LANGKAH STRATEGIS ICON+ DUKUNG REALISASI TARGET PLN. Summary LANGKAH STRATEGIS ICON+ DUKUNG REALISASI TARGET PLN



dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Kebijakan Manajemen Risiko

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

9

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Internal Audit Charter

Independensi Integritas Profesionalisme

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, tidak terkecuali BUMN. Para pelaku bisnispun dihadapkan pada

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Independensi Integritas Profesionalisme

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

Menciptakan Kesempatan

Pedoman Direksi. PT United Tractors Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

Modul Manajemen Strategis 2013

2014/05/04 10:09 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan GERAKAN BANGGA PENYULUH PERIKANAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung dengan perangkat Information Communication Technology (ICT)

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB II LANDASAN TEORI

Bacaan 1. Dimana Saja Budaya Kualitas Bisa Dibangun?

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH

L A P O R A N K I N E R J A

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Transkripsi:

ICon CommU n ICAt I ng our wor ld Rp ICON+BERANIBERSIH LANGKAH STRATEGIS ICON+ DUKUNG REALISASI TARGET PLN News FEBRUARI 2015 Summary LANGKAH STRATEGIS ICON+ DUKUNG REALISASI TARGET PLN Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2015 2019, termaktub target yang harus dipenuhi hingga akhir 2019 mendatang, yaitu penyediaan pasokan listrik berkapasitas 35 ribu MW. Target tersebut merupakan tantangan besar bagi PLN. Menghadapinya, langkah-langkah strategis telah disiapkan secara matang dan terpetakan dengan baik. Paralel, dalam rangka pencapaian target tersebut, PLN menggandeng perusahaan listrik swasta dengan skema Independent Power Producer (IPP). Disamping itu, PLN pun merangkul seluruh perusahaan yang berada di bawah bendera PLN Group, tak terkecuali ICON+. Sebagai IT enabler bagi PLN, ICON+ berkewajiban untuk menyediakan layanan dan solusi TIK bagi PLN dan juga anak perusahaan PLN lainnya. Ketersediaan layanan TIK yang terimplementasi di lingkungan PLN Group diharapkan dapat menopang proses bisnis yang berlangsung, baik bagi PLN maupun anak perusahaannya. Ketersediaan layanan TIK yang mumpuni tentunya akan sangat berperan dalam menghadirkan kemudahan layanan yang diberikan PLN kepada pelanggannya. Dimana, dengan tersedianya pasokan listrik 35 ribu MW, akan mendorong pertumbuhan pelanggan PLN sehingga dibutuhkan layanan pelanggan yang prima, yang didukung oleh jaringan dan aplikasi-aplikasi yang andal dan berkualitas. Dengan kiprahnya dalam pencapaian target PLN, ICON+ telah berperan secara aktif dalam mengatasi krisis listrik nasional sekaligus mendekatkan PLN kepada pelanggan-pelanggannya yang berada jauh hingga ke pelosok negeri. SDM : LAYANAN KESEHATAN, CASHLESS DAN TERTIB ADMINISTRASI PRODUK & LAYANAN : GOLDS INOVASI PENGELOLAAN GUDANG YANG ANDAL DAN EFISIEN

DAFTARISI 3 FOKUS LANGKAH STRATEGIS ICON+ DUKUNG REALISASI TARGET PLN 7 SDM LAYANAN KESEHATAN CASHLESS DAN TERTIB ADMINISTRASI 8 KIlAS BERITA - RAPAT KOORDINASI ICON+ - TRAINING CREATIvE & INNOvATIvE THINKING - ASESSMENT PENERAPAN GCG - PENUTUPAN PELATIHAN FIBER OPTIC DAN TUTORIAL TIK GRATIS 10 PRODUK & layanan GOLDS, INOvASI PENGELOLAAN GUDANG YANG ANDAL DAN EFISIEN 12 ICONers ICONERS SIAP TOPANG PENCAPAIAN TARGET PLN - WICORO ANGGRAENI - ROCHMAT SOPIAN - RAFIRSTA INDA TANTYANA 14 MANAjEMEN HOLDING COMPANY 16 TEROPONG MENGGAPAI KESUKSESAN DARI BAYANG KELAM MASA LALU 18 ICON+BERSIh KORUPSI MUSUH KITA BERSAMA 19 PSSTTT... ANDA PUNYA KECERDASAN EMOSIONAL TINGGI? Detty Elviany PT INDONESIA COMNETS PLUS Wisma Mulia Lt. 50-51 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta 12710 Telp. 62-21 525 3019 Fax. 62-21 525 3659 EDITORIAL Bagi PLN dan seluruh anak perusahaannya, boleh jadi tahun 2015 adalah tahun pembuktian kinerja yang sesungguhnya. Setelah sukses memasok tenaga listrik yang menerangi Tanah Air selama hampir tujuh dasawarsa, kini PLN ditantang untuk mampu menyediakan pasokan tenaga listrik sebesar 35.000 MW selama lima tahun mendatang. Target ini harus dicapai agar dalam jangka waktu 5 tahun mendatang, seluruh pelosok negeri sudah menikmati aliran listrik dengan kualitas dan jumlah yang mumpuni. Guna mewujudkan target tersebut, kerja keras seluruh pegawai PLN maupun anak perusahaan yang tergabung dalam PLN grup telah menjadi keharusan. Semua elemen harus bergerak dalam kesatuan irama menuju arah yang sama. Sejak awal berdiri, ICON+ telah mendukung PLN dari sisi Teknologi Informasi dan Komunikasi, yaitu sebagai salah satu IT enabler PLN yang cukup penting dalam menjaga stabilitas dan meningkatkan kinerja. ICON+ telah berkontribusi secara signifikan memuluskan serta menyempurnakan kinerja PLN. Sebut saja diantaranya aplikasi GOLDS yang belum lama ini diluncurkan. Melalui penerapan aplikasi ini, maka proses tata kelola pergudangan PLN, khususnya yang terkait dengan transmisi, dapat berjalan lebih efektif, efisien dan optimal. Selain itu, secara khusus ICON+ juga telah membangun dan senantiasa berkontribusi aktif dalam operasional layanan Contact Center PLN 123. Pusat layanan PLN yang terintegrasi ini memiliki peranan penting sebagai delivery channel kepada seluruh pelanggan PLN. Bahkan, berkat kinerjanya yang apik, Contact Center PLN 123 selama beberapa tahun terakhir sukses menyabet berbagai penghargaan bergengsi yang membanggakan. Selain memberikan kontribusi nyata bersifat business to business kepada PLN, ICON+ juga senantiasa membangun jalinan hubungan kerja sama profesional dengan berbagai anak perusahaan PLN lainnya. Tujuannya adalah memberikan kontribusi terbaik mendukung perkembangan kinerja anak perusahaan PLN tersebut. Hal ini tentunya dipercaya akan bermuara pada peningkatan kinerja PLN secara keseluruhan. Secara internal, ICON+ pun berupaya untuk terus bertumbuh dan berkembang. Dari sisi teknis, sudah tentu ICON+ akan meningkatkan kinerja berbagai sumber daya yang dimilikinya. Yaitu untuk menghasilkan berbagai produk, layanan dan aplikasi yang sesuai dengaan kebutuhan PLN maupun seluruh stakeholder lainnya. Sementara itu, perkembangan SDM yang profesional dan berkualitas terus digenjot. Hanya dengan pengembangan SDM yang terarah dan terus menerus, maka ICON akan mampu menjawab semua tantangan dan kebutuhan pelanggannya. Pengembangan SDM ini pun tidak hanya terbatas pada hal-hal teknis semata. Lebih jauh, persoalan mentalitas menjadi sorotan penting yang sangat menentukan. Sekarang adalah momentum yang paling tepat bagi ICONers untuk bersiap-siap membuktikan kapasitas dan kapabilitas yang sesungguhnya. Yakinlah bahwa setiap gerak langkah ICONers untuk memajukan perusahaan, merupakan sebuah langkah mulia untuk memajukan negeri tercinta. Nah, mari kita bersama-sama menunjukkan jati diri ICONers yang sesungguhnya, yaitu sebagai putera-puteri terbaik bangsa! ICon PENANGGUNG JAWAB Detty Elviany [Sekretaris Perusahaan] PEMIMPIN REDAKSI Titik Riana KOORDINATOR LIPUTAN Erna Pardede KONTRIBUTOR Melly Rahmadani News NARASUMBER Seluruh Manajer PT Indonesia Comnets Plus KOLOM INTERAKTIF Bunga Brimagita SIKLUS Nasari, Khasbullah Arief Santoso KONSULTAN MEDIA INTEGRITI PT Integra Cipta Kreasi Telp/Fax : 021-27650474 EDITOR Muhammad Pamungkas REPORTER & PHOTOGRAPHER Agustina Masito, Dyota Tenerezza DESAIN & TATA LETAK Andunk Bayumurti LANGKAH STRATEGIS ICON+ DUKUNG REALISASI TARGET PLN PEMERINTAHAN BARU, TANTANGAN BARU. SETIDAKNYA ITULAH YANG DIHADAPI PLN. SELAMA LIMA TAHUN KE DEPAN, PLN HARUS MEMENUHI TARGET BERUPA PENYEDIAAN PASOKAN ENERGI LISTRIK SEBESAR 35 RIBU MW YANG TELAH DITETAPKAN PEMERINTAH. MENJAWAB TANTANGAN TERSEBUT, PLN BERKOLABORASI DENGAN SELURUH ANAK PERUSAHAANNYA DALAM PLN GROUP TAK TERKECUALI ICON+. TARGET PARUH DASAWARSA Penetapan target pasokan listrik 35 ribu MW oleh Pemerintah merupakan salah satu upaya strategis mengatasi krisis listrik nasional, sekaligus memenuhi kebutuhan energi listrik selama lima tahun ke depan. Besaran target ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kebutuhan energi listrik yang terus melaju pesat sekitar 7% per tahun. Target ini pun telah tercatat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2015-2019. Pemenuhan pasokan listrik sebesar 35 ribu MW selama 5 tahun ke depan ini diharapkan mampu menyelesaikan krisis energi listrik yang masih terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Selain itu, juga mampu menyediakan listrik bagi daerah-daerah yang selama ini belum terjamah listrik. Dengan demikian, tambahan pasokan listrik hingga 35 ribu MW itu pun tentunya akan mendorong pertumbuhan pelanggan PLN secara signifikan. Menurut Direktur Utama PLN Sofyan Basyir sebagaimana dilansir dalam sebuah portal berita online, pelanggan PLN ditargetkan akan melonjak hingga 71 juta pelanggan pada akhir 2019. Pertumbuhan pelanggan ini didorong oleh pembangunan pembangkit dan distribusi listrik yang dilaksanakan hingga ke daerah-daerah yang belum mendapatkan akses layanan listrik. D a l a m m e g a p r o y e k senilai sekitar Rp 500 triliun tersebut, PLN merangkul pengembang l i strik swa sta m e l a l u i skema Independent Power Producer (IPP). Paralel, PLN pun menggandeng seluruh perusahaan yang berada di bawah bendera PLN Group untuk bersamasama menjawab tantangan Pemerintah dalam memenuhi target penyediaan pasokan listrik 35 ribu MW. 3

FOKUS FOKUS ICON+, PILAR PENTING PENUNJANG KINERJA ICON+ sebagai salah satu anak perusahaan PLN memiliki peran penting dalam perjalanan bisnis PLN dan juga anak perusahaan PLN lainnya. Dimana, ICON+ dengan core bussiness-nya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dipercaya sebagai IT Enabler penyedia layanan dan solusi TIK di PLN. Ke depannya, peran aktif ICON+ akan semakin berkembang sebagai Trusted IT Advisor dan IT Provider yang mampu mendukung kinerja dan produktivitas PLN. Selama ini, kami tidak sekedar menyediakan produk-produk TIK bagi PLN. Tetapi, juga memberikan solusi dan usulan. Misalnya saja, usulan roadmap tentang proses bisnis ataupun aplikasi hingga cara mengefisiensikannya, jelas Ratriani Kartika Mahanani selaku Manajer Kinerja Penjualan Segmen Ketenagalistrikan ICON+. Sehubungan dengan target PLN selama lima tahun ke depan, ICON+ pun turut andil mendukung PLN merealisasikan target tersebut. Wahyu Haris Kusuma Atmaja yang menjabat sebagai Manajer Pengembangan dan Implementasi Aplikasi, Sub Direktorat Layanan K e t e n a g a l i s t r i k a n I C O N + m e nye b u t ka n s e ca ra te g a s bahwa ICON+ senantiasa fokus mendukung peningkatan kinerja P L N, te r m a s u k p u l a d a l a m m e re a l i s a s i ka n p e nye d i a a n pasokan listrik 35 ribu MW. Adapun hal yang menjadi fokus ICON+ adalah menyiapkan sistem monitoring progress pembangunan dan status operasional terkini. Sistem monitoring tersebut disiapkan berupa Dashboard di War Room yang dapat diakses oleh Direksi PLN ataupun Dashboard serupa berbasis web yang dapat diakses oleh Pemerintah melalui Dirjen Ketenagalistrikkan atau pihak lainnya yang memiliki wewenang. Selain itu, ICON+ juga tengah menyiapkan sistem informasi yang akan digunakan PLN dan p e r u s a h a a n te r ka i t. S i ste m informasi ini akan dimanfaatkan dalam membuat perencanaan, pengendalian dan penagihan p a s o ka n e n e rg i k h u s u s nya batubara bagi pembangkitpembangkit berbasis batubara di lingkup 10 ribu MW yang dibangun PLN dalam megaproyek 35 ribu MW. Saat ini, ICON+ telah menyiapkan sistem informasi tersebut untuk Divisi Batubara PLN dan PT PLN Batubara yang juga merupakan anak perusahaan PLN. Di tahun 2015 ini, kami juga akan menyiapkan sistem informasi untuk transportasi pasokan energi bagi anak perusahaan PLN, yaitu PT Bahtera Adi Guna, serta sistem perencanaan dan supply chain management untuk pengelolaan pembangkit beserta pasokan energi di lingkup PT Indonesia Power, papar Wahyu. WAHYU HARIS KUSUMA ATMAJA Manajer Pengembangan dan Implementasi Aplikasi, Sub Direktorat Layanan Ketenagalistrikan ICON+ Guna mendukung penyiapan hal-hal tersebut, Manajemen ICON+ dalam pembahasan Pencapaian RKAP 2015 melakukan persiapan serta fokus terhadap inisiatif serta strategi, terkait dengan peran ICON+. Dalam hal ini, ICON+ akan melaksanakan inisiatif dan penugasan dari PLN di bidang transmisi, distribusi, energi dan korporat yang direalisasikan dalam Format Commercial Date, pencapaian target revenue, serta monitoring-nya. Inisiatif tersebut dapat terlaksana dengan memanfaatkan ragam infrastruktur yang telah dibangun dan dikelola ICON+ untuk PLN, seperti Jaringan Wider Area Network (WAN) PLN, Data Center, layanan Cloud Aplikasi, optimalisasi database serta konsolidasi aplikasi terpusat. Selanjutnya dari sisi internal, ICON+ pun akan melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya, penyiapan struktur organisasi yang spesifik di bidangnya serta peningkatan kemampuan dan pengetahuan melalui berbagai pelatihan bagi ICONers khususnya di bidang transmisi, distribusi, energi, korporat serta bidang spesifik TI lainnya, seperti EAM Pembangkitan, distribusi, database, data warehouse, bussiness intelligence, information security, dan information system enterprise architecture. Strategi lain yang kami lakukan, selain menerima penugasan dari PLN, ICON+ secara proaktif menyampaikan inisiatif solusi serta realisasi pengembangan kepada PLN, mulai dari level direksi hingga manajemen ICON+. Kami pun selalu meng-upgrade infrastruktur jaringan beserta perangkat pendukungnya, urai Wahyu. Sementara itu, dari sisi layanan Contact Center PLN 123, ICON+ juga akan meningkatkan penguatan di second tier yang mencakup analis dan back office. Penguatan ini harus didukung pula oleh penyediaan aplikasi back office yang bisa lebih memudahkan dan meningkatkan fleksibilitas CSO sebagai ujung tombak Contact Center PLN123. TETI INDRAWATI Manajer Contact Center PLN 123. Contact Center PLN 123 bukan sekedar bentuk layanan PLN kepada pelanggannya. Tetapi juga sangat membantu dalam membangun citra PLN. Oleh karena itu, kami sangat berharap P L N d a p a t m e n i n g k a t k a n awareness-nya kepada Contact Center PLN 123. Salah satunya dengan selalu memberikan respon dan feedback yang cepat terhadap setiap laporan keluhan dari pelanggan yang masuk melalui Contact Center PLN 123, jelas Tetty Indrawati yang menjabat sebagai Manajer Contact Center PLN 123. POTENSI REVENUE Sejak awal pendiriannya, ICON+ mengusung misi untuk menjadi perusahaan penyedia solusi TIK yang inovatif dan memberikan nilai tambah bagi PLN. Maka, sepak terjang ICON+ dalam bisnis TIK di Indonesia sebagian besar tumbuh dan berkembang bersama PLN Group. ICON+ pun selalu mengembangkan inovasi dan menyediakan solusi sesuai kebutuhan PLN yang mampu meningkatkan kinerja PLN. Di antara upaya nyata ICON+ dalam mendukung kinerja PLN adalah pembuatan Laporan Penjualan Te n a g a L i strik ya n g sesuai standar format dan perlakuannya melalui aplikasi AP2T. PLN juga telah menerapkan SLA Layanan Gangguan/Keluhan yang seragam, yaitu 345 (3 jam recovery time maksimal dan 45 menit response time), dengan implementasi APKT. D i b i d a n g i n d e k s l a y a n a n p u b l i k K i n e r j a P e n j u a l a n Ketenagalistrikkan (KPK), Contact Center PLN 123 yang dibangun dan dikelola ICON+ ini mendapat indeks 6 dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selaras, di bidang pengelolaan energi primer, dengan aplikasi Batubara Online (BBO) yang dikembangkan ICON+, PLN kini telah dapat menggaransi para pemasok batubara bahwa pembayaran pasokan batubara minimal 14 hari dan maksimal 2 1 h a r i, s e d a n g k a n u n t u k transportasinya minimal 10 hari dan maksimal 10 hari setelah pembongkaran batubara selesai dilaksanakan dan dokumentasi lengkap. Aplikasi BBO ini telah mempercepat proses pembayaran yang dulunya memakan waktu hingga lebih dari 30 hari. PLN memang selalu menjadi potensi revenue terbesar bagi ICON+. Oleh karena itu, di tahun 2015 ini, revenue terbesar kami targetkan dari PLN. Dengan perbandingan 60:40 terhadap revenue yang berasal dari non-pln, jelas Ratriani yang biasa disapa Katrin. RATRIANI KARTIKA MAHANANI Manajer Kinerja Penjualan Segmen Ketenagalistrikan ICON+. Terlebih, dengan adanya target PLN 35 ribu MW, maka tentu saja semakin banyak potensi dan peluang yang bisa dikembangkan ICON+ untuk PLN. ICON+ masih harus membangun dan mengimplementasikan sejumlah aplikasi sebagai supporting PLN, khususnya dalam mencapai target 35 ribu MW. Kami dari Divisi KPK (Kinerja Penjualan Segmen Ketenagalistrikan) memastikan bahwa semua pekerjaan dan penugasan dari PLN telah terimplementasi dengan baik serta terjaga GCG-nya. Kami pun akan menyampaikan usulan roadmap bagi PLN untuk jangka pendek dan menengah, imbuh Katrin. 4 5

FOKUS SDM LAYANAN KESEHATAN CASHLESS DAN TERTIB ADMINISTRASI PENYEDIAAN FASILITAS JAMINAN KESEHATAN BAGI KARYAWAN MERUPAKAN KEWAJIBAN SEBUAH PERUSAHAAN. JAMINAN KESEHATAN AKAN MEMBERIKAN RASA AMAN KEPADA KARYAWAN SEKALIGUS MENINGKATKAN LOYALITAS DAN KINERJA KARYAWAN. ICON+ PUN TETAP MENSEJAJARKAN PERTUMBUHAN PLN DENGAN PELANGAN ICON+ LAINNYA YANG NON-PLN. HAL INI DAPAT DICAPAI MELALUI KERJA SAMA STRATEGIS, KEMITRAAN, SERTA PENGELOLAAN PEKERJAAN TERHADAP KPI YANG TINGGI. SINERGI BERSAMA SELURUH STAKEHOLDER L a n g k a h - l a n g k a h s t ra t e g i s ICON+ dalam mendukung dan meningkatkan kinerja PLN tidak hanya dilaksanakan terhadap PLN semata. Melainkan juga, kepada anak-anak perusahaan PLN. Diyakini sepenuhnya bahwa peningkatan kinerja anak perusahaan akan berdampak pula pada peningkatan kinerja PLN, sehingga tercapainya target 35 ribu MW. Sebagai IT enabler dan IT provider, ICON+ menyediakan layananlayanan TIK yang mendukung proses bisnis utama para anak perusahaan tersebut. Misalnya saja, pengembangan aplikasi I-Coalsys oleh ICON+ untuk membantu PT PLN Batubara dalam mengelola bisnisnya, mulai dari pengadaan, p e n y e d i a a n. P e n g i r i m a n, p e n a g i h a n, p e n g e l o l a a n administrasi pengiriman, hingga pembongkaran pasokan batubara. Dengan adanya aplikasi I-Coalsys, PLN Batubara dapat mengontrol S L A t e r h a d a p p e m e n u h a n penyediaan dan pengiriman pasokan batubara di pembangkitpembangkit PLN. Sinergi ICON+ juga terjalin dengan anak perusahaan PLN lainnya, yaitu PT Bahtera Adiguna yang bergerak di bidang transportasi energi primer, yang diberikan layanan aplikasi Niaga Transpor bernama I-Nita. Disamping menyiapkan berbagai aplikasi untuk kebutuhan anak perusahaan PLN lainnya, ICON+ dan PLN Group pun senantiasa membuat dan mengembangkan pola perencanaan guna menentukan dan memfokuskan kerja sama sinergis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selaras dengan hal tersebut, ICON+ pun tetap mensejajarkan pertumbuhan PLN dengan pelangan ICON+ lainnya yang non-pln. Hal ini dapat dicapai melalui kerja sama strategis, kemitraan, serta pengelolaan pekerjaan terhadap KPI yang tinggi. Mendampingi upaya tadi, ICON+ dan mitra bisnis lainnya juga perlu melakukan penilaian atas hasil kerja dan sistem secara berkesinambungan. Misalnya saja, melalui penyelenggaraan Forum Join Planning Session. Tak kalah pentingnya, adalah sesi review dan feedback atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan secara berkala, seperti melalui forum diskusi, yang bertujuan untuk mengevaluasi layanan ICON+, baik kepada PLN maupun pelanggan lainnya. ICON+ merupakan perusahaan yang memosisikan karyawan sebagai salah satu aset terbesarnya. Oleh karenanya, sebagai upaya memberi layanan terbaik terhadap para karyawannya, ICON+ menyediakan jaminan kesehatan terbaik. Jaminan kesehatan yang diberikan ICON+ kepada karyawannya adalah berupa biaya layanan kesehatan karyawan dan keluarganya (istri dan anak). Demi memberikan j a m i n a n ke s e h a t a n te r b a i k serta dapat menghadirkan perlindungan kesehatan dan keamanan sepenuhnya terhadap karyawan, ICON+ pun melakukan perubahan sistem dalam penyediaan jaminan kesehatan tersebut. Untuk itu, ICON+ menggandeng Admedika, sebuah perusahaan Third Party Administrator (TPA) yang mengombinasikan aplikasi proses klaim kesehatan secara online dengan layanan administrasi asuransi/jaminan kesehatan. Melalui kerja sama tersebut, ICON+ menyerahkan pekerjaan administratif terkait dengan jaminan kesehatan yang dimanfaatkan ICONers kepada Admedika. Belakangan, ICON+ memperluas cakupan kerja samanya, dengan menjadikan Admedika sebagai payer yang melakukan fungsi pembayaran. ICON+ sesungguhnya telah memiliki sistem kesehatan yang tersusun dengan baik. Sistem yang sudah ICON+ miliki ini diserahkan pada TPA sebagai administrator sekaligus payer. Dengan begitu, kami tak lagi harus mengurusi sendiri administrasi kesehatan yang sebenarnya kami tidak menguasainya. Kami pun bisa lebih berkonsentrasi pada pekerjaan yang memang bidang kami, seperti HR development dan HR administration, jelas Manajer Pelayanan SDM ICON+, Purnamajati. LEBIH AMAN DAN TERTIB ADMINISTRASI Sistem jaminan kesehatan yang dirilis sejak 25 November 2014 lalu ini memberikan sejumlah keuntungan, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Kini, ICONers bisa mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus mengeluarkan sejumlah uang pribadinya terlebih dulu (Cashless). Selain cashless, ICONers juga diajak untuk tertib administrasi. Karena setiap pengobatan, terutama yang Budi Mulyadi Supervisor Administrasi SDM, Divisi Pelayanan SDM ICON+ Purnamajati Manajer Pelayanan SDM ICON+ menerapkan sistem reimburst, ICONers harus menyerahkan kuitansi pengobatan berikut kelengkapannya, seperti resep dan lembar diagnosa dokter. Jika tidak, penggantian pengobatannya tidak akan dibayarkan. Yang lebih utamanya adalah ICONers mendapatkan perlindungan terhadap risiko terjadinya kesalahan diagnosa dan obat, bahkan malpraktik. Kalau dulu, mungkin kami terima kuitansi dari ICONers, kami akan langsung ganti seluruh biaya pengobatannya. Tanpa melihat kesesuaian obat dan diagnosa karena Kami memang tidak memiliki kompetensi di bidang itu (medis), jelas Budi Mulyadi yang menjabat sebagai Supervisor Administrasi SDM, Divisi Pelayanan SDM ICON+ Tapi sekarang, setiap kuitansi, resep, dan diagnosa yang diajukan oleh ICONers akan diperiksa oleh orang-orang yang memang memiliki latar belakang medis. Dengan begitu, bisa diketahui jika terjadi ketidaksesuaian antara diagnosa dan obat yang diberikan. ICONers pun bisa terhindar dan terlindungi dari risiko kesalahan medis, urai Budi. Sistem jaminan kesehatan yang baru diimplementasikan ini melalui dinamika sosialisasi di lingkungan ICON+. Hal ini dimafhumi oleh mereka yang berada di Divisi Pelayanan SDM yang bertindak sebagai pelaksana karena setiap perubahan memang seringkali menimbulkan gejolak. Namun, bukan ICONers namanya jika mereka tidak adaptif. Seiring berjalannya waktu, ICONers telah memahami dan merasakan keuntungan dari sistem layanan kesehatan yang diterapkan manajemen. Intinya, Kami ingin memberikan layanan dan perlindungan kesehatan, sekaligus mengedukasi karyawan serta memberikan kemudahan dalam jangkauan coverage rumah sakit dan klinik terbaik di Indonesia (sekitar 500 rumah sakit besar dan klinik ternama), jelas Purnamajati. Tersedianya jaminan kesehatan di ICON+ bukan berarti ICONers bisa mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan. ICONers diperkenankan untuk menggunakan jaminan kesehatan ini secara optimal. Akan tetapi, seiring dengan itu, ICONers juga harus selalu berupaya untuk menjaga kesehatan diri dan keluarganya. Karena, sehat adalah karunia terindah yang diberikan Tuhan kepada hamba-nya. 6 7

KILAS BERITA KILAS BERITA RAPAT KOORDINASI PENCAPAIAN RKAP 2015 Komisaris, Direksi, General Manager dan Manager ICON+ selama tiga hari menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Harris, Sentul, Bogor, Jawa Barat (28-29/1). Rakor yang merupakan agenda tahunan ini membahas Rencana Kerja Anggaran Pendapatan (RKAP) ICON+ tahun 2015 serta strategi mewujudkannya. Terdapat tiga topik utama yang diagendakan Rakor kali ini, yaitu : 1. Memastikan tercapainya target aktivasi jaringan dan jasa telekomunikasi 2. Memperbaiki proses penanganan gangguan jaringan dan jasa telekomunikasi untuk mendukung tercapainya target pendapatan, 3. Mengembangkan strategi dan rencana bisnis ke depan untuk menunjang pertumbuhan Perusahaan Komisaris ICON+ Moestafa Nadjib dalam sambutannya menyampaikan apresiasi Dewan Komisaris atas kerja keras seluruh elemen ICON+ dalam pencapaian pendapatan Rp1,5 triliun serta keberhasilan ICON+ untuk dapat memperoleh predikat AAA terkait KPI Manajemen 2014. Dewan Komisaris berharap kita bisa mencapai berbagai target yang telah ditetapkan ujar Moestafa Nadjib mewakili jajaran Dewan Komisaris. Apresiasi Dewan Komisaris disambut baik oleh Direktur Utama ICON+, Muhammad Danny Buldansyah, Tentunya keberhasilan ICON+ merupakan buah dari kerja keras ICONers serta dukungan dan arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris, papar Danny. Lebih lanjut, Danny menjabarkan bahwa rapat kordinasi kali ini merupakan momentum ICON+ untuk menentukan dan menyepakati langkah konkrit dalam upaya mencapai target dan tujuan ICON+ kedepan. Pada awal 2015, ICON+ kedatangan Tim BPKP yang diketuai Prihatin Sinurat (19/1). Kedatangannya disambut langsung oleh Direksi dan Tim Good Corporate Governance (GCG) ICON+. Kedatangan Tim BPKP ke ICON+ ini bertujuan untuk melakukan asessment GCG di ICON+. Pertemuan singkat yang digelar di ruang rapat Direksi ICON+ lantai 50 ini merupakan acara pembuka dari rangkaian kegiatan asessment GCG, dan sekaligus me-refresh kembali pengetahuan ICON+ seputar GCG. S a l a h s a t u a n g g o t a T i m asessment, Wiliarjo, dalam ASESSMENT PENERAPAN GCG pemaparannya menyampaikan b e b e ra p a h a l t e r ka i t G C G. Diantaranya mengenai ruang lingkup GCG, scorecard GCG hingga metodelogi asessment. Ia juga menjelaskan bahwa tujuan asessment ini adalah untuk mengetahui tingkat penerapan GCG pada ICON+ sepanjang tahun 2014, yaitu meliputi identifikasi bidang-bidang penerapan GCG yang mendekati atau telah mencapai praktik terbaik. Pada akhirnya penilaian ini akan menginformasikan kepada ICON+ mengenai areas of improvements dan memberikan rekomendasi perbaikan ujar pria yang akrab dipanggil Wili ini. Rencananya, Tim Asessment BPKP yang terdiri dari lima orang tersebut akan melakukan asessment G CG d i I CO N + selama 35 hari terhitung sejak kehadirannya. PENUTUPAN PELATIHAN FIBER OPTIC DAN TUTORIAL TIK GRATIS TRAINING CREATIVE & INNOVATIVE THINKING Sebagai langkah lanjutan program KANvAS, ICON+ menggelar Training Creative and Inovative Thinking bagi seluruh peserta KANvAS ICON+ 2014 (19-20/1). Training yang diselenggarakan di Aula ICON+ Mampang ini hasil kerjasama ICON+ dengan IMA Consultant. Manajer SDM Purnamajati dalam sambutannya mengatakan bahwa training ini merupakan salah satu reward yang diberikan ICON+ kepada ICONers peserta KANvAS ICON+. Ini juga rangsangan agar teman-teman dapat lebih kreatif dalam berinovasi ujar pria yang biasa disapa Ipung itu. Tujuan diselenggarakannya training ini adalah agar ICONers dapat memahami konsep krativitas dan inovasi, mengetahui kekuatan diri untuk menjadi orang kreatif, memunculkan ide-ide kreatif dengan teknik berpikir kreatif dan mengetahui cara penerapan proses inovasi melalui penyusunan organisasi dan penilaian subject. Training yang diselenggarakan selama dua hari ini menghadirkan Adi Wijaksana sebagai fasilitator. Di hari pertama, ICONers mendapatkan berbagai ilmu dan pengetahuan seputar konsep kreativitas dan inovasi, cara merencanakan ide kreatif terbaik, teknik-teknik berpikir kreatif dan berbagai pengetahuan lainnya. Sementara di hari kedua, ICONers mendapatkan pengetahuan seputar proses inovasi, cara mengelola program kreatif dan menerapkan proses inovasi. ICONers terlihat sangat menikmati training yang berlangsung santai dan menyenangkan tersebut. Program CSR ICON+ bertajuk Pelatihan Fiber Optic dan Tutorial TIK Gratis memasuki babak baru. Setelah melalui enam kali pertemuan dan ujian, ICON+ menggelar acara penutupan program CSR periode 2014 (23/1). Ini merupakan tahun kedua ICON+ menggulirkan program CSR serupa. Sebelumnya ICON+ sukses menggelar program yang sama di sekolah MASTER (Masjid Terminal). Acara yang digelar di ICON+ Gandul itu dihadiri oleh Program Director CSR ICON+ Ajat Munajat didampingi Manajer Humas ICON+ Heni Utari. Dalam kesempatan ini, hadir pula para ICONers yang berperan sebagai mentor selama program CSR berlangsung. Sementara itu siswasiswi SMK Informatika Utama yang menerima pelatihan tersebut tampak hadir didampingi oleh Kepala Sekolah SMK Informatika Utama Danang Iswantoro serta lima guru pendamping. Manajer Humas ICON+ Heni Utari dalam sambutannya mengungkapkan bahwa program CSR ini merupakan wujud kepedulian ICON+ terhadap pendidikan anak bangsa. Ia juga m e nya m p a i ka n te r i m a ka s i h kepada seluruh ICONers yang telah berpartisipasi pada program CSR kali ini. Kepala Sekolah SMK Informatika Utama, Danang Iswantoro mengakui bahwa program CSR ICON+ sangat membantu siswa-siswinya dalam membuka wawasan terkait dunia TIK dan fiber optik. Saya harap kerja sama ini tetap berlanjut ujar Danang. Dalam acara penutupan ini, Program Director CSR ICON+ Ajat Munajat mengumumkan nilai ujian yang diraih oleh siswa-siswi SMK Informatika. Dari 33 siswa, terdapat lima siswa dengan nilai terbaik dan berhak menerima hadiah dari ICON+. Untuk dua siswa yang berhasil menduduki peringkat pertama dan kedua berhak mendapatkan grand prize berupa kesempatan magang di ICON+ setelah dinyatakan lulus UAN. Dalam kesempatan ini, seluruh siswa/i SMK Informatika Utama peserta program CSR mendapatkan sertifikat yang menyatakan bahwa mereka telah sukses mengikuti pelatihan fiber optik dan tutorial TIK gratis ICON+. Tak hanya mengapresiasi siswa/i peserta program CSR, ICON+ juga mengapresiasi keikhlasan ICONers dalam membagi pengetahuannya selama program berlangsung. Hal tersebut dibuktikan dengan pemberian souvenir kepada tiga mentor terbaik hasil voting seluruh seluruh peserta. Ketiga mentor tersebut adalah Bayu Sumkanto, Yulia Takuma Dewi dan Rinto Hariwijaya. 8 9

PRODUK & LAYANAN PRODUK & LAYANAN GOLDS INOVASI PENGELOLAAN GUDANG YANG ANDAL DAN EFISIEN PADA PENGHUJUNG 2014 LALU, TIM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI (PIA) ICON+ KEMBALI MELUNCURKAN INOVASI TERBARUNYA, GOLDS. GOLDS MERUPAKAN PRODUK YANG DIHADIRKAN UNTUK MEMBANTU PENINGKATAN KINERJA PLN. KEHADIRAN GOLDS MERUPAKAN BENTUK KOMITMEN DAN KONTRIBUSI ICON+ TERHADAP PLN SEBAGAI INDUK PERUSAHAAN. GOLDS yang merupakan singkatan dari Gudang OnLine Delivery Swalayan sejatinya adalah Project Distribution Enterprise Asset Management yang dirancang untuk menunjang pelaksanaan pergudangan di level 3 PLN dalam hal ini Rayon. GOLDS juga merupakan inovasi dalam pengelolaan Gudang Material PLN sehingga pelaksanaan pergudangan dapat berlangsung secara andal, fleksibel, dan sesuai dengan ketentuan pergudangan yang berlaku. Inovasi t e r h a d a p p e l a k s a n a a n pergudangan ini dilaksanakan guna mengoptimalkan k i n e r j a g u d a n g sebagai pemasok material kepada PLN yang akan berdampak pada optimalisasi layanan PLN terhadap pelanggannya. Sebelum ada GOLDS, level 3 PLN tidak memiliki akses terhadap SAP MM yang menjadi acuan dalam pengelolaan gudang material karena implementasi aplikasi SAP MM ini hanya sampai level 2 (Area). Untuk itu, aplikasi GOLDS ini diperuntukkan bagi level 3 karena penggunaan material gudang justru banyak dilakukan di level 3. Misalnya saja, untuk pasang baru atau penyambungan kabel. Dengan kata lain, GOLDS ini dibangun sebagai anak turunan SAP yang memungkinkan Level 3 memantau Gudang secara online, jelas Supervisor Quality Assurance Aplikasi Djainul. GOLDS itu sendiri merupakan aplikasi yang dikembangkan dengan mengintegrasikan tiga aplikasi besar lainnya yang juga telah diimplementasikan di PLN, yaitu AP2T, APKT, dan SAP MM. Aplikasi ini dilengkapi sejumlah fitur, seperti Pengeluaran Barang, Transfer Material, Pengembalian M a t e r i a l, I n s p e k s i Penerimaan Material, dan Sto p O p n a m e Material. D e n g a n f i t u r - f i t u r te rsebut, aplikasi GOLDS pada pengelolaan pergudangan mampu bekerja secara akurat, aman, andal, dan akuntabel sehingga menghindarkan terjadinya potensi penyalahgunaan dan penyimpangan. Hal ini dikarenakan aplikasi GOLDS bersifat aplikasi back office yang digunakan secara transaksional dan reporting. GOLDS tidak hanya memungkinkan pengeluaran material gudang di tiap rayon sesuai dengan kebutuhan PLN, melainkan juga dapat dimanfaatkan oleh unit-unit yang telah ataupun belum mengimplementasikan aplikasi DREAM. Misalnya saja, PLN Area Bali yang sudah memiliki DREAM sebelum implementasi GOLDS. Sebaliknya, di PLN Area Depok, aplikasi DREAM belum diterapkan. Kendati demikian, GOLDS tetap dapat diimplementasikan dan terintegrasi dengan SAP. Aplikasi ini disebut dengan GOLDS NON-EAM. EFISIENSI BAGI PLN Setiap inovasi produk yang dikembangkan, tentunya memiliki keunggulan-keunggulan yang akan menjadi value bagi produk itu sendiri. Dengan value yang dimilikinya, produk akan memiliki nilai manfaat. Demikian pula dengan GOLDS. Di antara keunggulan GOLDS adalah terintegrasi dengan tiga aplikasi besar lain yang telah diterapkan di PLN seluruh Indonesia, yaitu AP2T, APKT, dan SAP MM. Kemudian, GOLDS juga memungkinkan seluruh level PLN hingga ke level 3 untuk mengetahui jumlah material, baik pasokan tersedia maupun yang sudah digunakan. 7 Stock Opname 6 Inspeksi Penerimaan Material FITUR GOLDS 5 Pengembalian Material Master Data 1 Material Master GOLDS 4 Transfer Material 2 Material Cost Object 3 Pengeluaran Material Transaksi Dengan keunggulan yang dimilikinya, aplikasi ini akan mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja pelayanan PLN. Di antaranya, menyederhanakan proses serta memudahkan user dalam pencatatan transaksi material. Kemudahan proses juga didukung oleh tiga aplikasi lainnya yang terintegrasi dengan GOLDS sehingga tidak perlu lagi dilakukan input secara manual. Kontribusi lainnya berupa efisiensi anggaran yang cukup besar yang bisa dilakukan oleh PLN. Hal ini dikarenakan PLN tidak perlu lagi membayar lisensi user SAP di seluruh rayonnya yang mencapai sekitar 800 rayon, urai Djainul. IMPLEMENTASI GOLDS Oleh karena itu, seperti halnya AP2T dan APKT, GOLDS rencananya akan diimplementasikan di seluruh rayon PLN. Pada tahap awal, aplikasi yang dirilis pada 22 Desember 2014 lalu ini telah go live di lima rayon PLN Area Depok. Selanjutnya, GOLDS akan segera go live di Area PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB). Kemudian, ICON+ dan PLN DJAINUL Supervisor Quality Assurance Aplikasi PUTRA PRATAMA Engineer Quality Assurance Aplikasi ICON+ menargetkan pada 2015 ini untuk mengimplementasikan GOLDS di Area PLN Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta (DJTY), PLN Distribusi Jawa Timur (Disjatim) dan PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang (Disjaya). Aplikasi ini akan Kami roll out hingga ke rayon-rayon. Di DJBB terdapat sekitar 105 rayon, di Jawa Tengah sekitar 79 rayon, di Jawa Timur ada lebih dari 100 rayon, dan di Disjaya sekitar 30 rayon, urai Djainul. KETANGGUHAN KERJA SAMA YANG OPTIMISTIK Untuk dapat mewujudkan target tersebut, tentu saja, diperlukan effort yang besar dari seluruh ICONers, khususnya yang berada di bidang-bidang terkait. Kendati demikian, ICON+ optimis akan dapat memenuhi target yang ditetapkan. Hal ini pun telah terbukti saat pengembangan aplikasi GOLDS. Kami hanya memiliki waktu sekitar 3 minggu untuk menyiapkan GOLDS. Mulai dari pengembangan, QA, pelatihan, sampai implementasi dan go live di PLN Depok, ungkap Putra Pratama selaku Engineer Quality Assurance Aplikasi ICON+. Namun, Putra menambahkan, kerja sama tim yang solid, optimisme dan semangat tinggi serta dukungan manajemen mampu membawa ICON+ pada target yang ingin dicapai. Meskipun sudah berjalan baik, ICON+ akan terus mengembangkan GOLDS dengan inovasi-inovasi baru sesuai dengan kebutuhan user. Untuk itu, ICON+ selalu terbuka atas setiap masukan dan saran yang disampaikan, baik dari user, PLN maupun tim implementasi. OVERVIEW GOLDS GOLDS SAP MM Material Management 10 11

ICONers ICONers ICONers SIAP TOPANG PENCAPAIAN TARGET PLN TARGET YANG DITETAPKAN PEMERINTAH BAGI PLN UNTUK DAPAT MENYEDIAKAN PASOKAN LISTRIK SEBESAR 35 RIBU MW SELAMA LIMA TAHUN KE DEPAN, TENTU MENJADI BAGIAN DARI TANGGUNGJAWAB ICON+ SEBAGAI ANAK PERUSAHAAN PLN. DAMPAK NYATANYA, ICON+ PUN TURUT DISIBUKKAN RAGAM KEGIATAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET TERSEBUT. LALU, BAGAIMANA TARGET PLN TERSEBUT DI MATA ICONERS? ROCHMAT SOPIAN ENGINEER QUALITY ASSURANCE APLIKASI, DIVISI PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ICON+ KEMBANGKAN APLIKASI Divisi Pengembangan dan Implementasi Aplikasi (PIA) merupakan salah satu divisi di bawah Sub-Direktorat Layanan Ketenagalistrikkan ICON+. Sesuai namanya, divisi ini memiliki peran penting dalam penyediaan layanan dan solusi TIK bagi PLN. Dengan adanya target penyediaan pasokan listrik 35 ribu MW, ICON+ pun mendapat penugasan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem informasi yang mampu mendukung pencapaian target. Untuk mendukung kinerja PLN, Kami memang sedang mengembangkan aplikasi baru. Misalnya saja, aplikasi untuk pemeliharaan dan operasional pembangkit, ungkap Rochmat. Selain mengembangkan dan mengimplementasika aplikasi baru, ICON+ juga akan melakukan inovasi-inovasi ataupun peningkatan kualitas layanan terhadap aplikasi eksisting. Pengembangan berupa peningkatan ataupun perbaikan terhadap aplikasi eksisting misalnya saja dengan menambah fitur-fitur baru sesuai dengan kebutuhan user bertujuan untuk memberi kemudahan pada user sekaligus meningkatkan nilai kemanfaatannya bagi PLN sebagai user. WICORO ANGGRAENI SUPERVISOR PENJUALAN DAN ADMINISTRASI LAYANAN JARINGAN, DIVISI KINERJA PENJUALAN SEGMEN KETENAGALISTRIKAN ICON+ KERJA MAKSIMAL DENGAN ETOS KERJA POSITIF Target penyediaan pasokan listrik sebesar 35 ribu MW yang harus dipenuhi PLN dalam waktu lima tahun ke depan adalah sebuah kerja keras. Tidak hanya kerja keras, PLN juga harus memiliki strategi yang tepat karena pembangunan pembangkitpembangkit baru membutuhkan resources yang cukup besar dan tersebar di wilayah Indonesia. Dengan demikian, pembangunan hendaknya memerhatikan banyak faktor, baik sosial, geografis, maupun teknis. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah proses pengadaan barang dan jasa. Pembangunan pembangkit-pembangkit baru demi kebutuhan pasokan listrik 35 ribu MW ini tentunya membutuhkan pengadaan barang dan jasa. Agar tidak menghambat jalannya pembangunan dan menimbulkan permasalahan di kemudian hari, proses ini haruslah bersifat terbuka dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam pemenuhan target t e r s e b u t, I C O N + d a p a t b e r k o n t r i b u s i m e l a l u i penyediaan komunikasi data dan aplikasi di setiap pembangkit PLN yang baru dibangun. Aplikasi ini berfungsi sebagai monitoring energi. Selain itu, sejak awal berdirinya, ICON+ pun telah menjadi penyedia layanan dan solusi TIK bagi PLN yang sesuai dengan kebutuhan PLN. Sebagai I CO N e rs, ke r j a maksimal dengan etos kerja yang positif sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab merupakan kontribusi yang bisa saya berikan untuk meningkatkan kinerja ICON+, yang akan berujung pada peningkatan kinerja PLN, tutup ICONers yang akrab disapa Wiwich ini. RAFIRSTA INDA TANTYANA ENGINEER MONITORING PEMBANGUNAN LAST MILE, DIVISI PMO KERJA ADALAH IBADAH YANG DILAKUKAN SEPENUH HATI, JIWA DAN RAGA Kebutuhan layanan dan solusi TIK PLN tidak hanya dari sisi aplikasi, melainkan juga dari ketersediaan jaringan network yang akan menopang layanan TIK bagi PLN. Jaringan network itu pun disediakan oleh ICON+ yang menjadi tugas bagi Divisi Project Management Officer (PMO) ICON+. Selain jaringan network, PMO juga menyediakan layanan IP vpn, Metronet dan Clearchannel. Kebutuhan akan ketersediaan jaringan network yang mumpuni ini pun tentunya akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan PLN. Peningkatan kebutuhan ini didorong terutama oleh adanya target yang harus dipenuhi PLN, yaitu menyediakan pasokan listrik sebesar 35 ribu MW selama lima tahun ke depan. PLN telah memercayakan kebutuhan jaringannya kepada ICON+. Bukan hanya itu, dengan adanya kontrak terpusat, maka ICON+ akan mensupport kebutuhan TIK PLN sepenuhnya mulai dari jaringan maupun non-jaringan, ujar Inda. Kontribusi besar ICON+ terhadap PLN tidak terlepas dari peran serta dan dukungan seluruh ICONers. ICONers selalu berusaha melakukan yang terbaik sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal bagi ICON+ bagi peningkatan kinerja ICON+, yang tentunya akan berujung pada peningkatan kinerja PLN. Supaya bisa melakukan yang terbaik, prinsip saya: bekerja adalah ibadah. Karena, tidak ada istilah mainmain dalam ibadah. Semua dilakukan dengan sepenuh hati, jiwa, dan raga, tutup Inda. ICon News 12 13

MANAJEMEN MANAJEMEN HOLDING COMPANY Holding Company saat ini sedang ngetrend, dan gaung yang paling keras terutama di kalangan BUMN, dengan topiknya superholding BUMN. Keinginan membentuk holding memang bukan keinginan baru. Konsep holding pun juga sudah disusun. Tetapi kenyataan holdingisasi BUMN yang sudah menjadi wacana sejak dahulu tak kunjung menjadi kenyataan. Tapi holdingisasi BUMN tidak mungkin ditampik. Bagaimana untuk perusahaan di luar BUMN? Kecenderungan serupa juga melanda perusahaan swasta. Apalagi melihat perusahaan swasta banyak yang melakukan pola diversifikasi konglomerasi, jika tidak dikemas dalam holding company, niscaya sinergi yang diharapkan tak tercapai. Holding company menjadi isu strategis bagi kelompok perusahaan. Dalam kemasan Holding Company penyelarasan berbagai aspek bisnis, optimalisasi pengelolaan sumber daya dan portfolio bisnis yang berujung peningkatan nilai tambah perusahaan, serta institusionalisasi sistem dapat ditampung. Kenyataannya memang masih banyak dijumpai Holding Company yang belum dikelola dengan baik sehingga justru menjadi beban baik bagi perusahaan induk maupun anak perusahaan serta afiliasinya, dan nilai tambah yang diharapkan meleset. Holding Company berfungsi sebagai perusahaan induk y a n g b e r p e r a n m e r e n c a n a k a n, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, m e n g e m b a n g k a n, serta mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja p e r u s a h a a n s e c a r a keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga afiliasiafiliasinya. Perusahaan berbentuk Holding Company dapat memetik beberapa keuntungan. Jika ditilik dari sisi finansial, keuntungan yang dapat dipetik adalah kemampuan mengevaluasi dan memilih portfolio bisnis terbaik demi efektivitas investasi yang ditanamkan, optimalisasi alokasi sumber daya yang dimiliki, serta manajemen dan perencanaan pajak yang lebih baik. Sementara jika dilihat dari sisi Non Finansial terdapat sederet manfaat. Bentuk Holding Company m e m u n g k i n k a n p e r u s a h a a n membangun, mengendalikan, mengelola, mengkonsolidasikan serta mengkoordinasikan aktivitas d a l a m s e b u a h l i n g k u n g a n multibisnis. Juga menjamin, mendorong, serta memfasilitasi perusahaan induk, anak-anak perusahaan, serta afiliasinya guna peningkatan kinerja. Yang tidak kalah pentingnya a d a l a h m e m b a n g u n s i n e r g i d i a n t a r a p e r u s a h a a n y a n g t e r g a b u n g d a l a m H o l d i n g Company serta memberikan s u p p o r t d e m i HOLDING COMPANY BERFUNGSI SEBAGAI PERUSAHAAN INDUK YANG BERPERAN MERENCANAKAN, MENGKOORDINASIKAN, MENGKONSOLIDASIKAN, MENGEMBANGKAN, SERTA MENGENDALIKAN DENGAN TUJUAN UNTUK MENGOPTIMALKAN KINERJA PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN, TERMASUK ANAK PERUSAHAAN DAN JUGA AFILIASI-AFILIASINYA. terciptanya e f i s i e n s i. Dari sisi kepemimpinan juga t e r j a d i i n s t i t u s i o n a l i s a s i kepemimpinan individual ke dalam sistem. P r o s e s p e m b a n g u n a n d a n pengelolaan Holding Company dilakukan melalui serangkaian tahapan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah pemahaman seputar definisi, karakteristik, serta faktor-faktor kunci penunjang kesuksesan sebuah Holding Company. Langkah berikutnya perencanaan membangun Holding Company. Dalam tahap ini alasan-alasan y a n g m e n d a s a r i r e n c a n a pendirian Holding Company harus dirumuskan secara jelas. Kepentingan stakeholder harus mendapat perhatian karena kepentingan serta pengaruh yang mereka miliki mempunyai dampak langsung terhadap aktivitas perusahaan. Demikian pula dengan aspek-aspek strategis seperti aspek finansial, struktur organisasi, dan sumber daya manusia. Setelah hal-hal diatas berhasil dirumuskan dengan jelas, barulah kemudian disusun roadmap pembentukan serta pengembangan Holding Company. Fase berikutnya adalah pengendalian kinerja. Perlu disusun Sistem P e n g e n d a l i a n M a n a j e m e n ( M a n a g e m e n t Control Sistem), y a i t u s e b u a h sistem manajemen p e r u s a h a a n t e r i n t e g r a s i y a n g d i g u n a k a n d a l a m aktivitas perencanaan dan sesudahnya bagi a k t i v i t a s p e n g u k u r a n, pengendalian, pemantauan, dan auditing guna tercapainya h a s i l y a n g d i i n g i n k a n y a n g disertai dengan akuntabilitas yang transparan. Elemen-elemen yang terkandung di dalamnya meliputi struktur organisasi dengan peran serta tanggung jawab yang jelas, arus informasi, responsibility center, proses inplementasi, delegasi wewenang, serta audit. Dan langkah terakhir yang tak boleh dilupakan adalah pengelolaan perubahan. Tahap ini terdiri dari resolusi konflik, promosi tata nilai dan perilaku yang diharapkan, penguatan spirit yang mendukung perubahan, serta perubahan paradigma. Artikel diambil dari laman www.jakartaconsulting.com 14 15

TEROPONG TEROPONG S e t e l a h d e wa s a s e k a l i p u n, keberuntungan seperti belum berpihak padanya. Hingga suatu hari, ia melihat sebuah mobil Ferrari berwarna merah terang dan langsung jatuh cinta pada semua yang diwakii mobil mewah tersebut. Ia pun bertanya dua hal kepada sang pemilik mobil: Apa yang Anda lakukan? dan Bagaimana Anda melakukan itu? I t u l a h a wa l m u l a nya C h r i s berkenalan dengan dunia saham. Belakangan, diketahuinya bahwa pemilik mobil adalah seorang pialang saham dengan penghasilan 80.000 dolar AS sebulan. Sejak itu, Chris memutuskan bahwa pialang saham adalah masa depannya. Meski tidak punya pendidikan, tidak ada pengalaman dan tidak di berbagai perusahaan. Hingga akhirnya, takdir mempertemukannya dengan pemilik Starbucks, Gerald Baldwin dan Gordon Bowker. Howard bekerja sebagai Kepala Marketing Starbucks. Terinspirasi dengan budaya minum kopi di Italia, Howard pun keluar dari Starbucks dan mendirikan kedai kopinya sendiri. Tahun 1987, Howard membeli Starbucks dari pemilik lama karena Starbucks sedang mengalami kesulitan keuangan. visi Howard telah membawa Starbucks pada pertumbuhan yang pesat. Tahun 1994, Starbucks telah memiliki 425 gerai dan menjadi lebih dari 2.200 gerai di tahun 1998. Salah satu kesuksesan Howard berbuah dari kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyat kecil. kandungannya selama 12 bulan karena tak sanggup membayar biaya kelahirannya. Bahkan, orang tuanya hampir saja menjualnya seharga 26 dolar AS kepada seorang dokter kandungan karena tak sanggup menghidupi Jackie kecil. Pria kelahiran Hongkong, 7 April 1954, ini menghabiskan masa kecilnya di Sekolah Opera Peking. Di sini, ia belajar berbagai keterampilan, seperti bernyanyi, menari, berakting opera, akrobatik, dan bela diri. Dengan bekal keterampilan tersebut, Jackie pun memulai karirnya di bidang akting. Ia mengawali karir di dunia ini dengan menjalani peran sebagai figuran dan pemeran pengganti (stuntman). Namun, justru peran Chris Gardner Howard Schultz Jackie Chan MENGGAPAI KESUKSESAN DARI BAYANG KELAM MASA LALU SEJATINYA, KEHIDUPAN ADALAH SEBUAH CATATAN PERJALANAN MANUSIA YANG TELAH DIGARISKAN TUHAN. GARIS KEHIDUPAN PUN TAK SELALU LURUS, MELAINKAN BERKELOK PENUH LIKU. PADA MEREKA YANG DIBERI GARIS BERLIKU, TUHAN TELAH MEMBERIKAN KELEBIHAN YANG PATUT DISYUKURI, BUKAN DIKELUHKESAHKAN. GARIS BERLIKU INI JUSTRU MENJADIKAN MEREKA TANGGUH. Jalan berliku dan penuh rintangan justru membuat sebagian orang bangkit dari keterpurukan dan penderitaan di masa lalu. Mereka bangkit untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar yang selalu mereka jaga dengan optimisme. Kini, setelah mimpi itu terwujud, mereka adalah orang-orang bernama besar yang menginspirasi dan memotivasi jutaan manusia di muka bumi ini. D i a n t a ra n a m a b e s a r i t u, tersembul nama Chris Gardner. Tak ada yang mengira bahkan Chris sendiri, pendiri Gardner Rich & Co perusahaan pialang saham yang juga CEO Christopher Gardner International Holdings ini. Dulunya, ia adalah seorang gelandangan. Ia bersama putra tunggalnya pernah tinggal di rumah singgah karena tak mampu membayar sewa rumah. Pria yang terlahir dengan nama Christopher Gardner pada 9 Februari 1954 ini melalui kehidupan masa kecil yang memprihatinkan. Ia diasuh hanya oleh ibunya. Saat memiliki seorang ayah tiri, bukan kasih sayang yang diperoleh, melainkan siksaan demi siksaan ia terima dari sang ayah. Chris pun harus berpindah-pindah, dari rumah saudara hingga ke panti asuhan. ada koneksi, Chris tidak berhenti berusaha menggapai impiannya. Tekad bulat dan kerja kerasnya telah membawa Chris pada kesuksesan seperti sekarang ini. Hampir serupa, Howard Schultz, CEO sekaligus pemiliki kedai kopi ternama Starbucks Coffee, mengalami masa kecil yang tak jauh berbeda dengan Gardner. Ia menghabiskan masa kecil di rusun Bay view yang berada di kawasan keras di New York. Hanya saja, pria kelahiran tahun 1953 ini lebih beruntung dari Gardner karena bisa menyelesaikan kuliah di Universitas Northern Michigan. Meskipun untuk itu, ia harus berjuang keras dengan menjadi atlit di SMA dan mendapatkan beasiswa atletik di universitas. Sebagai sarjana bisnis, Howard mendapat kesempatan bekerja Sebagai seorang CEO yang pernah merasakan hidup serba kekurangan, Howard memberikan jaminan kesehatan yang sangat besar kepada karyawannya, tak terkecuali karyawan paruh waktu. Bahkan, perusahaan ini mengeluarkan biaya lebih besar untuk asuransi kesehatan karyawannya dibandingkan untuk belanja bahan baku kedai mereka, yaitu kopi. Serupa, aktor laga Hollywood berdarah Asia Jackie Chan juga harus berjuang dari nol untuk mencapai kesuksesan seperti sekarang ini. Pria yang terlahir dengan nama Chan Kong Sang ini pun harus melalui masa kecil yang serba sulit. Bersama ayah dan ibunya, Jackie hidup dalam kemiskinan. Begitu miskinnya, sampai-sampai sang ibu harus m e m b i a r k a n J a c k i e d a l a m inilah yang membesarkan namanya sebagai Jackie Chan. Sejak itu, berbagai peran mulai dilakoninya. Ia pun kebanjiran peranperan penting atau peran utama dalam berbagai film. Namanya dikenal di seantero Asia sebagai aktor laga dan komedi. Hingga namanya berada di jajaran aktor-aktor papan atas Hollywood di tahun 1995. Kerja keras dan keteguhan hari telah mengubah hidup dan nasib Jackie Chan. Chris Gardner, Howard Schultz, dan Jackie Chan hanyalah sebagian kecil orang yang berhasil meraih kesuksesan di tengah bayang-bayang kelam masa kecilnya.mereka percaya bahwa di balik setiap penderitaan dan kemalangan, akan ada secercah titik terang yang akan membawa mereka pada titik akhir yang lebih baik. 16 17

ICON+BERSIH PSSTTT... CARA SEDERHANA MENGAJARKAN ANTI KORUPSI SEBAGAI ISTRI DAN IBU, PEREMPUAN ADALAH TOKOH SENTRAL DALAM KELUARGA YANG MEMBERI ANDIL SANGAT BESAR TERHADAP ARAH PERKEMBANGAN KELUARGA. DARI SINI, PENANAMAN NILAI-NILAI KEBAIKAN TERMASUK DI DALAMNYA NILAI KEJUJURAN DAN ANTI KORUPSI, DISEMAIKAN SEJAK DINI OLEH SEORANG IBU. Seperti yang dialami Mutia H a t t a. P u t e r i s u l u n g Bung Hatta mengisahkan pendidikan anti korupsi yang didapatnya dari rumah, sejak kecil, dan kini ia terapkan pula dalam mendidik anak-anaknya. Mutia mengisahkan ini dalam bincangbincang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam kesempatan tersebut KPK meluncurkan gerakan Saya, Perempuan Anti Korupsi dengan menyiapkan 3 tools, yakni: buku panduan, games, dan video. Sebelum peluncuran 3 tools tersebut, KPK menggelar bincang-bincang bersama Mutia Hatta, Petty S. Fatimah (Editor in Chief Femina), Yuyun (perwakilan O r g a n i s a s i Perempuan) dan Dian Kartika Sari dari Koalisi Perempuan Indonesia. Berikut ini adalah kisah yang dituturkan Mutia Hatta, yang bisa Anda terapkan dalam keluarga: Inilah yang dijalankan dalam rumah tangga orangtua saya, ketika saya dan adik-adik masih kanak-kanak. Sejak kecil kami diatur tentang disiplin dalam melakukan kegiatan seharihari. Dari kecil saya ditunjukkan bahwa mobil RI-2 hanya dipakai oleh ayah karena beliau adalah Wakil Presiden RI. Saya juga melihat sendiri bahwa ibu pun tidak naik mobil itu kecuali jika ibu pergi bersama ayah. Hal ini merupakan pelajaran pertama saya mengenal istilah mobil dinas. Ketika sekian tahun kemudian saya menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, saya juga menerapkan aturan penggunaan mobil dinas saya sesuai aturan yang berlaku. Sejak kecil kami diajar jujur. Kami tidak boleh berbohong. Kami juga takut berbohong karena tidak pernah melihat orangtua berbohong terhadap kami, dalam arti berbohong dengan menjanjikan sesuatu yang akhirnya tidak dipenuhi. Seingat saya, orangtua saya tidak pernah menjanjikan sesuatu. Kami sudah lebih dahulu diajar jujur dalam urusan uang. Ketika saya sudah duduk di kelas 4, saya sering mendapat tugas mencatat barangbarang belanjaan rumah tangga pada hari itu. Saya (dan kemudian juga adikadik) dilatih mencatat, berapa banyak uang yang diserahkan kepada tukang masak kami, Mbah Suyatmi Surip, dan apa yang dibelinya. Ia buta huruf tetapi tahu betul mengenai berhitung dan nominal mata uang. Semua barang belanjaan dicatat dalam buku khusus sesuai klasifikasi barang belanjaan. Harga-harga dijumlah, kemudian sisa uang dihitung, dicatat dan seluruh sisa uang dikembalikan kepada ibu atau ayah, tergantung siapa yang melatih saya pada hari itu. Tidak ada toleransi terhadap kekurangan antara uang belanja dan pengeluaran, bon-bon harus diperiksa lagi, sisa uang dihitung dengan teliti. Demikian pula kalau ayah atau ibu memberikan kami uang untuk belanja pakaian, sepatu, buku pelajaran, alatalat tulis, dll. Semua barang belanjaan ditulis, dijumlah, dihitung sisanya dan dikembalikan. Tidak boleh kurang satu sen pun juga. Semua ini tidak lain adalah latihan kejujuran bagi kami untuk mengembalikan uang dengan tepat. Sejak kecil kami juga sudah dididik untuk tepat waktu, walaupun sekarang hal itu sering tidak terjadi, yang bukan karena kesalahan kami, tetapi memang karena tidak cukup waktu untuk mencapainya. Sedikit banyak, pendidikan tepat waktu juga mendorong berkurangnya korupsi waktu. Ditulis oleh : Tenni Purwanti www.pesona.co.id ANDA PUNYA KECERDASAN EMOSIONAL TINGGI? Kita tentu semakin sadar b a h w a k e c e r d a s a n emosional sangat penting bagi tiap individu dalam menunjang kesuksesan dan kebahagiaan, baik di tempat kerja, pergaulan hingga kehidupan keluarga. Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu bersikap praktis ketika di hadapkan pada suatu permasalahan. Nah, apa yang menjadi ciri-ciri manusia yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi? Silahkan simak uraian di bawah ini. Fokus pada hal-hal yang Positif. Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula. Berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional. O ra n g d e n g a n Ke ce rd a s a n Emosional Tinggi selalu Assertive. Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa lalu. Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan di masa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang. Mereka Tahu Cara Membuat hidup lebih Bahagia dan Bermakna. Arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna. M e r e k a Ta h u B a g a i m a n a Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak. M e re ka ta h u bagaimana memanfaatkan energi dengan bijak. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya. Terus Belajar dan Berkembang. Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan keputusan di masa yang akan datang. (Berbagai sumber) 18 19

LIFE IS NOT A SOLO ACT. IT S A HUGE COLLABORATION, AND WE ALL NEED TO ASSEMBLE AROUND US THE PEOPLE WHO CARE ABOUT US AND SUPPORT US IN TIMES OF STRIFE. TIM GUNN www.iconpln.co.id