Kurikulum, Materi Belajar & Pola Kegiatan Homeschooling

dokumen-dokumen yang mirip

Pola Kegiatan Keseharian - 1

HOMESCHOOLING PRIMAGAMA SEKOLAH BERBASIS BAKAT DAN MINAT

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI SI OTAK KANAN DAN SI OTAK KIRI. Suzanna Romadhona ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

Pengembangan Berbasis Minat-Bakat

Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja. Wita Hardiyanti. Dona Eka Putri, Psi, MPsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

Materi Webinar.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

SEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF, MENGOPTIMALKAN POTENSI OTAK 1

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BASIC & LEGALITAS HOMESCHOOLING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Ini sudah tahun dan kita masih bangga

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Melindungi Anak Dari Konten. Yayasan Kita dan Buah Hati

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENGENALI POTENSI DIRI

2

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pendidikan bahasa ada empat keterampilan berbahasa yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tradisional kerap kali memosisikan guru sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan persaingan hidup yang semakin tinggi. Tanpa pendidikan sama sekali

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

PROSPEKTUS KERJASAMA KEMITRAAN/WARALABA HOMESCHOOLING PRIMAGAMA 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silma Ratna Kemala, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. khususnya orang tua juga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB III ANALISA MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. bila dimanfaatkan dengan maksimal akan menghasilkan penemuan-penemuan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak dari kehidupan bermasyarakat kita tidak terlepas dari polapola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia terlahir dengan karunia berupa kecerdasan. Kecerdasan

BAB II DASAR-DASAR TEORI

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. diperolehnya. Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

SOFT SKILLS INSTITUTE Training Coaching - Consulting. STIFIn LEADERSHIP#2. Masduki Asbari, ST., MM., CH., CHt., CMH., CBA., CHRM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Otak manusia pada rentang usia 0 hingga 6 tahun dapat dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dari pembelajaran. penting dalam membangun kompetensi peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB II BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN DAN SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

Rasmitadila 1a. (Diterima: ; Ditelaah: ; Disetujui: ) ABSTRACT ABSTRAK

Desain dan Pengembangan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Transkripsi:

Kurikulum, Materi Belajar & Pola Kegiatan Homeschooling

Materi Pembahasan Apa kurikulum untuk homeschooling? Apa pilihan yang tersedia? Materi belajar yang digunakan apa? Di mana bisa memperoleh materi belajar? Apa kegiatan anak homeschooling setiap hari? Bagaimana memfasilitasi minat dan bakat anak?

Kurikulum Homeschooling Model homeschooling terstruktur Model school-at-home Panduan cakupan materi (scope) & urutan belajar (sequence) Setiap negara punya kurikulum Satu negara bisa punya lebih dari satu kurikulum Kurikulum bisa per pelajaran atau seluruh pelajaran

Kurikulum Homeschooling Usia Dini Unschooling Tidak ada kurikulum Lingkungan berkualitas Checklist & parameter perkembangan anak Kurikulum PAUD Peraturan Mendiknas nomor 58/2009 Standar isi Kurikulum luar Early Years Foundation Stage (UK): https://www.gov.uk/early-years-foundationstage Sonlight Preschool: http://www.sonlight.com/homeschool/preschool-curriculum/

Kurikulum Homeschooling Usia Sekolah Tergantung desain pendidikan keluarga Per mata pelajaran vs. paket Kurikulum nasional Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum 2013 Cambridge Curriculum: www.cie.org.uk Kurikulum Charlotte Mason: https://www.amblesideonline.org/curriculum.shtml Daftar kurikulum: http://www.hslda.org/highschool/curriculum.asp

Tips Praktis Kurikulum Kurikulum mengikuti visi pendidikan keluarga. Jika akan mengikuti ujian Kesetaraan (Paket A, B, C), gunakan kurikulum nasional. Gunakan pendekatan praktis menggunakan bahan ajar. Seimbangkan antara ideal dan praktek di lapangan. Jika tidak benar-benar yakin, jangan investasi paket kurikulum. Anda boleh membuat kurikulum sendiri.

Materi Belajar Homeschooling Materi belajar diturunkan dari kurikulum. Materi belajar sekolah: Buku sekolah elektronik. Buku pelajaran. Video & TV : http://video.kemdikbud.go.id/ Materi online Matematika: IXL, MEP Bahasa Inggris: Starfall, Reading Eggs, Raz Kids Khan Academy: https://www.khanacademy.org/ Zenius: https://www.zenius.net/

Tips Materi Belajar Materi belajar berlimpah, yang penting adalah arah dan tujuan yang ingin diraih. Jangan mudah terpesona oleh kecanggihan orang lain. Sedapat mungkin gunakan materi yang ada di sekitar. Materi online membantu mempermudah proses belajar. Materi belajar bukan hanya mata pelajaran Soul Body Mind Keseharian: komunikasi, empati, melayani, tanggung jawab Dunia nyata: life skills, melayani, kontribusi, profesional

Pola Kegiatan Anak Homeschooling "When you teach less, the children will learn more ~ John Holt Perkembangan otak anak berbeda, sesuai usia. Otak reptil : rasa aman & keselamatan, tanpa rasa & nalar Otak limbik/mamalia: perkembangan emosi Neokorteks: bahasa, analisis, kreatif Perkembangan setiap anak berbeda. Kegiatan alami vs. terstruktur. Kegiatan diam vs. gerak fisik. Kegiatan maya vs. dunia nyata.

Pola Kegiatan HS Anak Usia Dini Otak bayi tak dapat belajar sampai dia merasa aman. ~ John Medina, Brain Rules for Baby Bertumbuh dengan cepat: syaraf otak, fisik, dan mental. Bentuk alamiahnya: bergerak, tidak fokus, eksplorasi Fokus pada rasa aman dan nyaman. Eksplorasi, menapaki perkembangan, kebiasaan baik. Kejelasan aturan/nilai. Bukan pelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung).

Sarana Kegiatan Anak Usia Dini Mengobrol. Membaca buku. Bermain dengan alat peraga & mainan Kegiatan fisik, bahasa, & seni. Membangun kebiasaan baik & memberikan struktur. Kegiatan di rumah. Mengeksplorasi dunia Memperkaya minat anak. Melibatkan pada kegiatan orangtua.

Pola Kegiatan HS Usia Sekolah Tersambungnya syaraf otak kiri & kanan. Visual & logika mulai berkembang. Kemampuan konseptual berkembang. Membangun inisiatif. Kegiatan mulai terstruktur. Belajar tak dibatasi ruang & media. Belajar melalui keseharian dan dunia nyata.

Sarana Kegiatan Anak Usia Sekolah Buku. Materi online. Game & Aplikasi. Kegiatan keseharian. Proyek kegiatan. Blogging. Fieldtrip. Klub kegiatan.

Pola Kegiatan HS Remaja Pembentukan identitas diri. Berteman dan mengeksplorasi dunia luas. Tips: Berikan ruang yang cukup luas. Pola komunikasi semakin horizontal. Kesempatan menekuni hobi/minat.

Sarana Kegiatan HS Remaja Klub kegiatan. Kursus minat/hobi. Komunitas kegiatan. Buku. Materi online. Proyek kegiatan.

Tips Kegiatan Homeschooling Pendidikan adalah mengeluarkan potensi anak. Bangun ruang anak untuk aktif sejak dini. Berikan koridor nilai tentang boleh dan tidak boleh, baik dan buruk. Lakukan proses negosiasi dan kesepakatan bersama anak untuk proses pengambilan keputusan. Ajarkan konsekuensi atas pilihan-pilihan yang mereka lakukan. Ajarkan budaya: kerendahan hati, keingintahuan, kerja keras, konsistensi, tanggung jawab.

Pengembangan Minat & Bakat Minat = rasa ketertarikan, dipengaruhi eksternal Sukacita Dikerjakan berulang Dengan daya tahan (endurance) Bakat = internal, karunia Tuhan Kualitas karya/output Kecepatan belajar Kapasitas bertumbuh Ideal = MINAT + BAKAT

Tantangan Pengembangan Minat & Bakat Anak tidak menunjukkan minat tertentu pengaruh karakter anak, budaya keluarga "Anak diesel" -jangan panik, jangan memaksa, santai, tidak menghakimi, beri ruang pada anak amati, tanyakan, fasilitasi Minat berubah-ubah wajar, sampai remaja Minat konsumtif Kelola dengan kesepakatan Jadikan pintu masuk Perluas minat & perhatian Minat, tapi tak berbakat keberhasilan adl 1% bakat 99% kerja keras

Memfasilitasi Minat Anak Peduli terhadap yang dilakukan anak kegiatan sukacita, kegiatan diulang, tekun, inisiatif Apresiasi kegiatan anak mulai dari hal sederhana, bukan hadiah, perhatian (ketekunan, kerja keras, inisiatif) Fasilitasi minat Anak meningkatkan kualitas: sikap/mental, wawasan, keterampilan les, pameran, kolaborasi, kompetisi Paparkan pada berbagai hal sejak dini sampai remaja untuk memperluas sudut pandang buku, film, tokoh, pameran, kegiatan

Mengenali Bakat Anak Proses lebih sulit, membutuhkan pengamatan. Pengenalan terhadap kekuatan anak (strength). Berhubungan dengan bidang kegiatan atau karakter/sifat unik. Berkaitan kualitas output amati jenis kecerdasan anak (bisa satu atau beberapa) Kecerdasan majemuk: logika, bahasa, tubuh, imaji, intrapersonal, interpersonal, musik, alam, Amati kecepatan belajar Kapasitas belajar

Tips Pengembangan Minat & Bakat Sediakan lingkungan keluarga yang kondusif bagi anak untuk tampil apa-adanya. Apresiasi minat & kegiatan anak. Dampingi dan bertumbuh bersama. Paparkan dan kenalkan, bukan menyeleksi. Selalu lihat sisi lain pada setiap tahapan pengembangan minat & bakat.

Tanya - Jawab

Education is about being empowered to learn rather than about being dependent on the teacher for acquiring knowledge and skills