BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB 1 PENDAHULUAN. wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, untuk

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh orang-orang yang relatif kaya pada

PROGRAM TOUR HONEYMOON 3 HARI 2 MALAM

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pesona alam yang luar biasa. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peneltian

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sekitar 4,7 juta pembaca majalah Time yang terbit di Amerika Serikat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM TOUR HONEYMOON 4 HARI 3 MALAM

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

Paket Bulan Madu Bali 3 Hari 2 Malam Special Honeymoon

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015

Paket Bulan Madu Bali 4 Hari 3 Malam Special Honeymoon

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2008

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

BAB I PENDAHULUAN. Serangan teroris yang terjadi tahun 2002 dan 2005 menimbulkan penurunan angka

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2014

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET kepri.bps.go.id

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PROGRAM TOUR LOVINA DOLPHIN 4 HARI 3 MALAM

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang banyak memiliki keindahan alam yang menakjubkan, mulai dari laut hingga gunung. Indonesia juga negara kepulauan yang memiliki berbagai macam adat istiadat dan berbeda di setiap daerah. Budaya yang berbeda di setiap daerah ini menjadi suatu daya tarik sendiri bagi para wisatawan terutama wisatawan mancanegara karena budaya di Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah berkembang. Budaya yang unik ini menjadi suatu alasan mengapa Indonesia harus melestarikannya karena akan menguntungkan negara dan juga untuk menjaga agar budaya yang ada tidak hilang tergerus oleh zaman modern. Keuntungan memelihara kebudayaan adalah agar kita tetap memegang teguh budaya yang sudah turun-menurun dan juga dalam sektor pariwisata dapat menarik wisatawan terutama wisatawan mancanegara yang bisa dikatakan tidak memiliki budaya seperti budaya dan keindahan alam yang dimiliki oleh Indonesia. Budaya serta keindahan alam Indonesia menarik wisatawan juga memiliki keuntungan terutama bagi sektor pariwisata karena dengan datangnya wisatawan tersebut dapat secara tidak langsung memperkenalkan budaya Indonesia dan mungkin akan dipromosikan di negara wisatawan tersebut berasal. Selain itu pula, menjadi keuntungan bagi Indonesia karena dengan datangnya wisatawan maka devisa negara Indonesia akan bertambah. 1

2 Perkembangan sektor pariwisata di Pulau Bali sangat berkembang pesat, hal ini dibuktikan oleh adanya peningkatan wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyebutkan bertambahnya wisatawan yang datang ke Bali pada Tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang berkunjung ke Bali Tahun 2010-2014 Tahun Wisatawan Nusantara (orang) Wisatawan Mancanegara (orang) Total Jumlah Wisatawan (orang) Total Jumlah Wisatawan (%) Jumlah Pertumbuhan (%) 2010 4.646.343 2.385.122 7.031.465 15,8-2011 5.675.121 2.576.142 8.251.263 18,5 2,7 2012 6.063.558 2.826.709 8.890.267 19,9 1,4 2013 6.979.536 3.278.598 10.258.134 23 3,1 2014 6.394.307 3.766.638 10.160.945 22,8-0,2 Total 29.758.865 14.833.209 44.592.074 100 Rata- Rata 5.951.773 2.966.642 8.918.415 Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2015. Berdasarkan data pada Tabel 1.1, dapat diketahui bahwa pariwisata Bali dikenal baik oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Industri pariwisata di Bali juga mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan yang dimaksud adalah semakin banyaknya pembangunan hotel dari berbagai klasifikasi mulai dari hotel melati, bintang 1 hingga 5 bahkan sekarang mulai dibangun beberapa motel dan homestay, juga dibangunnya berbagai sarana dan prasarana yang menunjang attraction dan anciliary. Salah satu daerah di Bali yang sangat berkembang pesat dalam hal pariwisata Bali adalah Kuta.

3 Kuta merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Kuta memiliki pantai bernama Pantai Kuta yang cukup terkenal di seluruh dunia. Selain itu Kuta juga berkembang dalam hal akomodasi bagi wisatawan di antaranya yang terletak di daerah ini adalah Bandar Udara Ngurah Rai yang sangat dekat dengan Pantai Kuta. Perkembangan penginapan daerah Kuta juga berkembang mengingat daerah ini adalah kawasan yang dikenal oleh wisatawan semenjak dulu. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali menyebutkan perkembangan pembangunan hotel yang berada di beberapa kabupaten di Bali. Angka ini menunjukan bahwa setiap tahun, perkembangan pembangunan hotel terus meningkat dan mengindikasikan Bali masih menjadi salah satu tempat berlibur yang banyak dicari. Badung, di antaranya kawasan Kuta juga berkembang setiap tahunnya. Tuban adalah salah satu kelurahan yang berada di kawasan Kuta. Kuta memiliki 5 desa, desa tersebut adalah Kedonganan, Tuban, Kuta, Legian, dan Seminyak. Beberapa hotel berbintang mulai dari bintang 5 hingga bintang 1 banyak di bangun di Kawasan Kuta karena Kawasan ini termasuk lokasi yang strategis dan dekat dengan berbagai destinasi perbelanjaan dan dekat dengan Pantai Kuta yang terkenal. Di kawasan ini juga terdapat beberapa mall yang banyak dikunjungi oleh wisatawan karena lokasinya yang sangat mudah dicapai. Beberapa hotel berbintang 5 dan berbintang 4 di Desa Tuban, diantaranya adalah pada Tabel 1.2.

4 Tabel 1.2 Hotel Berbintang 5 dan Hotel Berbintang 4 di Desa Tuban Kabupaten Badung, Bali Hotel Bintang 5 Hotel Bintang 4 Ramada Bintang Bali Discovery Kartika Plaza Holiday Inn Resort Kuta Paradiso Sumber: Hasil Penelitian, 2015. Bintang Kuta Hotel Aston Tuban Bali Rani Hotel Grand Ixora Hotel Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 1.2, terdapat hotel berbintang 4 dan bintang 5 di Desa Tuban. Hotel-hotel pada Tabel 1.2 adalah hotel yang menjadi pesaing bagi Bintang Kuta Hotel. Kriteria sebagai pesaing adalah memiliki harga kamar dan jumlah kamar yang sama, klasifikasi bintang yang setara dan juga lokasi yang berdekatan dengan Bintang Kuta Hotel. Bintang Kuta Hotel memiliki kamar yang berjumlah 168 kamar, Bintang Kuta Hotel melakukan strategi pemasaran seperti promosi dan kegiatan pemasaran lainnya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan adalah dengan membuat iklan di majalah travel agent, ataupun dengan cara pemasaran langsung seperti contohnya berbicara langsung kepada tamu. Sejak hotel ini dibangun sekitar 2 tahun lalu, data occupancy yang ada menunjukkan pertumbuhan yang terus meningkat. Berikut adalah tabel data occupancy sejak tahun 2013.

5 Tabel 1.3 Data Occupancy Bintang Kuta Hotel Tahun 2013 2015 2013 2014 2015 Month Occupancy (%) Occupancy (%) Occupancy (%) Jan 26,44 81,76 72,58 Feb 59,29 90,35 83,74 Mar 56,18 86,50 81,39 Apr 56,65 80,62 79,76 Mei 70,55 88,94 88,04 Juni 79,86 87,06 85,52 Juli 77,53 80,81 92,40 Aug 85,53 92,42 96,97 Sept 87,46 91,31 85,71 Oct 85,08 87,29 88,40 Nov 90,95 86,92 74,21 Dec 90,05 84,10 77,42 Average 72,13 85,67 83,85 Sumber: Front Office Bintang Kuta Hotel, 2015. Menurut data dalam Tabel 1.3, pada tahun 2013 Bintang Kuta Hotel terhitung sebagai hotel yang baru dibangun, namun data occupancy menunjukkan kenaikan pada setiap bulannya, terdapat penurunan occupancy namun penurunan tersebut tidak signifikan dan ditutup pada angka 72,13 persen di akhir tahun 2013. Pada tahun 2014 Bintang Kuta Hotel tercatat stabil dengan kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu signifikan namun occupancy tercatat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pada penutupan tahun 2014 tercatat occupancy sebesar 85,67 persen. Angka ini lebih besar daripada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Bintang Kuta Hotel dapat bersaing dengan hotel-hotel dengan kelas atau

6 bintang yang sama di sekitarnya. Berikut adalah data perbandingan hotel competitor pada tahun 2013, 2014 dan 2015. No Hotels Rooms Tabel 1.4 Data Hotel Competitor Tahun 2013 Competitor Information 2013 Rooms Sold (%) Rooms Sold Average Rate Revenue 1 Bintang Kuta Hotel 168 73,81 124 462,697 57,374,428 2 Grand Whiz Hotel 132 42,42 56 440,202 24,651,312 3 Sun Island Hotel 134 76,12 102 866,841 88,417,782 4 Aston Kuta 215 60,93 131 478,659 62,704,329 5 Bali Rani Hotel 104 62.50 65 564.050 36,663,250 6 Kuta Station Hotel 132 56,82 75 332,735 24,955,125 7 Ramayana Hotel 213 53,52 114 1,462,990 166,780,860 8 Harris Tuban Hotel 64 84,38 54 468,855 25,318,170 9 Boutique Hotel 88 18,18 16 399,541 6,392,656 10 Risata Hotel 108 51,58 56 522.690 29,270,640 11 The Vira Hotel 56 44,64 25 594,314 14,857,850 12 Mercure Harvest Hotel 166 18,67 31 514.720 15,956,320 13 Ibis Hotel 156 27,56 43 365,832 15,730,776 14 Grand Mega Hotel 135 80,00 108 534,525 57,728,700 Subtotal 1871 53,67 1000 8,008,651 626,802,198 Sumber: Front Office Bintang Kuta Hotel, 2015. Menurut data Tabel 1.4, hotel yang menjadi competitor Bintang Kuta Hotel adalah hotel yang berada di Kawasan Kuta dan Tuban. Hotel-hotel yang menjadi competitor adalah hotel dengan bintang yang sama, lokasi yang sama, jumlah kamar, dan harga kamar. Berdasarkan Tabel 1.4, pada tahun 2013 Bintang Kuta Hotel dapat menjual 73,81 persen kamar. Data tersebut menunjukkan bahwa

7 Bintang Kuta Hotel dapat bersaing dengan beberapa hotel di kawasan Kuta dan Tuban yang memiliki klasifikasi hotel yang sama dengan Bintang Kuta Hotel. Pada tahun selanjutnya, data hotel competitor Bintang Kuta Hotel dijelaskan pada Tabel 1.5. No Hotels Rooms Tabel 1.5 Data Hotel Competitor Tahun 2014 Competitor Information 2014 Rooms Sold (%) Rooms Sold Average Rate Revenue 1 Bintang Kuta Hotel 168 98,81 166 1,072,734 178,073,844 2 Grand Whiz Hotel 132 96,97 128 805,258 103,073,024 3 Sun Island Hotel 134 98,51 132 1,709,053 225,594,996 4 Aston Kuta 215 94,42 203 997,556 202,503,868 5 Bali Rani Hotel 104 100,00 104 1,171,317 121,816,968 6 Eden Hotel 277 97,47 270 513,813 138,729,510 Subtotal 1030 97,70 1003 6,269,731 969,792,210 Sumber: Front Office Bintang Kuta Hotel, 2015. Berdasarkan Tabel 1.5, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 Bintang Kuta Hotel hanya memiliki 5 competitor. Hal ini dikarenakan kawasan atau ruang lingkup competitor diperkecil menjadi hanya dilihat dari aspek lokasi hotel, klasifikasi bintang. Competitor Bintang Kuta Hotel pada tahun 2014, adalah beberapa hotel yang berada di sekitar Bintang Kuta Hotel dan memiliki klasifikasi bintang yang sama yakni hotel berbintang 4. Data hotel competitor Bintang Kuta Hotel pada tahun selanjutnya yakni tahun 2015 dijelaskan pada Tabel 1.6.

8 No Hotels Rooms Tabel 1.6 Data Hotel Competitor Tahun 2015 Competitor Information 2015 Rooms Sold (%) Rooms Sold Average Rate Revenue 1 Bintang Kuta Hotel 168 94,87 146 594,398 86,782,108 2 Grand Ixora Hotel 134 65,06 79 383,701 30,312,379 4 Aston Kuta 215 83,20 171 601.640 102,880,440 5 Eden Hotel 277 76,27 186 526,504 97,929,744 Subtotal 794 79,85 777 2,106,243 317,904,671 Sumber: Front Office Bintang Kuta Hotel, 2015. Menurut data hotel competitor pada tahun 2013, 2014 dan pertengahan tahun 2015, Bintang Kuta Hotel dapat bersaing di antara beberapa hotel yang berada di Kawasan Kuta dan Tuban. Meskipun hotel ini terhitung hotel baru, namun data occupancy Bintang Kuta Hotel cukup tinggi. Berkurangnya jumlah hotel competitor dari tahun 2013 ke tahun 2015 dikarenakan faktor yang menjadi pembanding adalah lokasi, bintang hotel, jumlah kamar, dan harga kamar. Maka dari itu, pihak Bintang Kuta Hotel membandingkan beberapa hotel yang berada di sekitar Bintang Kuta Hotel. Bintang Kuta Hotel yang terletak di Jl. Kartika Plaza, adalah hotel bintang 4 yang berada di Kawasan Kuta. Bintang Kuta Hotel adalah sister hotel dari Ramada Bintang Bali Hotel, kedua hotel tersebut berada didalam manajemen yang sama. Bintang Kuta Hotel terletak di lokasi yang sangat strategis dekat dengan mall dan pusat perbelanjaan, dengan mengusung konsep modern minimalist hotel

9 untuk model bangunan, Bintang Kuta Hotel dapat bersaing meskipun terhitung 2 tahun semenjak dibangun pada tahun 2012. Bintang Kuta Hotel memiliki kamar sebanyak 168 yang terdiri dari deluxe room, suite room, dan family room. Harga yang ditawarkan oleh Bintang Kuta Hotel cukup bersaing dengan harga hotel di sekitarnya. Harga masing-masing kamar Bintang Kuta Hotel adalah sebagai berikut. Tabel 1.7 Harga Kamar Bintang Kuta Hotel Tipe Kamar Jumlah Kamar Harga Kamar Deluxe Room 158 Kamar US$125++ Family Room 6 Kamar US$170++ Suite Room 4 Kamar US$190++ Sumber: Front Office Bintang Kuta Hotel, 2015. Tabel 1.7 menjelaskan harga kamar yang ditawarkan oleh Bintang Kuta Hotel. Dengan jumlah kamar sebanyak 168 kamar, Bintang Kuta Hotel mampu menjual hingga 100 persen saat high season. Dalam operasionalnya, Bintang Kuta Hotel memiliki beberapa segmentasi pasar yakni Indonesia, Asia, dan Overseas (Eropa, Australia, Amerika). Desain bangunan hotel yang bergaya modern minimalistic, tim Sales and Marketing Bintang Kuta Hotel memiliki target pasar yakni Indonesia atau wisatawan domestik dan wisatawan asia. Setelah mengetahui pasar yang akan dituju, maka tim Sales and Marketing Bintang Kuta Hotel melakukan berbagai kegiatan untuk mempromosikan Bintang Kuta Hotel. Kegiatan yang dilakukan ada 2 cara yakni pemasaran secara langsung dan pemasaran tidak langsung. Pemasaran langsung berupa kegiatan sales call. Sales seorang sales and marketing akan pergi ke beberapa travel agent untuk

10 mengenalkan Bintang Kuta Hotel. Sedangkan pemasaran tidak langsung berupa brosur, atau membuat iklan di majalah. Adapun pameran atau expo yang dilakukan pihak Sales and Marketing Department Bintang Kuta Hotel dalam rangka untuk mempromosikan hotel. Berikut ini adalah kegiatan Sales and Marketing Department Bintang Kuta Hotel. Tabel 1.8 Data Kegiatan Sales and Marketing serta alokasi dana Bintang Kuta Hotel Tahun 2015 No Strategi Pemasaran Alokasi Dana 1 Travel Agent Online 2 Early Bird 3 Last Minute Promo 248.571.000 4 Honeymoon Benefit 5 Travel Agent Offline 6 Marketing Tools 89.872.000 7 Sales Kit 8 Administrasi 9 Telemarketing 44.678.000 10 Sales Call 11 Trade Show 115.000.000 12 Travelling Expo 90.000.000 Total 588.121.000 Sumber: Sales and Marketing Bintang Kuta Hotel, 2015. Data Tabel 1.8 adalah beberapa kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Sales and Marketing Department Bintang Kuta Hotel untuk memasarkan produknya. Strategi pemasaran yang dilakukan berupa potongan harga atau promo pada periode tertentu contohnya Early Bird untuk tamu yang memesan kamar 1

11 bulan sebelum kedatangan. Last Minute Promo adalah promo untuk tamu yang memesan pada waktu tertentu pada saat diadakannya promo harga kamar yang murah, potongan harga yang diberikan sekitar 10-15 persen. Untuk Honeymoon, tamu mendapatkan beberapa keuntungan jika memesan Honeymoon. Strategi yang dilakukan secara tidak langsung adalah dengan memberikan marketing tools dan sales kit yang berisi brosur, flyer, dan CD yang berisi tentang Bintang Kuta Hotel. Marketing tools dan sales kit ini diberikan kepada beberapa travel agent yang bekerjasama dengan Bintang Kuta Hotel. Pemasaran yang dilakukan oleh Sales and Marketing Department adalah melakukan administrasi yakni kegiatan membuat contract rate dengan travel agent dan follow up reservasi dari travel agent tersebut. Lalu telemarketing, telemarketing berupa courtesy call atau menelpon travel agent untuk mempromosikan hotel. Kegiatan lain adalah sales call dengan cara mendatangi travel agent untuk mengenalkan produk Bintang Kuta Hotel secara langsung. Kegiatan ini dinamakan sales trip jika sudah keluar kota. Berikutnya kegiatan pemasaran yang dilakukan adalah dengan mengikuti expo atau pameran yang ada di beberapa tempat, untuk mengenalkan Bintang Kuta Hotel. Melihat perkembangan Bintang Kuta Hotel dan banyaknya hotel-hotel dengan bintang atau kelas yang setara di kawasan ini, maka untuk dapat memenangkan sebuah persaingan tersebut diperlukan strategi marketing yang tepat sasaran kepada pasar yang dituju. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai strategi pemasaran Bintang Kuta Hotel dalam upaya untuk meningkatkan tingkat hunian kamar dan dapat bersaing diantara hotel berbintang setara. Salah satu strategi yang digunakan oleh Bintang Kuta Hotel adalah dengan

12 cara promosi. Promosi tersebut bisa berupa iklan atau dengan memberikan harga khusus untuk travel agent. Beragam promosi yang dilakukan oleh Bintang Kuta Hotel beragam namun ada paling efektif langsung mencapai tujuan, dalam hal ini tujuan promosi tersebut adalah untuk tamu atau wisatawan. Pada bab selanjutkan akan menjelaskan tentang promosi yang telah dilakukan oleh Bintang Kuta Hotel dan untuk mengetahui kegiatan promosi yang efektif atau tepat sasaran kepada wisatawan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam laporan akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh Bintang Kuta Hotel? 2. Bagaimana efektivitas promosi Bintang Kuta Hotel? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari laporan akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui strategi promosi yang dilakukan Bintang Kuta Hotel. 2. Untuk menganalisis efektivitas promosi di Bintang Kuta Hotel.

13 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang terkait. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademik Mahasiswa diharapkan dapat menyerap pelajaran mata kuliah metodologi penelitian dan menerapkannya didalam laporan akhir ini. Selain itu diperlukan pemahaman dalam mata kuliah pemasaran yang akan menjadi pokok bahasan dalam laporan akhir ini serta dapat menjadi bahan masukan bagi laporan akhir sejenis. 2. Manfaat Praktis Laporan akhir ini diharapkan dapat menjadi suatu pelatihan dan pengetahuan dasar, serta masukan bagi mahasiswa untuk mempelajari tentang strategi pemasaran yang digunakan oleh Bintang Kuta Hotel dan mengetahui kegiatan promosi yang efektif. Bagi industri, hasil laporan akhir ini diharapkan dapat digunakan menjadi masukan yang membangun. 1.5 Sistematika Penyajian Tata urutan sistematika penyajian ini disusun untuk memudahkan dalam penulisan laporan akhir. Sistematika penyajian ini terdiri dari lima bab, yang akan

14 mempermudah dalam memahami isi laporan. Sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan terdapat latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan juga sistematika penyajian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai penelitian sebelumnya, penjelasan mengenai konsep hotel, konsep pemasaran, konsep bauran pemasaran, konsep promosi, dan konsep efektivitas. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab metode penelitian terdiri dari lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, hasil dan pembahasan mengenai permasalahan yang diteliti. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari simpulan yang diperoleh dari hasil dan pembahasan dan saran mengenai tempat yang diteliti.