Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

Lampiran 1 Analisis fitokimia

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

HASIL DAN PEMBAHASAN. s n. Pengujian Fitokimia Biji Kelor dan Biji. Kelor Berkulit

r = =

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tanaman Uji Serangga Uji Uji Proksimat

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis di laksanakan mulai bulan Juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

UJI F Tabel transformasi arcsin data kelangsungan hidup larva ikan nilem. Perlakuan Ulangan Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh

BAHAN DAN METODE Tempat Penelitian Serangga Uji Bahan Tanaman Uji Penyiapan Tanaman Pakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. Metode Penelitian

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

3. METODOLOGI. Gambar 5 Lokasi koleksi contoh lamun di Pulau Pramuka, DKI Jakarta

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

Gambar 6. Lokasi Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

UJI PENDAHULUAN KANDUNGAN KIMIA BAHAN ALAM. Dikocok. H 2 SO 4 2 N 10 tts. Dikocok. Filtrat. Fase Air. Pereaksi Meyer. + Alkaloid Jika Terdapat Endapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN

KEPADATAN DAN BIOMASSA LAMUN Thalassia hemprichii PADA BERBAGAI RASIO C:N:P SEDIMEN DI PERAIRAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

3. METODOLOGI PENELITIAN

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

Lampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. METODE PENELITIAN

Pengukuran ph ditujukan untuk analisa ph. segar. Pengamatan dilakukan dengan alat ph. Dipipet contoh (air susu) secukupnya (sehingga ujung

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAHAN DAN METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Pertanian Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

Transkripsi:

LAMPIRAN 58

59 Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia a. Uji Alkaloid Sampel Daun Enhalus acoroides - Ditimbang sebanyak 1 gram - Dilarutkan dengan amonia (NH₄OH 10%) sampai terendam kemudian ditambahkan CHCl₃ dan dikocok lalu disaring. Filtrat Lapisan asam - filtrat diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi - Ditambahkan HCl 1 N lalu dikocok - 3 tetes lapisan asam diambil dan diteteskan ke plat tetes - Masing-masing ditambahkan 2 tetes peraksi Meyer dan 2 tetes pereaksi wagner Hasil (+) Alkaloid Adanya endapan putih (peraksi meyer) Adanya endapan cokelat merah (pereaksi wagner) b. Uji Flavonoid Sampel halus Lapisan air - Dididihkan dengan 25 ml methanol selama ± 5 menit, kemudian disaring. - Ditambahkan kloroform dan air (1:1) sebanyak 5 ml, kocok dan biarkan sampai terbentuk 2 lapisan (lapisan kloroform di bagian bawah dan lapisan air di bagian atas). - Sebagian lapisan air di dalam tabung dimasukkan 0,1 gram bubuk magnesium dan beberapa tetes asam klorida pekat dan amil alkohol. Hasil (+) Flavonoid Terbentukknya warna orange merah mer

60 c. Uji Fenolik Lapisan air dari uji flavonoid Hasil (+) Fenolik Terbentuknya warna biru ungu - Dimasukkan ke dalam plat tetes dan kemudian ditambah pereaksi FeCl₃ 1% d. Uji Triterpenoid dan Steroid Lapisan kloroform dari uji flavonoid - Dimasukkan ke dalam plat tetes dan biarkan sampai kering. - Tambahkan 1 tetes asam asetat anhidrida dan 1 tetes asam sulfat pekat (Peraksi Liebermann Burchard). Hasil (+) Triterpenoid Terbentuk warna merah Hasil (+) Steroid Terbentuk warna biru/ungu e. Uji Saponin 1 gram sampel - Dimasukkan kedalam Erlenmeyer, ditambahkan 40 ml aquades lalu dipanaskan ± 5 menit - Disaring filtratnya sebanyak 10 ml - Kocok kuat secara vertical selama 10 detik Hasil (+) Saponin Terbentuknya busa stabil ± 1-10 cm dan tidak hilang saat penambahan 1 tetes HCl 2 N

61 f. Uji Tanin 1 gram sampel - Ditambahkan air, kemudian dididihkan selama beberapa menit lalu disaring - Ambil 2 ml filtratnya kemudian ditambahkan 1-2 tetes pereaksi FeCl₃ 1% Hasil (+) Tanin Terbentuk warna biru tua atau hijau kehitaman

62 Lampiran 2. Laju Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroides Selama Penelitian Minggu Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-Rata 1 Rapat 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 15,0 3 Jarang 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 15,0 3 2 Rapat 3,8 6,4 4,4 5,3 5,6 21,5 5,10 Jarang 4,0 8,1 5,3 6,9 7,0 31,3 6,26 3 Rapat 0,0 10,4 6,7 8,2 8,8 34,1 6,82 Jarang 0,0 12,6 8,2 9,4 9,7 39,9 7,98 4 Rapat 0,0 19,7 0,0 14,0 15,4 49,1 9,82 Jarang 0,0 23,3 0,0 17,9 19,2 60,4 12,08 TOTAL 13,8 86,5 30,6 67,7 71,7 270,3 Lampiran 3. Analisis Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroides a. Laju Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroides Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-Rata Rapat 6,8 24,7 14,1 20,0 21,3 86,9 17,38 Jarang 7,0 29,5 16,5 23,8 24,5 101,3 20,26 Total 13,8 54,2 30,6 43,8 45,8 188,2 b. Laju Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroides setelah ditransformasi Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-Rata Rapat 2,6 5,0 3,8 4,5 4,6 20,4 4,08 Jarang 2,6 5,4 4,1 4,9 4,9 22,0 4,39 Total 5,3 10,4 7,8 9,6 9,6 42,4

63 Perhitungan Analisis Sidik Ragam Laju Pertumbuhan 1. Faktor Korelasi (FK) = ² = (, ) ² ( )( ) = 179,78 2. JK Total (JKT) = Yij² FK = ((2,6)²+(2,6)²+..+(4,9)²) 179,78 3. JK Kelompok = ² FK = 8,40 = (, )2. (, ) ² 179,78 = 8,11 4. JK Perlakuan = ² FK = (, )² (, ) ² 179,78 = 0,11 5. JK Galat (JKG) = JKT JKK JKP = 8,40 8,11 0,11 = 0,19 6. KT Kelompok = =, = 2,03 7. KT Perlakuan = =, = 0,11 8. KT Galat (KTG) = =, ( )( ) ( )( ) = 0,05 9. F Hitung Perlakuan = =,, = 2,27 10. F Hitung Kelompok = =,, = 43,25 Tabel Analisis Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Sumber keragaman DB JK KT Fhitung Ftabel 0,05 Kelompok 4 8.11 2.03 43.25* 6,39 Perlakuan 1 0.11 0.11 2.27* 7,71 galat 4 0.19 0.05 Total 9 Keterangan = *) F hitung > F tabel(0,05) = berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95% Dengan demikian dilanjutkan Uji Jarak berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%.

64 Uji Duncan pada Taraf 5% LSR = SSR 5% x Sx Sx = KTG r = 0,05 = 0,10 5 Daftar LSR Perlakuan Rata-Rata Beda jarak LSR Nilai SSR Duncan signifikasi 2 Rapat 17.38 a Jarang 20.26 2.89 3.93 0.38 b Lampiran 4. Kelangsungan Hidup Lamun Penelitian (%) Enhalus acoroides Selama Perlakuan Ulangan Pengamatan minggu ke- 0 2 4 6 8 1 100 75 45 0 0 2 100 90 90 85 80 Rapat 3 100 80 75 65 0 4 100 90 80 70 70 5 100 90 90 75 75 Rata-rata 100 85 76 59 45 1 100 80 65 0 0 2 100 95 95 95 90 Jarang 3 100 85 80 70 0 4 100 90 85 85 85 5 100 90 85 85 85 Rata-rata 100 88 82 67 52

65 Lampiran 5. Analisis Sidik Ragam Kelangsungan Hidup Lamun Enhalus acoroides a. Kelangsungan Hidup Lamun Enhalus acoroides (%) Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-rata Rapat 0 80 0 70 75 225 45 Jarang 0 90 0 85 85 260 52 Total 0 170 0 155 160 485 b. Kelangsungan Hidup Lamun Enhalus acoroides setelah ditransformasi arcsin Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-rata Rapat 0 63,43 0 56,79 60 180,22 36,04 Jarang 0 71,57 0 67,21 67,21 205,99 4,20 Total 0 135 0 124 127,21 386,22 Perhitungan Analisis Sidik Ragam Kelangsungan Hidup 11. Faktor Korelasi (FK) = ² = (, ) ² ( )( ) = 14916,29 12. JK Total (JKT) = Yij² FK = ((0)²+(0)²+..+(67,21)²) 14916,29 13. JK Kelompok = ² FK = (0)2.. ( 127,21)² 2 = 9976,17 14. JK Perlakuan = ² FK = 10089,57 14916,29 = (, )² (, ) ² 14916,29 = 66.40 15. JK Galat (JKG) = JKT JKK JKP = 10089,57 9976,17 66,40 = 47,00 16. KT Kelompok = =, = 212,25

66 17. KT Perlakuan = =, = 66.40 18. KT Galat (KTG) = ( )( ) = 19. F Hitung Perlakuan = =., = 5,65, ( )( ) = 11,75 20. F Hitung Kelompok = =,, = 18,06 Tabel sidik ragam kelangsungan hidup Sumber keragaman DB JK KT Fhitung Ftabel 0,05 Kelompok 4 9976.17 212.25 18.06* 6,39 Perlakuan 1 66.40 66.40 5.65* 7,71 galat 4 47.00 11.75 Total 9 Keterangan = *) F hitung > F tabel(0,05) = berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95% Dengan demikian dilanjutkan Uji Jarak berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Uji Duncan pada Taraf 5% LSR = SSR 5% x Sx Sx = KTG r = 11,75 = 1,53 5 Daftar LSR Perlakuan Rata-Rata Beda jarak LSR Nilai SSR Duncan signifikasi 2 Rapat 45.00 a Jarang 52.00 7.00 3.93 6.02 b

Lampiran 6. Data Kandungan Nitrat dan Fosfat dalam Substrat 67

68 Lampiran 7. Identifikasi Kandungan Metabolit Sekunder Pada Lamun Hasil Transplantasi a. Kandungan Metabolit Sekunder Pada Sampel Lamun di Substrat Lumpur (+) Alkaloid (+) Fenolik Foto 1. Adanya endapan putih Foto 2. Terbentuk warna biru ungu (+) Steroid (+) Saponin Foto 3. Terbentuk warna biru Foto 4. Adanya busa stabil 1 cm (+) Tannin Foto 5. Terbentuk warna hijau kehitaman

69 b. Kandungan Metabolit Sekunder Pada Sampel Lamun di Substrat Lumpur Berpasir (+) Alkaloid (+) Tannin Foto 1. Adanya endapan putih Foto 2. Terbentuk warna hijau kehitaman (+) Saponin Foto 3. Adanya busa stabil 1 cm (+) Steroid Foto 4. Terbentuk warna biru

70 c. Kandungan Metabolit Sekunder Pada Sampel Lamun di Substrat Campuran Pecahan Karang (+) Alkaloid (+) Tannin Foto 1. Adanya endapan putih Foto 2. Terbentuk warna hijau kehitaman (+) Steroid (+) Saponin Foto 3. Terbentuk warna biru Foto 4. Adanya busa stabil 1 cm

71 Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian a. Lokasi Penelitian Stasiun pasir berlumpur Stasiun lumpur dan lumpur berpasir Stasiun pasir campuran Stasiun pasir Bibit Enhalus acoroides Proses penanaman lamun (metode plug)

72 b. Foto Kegiatan Penelitian Saat pengukuran suhu perairan Saat pengukuran ph perairan Saat pengukuran salinitas Saat pengumpulan bibit lamun c. Foto Beberapa Metode Transplantasi Lamun di Indonesia Metode Transplantasi (Biji) Metode Transplantasi (Frame) Metode Transplantasi (Plug)

73 d. Foto Alat Penelitian Transek Kuadrat DO Meter Roll Meter ph Meter Refraktometer Secchi Disk Termometer Coral Boots

74 RIWAYAT HIDUP Lita Dirgandini dilahirkan di Batam pada tanggal 4 Februari 1991 dari pasangan Sumardi dan Tuti Purwanti. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Penulis mengawali pendidikan formalnya di TK Kartini I Batam yang diselesaikan pada tahun 1997, kemudian lulus dari SDN 002 Batu Besar Batam pada tahun 2003, lulus dari SMP Negeri 3 Batam pada tahun 2006 dan lulus dari SMA Negeri 3 Batam pada tahun 2009. Kemudian pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai Mahasiswi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran melalui Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP). Selama kuliah, Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Sarjana Kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan penulis menyusun skripsi dengan judul Laju Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroides Hasil Transplantasi Pada Kerapatan dan Substrat yang Berbeda di Bintan Kepulauan Riau di bawah bimbingan Eri Bachtiar S.Si., M.Si dan Donny Juliandri Prihadi, S.Pi., M.Sc ( Kontak penulis yang dapat dihubungi: 085668727724, email : Litadirgandini81@gmail.com )