DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan : Menerapkan konsep operasi bilangan real : A : 30 Jam @ 45 menit 1. Menerapkan operasi pada bilangan real Bilangan real dibedakan sesuai dengan macamnya Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur yang benar Dua atau lebih bilangan pecahan, dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur yang benar Bilangan pecahan dikonversi ke bentuk persen, atau pecahan desimal sesuai prosedur Konsep perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen digunakan dalam penyelesaian masalah kejuruan Konsep bilangan rasional diterapkan dalam penyelesaian masalah kejuruan Sistem bilangan real Operasi pada bilangan bulat Operasi pada bilangan pecahan Konversi bilangan Perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen Penerapan bilangan real dalam menyelesaikan masalah kejuruan perhitungan bilangan real Macam-macam bilangan real Operasi dua atau lebih bilangan bulat Operasi dua atau lebih bilangan pecahan Konversi pecahan ke bentuk persen, pecahan desimal, atau persen Perbandingan (senilai, dan berbalik nilai), skala dan persen Penyelesaian masalah kejuruan Menghitung dan mengoperasikan bilangan real KRIA KAYU Halaman 1 dari 16
2. Menerapkan operasi pada bilangan berpangkat Bilangan berpangkat dijelaskan sesuai dengan konsep yang berlaku. Konsep bilangan berpangkat dan sifat-sifatnya Penjelasan konsep dan sifat-sifat bilangan berpangkat Bilangan berpangkat dioperasikan sesuai dengan sifatsifatnya. Bilangan berpangkat disederhanakan atau ditentukan nilainya dengan menggunakan sifat-sifat bilangan berpangkat Konsep bilangan berpangkat diterapkan dalam penyelesaian masalah. Operasi pada bilangan berpangkat Penyederhanaan bilangan berpangkat Pengoperasian bilangan berpangkat Penyederhanaan bilangan berpangkat Penyelesaian masalah 3. Menerapkan operasi pada bilangan irasional (bentuk akar) Bilangan real diklasifikasi ke bentuk akar dan bukan bentuk akar sesuai dengan konsep yang berlaku. Bilangan bentuk akar dioperasikan sesuai dengan sifatsifatnya. Bilangan bentuk akar disederhanakan atau ditentukan nilainya dengan menggunakan sifat-sifat bilangan bentuk akar Konsep bilangan irasional bentuk akar diterapkan dalam penyelesaian masalah. Konsep bilangan irasional Operasi pada bilangan bentuk akar Penyederhanaan bilangan bentuk akar Digunakan untuk : - Perhitungan konversi ukuran Penjelasan konsep dan sifat-sifat bilangan irrasional Pengoperasian bilangan irrasional Penyederhanaan bilangan irrasional Penyelesaian masalah KRIA KAYU Halaman 2 dari 16
4. Menggunakan konsep logaritma Pengertian logaritma dideskripsikan dengan tepat Konsep logaritma Penjelasan konsep logaritma Operasi logaritma diselesaikan sesuai dengan sifat-sifatnya. Soal-soal logaritma diselesaikan dengan membaca tabel dan tanpa tabel Permasalahan bidang keahlian diselesaikan dengan menggunakan logaritma Operasi pada logaritma Pengoperasian logaritma Penyelesaian masalah logaritma KRIA KAYU Halaman 3 dari 16
: Menerapkan konsep aproksimasi : B : 12 Jam @ 45 menit 1. Menerapkan konsep kesalahan pengukuran Hasil membilang dan mengukur dibedakan berdasar pengertiannya Hasil pengukuran ditentukan salah mutlak dan salah relatifnya Persentase kesalahan berdasar hasil pengukurannya Toleransi dihitung berdasar pengukurannya Membilang dan mengukur Salah mutlak dan salah relatif Menentukan persentase kesalahan Menentukan toleransi hasil pengukuran menerapkan konsep aproksimasi Konsep membilang dan mengukur Konsep salah mutlak dan salah relatif Perhitungan salah mutlak dan salah relatif Konsep persentase kesalahan dan toleransi Perhitungan persentase kesalahan Perhitungan toleransi Mengukur benda kerja Membaca alat ukur 2. Menerapkan konsep operasi hasil pengukuran Jumlah dan selisih hasil pengukuran dihitung untuk menentukan hasil maksimum dan hasil minimumnya Hasil kali pengukuran dihitung untuk menentukan hasil maksimum dan hasil minimumnya Jumlah dan selisih hasil pengukuran Hasil kali pengukuran Perhitungan jumlah dan selisih hasil pengukuran Perhitungan hasil kali pengukuran Penerapan hasil operasi pengukuran pada bidang keahlian KRIA KAYU Halaman 4 dari 16
: Mengaplikasikan konsep persamaan dan pertidaksamaan : C : 30 Jam @ 45 menit 1. Menentukan himpunan penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan linear Persamaan dan pertidaksamaan linear ditentukan penyelesaiannya Persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya menyelesaikan dan menerapkan konsep persamaan dan pertidaksamaan Pengertian persamaan dan pertidaksamaan linear Penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan linear Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan 2. Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditentukan penyelesaiannya Persamaan kuadrat disusun berdasarkan akar-akar yang diketahui Persamaan kuadrat baru disusun berdasarkan akarakar persamaan kudrat lain Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat serta penyelesaiannya Akar-akar persamaan kuadrat dan sifat-sifatnya Menyusun persamaan kuadrat Pengertian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Menyusun persamaan kuadrat 3. Menyelesaikan sistem persamaan dua variabel Sistem persamaan ditentukan penyelesaiannya Sistem persamaan linear dua variabel Penyelesaian sistem persamaan linear dengan eliminasi, substitusi KRIA KAYU Halaman 5 dari 16
: Mengaplikasikan konsep matriks : D : 26 Jam @ 45 menit 1. Mendeskripsikan macammacam matriks Matriks menurut jenisnya Macam-macam matriks menerapkan konsep matriks Pengertian matriks, baris, kolom, elemen dan ordo matriks Jenis-jenis matriks Kesamaan Matriks Transpose matriks Mengoperasikan matriks 2. Menyelesaikan operasi matriks Operasi matriks diselesaikan dengan menggunakan aturan yang berlaku Operasi matriks Penyelesaian operasi matriks : - penjumlahan dan pengurangan - perkalian skalar dengan matriks - perkalian matriks dengan matriks 3. Menentukan determinan dan invers matriks ordo dua Determinan dan invers matriks ditentukan dengan aturan yang berlaku Determinan dan Invers matriks ordo dua Determinan matriks Invers matriks Penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan matriks KRIA KAYU Halaman 6 dari 16
: Menerapkan konsep program linear : E : 32 Jam @ 45 menit 1. Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear 2. Menentukan model matematika dari soal ceritera (kalimat verbal) Daerah himpunan penyelesaian ditentukan dari sistem pertidaksamaan linear dengan 2 variabel Model matematika dari soal cerita (kalimat verbal) Grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dengan 2 variabel Model matematika Efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan program linear Pengertian program linear Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dengan 2 variabel Titik optimum dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear Pengertian model matematika Pengubahan soal verbal kedalam bentuk model matematika Menggambar grafik Membuat model matematika 3. Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linear. Nilai optimum ditentukan berdasar fungsi obyektif dan sistem pertidaksamaannya dengan menggunakan pojoknya. Fungsi objektif Nilai optimum Penentuan fungsi objektif Penentuan daerah penyelesaian Penyelesaian nilai optimum dari fungsi obyektif KRIA KAYU Halaman 7 dari 16
: Menerapkan konsep logika matematika : F : 22 Jam @ 45 menit 1. Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka) Pernyataan dibedakan dari bukan pernyataan Pernyataan dan bukan pernyataan Kritis dan logis dalam menarik kesimpulan Kalimat berarti dan tidak berarti Kalimat terbuka Pernyataan Mengambil keputusan dengan cepat 2. Mendeskripsikan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya Konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya ditentukan nilai kebenarannya Ingkaran, Konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya Ingkaran Konjungsi Disjungsi Implikasi Biimplikasi Ingkaran kalimat majemuk 3. Mendeskripsikan Invers, Konvers dan Kontraposisi Invers, Konvers dan Kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi Invers, Konvers dan Kontraposisi dari suatu implikasi Invers Konvers Kontraposisi 4. Menerapkan modus ponens, modus tollens dan prinsip silogisme dalam menarik kesimpulan Modus ponens, modus tollens, dan prinsip silogisme dalam menarik kesimpulan Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan : - Modus ponens - Modus tollens - Silogisme KRIA KAYU Halaman 8 dari 16
: Menerapkan Trigonometri : G : 30 Jam @45 menit 1. Menentukan dan menggunakan nilai perbandingan trigonometri suatu sudut. 2. Menggunakan aturan sinus dan cosinus Perbandingan trigonometri suatu sudut ditentukan dari sisi-sisi segitiga siku-siku. Perbandingan trigonometri dipergunakan dalam menentukan panjang sisi dan besar sudut segitiga siku-siku. Sudut-sudut diberbagai kuadran ditentukan nilai perbandingan trigonometrinya. Aturan sinus digunakan untuk menentukan panjang sisi atau besar sudut pada suatu segitiga Aturan cosinus digunakan untuk menentukan panjang sisi atau besar sudut pada suatu segitiga Perbandingan trigonometri Panjang sisi dan besar sudut segitiga siku-siku Perbandingan trigonometri di berbagai kuadran Penggunaan aturan sinus Penggunaan aturan cosinus menyelesaikan masalah trigonometri Perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangens) Penggunaan perbandingan trigonometri Penentuan nilai perbandingan trigonometri di berbagai kuadran Aturan sinus dan cosinus Penggunaan aturan sinus Penggunaan aturan cosinus Menghitung panjang sisi dan besar sudut segitiga siku-siku Menggambar letak titik pada koordinat kartesius dan kutub. 3. Menentukan luas suatu segitiga Luas segitiga dihitung dengan menggunakan rumus luas segitiga Rumus luas segitiga Penentuan luas segitiga Rumus luas segitiga Penentuan luas segitiga KRIA KAYU Halaman 9 dari 16
: Mengaplikasikan konsep fungsi : H : 33 Jam @ 45 menit 1. Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Konsep relasi digunakan untuk menunjukkan suatu fungsi Relasi dan Fungsi menerapkan konsep relasi dan fungsi Pengertian relasi dan fungsi Sifat-sifat relasi dan fungsi Menggambar grafik relasi dan fungsi 2. Menerapkan konsep relasi dan fungsi Fungsi linear digambarkan grafiknya Konsep fungsi linear untuk menentukan persamaan garis lurus Fungsi Linear dan grafiknya Persamaan fungsi linear bila diketahui: - Dua titik - Satu titik dan satu gradient Hubungan dua buah garis Bentuk umum fungsi linear Grafik fungsi linear Persamaan garis lurus yang melalui satu titik dan satu gradient tertentu Persamaan garis lurus yang melalui dua titik Titik potong dua buah garis yang diketahui persamaannya Syarat-syarat hubungan dua garis berpotongan tegak lurus Syarat-syarat hubungan dua garis sejajar 3. Menerapkan konsep fungsi kuadrat Fungsi kuadrat digambarkan grafiknya melalui titik ekstrim dan titik potong pada sumbu koordinat Fungsi kuadrat digunakan dalam menentukan nilai ekstrim Fungsi kuadrat dan grafiknya Bentuk umum fungsi kuadrat Titik potong grafik fungsi dengan sumbu koordinat Sumbu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Titik ekstrim KRIA KAYU Halaman 10 dari 16
4. Menerapkan konsep fungsi eksponen 5. Menerapkan konsep fungsi trigonometri Fungsi eksponen dideskripsikan sesuai dengan ketentuan Fungsi eksponen digambar grafiknya Fungsi eksponen digunakan untuk menyelesaikan masalah kejuruan Fungsi trigonometri dideskripsikan sesuai dengan ketentuan Fungsi trigonometri digambarkan grafiknya fungsi eksponen Grafik fungsi eksponen Penerapan fungsi eksponen Fungsi trigonometri Grafik fungsi trigonometri menerapkan konsep fungsi eksponen Menentukan persamaan fungsi kuadrat jika diketahui grafik atau unsur-unsurnya Fungsi eksponen Grafik fungsi eksponen Penerapan fungsi eksponen Fungsi trigonometri Menggambar grafik fungsi seperti: y = sin x y = a tan kx y = cos (x+? ) KRIA KAYU Halaman 11 dari 16
: Mengaplikasikan konsep barisan dan deret : I : 24 Jam @ 45 menit 1. Mengidentifikasi pola bilangan, barisan dan deret 2. Menerapkan konsep barisan dan deret aritmatika Pola bilangan, barisan, dan deret diidentifikasi berdasarkan ciri-cirinya Barisan dan deret aritmatika dideskripsikan berdasarkan cirinya Nilai suku ke-n suatu barisan aritmatika ditentukan menggunakan rumus Jumlah n suku suatu deret aritmatika dengan menggunakan rumus Pola bilangan, barisan, dan deret Notasi Sigma Barisan dan deret aritmatika Nilai suku ke n suatu barisan aritmatika Jumlah n suku suatu deret aritmatika dengan menggunakan rumus Tepat menggunakan rumus dalam menyelesaikan permasalahan barisan dan deret Pola bilangan, barisan, dan deret Notasi Sigma Barisan dan deret aritmatika Nilai suku ke-n suatu barisan aritmatika Jumlah n suku suatu deret aritmatika dengan menggunakan rumus Menunjukkan pola bilangan dari suatu barisan dan deret Menggunakan notasi sigma 3. Menerapkan konsep barisan dan deret geometri Barisan dan deret geometri dideskripsikan berdasarkan cirinya Nilai suku ke-n suatu barisan geometri ditentukan menggunakan rumus Jumlah n suku suatu deret geometri dengan menggunakan rumus Jumlah suku tak terhingga suatu deret geometri dengan menggunakan rumus Barisan dan deret geometri Nilai suku ke n suatu barisan geometri Jumlah n suku suatu deret geometri Deret geometri tak hingga Barisan dan deret geometri Nilai suku ke-n suatu barisan geometri Jumlah n suku suatu deret geometri Deret geometri tak hingga KRIA KAYU Halaman 12 dari 16
: Menerapkan konsep geometri dimensi dua : J : 27 Jam @ 45 menit 1. Mengidentifikasi sudut Satuan sudut dalam derajat dikonversi kesatuan sudut dalam radian atau sebaliknya sesuai prosedur. 2. Menentukan keliling bangun datar dan luas daerah bangun datar Suatu bangun datar dihitung kelilingnya sesuai rumus. Daerah suatu bangun datar dihitung luasnya sesuai rumus. Luas bangun datar tak beraturan dihitung sesuai dengan metode. Konsep keliling dan luas diterapkan dalam penyelesaian kejuruan. Macam-macam satuan sudut Konversi satuan sudut Keliling bangun datar Luas daerah bangun datar Penerapan konsep keliling dan luas. menyelesaikan masalah geometri dimensi dua Penjelasan macammacam satuan sudut Pengonversian satuan sudut Perhitungan keliling segi tiga, segi empat, dan lingkaran Perhitungan luas segi tiga, segi empat dan lingkaran Perhitungan luas daerah bangun datar tidak beraturan dengan menggunakan metode koordinat trapesium. Penyelesaian masalah Mengukur besar suatu sudut Menghitung keliling dan luas bidang datar sesuai dengan rumusannya Menggambar bangun datar 3. Menerapkan transformasi bangun datar Transformasi bangun datar didiskripsikan menurut jenisnya Transformasi bangun datar digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kejuruan Jenis-jenis transformasi bangun datar Penerapan transformasi bangun datar Jenis-jenis transformasi bangun datar - Translasi - Refleksi - Rotasi - Dilatasi Penerapan transformasi bangun datar KRIA KAYU Halaman 13 dari 16
: Menerapkan konsep geometri dimensi tiga : K : 30 Jam @ 45 menit 1. Mengidentifikasi bangun ruang dan unsur-unsurnya Unsur-unsur bangun ruang diidentifikasi berdasar ciricirinya. Jaring-jaring bangun ruang digambar pada bidang datar. Macam-macam bangun ruang (kubus, balok, prisma, tabung, kerucut, limas, bola) Jaring-jaring bangun ruang menyelesaikan masalah geometri dimensi tiga Unsur-unsur bangun ruang (rusuk, diagonal bidang, diagonal ruang. bidang diagonal) Cara menggambar jaring-jaring bangun ruang Menunjukkan unsurunsur bangun ruang Menggambar jaringjaring bangun ruang 2. Menghitung luas permukaan Luas permukaan bangun ruang dihitung dengan menggunakan rumus. Luas permukaan bangun ruang Konsep luas bangun ruang Menghitung luas permukaan bangun ruang Rumus-rumus luas permukaan bangun ruang Menghitung volume bangun ruang 3. Menerapkan konsep volum bangun ruang Pengertian volum suatu bangun ruang didefinisikan sesuai konsepnya Volum bangun ruang dihitung dengan menggunakan konsep dan rumus yang ditentukan Pengertian volum suatu bangun ruang (kubus, balok, prisma, tabung, kerucut, limas, bola) Volum bangun ruang Pengertian volum suatu bangun ruang (kubus, balok, prisma, tabung, kerucut, limas, bola) Perhitungan volum bangun ruang KRIA KAYU Halaman 14 dari 16
: Menerapkan konsep peluang : L : 30 Jam @ 45 menit 1. Mendeskripsikan kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi Kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi digunakan untuk menentukan banyaknya cara Kaidah pencacahan permutasi dan kombinasi Kritis dan logis dalam menyelesaikan masalah peluang Kaidah pencacahan Faktorial Perrmutasi dari n unsur. Kombinasi dari n unsur Penggunaan permutasi dan kombinasi dalam menyelesaikan masalah Membedakan permutasi dan kombinasi suatu kejadian 2. Menghitung peluang suatu kejadian Peluang suatu kejadian dihitung dengan menggunakan rumus Peluang suatu kejadian Peluang suatu kejadian Kepastian dan kemustahilan Frekuensi harapan suatu kejadian Peluang kejadian saling lepas Peluang kejadian saling bebas KRIA KAYU Halaman 15 dari 16
: Mengaplikasikan konsep statistika : M : 30 Jam @ 45 menit 1. Mengidentifikasi pengertian statistik, statistika, populasi dan sampel Statistik, statistika, dibedakan sesuai dengan definisinya. Populasi dan sampel dibedakan berdasarkan karakteristiknya. Pengertian statistik dan statistika. Pengertian populasi dan sampel Macam-macam data menyelesaikan masalah statistika Pengertian statistik dan statistika Pengertian populasi dan sampel Macam-macam data Mengumpulkan dan mengolah data serta menyajikan dalam bentuk tabel dan diagram 2. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram Data disajikan dalam bentuk tabel Data disajikan dalam bentuk diagram Tabel dan diagram Jenis-jenis tabel Macam-macam diagram (batang, lingkaran, garis, gambar) Histogram, polygon, frekuensi, kurva, ogive 3. Menentukan ukuran pemusatan data Mean, median dan modus dibedakan sesuai dengan pengertiannya Mean, median dan modus dihitung sesuai dengan data tunggal dan data kelompok Mean Median Modus Mean data tunggal dan data kelompok Median data tunggal dan data kelompok Modus data tunggal dan data kelompok 4. Menetapkan ukuran penyebaran data Jangkauan, simpangan ratarata, simpangan baku, jangkauan semi interkuartil, dan jangkauan persentil dari suatu data. Nilai standar (Z-score) ditentukan dari suatu data Koefisien variasi ditentukan dari suatu data Jangkauan Simpangan rata-rata Simpangan baku Jangkauan semi interkuartil Jangkauan persentil Nilai standar (Z-score) Koefisien variasi Jangkauan Simpangan rata-rata. Simpangan baku Jangkauan semi interkuartil Jangkauan persentil Nilai standar (Z-score) Koefisien KRIA KAYU Halaman 16 dari 16