Agung Frijanto PIT PDUI

dokumen-dokumen yang mirip
Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GANGGUAN TIDUR. Dr. Moetrarsih SKF, DTM&H, Sp.KJ

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

RESUME JURNAL HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA LATAR BELAKANG

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

Gangguan tidur LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA DR. SUZY YUSNA D, SPKJ

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gangguan Suasana Perasaan. Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

Pengobatan Gangguan Ansietas di Klinik

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyebab penyakit. Faktor-faktor fisik dan kimiawi yang bisa menyebabkan stres

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) adalah penyakit yang dapat

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Lanjut usia biasanya mengalami perubahan-perubahan fisik yang wajar,

Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

Klasifikasi dan Penatalaksanaan Gangguan Tidur. Bagaimanakan klasifikasi dan penatalaksanaan gangguan tidur?

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

BIPOLAR. oleh: Ahmad rhean aminah dianti Erick Nuranysha Haviz. Preseptor : dr. Dian Budianti amina Sp.KJ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, keduanya saling berkaitan, individu

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas agar dapat dimanfaatkan dan digunakan. mempertahankan eksistensi bangsa di era yang akan datang.

DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI. Pembimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ

DEPRESI. Oleh : dr. Moetrarsi, SKF, DTM&H, SpKJ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n

Peran keluarga / caregiver dalam perawatan pasien dengan epilepsi. Dr. Guntara Hari, SpKJ

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

EATING DISORDERS. Silvia Erfan

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

MANFAAT REHABILITASI KETERGANTUNGAN NARKOBA (MANTAN) PECANDU TERHADAP KONDISI PSIKIS

Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping. Anxiety (kecemasan)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

MOOD DISORDER. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A / YUNITA KURNIAWATI, S.Psi., M.Psi dita.lecture.ub.ac.id

Transkripsi:

CLINICAL MENTORING INSOMNIA Agung Frijanto PIT PDUI - 2016

Kasus-1 Identitas Tn F, 50 thn, menikah, wiraswasta. Keluhan Utama : Sulit tidur disertai badan lemah sekitar satu bulan.

Anamnesis : Sejak satu bulan mengeluh sulit tidur disertai sedih, hampa, cemas dan gelisah, minat &tenaga berkurang. Kadang sakit kepala, konsentrasi buruk, daya ingat & nafsu makan menurun. Apa yg harus ditanyakan lagi?

Riwayat penyakit fisik, trauma kepala, kejang & penyalahgunaan zat tidak ada. Riwayat psikotik tidak ada. Riwayat episode manik disangkal. Riwayat keluarga dgn gangguan jiwa : tidak ada Stresor psikososial disangkal

Pemeriksaan Status Internus TD : 130/70 mmhg, Nadi 82x/menit, RR : 24x/menit, Afebris. Kepala, Leher, Thorax, Abd, Extr : dbn Laboratorium : dbn Status Neurologis : dbn

Status Mentalis CM, kooperatif, afek hipotim, suara pelan, monoton, respon lambat, isi pembicaraan sedikit, koheren, retardasi psikomotor, anhedonia, Halusinasi (-), Waham (-), RTA dan Tilikan baik. Diagnosis?

7 Gangguan Depresi Berat tanpa ciri Psikotik

Kasus -2 : 8 Tn. A, 73 tahun Sejak beberapa bulan terakhir sering mengalami sulit tidur. Akibat keluhan kurang tidurnya Tn.A merasa badan tidak fit, sering merasa lemas, sulit konsentrasi, bertambah sering lupa terhadap kegiatan yg baru dilakukan dan mudah emosi. Data apa lagi yg diperlukan? Diagnosis & Tatalaksana?

Pembahasan 9 Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun dan beraktivitas di siang hari. Sekitar sepertiga orang dewasa mengalami kesulitan memulai tidur dan/atau mempertahankan tidur dalam setahun, dengan 17% di antaranya mengakibatkan gangguan kualitas hidup.

10 Insomnia merupakan salah satu faktor risiko depresi dan gejala dari sejumlah gangguan medis, psikiatris, dan tidur. Insomnia tampaknya menjadi prediksi sejumlah gangguan, termasuk depresi, kecemasan, ketergantungan alkohol, ketergantungan obat, dan bunuh diri

Etiologi Insomnia 11 Distress akibat berbagai stresor psikososial. Kecemasan dan depresi. Hal ini mungkin disebabkan ketidakseimbangan kimia dalam otak atau karena kekhawatiran yang menyertai depresi. Obat-obatan. Beberapa resep obat dapat mempengaruhi proses tidur, termasuk beberapa antidepresan, obat jantung dan tekanan darah, obat alergi, stimulan (seperti Ritalin) dan kortikosteroid. Kafein, nikotin dan alkohol. Kopi, teh, cola dan minuman yang mengandung kafein adalah stimulan yang terkenal. Kondisi Medis. gejala nyeri kronis, kesulitan bernapas dan sering buang air kecil, kemungkinan mereka untuk mengalami insomnia lebih besar dibandingkan mereka yang tanpa gejala tersebut. Kondisi ini dikaitkan dengan insomnia akibat artritis, kanker, gagal jantung, penyakit paru-paru, gastroesophageal reflux disease (GERD), stroke, penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer. Perubahan lingkungan atau jadwal kerja. Kelelahan akibat perjalanan jauh atau pergeseran waktu kerja dapat menyebabkan terganggunya irama sirkadian tubuh, sehingga sulit untuk tidur.

Insomnia sebagai gejala 13 GMO Ggn Cemas Somatoform Insomnia NAPZA Ggn Afektif Manik Depresi Skizofrenia & Ggn Waham

Gambaran Klinis Insomnia o o o o Sulitnya masuk tidur Seringnya terbangun setelah awitan tidur dan sulit tidur kembali Bangun terlalu pagi (dini hari) Tidak adanya rasa segar setelah bangun tidur o o o Gangguan tidur sudah berlangsung paling sedikit satu bulan Pasien mengalami penderitaan yang bermakna secara klinis Adanya hendaya sosial, okupasional, dan fungsi penting lainnya di siang hari

Jenis Insomnia 15 Insomnia Primer : merupakan gangguan tidur yang tidak ada hubungannya dengan medis, psikis, dan lingkungan. Insomnia Sekunder : merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh beberapa penyakit dan gangguan medis yang lain.

Etiologi Insomnia Sekunder 16 1. GMO Primer : kondisi medis primer di otak. Sekunder : kondisi medis sistemik yg pengaruhi otak. 2. Penyalahgunaan NAPZA 3. Skizofrenia/Ggn Waham 4. Ggn Afektif (Manik/Depresi/Bipolar) 5. Ggn Cemas/Somatoform

DIAGNOSIS HIRARKI 17 INSOMNIA F0 : Ggn Mental Organik F1 : Ggn Mental Perilaku akibat NAPZA F2 : Skizofrenia & Ggn Waham F3 : Ggn Suasana Perasaan (Manik/Deresif/Bipolar) F4 : Ggn Neurotik & Somatoform F5 : Sindrom Perilaku berhub Ggn Fisiologis ( Ggn Tidur, Makan & Seksual)

18 Melatonin (N-acetyl- 5methoxytryptamine) 1. Adapted from Brzezinski A. N Engl J Med. 1997;336:186-195. 2. Kilduff TS, Kushida CA. Sleep Disorders Medicine: Basic Science, Technical Considerations, and Clinical Aspects. 1999.

19

20 Penyebab Insomnia Kronik Insomnia Kronik Kimia otak & hormon Sistem Imun Gangguan psikiatrik Kondisi Medik Obat-obatan Hormon stres H. Pertumbuhan Melatonin Interleukin-6 TNF ( siang hari dan malam hari) Ansietas, depresi, bipolar, penyalahgunaan zat Asthma, rematoid, menopause, inkontinensia Teofilin Beta-blocker, Antidepressan

21 Penatalaksanaan Insomnia Mengobati penyebab Farmakoterapi Penatalaksanaan Memperbaiki higiene tidur Psikoterapi

Farmakoterapi 22 Idealnya tidak ada individu memerlukan obat untuk bisa tidur Kenyataannya, banyak sekali individu yang membutuhkan farmakoterapi Terapi perilaku dan peningkatan higiene tidur diberikan kepada pasien terlebih dahulu Efek terapi perilaku & edukasi : lambat, farmakoterapi lebih disukai

Benzodiazepin 23 Benzodiazepin sering digunakan Sebelum menggunakan harus diketahui riwayat penyalahgunaan zat dan alkohol FDA menyetujui untuk hipnotik-sedatif 1 Bekerja pada GABA A benzodiazepine receptor complex 1 Keuntungan Absorbsi dan distribusi cepat 2 Terbukti efektif pada insomnia 1,3 Sleep latency pendek Frequensi & durasi terjaga Total sleep time Lorazepam, alprazolam, dan klonazepam efek terapeutiknya lebih besar dan onset kerjanya lebih cepat 1. Mendelson WB et al. Sleep Med Rev. 2004;8:7-17. 2. Dikeos DG, Soldatos CR. Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 2002;4(suppl 1):27-32. 3. Ringdahl EN et al. J Am Board Fam Pract. 2004;17:212-219.

Kerugian 24 Efek residu hari berikutnya 1,2 Ataksia (gangguan keseimbangan ) Sedasi di siang hari Efek kognisi Depresi pernafasan Toleransi dan putus zat 2,3 Rebound insomnia 2,3 Berpotensi disalahgunakan dan ketergantungan (semua BZ, lama penggunaannya dibatasi ) 2 1. Mendelson WB et al. Sleep Med Rev. 2004;8:7-17. 2. Ringdahl EN et al. J Am Board Fam Pract. 2004;17:212-219. 3. Dikeos DG, Soldatos CR. Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 2002;4(suppl 1):27-32.

Lanjutan 25 Diberikan dosis efektif paling rendah Penggunaan jangka pendek Penggunaan intermiten lebih baik Penghentian bertahap

26

Terapi Nonfarmakologi 27 Higiene tidur - bangun pagi teratur - pergi tidur setelah mengantuk - tidur siang akan mengurangi tidur malam - mempersiapkan tidur lebih baik - hindari stres & pekerjaan di tempat tidur - melatih relaksasi

Rujuk ke PPK 2-3 apabila ; 28 Refractory Insomnia Insomnia dgn penyulit. Suicidal Ideation (insomnia pada Depresi Berat)

Simpulan 29 Insomnia : banyak di layanan primer Insomnia gejala awal tersering gangguan jiwa. Memberikan berbagai dampak menurunkan QoL Higiene tidur harus dioptimalkan Gabungan psikoterapi dan farmakoterapi lebih baik Penatalaksanaan komprehensif Rujuk jika didapatkan penyulit & butuh terapi spesialistik.

30