DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI MASA PERSALINAN DI DESA JOHO KABUPATEN SUKOHARJO Ana Yuliana Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta ABSTRAK Dukungan suami dalam kehamilan dan persalinan sangat signifikan, di mana suami dapat menumbuhkan kepercayaan istri, sehingga mental cukup kuat dalam menghadapi proses persalinan. Istri membantu dalam mempersiapkan semua kebutuhan bayi, perhatian terhadap detail kebutuhan dan menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa aman. Selain itu, pria dapat bekerja sama dengan anggota keluarga dan teman dekat memberikan dukungan positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dukungan suami pada wanita hamil di desa Joho Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah semua ibu hamil trimester ketiga di desa Joho Sukoharjo dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner tertutup. Data tersebut kemudian dianalisis data menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mendapat dukungan dari suaminya selama kehamilan dengan kategori baik sebanyak 30 orang (66,67%), kategori cukup sebanyak 11 orang (24,44%) dan kategori kurang sebanyak 4 orang (8,89%). Kesimpulan dukungan suami untuk ibu hamil di desa Joho Sukoharjo dikategorikan baik. Berdasarkan hasil tersebut, petugas kesehatan masih harus meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama bagi suami ibu hamil berkaitan dengan isu-isu kehamilan, persiapan / perencanaan persalinan dan pentingnya dukungan suami bagi wanita hamil. Kata kunci : dukungan suami pada ibu hamil PENDAHULUAN Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama suami agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman.manusia tidak mengetahui dengan pasti termasuk dokter kandungan sekalipun kapan seorang ibu hamil akan melahirkan, yang bisa dilakukan hanya meramalkan perkiraan waktu persalinan, Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 1
ibu yang hamil juga hanya bisa menunggu sambil berdo a hingga masa persalinan datang dan bayi keluar dengan selamat (Musbikin, 2008). Salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan yaitu menghindari kepanikan dan ketakutan serta bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saat-saat persalinan dengan baik dan lebih siap di samping meminta dukungandari orang-orang terdekat, karena perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan (Kusmiyati, dkk., 2009). Ada lima komponen penting dalam persiapan persalinan yaitu: rencana persalinan, pengambil keputusan jika terjadi kegawatan, sistem transportasi jika terjadi kegawatan, pola menabung dan kesiapan peralatan yang diperlukan. Sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhi proses persalinan meliputi Passanger (fetus dan placenta), Passageaway (jalan lahir), power (kekuatan kontraksi), posisi ibu dan psycologic respons (Alwi, 2003). Perhatian terhadap masalah psikologis termasuk mengikutsertakan partisipasi keluarga ibu bersalin dapat membuat persalinan lebih menyenangkan, hal ini dapat mempengaruhi lama persalinan dan sikap ibu terhadap ayah, bayi, serta kehamilan berikutnya. Keadaan psikis ibu dapat mempengaruhi lama dan karakteristik persalinan. Ibu yang menjadi tidak tenang akibat sikap pemberi dukungan dapat mengganggu proses persalinan, sehingga semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk pengeluaran bayinya (Indiarti dalam Ardyanti, 2012). Dukungan suami dalam menghadapi kehamilan maupun persalinan sangat berarti, dimana suami dapat menumbuhkan rasa percaya diripada istri, sehingga mentalnya cukup kuat dalam menghadapi prosespersalinan. Membantu istri dalam menyiapkan semua kebutuhan bayi, memperhatikan secara detail kebutuhan istri dan menumbuhkan rasa percaya diri serta rasa aman. Selain itu suami dapat bekerjasama dengan anggota keluarga Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 2
dan teman terdekat memberikan dukungan yang positif (Narulita dalam Hargi, 2013). Terlebih pada kehamilan pertama, perasaan tersebut akan makin kuat terasakan, karena kehamilan merupakan suatu peristiwa penting dalam hidupnya berbeda dengan kehamilan anak kedua atau ketiga, ibu sudah punya pengalaman, sehingga sudah mengetahui apa yang bakal dihadapinya dan kecemasan itu menjadi tidak begitu besar, apalagi kita mengetahui kehamilan membawa perubahan besar dalam diri ibu. Bukan cuma perubahan fisik (tubuh yang makin membesar seiring tumbuh kembang janin), melainkan juga perubahan hormonal dan emosional (Narulita dalam Hargi, 2013). Dukungan lain suami dalam persalinan dapat berupa sentuhan kasih sayang, meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat berjalan lancar, mengikutsertakan keluarga untuk memberikan dorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu/ keluarga serta memberikan bimbingan untuk berdo a sesuai agama dan keyakinan (Musbikin, 2008). Dukungan emosional suami teradap istri dapat menyebabkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri, istri menjadi lebih mudah menyesuaikan diri dalam situasi kehamilannya itu karena suami adalah orang pertama dan utama dalam memberi dorongan. Hal tersebut didukung oleh Widyaningsih (2012) bahwa dukungan dari suami pada wanita hamil sangat berharga, ibu hamil sangat menginginkan suami memberikan tindakan suportif dan memberikan rasa aman. Namun yang perlu diingat juga sebagaimana dikatakan Narulita dalam Hargi (2013) selama masa kehamilan, suami juga sudah harus menyiapkan diri menyambut kedatangan bayi, karena tidak semua suami siap mental untuk menunggui istrinya yang sedang kesakitan, adakalanya mereka malah panik. Jadi suami perlu mempersiapkan diri dengan berbagai informasi tentang persiapan persalinan, baik informasi yang didapat dari TV, majalah dan koran. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo, jumlah ibu hamil Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 3
trimester III ada sebanyak 45 orang. Data yang didapatkan dari kepala desa menyatakan bahwa sebagian besar ibu hamil bekerja di wilayah sekitar Desa Joho. Hal ini sangat menguntungkan peneliti karena tidak ada responden yang sulit untuk ditemui. Selain itu, belum ada peneliti yang mengangkat fenomena tentang kesiapan ibu menghadapi masa persalinan dengan adanya dukungan suami. Padahal fenomena itu dapat menjadi indikator peran tenaga kesehatan selanjutnya untuk mempersiapkan ibu dan suami dalam menghadapi proses persalinan. METODE PENELITIAN Tahap penelitian ini dimulai dari perijinan. Tempat penelitian di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo. Dalam penelitian ini peneliti memakai jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan memaparkan peristiwa-peristiwa yang urgent yang terjadi masa kini. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan tipe desain survey. Survei adalah suatu desain yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi. Survei mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan dan pendapat, perilaku dan nilai (Nursalam, 2007). Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamiltrimester III di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling yaitu semua ibu hamil trimester III di Desa Joho. Pengumpulan data primer pada penelitian ini menggunkan kuesioner tertutup yang dibagikan langsung kepada responden kemudian dianalisis data menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase sehingga dapat diketahui frekuensi atau modus dari dukungan suami pada ibu hamil menjelang masa persalinan dan dilanjutkan dengan pembuatan kesimpulan - kesimpulan. Pembagian klasifikasi dukungan suami pada ibu hamil menjelang masa Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 4
persalinan menjadi 3 kategori yaitu dukungan suami baik, dukungan suami sedang, dan dukungan suami kurang. Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Prosentase Bentuk Dukungan Suami pada Responden No Bentuk Dukungan Prosentase Suami 1 Perhatian Emosional 70 % 2 Bantuan 83 % Material/instrumental 3 Pemberian Informasi 69 % 4 Penilaian 76 % 5 Penghargaan 37 % Dari tabel prosentase bentuk dukungan suami dapat disimpulkan bahwa dukungan suami pada ibu hamil dalam menghadapi masa persalinan paling banyak berupa material/instrumental sebesar 83% dan dukungan suami dalam bentuk penghargaan masih sangat kurang dengan prosentase 37%. Tabel 2 Distribusi Responden tentang Dukungan Suami pada Ibu Hamil Menjelang Masa Persalinan No Tingkat Dukunga Frekuensi Prosentase n Suami 1. Baik 30 orang 66,67 % 2. Cukup 11 orang 24,44 % 3. Kurang 4 orang 8,89 % Jumlah 45 orang 100 % Dari tabel dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan, ibu yang memiliki dukungan suami pada saat hamil menjelang masa persalinan dengan kategori baik sebanyak 30 orang (66,67%), dukungan suami dengan kategori cukup sebanyak 11 orang (24,44%) dan dukungan suami termasuk kategori kurang sebanyak 4 orang (8,89%). Bahasan Hasil penelitian terhadap 45 ibu hamil di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo didapatkan bahwa sebagian besar responden (66,67%), mendapatkan dukungan suami menjelang masa persalinan dengan kategori baik, 24,44% mendapatkan dukungan suami dengan kategori cukup dan 8,89 % diantaranya Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 5
memperoleh dukungan suami dengan kategori kurang. Sehingga sebagian besar ibu hamil pada prinsipnya telah mendapatkan dukungan suami yang baik menjelang masa persalinan ditinjau dari aspek dukungan emosi, instrumental, informasi, penilaian dan penghargaan secara keseluruhan. Bila dilihat dari 5 (lima) komponen dukungan suami tersebut, ternyata komponen ke-5 yaitu dukungan penghargaan menunjukkan prosentase yang terendah dan paling mencolok dibandingkan dengan keempat komponen dukungan yang lain, karena kemungkinan adanya budaya masyarakat di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo yang pada umumnya apabila terjadi masalah dalam proses kelahiran, maka keputusan tertinggi terletak pada keputusan hasil diskusi keluarga besarnya. Banyak suami yang bekerja di parantauan atau apabila tidak merantau pada umumnya suami bekerja hingga sore hari. Sehingga seharusnya suami yang secara fungsional sebagai orang paling dekat dengan isteri adalah orang yang paling berkewajiban memberikan dukungan ketika salah satunya (isteri) mengalami kesulitan (Bobak,dkk., 2004) dan diharapkan dengan dukungan suami yang baik menjelang masa persalinan pada isteri akan memperlancar kesiapan ibu memasuki masa pesalinan, mempersingkat lama persalinan, karena akan membuat ibu merasa aman, nyaman, lebih percaya diri dan ibu merasa damai (Kusmiyati, 2009). Petugas kesehatan terutama bidan, diharapkan lebih banyak lagi untuk melakukan komunikasi, informasi dan edukasi terhadap masyarakat terutama bagi suami ibu hamil berkaitan dengan masalah kehamilan, persiapan/ perencanaan persalinan serta pentingnya dukungan suami bagi ibu hamil menjelang masa persalinan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil pelaksanaan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan suami pada ibu hamil di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo menjelang masa persalinan dikategorikan baik. Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 6
Saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut, tenaga kesehatan tetap harus meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi terhadap masyarakat terutama bagi suami ibu hamil berkaitan dengan masalah kehamilan, persiapan/perencanaan persalinan serta pentingnya dukungan suami bagi ibu hamil menjelang masa persalinan. DAFTAR PUSTAKA Alwi, H., Sugono., Dendi., Adiwirmata., Sri Suseki. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan Balai Putaka. Hargi, J. 2013. Hubungan Dukungan Suami dengan Sikap Ibu dalam Menghadapi Persalinan. Program Studi Keperawatan Universitas Jember. Publikasi Ilmiah. Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H. P., Sujiyatini., 2009. Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya, Yogyakarta. Musbikin, I. 2008. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Nursalam. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Widyaningsih, R. 2012. Sikap Suami Terhadap Pendampingan Persalinan. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Publikasi Ilmiah. Ardyanti, S P. 2012. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Mojopurno Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Publikasi Ilmiah. Bobak, dkk. 2004. Buku Ajar Keperwatan. Jakarta: EGC. Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 7