BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Faktualitas merupakan suatu syarat utama bagi sebuah karya jurnalistik. Ada
|
|
- Verawati Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Faktualitas merupakan suatu syarat utama bagi sebuah karya jurnalistik. Ada atau tidaknya fakta-fakta yang faktual inilah yang membedakan karya jurnalistik dengan karya tulis lainnya. Dengan menjaga faktualitas suatu berita, sebuah media mampu menjamin kebenaran informasi yang merupakan hak dasar bagi setiap orang. Tidak terkecuali dengan majalah TEMPO yang mengusung gaya jurnalistik investigasi dalam rubrik Laporan Utama yang disajikannya setiap minggu. Dengan menggunakan skema obyektivitas yang pernah diperkenalkan oleh Westerstahl, peneliti telah melihat bagaimana faktualitas berita dalam rubrik Laporan Utama di majalah TEMPO. Mengambil aspek kognitif yang menunjukan cara untuk mengukur faktualitas sebuah berita, peneliti membagi unit analisis menjadi tujuh. Ketujuh unit analisis itu meliputi, nilai informasi, Readability (kemudahan untuk dibaca), checkability (penyebutan identitas sumber berita), akurasi, kelengkapan unsur berita, serta relvansi sumber berita. Setelah melakukan pengidentifikasian terhadap berita di Laporan Utama dalam majalah TEMPO pada periode 1 Mei hingga 31 Juli 2010, peneliti dapat menguraikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai Informasi 96
2 Untuk unit analisis nilai informasi ini, dalam 52 berita pada periode 1 Mei hingga 31 Juli dalam rubril Laporan Utama di amajlah TEMPO semuanya atau dapat dikatakan 100% beritanya telah memuat nilai informasi. Hal tersebut ditunjukan dengan semua berita yang diterbitkan mampu menampilkan kedalaman informasi dengan memuat kejadian-kejadian lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan sebagai latar berita agar diperloeh sebuah pemahaman yang utuh dari pembaca. Hal tersebut tidak terlepas dari lebih panjangnya waktu produksi berita yang dimiliki olh majalah TEMPO. Selain itu dengan mengusung gaya laporan investigasi sebagai gaya penulisan membuat majalah TEMPO dapat memenuhi faktualitas berita jika dilihat dari unit analisis nilai berita. 2. Readability Unit analisis readability melihat mudah tidaknya sebuah berita untuk dibaca dan dipahami. Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan istilah khusus yang berhubungan dengan suatu bidang atau ilmu tertentu yang menjadi topik atau tema pemberitaan. Dari analisis yang telah dilakukan diperoleh sebanyak 28 atau 54% berita yang tidak menggunakan istilah khusus dari suatu bidang atau ilmu yang digunakan. Sementara itu untuk berita yang menggunaan istilah khusus dalam suatu bidang atau ilmu ditemukan sebanyak 24 berita atau 46 %. Dengan komposisi pemilihan kalimat yang lebih mudah dipahami ini menunjukkan bahwa majalah TEMPO masih berusaha menjaga agar pembacanya 97
3 lebih mudah membaca berita-berita dalam rubrik Laporan Utama. Dengan kemudahan yang didapat oleh pembaca itu maka akan didapat sebuah informasi yang bernilai bagi pembaca. Selain itu tujuan pembuatan berita akan dapat dicapai karena tidak ada kesalahan dalam pemaknaan. 3. Checkability Unit analisis ini melihat lengkap atau tidaknya identitas sumber berita yang ada dalam sebuah berita. Terkadang untuk alasan tertentu sebuah media massa harus menyembunyikan identitas lengkap sumber berita berkaitan dengan berita yang dimuat. Hal tersebut bisa atas permintaan sumber berita itu sendiri yang merasa terancam jika identitasnya dicantumkan atau pun kebijakan dari media itu sendiri terkait dengan sebuah berita. Dari analisis yang telah dilakukan, dalam majalah TEMPO selama periode 1 Mei hingga 31 Juli 2010 ditemukan sebanyak 30 buah atau 58% berita yang mencantumkan identitas sumber berita secara lengkap. Sisanya, untuk berita yang tidak mencantumkan identitas berita secara lengkap (anonym) terdapat 22 buah atau 42% berita. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun mengusung jurnalisme investigasi sebagai penulisan dalam rubrik Laporan Utama, majalah TEMPO masih menjaga faktualitas beritanya berkaitan dengan kejelasan sumber beritanya dalam setiap berita. Hal tersebut ditunjukan dengan lebih banyak berita yang memuat identitas sumber berita secara lengkap dalam periode 1 Mei hingga 31 Juli
4 4. Akurasi Akurasi menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga faktualitas berita. Kesalahan sekecil apapaun dalam penulisan sebuah berita akan berpengaruh pada pemahaman pembaca. Oleh karena itu, perlu sebuah ketelitian dari setiap wrtawan dalam menulis sebuah berita. Dalam Laporan Utama di majalah TEMPO periode 1 Mei hingga 31 Juli, dari keseluruhan 52 berita hanya ditemukan satu berita saja yang terdapat kesalahan penulisan. Dengan ada fakta semacam ini maka dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari unit analisis ini majalah TEMPO mampu menjaga faktualitas beritanya. 5. Kelengkapan Unsur Berita Lengkap atau tidaknya unsur sebuah berita sangat penting dalam sebuah peberitaan. Kelengkapan unsur berita ini erat hubungannya dengan nilai informasi dan juga pembuktian fakta ada atau biasa yang disebut dengan fakta yang bisa dirasakan dengan panca indera manusia. Hasil dari unit analisis kelengkapan unsur berita ini ditemukan sebanyak 47 buah atau 90% berita yang memuat unsur-unsur berita secara lengkap dan ditemukan sebanyak 5 buah atau 10% berita yang tidak memuat unsur-unsur berita secara lengkap. Berdasar fakta-fakta tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam Laporan Utama di majalah TEMPO telah mampu memenuhi faktulalitas berita jika dilihat dari 99
5 unit analisis ini. Alasannya, dengan komposisi 90% berbanding 10% menjadi bukti kesimpulan tersebut. 6. Relevansi Sumber Berita Unit analisis ini berkaitan dengan salah satu jenis fakta yakni fakta yang dikonstruksikan oleh seseorang. Oleh karena itu, dalam sebuah berita diperlukan sebuah kehati-hatian dalam memilih sumber berita agar diperoleh seorang sumber yang relevan. Semakin relevan sumber berita dengan topik yang dibicarakan maka semakin akurat juga fakta yang diungkapkan. Dari analisis isi yang sudah dilakukan pada berita di Laporan Utama majalah TEMPO periode 1 Mei hingga 31 Juli 2010 tidak ditemukan sumber berita yang tidak relevan. Dari 52 berita yang dianalisi semua sumber beritanya memiliki kompetensi atas sebuah topik atau tema yang dibicarakan. Oleh karena itu, dalam unit analisis ini majalah TEMPO telah mampu menjaga faktualitas beritanya dengan menjaga relevansi sumber berita dalam setiap Laporan utama yang dimuat. Dari semua unit analisis yang digunakan untuk membedah isi Laporan Utama dalam majalah TEMPO, dapat disimpulkan bahwa majalah TEMPO telah mampu menjaga faktualitas beritanya dalam rubrik Laporan Utama pada setiap edisinya. Satu hal yang membuat majalah TEMPO sering mendapatkan pengaduan terkait dengan pemberitaannya berkaitan dengan identitas sumber berita yang tidak disebutkan (anonym) dalam sebuah berita. Hal tersebut sempat diungkapkan oleh Aburizal 100
6 Bakrie yang pernah mengadukan majalah TEMPO berkaitan dengan kejelasan sumber berita ini. Namun jika melihat gaya penulisan investigasi yang dipilih majalah TEMPO untuk menuliskan Laporan Utama, pilihan majalah TEMPO untuk menyembunyikan identitas sumber berita adalah sebuah kebijakan redaksional untuk melindungi sumber berita dan ada kaitanya dengan penerapan kode etik jurnalistik berlaku di Indonesia. Jadi dengan begitu dapat disimpulkan majalah TEMPO telah mampu menjaga faktualitas beritanya dalam rubrik Laporan Utama. B. Saran Sesuai dengan ruang lingkup dari analisis isi kuantitatif, maka penelitian ini hanya melakukan penelitian pada tingkat teks saja. Penelitian hanya mencakup semua bagian dari berita yang tampak dalam teks berita. Untuk beberapa alasan seperti alasan pencantuman identitas sumber berita dengan lengkap atau tidak tidak dapat diketahui dengan sebuah analisis isi kuantitatif. Oleh karena itu peneliti menyarankan, agar pada penelitian selanjutnya dilakukan sebuah wawancara untuk menggali dan menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu dijawab melalui analisis isi kuantitatif. Hal tersebut dikarenakan gaya penulisan yang sedikit berbeda dengan gaya penulisan berita yang lain. Di mana dalam berita investigatif terkadang seorang wartawan memang harus menyembunyikan identitas sumber berita. Dengan melakukan 101
7 wawancara itu, maka akan didapet sebuah hasil penelitian yang lengkap dan menyeluruh. 102
8 Lampiran I
9 Coding Sheet Analisis Isi Faktualitas Berita Dalam Laporan Utama di Malajah Berita Mingguan TEMPO Judul Laporan Utama Judul Berita : Suap Cek Pelawat BI : Lupa Ceknya, Ingat Sakitnya Tanggal : 26 April-2 Mei 2010 Nama Pengkoding : 1. Factualness Nilai Informasi : a. Ada b. Tidak Ada Readability (Penggunaan Khusus) : a. Ada Istilah Khusus b. Tidak Ada Istilah Khusus Checkability (Sumber Berita) : a.jelas b. Tidak Jelas 2. Akurasi Kesalahan Penulisan : a. Ada Kesalahan b. Tidak Ada Kesalahan 3. Kelengkapan unsure berita Apa : a.ada b. Tidak ada Kapan : a.ada b. Tidak ada Mengapa : a.ada b. Tidak ada Dimana : a.ada b. Tidak ada Siapa : a.ada b. Tidak ada bagaimana : a.ada b. Tidak ada 4. Nilai Berita Pentingnya berita bagi pembaca : a. mengarah ke significance b. Mengarah ke human interest 5. Relevansi Sumber Berita Relevansi sumber berita terhadap topik a. Relevan b. Tidak Relevan
10 1. Unit Analisis Nilai Informasi Berita Ada 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 v 8 v 9 v 10 v 11 v 12 v 13 v 14 v 15 v 16 v 17 v 18 v 19 v 20 v 21 v 22 v 23 v 24 v 25 v 26 v 27 v 28 v 29 v 30 v 31 v 32 v 33 v 34 v 35 v 36 v 37 v 38 v Nilai Informasi Tidak Ada
11 Berita Ada 39 v 40 v 41 v 42 v 43 v 44 v 45 v 46 v 47 v 48 v 49 v 50 v 51 v 52 v Nilai Informasi Tidak Ada Ada nilai informasi: 52 x 100% 100% 52 Tidak ada nilai informasi: 0 x 100% 0% 52
12 2. Unit Analisis Readability Penggunaan Istilah Khusus Berita Ada Tidak Ada 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 v 8 v 9 v 10 v 11 v 12 v 13 v 14 v 15 v 16 v 17 v 18 v 19 v 20 v 21 v 22 v 23 v 24 v 25 v 26 v 27 v 28 v 29 v 30 v 31 v 32 v 33 v 34 v 35 v 36 v 37 v 38 v
13 Berita Penggunaan Istilah Khusus Ada Tidak Ada 39 v 40 v 41 v 42 v 43 v 44 v 45 v 46 v 47 v 48 v 49 v 50 v 51 v 52 v Ada Istilah Khusus: 24 x 100% 46% 52 Tidak ada Istilah Khusus: 28 x 100% 54% 52
14 3. Unit Analisis Checkability Kejelasan Identitas Sumber Berita Berita Ada Tidak Ada 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 v 8 v 9 v 10 v 11 v 12 v 13 v 14 v 15 v 16 v 17 v 18 v 19 v 20 v 21 v 22 v 23 v 24 v 25 v 26 v 27 v 28 v 29 v 30 v 31 v 32 v 33 v 34 v 35 v 36 v 37 v 38 v
15 Berita Kejelasan Identitas Sumber Berita Ada Tidak Ada 39 v 40 v 41 v 42 v 43 v 44 v 45 v 46 v 47 v 48 v 49 v 50 v 51 v 52 v Ada kejelasan identitas sumber berita: 30 x 100% 58% 52 Tidak ada kejelasan identitas sumber berita: 22 x 100% 42% 52
16 4. Unit Analisis Akurasi KesalahanPenulisan Berita Ada Tidak Ada 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 v 8 v 9 v 10 v 11 v 12 v 13 v 14 v 15 v 16 v 17 v 18 v 19 v 20 v 21 v 22 v 23 v 24 v 25 v 26 v 27 v 28 v 29 v 30 v 31 v 32 v 33 v 34 v 35 v 36 v 37 v 38 v
17 Berita KesalahanPenulisan Ada Tidak Ada 39 v 40 v 41 v 42 v 43 v 44 v 45 v 46 v 47 v 48 v 49 v 50 v 51 v 52 v Ada kesalahan penulisan: 1 x 100% 2% 52 Tidak ada kesalahan penulisan: 51 x 100% 98% 52
18 5. Unit Analisis Kelengkapan Unsur Berita Kelengkapan Unsur Berita Berita Ada Tidak Ada 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 v 8 v 9 v 10 v 11 v 12 v 13 v 14 v 15 v 16 v 17 v 18 v 19 v 20 v 21 v 22 v 23 v 24 v 25 v 26 v 27 v 28 v 29 v 30 v 31 v 32 v 33 v 34 v 35 v 36 v 37 v 38 v
19 Berita Kelengkapan Unsur Berita Ada Tidak Ada 39 v 40 v 41 v 42 v 43 v 44 v 45 v 46 v 47 v 48 v 49 v 50 v 51 v 52 v Ada kelengkapan unsur berita: 47 x 100% 90% 52 Tidak ada kelengkapan unsur berita: 5 x 100% 10% 52
20 6. Unit Analisis Relevansi Sumber Berita Relevansi Sumber Berita Berita Ada Tidak Ada 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 v 8 v 9 v 10 v 11 v 12 v 13 v 14 v 15 v 16 v 17 v 18 v 19 v 20 v 21 v 22 v 23 v 24 v 25 v 26 v 27 v 28 v 29 v 30 v 31 v 32 v 33 v 34 v 35 v 36 v 37 v 38 v
21 Berita Relevansi Sumber Berita Ada Tidak Ada 39 v 40 v 41 v 42 v 43 v 44 v 45 v 46 v 47 v 48 v 49 v 50 v 51 v 52 v Ada relevansi sumber berita: 52 x 100% 100% 52 Tidak ada relevansi sumber berita: 0 x 100% 0% 52
22 Lampiran II
23 Perhitungan Coefcient Realibility Nilai Informasi Pengkoder Ada Tidak Ada Jumlah Berita Peneliti Pengkoder Pengkoder Pengkoder 1 M 1 = CR = =52 2.M N1 N2 = Pengkoder 2 = 104 = 1 M 2 = CR = =52 2.M N1 N2 = = = 1
24 Readability Pengkoder Ada Tidak Ada Jumlah Peneliti Pengkoder Pengkoder Pengkoder 1 M 1 = CR = =48 2.M N1 N2 = Pengkoder 2 = 104 = 0,92 M 2 = CR = =51 2.M N1 N2 = = 104
25 = 0,98 Checkability Pengkoder Jelas Tidak Jelas Jumlah Berita Peneliti Pengkoder Pengkoder Pengkoder 1 M 1 = CR = =49 2.M N1 N2 = Pengkoder 2 = 104 = 0,94 M 2 = =47
26 CR = 2.M N1 N2 = = 104 = 0,9 Akurasi Pengkoder Ada Kesalahan Tidak Ada Jumlah Berita Peneliti Pengkoder Pengkoder Pengkoder 1 M 1 = CR = =50 2.M N1 N2 = = 104 = 0,96
27 Pengkoder 2 M 2 = CR = =51 2.M N1 N2 = = 104 = 0,98 Kelengkapan Unsur Berita Pengkoder Lengkap Tidak Lengkap Jumlah Berita Peneliti Pengkoder Pengkoder Pengkoder 1 M 1 = CR = =49 2.M N1 N2
28 = = 104 = 0,94 Pengkoder 2 M 2 = CR = = 52 2.M N1 N2 = = 104 = 1 Relevansi Sumber Pengkoder Relevan Tidak Relevan Jumlah Berita Peneliti Pengkoder Pengkoder
29 Pengkoder 1 M 1 = CR = =52 2.M N1 N2 = Pengkoder 2 = 104 = 1 M 2 = CR = = 52 2.M N1 N2 = = 104 =1
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan dan menerapkan kualitas isi berita dengan baik. Hal tersebut
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Surat Kabar Harian Kompas dan Koran Tempo secara umum telah melakukan dan menerapkan kualitas isi berita dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan prinsip objektivitas
Lebih terperinciJudul: Faktualitas Berita Dalam Laporan Utama di Majalah Berita Mingguan
Judul: Faktualitas Berita Dalam Laporan Utama di Majalah Berita Mingguan Tempo (Studi Analisi Isi Faktualitas Berita Dalam Laporan Utama Majalah Tempo Periode 1 Mei 31 Juli 2010) A. Latar Belakang: Mengabarkan
Lebih terperinciKeberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi
Keberimbangan Pemberitaan Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi Irdiana / Lukas S. Ispandriarno Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR BAGAN... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dari pemberitaan pertandingan Persib Bandung
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari pemberitaan pertandingan Persib Bandung versus Persija Jakarta yang dimuat dalam media lokal Jawa Barat yaitu Harian Umum Pikiran Rakyat dan
Lebih terperinciVeronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak
Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pada Harian Jurnal Nasional dan Harian Kompas (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pada Harian Jurnal Nasional
Lebih terperincimeningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan
Abstrak Seiring berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan cepat dan praktis. Kecil kemungkinan media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif. Dalam Eriyanto (2010: 47) analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Salah satu fungsi bahasa bagi manusia adalah sebagai sarana komunikasi. Dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xx. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN MOTTO LEMBAR DEDIKASI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xx DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Teori tanggungjawab sosial dapat diterapkan secara luas karena teori ini meliputi beberapa jenis media massa dan lembaga siaran publik, salah satunya yaitu media
Lebih terperinciYohanes Karol Hakim/ Lukas Ispandriarno PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
PEMBERITAAN PEMILIHAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR 2013 (Analisis Isi Keberpihakan Media dalam Pemberitaan Masa Kampanye Pemilihan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Putaran Pertama di Harian Pos Kupang
Lebih terperinciMenggali & Meburu Berita. fitri dwi lestari
Menggali & Meburu Berita fitri dwi lestari Detak jangtung dari jurnalisme terletak pada sumber berita. Menjadi wartawan berarti mengembangakan sumber. Wartawan harus tahu banyak. Dia harus tahu ke mana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kata infotainment merupakan neologisme, atau kata bentukan baru yang menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya infotainment adalah informasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Tempo. (Studi Analisis Isi Faktualias Berita Majalah Berita Mingguan Tempo. periode 1 Mei- 31 Juli 2010)
SKRIPSI Faktualitas Berita Dalam Laporan Utama di Majalah Berita Mingguan Tempo (Studi Analisis Isi Faktualias Berita Majalah Berita Mingguan Tempo periode 1 Mei- 31 Juli 2010) DISUSUN OLEH: LUCAS ADITYA
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv
DAFTAR ISI Uraian ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN MOTTO LEMBAR DEDIKASI ABSTRAK...i ABSTRACT...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii
Lebih terperinciSebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan
September 2013 Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan jurnalistik. Jurnalistik dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perkembangan jurnalisme media siber yang kian hari semakin pesat dan kehadirannya yang semakin diminati, membuat media ini semakin popular dan menjadi preferensi utama masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
Lebih terperinciJurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam
Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asalmuasalnya dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media Performance Pemberitaan Mobil Kiat Esemka dalam Harian Solopos
1 BAB I PENDAHULUAN A. Judul Skripsi Media Performance Pemberitaan Mobil Kiat Esemka dalam Harian Solopos periode 3 Januari-12 Maret 2012. B. Latar Belakang Industri otomotif Indonesia belum mampu memproduksi
Lebih terperinciPemberitaan Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur 2013
Pemberitaan Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur 2013 (Analisis Isi Keberpihakan Media dalam Pemberitaan Masa Kampanye Pemilihan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Putaran Pertama di Harian Pos Kupang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia, Pancasila juga merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Lebih terperinciOBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS
OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS (Analisis Isi pada Berita Lingkungan dalam Pemberitaaan Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Di Indonesia Di Harian Kompas Periode Februari September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. saat Piala AFF 2010 di VIVANEWS.COM terdapat unsur-unsur yang bisa
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Pemberitaan dapat dikatakan obyektif apabila berita tersebut benar dan tidak memihak. Dalam penelitian ini pemberitaan Aburizal Bakrie tentang PSSI saat Piala AFF 2010 di VIVANEWS.COM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Narasi memiliki unsur penting pada jurnalistik. Jurnalis tidak hanya sekadar menulis artikel tetapi harus memberikan cerita kepada pembaca yang di dalamnya
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X
ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X Oleh: Isnani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu membutuhkan informasi, dan informasi yang manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia selalu membutuhkan informasi, dan informasi yang manusia butuhkan dapat diperoleh salah satunya melalui media massa yang ada di sekitar mereka. Media massa sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi menjadi suatu kebutuhan yang tidak lepas dari kehidupan manusia, apalagi pada zaman sekarang yang sudah semakin modern membuat kebutuhan akan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat Kabar berasal dari istilah pers yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang mengatakan
Lebih terperinciBab III. Objek Penelitian
Bab III Objek Penelitian 3.1 Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan sebuah penyelidikan mengenai masalah sosial atau masalah manusia yang berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULLUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULLUAN 1.1 Latar Belakang Roger Fowler dalam Language in The News (Routledge dalam Anggoro, 2012:106) menyampaikan bahwa news is not simply reported by the media, it is created by the media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan kembali tercoreng. Sabtu 22 Maret 2014, Polda Metro
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan kembali tercoreng. Sabtu 22 Maret 2014, Polda Metro Jaya mendapat laporan atas kejadian kasus pelecehan seksual. Korbannya adalah seorang murid
Lebih terperinciKONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM
KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Konflik Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi
Lebih terperinciBERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)
BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media
Lebih terperinciMenulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK
Modul ke: Menulis Berita Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar Fakultas TEKNIK Drs. Masari, MM Program Studi TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id Teknik Penulisan Berita
Lebih terperinciPROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Populasi dan Sampel Populasi
PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi. Analisis isi didefinisikan sebagai suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa telah begitu erat dengan masyarakat. Keduanya merupakan elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai pembawa berita, media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa bukanlah ranah yang netral di mana berbagai kepentingan dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama dan seimbang. Media menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Sifat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis isi yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan perangkat statistik sebagai
Lebih terperinciTeknik Reportase dan Wawancara
Modul ke: 05 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Reportase Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Reportase adalah ujung tombak proses kerja jurnalistik. Tak lain karena proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat di dalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Menulis merupakan keterampilan berbahasa produktif yang paling sedikit digunakan di antara empat keterampilan yang kita miliki; mendengarkan, berbicara, membaca
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian ini adalah Deskriptif, penelitian deskriptif adalah jenis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah Deskriptif, penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN DALAM PEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN. Koran Tempo Periode November 2010 Januari 2011
BAB I PENDAHULUAN A. Judul KASUS MAFIA PAJAK GAYUS HALOMOAN P TAMBUNAN DALAM PEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN TEMPO B. Sub Judul Analisis Isi Berita Kasus Mafia Pajak Gayus Halomoan P Tambunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Semenjak tumbangnya rezim orde baru media massa terus berkembang hingga di era demokrasi saat ini. Berbagai jenis media massa telah tumbuh dan berkembang di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemakaian gaya bahasa di kalangan masyaakat sangat beragam, tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga dipakai dalam menyampaikan
Lebih terperinciKONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM
KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Konflik Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian Data yang hendak dikumpulkan oleh peneliti dalam hal ini adalah tentang pemberitaan terkait kasus Dahlan Iskan terkait korupsi penjualan aset
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penggunaan bahasa yang menarik perhatian pembaca maupun peneliti adalah penggunaan bahasa dalam surat kabar. Kolom dan rubrik-rubrik dalam surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada
BAB IV PEMBAHASAN A. HASIL UJI RELIABILITAS Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada penafsiran antara satu coder dengan coder yang lain. Reliabilitas ini melihat apakah alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar yang setiap gerak-geriknya selalu menjadi perhatian publik. Jika dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak Partai Demokrat memenangi pemilu 2004, pemberitaan tentang partai ini selalu menarik untuk diikuti. Partai Demokrat menjelma menjadi partai besar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat langsung tersampaikan kepada khalayak dalam waktu singkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media memiliki peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam salah satu fungsi media massa sebagai penyebar informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Dengan bahasa, manusia dapat berhubungan satu sama lain sehingga akhirnya terwujud saling pengertian, kerja
Lebih terperinciPENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK BERITA KRIMINAL DALAM MEDIA ONLINE SKRIPSI
PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK BERITA KRIMINAL DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Isi pada media online siwalimanews.com edisi April September 2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Lebih terperinciOBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM
OBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM (Analisis Objektivitas Berita Film Documenter Cowboys in Paradise di media on line kompas.com edisi 26 April 30 April
Lebih terperinciBAB I. setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan radio,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan sehari-harinya manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain. Melalui bahasalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesatuan bahasa terlengkap dan tertinggi dalam hierarki gramatikal yaitu wacana, pemahaman mengenai wacana tidak bisa ditinggalkan oleh siapa saja terutama dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan cara menganalisis perbandingan berita ekonomi rakyat sektor pertanian dan non pertanian di
Lebih terperinciEtika Jurnalistik Dalam Media Komunitas
Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas (Analisis Isi Penerapan Etika Jurnalistik pada Berita Daerah Istimewa Yogyakarta di Portal Komunitas Suarakomunitas.net periode Januari Desember 2013) Yosephine
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Obyektivitas pemberitaan adalah suatu penyajian berita yang benar dan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN I. KESIMPULAN Obyektivitas pemberitaan adalah suatu penyajian berita yang benar dan tidak berpihak. Suatu pemberitaan baru dapat dikatakan obyektif jika sudah memenuhi standar
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik
1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi massa. Wilbur Scramm menggunakan ide yang telah dikembangkan oleh seorang psikolog, yaitu Charles
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab 3 ini, penulis akan menjelaskan metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam pembuatan desain layout majalah Zigma dan Omega. 3.1 Metodologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Adapun jenis penelitiannya peneliti menggunakan jenis analisis semiotik dengan menggunakan model Semotika Halliday.
Lebih terperinciMuhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis berita", tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama kode etik jurnalistik. Jika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data yang diamati agar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pada Penelitian ini tipe atau sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya untuk menjajakan barang dagangannya tetapi juga menyebarkan agama.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai alat komunikasi bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh aktivitas manusia tidak lepas dari kegiatan mengguakan bahasa.
Lebih terperinciKode Etik Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistik KEPRIBADIAN WARTAWAN INDONESIA Pasal 1 Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak bertindak buruk. Penafsiran a. Independen berarti
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan
1 BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan manapun, yaitu untuk memberikan informasi yang penting menyangkut dengan publiknya.
Lebih terperincioleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D
Pemberitaan Partai Nasional Demokrat dalam Surat Kabar Harian SEPUTAR INDONESIA (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Partai Nasional Demokrat dalam Surat Kabar Harian Seputar Indonesia Periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat meliputi aspek sosial, politik, agama, budaya, dan moralitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Media massa memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat. Internet masih menduduki tingkat teratas sebagai alat akses informasi termudah saat ini, namun dalam
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. baik media cetak maupun elektronik. Demikian pula hal tersebut berlaku bagi
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kode Etik Jurnalistik Indonesia adalah pedoman bagi setiap insan pers dalam melakukan tugasnya. Kode etik Jurnalistik pun berlaku untuk semua jenis berita, baik media cetak
Lebih terperinciLiputan Mendalam [Indepth Reporting]
Merancang Liputan Mendalam [Indepth Reporting] Oleh P. Hasudungan Sirait Liputan Mendalam vs Liputan Biasa Liputan Biasa Sajian cenderung talking news [berita cuap-cuap] karena peliput hanya bertumpu pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan Metode penelitian adalah sebagai penuntun peneliti tentang bagaimana langkah langkah penelitian yang dilakukan. Jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan
Lebih terperinciPEMBATALAN SURAT IZIN USAHA PENERBITAN PERS MAJALAH MINGGUAN TEMPO, EDITOR DAN SURAT KABAR TABLOIT DETIK SERTA PERMASALAHAN HUKUMNYA
, m n o. i & [ j m u I ^ k,axck
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam komunikasi massa, jurnalistik merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita atau ulasan mengenai berbagai peristiwa atau kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai
Lebih terperinciObjektivitas Pemberitaan Partai Demokrat
Objektivitas Pemberitaan Partai Demokrat (Analisis Isi Pemberitaan Partai Demokrat pada Surat Kabar Sindo dan Media Online Okezone.com periode Januari 2014) Neni Nuraeni (210000051) Abstrak: Tahun 2014
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan
Lebih terperinciPenulisan Media PR Ekternal
Modul ke: Penulisan Media PR Ekternal Press Release Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Press Release Definisi Naskah sederhana yang bertujuan
Lebih terperinci