Artikel PENGGUNAAN KULIT SINGKONG FERMENTSI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DI JORONG KANDANG LAMO

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fadhila Nurlaili dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(3): , September 2013

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan

menjaga kestabilan kondisi rumen dari pengaruh aktivitas fermentasi. Menurut Ensminger et al. (1990) bahwa waktu pengambilan cairan rumen berpengaruh

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

(THE EFFECT OF USED MOLASSES TO CASSAVA PEEL (Manihot esculenta) ENSILAGE ON DRY MATTER AND ORGANIC MATTER DIGESTIBILITY IN VITRO)

TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan dan Pertambahan Bobot Ternak Domba. Definisi pertumbuhan yang paling sederhana adalah perubahan ukuran yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan,

HASIL DAN PEMBAHASAN 482,91 55, ,01 67,22

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan NDF. dengan konsumsi (Parakkasi,1999). Rataan nilai kecernaan NDF pada domba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

I. PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha peternakan pakan selalu menjadi permasalahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dan diusahakan sebagai usaha sampingan maupun usaha peternakan. Puyuh

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. P2 * hari hari hari

I. PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap peningkatan produksi ternak. Namun biaya pakan

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

TINJAUAN PUSTAKA. dengan lingkungan maupun kultur masyarakat Indonesia. Beberapa kelebihan. banyak mengkonsumsi jenis pakan hijauan.

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan peningkatan permintaan daging kambing, peternak harus

I. PENDAHULUAN. pakan ternak. Produksi limbah perkebunan berlimpah, harganya murah, serta tidak

Pengaruh berbagai pengolahan kulit singkong terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro, protein kasar dan asam sianida

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

HASIL DAN PEMBAHASAN

Semua perlakuan tidak menyebabkan keadaan ekstrim menghasilkan NH 3 diluar

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun yang terus meningkat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas, kuantitas

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

I. PENDAHULUAN. peternakan, karena lebih dari separuh biaya produksi digunakan untuk memenuhi

PEMANFAATAN ISI RUMEN SEBAGAI STARTER Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan

PENGARUH BINDER MOLASES DALAM COMPLETE CALF STARTER BENTUK PELLET TERHADAP KONSENTRASI VOLATILE FATTY ACID DARAH DAN GLUKOSA DARAH PEDET PRASAPIH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia.

PENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional (Hoddi et al.,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kandungan Unsur-unsur Nutrien dalam Singkong (dalam As Fed)

I. PENDAHULUAN. ruminansia adalah ketersedian pakan yang kontiniu dan berkualitas. Saat ini

Optimalisasi Lactobacillus Plantarum Pada Fermentasi Untuk Menurunkan Saponin Dalam Daun Trembesi (Albizia Saman)

Daftar Pustaka. Leng, R.A Drought Feeding Strategies : Theory and Pactice. The University of New England Printery, Armidale - New South Wales.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

Transkripsi:

Artikel PENGGUNAAN KULIT SINGKONG FERMENTSI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DI JORONG KANDANG LAMO POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH 2014

PENGGUNAAN KULIT SINGKONG FERMENTSI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DI JORONG KANDANG LAMO IbM Integrasi Tenak Kambing Pada Kelompok Tani Kerupuk Sate Jorong Kandang Lamo Prima Silvia Noor 1), Syuryani Syahrul ), Yeni Mukhrida 3) 1). Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh primasilvianoor@politanipyk.ac.id 2) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh syuryanisyahrul@politanipyk.ac.id 3) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yenimukhrida@politani.ac.id Ringkasan Kulit singkong yang dihasilkan dari limbah pembuatan kerupuk sate, merupakan potensi yang baik untuk pakan kambing. Hanya saja kulit singkong mengandung senyawa glukosida sianogenik yang mengeluarkan sianida bersifat racun terhadap ternak. Oleh karena itu kulit singkong tersebut diproses terlebih dahulu dengan cara difermentasi dan menghasilkan kulit singkong fermentasi (KSF). Setelah diberikan kepada kambing kacang jantan umur lebih kurang 4 bulan. Pemberian KSF dilakukan secara ad libitum. KSF mampu meningkatkan produktivitas, dengan menghasilkan pertambahan berat badan (PBB) sebesar 135,7 gr/hari. Sementara pemberian kulit singkong yang dikeringkan tetapi tidak difermentasi menghasilkan PBB sebanyak 94 gr/hari, hasil ini lebih tinggi dari pemberian pakan dengan rumput lapang yaitu sebesar 75 gr/ hari. Hal ini menunjukkan bahwa kulit singkong memiliki kandungan nutrient yang baik untuk kambing dan proses fermentasi meningkatkan nilai kecernaan dan nilai gizinya. Kata kunci: kulit singkong fermentasi, nilai kecernaan, tenak kambing.

PENDAHULUAN Kulit singkong atau limbah dari pembuatan kerupuk sate pada Kelompok Marauk Ranjau rata-rata 5-7 kg/anggota/hari. Jumlah yang demikian dapat dipakai sebagai pakan kambing untuk kapasitas 5-7 ekor setiap anggota kelompok. Limbah organik yang berpotensi tersebut tidak dimanfaatkan oleh anggota kelompok, karena kulit singkong dianggap sebagai bahan beracun, sehingga kulit singkong hanya dibuang begitu saja pada tumpukan sampah. Kulit singkong terkategori sampah organik memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi (Rustandi, 2013; Prasojo dkk. 2013). Nurlaili (2013), menyebutkan bahwa nilai kecernaan kulit singkong adalah 23,72% sampai 50,74%. Namun begitu kulit singkong juga mengandung senyawa glukosida sianogenik. Bagi tanaman singkong, senyawa itu diperlukan dalam mekanisme pertahanan diri terhadap predator dan dalam proses metabolisme untuk membentuk protein dan karbohidrat (Irmayani dkk. 2012). Senyawa glikosida sianogenik bila terjadi proses oksidasi oleh enzim linamarase maka akan dihasilkan glukosa dan asam sianida ( HCN). Tingginya kandungan asam sianida dalam kulit singkong dapat menimbulkan keracunan. Oleh karena itu diperlukan pengolahan yang tepat terhadap kulit singkong, agar tidak menimbulkan masalah pada ternak yang mengkonsumsinya. Salah satu teknik menghilangkan sianida dan meningkatkan nilai nutrient kulit singkong adalah melakukan fermentasi terhadap kulit singkong tersebut. Kambing merupakan jenis ternak ruminansia yang sudah sejak lama dibudidayakan. Memelihara ternak ini relatif tidak sulit, karena selain jinak makanannya juga cukup beragam. Penggunaan kulit singkong dalam pakan akan meningkatkan pasokan energi untuk mikroorganisme rumen, oleh karena itu mikroorganisme rumen akan berkembang sehingga fermentasi dapat berlangsung lebih baik dan produk fermentasi rumen akan meningkat (Prasojo, 2013). Pada kegiatan Ipteks bagi Masyarakat jorong Kandang Lamo dilakukan integrasi peternakan kambing pada pengusahaan kerupuk sate yang menghasilkan limbah kulit singkong. Kulit singkong yang difermentasi menggunakan ragi tempe diberikan pada kambing. Pertambahan berat badan dicatat sebagai peningkatan produktivitas. RUMUSAN MASALAH Dari beberapa masalah yang ada pada kelompok mitra ada yang bersifat teknis dan ada yang bersifat non teknis diantaranya adalah kulit singkong menjadi sampah yang tidak berguna pada kelompok Marauk Ranjau. Sedangkan pada kelompok mitra Tuah sepakat adalah produktivitas peternakan kambing masih rendah dan pemeliharaannya belum secara intensif. MATERI DAN METODE Pemanfaatan kulit singkong yang berasal dari limbah pembuatan kerupuk menjadi pakan ternak kambing berupa kulit singkong fermentasi (KSF) dila kukan pada kegiatan penerapan Iptek bagi Masyarakat (IbM) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh tahun 2014 bertempat pada kelompok Tuah Sepakat jorong Kandang Lamo. Kegiatan berlansung dari bulan Mei sampai Desember 2014. Sedangkan pengambilan data dilakukan dari 13 September sampai dengan 11 Oktober 2014.

Materi yang dipakai pada kegiatan ini berupa 6 (enam) ekor kambing kacang jantan berumur lebih kurang 4 bulan, kulit singkong, ragi tape, gula, media dedak dan urea. Formulasi KSF disusun dari 100 kg kulit singkong, 10 liter air, 10 g urea, dan 10 g ragi tape. Pada kegiatan dilakukan pembandingan dengan kulit singkong kering dan rumput lapang. Setelah 4 minggu pemberian pakan perlakuan, pertambahan berat badan dihitung sebagai indikator produktivitas. Penghitungan berat badan dilakukan setelah kambing diberi pakan KSF beberapa minggu sebagai masa prelium. Penimbangan dilakukan seminggu sekali. Guna mendapatkan kapasitas penambahan bobot badan maksimal, ransum diberikan sepuasnya atau secara adlibitum dengan teknik pemberian sesering mungkin sehingga memberi intake yang optimal. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan (Tabel 1) diperoleh pertambahan berat badan (PBB) kambing yang diberi kulit singkong fermentasi (KSF) paling tinggi hasilnya (135,7 g) dibanding dengan pemberian kulit singkong kering (96,4 g) dan rumput lapang (75 g). Tabel 1. PBB kambing dengan perlakuan KSF, KS dan rumput lapang (dalam Kg) Minggu KSF KS kering Rumput lapang ke BB PBB BB PBB BB PBB 0 9,5-9,0-8,5-1 10,5 1,0 9,6 0,6 9,0 0,5 2 11,4 0,9 10,3 0,7 9,5 0,5 3 12,4 1,0 10,9 0,6 10,1 0,6 4 13,3 0,9 11,7 0,8 10,6 0,5 Jumlah (kg) 3,8 2,7 2,1 Rata-rata/hari (g) 135,7 96,4 75 Catatan : KSF = kulit singkong fermentasi KS = kulit singkong PBB = pertambahan berat badan Data menunjukkan bahwa KSF merupakan pakan terbaik diantara ketiga jenis pakan bagi produktivitas kambing kacang. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa hal mengenai pemberian pakan KSN pada ternak kambing, diantaranya adalah nilai kecernaan KSF menjadi lebih baik oleh adanya fermentasi terhadap kulit singkong. Wikanastri (2012), menyebatkan bahwa nilai manfaat kulit singkong meningkat dengan fermentasi. Nurlaili dkk (2013), menyebutkan bahwa kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik KSF meningkat oleh adanya fermentasi. Keadaan itu dapat difahami sebagai aktivitas degradasi bahan komplek polisakarida dan polipeptida yang terkandung di dalam kulit singkong oleh proses pergian yang diberikan. Kecernaan bahan kering tergolong rendah karena kurang dari 50%, namun hasilnya tetap meningkat bila dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan fermentasi, yaitu peningkatan sebesar 12,43% untuk bahan kering. Selanjutnya terjadi perubahan kandungan nutrient di dalam pakan yang dipengaruhi oleh mikroba fermentor. Pertumbuhan mikroba didukung oleh fermentasi substrat, sedangkan fermentasi substrat dilakukan oleh perkembangan mikroba. Rustandi (2013), menyebutkan bahwa fermentasi mampu meningkatkan kandungan protein kasar umbi singkong sampai 35%. Selain meningkatkan kandungan protein, juga menekan pertumbuhan mikroba kontaminan.

Selain oleh kandungan nutrisi, kenaikan berat badan yang baik pada pertumbuhan kambing, yaitu 96,5g/hari pada pemberian kulit singkong kering dan 75 g/hari pada rumput lapang diperkirakan oleh pemberian pakan dilakukan secara ad libitum. Pemberian pakan sepuasnya mengakibatkan terpenuhi intake nutrisi untuk kebutuhan tubuh hewan. Hal tersebut melampaui dari penelitian Rahman (2012) dalam Fatrisben (2015), mendapatkan pertambahan berat badan yang diberi hijauan Centrosema pubescens adalah 82,45 g/hari. Keadaan tersebut sejalan dengan pengalaman ( Yanti, 2013), menyebutkan bahwa pertambahan berat badan domba yang diberi pakan dengan rumput lapang dengan intake yang yang cukup melalui pemberian pakan ad libitum mencapai lebih 80 g/hari. Namun masih di bawah dari pengalaman EM-4.com (2015), yang berh asil mendapat pertambahan berat badan (200-220) g/hari. Pertambahan berat badan yang sangat baik, juga didukung oleh masa umur kambing yang dipelihara pada masa pertumbuhan logaritma. Kambing umur 4-6 bulan mengalami perbanyakan (hyperplasia) dan perkembangan sel (hypertropi). Kandungan sianida banyak terdapat di dalam tanaman singkong. Selama kegiatan berlansung, tidak menunjukkan adanya gejala toksisitas pada ternak kambing. Total kandungan sianida pada kulit singkong berkisar antara 150 sampai 360 mg (Hanifah, 2012). Dikatakan bahwa ternak domba mampu memberi toleransi terhadap asam sianida pada konsentrasi 2,5 4,5 ppm per kg bobot hidup. Prasojo (2013), membuktikan bahwa proses fermentasi dapat meningkatkan kandungan energi dan protein, menurunkan kandungan sianida dan kandungan serat kasar, serta meningkatkan daya cerna bahan makanan berkualitas rendah. Mikroba yang digunakan dalam proses fermentasi dapat menghasilkan enzim yang akan mendegradasi senyawa-senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dan mensintesis protein yang merupakan proses pengkayaan protein bahan. DAFTAR PUSTAKA EM-4.com 2015. Bisnis Kambing Dengan Teknologi EM4 Menguntungkan. http://em4- indonesia.com/bisnis-kambing-dengan-teknologi-em4/ (25 Februari 2015) Hanifah, V, D. Yulistiani dan S.A A. Asmarasari. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor. http://tapiokapati.com/optimalisasi-pemanfaatan-limbah-kulit-singkongmenjadi-pakan-ternak/ Nurlaili, F, Suparwi, dan T.R. Sutardi. 2013. Fermentasi kulit singkong (manihot utilissima pohl) menggunakan aspergillus niger pengaruhnya terhadap kecernaan bahan kering (kbk) dan kecernaan bahan organik (kbo) secara in-vitro. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(3): 856-864, September 2013

Senyawa Beracun Glukosida. http://www.scribd.com/doc/93978128/senyawa-racun- GLUKOSIDA (21/5/12). Irmayani, I.N. Laili, Andhiny, R. Frisialinita dan W. Anugrah. (2012). Prasojo,W. FM. Suhartati dan Sri Rahayu (2013) Pemanfaatan kulit singkong fermentasi menggunakan leuconostoc mesenteroides dalam pakan pengaruhnya terhadap n-nh3 dan vfa (in vitro). Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):397-404, April 2013 Rahman, S. 2012 dalam Fatrisben. 2015. Pemanfaatan EM4 dan Centrosema pubescens dalam pakan untuk peningkatan produktivitas kambing kacang. Laporan Proyek Usaha Mandiri. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Rustandi,Y. 2013. Teknologi Pengelolaan Limbah Kulit Singkong. http://blog.ub.ac.id/hendarko/2013/04/20/memanfaatkan-kulit-singkong-menjadi-pakanalternatif-ternak-kambing-dan-domba/ Sarwono, B. 2012. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 140 Wikanastri,H. CS. Utama dan A. Suyanto. 2012. Aplikasi proses fermentasi kulit singkong menggunakan starter asal limbah kubis dan sawi pada pembuatan pakan ternak berpotensi probiotik. Seminar Hasil Penelitian. LPPM Unimus. Semarang.