertama dari peelitia, maka diguaka beberapa alat aalisis yag membahas tetag permitaa da peawara dalam pembagua di Provisi Aceh. Model sisi permitaa da peawara merupaka faktor eksoge yag mempegaruhi perekoomia. Perekoomia dapat tumbuh apabila terdapat doroga atau peigkata pada permitaa akhir yag bersifat eksoge. Pedekata sisi peawara mejadika perekoomia sebagai suatu sektor yag dikedalika oleh sisi biaya produksi. Dalam model ii, pertumbuha sektor-sektor produksi dimugkika buka oleh peigkata permitaa akhir, amu karea adaya perubaha biaya iput primer. Aalisis Iput-Output sisi permitaa yaitu setiap ilai trasaksi iput atara dibagi dega ilai total iput sektor produksi yag megguakaya. Semetara sisi peawara melihat setiap ilai trasaksi iput atara dibagi dega total output setiap sektor produksi yag bersagkuta (Daryato da Yudy, 200a).
54 Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut: = (2) = Hasil bagi ilai trasaksi atara dega total output Z = Pegguaa output sektor listrik (sektor i) oleh sektor ekoomi lai (sektor j) X j = Total iput sektor ( j) 4.3.. Ekspor da Impor Ekspor meujukka ilai barag da jasa yag dihasilka Provisi Aceh yag dual ke luar Provisi Aceh, sedagka impor meujukka ilai barag da jasa yag berasal dari luar Provisi Aceh (Rochaa, 999). Rumus yag diguaka adalah: Ii = OTi Si Ei = OTi Di. (3) Ii = Impor seluruh sektor ekoomi ( i) Ei = Ekspor sektor ekoomi (i) Si = Peawara domestik sektor ekoomi (i) Di = Permitaa domestik sektor ekoomi (i) OTi = Output total sektor ekoomi Utuk melihat jumlah ekspor atar sektor maka jumlah output total dikuragi dega jumlah permitaa domestik dari sektor tersebut. Sedagka utuk melihat jumlah impor maka jumlah output total sektor i dikuragi dega peawara domestik sektor i. 4.3.2. Aalisis Struktur Output Output merupaka ilai produksi barag da jasa yag dihasilka oleh sektor-sektor ekoomi. Dimaa total output sama dega total iput (Daryato
55 da Yudy, 200b). Apabila iput yag diguaka sama dega satu maka output yag dihasilka juga sama dega satu. Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut:. = Xi = Xj (4) i= j= X i = Total output sektor ekoomi (i) Xj = Total Iput sektor ekoomi (j) Jika total iput sektor i sama dega satu maka jumlah output yag dihasilka oleh sektor i sama dega jumlah iput yag diguaka oleh sektor j. Bila total iput sektor i > maka jumlah output yag dihasilka oleh sektor j juga lebih besar, da sebalikya bila total iput sektor i < maka output yag dihasilka sektor j juga aka lebih kecil. 4.3.3. Aalisis Struktur Nilai Tambah Nilai tambah merupaka balas jasa yag diciptaka kepada faktor-faktor produksi yag berpera dalam proses produksi. Dimaa balas jasa mecakup kompoe yaitu: upah atau gaji, surplus usaha, peyusuta, da pajak tak lagsug (Saragih, 2003). Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut: V j = V j= (5) V j = Iput primer dari sektor ekoomi lai (j) V = Bayakya Output sektor Listrik (i) yag diguaka sebagai iput oleh sektor pertambaga (j) Jika Vj sama dega satu maka struktur ilai tambah sektor j sama dega rata-rata struktur ilai tambah sektor i, bila Vj > maka struktur ilai tambah
56 sektor j lebih besar dari rata-rata i, da bila Vj < maka struktur ilai tambah sektor j lebih redah dibadigka i. 4.3.4. Aalisis Keterkaita 4.3.4.. Aalisis Keterkaita ke Depa Utuk mejawab tujua kedua dari peelitia diguaka beberapa alat aalisis yag bertujua utuk melihat keterkaita atar sektor ekoomi di Provisi Aceh. Keterkaita lagsug ke depa (direct forward likage) diguaka utuk megetahui tigkat kepekaa suatu sektor terhadap sektor-sektor laiya melalui mekaisme pasar output. Hal tersebut meujukka kemampua suatu sektor utuk medorog pertumbuha produksi sektor-sektor lai yag memakai iput dari sektor ii. Sektor i dikataka mempuyai keterkaita (FL i ) yag tiggi apabila lebih besar dari satu. Sebalikya ilai FL i redah jika lebih kecil dari satu (Daryato da Yudy, 200a). Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut: FLi = j= (6) FLi = Keterkaita lagsug ke depa sektor ekoomi (i) α = Usur matriks kebaika Leotief Jika FLi sama dega satu maka sektor i memiliki keterkaita lagsug kedepa sama dega rata-rata sektor ekoomi lai, bila FLi > maka sektor i memiliki keterkaita lagsug kedepa lebih tiggi dibadigka rata-rata sektor ekoomi lai, da bila FLi < maka ilai keterkaita lagsug sektor i lebih kecil dibadigka dega rata-rata sektor ekoomi lai. Selai keterkaita lagsug ke depa, keterkaita tidak lagsug ke depa (idirect forward likage) juga diguaka utuk melihat kepekaa dari suatu
57 sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag megguaka output sektor tersebut baik secara lagsug maupu tidak lagsug peruit keaika permitaa total. Apabila permitaa akhir setiap sektor perekoomia meigkat satu uit, maka sektor i tersebut dapat meyumbag pemeuha sebesar α uit (Daryato da Yudy, 200a). Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut: FTLi = j= (7) FTL i = Keterkaita tidak lagsug ke depa sektor ekoomi (i) α = Usur matriks kebalika Leotief Jika ilai FTLi sama dega satu berarti ilai keterkaita tidak lagsug kedepa sektor i sama dega rata-rata sektor ekoomi lai, bila FTLi > maka ilai keterkaita tidak lagsug sektor i lebih tiggi dega rata-rata ilai keterkaita tidak lagsug sektor ekoomi lai, da bila FTLi < berarti sektor i memiliki ilai keterkaita tidak lagsug yag lebih redah dibadigka sektor ekoomi lai. 4.3.4.2. Aalisis Keterkaita ke Belakag Keterkaita lagsug ke belakag (direct backward likage) diguaka utuk megetahui distribusi mafaat dari pegembaga suatu sektor terhadap perkembaga sektor-sektor laiya melalui mekaisme trasaksi pasar iput. Hal tersebut meujukka kemampua suatu sektor utuk meigkatka pertumbuha idustri huluya (Daryato da Yudy, 200a). Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut: BLj = j= (8)
58 BL j = Keterkaita lagsug kebelakag sektor ekoomi lai (j) α = Usur matriks koefisie iput Bila BLj sama dega satu maka sektor j dikataka mempuyai kaita kebelakag yag sama i, bila BLj > maka sektor j memiliki keterkaita kebelakag yag tiggi dibadigka dega sektor i, sebalikya jika BLj < maka sektor j memiliki keterkaita lagsug yag redah dibadigka dega i. Semetara itu keterkaita tidak lagsug ke belakag (idirect backward likage) diguaka utuk meujukka akibat dari suatu sektor terhadap sektorsektor yag meyediaka iput atara bagi sektor tersebut baik secara lagsug maupu tidak lagsug peruit keaika permitaa total. Besara ii dapat dega mejumlahka peigkata meurut kolom eleme-eleme matriks (-A) -. Dari rumus tersebut diperoleh bahwa bila permitaa akhir sektor j aik satu uit, produksi selisih sektor perekoomia aik sebesar uit (Daryato da Yudy, 200b). Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut: BTLj = BTL j α j= (9) = Keterkaita tidak lagsug ke belakag sektor ekoomi lai (j) = Usur matriks kebalika Leotief Nilai BTL j dapat mempuyai ilai sama dega satu, lebih besar satu da lebih kecil dari satu. Bila BTL j =, ii berarti bahwa sektor j memiliki keterkaita tidak lagsug ke belakag yag sama dega rata-rata keterkaita tidak lagsug sektor i, bila BTL j > maka keterkaita tidak lagsugya diatas rata-rata sektor
59 i, da bila BTL j < maka keterkaita tidak lagsugya lebih redah dibadigka dega rata-rata sektor i. 4.3.5. Aalisis Dampak Peyebara Keterkaita lagsug ke depa (direct forward likage) da tidak lasug ke depa (idirect forward likage) maupu keterkaita lagsug ke belakag (direct backward likage) da keterkaita tidak lagsug ke belakag (idirect backward likage), seperti diuraika sebelumya maka belum memadai apabila dipakai sebagai ladasa pemiliha sektor kuci. Idikator-idikator tersebut tidak dapat diperbadigka atar sektor karea peraa permitaa akhir setiap sektor tidak sama. Oleh karea itu, kedua ideks tersebut haruslah diormalka dega cara membadigka rata-rata dampak yag ditimbulka oleh sektor tersebut dega rata-rata dampak seluruh sektor. Aalisis ii disebut dega dampak peyebara yag terbagi dua, yaitu: kepekaa peyebara da derajat kepekaa (Saragih, 2003). 4.3.5.. Aalisis Daya Peyebara Daya peyebara (power of dispersio) diguaka utuk megetahui distribusi mafaat dari pegembaga suatu sektor terhadap perkembaga sektor-sektor laiya melalui mekaisme trasaksi pasar iput. Kosep ii juga serig diartika sebagai kemampua suatu sektor utuk meigkatka pertumbuha idustri huluya atau kemampua suatu sektor utuk mearik sektor huluya. Sektor j dikataka mempuyai keterkaita kebelakag yag tiggi apabila PD j mempuyai ilai lebih besar dari satu, sebalikya jika ilai PD j
60 mempuyai ilai lebih kecil dari satu (Daryato da Yudy, 200b). Rumus yag diguaka utuk mecari ilai koefisie peyebara adalah: PDj i = 0 = j = i = PD j = Daya peyebara sektor ekoomi (j) α = Usur matriks kebalika Leotif. (20) Nilai PDj dapat berilai sama dega, lebih besar atau lebih kecil. Bila PD j = hal tersebut berarti bahwa daya peyebara sektor j sama dega rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi. Bila PD j > hal tersebut berarti daya peyebara sektor j lebih tiggi dari daya peyebara seluruh sektor ekoomi. Sebalikya, bila PD j < hal tersebut berarti bahwa daya peyebara sektor j dibawah rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi. 4.3.5.2. Aalisis Derajat Kepekaa Derajat kepekaa (degree of sesitivity) utuk megetahui tigkat kepekaa suatu sektor terhadap sektor-sektor yag lai malalui mekaisme pasar output. Kosep ii serig juga diartika sebagai kemampua suatu sektor utuk medorog pertumbuha produksi sektor-sektor lai yag memakai iput dari sektor ii atau dega kata lai adalah kemampua suatu sektor utuk medorog sektor hilirya (Daryato da Yudy, 200a). dimaa; Rumus yag diguaka utuk mecari ilai derajat kepekaa adalah: SDi i= 0 = j= i= SD i = Derajat Kepekaa sektor ekoomi α = Usur matriks kebalika Leotif.. (2)
6 Nilai SDi dapat berilai sama dega, lebih besar atau lebih kecil. Bila SDi = hal tersebut berarti bahwa derajat kepekaa sektor i sama dega rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi. Bila SDi > hal tersebut berarti derajat kepekaa sektor i lebih tiggi dari derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi. Sebalikya, bila SDi < hal tersebut berarti bahwa derajat kepekaa sektor i dibawah rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi. 4.3.6. Aalisis Dampak (Multiplier) Perubaha Permitaa Akhir terhadap Output, Pedapata da Teaga Kerja Sektor Ekoomi Utuk mejawab tujua ketiga dari peelitia, diguaka tiga alat aalisis yag bertujua utuk melihat dampak (multiplier) terhadap output, pedapata da teaga kerja. Multiplier adalah pegukura suatu respo atau dampak dari stimulus ekoomi. Multiplier adalah koefisie yag meyataka kelipata dampak lagsug dari meigkatya permitaa akhir sesuatu sektor terbesar satu uit terhadap produksi total semua sektor di wilayah peelitia. Total multiplier yag dituruka model Iput-Output dapat diklasifikasika dalam lima kompoe yag berbeda yaitu : iitial impact, first roud effect, idustrial support effect, cosumptio iduced effect da flow o effect. Tabel 7. Rumus Multipler Output, Pedapata da Teaga Kerja Item Multipler Output Pedapata Teaga kerja Efek awal h i e i Efek putara i a i a h i i a e i Efek Dukuga i α - i a i α h i h j - i a h i i α e i e j - i a e i Idustri Efek Kosumsi i α * - α i α * h i - α h i i α * e i - α e i Efek Total i α * i α * h i i α * e i Efek Lajuta i α * i α * h i - h i i α * e i - e i Sumber: Daryato da Yudy (200)
62 a i h i e i α α * = Koefisie output = Koefisie pedapata rumah tagga = Koefisie teaga kerja = Matriks kebalika Leotif model terbuka = Matrik kebalika Leotif model terbuka Type I = Type II = 4.3.6.. Aalisis Multiplier Output Multipler output dihitug berdasarka uit perubaha output sebagai efek awal, yaitu keaika atau peurua output sebesar satu uit satua. Setiap elemet dalam matriks kebalika Leotief (iverse matrix) meujukka total pembelia iput baik tidak lagsug maupu lagsug dari sektor i sebesar satu uit satua ke permitaa akhir. Dega demikia iformasi ii mempuyai arti bahwa struktur perekoomia dapat meetuka tigkat keterkaita atar sektor dalam perekoomia suatu wilayah. Koefisie dari matriks kebalika Leotief meujukka besarya perubaha aktivitas dari suatu sektor aka mempegaruhi tigkat output dari sektor-sektor lai. 4.3.6.2. Aalisis Multiplier Pedapata Multiplier pedapata megukur peigkata pedapata akibat adaya perubaha output dalam perekoomia. Dalam Tabel Iput-Output, yag dimaksud dega pedapata adalah upah da gaji yag diterima oleh rumah tagga. Pegertia pedapata yag dimaksud mecakup beberapa jeis pedapata, yag umumya diklasifikasika sebagai pedapata rumah tagga, devide da buga bak.
63 4.3.6.3. Aalisis Multiplier Teaga Kerja Multiplier teaga kerja meujukka perubaha teaga kerja yag disebabka oleh perubaha awal dari sisi output. Multiplier teaga kerja tidak diperoleh dari eleme-eleme dalam Tabel Iput-Output. Utuk memperoleh multiplier teaga kerja maka Tabel Iput-Output harus ditambahka baris yag meujukka jumlah teaga kerja utuk masig-masig sektor dalam perekoomia suatu wilayah. Peambaha baris ii bertujua utuk medapatka koefisie teaga kerja. Cara utuk memperoleh koefisie teaga kerja adalah membagi setiap jumlah teaga kerja masig-masig sektor perekoomia dega jumlah total output dari masig-masig sektor ekoomi. Koefisie teaga kerja (e i ) meujukka efek lagsug keteagakerjaa dari setiap sektor akibat adaya perubaha output sektor ke i. Efek lagsug da tidak lagsug ditujukka dega α e i utuk setiap sektor α * utuk semua sektor dalam perekoomia suatu wilayah. Sedagka efek total ditujukka dega α * e i (Daryato da Yudy, 200b). 4.4. Simulasi Perubaha Pegeluara Kosumsi Rumahtagga, Kosumsi Pemeritah da Ekspor terhadap Output, Pedapata da Teaga Kerja Sektor Ekoomi Semetara itu utuk mejawab tujua terakhir (keempat) dari peelitia maka diguaka alat aalisis yag bertujua utuk melihat dampak perubaha permitaa akhir terhadap output, pedapata da teaga kerja. Permitaa akhir dalam model Iput-Output, terdiri dari: kosumsi rumah tagga, kosumsi pemeritah, pembetuka modal, perubaha stok, ekspor da impor. Permitaa akhir tersebut merupaka produk barag da jasa yag diguaka sebagai idikator kesejahteraa masyarakat. Dalam peelitia ii aka dilakuka simulasi
64 perubaha permitaa akhir yag meliputi pegeluara kosumsi pemeritah, pegeluara kosumsi rumah tagga, da ekspor. Aalisis simulasi diguaka utuk megetahui perubaha variabel eksoge terhadap eraca edoge pada Tabel I-O Provisi Aceh 2006. Selai itu aalisis dilakuka utuk melihat dampak perubaha variabel eksoge pada permitaa akhir terhadap eraca edoge, yaitu output, pedapata da kesempata kerja. Hasil simulasi aka diguaka sebagai perumusa implikasi kebaka. Alteratif permitaa akhir yag aka disimulasika terdiri dari 3 kebaka sebagai berikut:. Pegeluara kosumsi rumahtagga aik sebesar 40 perse da pegeluara pemeritah aik sebesar 7 perse 2. Pegelura kosumsi rumahtagga turu 40 perse da pegeluara pemeritah turu sebesar 7 perse 3. Ekspor meigkat sebesar sebesar 32 perse Pertimbaga besarya agka persetase yag di ambil utuk simulasi kebaka yaitu berdasarka data distribusi Produk Domestik Regioal Bruto Pemeritah Aceh atas dasar harga kosta meurut pegguaaya dalam kuru waktu 998-2009. Selama kuru waktu tersebut distribusi pegeluara kosumsi pemeritah, rumahtagga, da ekspor memberika distribusi yag berfluktuatif (Lampira 9). Perhituga yag diguaka utuk dampak dari setiap skeario tersebut diguaka rumus sebagai berikut (Hotma, 2006):
65. Dampak Permitaa Akhir terhadap Output X = [I-A] - F. (22) X = Matriks output [I-A] - = Matriks peggada F = Permitaa Akhir 2. Dampak Permitaa Akhir terhadap Pedapata I = τv [I-A] - F.(23) I = Matriks pedapata τ = Matriks koefisie ilai tambah v = Matriks koefisie pedapata 3. Dampak Permitaa Akhir terhadap Kesempata Kerja L = γ [I-A] - F. (24) L = Matriks kesempata kerja γ = Matriks koefisie teaga kerja