BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan (1) (2) (3) Penetapan Kinerja Tahun

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kata Pengantar. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan. Produktif, dan Bertumpu pada Sektor Pertanian.

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

BAB VII P E N U T U P

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

RENCANA AKSI ATAS KINERJA SEKRETARIAT DAERAH APBD MURNI TAHUN ANGGARAN 2017

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

PROVINSI SULAWESI SELATAN

RINGKASAN LAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

2.1 Rencana Strategis

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

B U P A T I S R A G E N

FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Rencana Program dan Kegiatan SKPD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015

Nilai Capaian Kinerja 1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Transkripsi:

BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 50

BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA alam dokumen RPJMD 2010-2015 Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2013 adalah tahun ketiga pelaksanaan RPJMD dan tahun 2013 merupakan tahun kedelapan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Pengukuran capaian kinerja tahun 2013 didasarkan dengan indikator kinerja masing-masing sasaran sesuai dengan RPJMD berupa Outcome dan Output penting. A. Pencapaian Kinerja Sasaran Indikator Kinerja Sasaran yang akan dikinerjakan adalah indikator masing-masing sasaran untuk setiap Misi dan indikator makro yang ada dalam dokumen RPJMD. Indikator sasaran tersebut berupa outcome dan Output penting merupakan indikator kinerja utama SKPD yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan sasaran. Pencapaian masing masing sasaran dapat uraikan sebagai berikut : 1. Pencapaian Kinerja Sasaran Misi 1 Misi 1 Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik dan Bersih Dalam mewujudkan misi tersebut maka pada tahun 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menetapkan 7 Sasaran yang terdiri dari 25 Indikator Kinerja. Capaian dari sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 51

Uraian Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif Sasaran 1 Indikator Kinerja Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku (Latpim) Menurunnya Kasuskasus Pelanggaran disiplin PNS Satuan Target Realisasi Capaian % Orang 100 106 106 Orang 150 86 57,33 Kasus 30 30 100 Pencapaian Sasaran 1 Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertip, efisien dan efektif terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran yaitu : 1) Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan; 2) Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3) Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS. Berdasarkan hasil evaluasi indikator tersebut di atas dapat terealisasi 106% disebabkan pada tahun 2013 penganggaran diklatpim II dan diklatpim III pada pada perubahan anggaran yang pengesahannya mengalami keterlambatan sehingga tidak memungkinkan lagi untuk mengikutkan peserta Diklatpim, dan untuk bantuan tugas belajar bagi Mahasiswa STKS,PGSBD dan Praja IPDN sudah tidak dapat dibayarkan lagi sejak terbit rekomendasi dari BPK Prop.Sulsel terhadap bantuan tugas belajar yang bukan PNS, serta ada beberapa penerima bantuan tugas belajar telah lulus perkuliahan namun lambat melaporkan diri pada Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat kabupaten Luwu Utara. Untuk indikator kinerja menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran kegiatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 52

yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja di atas 100% atau bermakna kurang baik karena mengalami peningkatan pelanggaran disiplin terhadap PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Pegawai Negeri Sipil. Uraian Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik Sasaran 2 Indikator Kinerja Presentase laporan keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan Status laporan kinerja baik Satuan Target Realisasi Capaian % % 100 100 100 % 100 100 100 % 100 100 100 Pencapaian Sasaran 2 Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan beriorentasi publik dengan 3 (tiga) indikator sasaran maka diperoleh gambaran bahwa optimalisasi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah beserta pertanggung jawaban pelaksanaan APBD, sebagai upaya peningkatan pelaksanaan manajemen akuntansi keuangan dan sistem informasi keuangan daerah. Penetapan APBD Tahun 2013 yang tepat waktu merupakan kinerja bersama antara eksekutif dan legislatif yang ditunjang oleh adanya program pengawasan dan sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah (SIMDA) APBD sehingga penyusunan rancangan KUA dan PPAS dapat dilaksanakan tepat waktu. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 53

Uraian Terwujudnya laporan kinerja administrasi pemerintahan yang transparan dan dapat diakses oleh publik Sasaran 3 Indikator Kinerja Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik Satuan Target Realisasi Capaian % A, B, C, D CC CC 100 Laporan 28 28 100 Perda 14 8 57 Pencapaian Sasaran 3 Terwujudnya Laporan Kinerja Administrasi Pemerintah Yang Transparan Dan Dapat Diakses Oleh Publik terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja. Indikator Kinerja Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik dapat terealisasi 100% serta tepat waktu dimana batas akhir penyampaian LAKIP ditingkat Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi pada tanggal 31 Maret 2013. Disamping itu hasil evaluasi Bupati Luwu Utara Drs. H. Arifin Junaidi, MM saat menerima penghargaan LPPD KEMENPAN dan RB terhadap LAKIP Kab. Luwu Utara Tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2011 mendapat nilai C dan untuk Tahun 2012 mendapat nilai CC. Kemudian dalam rangka perbaikan sistem akuntabilitas kinerja (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara telah melakukan perbaikan-perbaikan antara lain meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 54

Akuntabilitas dan kinerja dengan memberikan pelatihan elakip bekerjasama dengan LAN Pusat bagi pejabat yang menangani LAKIP pada tingkat SKPD. Selain itu juga telah disusun SOP Penyusunan LAKIP pada tingkat Kabupaten dan untuk tingkat SKPD dalam proses penyusunan pada tahun 2014. Upaya perbaikan yang dikemukakan diatas diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaporan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Indikator Kinerja Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat diakses oleh publik juga dapat terealisasi 100% oleh karena seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Luwu Utara telah menyusun Laporan Kinerja yang dapat diakses oleh publik. Disamping itu dalam rangka meningkatkan transparansi maka LAKIP kabupaten luwu utara yang merupakan akumulasi dari kinerja SKPD telah diupload/diposting pada Web Site resmi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Adapun indikator Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik hanya terealisasi sebanyak 8 Perda dari 14 Perda yang ditargetkan atau tingkat capaiannya hanya 57%. Tabel 4.1 Peraturan Daerah yang ditetapkan untuk Tahun 2013 No. Perda Nomor Perda Tentang Tanggal Penetapan 1. Nomor 1 Tahun 2013 Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2008 tentang Perubahan Status Desa Marobo, Salassa, Sukamaju, dan Bone- Bone menjadi Kelurahan. 2. Nomor 2 Tahun 2013 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tanggal 5 Juni 2013 Tanggal 05 September 2013 Bupati Luwu Utara Tahun 2012 3. Nomor 3 Tahun 2013 Minuman Beralkohol Tanggal 11 Oktober 2013 4. Nomor 4 Tahun 2013 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Tanggal 11 Oktober 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 55

No. Perda Nomor Perda Tentang Tanggal Penetapan 5. Nomor 5 Tahun 2013 Bangunan Gedung Tanggal 11 Oktober 2013 6. Nomor 6 Tahun 2013 Pedoman Penyusunan Prasarana, Sarana Utilitas Perumahan dan Pemukiman. Tanggal 11 Oktober 2013 7. Nomor 7 Tahun 2013 Perda tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013 8. Nomor 8 Tahun 2013 Perda tentang APBD Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2014 Tanggal 22 November 2013 Tanggal 31 Desember 2013 Uraian Terwujudnya pelayanan Publik yang cepat dan bermutu Sasaran 4 Indikator Kinerja Presentase penduduk wajib KTP Presentase penduduk memiliki KK yang Presentase penduduk memiliki akte kelahiran Presentase penduduk memiliki akte perkawinan dan akte lainnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Satuan Target Realisasi Capaian % % 86 85 99 % 93 92 99 % 86 160 186 % 97 80 82 Kategori A B 95 Pencapaian Sasaran 4 Sasaran Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan bermutu yang terdiri dari 4 (empat) Indikator yang mana Terget pada pelayanan KTP yang direncanakan pada tahun 2013 adalah 86% dan terealisasi 85% sehingga dapat dikatakan bahwa pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 56

Tahun 2013 jumlah penduduk yang memiliki KTP sebanyak 6.486. jika dibandingkan pada tahun 2012 jumlah penduduk yang mengurus KTP melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebanyak 7.930 orang ini menandakan ada penurunan jumlah penduduk yang mengurus KTP sebesar 1.444 orang. Tabel 4.2 Jumlah Penerbitan KTP Tahun 2012-2013 NO KECAMATAN JUMLAH PENERBITAN KARTU TANDA PENDUDUK TAHUN 2012-2013 2012 2013 1 2 3 4 1 SABBANG 1.642 881 2 BAEBUNTA 1.412 1.115 3 MASAMBA 1.100 978 4 MALANGKE 563 503 5 MALANGKE BARAT 389 367 6 MAPPEDECENG 725 383 7 SUKAMAJU 368 845 8 BONE-BONE 1.235 444 9 TANA LILI 32 346 10 LIMBONG 84 93 11 SEKO 370 456 12 RAMPI 10 75 JUMLAH 7.930 6.486 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 57

Dari tabel diatas menunjukan bahwa pada Tahun 2013 Kecamatan yang terbanyak mengurus KTP adalah Kecamatan Baebunta yaitu sebanyak 1.115 orang dan Kecamatan yang paling sedikit mengurus KTP adalah Kecamatan Rampi yaitu sebanyak 73 orang. Sampai pada tanggal 31 Januari 2014 jumlah penduduk yang mengurus KTP di Dinas Kependudukan dan Capil sebanyak 956 orang dan jumlah penduduk yang belum memiliki KTP sebanyak 154.822 Jiwa. Presentase penduduk yang memiliki KK yang ditargetkan pada tahun 2013 sebesar 93% dan terealisasii hanya 92% hal ini disebabkan oleh karena masih adanya masyarakat yang tidak memperbaharui Kartu Keluarga. Sampai pada 30 Januari 2014 jumlah Kepala Keluarga sebanyak 102.536 jiwa, target yang direncanakan pada tahun 2013 adalah 21.000 jiwa realisasi pelayanan Kartu Keluarga untuk Tahun 2013 adalah 20.486 jiwa. Tabel 4.3 Jumlah Penerbitan Kartu Keluarga (KK) Tahun 2012-2013 NO KECAMATAN JUMLAH PENCETAKAN KARTU KELUARGA TAHUN 2012-2013 2012 2013 JUMLAH YANG BELUM MEMILIKI KK 1 2 3 4 5 1 SABBANG 2.777 2.932 1.995 2 BAEBUNTA 3.184 3.092 3.493 3 MASAMBA 2.591 2.495 1.190 4 MALANGKE 2.140 1.780 1.862 5 MALANGKE BARAT 1.703 1.617 1.444 6 MAPPEDECENG 1.661 1.937 1.650 7 SUKAMAJU 3.536 2.885 2.531 8 BONE-BONE 3.897 1.918 4.086 9 TANA LILI 176 1.645 5.535 10 LIMBONG 193 160 419 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 58

11 SEKO 824 647 1.489 12 RAMPI 31 119 508 JUMLAH 22.713 21.227 18.030 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Dari table diatas dapat di ketahui bahwa jumlah kepala keluarga yang mengurus Kartu Keluarga pada Tahun 2013 sebanyak 21.227 Keluarga. Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya yaitu pada Tahun 2012 jumlah keluarga yang mengurus KK sebanyak 22.713 itu berarti bahwa pada Tahun 2013 terjadi penurunan jumlah keluarga yang mengurus atau memperbaharui Kartu Keluarga (KK). Selain itu masih terdapat sebanyak 18.030 Keluarga yang belum memiliki Kartu Keluarga, dimana pada Kecamatan Tana Lili masih terdapat sebanyak 5.535 keluarga yang belum memiliki KK. Untuk Indikator Presentase penduduk memiliki akte kelahiran terealisasi sebesar 160% dari target 86% atau jumlah penduduk yang mengurus Akte Kalahiran pada Tahun 2013 sebanyak 9.816 jiwa dari target 5000 jiwa. Jumlah penduduk yang terbanyak mengurus Akta Kelahiran terdapat pada Kecamatan Baebunta yaitu sebanyak 1.571 Jiwa dan Kecamatan Limbong yang paling sedikit mengurus Akta Kelahiran yaitu hanya 97 Jiwa. Dari table diatas juga dapat diperoleh bahwa jumlah penduduk Kabupaten Luwu Utara Per 31 Januari 2014 adalah sebanyak 381.731 jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu Utara. Jumlah tersebut terdiri dari 194.059 jiwa Laki-Laki dan 187.672 jiwa Perempuan, Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Kecamatan Sukamaju sebanyak 51.655 Jiwa dan Kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Rampi dengan jumlah penduduk 3.421 Jiwa. Berikut tabel jumlah penerbitan Akta Kelahiran Tahun 2012-2013 dan jumlah penduduk per 31 Januari 2014. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 59

Tabel 4.4 Jumlah Penerbitan Akta Kelahiran Tahun 2012-2013 NO KECAMATAN JUMLAH PENERBITAN AKTE KELAHIRAN TAHUN 2012-2013 2012 2013 JUMLAH PENDUDUK PER 31 JAN 2014 1 2 3 4 5 1 SABBANG 2.345 1.262 49.457 2 BAEBUNTA 2.884 1.571 58.501 3 MASAMBA 2.213 1.087 42.713 4 MALANGKE 2.270 730 37.486 5 MALANGKE BARAT 2.071 996 30.776 6 MAPPEDECENG 1.284 640 27.043 7 SUKAMAJU 2.934 1.196 51.655 8 BONE-BONE 3.592 764 32.420 9 TANA LILI 56 840 28.667 10 LIMBONG 473 97 4.484 11 SEKO 1.602 469 15.108 12 RAMPI 60 164 3.421 JUMLAH 21.784 9.816 381.731 Sumber :Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Realisasi dari Indikator Sasaran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) hanya berkategori B dari target A dengan capaian kinerja sebesar 95%. Target tersebut belum tercapai oleh karena dari 13 unit pelayanan langsung yang ada dalam lingkup Kabupaten Luwu Utara yang disurvey menunjukkan tingkat pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum maksimal, hal ini ditunjukkan karena rata-rata mutu pelayanan dari 13 unit tersebut masih berkategori B. meskipun demikian Pemerintah Kabupaten Luwu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 60

Utara akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga kepuasan masyarakat Luwu Utara bisa lebih baik lagi. Tabel 4.5 Hasil Pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat Intansi Pelayanan Nilai IKM Unit Pelayanan Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan Puskesmas Limbong 74,57 B Baik Puskesmas Sabbang 74,85 B Baik Puskesmas Baebunta 78,79 B Baik Puskesmas Masamba 75,21 B Baik Puskesmas Malangke 72,87 B Baik Puskesmas Malangke Barat Puskesmas Cendana Putih II 80,40 B Baik 73,58 B Baik Puskesmas Sukamaju 78,77 B Baik Puskesmas Bone-Bone 72,43 B Baik Puskesmas Tana Lili 73,77 B Baik Puskesmas Rampi 75,14 B Baik RSUD Andi Djemma 70,85 B Baik Total 979,74 - - Rata-Rata 75,36 B Baik Sumber : Sekretariat Daerah Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 61

Uraian Terciptanya iklim usaha yang kondusif Sasaran 5 Indikator Kinerja Jumlah IKM bersertifikat halal Jumlah industri kecil menengah Jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin usaha Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan Satuan Target Realisasi Capaian % IKM 10 10 100 IKM 1800 1795 99 Hari 5 3 167 Hari 1 1 100 Pencapaian Sasaran 5 Sasaran Terciptanya iklim usaha yang kondusif terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah IKM bersertifikat halal dengan realisasi 100% dan Jumlah industri kecil menengah yang realisasinya hanya 99% Jumlah IKM bersertifikat halal dapat terealisasi 100% oleh karena kesadaran dari IKM yang mau mendaftarkan usahanya agar memiliki Sertifikat Halal dari LPPOM MUI. Dampak penerapan sertifikasi halal oleh IKM tidak hanya memberikan manfaat berupa perlindungan bagi kaum muslimin dan umat manusia secara umum dari produk-produk yang diharamkan dalam agama islam, akan tetapi para pelaku usaha juga akan merasakan manfaat memiliki sertifikasi Halal melalui peningkatan omset. Dengan keterbatasan Anggaran sehingga hanya ada 10 IKM yang mampu difasilitasi dan sekaligus dibantu dalam pengurusan penerbitan Sertifikat halal. Kesepuluh IKM tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 62

Tabel 4.6 IKM Yang Memiliki Sertifikat Halal No. Nama Pemilik Nama Perusahaan Alamat Jenis Usaha 1. Amira A.R.Wahid Siporennu/Domas 2. Ahmad Wahab Sakina Bakery 3. Nuryahmi Bunda 4. ST.Halimatussadia Hanum Arista Desa Radda Kec.Baebunta Desa Bone Kec.Bone-Bone Desa Sumber Harum Kec. Mappedeceng Desa Muktijaya Kec.Baebunta Dodol Rumpu Laut Pembuatan Roti Pembuatan Roti Fie, Roti fie Roda dan Bolu Pembuatan Keripik 5. Dalimin Amanah Bakery Desa Baebunta Kec.Baebunta Roti Donat 6. Saromah TTG Sinar Murni Desa Hasanah Kec.Mappedeceng Jagung Marning, Kripik Pisang,Ubi,Kedelai. 7. 8. 9. Muh. Yahya M. Jafar Djibu Baso Ali Dua Putri Mekar Komba Jaya/Kopi Rongkong 10. Hasna Aming Sejahtera Mandiri Sumber : Dinas Koperindag Tahun 2013 Desa Sumber Harum Kec.Mappedeceng Desa Kalotok Kec.Sabbang Desa Komba Kec.Limbong Desa Pao Kec.Malangke Barat Pembuatan Roti dan Bolu Bagea Kopi Bubuk Olahan Rumput Laut Jumlah Industri Kecil menengah terealisasi 99% oleh karena berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Bidang Perindustrian Dinas Koperindag Kabupaten Luwu Utara, Industri Kecil dan Menengah untuk tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2012 jumlah IKM adalah 1.634 sedangkan tahun 2013 bertambah menjadi 1.795, terjadi peningkatan jumlah IKM baru sebesar 8,97 %, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 63

hal ini disebabkan karena potensi pengembangan disektor industri cukup menjanjikan dalam memperbaiki perekonomian masyarakat sehingga menjadi perangsang pertumbuhan Industri Kecil Menengah. Sektor industri kecil menengah merupakan sektor yang memiliki berbagai peran penting dalam perekonomian, salah satu diantaranya yang paling menonjol adalah perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Industri Kecil dan Menengah merupakan kunci untuk mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan karena IKM bersifat padat karya berbeda dengan industri besar yang tidak bisa menyerap banyak tenaga kerja karena proses produksinya sudah digantikan oleh mesin. Namun usaha Industri Kecil Menengah untuk bisa maju semakin sulit, hal ini dikarenakan banyaknya permasalahan yang terjadi pada Industri Kecil dan Menengah yang menghambat kemajuan industri itu sendiri. Pencapaian indikator kinerja jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin jauh melebihi dari target yang telah ditetapkan hal ini disebabbkan oleh kerena jumlah hari yang ditergetkan dalam penyelesaian izin usaha ditarget selama 5 hari kerja dan terealisasi hanya selama 3 hari kerja, pencapaian tersebut dipengaruhi oleh adanya Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati selain itu komitmen dari seluruh aparat pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal yang senantiasa memeberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang hendak mengurus izin. Indakor Kinerja Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan dapat terealisasi 100% oleh karena BPTSPM berkomitmen memberikan pelayanan yang prima dengan penanganan keluhan-keluhan hanya 1 hari. Mekanisme dari penanganan pengaduan tersebut mengacu pada Surat Keputusan Bupati Luwu Utara Nomor 188.4.45/3/I/2013 Tentang Mekanisme dan Alur Penanganan Pengaduan Pelayanan Perizinan Usaha, Non Perizinan usaha, Penanaman Modal. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 64

Uraian Berkembangn ya Investasi Swasta Sasaran 6 Indikator Kinerja Nilai investasi PMDN (Rp. 000) Jumlah informasi peluang usaha sector/bidang usaha unggulan (SPM) Jumlah promosi peluang penanaman modal (SPM) Satuan Target Realisasi Capaian % Rp. 99.746.8 76,- 119.700.06 9 120 Sektor - 4 - Kali - 4 - Pencapaian Sasaran 6 Sasaran Meningkatnya pelaku usaha melakukan kegiatan usaha terdiri dari 3 (tiga) Indikator Sasaran yaitu Nilai investasi PMDN ditarget pada tahun 2013 sebesar Rp. 99.746.876.000,- dapat terealisasi sebesar 119.700.069.000,- atau terjadi peningkatan 20% dari target yang telah ditetapkan atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 19.953.193.00,-. Dari ketiga indikator sasaran tersebut diatas terdapat dua indikator yang tidak memiliki target kinerja hal ini disebabkan oleh karena indikator kinerja Jumlah informasi peluang usaha sector/bidang usaha unggulan (SPM) dan Jumlah promosi peluang penanaman modal (SPM) tidak tertuang dlam Penetapan Kinerja BPTSPM Tahun 2013 tetapi seiring dengan berjalannya Tahun Anggaran 2013 indikator tersebut kemudian dikinerjakan berdasarkan target kinerja yang tertyuang dalam SPM BPTSPM Kabupaten Luwu Utara Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 65

Uraian Terwujudnya tata penyelenggar aan politik dan pemerintahan yang baik Sasaran 7 Indikator Kinerja Jumlah Partai Politik yang mendapatkan bantuan Jumlah Calon Kepala Desa yang mengikuti pengujian kepatuhan terhadap Pancasila dan UUD 1945 Jumlah LSM/ Ormas dan Partai Politik yang dipantau Jumlah Posko pengendalian Pilgub 2013 yang terbentuk Satuan Target Realisasi Capaian % Parpol 17 14 82 Desa 75 71 95 LSM dan Ormas 88 41 45 12 12 100 Pencapaian Sasaran 7 Terwujudnya tata penyelenggaraan politik dan pemerintahan yang baik yang terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu : Jumlah Partai Politik yang mendapatkan bantuan terealisasi sebanyak 14 (empat belas) Partai Politik dari taerget 17 Parpol dengan capaian 82%. Fasilitasi dan Verifikasi bantuan Keuangan Partai Politik yaitu terlaksananya fasilitasi dan verifikasi bantuan keuangan partai Politik terhadap 17 (tujuh belas) Partai Politik. Pada tahun 2013 Partai Politik yang akan mendapatkan bantuan keuangan yaitu 17 (tujuh belas) Partai Politik tetapi sampai dengan tanggal 31 Desember Partai Politik yang mengurus bantuan keuangan yaitu 14 (empat belas) Partai Politik ada 3 (Tiga) Partai Politik yang tidak mengajukan permohonan bantuan keuangan. Pengujian Kepatuhan calon Kepala Desa terhadap Pancasila dan UUD1945 yaitu terlaksananya pengujian kepatuhan calon kepala Desa terhadap Pancasila dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 66

UUD 1945 target 75 calon kepala Desa sampai dengan 31 desember 2013 calon kepala Desa yang mengikuti pengujian kepatuhan terhadap Pancasila dan Undang Undang 1945 sebanyak 71 calon kepala Desa. Pemantauan terhadap LSM/Ormas dan Parpol yaitu terlaksananya pemantauan terhadap LSM/Ormas dan Parpol dengan target 88 LSM/Ormas dengan realisasi 41 LSM/Ormas atau 46,59 persen hal ini disebabkan : (1) sebahagian sekretariat 0rmas/LSM sudah tidak diketahui keberadaannya atau berpindah alamat kantor (2) LSM/Ormas sebahagian tidak melaporkan kegiatannya. Suksesi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2013 yaitu terlaksananya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2013. Jumlah Pemilih terdaftar pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 sebanyak 223.892 0rang jumlah suara yang Sah sebanyak 149,162 sedang suara yang tidak Sah/yang tidak masuk 74,730 (Sumber data KPU Kab. Luwu Utara tahun 2013 ). Berdasarkan hasil rapat Pleno KPU Kabupaten Luwu Utara, hari senin tanggal 28 Januari 2013, telah memutuskan hasil perolehan suara definitif pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 di kabupaten Luwu Utara masing-masing sebagai berikut: 1. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur no urut (1). Atas nama Ir. H. Ilham Arif Sirajuddin, MM dan Ir. H. Abd. Azis Qahar Muzakkar, M.Si memperoleh suara sebanyak 74, 728 atau 50,10 persen 2. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur no urut (2). Atas nama DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si dan Ir. Agus Arifin Nu mag, M.Si memperoleh suara sebanyak 70, 074 atau 46,98 persen 3. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur no urut (3). Atas nama. H. Andi Rudanto Asapa, SH, LLM dan Drs. H. Nawir, MP memperoleh suara sebanyak 4, 360 atau 2,92 persen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 67

2. Pencapaian Kinerja Sasaran Misi 2 Misi 2 Mengembangkan sumberdaya manusia yang agamis, berdaya saing, sehat, bermutu, dan inovatif; Dalam mewujudkan misi tersebut maka pada tahun 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menetapkan 13 Sasaran yang terdiri dari 37 Indikator Kinerja. Capaian dari sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Uraian Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik Sasaran 8 Indikator Kinerja Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan Satuan Target Realisasi Capaian % Guru 285 296 104 Petugas masjid 3 3 100 Pencapaian Sasaran 8 Dari sasaran memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan beraklak baik dengan indikator sasaran Jumlah guru TPA, TPH dan TPK dan jumlah pembinaan Petugas mesjid yang Mendapatkan bantuan, target 285 Guru dan 3 Petugas Mesjid dapat Bupati Luwu Utara Drs. H. Arifin Junaidi, MM saat menyerahkan bantuan kepada Petugas Mesjid, Guru Agama dan Guru Mengaji Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 68

tercapai 104%, hal ini dikarenakan bantuan dana yang tersedia dapat diberikan kepada 296 Guru agama dan 3 Petugas Mesjid dapat tersalurkan dengan baik. Uraian Saling memahami, menghargai perbedaan menurut aturan yang berlaku Sasaran 9 Indikator Kinerja Jumlah pertemuan berkala Tim Koordinasi Forum Kerukunan umat beragama Satuan Target Realisasi Capaian % Pertem uan 4 4 100 Pencapaian Sasaran 9 Saling memahami, menghargai perbedaan menurut aturan yang berlaku dengan indikator kinerja Jumlah pertemuan berkala Tim Koordinasi Forum Kerukunan umat beragama dan Tertanganinya Konflik secara menyeluruh masing-masing dapat terealisasi 100% hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Kesbangpol dan Linmas melakukan Pertemuan berkala dengan Tim Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang dilaksanakan setiap triwulan dengan mempertemukan tokoh-tokoh umat beragama yang dalam Lingkup. Kabupaten Luwu Utara hal ini dilakukan guna untuk meningkatkan silaturrahmi antar umat beragama demi terjalinnya toleransi dalam menjalankan ibadah dari masing masing umat beragama yang tentram dan kondusip. Uraian Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat Sasaran 10 Indikator Kinerja Presentase Cakupan rawat jalan Presentase Cakupan rawat inap Satuan Target Realisasi Capaian % % 15 41,79 278 % 1.50 1.51 101 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 69

Presentase penduduk memiliki kesehatan yang jaminan Presentase Cakupan Penderita DBD yang ditangani Prevalensi gizi buruk pada balita Prevelensi gizi kurang pada balita % 100 100 100 % 100 100 100 % 4.5 2.01 223 % 13 9.15 142 Pencapaian Sasaran 10 Dari sasaran Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat terdapat 4 (empat) Indikator sasaran, dan terdapat 2 (dua) indikator yang melampaui target yang telah ditentukan, yaitu persentase cakupan rawat jalan dan persentase cakupan rawat inap. Hal ini disebabkan antara lain karena akses ke prasarana pelayanan kesehatan semakin baik, dimana prasarana pelayanan kesehatan tersebut seperti puskesmas pembantu, pos kesehatan desa (poskesdes), dan pondok bersalin desa (polindes) sudah tersedia di semua Desa / Kelurahan, kecuali di Desa pemekaran pada tahun 2012 yaitu Desa Sadar di Kecamatan Bone-Bone dan Desa Sumpira di Kecamatan Baebunta. Demikianpun dengan adanya program kesehatan gratis di puskesmas dan rumah sakit kelas III yang sumber dananya terdiri dari jamkesmas dari APBN dan jamkesda dari APBD Propinsi dan Kabupaten, dimana semua penduduk di Kabupaten Luwu Utara mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan sehingga cakupan kunjungan rawat jalan maupun rawat inap semakin meningkat. Oleh karena itu, masih banyak orang yang sakit di Kabupaten Luwu Utara melebihi target nasional 15 %. Ke depan diharapkan peningkatan kegiatan preventif dan promotif agar kunjungan ke sarana kesehatan semakin menurun yang pada akhirnya masyarakat di Kabupaten Luwu Utara meningkat status kesehatan masyarakatnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 70

Untuk prevalensi gizi buruk pada balita semakin menurun, begitupun dengan prevalensi gizi kurang yang semakin menurun. Hal ini didukung oleh adanya puskesmas Terapeutik Feeding Center ( TFC ) di Puskesmas Sukamaju dan Puskesmas Sabbang, adanya pemberian PMT pemulihan untuk kasus bawah garis merah (BGM) bagi keluarga miskin, dan konseling bagi orang yang tidak miskin ( non gakin ) dan pelacakan yang dilakukan oleh petugas gizi selama 2 (dua) kali. Uraian Berkembangn ya Layanan Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana Sasaran 11 Indikator Kinerja Cakupan pasangan Usia Subur yang istrinya di bawah usia 20 Cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif Cakupan anggota kelompok bina keluarga ber KB Cakupan PUS yang ingin ber KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need) Satuan Target Realisasi Capaian % % 3,9 5,0 78 % 79,3 72 91 % 70 93 133 % 5 5 100 Pencapaian Sasaran 11 Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja dimana terdapat dua indikator yang terealisasi melebihi target yang telah ditetapkan dan terdapat dua indikator yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang istrinya di bawa usia 20 Tahun menunjukkan bahwa tingkat perkawinan dini masih relative tinggi yang diakibatkan rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan ini didapatkan melalui PIK Remaja yang dibentuk dan dikelolah oleh siswa/pelajar Lingkup Kabupaten Luwu Utara. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 71

Adapun jumlah PIK remaja yang terbentuk sampai dengan Desember 2013 yakni 2 PIK atau hanya 0,02% dari total SMP dan SMA Kab. Luwu Utara. 2 PIK yang terbentuk yakni PIK remaja SMA Negeri I Bone-Bone kategori Tahap Tumbuh dimana PIK tersebut telah berhasil meraih Juara I Tingkat Nasional begitupun dengan PIK Remaja SMA Negeri 2 Masamba Tahap Tegak yang telah berhasil meraih Juara III Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Tabel 4.7 Data PUS Menurut Kelompok Umur dan Kecamatan Tahun 2013 Kelompok Umur (Tahun) No Kecamatan Jumlah <20 20-29 30-49 1. Sabbang 623 2269 31000 5992 2. Limbong 22 249 384 655 3. Baebunta 467 2649 4720 7836 4. Masamba 117 1304 2898 4319 5. Malangke 439 1551 3197 5187 6. Mappedeceng 185 1364 3250 4799 7. Sukamaju 222 2191 5419 7832 8. Bone-Bone 134 1053 3078 4265 9. Malangke Barat 106 1100 2712 3918 10. Rampi 12 224 266 502 11. Seko 50 937 1316 2303 12. Tana Lili 185 1206 2215 3606 Jumlah 2562 16097 32555 51214 Sumber : Badan KB dan PP Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 72

Gambar 4.1 Presentase PUS Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 Kelompok Umur 30-49 64% Kelompok Umur <20 5% Kelompok Umur 20-29 31% Dari data tersebut diatas dapat digambarkan bahwa Kelompok PUS menurut umur yang terbanyak ada pada Kecamatan Sukamaju sebesar 7.832 orang dengan rincian usia <20 Tahun sebanyak 222 orang, usia 20-29 Tahun sebanyak 2.191 orang dan usia 30-40 Tahun sebanyak 5.419 orang. Kelompok PUS paling sedikit terdapat pada Kecamatan Rampi yaitu hanya sebanyak 502 orang yang terdiri dari 12 orang Usia <20 Tahun, 224 Orang Usia 20-29 Tahun dan 266 orang Usia 30-49 Tahun. Selain itu dari presentase kelompok usia Pasangan Usia Subur (PUS) yang terbanyak terdapat pada kelompok usia 30-49 Tahun dengan Presentase 64% kemudian kelompok usia 20-29 Tahun dengen Presentase 31% dan kelompok usia PUS paling sedikit adalah Usia <20 Tahun dengan Presentase 5%. Pasangan Usia Subur (PUS) peserta KB aktif Tahun 2013 sebesar 36.695 atau sekitar 72% dari total PUS. Sedangkan target kinerja yang telaah ditetapkan dalam RKT sebesar 79,3% itu berarti capaian kinerja sebesar 91%. Jika dibandingkan dengan target nasional (65%) tercapai 111% atau telah melampaui target nasional. Hal ini menunjuk bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta KB cukup baik meskipun masih perlu dilakukan peningkatan pemahaman kepada masyarakat secara terus Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 73

menerus tentang pentingnya menjadi peserta keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi. Cakupan anggota Kelompok Bina Keluarga (BKB) ber KB merupakan sarana pembinaan keluarga untuk mencapai tujuan Keluarga Kecil Bahagia Sejahterah. Sampai pada Tahun 2013 jumlah kelompok Bina Keluarga sebesar 37 kelompok dengan anggota 867 orang. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa telah terdapat 807 orang yang telah menjadi peserta KB aktif atau sekitar 93%. Tabel 4.8 Kelompok BKB Menurut Kecamatan Status PUS dan Kesetaraan ber KB No. Kecamatan Jumlah Kelompok Jumlah Anggota Status PUS Kesetaraan ber KB 1. Sabbang 4 65 60 55 2. Limbong 2 54 54 40 3. Baebunta 4 86 73 69 4. Masamba 5 50 50 41 5. Malangke 2 98 98 89 6. Mappedeceng 5 125 125 125 7. Sukamaju 3 75 75 72 8. Bone-Bone 1 65 65 60 9. Malangke Barat 3 52 46 46 10. Rampi 3 46 44 44 11. Seko 3 35 30 20 12. Tana Lili 2 196 147 146 Jumlah 37 947 867 807 Sumber : Badan KB dan PP Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 74

Dari hasil pendataan keluarga tahun 2013 jumlah Pasangan Usia Subur yang tidak ingin lagi memiliki anak tapi tidak menjadi peserta KB sebesar 2.102 orang atau sekitar 4% dari total PUS. Target kinerja Tahun 2013 maksimal 5% dari jumlah PUS sedangkan terealisasi sebesar 4% atau capaian sekitar 125% artinya masyarakat yang tidak ingin anak lagi dan ingin menunda anak telah memiliki kesadaran yang cukup baik untuk menjadi peserta KB. Mereka lebih memilih menunda anak dengan cara menggunakan alat kontrasepsi dari pada dengan cara alami atau tradisional. Gambar 4.2 Masyarakat Non Peserta KB Berdasarkan Kecamatan Tahun 2013 Uraian Berkurangya Kasus Penyakit Menular Dan Sasaran 12 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % Presentase infeksi % 100 100 100 menular seksual yang ditangani Presentase % 80 40,07 50 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 75

Endemik penemuan penderita TBC BTA positif Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Presentase cakupan penemuan penderita diare % 100 100 100 % 100 100 100.00 Pencapaian Sasaran 12 Dari sasaran berkurangnya kasus penyakit menular dan endemik terdapat 4 (empat) Indikator sasaran, dimana 3 (tiga) indikator sasaran yang mencapai 100% dan satu indikator yang pencapaian hanya 50% yaitu persentase penemuan penderita TBC BTA Positif yang hanya mencapai 50%, hal ini disebabkan karena sasaran untuk insiden rate TB sangat tinggi yaitu 2.1% untuk tingkat nasional sehingga penderita TBC yang didapatkan di Kabupaten Luwu Utara masih rendah dari target yang ditetapkan. Namun demikian, tenaga pengelola TB di lapangan masih tetap melakukan penjaringan, namun yang didapatkan hanya sebanyak 40.07% dari 80% target yang ditetapkan. Hal lain yang positif mungkin karena memang penderita TBC di Kabupaten Luwu Utara tidak sebanyak dengan angka insiden rate yang telah ditetapkan secara nasional sehingga penemuan TBC positif masih rendah. Namun demikian, kinerja pengelola TB perlu ditingkatkan untuk menjaring semua penderita. Pengelolaan TB juga tidak seperti tahun sebelumnya yang masih dibantu dari dana Global Fund. Pada tahun 2013 dana global fund sudah tidak ada lagi dan dialihkan ke dana APBD kabupaten. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 76

Uraian Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah Sasaran 13 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % APM SD % 85,84 76,47 89,09 APM SMP % 96,60 69,81 72,26 APM SMA/SMK % 97,08 60,62 62,45 Angka Melek Huruf % 93 87,81 94,42 Pencapaian Sasaran 13 Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan Menengah merupakan sasaran kinerja yang dikinerjakan oleh Dinas Pendidikan yang terdiri dari 4 (empat) Indikator Kinerja yaitu Angka Partisipasi Murni (APM) SD, Angka Partisipasi Murni SMP, Angka Partisipasi Murni SMA/SMK dan Angka Melek Huruf dengan analisis pencapaian sebagaiberikut : 1. Angka Partisipasi Murni (APM) SD. Angka Partisipasi Murni (APM) digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah dasar yang bersekolah jenjang pendidikan tersebut. Makin tinggi APM berarti makin banyak anak usia sekolah dasar yang bersekolah disuatu daerah, atau makin banyak anak usia di luar kelompok usia sekolah dasar di tingkat pendidikan sekolah dasar. APM pada suatu jenjang pendidikan diperoleh dengan membagi jumlah siswa sekolah dasar atau penduduk Bupati Luwu Utara Drs. H. Arifin Junaidi, MM saat menyerahkan Bantuan Bea Siswa bagi Siswa-Siswi berprestasi usia sekolah dasar yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 77

yang berkaitan dengan jenjang sekolah dasar tersebut. APM SD adalah jumlah penduduk usia 7-12 tahun yang sedang bersekolah di tingkat SD dibagi dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Pada tahun 2013 jumlah anak usia 7-12 tahun adalah sebanyak 46.261 anak dan anak yang berusia 7-12 tahun yang bersekolah di SD sebanyak 35.377 orang. 2. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP. Pada tahun 2013 jumlah anak usia 13-15 tahun adalah sebanyak 19.475 anak dan anak yang berusia 13-15 tahun yang bersekolah di SMP sebanyak 13.595 orang. Sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 69,81%. 3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK. Pada tahun 2013 jumlah anak usia 16-18 tahun adalah sebanyak 15.395 anak dan anak yang berusia 16-18 tahun yang bersekolah di SMA/SMK sebanyak 15.395 orang. Sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 60,62%. 4. Meningkatnya Angka Melek Huruf. Meningkatnya angka melek huruf diukur dengan melihat peningkatan angka melek hurufdari tahun 2013 dibandingkan dengan angka melek huruf pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 menurut data dari BPS angka melek huruf penduduk usia di atas 15 tahun adalah sebesar 244.752 sedangkan pada tahun 2013 menurut data dari BPS angka melek huruf penduduk usia di atas 15 tahun adalah sebesar 261.725 orang. Sehingga nilai realisasi indikator kinerja adalah sebesar 93,51. Berdasarkan data yang dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (94,42%). Kondisi ini sudah sangat baik karena telah mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, akan tetapi untuk lebih meningkatkan hasil maka diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara agar tidak ada lagi penduduk di Kabupaten Luwu Utara yang buta huruf. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 78

Uraian Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah Sasaran 14 Pencapaian Sasaran 14 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % Angka Kelulusan SD Siswa 7.253 7.253 100 Angka Kelulusan SMP Angka Kelulusan SMA/SMK Siswa 6.350 6.350 100 Siswa 3.674 3.674 100 Sasaran Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 3 (tiga) Indikator kinerja yang kesemuanya dapat terealisasi 100% analisis capaian dari indicator tersebut sebagai berikut. 1. Angka Kelulusan Sekolah Dasar (SD) Angka kelulusan suatu jenjang pendidikan tertentu diukur dari berapa banyak siswa pada jenjang tersebut yang lulus pada ujian nasional dibandingkan dengan berapa banyak siswa yang mengikuti ujian nasional pada jenjang pendidikan tersebut. Semakin tinggi angka kelulusan menunjukkan semakin banyaknya siswa yang lulus pada suatu jenjang pendidikan dan mengindikasikan bahwa mutu siswa pada jenjang pendidikan tersebut sudah berada pada kategori baik. Pada tahun 2013 untuk tingkat SD jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak 7253 siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak 7253 siswa. Sehingga persentase realisasinya adalah sebesar 100%. Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%). Kondisi ini sudah sangat baik, namun harus lebih ditingkatkan lagi pada tahun mendatang mengingat standar kelulusan ditiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga angka kelulusan ditiap tahun dapat mencapai 100% (lulus semua). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 79

2. Angka Kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pada tahun 2013 untuk tingkat SMP jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak 6.350 siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak 6.350 siswa. Sehingga persentase realisasinya adalah sebesar 100%. Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan bahwa persentase pencapaian kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%). Kondisi ini sudah sangat baik, namun harus lebih ditingkatkan lagi pada tahun mendatang mengingat standar kelulusan ditiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga angka kelulusan ditiap tahun dapat mencapai 100% (lulus semua). 3. Angka Kelulusan Sekolah Menengah dan Kejuruan (SMA/SMK) Pada Tahun 2013 untuk tingkat SMA/SMK jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional adalah sebanyak 3.674 siswa dan yang siswa yang lulus ujian nasional adalah sebanyak 3.674 siswa. Sehingga realisasinya sebesar 100%. persentase Berdasarkan adalah data yang ada dapat disimpulkan persentase pencapaian bahwa kinerja untuk indikator ini berada pada kategori BAIK (100%).Kondisi ini sudah sangat baik, Bupati Luwu Utara Drs. H. Arifin Junaidi, MM pada saat menghadiri peresmian Sekolah dan Pelantikan Taruna/Taruni SMKN 1 Malangke namun harus lebih ditingkatkan lagi pada tahun mendatang mengingat standar kelulusan ditiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. untuk itu diperlukan upaya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 80

lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga angka kelulusan ditiap tahun dapat mencapai 100% (lulus semua). Uraian Meningkatnya Minat Baca Masyarakat Sasaran 15 Indikator Kinerja Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan Jumlah pustaka Jumlah pustaka bahan ragam Jumlah perpustakaan sekolah dan desa yang aktif Satuan Target Realisasi Capaian % Orang 8.000 8.551 106 Exp 4.000 4.036 101 Jenis 3 3 100 Perpust akaan 100 100 100 Pencapaian Sasaran 15 Meningkatnya minat baca masyarakat yang terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran dimana terdapat 2 (dua) indicator sasaran yang melebihi target yaitu Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan dan jumlah bahan pustaka. Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan dapat melebihi target yang ditetapkan oleh karena populasi yang menjadi target pelayanan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sampai Tahun 2015 sebanyak 10.000. pada Tahun 2011 jumlah pengunjung mengalami penurunan yang sangat signifikan dari 5.165 orang pada Tahun 2010 menjadi 1.769 orang pada tahun 2011. Jumlah pengunjung pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah kembali mengalami peningkatan pada Tahun 2012 yaitu sebanyak 6.233 orang dari target jumlah pengunjung pada Tahun 2012 sebesar 7.000 orang. Untuk Tahun 2013 jumlah pengunjung mengalami peningkatan sebesar 6,9% dari target 8.000 orang dengan realisasi sebesar 8.551 orang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 81

9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 Gambar 4.3 Target dan Realisasi Jumlah Pengunjung Perpustakaan Tahun 2010-2013 0 2010 2011 2012 2013 TARGET REALISASI Jumlah bahan pustaka dapat terealisasi sebesar 4.036 eksamplar dari target 4.000 eksamplar. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk memenuhi keinginan pengunjung mendapatkan beragam pilihan bahan pustaka. Hal ini dilakukan untuk memotivasi masyarakat/pelajar untuk kembali berkunjung ke perpustakaan, dan langkah ini dinilai cukup berhasil dan mampu meningkatkan kembali jumlah pengunjung. Uraian Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan Dan Keahlian Tenaga Kerja Sasaran 16 Indikator Kinerja Peningkatan Profesionalisme tenaga kerja kepelatihan dan instruktur Satuan Target Realisasi Capaian % Jumlah Instrukt ur 6 6 100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 82

Jumlah masyarakat yang mendapatkan informasi tenaga kerja dan peluang pasar kerja Kecama tan 12 12 100 Pencapaian Sasaran 16 Dari sasaran Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan dan Keahlian Tenaga Kerja dengan 2 (empat) Indikator Sasaran yang kesemuanya dapat terealisasi 100%. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Kantor Latihan Kerja melaksanakan 14 jenis pelatihan diantaranya : 1. Pelatihan Las Listrik 2. Automotif Mobil 3. Automotif Motor 4. Meubeler Kayu 5. Tata Rias Salon 6. Elektronik 7. Instalasi Listrik dan Pendingin 8. Pelatihan Menjahit 9. Aneka Kerajinan 10. Komputer 11. Servis Hp/ Alat Komunikasi 12. Prosesing Hasil Pertanian/Laut 13. Laboratorium Quality Control 14. Laboratorium Bahasa Asing Masing-masing dari jenis pelatihan yang diadakan pada kantor latihan kerja kab. Luwu Utara memiliki Instruktur. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 83

Uraian Berkembang nya pusatpusat penelitian dan inovasi Sasaran 17 Indikator Kinerja Jumlah penelitian terapan Jumlah penelitian unggulan Satuan Target Realisasi Capaian % Jenis 1 1 100 Jenis 1 1 100 Pencapaian Sasaran 17 Berkembangnya pusat-pusat penelitian dan inovasi terdapat 2 (dua) dengan indikator kinerja yang akan dicapai yaitu : 1) Jumlah penelitian terapan; dan 2) Jumlah penelitian unggulan. Dari kedua indikator kinerja diatas masing-masing terealisasi 100% hal tersebut disebabkan karena Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) telah menghasilkan Peningkatan Kapasitas Teknis Pengelolaan Sistem Informasi yang berbasis WEB Uraian Berkembangn ya Organisasi dan Lembaga Masyarakat Sasaran 18 Indikator Kinerja Jumlah lembaga Organisasi Masyarakat Satuan Target Realisasi Capaian % UPM, RTS, 171, 17.383 171, 17.383 100 Pencapaian Sasaran 18 Berkembangnya organisasi dan lembaga masyarakat dengan indikator sasaran Jumlah lembaga organisasi masyarakat yang ditargetkan pada tahun 2013 sebanyak 171 UPM dan 17.383 RTS dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan target yang telah ditentukan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 84

Uraian Berkembangn ya solidaritas, kerjasama dan kemitraan antar kelompok masyarakat Sasaran 19 Indikator Kinerja Jumlah kegiatan bersama antar kelompok masyarakat Jumlah kerjasama keagamaan dengan instansi terkait dalam teknik pencegahan kejahatan Tertanganinya konflik secara menyeluruh Satuan Target Realisasi Capaian % Klp 1971 1500 98% Instansi 4 4 100 Kecamat an 12 12 100 Pencapaian Sasaran 19 Berkembangnya solidaritas, kerjasama dan kemitraan antar kelompok masyarakat yang terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu : Berkembangnya solidaritas, kerjasama dan kemitraan antar kelompok masyarakat dengan indikator jumlah kegiatan bersama antar kelompok masyarakat dengan Target 1971 Klp dan realisasi 1500 Klp. Selain melakukan kegiatan bersama antar kelompok masyarakat Pemerintah Daerah juga melakukan peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan yaitu terjalinnya kerjasama antara unsur muspida dengan Badan Kesbang, Politik dan Linmas dalam hal terlaksananya Deteksi Dini Mastrada secara berkala keseluruh Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Luwu Utara Pemerintah Daerah juga melakukan membentuk Tim Terpadu Penanganan konflik dan gangguan Keamanan dalam Negeri. Kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang dilaksanakan berdasarkan Inpres RI No. 2 Tahun 2013 tentang penenganan terpadu gangguan keamanan dalam Negeri. Kegiatan ini Melibatkan Pemda aparat TNI/Polri, LSM, Pemerintah Desa dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 85

Uraian Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembanguna n Sasaran 20 Indikator Kinerja Jumlah kelompok masyarakat yang ikut musrembang Satuan Target Realisasi Capaian % Kelomp ok 5 5 100 Pencapaian Sasaran 20 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dengan indikator kinerja jumlah kelompok masyarakat yang ikut musrembang telah terealisasi 1005 hal ini disebabkan oleh aspek kehadiran dan partisipasi pemangku kepetingan dalam forum Musrenbang baik ditingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten terdapat 5 kelompok partisipasi pemangku kepetingan hadir dalam menyampaikan aspirasinya, kita berharap bahwa pada tahun 2013 partisipasi para pemangku kepentingan baik yang langsung maupun tidak langsung memperoleh manfaat dan dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan angka partisipasinya dengan capaian 100%. 3. Pencapaian Kinerja Sasaran Misi 3 Misi 3 Membangun Infrastruktur Yang Memadai, Merata Dan Terpadu Dalam mewujudkan misi tersebut maka pada tahun 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menetapkan 3 Sasaran yang terdiri dari 13 Indikator Kinerja. Capaian dari sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 86

Uraian Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil Sasaran 21 Indikator Kinerja Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik Presentase rumah tinggal yang bersinitasi Rumah tangga penggunaan air bersih Jumlah KK/ Desa pengguna Air Bawah Tana Persentase desa dengan akses listrik Presentase RE Ketenaga listrikan Per-Desa Jumlah pembangkit listrik Satuan Target Realisasi Capaian % % 70 70 100 % 63 64 102 % 70 70 100 KK/ Desa 150/10 183/10 122 % 77.49 54.43 70 % 82.52 92.30 111 Unit 3 1 33 Pencapaian Sasaran 21 Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil dengan 7 (tujuh) Indikator Kinerja masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk sasaran Tersediannya prasarana dan sarana dasar di daerah perdesaan dan daerah terpencil dikinerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertambangan dan Energi. Khusus untuk Dinas pekerjaan umum ada beberapa kendala yang dialami, kendala tersebut baik dari dalam organisasi maupun kendala yang bersumber dari pihak ketiga atau mitra kerja para penyedia jasa konstruksi yang belum mampu menyelesaikan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya karena beberapa kendala yang mendasar antara lain : 1) Perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (perubahan APBD), terlambat dilaksanakan. Kondisi ini menyebabkan tidak dapatnya dilaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 IV - 87