OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim atau United Nation Climate Change Conference (UNCCC) di Bali

OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi

Made Indira / Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Problem Jurnalis Lingkungan di SKH Riau Pos. Oleh : Ayu Puspita Sari / Bonaventura Satya Bharata. Program Studi Ilmu Komunikasi

Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek

Veronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rossenstiel merupakan salah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi. Kenyataan tersebut di atas tidak dapat dipungkiri kebenarannya.

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Populasi dan Sampel Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Obyektivitas pemberitaan adalah suatu penyajian berita yang benar dan

Yohanes Karol Hakim/ Lukas Ispandriarno PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

Bab III. Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan tentang langkah-langkah sistematika dan logis tentang pencarian data

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian analisis isi deskriptif dengan pendekatan

Bab IV Penutup. hingga akhirnya sampai pada tahapan akhir yaitu kesimpulan. Kesimpulan ini

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran variabel, dengan menggunakan perhitungan (angka-angka) atau uji statistik.

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. penelitian berkaitan dengan jenis-jenis pelanggaran iklan jasa periode 1 Agustus 31

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL. Problem Jurnalis Lingkungan di SKH Riau Pos (Studi Deskriptif Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lainlain),

OBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Agenda Media, Analisis Isi, Jurnalisme Lingkungan, Pers Lokal

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Atas peran penting tersebut maka

oleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dengan Partai Demokrat tentang kenaikan harga BBM. Belum objektifnya Harian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM

Azmi Gumay-Lukas S. Ispandriarno

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 55. Penelitian deskriptif ditujukan untuk :

SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Oleh : MADE INDIRA WIDYANDANI / KOM

NASKAH PUBIKASI. Disusun Oleh Jaya Priyantoko L

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak menjalankan fungsi

BAB IV PENUTUP. gambaran tentang bagaimana seharusnya pewarta komunitas membuat sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dari pemberitaan pertandingan Persib Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan dan menerapkan kualitas isi berita dengan baik. Hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

KELAYAKAN BERITA CITIZEN JOURNALISM. (Studi Analisis Isi Kuantitatif Mengenai Kelayakan Berita dalam Kolom

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan di antra SKH

Tim Analisis Isi Media. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan. Kementerian Komunikasi dan Informatika

BAB III METODE PENELITIAN

Tutut Lestari / Bonaventura Satya Bharata. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Faktualitas merupakan suatu syarat utama bagi sebuah karya jurnalistik. Ada

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Protes Panwascam terhadap KPU Bandar Lampung terkait Kasus Kelebihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi

KESETARAAN GENDER DALAM OPINI NARASUMBER SOSIALITA

BAB IV PENUTUP. Baru (reformasi). Majalah Panjebar Semangat mencatat kebebasan pers sejak. masa revolusi hingga paska Orde Baru (reformasi).

BAB IV PENUTUP. liputan, narasumber, dan arah berita. Putaran Pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, Harian Radar Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data yang diamati agar

PEMBERITAAN STUDI BANDING KUNJUNGAN KERJA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KE LUAR NEGERI

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu membutuhkan informasi, dan informasi yang manusia

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

1. Kinerja Media: Pengaruh Stakeholder Terhadap

PROBLEM JURNALIS LINGKUNGAN DI SKH RIAU POS. Seputar Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau)

Diaz Lambri. Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian ini adalah Deskriptif, penelitian deskriptif adalah jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

Priska / Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB IV PENUTUP. Setelah melakukan penelitian atas permasalahan yang ditemukan di atas, selanjutnya

Analisisi Data (Reliabilitas)

BAB I PENDAHULUAN. cetak maupun elektronik. Mulai dari jajaran pemerintahan yang menduduki kursi

Transkripsi:

OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS (Analisis Isi pada Berita Lingkungan dalam Pemberitaaan Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Di Indonesia Di Harian Kompas Periode Februari September 2012) Hendrika Windaryati Yohanes Widodo Ssos., MSc Program Studi Komunikasi, FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta JL. Babarsari No.6, Yogyakarta 55281 Email : hwindaryati@yahoo.com Abstract: Masalah seperti kebakaran hutan dan pembukaan lahan gambut untuk kawasan pertanian merupakan faktor utama penyumbang emisi gas rumah kaca seperti CO2, yang dampaknya bisa mengancam kelestarian makhluk hidup. Salah satu usaha untuk perbaikan lahan gambut/hutan bisa melalui pemberitaan media yang baik. Salah satu ciri pemberitaan dikatakan baik apabila memperhatikan objektivitas dalam penulisan berita.objektivitas berkaitan dengan kualitas informasi. Objektivitas dalam penelitian ini diukur berdasarkan kategori objektivitas media Rahma Ida yaitu akurasi, ketidakberpihakan dan validitas. Kata Kunci : kebakaran hutan, gambut, objektivitas, metode Rahma Ida, Kompas PENDAHULUAN Masalah gambut mulai mendapat tanggapan yang serius ketika isu perubahan iklim dan pemanasan global yang semakin meningkat. Menurut Harsono, lahan gambut adalah ekosistem alami dimana menjadi tempat yang memiliki keanekaragaman hayati, menjadi pengatur iklim, bernilai tinggi sekaligus menjadi tempat menggantungkan hidup jutaan penduduk di sekitar lokasi tersebut (Harsono, 2012: 12). Masalah seperti kebakaran hutan dan pembukaan lahan gambut untuk kawasan pertanian merupakan faktor utama penyumbang emisi gas rumah kaca seperti CO2, yang dampaknya bisa mengancam kelestarian makhluk hidup. Salah satu usaha untuk perbaikan lahan 1

gambut/hutan bisa melalui pemberitaan media yang baik. Salah satu ciri pemberitaan dikatakan baik apabila memperhatikan objektivitas dalam penulisan berita. Pemberitaan media mengenai kebakaran hutan dan lahan gambut dapat membawa pengaruh pada pandangan serta perilaku kita terhadap alam dan isu-isu lingkungan namun pemberitaan yang sama jika dilakukan dengan tidak memperhatikan objektivitas dalam penulisan berita maka akan membawa dampak yang berbeda yakni bisa menciptakan disintegrasi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Sesuai dengan fungsi media massa, pemberitaan diharapkan bisa melaporkan masalah melalui informasi yang lebih jelas dan berimbang. Namun dari penelitian-penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan Elizabeth Paulina Dewi Trikurniati (Trikurniati, 2010: 123), yang melakukan penelitian untuk melihat atau memperoleh gambaran mengenai penerapan jurnalisme lingkungan pada SKH Kompas dan Pikiran Rakyat dengan menekankan pada empat dimensi analisis penelitian yaitu informasi, korelasi, kohesi dan pengawasan, dan penelitian yang sama juga dilakukan oleh Aninda Haswari (Haswari, 2010: 118), berbeda pada tema dan surat kabar yang digunakan dalam penelitian. Hasil dari kedua penelitian ini menyebutkan bahwa Kompas sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan melalui pemberitaannya namun penerapan jurnalisme lingkungan masih terdapat kekurangan dalam sebagian dimensi yang menjadi kategori penelitian seperti pada dimensi korelasi. Sedangkan Noviriyanti menyebutkan bahwa objektivitas dalam penulisan berita lingkungan sering diabaikan oleh wartawan, hal ini terbukti dari penelitian beberapa surat kabar baik lokal maupun nasional yang terbit di Riau. Menurut Noviriyanti pelanggaran objektivitas berita lingkungan yang sering dilakukan antara lain tidak sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang berlaku atau benar, tidak akurat, tidak berimbang, tidak valid dan tidak didukung oleh fakta dan data yang memadai (Noviriyanti, 2006: 9). Berdasarkan latar belakang yang dituliskan di atas, peneliti ingin mengetahui baik tidaknya penerapan objektivitas dalam berita lingkungan dengan 2

mengambil salah satu kasus yang dijadikan berita di sebuah media nasional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah objektivitas Kompas dikategorikan baik dalam pemberitaan lingkungan hidup khususnya kasus kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia periode Februari- September 2012? Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode analisis isi yang menggunakan kategori objektivitas media Rahma Ida. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah objektivitas Kompas dikategorikan baik dalam pemberitaan lingkungan hidup khususnya kasus kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia. Objektivitas terkait pemberitaan kebakaran hutan dan lahan gambut pada harian Kompas dapat dilihat dari tiga dimensi diantaranya, akurasi, ketidakberpihakan dan validitas. KERANGKA TEORI Media Massa dan Lingkungan Media massa baik cetak, elektronik maupun media online melalui produk jurnalisme yang ada menjadi jembatan informasi bagi masyarakat untuk mengetahui apa yang terjadi dengan lingkungan baik tempat tinggalnya maupun secara psikologis dekat dengan mereka. Menurut Puspita (2012: 4), dari pengamatan media yang yang memiliki produk jurnalisme masih jarang ditemui liputan terkait isu lingkungan yang tidak hanya sekedar menginformasikan tetapi juga memberikan solusi sehingga dibutuhkan produk jurnalisme yang ideal sebagai sumber berita bagi masyarakat. Berita lingkungan hidup yang ideal bisa dilihat dari beberapa kategori, salah satu diantaranya adalah objektivitas dari berita tersebut. Mendasari penelitian ini maka dibutuhkan teori dan konsep yang mendukung penelitian diantaranya: Berita Lingkungan Hidup Media massa memiliki peran yang strategis untuk memupuk kesadaran maupun kepedulian dari publik melalui pemberitaannya agar peduli terhadap masalah lingkungan. 3

Abrar menyatakan bahwa: Pada hakekatnya berita lingkungan hidup sama saja dengan berita lainnya seperti berita kriminal, berita politik dan sebagainya yang membedakannya adalah realitas yang menjadi bahan bakunya. (Abrar, 1993: 7). Dari definisi di atas bisa menjelaskan bahwa berita-berita lingkungan hidup adalah berita yang memuat persoalan atau permasalahan lingkungan hidup di dalamnya. Abrar menyatakan bahwa selain itu berita lingkungan juga bisa mengundang konflik kepentingan berbagai pihak. Sehingga dalam penerapannya berita lingkungan hidup selain membutuhkan ketrampilan jurnalistik yang standar, juga membutuhkan pengetahuan yang cukup komperhensif tentang hubungan alam, manusia, pembangunan dan ekonomi secara holistik, dampak fisik dan sosial kerusakan lingkungan hidup termasuk bagaimana cara menanggulangi kerusakan lingkungan hidup tersebut (Abrar, 1993: 9). Selain hal-hal yang disampaikan oleh Abrar, Noviriyanti menekankan pada pentingnya objektivitas dalam menyajikan berita lingkungan hidup (Noviriyanti, 2006: 104). Objektivitas Berita Lingkungan Rivers William dan Matthews menyatakan bahwa: Objektivitas dalam melaporkan berita adalah tujuan lainnya yang merupakan tanda seorang professional yang berpengalaman. Tidak ada alasan bagi ketidakbenaran atau ketidakseksamaan (William&Mathews, 1994: 397). Pemberitaan yang tidak memperhatikan kaidah objektivitas bisa bertentangan dengan tujuan dari jurnalisme sendiri yaitu dalam hal pemberian informasi dan menunjukkan kebenaran serta mencerdaskan masyarakat (Noviriyanti, 2006: 60). Sebagai salah satu prinsip penilaian, objektifitas dikatakan hanya memiliki cakupan kecil jika dibandingkan dengan prinsip lain namun objektifitas memiliki fungsi yang tidak boleh dianggap remeh, dalam kaitannya dengan kualitas informasi (McQuail, 1987: 129). Objektivitas berita termasuk berita-berita lingkungan dapat diukur dengan menggunakan beberapa metode jurnalistik pada umumnya diantaranya metode Rahma Ida yang digunakan untuk mengukur objektivitas dalam penelitian ini. 4

KERANGKA KONSEP Kerangka konsep memuat dimensi, unit analisis dan kategorisasi. Masingmasing unit analisis ini akan digunakan untuk menganalisis baik tidaknya penerapan objektivitas berita lingkungan hidup khususnya mengenai berita kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia yang diterbitkan surat kabar harian Kompas periode Februari - September 2012. TABEL 1 Kategori Objektivitas Metode Rahma Ida No Dimensi Unit Analisis Kategori 1 Akurasi Kesesesuain judul dengan isi berita Sesuai Tidak sesuai Pencantuman waktu Dicantumkan Tidak dicantumkan Faktualitas berita Mencampurkan fakta dan opini Tidak mencampukan fakta dan opini Data Pendukung Ada Tidak ada 2 Ketidakberpihakan Ditinjau dari sumber Seimbang berita Tidak seimbang Ditinjau dari ukuran fisik luas kolom Seimbang Tidak seimbang 3 Validitas Atribusi Ada Tidak ada Kompetensi Pelaku langsung Bukan pelaku langsung Wartawan METODE Jenis dan Teknik Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini lebih diberatkan pada aspek keluasan data, sehingga hasil dari penelitian merupakan representasi dari keseluruhan populasi (Kriyantono, 2008: 55). Salah satu metode dalam penelitian kuantitatif adalah analisis isi. Analisis isi digunakan untuk meneliti atau menganalisis isi komunikasi secara sistematik, 5

objektif dan kuantitatif (Kriyantono, 2008: 60). Dalam penelitian ini, peneliti akan menghitung kemunculan unit analisis atau distribusi frekuensi kemunculan unit analisis dari teks berita, agar bisa menjawab rumusan masalah penelitian. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah berita-berita kebakaran hutan dan masalah- masalah mengenai lahan gambut yang dimuat pada SKH Kompas pada bulan Februari-September 2012. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah 63 berita yang dimuat oleh Kompas pada bulan Februari- September 2012. Sedangkan Sampel uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah keseluruhan berita. Dalam penarikan sampel tidak terdapat ketentuan pasti mengenai jumlah besar kecilnya, yang terpenting adalah pengambilan sampel haruslah reperesentatif atau mampu mewakili secara keseluruhan (Kriyantono, 2008: 151). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan total sampling yaitu meneliti seluruh populasi yang berjumlah 63 berita. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Peneliti menggunakan beberapa dokumen sebagai sumber informasi dalam menginterpretasi data hasil observasi (Kriyantono, 2008: 116). Data dalam penelitian ini adalah kliping teks berita mengenai berita kebakaran hutan dan lahan gambut pada SKH Kompas periode Februari- September 2012. Pengkodingan Proses melakukan coding dalam penelitian analisis isi adalah seorang coder berhadapan dengan teks yang mana merupakan content (isi), (Eriyanto, 2011: 240). Pengkodingn ini menggunakan lembar koding (coding sheet) yang telah memuat nilai item-item indikator, variabel yang dikoding. Teknis pengkodingan ini dilakukan oleh dua intercoder. Pengkodingan dari kedua intercoder ini kemudian akan diuji tingkat reliabilitasnya dengan membandingkan jawaban dari coding sheet berdasarkan kesamaan-kesamaan pengkodingan yang 6

dilakukan oleh kedua intercoder. Hasil dari koding ini kemudian akan dilakukan uji reliabilitasnya agar penelitian ini, mencapai hasil yang objektif dan reliabel. Reliabilitas Uji realibilitas dilakukan untuk memastikan bahwa penelitian ini mencapai hasil yang obyektif dan reliabel. Salah satu teknik uji reliabilitas yang dapat digunakan adalah teknik yang dikemukakan oleh R. Holsti. Intercoder reliability dapat dilakukan dengan menggunakan data nominal dalam bentuk presentase pada tingkat persamaannya. Teknik Analisis Data Pengolahan pengkodingan dilakukan secara kuantitatif yaitu distirbusi frekuensi. Hal ini bermanfaat untuk melihat porsi klarifikasi penilaian pada setiap kategori dimensi unit analisis. Setelah berita melalui proses coding maka peneliti kemudian melakukan rekap data. Hasil rekapan data tersebut selanjutnya dideskripsikan. Peneliti menggunakan statistik deskriptif yang dapat mendiskripsikan dan menjabarkan temuan dan data yang diperoleh dari analisis isi (Eriyanto, 2011: 305). Data hasil penelitian diperoleh peneliti dengan mencatat frekuensi kemunculan unit analisis yang telah ditentukan dalam lembar coding sheet. Selanjutnya pencatatan frekuensi ini akan diinterpretasikan ke dalam tabel frekuensi hasil pengumpulan data. Frekuensi dari setiap unit analisis dalam penelitian akan diorganisasikan sehingga mempermudah proses analisis dan penarikan kesimpulan penelitian. HASIL Uji Reliabilitas Penelitian Sebelum masuk ke dalam proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji reliabilitas untuk menguji validitas alat ukur yang telah dijabarkan atau disusun sebelumnya, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dari 7

perhitungan dengan menggunakan rumus Holsty, yang mana derajat kesamaan harus mencapai 70 % atau 0,70 adalah: TABEL 2 Uji Reliabilitas Dua Intercoder untuk Semua Unit Analisis. Kode Unit Analisis N1 N2 M 1 Kesesuaian Judul dengan Isi Berita 63 63 58 2 Pencantuman Waktu 63 63 60 3 Penggunaan Data pendukung 63 63 49 4 Faktualitas Berita 63 63 47 5 Sumber Berita 63 63 58 6 Ukuran Fisik Luas Kolom 63 63 57 7 Atribusi 63 63 62 8 Kompetensi 63 63 56 Total 504 504 447 Hasil uji reliabilitas: CR= = = = 0,82 Tujuan dibuat tabel uji reliabilitas pada awal penelitian adalah untuk melihat apakah masing-masing dari unit analisis telah berfungsi dengan baik, sehingga nantinya pada saat penelitian untuk masing-masing unit analisis tidak ditemukan nilai yang tidak reliabel. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua unit analisis telah berfungsi dengan baik. Analisis Objektivitas terkait pemberitaan kebakaran hutan dan lahan gambut pada harian Kompas dapat dilihat dari tiga dimensi diantaranya, akurasi yang dapat dilihat dari kategori kesesuian judul dengan isi berita, pencantuman waktu, faktualitas berita dan data pendukung. Kemudian Objektivitas yang dilihat dari ketidakberpihakan dapat diukur dari sumber berita dan ukuran fisik luas kolom sedangkan objektivitas yang dilihat dari validitas dapat diukur dari atribusi dan 8

kompetensi. Berikut hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti dalam bentuk tabel dan diagram : 1. Berita Lingkungan Kompas Terkait Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Dilihat dari Dimensi Akurasi Di bawah ini merupakan hasil analisis peneliti pada pemberitaan kebakaran hutan dan lahan gambut dari unit analisis Akurasi. Akurasi dalam penelitian ini dilihat atau diukur dari empat unit analisis di antaranya kesesuain judul dengan isi berita, pencantuman waktu terjadinya peristiwa, penggunaan data pendukung dan faktualitas berita. 1.1. Kesesuaian Judul dengan Isi Berita TABEL 3 Gambut dari Kategori Kesesuaian Judul dengan Isi Berita Kesesuaian Judul dengan Isi Berita N % Sesuai 60 95,2 % Tidak Sesuai 3 4,8 % Jumlah 63 100 % 1.2. Pencantuman Waktu TABEL 4 Gambut dari Kategori Pencantuman Waktu Pencantuman Waktu N % Dicantumkan 61 96, 8 % Tidak Dicantumkan 2 3, 2 % Jumlah 63 100 % 1.3.Penggunaan Data Pendukung TABEL 5 Gambut dari Kategori Penggunaan Data Pendukung Penggunaan Data Pendukung N % Ada 46 73 % Tidak Ada 17 27 % 9

Jumlah 63 100 % 1.4. Faktualitas berita TABEL 6 Gambut dari Kategori Faktualitas Berita Faktualitas Berita N % Ada pencampuran fakta dan opini 24 38 % Tidak Ada pencampuran fakta dan 39 61,2 % opini Jumlah 63 100 % Diagram untuk ke empat kategori ini adalah : 2. Berita Lingkungan Kompas Terkait Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Dilihat dari Dimensi Ketidakberpihakan Di bawah ini merupakan hasil analisis peneliti pada pemberitaan kebakaran hutan dan lahan gambut dari unit analisis ketidakberpihakan. Ketidakberpihakan dalam pemberitaan yaitu menyangkut keseimbangan penulisan berita. Sebuah berita menjadi tidak berpihak ketika tidak terdapat keseimbangan baik dari sumber berita maupun ukuran fisik kolom. 2.1. Ketidakberpihakan Ditinjau dari Sumber Berita 10

TABEL7 Gambut dari Validitas Ditinjau dari Sumber Berita Sumber Berita N % Seimbang 57 90, 5 % Tidak Seimbang 6 9,5 % Jumlah 63 100 % 2.2.Ketidakberpihakan Ditinjau dari Ukuran Fisik Luas Kolom TABEL 8 Gambut dari Validitas Ditinjau dari Ukuran Fisik Luas Kolom Ukuran Fisik Luas Kolom N % Seimbang 57 90, 5 % Tidak Seimbang 6 9, 5% Jumlah 63 100 % Diagram untuk ke dua kategori ini adalah : 3. Berita Lingkungan Kompas Terkait Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Dilihat dari Dimensi Akurasi Di bawah ini merupakan hasil analisis peneliti pada pemberitaan kebakaran hutan dan lahan gambut pada unit analisis Validitas. Validitas adalah keabsahan dari pemberitaan. Hal ini dapat diukur dari atribusi yaitu pencantuman sumber berita secara jelas dan kompetensi yaitu menyangkut 11

pihak yang dijadikan sumber berita dalam pemberitaan. Sehingga yang menjadi ukuran untuk menilai validitas berita terbagi menjadi 2 kategori yaitu Atribusi dan Kompetensi 3.1. Validitas Ditinjau dari Atribusi TABEL 9 Gambut dari Kategori Atribusi Atribusi N % Jelas 62 98, 4 % Tidak Jelas 1 1,6 % Jumlah 63 100 % 3.2.Validitas Ditinjau dari Kompetensi TABEL 10 Gambut dari Kategori Kompetensi Kompetensi N % Pelaku Langsung 42 66,6 % Pelaku Tidak Langsung 14 22,2 % Wartawan 7 11,1 % Jumlah 63 100 % Diagram untuk ke dua kategori ini adalah: 12

PEMBAHASAN Penelitian terkait objektivitas berita lingkungan hidup pada kasus kebakaran hutan dan lahan gambut di harian Kompas dimaksudkan untuk melihat baik atau tidaknya penerapan objektivitas berita lingkungan oleh Kompas dengan mengambil salah satu kasus yang sering terjadi di Indonesia yaitu kasus kebakaran hutan dan masalah yang terkait dengan lahan gambut. Pengukuran penelitian ini mengacu pada kategori-kategori yang telah ditentukan dalam metode Rahma Ida (Noviriyanti, 2006: 67). Berita dikatakan Objektif ketika teks berita memenuhi nilai-nilai objektivitas secara berimbang. Pada diagram dan tabel yang telah di lampirkan di atas dari delapan kategori telah menunjukkan bahwa nilai objektivitas yang dikategorikan baik dan berimbang dari Kompas dalam pemberitaan khususnya berita- berita mengenai kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia, selama periode Februari- September 2012. KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian dan perhitungan terhadap 63 teks berita mengenai kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia selama periode Februari- September 2012, untuk melihat apakah dalam pemberitaan lingkungan hidup Kompas telah menerapkan objektivitas dengan baik atau sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa Kompas telah menerapkan objektivitas dengan baik berdasarkan kategorisasi objektivitas Rahma Ida. Di mana dalam penelitian ini digunakan untuk menilai baik atau tidaknya objektivitas Kompas dalam pemberitaan lingkungan. Dari dimensi akurasi dapat dilihat dari empat kategori yaitu kesesuaian judul dengan isi berita, pencantuman waktu, penggunaan data pendukung, dan faktualitas berita. Objektivitas dinilai baik dalam kategori ini karena berdasarkan hasil penelitian Kompas menujukkan dalam sebagian besar teks berita yang menjadi sampel penelitian bahwa judul yang ditentukan memiliki kesesuaian dengan isi berita, waktu kejadian atau wawancara disertakan dalam berita, 13

menggunakan data pendukung untuk memperjelas berita dan tidak terdapat pencampuran fakta dan opini dalam berita. Dimensi ketidakberpihakan menunjukkan objektivitas yang baik dengan menghadirkan lebih dari satu sumber berita dan menampilkan ukuran fisik luas kolom yang sama di antara narasumber dalam berita. Dimensi validitas menujukkan objektivitas yang dinilai baik dengan atribusi yang jelas dari sumber berita dan kompetensi pihak yang dijadikan sumber berita dapat dipercaya yaitu bersumber dari pelaku langsung. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas telah memenuhi nilai-nilai objektivitas secara baik dan berimbang. KRITIK Dalam melakukan penelitian ini peneliti menyadari terdapat kekurangan dan kelemahan, diantaranya: a. Peneliti menemukan bahwa terdapat unit analisis yang ditentukan oleh peneliti kurang fokus sehingga menimbulkan kebingungan bagi pengkoding saat mengisi lembar koding. Namun hal itu dapat teratasi ketika peneliti mencoba menjelaskan definisi operasionalnya sehingga hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan harapan peneliti. b. Peneliti juga menemukan bahwa terdapat kelemahan pada metode Rahma Ida khususnya pada bagian kompetensi berdasarkan sumber berita. SARAN a. Peneliti berharap bagi penelitian selanjutnya yang menyangkut pemberitaan seputar objektivitas berita lingkungan menggunakan media lokal atau media yang belum secara tetap memberitakan berita seputar lingkungan sebagai objek penelitian b. Dalam penelitian mengenai lingkungan, peneliti seharusnya mengetahui istilahistilah ilmiah mengenai lingkungan. 14

DAFTAR PUSTAKA BUKU Abrar, Ana Nadya. 1993. Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktisi Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Eriyanto. 2011. Analisis Isi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga Noviriyanti, Andi. 2006. Objektivitas Berita Lingkungan Jurnalistik Berkelanjutan. Riau: Takar Rivers William L dan Mathews. 1994. Etika Media Massa dan Kecenderungan Untuk Melanggarnya. Bandung: Rosdakarya Rosentiel Tom & Kovach Bill. 2006. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta: Pantau JURNAL Harsono, Soni Sisbudi. 2012. Mitigasi dan Adaptasi Kondisi Lahan Gambut di Indonesia dengan Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Insist Press. SKRIPSI Haswari, Aninda. 2010. Jurnalisme Lingkungan Seputar Berita Pergerakan Tanah Jawa.Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Skripsi Trikurniati, Elizabeth Paulina Dewi. 2010. Jurnalisme Lingkungan Media Indonesia.Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Skripsi SURAT KABAR Lingkungan dan Peran Media, oleh Birgitta Bestari Puspita Bernas Jogja 26 Juni 2012. Hal.4 15