LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN

dokumen-dokumen yang mirip
DHARMOTTAMA SATYA PRAJA LAPORAN KETERANGAN AKHIR MASA JABATAN BUPATI SEMARANG TAHUN

BUPATI SEMARANG. KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG Nomor : 050 / 0330 / 2011 TENTANG

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6

D A F T A R I S I Halaman

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN...I.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN TAHUN 2004 TENTANG

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 7 B. Gambaran Umum Daerah

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TENGAH NOMOR: 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN SUMBA TENGAH

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1 1

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

KATA PENGANTAR. Demikian disampaikan dan terima kasih. Semarapura, 25 Maret LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014 ii

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS JAWA BARAT TANGGAL 8 MEI 2014


RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I. DASAR HUKUM. A. Dasar Hukum Pembentukan Kabupaten Semarang

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV HASIL PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

BAB I P E N D A H U L U A N

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

LAMBANG DAERAH. LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) Provinsi / Kabupaten / Kota... TAHUN 2010.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN KETAPANG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 06 SERI D 01

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Transkripsi:

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN BUPATI SEMARANG TAHUN 2005 2010 KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2010

Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i iii BAB I PENDAHULUAN... I 1 A. LATAR BELAKANG.... I - 1 B. DASAR HUKUM... I 2 C. GAMBARAN UMUM DAERAH... I 5 B.1. Kondisi Geografis... I 5 B.2. Kependudukan... I 7 B.3. Kondisi Ekonomi... I 11 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH... I 1 A VISI DAN MISI... II 1 A.1. Visi... II 1 A.2. Misi... II 1 B STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH... II 4 B.1. Bidang Sosial Budaya... II 4 B.2. Bidang Ekonomi... II 16 B.3. Bidang Politik dan Pemerintah Daerah... II 46 C PRIORITAS DAERAH... II 59 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH... III 1 A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH... III 1 A.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah...... III 3 A.2. Target dan Realisasi Pendapatan... III 4 A.3. Permasalahan dan Solusi... III 9 B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH... III 11 B.1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah... III 11 B.2. Target dan Realisasi Belanja... III 13 B.3. Permasalahan dan Solusi... III 19 i

Daftar Isi BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH... IV 1 A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN... IV 1 A.1. Urusan Pendidikan... IV 1 A.2. Urusan Kesehatan... IV 18 A.3. Urusan Pekerjaan Umum... IV 51 A.4. Urusan Perumahan... IV 62 A.5. Urusan Penataan Ruang... IV 67 A.6. Urusan Perencanaan Pembangunan... IV 71 A.7. Urusan Perhubungan... IV 80 A.8. Urusan Lingkungan Hidup... IV 90 A.9. Urusan Pertanahan... IV 99 A.10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil... IV 104 A.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... IV 112 A.12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... IV 117 A.13. Urusan Sosial... IV 123 A.14. Urusan Ketenagakerjaan... IV 130 A.15. Urusan Koperasi dan UKM... IV 140 A.16. Urusan Penanaman Modal... IV 149 A.17. Urusan Kebudayaan... IV 156 A.18. Urusan Pemuda dan Olah Raga... IV 163 A.19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri..... IV 171 A.20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... IV 179 A.21. Urusan Ketahanan Pangan.... IV 201 A.22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. IV 205 A.23. Urusan Statistik... IV 213 A.24. Urusan Kearsipan... IV 216 A.25. Urusan Komunikasi dan Informatika... IV 221 A.26. Urusan Perpustakaan... IV 226 ii

Daftar Isi B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN... IV 233 B.1. Urusan Pertanian... IV 233 B.2. Urusan Kehutanan... IV 256 B.3. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral.... IV 263 B.4. Urusan Pariwisata... IV 270 B.5. Urusan Kelautan dan Perikanan... IV 277 B.6. Urusan Perdagangan... IV 284 B.7. Urusan Perindustrian... IV 292 B.8. Urusan Transmigrasi... IV 301 BAB V TUGAS PEMBANTUAN... V 1 A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA... V 2 A.1. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan... V 3 A.2. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan... V 3 A.3. Program dan Kegiatan yang Diterima... V 4 A.4. Sumber, Jumlah Anggaran dan Pelaksanaannya... V 6 A.5. Permasalahan dan Solusi... V 34 B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN... V 36 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN VI 1 A. KERJASAMA ANTAR DAERAH... VI 2 B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA... VI 5 C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH... VI 8 D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH... VI 9 E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA... VI 11 F. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM... VI 14 BAB VII PENUTUP... VII 1 iii

Daftar Isi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan I 6 Tabel 1.2 Penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2005 2009.. I 8 Tabel 1.3 Sebaran Penduduk Kab. Semarang Menurut Kecamatan Tahun 2005 2009... I 8 Tabel 1.4 Kepadatan Penduduk Kab Semarang Menurut Kecamatan Tahun 2005 2009... I 9 Tabel 1.5 Persentase Struktur Penduduk Kab Semarang Menurut Kelompok Umur Tahun 2005 2008... I 10 Tabel 1.6 Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kab Semarang Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2005 2008... I 10 Tabel 1.7 Perkembangan Industri Kab Semarang 2005-2009... I 12 Tabel 1.8 Data Industri Kecil Logam, Mesin dan Aneka Formal Tahun 2009... I 12 Tabel 1.9 Data Industri Kecil Kimia, Agro dan Hasil Hutan 2009.. I 13 Tabel 1.10 Data Obyek Wisata di Kabupaten Semarang... I 13 Tabel 1.11 Akomodasi Wilayah Kopeng... I 15 Tabel 1.12 Akomodasi Wilayah Bandungan, Ambarawa, Bergas Dan Ungaran... I 16 Tabel 1.13 Sentra Pertanian dan Perkebunan di Kab Semarang... I 17 Tabel 1.14 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Kurun Waktu 2005 2009... I 19 Tabel 1.15 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2009... I - 19 Tabel 1.16 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2009... I 20 Tabel 1.17 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Kab Semarang Tahun 2005 2009... I 21 Tabel 1.18 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Kab Semarang Tahun 2005 2009... I 21 Tabel 1.20 Pertumbuhan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Kab Semarang Tahun 2005 2009... I - 22 iv

Daftar Isi Tabel 1.21 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kabupaten Semarang Dalam Kurun Waktu 2005 2009... I 22 Tabel 1.12 Pendapatan per Kapita dan Pertumbuhannya Kabupaten Semarang Tahun 2005 2009... I 23 Tabel 3.1 Laporan Target dan Realisasi Anggaran Pendapatan, Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2005-2010... III 6 Tabel 3.2 Tingkat Pertumbuhan PAD Tahun 2005-2010... III 7 Tabel 3.3 Kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD dan Tingkat Pertumbuhan Pajak Daerah... III 8 Tabel 3.4 Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD dan Tingkat Pertumbuhan Retribusi Daerah... III 9 III 14 Tabel II1.5 Perbandingan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 dan 2009... III 15 Tabel II1.6 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2009... III - 19 Tabel IV.1 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pendidikan... IV 3 Tabel IV.2 Persentase APK dan APM Tahun 2008 dan 2009... IV 9 Tabel IV.3 Kinerja Aspek Pelayanan Umum Urusan Pendidikan TA 2007/2008 dan 2008/2009... IV 9 Tabel IV.4 Rata-rata Nilai UASBN, UN Tiap Jenjang Pendidikan TA 2007/2008 dan 2008/2009... IV 10 Tabel IV.5 Angka Putus Sekolah Tiap Jenjang Pendidikan TA 2007/2008 dan 2008/2009... IV - 10 Tabel IV.6 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kesehatan... IV 16 Tabel IV.7 Capaian Kinerja Urusan Urusan Kesehatan 1... IV 29 Tabel IV.8 Capaian Kinerja Urusan Urusan Kesehatan 2... IV 30 Tabel IV.9 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pekerjaan Umum... IV 36 Tabel IV.10 Kondisi Jalan Kabupaten Semarang Tahun 2008-2009... IV - 47 v

Daftar Isi Tabel IV.11 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perumahan... IV 49 Tabel IV.12 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Penataan Ruang... IV 54 Tabel IV.13 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perencanaan Pembangunan... IV 58 Tabel IV.14 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perhubungan... IV 65 Tabel IV.15 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Lingkungan Hidup... IV 71 Tabel IV.16 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pertanahan... IV 76 Tabel IV.17 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil... IV 79 Tabel IV.18 Capaian Kinerja Kunci Bidang Kependudukan... IV - 82 Tabel IV.19 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... IV 87 Tabel IV.20 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.. IV 91 Tabel IV.21 Jumlah Peserta Aktif Bidang KB KS Sampai Dengan Tahun 2009... IV 94 Tabel IV.22 Tahapan Keluarga Sejahtera Tahun 2009... IV - 94 Tabel IV.23 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Sosial... IV 97 Tabel IV.24 Jumlah Tempat Ibadah Tahun 2008-2009... IV 100 Tabel IV.25 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Ketenagakerjaan... IV 103 Tabel IV.26 Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih... IV 107 Tabel IV.27 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Koperasi dan UKM... IV 111 Tabel IV.28 Jumlah dan Jenis UMKM Di Kabupaten Semarang Tahun 2008-2009... IV 113 vi

Daftar Isi Tabel IV.29 Jumlah Koperasi Di Kabupaten Semarang Tahun 2008-2009...... IV 114 Tabel IV.30 Penilaian Kesehatan KSP/USP Tahun 2008-2009... IV - 114 Tabel IV.31 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Penanaman Modal... IV 117 Tabel IV.32 Jumlah Penanaman Modal Kab. Semarang... IV 119 Tabel IV.33 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kebudayaan... IV 121 Tabel IV.34 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pemuda dan Olah Raga... IV 126 Tabel IV.35 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.... IV 133 Tabel IV.36 Pelanggaran PERDA di Kabupaten Semarang Tahun 2009... IV 136 Tabel IV.37 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... IV 144 Tabel IV.38 Capaian Kinerja DPRD Tahun 2009... IV 157 Tabel IV.39 Penyusunan Produk Hukum Tahun 2009.... IV 157 Tabel IV.40 Perda Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah... IV 158 Tabel IV.41 Tindak Lanjut Pemeriksaan... IV 158 Tabel IV.42 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Ketahanan Pangan... IV - 161 Tabel IV.43 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa... IV 166 Tabel IV.44 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Statistik... IV 170 Tabel IV.45 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kearsipan... IV 173 Tabel IV.46 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Komunikasi dan Informatika... IV 176 Tabel IV.47 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perpustakaan... IV 180 vii

Daftar Isi Tabel IV.48 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pertanian... IV 185 Tabel IV.49 Produktivitas Jumlah Komoditi Pertanian... IV 197 Tabel IV.50 Produktivitas Jumlah Tanaman Hias... IV 198 Tabel IV.51 Produktivitas Jumlah Tanaman Sayur Mayur... IV 198 Tabel IV.52 Konsumsi Protein Hewani... IV 199 Tabel IV.53 Populasi Ternak Kab Semarang... IV 199 Tabel IV.54 Produksi Ternak Kab Semarang... IV - 200 Tabel IV.55 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kehutanan... IV 204 Tabel IV.56 Jumlah Potensi Hutan di Kab Semarang Tahun 2008 2009... IV - 205 Tabel IV.57 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral... IV 209 Tabel IV.58 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Pariwisata... IV 212 Tabel IV.59 Rekapitulasi Data Statistik Pengunjung/Tamu Hotel Di Kabupaten Semarang... IV - 215 Tabel IV.60 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Kelautan dan Perikanan... IV 218 Tabel IV.61 Capaian Produksi Perikanan Tahun 2009... IV - 222 Tabel IV.62 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perdagangan... IV - 225 Tabel IV.63 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Perindustrian... IV 231 Tabel IV.64 Realisasi Anggaran serta Kinerja Output dan Outcome Urusan Transmigrasi... IV 236 Tabel IV.65 Jumlah Animo Dan Pendaftar Calon Transmigrasi... IV - 237 Tabel V1.1 Perkembangan Kegiatan Penegasan Batas Wilayah... VI 7 Tabel V1.2 Frekuensi Bancana di Kabupaten Semarang Tahun 2007 2008... VI 10 Tabel V1. 3 Data Korban Manusia dan Kerusakan Rumah... VI - 10 viii

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahwa untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka diterbitkanlah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana Pemerintahan Daerah memiliki kewenangan mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Dengan dilaksanakannya pemilihan langsung Kepala Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka hubungan kerja Kepala Daerah dengan DPRD mengalami perubahan yang cukup mendasar dibandingkan ketika Kepala Daerah dipilih DPRD dan bertanggungjawab kepada DPRD. Pemilihan langsung kepala daerah telah menyebabkan adanya kesetaraan dan kemitraan hubungan antara kepala daerah yang menjalankan fungsi eksekutif dengan DPRD yang menjalankan fungsi legislatif dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Kondisi tersebut menjadi landasan terbentuknya hubungan checks and balances yang lebih seimbang antara Kepala Daerah dengan DPRD. Dalam kaitan hubungan tersebut maka berdasarkan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004, pasal 27 dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, maka Kepala Daerah berkewajiban menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban yang selanjutnya disebut LKPJ kepada DPRD. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 1

Pendahuluan Mengakhiri pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan periode 2005-2010, maka Bupati Semarang selaku Kepala Daerah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) periode 2005-2010 kepada DPRD Kabupaten Semarang. Secara umum memberikan gambaran hasil-hasil pembangunan yang di dalamnya berisikan pelaksanaan program/kegiatan selama lima tahun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), gambaran tentang tugas umum pemerintahan yang menjelaskan kebijakan dan kegiatan serta realisasi pelaksanaan kegiatan, penyelenggaraan urusan desentralisasi baik itu urusan wajib maupun urusan pilihan serta penyelenggaraan tugas pembantuan dengan bertitik tolak pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selain gambaran keberhasilan, laporan ini juga menyampaikan gambaran kendala yang dihadapi selama penyelenggaraan masa pemerintahan. B. DASAR HUKUM Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang periode 2005-2010 disusun dengan berdasarkan pada: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batasbatas wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 2

Pendahuluan 8. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di wilayah Propinsi. 16. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 27 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2005; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 31 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2005; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 32 Tahun 2005 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2005; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 3

Pendahuluan 19. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2006; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2006; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun 2005 2010; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2007; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2007; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2008; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2008; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2009; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2009; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2010. 29. Peraturan Bupati Semarang Nomor 24 Tahun 2005 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2006; 30. Peraturan Bupati Semarang Nomor 21 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2007; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 4

Pendahuluan 31. Peraturan Bupati Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2008; 32. Peraturan Bupati Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2009; 33. Peraturan Bupati Semarang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2010; C. GAMBARAN UMUM DAERAH C.1. Kondisi Geografis 1. Batas Administrasi Letak Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110 14 54,75 sampai dengan 110 39 3 Bujur Timur dan 7 3 57 sampai dengan 7 30 Lintang Selatan. Secara administratif letak geografis Kabupaten Semarang dibatasi oleh 6 Kabupaten pada sisi-sisinya. Selain itu ditengah-tengah Kabupaten Semarang juga terdapat Wilayah Administrasi yaitu Kota Salatiga. Disisi sebelah barat, Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung, disisi selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Sementara disisi sebelah timur wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak dan sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 5

Pendahuluan 2. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Semarang secara keseluruhan sebesar 950,2069 km 2 atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2005 secara administratif terdiri dari 17 kecamatan dan telah mengalami pemekaran sehingga sampai dengan tahun 2010 terdiri 19 wilayah Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan. Kabupaten Semarang diuntungkan secara geografis mengingat posisinya yang strategis terletak diantara jalur jalur penghubung segitiga pusat perkembangan wilayah Jogjakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Posisi strategis tersebut merupakan kekuatan yang dapat dijadikan sebagai modal pembangunan daerah. Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan NO. KECAMATAN LUAS (Ha) % 1 Getasan 6.580,38 6.93 2 Tengaran 4.768,85 5.02 3 Susukan 4.866,20 5.14 4 Kaliwungu 2.995,59 3.15 5 Suruh 6.402,43 6.74 6 Pabelan 4.797,47 5.05 7 Tuntang 5.623,58 5.92 8 Banyubiru 5.440,74 5.73 9 Jambu 4.533,49 4.77 10 Sumowono 5.552,75 5.84 11 Ambarawa 4.096,47 4.31 12 Bandungan 4.849,19 5.10 13 Bawen 3.943,93 4.15 14 Bringin 6.191,31 6.52 15 Bancak 4.383,01 4.61 16 Pringapus 7.839,42 8.25 17 Bergas 4.738,78 4.99 18 Ungaran Barat 3.724,25 3.92 19 Ungaran Timur 3.672,85 3.87 Jumlah 95.020,69 100 Sumber : BAPPEDA KAB. SEMARANG, 2009 3. Topografis Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berada pada kisaran antara 318 1.450 meter di atas permukaan laut (dpl), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 6

Pendahuluan dengan ketinggian terendah berada di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat dan tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan. Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 6.169 Hektar; wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 57.659 Hektar; wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 21.725 Hektar; dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 9.467,674 Hektar. 4. Penggunaan Lahan dan Iklim Dari luas wilayah Kabupaten Semarang sebesar 95.020,69 Ha yang digunakan sebagai areal persawahan hanya sebesar 25,7% atau 24.417,94 ha dan sisanya 74,3% atau 70.602,74 ha merupakan areal bukan persawahan. Wilayah Kabupaten Semarang memiliki iklim tropis, dengan curah hujan tertinggi pada tahun 2008 terdapat di Kecamatan Pringapus sebanyak 3.155 mm dan Kecamatan Suruh bercurah hujan terendah sebanyak 798 mm, sedangkan untuk hari hujan terbanyak terdapat di Kecamatan Getasan sebanyak 145 hari. C.2. Kependudukan Penduduk Kabupaten Semarang pada akhir tahun 2005 sebanyak 896.048 jiwa dan pada akhir tahun 2009 menurut prakiraan data sementara dari BPS berjumlah 917.745 jiwa. Dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2005 terdapat penambahan netto sebanyak 21.697 jiwa atau rata-rata pertahun bertambah 5.424 jiwa. Apabila dibandingkan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah Kabupaten Semarang, dapat diketahui bahwa rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2005 sebesar 943 jiwa/km2 dan pada tahun 2009 diperkirakan 966*) jiwa/km2. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 7

Pendahuluan NO URAIAN Tabel 1.2 Penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2005 2009 TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009*) 1 Jumlah penduduk 896.048 899.549 906.112 913.022 917.745 2 Kepala Keluarga 232.238 238.878 246.583 252.677 257.056 3 Penduduk berdasarkan jenis kelamin : - Laki-laki 444.690 446.397 449.740 453.250 457.677 - Perempuan 451.358 453.152 456.372 459.772 463.329 4 Mutasi Penduduk - Kelahiran 8.453 7.191 5.564 10.390 8.455 - Kematian 3.596 3.700 2.951 4.968 4.212 - Pindah 3.149 4.390 2.660 8.007 5.022 - Datang 4.354 4.400 2.660 9.495 5.636 Sumber: BPS Kab. Semarang, 2009 *) Angka Prakiraan Tabel 1.3 Sebaran Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan Tahun 2005-2009 NO. KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK (JIWA) 2005 2006 2007 2008 2009*) 1 Getasan 47 400 47 749 48 089 48 268 48 565 2 Tengaran 60 782 61 185 61 534 62 172 62 636 3 Susukan 44 401 44 527 44 510 44 675 44 710 4 Kaliwungu 28 669 28 636 28 687 28 749 28 791 5 Suruh 63 880 64 002 64 077 64 228 64 276 6 Pabelan 37 170 37 516 37 658 37 663 37 758 7 Tuntang 58 241 58 452 58 713 59 144 59 466 8 Banyubiru 39 573 39 746 39 883 40 273 40 482 9 Jambu 42 510 42 591 36 252 36 435 36 611 10 Sumowono 31 138 31 169 31 364 31 567 31 735 11 Ambarawa 87 001 1 ) 87 104 1 ) 56 348 56 446 56 501 12 Bandungan - - 50 358 50 426 50 611 13 Bawen 61 970 62 121 49 956 50 413 50 989 14 Bringin 43 724 43 987 44 093 44 250 44 372 15 Bancak 22 497 22 514 22 495 22 515 22 530 16 Pringapus 45 630 45 650 47 758 49 962 50 222 17 Bergas 56 590 57 232 57 912 58 659 58 843 18 Ungaran Barat 124 872 2 ) 66 614 66 772 66 895 67 736 19 Ungaran Timur - 58 754 59 653 60 282 60 911 Total 896 048 899 549 906 112 913 022 917 745 Sumber: BPS Kab. Semarang, 1 ) 2005-2006: Ambarawa (Ambarawa + Bandungan) 2 ) 2005: Ungaran (Ungaran Barat + Ungaran Timur) *) 2009 Angka Sementara Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 8

Pendahuluan Tabel 1.4 Kepadatan Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan Tahun 2005-2009 NO. KECAMATAN KEPADATAN PENDUDUK (JIWA/KM 2 ) 2005 2006 2007 2008 2009*) 1 Getasan 720 731 734 738 2 Tengaran 1 285 1 301 1 314 1324 3 Susukan 909 911 914 915 4 Kaliwungu 957 958 960 961 5 Suruh 998 1 001 1 003 1004 6 Pabelan 775 785 785 787 7 Tuntang 1 036 1 044 1 052 1057 8 Banyubiru 727 733 740 744 9 Jambu 698 702 706 709 10 Sumowono 560 564 567 570 11 Ambarawa 1 550 1 ) 1 997 2 000 2002 12 Bandungan - 1 044 1 046 1049 13 Bawen 1 075 1 073 1 083 1095 14 Bringin 638 712 715 717 15 Bancak 605 513 513 514 16 Pringapus 582 610 638 641 17 Bergas 1 196 1 224 1 239 1243 18 Ungaran Barat 1 689 2 ) 1 857 1 860 1884 19 Ungaran Timur - 1 570 1 587 1603 Rata-rata 943 954 961 966 Sumber: BPS Kab. Semarang, 2009 *) Angka Prakiraan Untuk mengetahui penduduk suatu daerah tergolong penduduk muda atau penduduk tua, dapat dilihat dari komposisi umur penduduk untuk kelompok usia dibawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Dikatakan mempunyai struktur umur muda bila kelompok penduduk yang berumur dibawah 15 tahun jumlahnya lebih besar dari 35%, sedangkan kelompok penduduk usia 65 tahun ke atas kurang dari 3%. Dan dikatakan berstruktur umur tua bila kelompok penduduk yang berumur 15 tahun ke bawah jumlahnya kurang dari 35% dan persentase jumlah penduduk diatas 65 tahun lebih dari 3%. Struktur penduduk Kabupaten Semarang menurut kelompok umur tahun 2005 2009 seperti terlihat dalam table berikut: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 9

Pendahuluan NO Tabel 1.5 Persentase Struktur Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Kelompok Umur Tahun 2005 2008 KELOMPOK UMUR TAHUN 2005 2006 2007 2008 1 0 14 tahun 23,86% 23,47% 24,87% 25,04% 2 15 64 tahun 68,93% 68,73% 67,16% 66,30% 3 65 tahun ke atas 7,21% 7,80% 7,97% 8,66% Sumber: BPS Kab. Semarang, 2009 Dilihat dari tabel di atas, penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 tergolong berstruktur tua, karena jumlah penduduk yang berumur kurang dari 15 tahun mencapai 35% dan kelompok umur 65 tahun keatas lebih dari 3%. Mata pencaharian utama penduduk dari tahun 2005 sampai dengan 2008 masih didominasi dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan. Selanjutnya 3 besar berturutturut yaitu di sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, sektor dan sektor Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Persentase mata pencaharian terlihat sebagai berikut: Tabel 1.6 Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Semarang Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2005 2008 NO SEKTOR/LAPANGAN USAHA TAHUN / (%) 2005 2006 2007 2008 1 Pertanian, perkebunan, 38,08 39,60 41,77 29,67 kehutanan, perburuan dan perikanan 2 Pertambangan dan 0,20 0,28 0,52 0,20 penggalian 3 Industri pengolahan 22,62 19,80 19,11 23,17 4 Listrik, gas dan air 0,01 0,51 0,26 0,28 minum 5 Konstruksi 6,44 7,25 4,53 6,36 6 Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi 16,19 16,65 16,12 18,94 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 10

Pendahuluan NO SEKTOR/LAPANGAN USAHA TAHUN / (%) 2005 2006 2007 2008 7 Angkutan, pergudangan 4,49 3,67 3,23 3,64 dan komunikasi 8 Lembaga keuangan, 1,36 0,99 0,85 1,70 real estate, usaha persewaan, jasa perusahaan 9 Jasa kemasyarakatan, 10,48 11,18 12,63 15,27 sosial dan perorangan 10 Lainnya 0,13 0,07 0,98 0,77 Sumber: BPS Kab. Semarang, 2009 C.3. Kondisi Ekonomi 1. Potensi Unggulan Daerah Potensi unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Semarang terutama di bidang industri, pariwisata dan pertanian. Hal ini tidak terlepas dari posisi geografis Kabupaten Semarang yang mempunyai letak strategis serta anugerah potensi dan kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain sebagai modal yang harus dikelola dengan seoptimal mungkin. Potensi unggulan tersebut juga tergambar dari kontribusi yang telah disumbangkan terhadap PDRB Kabupaten dari tahun ke tahun yang selalu menjadi 3 (tiga) sektor penyumbang terbesar dalam PDRB, berturut-turut yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertanian. Sektor industri merupakan sektor andalan yang tiap tahun jumlah industri di Kabupaten Semarang mengalami peningkatan. Industri kecil yang terdiri dari industri formal dan non formal pada tahun 2005 berjumlah 9.773 meningkat menjadi 10.746 pada tahun 2009 atau mengalami peningkatan rata-rata pertahun 2,5%. penyerapan tenaga kerja juga mengalami peningkatan dari 24.091 orang pada tahun 2005, menjadi 27.722 orang pada tahun 2009 atau peningkatan rata-rata 3,75% per tahun. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 11

Pendahuluan Industri menengah besar yang pada tahun 2005 berjumlah 138 unit menjadi 166 unit tahun 2009 atau meningkat 5% ratarata per tahun, penyerapan tenaga kerja meningkat dari 63.763 orang pada tahun 2005 menjadi 71.506 orang tahun 2009 atau meningkat rata-rata pertahun sebesar 3 %. Tabel 1.7 Perkembangan Industri Kabupaten Semarang Tahun 2005 2009 JENIS DATA SATUAN 2005 2006 2007 2008 2009 Industri Kecil Formal Unit 951 1.060 1.192 1.313 1.341 Non Formal Unit 8.822 8.965 9.111 9.257 9.405 Jml Tenaga Kerja Formal Orang 8.329 9.056 9.812 10.706 10.918 Non Formal Orang 15.762 16.019 16.279 16.539 16.804 Nilai Produksi Rp.(milyar) 315,091 350,328 393,242 401,789 404,174 Industri Menengah Besar Jumlah Unit 138 145 154 161 166 Tenaga Kerja Orang 63.763 64.805 68.461 69.009 71.506 Sumber: Dinas Perindag. Kab. Semarang, 2009 Usaha formal bidang industri di Kabupaten Semarang pada Industri kecil Logam Mesin dan Aneka (ILMEA) berjumlah 439 unit usaha, menyerap tenaga kerja 4.011 orang dan investasi Rp80.040.846.000,- sedang rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.8 Data Industri Kecil Logam, Mesin Dan Aneka Formal Tahun 2009 No Klasifikasi Industri Unit Tenaga Investasi Juta Usaha Kerja (Rp) 1 Alas kaki 19 110 2.619 2 Perabotan Rumah Tangga 18 153 2.179 3 Kerajinan 79 1.062 18.918 4 Bengkel dan komponen kendaraan 78 480 9.298 5 Pakaian jadi / konveksi 146 1.421 29.737 6 Jasa 6 20 250 7 Tas & dompet 4 34 819 8 Pengolahan Logam 5 35 478 9 Alat Perkakas 61 609 14.888 9 Pengolahan Lain lain 23 87 853 Jumlah 439 4.011 80.041 Sumber : Dinas Perindag Kab. Semarang, 2009 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 12

Pendahuluan Pada kelompok Industri kecil Kimia Agro dan Hasil Hutan (IKAHH) berjumlah 902 unit usaha, menyerap tenaga kerja 6.907 orang dan investasi Rp. 324.134.000.000,- sedang rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.9 Data Industri Kecil Kimia, Agro Dan Hasil Hutan Tahun 2009 No Klasifikasi Industri Unit Usaha Tenaga Investasi Kerja Juta (Rp) 1 Furniture & Meubel 188 1.776 57.455 2 Bahan bangunan 111 798 59.934 3 Makanan 364 2.441 58.030 4 Bahan dn Bahan Kimia 24 230 7.595 5 Minuman 46 411 21.434 6 Percetakan 40 198 3.331 7 Jamu 12 94 12.106 8 Rokok 31 183 19.191 9 Pupuk 11 98 67.518 10 Mainan anak 6 44 3.089 11 Pengolahan hasil Pertanian/ Perkebunan 38 394 8.712 12 Plastik 9 90 784 13 Madu 9 58 1.206 14 Makanan Ternak 4 25 316 15 Pengolahan Hasil Ternak 9 67 3.429 Jumlah 902 6.907 324.134 Sumber : Dinas Perindag Kab. Semarang, 2009 Potensi unggulan lain yaitu sektor pariwisata. Sebagai suatu daerah tujuan wisata (DTW) yang sedang dalam taraf perkembangan, potensi kepariwisataan Kabupaten Semarang telah memiliki memiliki daya tarik cukup kuat bagi kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Tabel 1.10 Data Obyek Wisata Di Kabupaten Semarang No Nama Obyek Wisata Lokasi 1 Candi Gedong songo Kec. Bandungan 2 Monumen Palagan Ambarawa Pengelompok / Pemilik Disporabudpar Keterangan Wisata Budaya dan Alam Kec. Ambarawa Disporabudpar Wisata Sejarah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 13

Pendahuluan No Nama Obyek Wisata Lokasi Pengelompok / Pemilik Keterangan 3 Taman Rekreasi Bukit Kec. Banyubiru Disporabudpar Wisata Alam/ Air Cinta 4 Kolam Renang Muncul Kec. Banyubiru Disporabudpar Wisata air/ Buatan 5 Museum Kereta Api Ambarawa 6 Taman Rekreasi Bandungan Indah Kec. Ambarawa PT. KAI Wisata Budaya/ Nostalgia Kec. Bandungan Swasta Wisata Buatan 7 Wana Wisata Penggaron Kec. Ungaran PT. PERHUTANI Wisata Alam 8 Air Terjun Semirang Kec. Ungaran PT. PERHUTANI Wisata Alam 9 Wana Wisata Umbul Songo Kec. Getasan PT. PERHUTANI Wisata Alam 10 Pemandian Tirto Agro Kec. Ungaran Swasta Rekreasi/ air 11 T.R Kartika Wisata Kec. Getasan Puskopad Rekreasi Kopeng KODAMIV 12 TM. Rekreasi Langen Tirto Kec. Banyubiru Swasta Rekreasi dan Restaurant 13 Taman Rekreasi Rawa Permai Kec. Tuntang Swasta Rekreasi air dan Restaurant 14 Agro Wisata Tlogo Kec. Tuntang Pemda Prop. Jateng Wisata Alam dan buatan 15 Air Terjun Kali Pancur Kec. Getasan Desa Wisata Alam 16 Goa Maria Kerep Ambarawa Kec. Ambarawa Keuskupan Agung Semarang 17 Pasar Kriya Kec. Tuntang Pemda Prop. Jateng 18 Goa Maria Mustika Kec. Tuntang Keuskupan Agung Semarang Wisata Religi Wisata Budaya Wisata Religi 19 Makam Nyatnyono Kec. Ungaran Desa Wisata Budaya/ Spiritual 20 Sendang Senjoyo Kec. Tengaran Desa dan Disporabudpar 21 Umbul Sido Mukti Kec. Bandungan 22 Sendang. Kanoman/ Kendalisodo Kec. Bawen Swasta Desa dan Disporabudpar Wisata Alam dan Spiritual Wisata Alam Wisata Alam 23 Kolam Renang Bu Sri Kec. Ambarawa Swasta Wisata Air 24 Pemancingan Ikan Blater Kec. Bawen Swasta Rekreasi dan Restaurant 25 Sri Kukus Rejo Gunung Kec. Ungaran Vihara Wisata Religi Kalong 26 PT. Coca Cola Amatil Unit Semarang Kec. Bawen Swasta Wisata Industri 27 PT. Jamu Sido Muncul Kec. Bergas Swasta Wisata Industri 28 PT. Kanasritex Kec. Bergas Swasta Wisata Industri 29 PT. BatamTex Kec. Ungaran Swasta Wisata Industri Timur 30 Benteng Willem H/ Kec. Ambarawa Dept. Kehakiman Wisata Budaya Pendem 31 Makam Gatot Subroto Kec. Ungaran KODAM IV Wisata Budaya 32 Benteng William I Kec. Ungaran Wisata Budaya Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 14

Pendahuluan No Nama Obyek Wisata Lokasi 33 Makam Dr. Cipto Mangun Kusuma Kec. Ambarawa Pengelompok / Pemilik Keterangan Wisata Budaya 34 Cagar Suroloyo Kec. Bergas Desa Wisata Budaya 35 Candi Ngempon Kec. Bergas BPPP Prambanan Wisata Budaya 36 Candi/ Stus Brawijaya Kec. Banyubiru BPPP Prambanan Wisata Budaya 37 Makam Candi Dukuh Kec. Banyubiru BPPP Prambanan Wisata Budaya 38 Makam Ki Ageng Alim Kec. Susukan Desa Wisata Budaya 39 Goa Palebur Gongso Kec. Sumowono 40 Air Terjun Curug Kec. Sumowono 41 Air Terjun Curug Lawe Kec. Ungaran Barat Desa Desa PT. Perhutani Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam 42 Candi Klero Kec. Ungaran BPPP Prambanan Wisata Budaya 43 YTC (Yoss Traditional Center) Kec. Ungaran Dusun Suruhan desa Keji Wisata Nostalgia Jawa Tengah 44 Kampoeng Kopi Banaran Kec. Bawen Swasta Wisata Rekreasi/ Rumah makan 45 Fountain Water Resort Kec. Ungaran Barat Swasta Wisata Rekerasi air 46 Desa Wisata Bejalen Kec. Ambarawa Desa Desa Wisata 47 Batik Gemawang Kec. Jambu Desa Industri Batik Tulis Sumber : Dinas Pemuda,OR,Kebudayaan dan Pariwisata, 2009 Persebaran fasilitas akomodasi yang ada di Kabupaten Semarang saat ini baru terkonsentrasi di beberapa kawasan saja seperti di Ungaran, Bandungan, Bawen, Kota Ambarawa dan Kecamatan Getasan yaitu di kawasan Kopeng. Tabel 1.11 Akomodasi Wilayah Kopeng No Klasifikasi Hotel 2005 2006 2007 2008 2009 1 PONDOK WISATA 33 33 33 33 33 2 MELATI 1 49 49 49 49 56 3 MELATI 2 3 3 3 3 3 4 MELATI 3 4 4 4 4 4 5 BINTANG 1 dan 2 0 0 0 0 0 JML WIL KOPENG 89 89 89 89 96 Sumber : Dinas Pemuda,OR,Kebudayaan dan Pariwisata, 2009 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 15

Pendahuluan Tabel 1.12 Akomodasi Wilayah Bandungan, Ambarawa, Bergas, dan Ungaran No Klasifikasi Hotel 2005 2006 2007 2008 2009 1 MELATI 1 80 80 80 80 85 2 MELATI 2 24 24 24 24 24 3 MELATI 3 14 14 14 14 14 4 BINTANG 1 dan 2 4 4 4 4 4 JUMLAH 122 122 122 122 127 Sumber : Dinas Pemuda,OR,Kebudayaan dan Pariwisata, 2009 Dari data/tabel diatas diindentifikasikan bahwa sektor pariwisata yang diwakili oleh berkembangnya lapangan usaha di bidang perdagangan, hotel dan restoran, selain mampu menjadi penyumbang kedua terbesar bagai perekonomian daerah juga merupakan bentuk realita bahwa potensi kepariwisataan Kabupaten Semarang menawarkan sebuah peluang untuk segera dijadikan sektor tulang punggung dalam pembangunan daerah pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya dengan limpahan sumber dayanya yang masih teramat besar. Kabupaten Semarang mempunyai potensi sumber daya alam yang didukung kondisi lahan dan iklim yang sesuai bagi pengembangan pertanian. Potensi-potensi yang ada tersebut mendukung program-program yang dikembangkan disektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan guna menciptakan terpenuhinya kebutuhan pangan bagi masyarakat di dalamnya. Adapun sentra tanaman pertanian dan perkebunan seperti terlihat dalam tabel berikut: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 16

Pendahuluan Tabel 1.13 Sentra Pertanian dan Perkebunan Di Kabupaten Semarang NO. JENIS KOMODITI A. Tanaman Pangan SENTRA PRODUKSI 1. Padi Banyubiru, Suruh, Susukan, Ambarawa, Bringin, Pabelan. 2. Jagung Tengaran,Getasan,Bringin,Sumowono dan Jambu 3. Kedelai Bringin, Bancak, Susukan, Kaliwungu 4. Kacang Tanah Pabelan, Suruh, Bringin 5. Ubi Kayu Susukan, Kaliwungu, Suruh 6. Ubi Jalar Sumowono, Jambu, Banyubiru B. Tanaman Buah-buahan 1. Alpukat Sumowono, Ambarawa, Getasan 2. Mangga Bringin, Susukan, Bergas 3. Rambutan Susukan, Ungaran 4. Durian Jambu, Banyubiru, Tuntang 5. Pisang Ambarawa 6. Salak Ambarawa, Tengaran, Banyubiru 7. Kelengkeng Ambarawa, Jambu, Banyubiru 8. Manggis Ungaran, Tuntang, Getasan, Tengaran 9. Nangka Jambu, Sumowono, Banyubiru C. Tanaman Hias 1. Gladiol Ambarawa 2. Krisant Ambarawa, Sumowono 3. Mawar Ambarawa, Sumowono, Bawen 4. Anggrek Ungaran, Ambarawa 5. Sedap malam Ambarawa D. Tanaman Sayur-sayuran 1. Bawang Daun Ambarawa, Bawen, Sumowono, Getasan 2. Kentang Getasan 3. Kubis Getasan, Ambarawa, Sumowono 4. Petsai/Sawi Ambarawa, bawen, Sumowono, Getasan 5. Wortel Getasan, Ambarawa, Sumowono 6 Cabe Besar Getasan, Ambarawa, Sumowono 7. Cabe Rawit Getasan, Ambarawa, Sumowono 8. Tomat Getasan, Ambarawa, Sumowono, Bawen 9 Buncis Ambarawa, Bawen Sumowono E. Tanaman Biofarmatika 1. Jahe Sumowono, Getasan, Tengaran Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 17

Pendahuluan NO. JENIS KOMODITI 2. Temulawak Susukan, Suruh 3. Kencur Bringin, Bawen, Tuntang 4. Kunyit Bringin, Bancak, Ungaran F. Tanaman Perkebunan 1. Kelapa Suruh, Banyubiru, Tuntang 2. Kelapa Deres Suruh 3. Kopi Sumowono, Jambu 4. Cengkeh Suruh, Tengaran 5. Aren Banyubiru, Sumowono SENTRA PRODUKSI 6. Kapok Pringapus, Bergas, Bawen, Bringin 7. Wijen Bancak 8. Panili Sumowono, Jambu, Banyubiru 9. Tebu Pabelan, Bringin, Getasan 10. Kakao Jambu, Sumowono, Bawen 11 Tembakau Getasan, Banyubiru Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, 2009 2. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Kondisi perekonomian Kabupaten Semarang, pada lima tahun terakhir berdasar data PDRB Kabupaten Semarang mengalami fluktuasi, Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan walaupun belum sesuai dengan yang diharapkan, namun selalu mengalami pertumbuhan yang positif. Secara rinci Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Tahun 2005 2009 dapat dilihat pada Tabel berikut : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 18

Pendahuluan Tabel 1.16 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Kurun Waktu 2005 2009 ADHB ADHK Tahun Pertumbuhan (%) buhan (%) Pertum- Nilai (Rp.000) Nilai (Rp.000) 2005 6.488.712.943 14,09 4.481.358.290 3,11 2006 7.340.034.640 13,19 4.652.041.800 3,81 2007 8.175.899.230 11,39 4.871.444.250 4,72 2008 9.284.507.640 13,56 5.079.003.740 4,26 2009*) 10.343.478.070 11,41 5.281.288.620 3,98 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka perkiraan Struktur Perekonomian Kabupaten Semarang sampai dengan tahun 2009, sebagaimana kurun waktu 5 tahun terakhir masih didominasi oleh 3 sektor yang menjadi unggulan daerah, hal ini dapat dilihat dari kontribusi atau andil terbesar terhadap Total PDRB. Perkembangan PDRB masing-masing sektor dalam kurun waktu 2005-2009 dapat ditunjukkan dalam Tabel berikut di bawah ini. Tabel 1.17 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2009 *) NO SEKTOR PDRB ADHB 2005 2006 2007 2008 2009*) 1 Pertanian 963.544,5 1.107.069,6 1.204.851,5 1.354.111,8 1.555.768,9 2 Pertambangan dan Penggalian 7.383,4 8.681,0 9.834,6 11.163,8 12.465,3 3 Industri Pengolahan 2.847.190,8 3.207.309,6 3.597.211,3 4.052.317,2 4.455.568,2 4 Listrik, Gas dan Air Minum 86.024,9 99.508,1 105.546,6 121.282,7 133.292,3 5 Konstruksi/Bangunan 267.960,2 302.663,4 333.635,9 372.681,1 417.961,9 6 7 8 Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.350.332,1 1.527.679,0 1.709.048,1 1.915.822,9 2.106.068,1 176.955,0 194.853,1 214.282,9 248.784,3 278.203,5 232.230,6 270.665,2 307.388,8 372.326,8 430.380,0 9 Jasa jasa 552.851,1 621.605,6 694.099,6 836.017,0 953.770,0 TOTAL PDRB 6.484.472,5 7.340.034,6 8.175.899,2 9.284.507,6 10.343.478,1 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, *) Tahun 2009 Angka Perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 19

Pendahuluan Tabel 1.18 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2009 *) NO SEKTOR PDRB ADHK 2000 2005 2006 2007 2008 2009*) 1 Pertanian 596.026,3 616.562,8 640.077,5 659.841,3 687.627,2 2 Pertambangan dan Penggalian 5.181,7 5.491,5 5.912,1 6.187,1 6.380,3 3 Industri Pengolahan 2.108.699,3 2.177.770,3 2.282.473,7 2.375.116,9 2.462.099,5 4 Listrik, Gas dan Air Minum 36.364,1 38.847,0 40.834,1 43.409,6 45.776,4 5 Konstruksi/Bangunan 169.911,1 175.538,4 183.884,6 186.358,7 190.126,0 6 7 8 Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 975.945,5 1.017.185,2 1.061.261,9 1.099.624,6 1.134.948,9 93.210,7 98.132,1 106.943,3 111.501,0 116.644,0 141.176,1 149.703,2 159.958,3 173.828,4 186.191,5 9 Jasa jasa 354.843,5 372.811,3 390.098,7 423.136,2 451.494,8 TOTAL PDRB 4.481.358,3 4.652.041,8 4.871.444,3 5.079.003,7 5.281.288,6 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, *) Tahun 2009 Angka Perkiraan Tabel 1.19 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Semarang Tahun 2005-2009 *) NO SEKTOR Distribusi ADHB 2000 (%) 2005 2006 2007 2008 2009 1 Pertanian 14,86 15,08 14,74 14,58 15,04 2 Pertambangan dan Penggalian 0,11 0,12 0,12 0,12 0,12 3 Industri Pengolahan 43,91 43,70 44,00 43,65 43,08 4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,33 1,36 1,29 1,31 1,29 5 Konstruksi/Bangunan 4,13 4,12 4,08 4,01 4,04 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,82 20,81 20,90 20,63 20,36 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,73 2,65 2,62 2,68 2,69 8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,58 3,69 3,76 4,01 4,16 9 Jasa jasa 8,53 8,47 8,49 9,00 9,22 TOTAL PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka Perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 20

Pendahuluan Tabel 1.20 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Semarang Tahun 2005-2009 *) NO SEKTOR Distribusi ADHK 2000 (%) 2005 2006 2007 2008 2009 1 Pertanian 13,30 13,25 13,14 12,99 13,02 2 Pertambangan dan Penggalian 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 3 Industri Pengolahan 47,05 46,81 46,85 46,76 46,62 4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,81 0,84 0,84 1,29 0,87 5 Konstruksi/Bangunan 3,79 3,77 3,77 4,04 3,60 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 21,78 21,87 21,79 20,36 21,49 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,08 2,11 2,20 2,20 2,21 8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,15 3,22 3,28 3,42 3,53 9 Jasa jasa 7,92 8,01 8,01 8,33 8,55 TOTAL PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka Perkiraan NO Tabel 1.21 Pertumbuhan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Semarang Tahun 2005-2009 SEKTOR Pertumbuhan ADHB 2000 (%) 2005 2006 2007 2008 2009*) 1 Pertanian 7,28 14,90 8,83 12,39 14,89 2 Pertambangan dan Penggalian 16,24 17,57 13,29 13,52 11,66 3 Industri Pengolahan 15,46 12,65 12,16 12,65 9,95 4 Listrik, Gas dan Air Minum 28,82 15,67 6,07 14,91 9,90 5 Konstruksi/Bangunan 13,53 12,95 10,23 11,70 12,15 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,09 13,13 11,87 12,10 9,93 7 Pengangkutan dan Komunikasi 42,53 10,11 9,97 16,10 11,83 8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 14,66 16,55 13,57 21,13 15,59 9 Jasa jasa 12,97 12,44 11,66 20,45 14,08 RATA-RATA 14,09 13,19 11,39 13,56 11,41 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka Perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 21

Pendahuluan Tabel 1.22 Pertumbuhan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Semarang Tahun 2005-2009 *) NO SEKTOR Distribusi ADHK 2000 (%) 2005 2006 2007 2008 2009 1 Pertanian -2,14 3,45 3,81 3,09 4,21 2 Pertambangan dan Penggalian 4,40 5,98 7,66 4,65 3,12 3 Industri Pengolahan 4,72 3,28 4,81 4,06 3,66 4 Listrik, Gas dan Air Minum 3,95 6,83 5,12 6,31 5,45 5 Konstruksi/Bangunan 7,73 3,31 4,75 1,35 2,02 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,78 4,23 4,33 3,61 3,21 7 Pengangkutan dan Komunikasi 9,66 5,28 8,98 4,26 4,61 8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,73 6,04 6,85 8,67 7,11 9 Jasa jasa 0,72 5,06 4,64 8,47 6,70 RATA-RATA 3,11 3,81 4,72 4,26 3,98 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) Angka Perkiraan Angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi dapat menunjukkan gambaran riil dari kondisi pembangunan ekonomi. Angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi Kabupaten Semarang dalam kurun waktu 2005 2009 rata-rata sebesar 3,98% dan 8,76%. Perkembangan dari tahun 2005 2009 seperti ditunjukkan dalam tabel berikut : Tabel 1.23 Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi Kabupaten Semarang Dalam Kurun Waktu 2005 2009 TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI ( % ) INFLASI ( % ) 2005 3,11 17,16 2006 3,81 6,43 2007 4,72 6,03 2008 4,26 11,03 2009*) 3,98 3,17 Rata-rata 3,98 8,76 Sumber data : BPS Kabupaten Semarang, 2009 *) angka perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 22

Pendahuluan Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan perekonomian Kabupaten Semarang, maka PDRB perkapita/pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan. PDRB per kapita / pendapatan perkapita Kabupaten Semarang 5 Tahun terakhir (Tahun 2005 2009) tiap tahun mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 11,80% pertahun atas dasar harga berlaku atau 3,24% atas dasar harga konstan 2000, selengkapnya disajikan dalam tabel berikut di bawah ini: Tabel 1.24 Pendapatan Per Kapita dan Pertumbuhannya Kabupaten Semarang Tahun 2005 2009 Tahun Pendapatan Perkapita (Rp) Pertumbuhan (%) ADHB ADHK ADHB ADHK 2005 6.460.164 4.389.545 14,09 2,09 2006 7.243.735 4.535.574 12,13 3,33 2007 8.030.714 4.738.868 10,86 4,48 2008 8.895.647 4.875.509 10,77 2,88 2009*) 9.887.485 5.042.595 11,15 3,36 Rata-rata 11,80 3,24 Sumber data : BPS Kabupaten Semarang, *) Angka perkiraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 I - 23

Kebijakan Pemerintahan Daerah BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI A.1. Visi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang Tahun 2005 2010, telah ditetapkan Visi Pembangunan Daerah Tahun 2005 2010 yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, yaitu: Terwujudnya Kabupaten Semarang yang memiliki daya saing ekonomi berbasis INTANPARI, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan didukung sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak mulia dan pengelolaan sumber daya daerah serta kepemerintahan yang baik. A.2. Misi Selanjutnya untuk mencapai visi tersebut ditetapkan misi sebagai berikut : 2.1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, berakhlak mulia dan profesional melalui pendidikan formal, non formal dan informal (Misi Pertama); Misi Pertama ini lebih lanjut disebut sebagai misi pembangunan bidang sosial budaya, merupakan upaya Kabupaten Semarang dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, produktif, kompetitif, dan berakhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya. Upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan akses, pemerataan, relevansi mutu pelayanan dasar. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati Semarang Tahun 2005-2010 II - 1