BAB VI PEMBAHASAN. Berdasarkan data hasil penelitian daya bunuh disinfektan uji terhadap. (Salmonella thyphosa dan Staphylococcus aureus) dibandingkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. sampel. Penentuan kadar optimal disinfektan. Penentuan efektivitas disinfektan. data. Skema 4.1 Rancangan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan cairan dalam tubuhnya (Suriawiria, U., 1996). Sekitar 70 % tubuh

DISINFEKSI DAN NETRALISASI

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS DISINFEKTAN KAPORIT, HIDROGEN PEROKSIDA, dan PEREAKSI FENTON (H 2 O 2 /Fe 2+ )

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang pengaruh elektrodisinfeksi terhadap Coliform dan

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Titrasi IODOMETRI & IOdimetri

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

EFEKTIVITAS VARIASI DOSIS KAPORIT DALAM MENURUNKAN KADAR AMONIAK LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 3. ASAM, BASA, DAN GARAMLatihan Soal 3.7

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7

LOGO TEORI ASAM BASA

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

D. X 2 (PO 4 ) 3 E. X 2 SO 4. D. S dan T E. R dan T

ISSN No Media Bina Ilmiah 1

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Skala ph dan Penggunaan Indikator

PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim ( JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH

DERAJAT KEASAMAN (ph)

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

KADAR SISA CHLOR DAN KANDUNGAN BAKTERI E.coli PERUSAHAAN AIR MINUM TIRTA MOEDAL SEMARANG SEBELUM DAN SESUDAH PENGOLAHAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

D kj/mol E kj/mol

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Larutan Penyangga XI MIA

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Proses Klorinasi untuk Menurunkan Kandungan Sianida dan Nilai KOK pada Limbah Cair Tepung Tapioka

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr


Bab IV Hasil dan Diskusi

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

DISINFEKSI 13. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

HASIL DAN PEMBAHASAN. (CH 2 O)n + n O 2 n CO 2 + n H 2 O + e - (1) mikrob (CH 2 O)n + nh 2 O nco 2 + 4n e - + 4n H + (2)

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

ASAM, BASA, DAN GARAM

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORUM IPTEK Vol 13 No. 03. PENGGUNAAN KAPORIT PADA PENGOLAHAN AIR BERSIH DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT KANKER Oleh : Mulyono, ST *)

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Sulistyani, M.Si.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

MAKALAH PROGRAM PPM PEMUTIHAN SERAT ECENG GONDOK. Oleh: Kun Sri Budiasih, M.Si NIP Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Penentuan parameter kualitas air secara kimiawi. oleh: Yulfiperius

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Elektrokimia. Sel Volta

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

PAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

Handout. Bahan Ajar Korosi

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup akan air tersebut berbeda beda semakin tinggi taraf kehidupan. maka semakin meningkat pula jumlah kebutuhan akan air.

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

Kimia UMPTN Tahun 1981

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Perubahan Protein Kasar. Hasil penelitian pengaruh penambahan asam propionat dan formiat dengan

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

PENENTUAN KUALITAS AIR

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Variasi konsentrasi ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

Transkripsi:

BAB VI PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian daya bunuh disinfektan uji terhadap bakteri uji (Salmonella thyphosa dan Staphylococcus aureus) dibandingkan larutan fenol, kaporit 4 kali lebih kuat daripada fenol, hidrogen peroksida dan pereaksi fenton 6 kali lebih kuat daripada fenol. Hal ini diduga karena daya oksidasi kaporit lebih rendah daripada kedua disinfektan yang lain, sesuai dengan data potensial elektroda standar (E o ) untuk kaporit = +1,51 volt, untuk hidrogen peroksida = + 1,78 volt (Dickson,G., 2000). Sedangkan hidrogen peroksida dan pereaksi Fenton memiliki nilai yang sama diduga ion Fe 2+ hanya berfungsi mempercepat penguraian hidrogen peroksida tanpa mempengaruhi daya oksidasi hidrogen peroksida. tanpa interaksi untuk pengaruh jenis dan konsentrasi disinfektan terhadap ph menunjukkan harga F hitung (=0,2138) lebih kecil daripada F tabel (= 4,82) antar kolom (konsentrasi disinfektan), sedangkan antar baris (jenis disinfektan) Fhitung (=85,11398) lebih besar daripada F tabel (= 6,93). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi terhadap ph larutan tidak memberikan beda yang bermakna, sedangkan jenis disinfektan memberikan beda yang bermakna. 37

38 Larutan kaporit memiliki ph paling besar ( ph: 9,2-10,07), larutan hidrogen peroksida memiliki ph paling dekat ph netral (ph: 7,33-9,03), dan pereaksi Fenton memiliki ph paling kecil (ph: 4,57-5,97). Dalam air kaporit [Ca(OCl) 2 ] mengalami hidrolisis membentuk senyawa Ca(OH) 2 yang merupakan basa kuat dan HOCl yang merupakan asam lemah. Ca(OH) 2 segera terurai membentuk ion Ca 2+ dan ion OH -, sehingga perbandingan ion OH - lebih besar daripada ion H + yang menyebabkan larutan bersifat basa. Hidrogen peroksida dalam larutan diduga terurai menjadi HO. 2 dan H +, sehingga larutan bersifat asam karena perbandingan ion H + lebih besar daripada ion OH -. Begitu pula yang terjadi pada pereaksi Fenton sebagaimana yang tertera pada Bab 2 juga menghasilkan ion H +. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah ph. Bakteri uji Salmonella thyphosa tumbuh dengan baik pada ph 4,5 8,0 sedangkan Staphylococcus aureus tumbuh dengan baik pada ph 4,2 9,3 (Brooks G. F., et.al. 2001). Jika dilihat dari data hasil penelitian seharusnya kaporit mempunyai daya bunuh lebih kuat daripada hidrogen peroksida dan pereaksi Fenton karena ph kaporit di atas ph pertumbuhan bakteri uji, sedangkan ph hidrogen peroksida dan pereaksi Fenton di sekitar ph pertumbuhan bakteri uji. Hal ini diduga karena pengaruh daya oksidasi yang lebih kuat daripada pengaruh ph. Meskipun begitu persyaratan air minum tentang ph air harus menjadi pertimbangan, yaitu 6,5 8,5 (Depkes RI, 2002), maka hidrogen peroksida merupakan desinfektan paling efektif.

39 tanpa interaksi untuk pengaruh jenis dan konsentrasi disinfektan terhadap jumlah oksigen terlarut (DO) diperoleh harga F hitung lebih besar daripada F tabel baik antar kolom (konsentrasi disinfektan) maupun antar baris (jenis disinfektan). Harga F hitung adalah 15,2124 untuk antar kolom dan 206,9779 untuk antar baris. Sedangkan harga F tabel 4,82 untuk antar kolom dan 6,93 untuk antar baris. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi dan jenis desinfektan memberikan beda yang bermakna terhadap DO. Hal ini diduga karena daya oksidasi kaporit lebih rendah dibandingkan hidrogen peroksida dan pereaksi Fenton. Dalam reaksi oksidasi ini terjadi pelepasan oksigen, sehingga makin kuat daya oksidasi makin banyak pula oksigen yang terserap oleh air. Sebagai akibatnya jumlah oksigen yang terlarut juga makin tinggi. Reaksi pengurain kaporit ( Lestari, dkk, 2008): Ca(OCl) 2 + H 2 O Ca(OH) 2 + HOCl HOCl + H 2 O H 3 O + + OCl - OCl - Cl - + O Reaksi peruraian hidrogen peroksida (Kirk and Othmer, 1992) : H 2 O 2 2 OH. H 2 O 2 + OH. OOH. + H 2 O OOH. + OH. H 2 O + 2 On

40 Reaksi penguraian perekasi Fenton (Huling et al., 1998; 2000; 2001) : H 2 O 2 + Fe 2+ Fe 3+ + OH + OH - H 2 O 2 + Fe 3+ Fe 2+ + O 2 - + 2 H + O 2 - + Fe 3+ Fe 2+ + O 2 (g) + 2 H + OH + kontaminan OH + H 2 O 2 hasil samping HO 2 + H 2 O tanpa interaksi untuk pengaruh jenis dan konsentrasi disinfektan terhadap suhu menghasilkan harga F hitung (=231,5556) lebih besar daripada F tabel (= 6,93) untuk antar baris (jenis disinfektan), sedangkan F hitung (= 0,6667) lebih kecil daripada F tabel (= 4,82) untuk antar kolom (konsentrasi disinfektan). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh jenis disinfektan memberikan beda yang bermakna terhadap suhu larutan, sedangkan konsentrasi disinfektan tidak memberikan beda yang bermakna. Suhu larutan kaporit 28,13 28,50 o C, larutan hidrogen peroksida 28,03 28,50 o C, dan larutan pereaksi Fenton 28,07 28,47 o C, sedangkan larutan kontrol 28,10 o C. Larutan kaporit memberikan pengaruh suhu paling tinggi. Larutan hidrogen peroksida memberikan pengaruh paling rendah. Jika dibandingkan dengan larutan kontrol, pengaruh ketiga disinfektan uji terhadap suhu tidak lebih dari 3 o C, maka masih memenuhi syarat. Berdasarkan data harga disinfektan di pasaran, bahwa harga kaporit Rp.35.000,- per kg, dan harga hidrogen peroksida 30% Rp.21.000,- per liter. Jika

41 nilai ini dikalikan konsentrasi disinfektan yang membunuh bakteri pada waktu kontak 10 menit tapi tidak membunuh pada waktu 5 menit, maka diperoleh : Kaporit (100%) membunuh pada konsentrasi 0,0125%, maka nilai ekonomisnya : 0,0125% x Rp.35.000,- : 100% = Rp.4,375. Hidrogen peroksida (30%) membunuh pada konsentrasi 0,00833%, maka nilai ekonomisnya: 0,00833% x Rp.21.000,- : 30% = Rp.5,833. Secara ekonomis kaporit lebih murah dibandingkan hidrogen peroksida dan pereaksi Fenton. Berdasarkan reaksi penguraiannya kaporit menghasilkan ion Ca 2+ dan pereaksi Fenton menghasilkan ion Fe 3+, dimana ion Ca 2+ dan ion Fe 3+ merupakan ion-ion yang seharusnya dihilangkan dalam air minum, sedangkan hidrogen peroksida tidak menghasilkan ion atau senyawa yang tidak dikehendaki, maka hidrogen peroksida merupakan desinfektan yang paling efektif dari kaporit dan pereaksi Fenton.