Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya - Krian DISUSUN OLEH ARIA DWIPA SUKMANA 3109100012 DOSEN PEMBIMBING BUDI RAHARDJO, ST, MT.
JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN
Latar Belakang Peningkatan mobilitas penumpang dan barang Kebutuhan masyarakat akan angkutan umum cepat,murah,dan aman Penambahan jumlah perjalanan kereta api
Rumusan Masalah Bila dibangun jalur ganda pada trase kereta api Surabaya Krian dengan mengacu trase jalur yang sudah ada, dimana lokasi jalur yang baru? Bagaimana emplasemen stasiun kereta api yang baru? Berapa rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk membangun jalur ganda kereta api Surabaya Krian?
Batasan Masalah Pembangunan jalur ganda dimulai dari stasiun Wonokromo hingga stasiun Krian. Menggunakan struktur jalan rel dengan lebar sepur sempit yaitu 1067 mm. Dalam tugas akhir ini tidak membahas persinyalan, jembatan maupun infrastruktur kereta api lainnya (stasiun, dipo, rumah sinyal). Tidak dilakukan perhitungan kekuatan urugan dan timbunan jalur baru. Perencanaan emplasemen baru hanya meliputi pemilihan wesel dan penyesuaian jumlah sepur dengan persyaratan pola operasi jalur ganda. Tidak melakukan perhitungan drainase.
Tujuan Merencanakan jalan kereta api jalur ganda yang sesuai dengan persyaratan. Mendapatkan emplasemen kereta api baru untuk jalur ganda Surabaya - Krian. Mendapatkan rencana anggaran biaya untuk membangun jalur baru.
Manfaat Pada akhirnya setelah menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, diharapkan akan bermanfaat bagi penulis pribadi serta bagi PT KAI maupun pemerintah sehingga dapat membuat kereta api sebagai opsi utama kendaraan umum sehingga mengurangi beban kendaraan terhadap jalan, selain itu di harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pulau Jawa pada umumnya.
Lokasi Studi
BAB 2 Tinjauan Pustaka
Penentuan Letak Jalur Kereta Api Yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan letak jalur: Kondisi Eksisting Lahan Lahan PT. KAI Emplasemen stasiun tujuan Ruang Bebas Jalur Kereta Api Sumber: - PJKA, 1986. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (PeraturanDinas no. 10).
Perubahan emplasemen stasiun Yang perlu dipertimbangkan dalam merubah emplasemen: Pola operasi jalur ganda Jadwal perjalanan kereta api Denah awal stasiun Alur pergerakan penumpang Sumber: - Utomo,tri.2009. Jalan rel. Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik-UGM.
Geometri Jalan Rel BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Desain Geometri jalan rel. Alinemen Vertikal Alinemen Horisontal Sumber: Modul Kuliah Geometrik Jalan raya dan rel Teknik Sipil ITS
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Konstruksi Rel Desain Profil rel Tipikal Struktur Jalan Rel Perencanaan penambat Perencanaan sambungan Bantalan (sleepers) Tebal balas Sumber: - PJKA, 1986. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (PeraturanDinas no. 10). - Wahyudi, H. 1985. Jalan Kereta Api (Struktur dan Geometrik Jalan Rel). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS -Wahyudi, H. 1993. Jalan Kereta Api (Struktur dan Geometrik Jalan Rel). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Rencana Anggaran Biaya Volume Pekerjaan Pengadaan bahan Pekerjaan persiapan Konstruksi jalan rel Pekerjaan balas Pekerjaan lain-lain Daftar Harga Satuan Sumber: - Menteri Perhubungan, 2011. Peraturan Menteri No. 83 Tahun 2011 (Standart Biaya Kementrian Perhubungan 2012).
BAB 3 METODOLOGI
Diagram Alir Perencanaan
BAB 4 PEMBAHASAN
Pembahasan BAB 4 Penentuan Letak Jalur Kedua Data Primer Peta KAI Data Sekunder Survei Kondisi Eksiting
Pembahasan BAB 4 Track Lay out
Pembahasan BAB 4 Penentuan Letak Jalur Kedua ROW Kondisi eksisting Lahan PT. KAI Emplasemen stasiun tujuan Letak Jalan rel baru kanan 5,95 m > 5,95 m > 5,95 m Kanan bisa kiri 5,95 m > 5,95 m > 5,95 m Kiri bisa Contoh perhitungan : Pertimbangan : Menggunakan data eksisting lahan dan data lahan PT. KAI. STA 17 + 900 Kiri = (Jarak hambatan terdekat) > 5,95 = 2,5 > 5,95 = salah (tidak bisa) Kanan = (Jarak hambatan terdekat) > 5,95 = 15 > 5,95 = benar (bisa) Emplasemen sepur utama stasiun tujuan Stasiun tujuan = Stasiun Sepanjang ( kiri) Dengan data lahan eksisting untuk STA 17 + 900 jalan rel baru hanya bisa di letakkan di sisi kanan.
BAB 4 Perencanaan Emplasemen stasiun Pembahasan Dengan adanya penambahan jalan rel baru sehingga diperlukan perubahan pada emplasemen stasiun, pertimbangan yang di lihat antara lain : Pola operasi jalur ganda Jadwal perjalanan kereta api (lalu lintas kereta api) Denah awal stasiun Alur pergerakan penumpang Lama Baru Stasiun Sepur Wesel Sepur Wesel Boharan 3 7 4 14
BAB 4 PEMBAHASAN Lengkung Horisontal Dengan data perencanaan untuk P12 (S-C-S): V rencana R rencana = 120 km/jam = 1000 m Δ = 23,8014⁰ Didapatkan parameter untuk lengkung horizontal sebagai berikut; h = 85,68 mm Lh = 102,8 m θs = 2,94695 ⁰ Lc = 312,3862 m p = 0,4394 m k = 65,859 m Ts = 262,2158 m E = 22,4147 m Ys = 1,7618 m
BAB 4 PEMBAHASAN Lengkung Horizontal Skema lengkung horizontal P 12 (S-C-S): Ts=262,2158 m Xs=71,4m p=0,4394m Ys=1,7618m SC =23,8014 E=22,4147 m CS o k=51,377 m Lc= 312,3862 m θs θs Lh= 102,8m R=1000 m R=1000 m Lh=102,8 m TS ST
BAB 4 PEMBAHASAN Lengkung Horisontal Dengan data perencanaan untuk P1 (FC): V rencana R rencana Δ = 120 km/jam = 2370 m = 1,97992 ⁰ Didapatkan parameter untuk lengkung horizontal sebagai berikut; h = 109,846 mm Lh = 131,8154 m Lc = 82,8927m Ts = 40,9531 m E = 0,3583 m Ts=40,9531m = 1,9799 E=0,3583 m Lc=82,8927 m
BAB 4 PEMBAHASAN Lengkung Vertikal Perencanaan pada lengkung vertikal STA 17 + 400: V rencana e=0 R rencana = 120 km/jam = 10000 m = - 0,0045 Didapatkan parameter untuk lengkung vertikal sebagai berikut;
BAB 4 PEMBAHASAN Tipikal Struktur Rel Sesuai dengan PD 10 digunakan data : Digunakan R54 dengan, Berat rel teoritis (W) : 54,43 kg/m Momen inersia searah sumbu X ( I x ) : 2,345 cm 4 Luas penampang melintang (A) : 69,34cm 2 Tegangan ijin rel (σ) :1325 kg/cm 2 Modulus elastisitas : 2,1 x 10 6 kg/cm 2 Passing ton tahunan : > 20 Juta Ton Beban gandar : 18 ton Lebar sepur : 1067 mm Jarak bantalan beton : 50 cm Tebal balas dibawah bantalan : 34 cm Lebar bahu balas : 50 cm Tipe penambat : Pandrol (Elastik) Sambungan : las ditempat.
BAB 4 PEMBAHASAN Tipikal Struktur Rel Spesifikasi Bantalan yang digunakan adalah : Panjang bantalan = 2000 mm = 200 cm Kekuatan material: fc' = 600 kg/cm 2 Kemampuan momen yang diijinkan: - di bawah rel (positif) = 1500 kg m - di bawah rel (negatif) = 750 kg m - di tengah bantalan (positif) = 930 kg m - di tengah bantalan (negatif) = 660 kg m
BAB 4 PEMBAHASAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN : Pembangunan Jalur Ganda VOLUME : KM 17 + 100 s/d KM 39 + 000 sepanjang 22,9 KM LOKASI : Lintas Surabaya - Krian DAOP VIII NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH A PENGADAAN BAHAN 1 Balas batu pecah ukuran 2 x 6 484907,5 m3 Rp 309.800,00 Rp 150.224.343.500,00 2 Pengadaan sub balas 307776 m3 Rp 212.600,00 Rp 65.433.177.600,00 3 Bantalan beton lengkap dengan penambat elastis 45800 btg Rp 617.925,00 Rp 28.300.965.000,00 B PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pembebasan pemukiman 187541,4 m2 Rp 3.000.000,00 Rp 562.624.200.000,00 2 pembersihan lahan 458000 m2 Rp 64.200,00 Rp 29.403.600.000,00 3 Pembuatan direksi keet dan gudang kerja 36 /18 m2 Rp 8.088.600,00 Rp 291.189.600,00 4 Perlengkapan direksi keet dan penerangan 1 LS Rp 217.800,00 Rp 217.800,00 5 Pengukuran dan pasang patok 22900 m'sp Rp 52.900,00 Rp 1.211.410.000,00 6 Bongkaran Direksi Keet dan gudang kerja 36 m2 Rp 38.500,00 Rp 1.386.000,00 7 Pembuatan rambu-rambu pekerjaan 4 unit Rp 1.085.500,00 Rp 4.342.000,00 C KONSTRUKSI JALAN REL 1 Menyetel spoor dengan bantalan beton R54/m 22900 m Rp 142.700,00 Rp 3.267.830.000,00 2 Ongkos angkut rel R54 22900 batang Rp 1.071.800,00 Rp 24.544.220.000,00 3 Ongkos angkut bantalan beton + penambat 45800 m Rp 28.100,00 Rp 1.286.980.000,00 4 Mengelas rel R54 dengan thermit 1530 titik Rp 673.800,00 Rp 1.030.914.000,00 D PEKERJAAN BALAS 1 Mengerjakan balas baru 484907,5 m3 Rp 12.500,00 Rp 6.061.343.750,00 2 Pembuatan saluran pembuangan 22900 m Rp 51.700,00 Rp 1.183.930.000,00 3 Angkat listring dengan MTT,didahului HTT > 60 km/jam 22900 m'sp Rp 191.700,00 Rp 4.389.930.000,00 4 Galian 5332 m3 Rp 59.000,00 Rp 314.615.376,00 5 Timbunan 21001 m3 Rp 129.000,00 Rp 2.709.171.673,20 E PEKERJAAN LAIN-LAIN 1 Pembuatan tanda-tanda lintas dan sinyal 229 titik Rp 5.313.500,00 Rp 1.216.791.500,00 JUMLAH Rp 883.500.557.799,20 PPN 10 % Rp 88.350.055.779,92 TOTAL Rp 795.150.502.019,28 PEMBULATAN Rp 790.150.502.000,00 TERBILANG Tujuh Ratus Seratus Sembilan Puluh Miliar Seratus Lima Puluh Juta Dua Ribu Rupiah
KESIMPULAN
Jalan rel serta emplasemen stasiun baru untuk jalur ganda dapat digunakan dengan adanya penyesuaian desain sebagaimana tertera pada Ripnas, Peraturan Dinas PJKA, dan Keputusan Menteri Perhubungan. Desain geometri jalan rel meliputi alinemen vertikal dan horizontal. Trase yang digunakan adalah desain trase eksisting. Struktur yang digunakan didapatkan sebagaimana berikut : Digunakan R54 Passing ton tahunan : > 20 Juta Ton Beban gandar : 18 ton Lebar sepur : 1067 mm Jarak bantalan beton : 50 cm Perencanaan Geometrik Jalan Rel Antara Banyuwangi-Situbondo-Probolinggo
Tebal balas dibawah bantalan : 34 cm Lebar bahu balas : 50 cm Tipe penambat : Pandrol (Elastik ganda) Sambungan : las ditempat. Tebal balas atas : 55 cm Tebal balas bawah (sub balas) : 21 cm Jarak dari sumbu jalan rel ke tepi atas lapisan bawah didapatkan sebagai berikut: Pada sepur lurus 265 cm Pada tikungan 270 cm Biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan jalan rel ini sebesar Rp 790.150.502.000,00 Perencanaan Geometrik Jalan Rel Antara Banyuwangi-Situbondo-Probolinggo
Daftar Pustaka Bina Marga. 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Jakarta : Bina Marga. PJKA, 1986. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (Peraturan Dinas no. 10). PJKA, 1986. Penjelasan Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (Penjelasan Peraturan Dinas no.10). UU, 2007. Perkeretaapian (UU. No. 23 Tahun 2007). Wahyudi, H. 1993. Jalan Kereta Api (Struktur dan Geometrik Jalan Rel). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS Wahyudi, H. 1997. Teknik Reklamasi. Surabaya: Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS. Menteri Perhubungan, 2011. Peraturan Menteri No. 83 Tahun 2011 (Standart Biaya Kementrian Perhubungan 2012). Kartikasari, Dewi,2007. Perencanaan Jalur ganda Kereta Api Dari Stasiun Pekalongan Ke Stasiun Tegal. Tugas Akhir di Jurusan Teknik Sipil UNDIP. - Utomo,tri.2009. Jalan rel. Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik-UGM.
Terima Kasih