PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO"

Transkripsi

1 PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH KODE DOSEN PENGAMPU : PENILAIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA : MKK41515 : EDY MULYONO, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

2 KONTRAK PEMBELAJARAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MKK41515 Semester IV / 3 SKS Program Studi Pendidikan Matematika Oleh : Edy Mulyono, M.Pd. Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3 I. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kode Matakuliah SKS Semester Prodi Dosen : Penilaian Hasil Belajar Matematika : MKK41515 : 3 SKS : IV : Pendidikan Matematika : Edy Mulyono, M.Pd. II. Manfaat Matakuliah Dengan mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa calon guru mendapatkan bekal untuk memahami dan menguasai evaluasi pembelajaran matematika. III. Deskripsi Matakuliah Mata kuliah ini bertujuan untuk membekali mahasiswa calon guru untuk memahami dan menguasai: (1) Pengertian pengukuran dan penilaian ; () Ruang lingkup evaluasi ; (3) Tes dan peyusunan tes hasil belajar; (3) Validitas; (4) Reliabilitas; dan (5) Analisis butir soal. IV. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1. Memahami pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Memahami ruang lingkup evaluasi Indikator 1.1 Menjelaskan pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi, dan evaluasi 1. Menjelaskan tujuan atau fungsi penilaian 1.3 Menjelaskan ciri-ciri penilaian dalam.1 Menjelaskan pengertian evaluasi. Menjelaskan subyek dan sasaran evaluasi.3 Menjelaskan prinsip dan alat evaluasi

4 3. Mendeskripsikan bentuk-bentuk tes dan menyusun tes 4. Menganalisis kualitas soal 3.1 Menjelaskan pengertian tes 3. Menjelaskan jenis-jenis tes 3.3 Menjelaskan persyaratan tes 3.4 Menjelaskan ciri-ciri tes yang baik 3.5 Membuat kisi-kisi soal tes hasil belajar 3.6 Merakit soal tes hasil belajar 4.1 Memahami macam-macam validitas 4. Memahami cara mengetahui validitas alat ukur 4.3 Mengetahui arti reliabilitas bagi sebuah tes 4.4 Memahami cara-cara mencari besarnya reliabilitas 4.5 Mengetahui cara mencari nilai tingkat kesukaran, daya beda, dan distaktor 4.6 Menentukan soal yang baik sesuai dengan kriteria yang ditentukan V. Organisasi Materi KD 1 KD KD 3 KD 4 VI. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Perkuliahan diselenggarakan dengan perpaduan teori (metode ceramah, tanya jawab, diskusi, juga pemberian tugas). Tugas terstruktur diberikan dua kali disamping setiap akhir perkuliahan ada latihan soal-soal untuk pendalaman materi. VII. Sumber Belajar a. Arikunto, Suharsimi. 01. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. b. Budiyono, 003. Metodologi Penelitian. UNS Press. VIII. Penilaian dan Kriteria Pembelajaran JENIS TES BOBOT a. Presensi dan keaktifan : 40% b. Tugas terstruktur & Kuis : 30% c. UTS : 30% d. UAS : 40%

5 IX. Jadwal Pembelajaran Pertemuan P E M B E L A J A R A N Ke- 1 Pendahuluan (kontrak perkuliahan) Pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi 3 Ruang lingkup evaluasi 4 Pengertian tes dan jenis tes 5 Persyaratan tes dan ciri-ciri tes yang baik 6 Kisi-kisi soal dan merakit soal yang baik Latihan membuat kisi-kisi soal dan merakit soal sesuai kisi-kisi 7 soal 8 Ujian Tengah Semester 9 Validitas soal 10 Latihan menentukan validitas suatu soal 11 Reliabilitas soal 1 Latihan menentukan reliabilitas suatu soal 13 Tingkat kesukaran, daya pembeda, dan distaktor Latihan menentukan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan 14 distaktor serta menyimpulkan kualitas suatu soal. 15 REVIEW: Persiapan Ujian Semester 16 Ujian Akhir Semester

6 SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Pendidikan Matematika Kode Mata Kuliah : MKK41515 Mata Kuliah : Penilaian Hasil Belajar Matematika Bobot : 3 SKS Semester : IV Mata Kuliah Prasyarat : Statistika Dasar Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini bertujuan untuk membekali mahasiswa calon guru untuk memahami dan menguasai: (1) Pengertian pengukuran dan penilaian ; () Ruang lingkup evaluasi ; (3) Tes dan peyusunan tes hasil belajar; (3) Validitas; (4) Reliabilitas; dan (5) Analisis butir soal. Standar Kompetensi : Memahami sistem penilaian yang berguna untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Belajar 1. Memahami pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi dan 1.1 Menjelaskan pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi, dan evaluasi 1. Menjelaskan tujuan atau fungsi penilaian 1.3 Menjelaskan ciriciri penilaian dalam Tatap muka Memberikan deskripsi tentang pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi Memberikan penjelasan tentang tujuan atau fungsi penilaian Memberikan penjelasan tentang ciri-ciri penilaian dalam Kegiatan terstruktur Mendiskusikan tentang pengukuran, penilaian, dan evaluasi Materi Pokok Pengukuran, penilaian, dan evaluasi Alokasi Waktu (menit) Sumber/Bahan Ajar/Media 3 x 50 Sumber : Buku panduan mata kuliah penilaian hasil belajar Alat : Whiteboard Spidol Laptop LCD Penilaian/ evaluasi Partisipasi dalam diskusi

7 . Memahami ruang lingkup evaluasi 3. Mendeskripsikan bentuk-bentuk tes dan menyusun tes.1 Menjelaskan pengertian evaluasi. Menjelaskan subyek dan sasaran evaluasi.3 Menjelaskan prinsip dan alat evaluasi 3.1 Menjelaskan pengertian tes 3. Menjelaskan jenisjenis tes 3.3 Menjelaskan persyaratan tes 3.4 Menjelaskan ciriciri tes yang baik 3.5 Membuat kisi-kisi soal tes hasil belajar 3.6 Merakit soal tes hasil belajar Tatap muka Menjelaskan tentang pengertian evaluasi Menjelaskan tentang subyek dan sasaran evaluasi Menjelaskan prinsip dan alat evaluasi Kegiatan terstruktur Mendiskusikan tentang ruang lingkup evaluasi Tatap muka Menjelaskan pengertian tes Menjelaskan jenis-jenis tes Menjelaskan ciri-ciri tes yang baik Menjelaskan cara membuat kisikisi soal Menjelaskan cara merakit soal sesuai kisi-kisi soal Kegiatan terstruktur Mendiskusikan tentang tes Praktek membuat kisi-kisi soal dan merakit soal Evaluasi 3 x 50 Sumber : Buku panduan mata kuliah penilaian hasil belajar Alat : Whiteboard Spidol Laptop LCD Tes 1 x 50 Sumber : Buku panduan mata kuliah penilaian hasil belajar Alat : Whiteboard Spidol Laptop LCD Diskusi kelompok Bentuk evaluasi : diskusi kelompok latihan mandiri Instrumen : Lembar diskusi kelompok

8 4. Menganalisiskua litas soal 4.1. Memahami macammacam validitas 4.. Memahami cara mengetahui validitas alat ukur 4.3. Mengetahui arti reliabilitas bagi sebuah tes 4.4. Memahami caracara mencari besarnya reliabilitas 4.5. Mengetahui cara mencari nilai tingkat kesukaran, daya beda, dan distaktor 4.6. Menentukan soal yang baik sesuai dengan kriteria yang ditentukan Tatap muka Menjelaskan tentang validitas Menjelaskan tentang reliabilitas Menjelaskan tentang tingkat kesukaran, daya beda, dan distaktor Kegiatan terstruktur Mendiskusikan tentang validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan distaktor suatu tes Latihan menganalisis kualitas suatu soal tes Validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, distaktor 18 x 50 Sumber : Buku panduan mata kuliah penilaian hasil belajar Alat : Whiteboard Spidol Laptop LCD Bentuk evaluasi : Diskusi kelompok Post-test Instrumen : Lembar Kerja Individu Lembar diskusi kelompok

9 RENCANA MUTU PERKULIAHAN (RMP) Nama Dosen : Edy Mulyono, M.Pd. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Kode Mata Kuliah : MKK41515 Bobot : 3 sks Semester : IV Pertemuan ke- : Standar Kompetensi : Memahami sistem penilaian yang berguna untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan Kompetensi Dasar : 1. Memahami pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi Indikator : 1.1 Menjelaskan pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi, dan evaluasi 1. Menjelaskan tujuan atau fungsi penilaian 1.3 Menjelaskan ciri-ciri penilaian dalam A. MATERI PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI PENDIDIKAN Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut informasi atau formulasi yang jelas. Pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran. Penilaian bersifat kualitatif. Proses pengukuran kemudian dilanjutkan dengan penilaian disebut dengan evaluasi. Evaluasi atau asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Tujuan dari asesmen adalah: (1) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didik, () memonitor kemajuan peserta didik, (3) memberikan nilai (grade) pada peserta didik, dan (4) menentukan efektivitas pembelajaran yang dilakukan guru. Menurut Permendiknas RI Nomor 0 tahun 007 tentang standar penilaian, Asesmen (Penilaian) harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) sahih, () objektif, (3) adil, (4) terpadu, (5) terbuka, (6) menyeluruh dan berkesinambungan, (7) sistematis, (8) beracuan kriteria, dan (9) akuntabel.

10 B. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan diskusi kelompok. C. LANGKAH PEMBELAJARAN No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi: Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari mata kuliah penilaian hasil belajar.. Penyajian a. Eksplorasi 1. Memberikan pertanyaan seputar pengukuran dan penilaian dalam kehidupan sehari-hari.. Memberikan penjelasan tentang pengukuran, penilaian, dan evaluasi. b. Elaborasi 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen.. Memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok dan meminta mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan. 3. Dosen memanggil salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil diskuisnya di depan kelas dan mahasiswa lain diberi kesempatan berpendapat atau bertanya. c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban tiap kelompok. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. Alokasi waktu 50 menit 80 menit 10 menit D. MEDIA PEMBELAJARAN Whiteboard, LCD dan Laptop E. SUMBER BELAJAR [1] Arikunto, Suharsimi. 01. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara [] Budiyono, 003. Metodologi Penelitian. UNS Press. [3] Handout F. PENILAIAN Teknik : Hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi

11 RENCANA MUTU PERKULIAHAN (RMP) Nama Dosen : Edy Mulyono, M.Pd. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Penilaian Hasil Belajar Matematika Kode Mata Kuliah : MKK41515 Bobot : 3 sks Semester : IV Pertemuan ke- : 3 Standar Kompetensi : Memahami sistem penilaian yang berguna untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan Kompetensi Dasar :. Memahami ruang lingkup evaluasi. Indikator :.1 Menjelaskan pengertian evaluasi. Menjelaskan subyek dan sasaran evaluasi.3 Menjelaskan prinsip dan alat evaluasi A. MATERI EVALUASI PENDIDIKAN Evaluasi atau asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. 1. Subjek Evaluasi Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Ada pandangan lain yang disebut dengan subjek evaluasi adalah siswa, yakni orang yang dievaluasi. Dalam hal ini, yang dipandang sebagai objek misalnya prestasi matematika, kemampuan membaca, dll. Pandangan lain mengklasifikasikan siswa sebagai objek evaluasi dan guru sebagai subjeknya.. Sasaran Evaluasi Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. 3. Prinsip Evaluasi Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi (hubungan erat tiga komponen) yaitu antara tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran atau KBM, dan evaluasi.

12 4. Alat Evaluasi Alat evaluasi juga dikenal sebagai instrumen evaluasi. Alat evaluasi dikatakan baik jika mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Ada dua teknik evaluasi, yaitu tenknik nontes, dan teknik tes. B. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran Langsung (Direct Instruction), diskusi kelompok. C. LANGKAH PEMBELAJARAN No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi 1. Mengingat kembali tentang pengukuran dan penilaian dalam. Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari evaluasi dalam kehidupan sehari-hari.. Penyajian a. Eksplorasi Memberikan penjelasan tentang evaluasi, subyek dan sasaran evaluasi, dan menjelaskan prinsip dan alat evaluasi. b. Elaborasi 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen.. Memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok dan meminta mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan. 3. Dosen memanggil salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil diskuisnya di depan kelas dan mahasiswa lain diberi kesempatan berpendapat atau bertanya. c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban tiap kelompok. 3. Penutup a. Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. b. Evaluasi Dosen mengadakan post test secara individu kepada mahasiswa Alokasi waktu 10 menit 50 menit 60 menit 10 menit 1 D. MEDIA PEMBELAJARAN Whiteboard, LCD dan Laptop

13 E. SUMBER BELAJAR [1] Arikunto, Suharsimi. 01. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara [] Budiyono, 003. Metodologi Penelitian. UNS Press. [3] Handout F. PENILAIAN 1. Teknik : Hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi, hasil post-test. Bentuk Instrumen : Tes Uraian 3. Soal Instrumen : Menurut Anda, bagaimanah cara yang baik yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui bagian dari tujuan yang belum dapat dicapai oleh siswa secara individual? Apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah mendapatkan informasi tersebut?

14 RENCANA MUTU PERKULIAHAN (RMP) Nama Dosen : Edy Mulyono, M.Pd. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Penilaian Hasil Belajar Matematika Kode Mata Kuliah : MKK41515 Bobot : 3 sks Semester : IV Pertemuan ke- : 4, 5, 6, dan 7 Standar Kompetensi : Memahami sistem penilaian yang berguna untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan Kompetensi Dasar : 3. Mendeskripsikan bentuk-bentuk tes dan menyusun tes Indikator : 3.1 Menjelaskan pengertian tes 3. Menjelaskan jenis-jenis tes 3.3 Menjelaskan persyaratan tes 3.4 Menjelaskan ciri-ciri tes yang baik 3.5 Membuat kisi-kisi soal tes hasil belajar 3.6 Merakit soal tes hasil belajar A. MATERI TES Tes berasal dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Seorang ahil bernama James Ms. Cattel pada tahun 1980 telah memperkenalkan pengertian tes kepada masyarakat melalui bukunya yang berjudul Mental Test and Measurement. Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan tes, yaitu: 1. Tes, adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditententukan.. Testing, merupakan saat pada waktu tes itu dilaksanakan atau saat pengambilan tes. 3. Testee, adalah responden yang sedang mengerjakan tes. 4. Tester, adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden, dengan kata lain tester adalah subjek evaluasi. Ditinjau dari segi kegunaan untuk meengukur siswa, maka dibedakan atas adanya 3 macam tes, yaitu : tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Ditinjau dari segi konstruksi yang diukur, dibedakan menjadi tes kepribadian, tes bakat, tes kemampuan, tes minat, dsb. Ditinjau dari segi cara tester memberikan respons, dibedakan atas tes tertulis, tes lisan, tes penampilan, tes pengenalan (benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan), dll. Persyaratan tes didasarkan atas dua hal, yaitu menyangkut mutu tes dan menyangkut pengadministrasian dalam pelaksanaan tes tersebut. Adapun ciri-ciri tes yang baik adalah harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. Secara umum, proses pengembangan, penyajian, dan pemanfaatan suatu tes prestasi belajar dapat digambarkan dalam langkah-langkah berikut:

15 1. Penentuan tujuan tes. Dalam melakukan pengetesan, tentu seseorang mempunyai tujuan tertentu. Tujuan itu dapat berupa tujuan khusus, yaitu untuk melihat tingkat pencapaian suatu program.. Penyusunan kisi-kisi tes. Kisi-kisi tes adalah diskripsi mengenai ruang lingkup dan isi dari apa yang akan diujikan, serta memberikan perincian mengenai soal-soal yang diperlukan oleh tes tersebut. 3. Penulisan soal. Penulisan soal merupakan salah satu langkah penting untuk dapat menghasilkan alat ukur atau tes yang baik. Penulisan soal adalah penjabaran indikator jenis dan tingkat perilaku yang hendak diukur menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perinciannya dalam kisi-kisi. 4. Penelaahan soal (review dan revisi soal). Langkah ini merupakan hal penting untuk diperhatikan karena seringkali kekurangan yang terdapat pada suatu soal tidak terlihat oleh penulis soal. 5. Uji coba soal, termasuk analisisnya. Uji coba soal pada prinsipnya adalah upaya untuk mendapatkan informasi empirik mengenai sejauh mana sebuah soal dapat mengukur apa yang hendak diukur. 6. Perakitan tes. Agar skor tes yang diperoleh dapat dipercaya, diperlukan banyak butir soal, oleh sebab itu dalam penyajiannya butir-butir soal perlu dirakit menjadi suatu alat ukur yang terpadu. 7. Penyajian tes Setelah tes tersusun, naskah tes siap diberikan atau disajiakn kepada peserta didik. Halhal yang perlu diperhatikan dalam penyajian tes ini adalah waktu penyajian, petunjuk yang jelas mengenai cara menjawab atau mengerjakan tes, ruangan dan tempat duduk peserta didik. 8. Skoring. Skoring atau pemeriksaan terhadap jawaban peserta didik dan pemberian angka merupakan langkah untuk mendapatkan informasi kuantitatif dari masing-masing siswa. 9. Pelaporan hasil tes. Setelah tes dilaksanakan dan dilakukan skoring, hasil pengetesan tersebut perlu dilaporkan. Laporan tersebut dapat diberikan kepada peserta didik yang bersangkutan, orang tua peserta didik, kepala sekolah, dsb. Laporan ini sangat penting karena dapat memberikan informasi yang sangat berguna dalam rangka penentuan kebijakan atau kebijaksanaan selanjutnya. 10. Pemanfaatan hasil tes. Informasi atau data hasil pengukuran dapat dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan sistem, proses, atau kegiatan belajar mengajar, maupun sebagai data untuk mengambil keputusan atau untuk menentukan kebijakan. B. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran Langsung (Direct Instruction), diskusi kelompok.

16 C. LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan ke- 4 No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari tes.. Penyajian a. Eksplorasi Memberikan penjelasan tentang pengertian tes dan jenis-jenis tes. b. Elaborasi 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen.. Memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok dan meminta mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan. 3. Dosen memanggil salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil diskuisnya di depan kelas dan mahasiswa lain diberi kesempatan berpendapat atau bertanya. c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban tiap kelompok. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. Alokasi waktu 60 menit 70 menit 10 menit Pertemuan ke- 5 No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi a. Mereview kembali materi tentang tes pada pertemuan sebelumnya. b. Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari tes.. Penyajian a. Eksplorasi Memberikan penjelasan tentang persyaratan dan ciri-ciri tes yang baik. b. Elaborasi 1. Memberikan persoalan kepada mahasiswa kemudian meminta mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan.. Dosen meminta beberapa mahasiswa untuk mempresentasikan hasil persoalan yang diberikan Alokasi waktu 10 menit 60 menit 70 menit

17 c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. Pertemuan ke- 6 No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi a. Mereview kembali materi tentang tes pada pertemuan sebelumnya. b. Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari tes.. Penyajian a. Eksplorasi Memberikan penjelasan tentang kisi-kisi soal dan memberi contoh membuat kisikisi soal dan merakit soal sesuai dengan kisi-kisi soal. b. Elaborasi 1. Memberikan persoalan kepada mahasiswa kemudian meminta mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan.. Dosen meminta beberapa mahasiswa untuk mempresentasikan hasil persoalan yang diberikan c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. Alokasi waktu 10 menit 80 menit 50 menit D. MEDIA PEMBELAJARAN Whiteboard, LCD dan Laptop E. SUMBER BELAJAR [1] Arikunto, Suharsimi. 01. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara [] Budiyono, 003. Metodologi Penelitian. UNS Press. [3] Handout

18 F. PENILAIAN 1. Teknik : Hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi, tugas proyek kelompok.. Bentuk Instrumen : tugas proyek 3. Soal Instrumen : Pertemuan ke-7 Buatlah kisi-kisi soal kemudian rakitlah soal sesuai kisi-kisi yang Anda buat pada materi matematika kelas VII SMP.

19 RENCANA MUTU PERKULIAHAN (RMP) Nama Dosen : Edy Mulyono, M.Pd. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Penilaian Hasil Belajar Matematika Kode Mata Kuliah : MKK41515 Bobot : 3 sks Semester : IV Pertemuan ke- : 9, 10, 11, 1, 13, dan 14 Standar Kompetensi : Memahami sistem penilaian yang berguna untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan Kompetensi Dasar : 4. Menganalisis kualitas soal Indikator : 4.1 Memahami macam-macam validitas 3. Memahami cara mengetahui validitas alat ukur 3.3 Mengetahui arti reliabilitas bagi sebuah tes 3.4 Memahami cara-cara mencari besarnya reliabilitas 3.5 Mengetahui cara mencari nilai tingkat kesukaran, daya beda, dan distaktor 3.6 Menentukan soal yang baik sesuai dengan kriteria yang ditentukan A. MATERI ANALISIS BUTIR SOAL 1. Validitas Soal Validitas tes didefinisikan sebagai seberapa jauh perangkat tes itu berguna dalam mengambil keputusan yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan atau secara sederhana dapat dikatakan bahwa validitas tes berarti seberapa jauh tes itu memang mengukur kemampuan dalam bidang studi yang ingin diukur dengan tes tersebut atau yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu: Validitas Logis dan Validitas Empiris. Rumus untuk mencari validitas a. Rumus Korelasi Product Moment Dengan Simpangan r xy b. Rumus Korelasi Product Moment Dengan Angka Kasar r XY c. Rumus Biserial Titik xy x y NXY X Y N X X NY Y γ pbi M p M S t t p q

20 . Reliabilitas Soal Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Reliabel disebut juga dengan nama lain, misalnya, terpercaya, terandalkan, ajeg, tetap, konsisten, stabil, dll. Reliabilitas menunjuk kepada konsistensi pengukuran jika dilakukan pengukuran berulang-ulang pada individu-individu atau kelompok-kelompok dalam suatu populasi. Ini berarti, keterandalan suatu tes menunjuk kepada besarnya kesalahan pengukuran yang dihasilkan oleh tes tersebut. Semakin besar koefisien keterandalan suatu tes, akan semakin kecil kesalahan pengukurannya. Beberapa cara yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas tes untuk tes objektif adalah: a. Metode bentuk paralel (equivalent) b. Metode tes ulang (test-retest method) c. Metode belah dua (split-half method), Rumus yang digunakan adalah rumus Spearman-Brown, yaitu: r 11 r r1 1 Untuk mengatasi kesulitan memenuhi persyaratan pada metode belah dua maka reliabilitas dapat dicari dengan rumus yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson. Ada dua rumus, yaitu: a. Rumus K-R 0 r 11 n n -1 S S pq b. Rumus K-R 1 r n M n M 1 n -1 nst 11 Yang sudah dijelaskan di depan adalah uraian mengenai reliabilitas tes bentuk objektif, yaitu soal yang terdiri dari butir soal yang dinilai hanya benar atau salah. Untuk menilai bentuk soal uraian digunakan rumus Alpha sebagai berikut: n i r11 1 n -1 t

21 3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal menyatakan proporsi banyaknya peserta yang menjawab benar butir soal tersebut terhadap seluruh peserta tes. Bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal disebut dengan indeks tingkat kesukaran (difficulty index). Indeks tingkat kesukaran butir soal dirumuskan dengan: Dengan P adalah indeks tingkat kesukaran suatu butir soal, B adalah banyaknya peserta tes yang menjawab benar, dan N adalah banyaknya seluruh peserta tes. Indeks tingkat kesukaran untuk tes uraian dirumuskan sebagai berikut: S P S maks B P N P : indeks tingkat kesukaran S : rerata untuk skor butir Smaks : skor maksimum untuk butir tersebut 4. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai (berkemampuan rendah). Suatu butir soal mempunyai daya pembeda yang baik jika kelompok siswa pandai menjawab benar butir soal lebih banyak daripada kelompok siswa tidak pandai. Dengan demikian, daya pembeda suatu butir soal dapat dipakai untuk membedakan siswa yang pandai dan tidak pandai. Sebagai tolok ukur pandai atau tidak pandai adalah skor total dari sekumpulan butir yang dianalisis. Indeks Daya Pembeda dirumuskan sebagai berikut: a. Teori Klasik Ba B D = b dengan Ba adalah banyaknya kelompok atas yang menjawab benar, N a Na Nb banyaknya kelompok atas, B b adalah banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar, N b banyaknya kelompok bawah. b. Koefisien korelasi biserial titik D = r xy = r pbis = (N dan Y adalah skor total X N XY ( X)( ( X) )(NY Y) ( Y) ) dengan X adalah skor butir

22 c. Koefisien korelasi biserial titik D = r pbis Y1 Y Y px (1 px ) dengan X adalah skor butir, Y adalah skor total, Y 1 adalah rerata skor Y dengan X = 1, Y adalah rerata untuk skor total untuk Y, Y adalah deviasi baku dari skor total (dianggap populasi), dan p x adalah proporsi peserta tes dengan X = Berfungsinya Pengecoh Pengecoh yang baik harus dipilih oleh peserta tes. Untuk menentukan apakah pengecoh berfungsi atau tidak, biasanya, diambil nilai ambang 5%. Artinya, salah satu syarat agar pengecoh dikatakan berfungsi baik adalah jika pengecoh tersebut dipilih oleh paling sedikit 5% peserta tes. Selain dipilih oleh paling sedikit 5% peserta tes, pengecoh yang baik harus lebih mengecoh kelompok bawah daripada kelompok atas. Artinya, peserta tes kelompok bawah yang memilih pengecoh tersebut lebih banyak daripada peserta tes kelompok atas. B. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran Langsung (Direct Instruction), diskusi kelompok. C. LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan ke- 9 No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari tentang bagaimana menganailisis kualitas suatu instrumen tes.. Penyajian a. Eksplorasi Memberikan penjelasan tentang validitas dan memberi contoh mencari nilai validitas suatu alat ukur b. Elaborasi 1. Dosen memberikan contoh persoalan lain tentang validitas.. Mahasiswa diminta untuk bersamasama mengerjakan soal yang diberikan. c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik untuk setiap jawaban persoalan yang diberikan. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. Alokasi waktu 60 menit 70 menit 10 menit

23 Pertemuan ke- 10 No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi a. Mereview kembali materi tentang materi validitas pada pertemuan sebelumnya. b. Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari validitas tes.. Penyajian a. Eksplorasi Dosen memberikan sedikit contoh persoalan tentang pencarian nilai validitas suatu instrumen tes. Alokasi waktu 10 menit 0 menit b. Elaborasi 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen.. Memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok dan meminta mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan. 3. Dosen memanggil salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil diskuisnya di depan kelas c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. 100 menit 1 Pertemuan ke- 11 No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi a. Mereview kembali materi tentang kualitas instrumen tes pada pertemuan sebelumnya. b. Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari reliabilitas.. Penyajian a. Eksplorasi Memberikan penjelasan tentang reliabilitas dan memberi contoh mencari nilai reliabilitas suatu alat ukur Alokasi waktu 60 menit

24 b. Elaborasi 1. Dosen memberikan contoh persoalan lain tentang validitas.. Mahasiswa diminta untuk bersamasama mengerjakan soal yang diberikan. c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. 70 menit 10 menit Pertemuan ke- 1 No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi a. Mereview kembali materi tentang materi validitas pada pertemuan sebelumnya. b. Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari validitas tes.. Penyajian a. Eksplorasi Dosen memberikan sedikit contoh persoalan tentang pencarian nilai reliabilitas suatu instrumen tes. b. Elaborasi 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen.. Memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok dan meminta mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan. 3. Dosen memanggil salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil diskuisnya di depan kelas c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. Alokasi waktu 10 menit 0 menit 100 menit 1

25 Pertemuan ke- 13 No Tahap Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi a. Mereview kembali materi tentang kualitas instrumen tes pada pertemuan sebelumnya. b. Memberikan motivasi pada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari reliabilitas.. Penyajian a. Eksplorasi Memberikan penjelasan tentang analisis suatu butir soal b. Elaborasi 1. Dosen memberikan contoh persoalan tentang nilai tingkat kesukaran, daya pembeda, dan berfungsinya pengecoh pada suatu instrumen tes.. Mahasiswa diminta untuk bersamasama mengerjakan soal yang diberikan. c. Eksplanasi Dosen memberikan umpan balik pada jawaban. 3. Penutup Refleksi Dosen bersama mahasiswa membuat rangkuman/ kesimpulan. Alokasi waktu 60 menit 70 menit 10 menit D. MEDIA PEMBELAJARAN Whiteboard, LCD dan Laptop E. SUMBER BELAJAR [1] Arikunto, Suharsimi. 01. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara [] Budiyono, 003. Metodologi Penelitian. UNS Press. [3] Handout F. PENILAIAN 1. Teknik : Hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi, tugas proyek kelompok.. Bentuk Instrumen : tugas proyek 3. Soal Instrumen :

26 No Res p Pertemuan ke-15 TUGAS UNTUK MATA KULIAH PENILAIAN HASIL BELAJAR Nomor Butir Soal A B A B C D E A B C D A B C A D E A B A B C D E A B C D A E A B C D A E E A B D E C C D E A B C D A E E A D C B E D A C 3 B A B C D E E A B A D A D D A B C D A E A D D A C B E A E C 4 A B A B C D A E B D C A B A B C D A E A C C D E C C A D E D 5 B B C A B C D A E D A B A B C D A E B E C D D E E B E D E C 6 E C D B C D E A B C D A B C A D E A B A B C D E A B E D A C 7 A D C E A B C D A E E A B C D A E E B A C C C C C B E B E A 8 C B C B C A B C D A E A B C D A E A E B C C D A C E D D E C 9 D E D A E E A B C D A E B D B D E B B C C C C E C B D D E C 10 A B A A A E B C B C D A B C A D E A B A B C D E B B C D B D 11 A B E B C C B A B C D A E D B D A A A A B C D A E E D B E A 1 C B C A E E A E A B C B A E B D E A A B C D A E D B E E D C 13 D C B B D A E A B A B C D A E D E A B C D A E E C C C D C C 14 C E C A C B A B B D D B C D A D A B C D A E D E C B E D E C 15 A B A B C D E A B C D A B C A D E A B A B C D E A B C D B C 16 A A B A B C D A E B E A B C D A E A B A A C D A B C D A E D 17 A B A B C D A D B D D B A B C D A E B A C C A B C D A E E C 18 B A B C D A E A D D B C B A B C D A E D C A B C D A E D E C 19 A B C D A E E B E E D A D A A B C D A E A B C D A E E D A B 0 A A C A C E B A B D E D B D B A B C D A E C D E C B A A E A KJ A B C A C E E A B D D A B D B D E A B A C C D E C B E D E C KJ = kunci jawaban Buatlah 6 kelompok, yang masing-masing banyak anggotanya kira-kira sama. 1. Lakukan analisis butir soal, yaitu indeks tingkat kesukaran dan indeks daya beda, nomor 1 5 untuk Kelompok I, 6 10 untuk Kelompok II, untuk kelompok III, 16 0 untuk kelompok IV, 1 5 untuk kelompok V, dan 6 30 untuk kelompok VI. a. Indeks kesukaran (P) adalah banyaknya siswa yang menjawab benar dibagi dengan banyaknya seluruh siswa b. Indeks daya beda dihitung dengan tiga cara, yaitu: Ba B (1) D = b dengan Ba adalah banyaknya kelompok atas yang menjawab benar, N a Na Nb banyaknya kelompok atas, B b adalah banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar, N b banyaknya kelompok bawah. N () D = r xy XY ( X)( Y) = r pbis = dengan X adalah skor (N X ( X) )(N Y ( Y) ) butir dan Y adalah skor total

27 (3) D = r pbis Y1 Y Y px (1 px ) dengan X adalah skor butir, Y adalah skor total, Y 1 adalah rerata skor Y dengan X = 1, Y adalah rerata untuk skor total untuk Y, Y adalah deviasi baku dari skor total (dianggap populasi), dan p x adalah proporsi peserta tes dengan X = 1.. Berdasarkan analisis butir di atas, butir soal manakah yang termasuk butir soal yang bisa dipakai atau tidak. 3. Selidikilah pada masing-masing butir soal, adakah pengecoh yang tidak berfungsi? Mengapa?

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan

Lebih terperinci

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan karena hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai kualitas suatu sekolah maupun

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA

ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA Sebastianus Hardi S, Drs. Sutadi Waskito, M.Pd, Elvin Yusliana E, S.Pd,M.Pd Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perangkat Evaluasi a. Evaluasi Evaluasi merupakan program yang dilaksanakan untuk mengetahui tujuan yang dicapai. Tayibnapis (2008:189-190) mengatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rencana Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. 3.1.2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga kita membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang mendalam untuk bisa menguasainya. Di antara keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif. Menurut Harry Firman (2008: 10) penelitian komparatif meninjau hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Margono (1997: 105) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES FORMATIF FISIKA SMA NEGERI 2 SURAKARTA KELAS XI SEMESTER GENAP TAHUN 2013 Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC COURSE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB II KAJIAN TEORETIK BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung

Lebih terperinci

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD (Mengembangkan Tes sebagai Instrumen Asesmen) Selamat bertemu kembali dengan saya Yuni Pantiwati sebagai tutor dalam mata kuliah Asesmen Pembelajaran SD. Kali ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan pemahaman dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP Negeri 2 Limboto, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo dengan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang. pendidikan, James H. and Schumacher (2001:14).

III. METODE PENELITIAN. memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang. pendidikan, James H. and Schumacher (2001:14). III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Panjalin Kidul I yang berlokasi di Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas X MIA 2 semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitian ini berupa soal dan seluruh lembar jawaban soal siswa peserta ujian akhir semester 2 dengan bentuk pilihan ganda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang mencoba mengetahui seberapa efektif pembelajaran bermedia visual Macromedia Flash pada materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Sukabumi pada tahun pelajaran 2013-2014. Kemudian terpilih tiga kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2) Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 1 No. 1 Mei 213 KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 211/212 Muhammad Idris 1), Arvyaty

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Ayu Nafisa) 1 ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF TEST QUESTION OF LEARNING ASSESSMENT RESULT OF THE STUDENT OF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran secara menyeluruh, menuntut adanya kemampuan yang memadai dari guru sebagai pelaksana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN

BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Suatu alat ukur selayaknya memiliki ketepatan, keakuratan dan konsistensi sesuai dengan apa yang akan diukurnya. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada tahun 2013, di MTs Darul Ulum Palangka Raya kelas VIII semester I tahun

Lebih terperinci

QUAL QUAN. qual. quan. Analysis of Findings. Analysis of Findings

QUAL QUAN. qual. quan. Analysis of Findings. Analysis of Findings BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, mulai dari siswa Taman Kanak-kanak yang biasa disebut belajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, mulai dari siswa Taman Kanak-kanak yang biasa disebut belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah sebuah ilmu yang sering disebut ilmu hitung atau ilmu yang mempelajari tentang perhitungan. Matematika disajikan disetiap tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

SILABUS EVALUASI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER (IK 501)

SILABUS EVALUASI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER (IK 501) Evaluasi Pendidikan Ilmu 1 SILABUS EVALUASI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER (IK 501) I. DESKRIPSI Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah dalam rumpun Maka Kuliah Dasar (MKD) bertujuan untuk membekali

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukaresmi Kelas X semester 2 (genap) tahun pelajaran 2012/2013. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 19 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tiga kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul Kajian Penggunaan Pembelajaran

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009. 28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Korelasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270): Metode Penelitian Korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian atau disebut dengan rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Pre-Experiment yaitu metode penelitian yang hanya menggunakan satu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki(kamus Umum Bahasa Indonesia). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maksud dari penelitian ini adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini adalah perpaduan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana III. METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan pada bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana tindakan, data penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB III. Metodelogi Penelitian

BAB III. Metodelogi Penelitian BAB III Metodelogi Penelitian 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. David Hopkins (dalam Trianto, 2012:15) menyebutkan penelitian tindakan kelas sebagai studi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Peran metode penelitian sangat diperlukan untuk menghimpun data dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA Dwi Haryanto Guru SDN 1 Kutasari, Kabupaten Puralingga Email: dwiharyanto1968@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep pada mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (dalam Trianto, 2012 : 15) menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen kuasi untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe Jigsaw terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bojongpicung Jl. Darmaga Desa Sukaratu Kecamatan Bojongpicung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya:

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya: 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya: 1. Penguasaan konsep merupakan

Lebih terperinci