RELIABILITAS (2) BAB 4 Psikometri A. SCORER RELIABILITY Melihat konsistensi antar-penilai utk menilai klp subyek yg sama. Cocok digunakan: tes observasi, open-ended test, tes proyeksi. Interscorer error: perbedaan penilaian 2 / lebih penyekor (scorer) ketika menilai hasil tes sekelompok orang, yg disebabkan subyektivitas. ketidak-konsistenan penilai Penyebab: - pedoman skoring ambigu - setiap penilai memiliki keahlian berbeda A. SCORER RELIABILITY 1. sekelompok orang dites. 2. Hasil dinilai oleh 2 penyekor. 3. Hitung korelasi skor dari 2 penyekor tersebut. (=koefisien reliabilitas) Batasan koefisien reliabilitas: hlm.137 1
SUBYEK penilai 1 Penilai 2 A 5 5 B 6 5 C 7 8 D 8 8 E 9 9 Sebuah alat ukur agresivitas dilakukan dengan melakukan observasi pada anak-anak. Untuk menguji reliabilitasnya, 2 penilai diminta menilai dengan melakukan observasi pada 5 siswa SD. Berapa koefisien reliabilitasnya? B. TEST-RETEST RELIABILITY Melihat konsistensi skor (stabilitas) pada tes yg mengukur trait / karakteristik yg relatif menetap. Cocok digunakan: trait kepribadian (16 PF, Roschach), bakat Tidak cocok untuk:... TIME SAMPLING ERROR = perbedaan skor sekelompok orang dgn tes yg sama pada waktu yg berbeda. Penyebab: - perbedaan konteks/penempuh tes/tes di waktu berbeda - carry over effect B. TEST-RETEST RELIABILITY 1. sekelompok orang dites. 2. setelah waktu tertentu, kelompok tersebut dites yg sama. 3. Hitung korelasi dari 2 kali pengetesan. (=koefisien reliabilitas) Pertimbangan waktu pengetesan berikutnya (retest), hlm 125. 2
SUBYEK Januari 2012 Mei 2012 A 10 10 B 11 16 C 12 14 D 13 12 E 14 18 Tes bakat mekanik diberikan kepada 5 mahasiswa fak. teknik pada bulan Januari. Mahasiswa yg sama dites lagi pada bulan Mei. Berapakah koefisien reliabilitasnya? C. ALTERNATE-FORM RELIABILITY Melihat konsistensi skor pada 2/lebih versi tes yg mengukur hal yg sama. Tujuan: salah satu versi dpt digunakan bergantian & dpt menghasilkan skor yg konsisten. Cocok digunakan: ketika dibutuhkan beberapa versi (alternate/ paralel), dgn pertimbangan kerahasiaan tes / mencegah kebocoran. CONTENT-SAMPLING ERROR= Perbedaan skor karena isi/item dari 2 tes setara (alternate/ paralel) yg mengukur materi yg sama. C. ALTERNATE-FORM RELIABILITY 1. Sekelompok orang dites dengan versi A. 2. Dilanjutkan dites dengan versi B. 3. Hitung korelasi skor dari versi A & versi B. 3
SUBYEK Versi A Versi B A 7 8 B 6 9 C 8 7 D 9 6 E 10 10 Untuk mencegah kebocoran pada tes calon akuntan, akan dibuat 2 versi tes matematika. Sebelum digunakan, perlu diujji reliabilitasnya agar dapat digunakan bergantian. Untuk itu. 5 peserta diberikan tes aritmatika versi A, lalu diberikan versi B. Berapakah koefisien reliabilitasnya? Sumber: Heller, Post, Behr, & Lesh, 1990 D. SPLIT-HALF RELIABILITY - Mengatasi kelemahan dari metode tes retes (perlu dites ulang) & alternate-form (perlu tes versi lain). - Melihat konsistensi di dalam tes itu sendiri. Konsistensi skor diantara 2 belahan dari 1 tes. Cocok digunakan: tes yg hanya dpt mengambil data 1 kali. CONTENT-SAMPLING ERROR: perbedaan skor krn perbedaan isi item dari 2 belahan. 4
D. SPLIT-HALF RELIABILITY 1. Sekelompok peserta dites. 2. Item-item tes yg dikerjakan lalu dikelompokkan menjadi 2 belahan, dgn salah satu cara: a. ganjil-genap: b. Belah dua: 3. Hitung skor dari setiap belahan. 4. Hitung korelasi dari 2 belahan. 5. Koefisien reliabilitas dihitung dengan formula Spearman-Brown (hal. 129). Subyek Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 4 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 5 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 E. INTER-ITEM CONSISTENCY - Metode Split-half ternyata menghasilkan koefisien reliabilitas yg berbeda tergantung cara membelah. - Melihat konsistensi antaritem dlm 1 tes tanpa perlu dibelah. tes pasti disusun dari 1 konstruk. Cocok digunakan: tes yg hanya dpt mengambil data 1 kali. INTER-ITEM INCONSISTENCY: Contoh hal.131 5
E. INTER-ITEM CONSISTENCY 1. Sekelompok orang dites. 2. Hitung koefisien dgn: a. Kuder-Richardson 20 (KR20) hal. 132 untuk tes dgn skor dikotomi (0-1) b. Alpha-Cronbach hal. 132 untuk tes dgn skor dikotomi (0-1) & politomi (1-2-3-4) Catatan: pada tes berskor dikotomi, hasil KR20 sama dgn Alpha-Cronbach. INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS Tes Loneliness koefisien reliabilitas tes-retes-nya = 0,803 (retes: 1 bulan). Interpretasi: time-sampling error-nya: 0,197. Karena error ini dianggap kecil (<0,2), maka skor tes Loneliness dapat dikatakan reliabel. Kesimpulan: Skor tes Loneliness akan stabil dalam jangka 1 bulan. Artinya, seorang subyek akan mendapatkan skor yg relatif sama apabila dites kembali dengan tes Loneliness dalam jangka 1 bulan. INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS Tes Aritmatika koefisien reliabilitas Alpha-nya : = 0,85. Interpretasi: Inter-item inconsistency & content heterogenity-nya: 0,15. Karena error ini dianggap kecil (<0,2), maka skor tes Aritmatika ini dapat dikatakan reliabel. Kesimpulan: Artinya, Item-item pada tes Aritmatika mengukur 1 hal yg sama. 6
STANDARD ERROR OF MEASUREMENT (SEM) Bagaimana penggunaan koefisien reliabilitas dalam interpretasi skor individu? Gunakan SEM (Standard Error of Measurement) untuk memperkirakan T (p.141-142) lihat step 3. 7