2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih

I. PENDAHULUAN. Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama guna mencapai tujuan. pada keeksistensian perusahaan itu sendiri (Suandi:2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perekonomian dunia yang semakin meningkat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit merupakan salah satu sektor yang penting keberadaannya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. itulah dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan. Ketika seseorang. mungkin untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

Sumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk Gambar 1.1 Logo perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membuat iklim usaha menjadi semakin kompetitif, demikian pula di

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini, iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara menerapkan prinsip good governance dengan mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service

BAB I PENDAHULUAN. Efektifitas suatu perusahaan tergantung dari berbagai faktor salah satunya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. dirinya guna menemukan dan mengembangkan jati dirinya masing-masing. Untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

Bab I. Pendahuluan. menunjang keefektifan fungsi-fungsi organisasi, terutama dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB1 PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat pada masa sekarang. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan yang semakin cerdas, sadar harga, dan banyak menuntut. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya pasar bebas AFTA (Asean Free Trade Area) juga NAFTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daya saing suatu negara secara global menurut World Economic Forum (WEF) adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Laporan daya saing yang diterbitkan WEF pada tahun 2013 mengurutkan Indonesia berada di posisi 38 dari 148 negara dan berada di posisi ke-5 di wilayah Asia Selatan dan ASEAN (www.kemenkeu.go.id, 2014). Hal ini berarti kemampuan bersaing Indonesia belum dapat dikategorikan baik. Pengusaha Indonesia dalam menghadapi tantangan global yang penuh persaingan termasuk tantangan AFTA (Asean Free Trade Agreement) ) dituntut untuk terus menerus meningkatkan daya saing dalam menjalankan bisnis secara profesional guna memenangkan kompetisi termasuk dengan produk yang berasal dari negara lain. Konsep superior value digunakan perusahaan dalam bisnis untuk mencapai keunggulan ulan bersaing (competitive advantage) yaitu memiliki sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain. Dewasa ini perusahaan harus memahami bahwa manajemen sumber daya manusia harus menjadi bagian dari rencana strategis perusahaan dalam mencapai target yang telah ditentukan. Memiliki SDM yang berkualitas dan profesional adalah syarat mutlak untuk bisa memenangkan persaingan. SDM yang kompeten 1

2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menjadi empat elemen dasar yaitu elemen pengetahuan, elemen keterampilan, elemen interpersonal, dan elemen intrapersonal. Elemen pengetahuan dan keterampilan dikenal dengan hard skill, sedangkan elemen interpersonal dan intrapersonal lebih dikenal dengan soft skills (Aprinto dan Arisandy, 2013:35). Kinerja pegawai adalah kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu dengan keahlian tertentu. Dengan demikian kinerja karyawan tidak akan terlepas dari kompetensi karyawan tersebut. Faktor penting yang menentukan kinerja karyawan dan kemampuan organisasi asi beradaptasi dengan perubahan lingkungan diantaranya adalah kepemimpinan mpinan (leadership). Kepemimpinan menggambarkan hubungan antara pemimpin pin (leader) dengan yang dipimpin (follower) dan bagaimana seorang pemimpin pin mengarahkan follower akan menentukan sejauh mana follower mencapai tujuan atau harapan pimpinan. Pemimpin mengembangkan dan mengarahkan potensi dan kemampuan bawahan untuk mencapai bahkan melampaui tujuan organisasi. Pemimpin yang memahami pekerjaan yang harus diembannya serta memahami ami karakteristik bawahannya, akan dapat memberikan bimbingan, dorongan, serta motivasi kepada seluruh anggotanya untuk mencapai tujuan. Jika hal ini berhasil dilakukan maka pemimpin akan mampu meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini selaras dengan banyak penelitian yang menegaskan faktor kepemimpinan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan.

3 Perusahaan dituntut untuk selalu adaptif terhadap segala perubahan dalam upayanya mencapai target perusahaan. Hal ini akhirnya memaksa perusahaan untuk terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Saat organisasi memantapkan diri untuk mengadakan perubahan, hal utama yang akan menjadi fokus perubahan adalah perubahan di dalam internal organisasi. Perubahan di dalam internal organisasi asi berkaitan dengan sumber daya manusia, kebijakan organisasi, ataupun keadaan situasional di perusahaan tersebut. Salah satu hal penting terkait hal ini adalah kualitas kehidupan kerja atau quality of work life yang merupakan iklim kerja dan/atau iklim organisasi yang diciptakan dan dikembangkan secara sengaja dalam arti berencana encana dan sistematik untuk menimbulkan perasaan dilindungi, senang dan puas selama bekerja (Nawawi, 2006:217). Kualitas kehidupan kerja yang diselenggarakan secara efektif akan menciptakan dan mengembangkan loyalitas yang tinggi pada pemimpin dan organisasinya. Karyawan yang merasa puas, berkomitmen, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik akan lebih bersedia untuk memenuhi tujuan organisasi dan memberikan pelayanan an sepenuh hati, sehingga akan mendukung efektivitas dan kinerja organisasi. Pembahasan asan tentang kepuasan kerja tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa kepuasan kerja karyawan dapat dicapai apabila semua harapannya dapat dipenuhi dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. (Handoko dalam Sutrisno, 2009:79). PT Provis Garuda Services adalah perusahaan yang bergerak di bidang facility services dan penyedia tenaga kerja. Salah satu unit bisnis yang dimiliki adalah cleaning services. Persaingan dunia usaha cleaning services saat ini sudah ketat.

4 Terlebih lagi setelah pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengeluarkan Permenaker No. 19 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa pekerjaan penunjang yang dapat diserahkan ke pihak ketiga adalah usaha pelayanan kebersihan (cleaning services), usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering services), usaha tenaga pengamanan (security services), usaha jasa penunjang ng di pertambangan dan perminyakan, serta usaha penyediaan angkutan pekerja/buruh. Saat ini perusahaan penyedia jasa cleaning services bermunculan dari mulai yayasan, perusahaan berbadan hukum CV hingga perusahaan multinasional. Tuntutan dunia usaha saat ini mengharuskan perusahaan fokus kepada bidang utamanya (core business) dan menyerahkan pekerjaan pendukung seperti cleaning services kepada pihak lain. Cleaning services adalah bidang usaha yang sangat mengandalkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat serta pengelolaan SDM yang profesional untuk memenangkan persaingan dan memberikan mberikan pelayanan yang memuaskan sehingga portofolio bisnis dapat terus berkembang. bang. Kinerja karyawan cleaning services menjadi penentu utama apakah kepuasan pelanggan dapat tercapai. Kinerja karyawan cleaning services PT Provis Garuda Services dinilai belum memuaskan. Hal ini ditandai dengan fenomena-fenomena sebagai berikut : a. Berdasarkan survey kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh PT Provis Garuda Services, terlihat bahwa tingkat kepuasan pelanggan belum mencapai target yang ditentukan. Hal ini mengindikasikan bahwa pelayanan yang diberikan belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Beberapa hal yang menjadi sorotan

5 adalah kualitas kebersihan, kualitas pengawas, dan kualitas karyawan cleaning services. Hal ini terlihat dari rekapitulasi hasil survey yang dilakukan pada tahun 2014 berikut ini : Tabel 1.1 Rekapitulasi Hasil Survey Kepuasan Customer No Poin Penilaian Baik Cukup Kurang 1 Kualitas Kebersihan a. Lobby 22% 40% 38% b. Toilet 28% 30% 42% c. Kaca 18% 45% 37% d. Ruang Kerja 23% 45% 32% 2 Petugas Cleaning Service a. Penampilan 36% 44% 20% b. Kerajinan 21% 36% 43% c. Keramahan 36% 39% 25% 3 Pengawas a. Penampilan 37% 31% 32% b. Kerajinan 31% 43% 26% c. Keramahan 42% 37% 21% Sumber : PT Provis Garuda Services Berdasarkan hasil survey di atas dapat terlihat bahwa rata-rata nilai kurang untuk Kualitas as Kebersihan masih di atas 30%. Sementara itu hasil survey untuk poin Kerajinan menunjukkan 43% customer tidak puas. Hal ini mengindikasikan adanya permasalahan dengan kinerja karyawan cleaning service. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah kepemimpinan pengawas dimana dapat terlihat dari poin kerajinan, hanya 31% pengawas yang dinilai baik oleh klien. Kerajinan pengawas dalam hal ini dikaitkan dengan kemampuan dan kemauan pengawas dalam

6 melakukan pengawasan di lapangan serta melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan pemimpin kepada bawahannya. b. Permasalahan lain yang dihadapi oleh internal perusahaan adalah kinerja cleaning service yang salah satunya terlihat dari persentase ketidakhadiran selama periode Januari 2014 Juni 2014 yang mencapai rata-rata 5,42 % atau 10 orang tidak hadir per hari. Target ketidakhadiran setiap bulannya adalah di bawah 3%. Data jumlah hari dalam tabel di bawah ini adalah total hari ketidakhadiran seluruh petugas cleaning service selama 1 bulan. Tabel 1.2 Rekapitulasi Ketidakhadiran Bulan Januari Juni 2014 No Bulan Jumlah Hari Ketidakhadiran Cleaner per Bulan % 1 Januari 312 5,58% 2 Februari 338 6,05% 3 Maret 260 4,65% 4 April 390 6,98% 5 Mei 208 3,72% 6 Juni 312 5,58% Sumber : PT Provis Garuda Services c. Karyawan awan kurang memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Hal ini terlihat dari kondisi dimana karyawan harus seringkali diberikan perintah untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan secara rutin. d. Hasil pekerjaan tidak mencapai standar yang diharapkan. Pembersihan tidak dilakukan dengan detail. e. Karyawan bekerja dengan lambat

7 Kurangnya kepuasan kerja karyawan diduga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menjadi kurang maksimal. Hal-hal yang terjadi di lapangan adalah : a. Karyawan tidak menunjukkan semangat dalam melakukan pekerjaaannya. b. Banyaknya karyawan yang mengeluh atas berbagai macam hal. c. Munculnya sikap ketidakpedulian terhadap pekerjaan. Faktor lain yang diduga menjadi permasalahan adalah kurangnya kepemimpinan dari pengawas. as. Fenomena yang terjadi terkait hal ini adalah : a. Hasil dari survey kepuasan pelanggan yang menunjukkan kerajinan pengawas hanya 31% yang dinilai baik. Pengawas belum dapat menjadi teladan bagi bawahannya. b. Laporan dari Operations Manager yang menyatakan bahwa berdasarkan inspeksi area dan kunjungan kepada klien, kualitas kepemimpinan pengawas dinilai masih kurang c. Sikap apatis yang ditunjukkan terhadap pengawas di lapangan. d. Kualitas kebersihan tidak meningkat meskipun pengawas setiap hari berada di lapangan. Fenomena lain yang terjadi di lapangan adalah terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan Kualitas Kehidupan Kerja seperti : a. Dugaan kurangnya rasa kebanggaan terhadap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini dimungkinkan karena banyak karyawan cleaning services yang terpaksa bekerja

8 sebagai cleaning services karena tidak ada pekerjaan lain. Pekerjaan cleaning services masih dianggap sebagai pekerjaan rendahan. b. Kurangnya kesempatan untuk berkarir yang dikarenakan kurang pesatnya pertumbuhan divisi cleaning services (di bawah 5%) sehingga tidak adanya peluang bagi karyawan cleaning services untuk dipromosikan. Berdasarkan rkan kondisi yang dipaparkan sebelumnya, penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kepemimpinan, Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life) dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Services di PT Provis Garuda. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah Permasalahan alahan yang terjadi adalah : 1) Kinerja karyawan cleaning service yang dinilai tidak memuaskan, dimana diantaranya nya terlihat dari hasil survey kepuasan pelanggan, tingkat absensi karyawan, serta kualitas kebersihan. 2) Kurangnya semangat kerja yang ditunjukkan karyawan yang terlihat dari masih tingginya tingkat ketidakhadiran kerja. 3) Kurangnya kepemimpinan pengawas yang terlihat dari hasil survey kepuasan pelanggan yang menunjukkan hanya 31% pengawas dinilai baik. 4) Dugaan lemahnya persepsi karyawan cleaning service terhadap kepemimpinan pengawas mereka yang terlihat dari sikap apatis yang ditunjukkan terhadap pengawas.

9 5) Permasalahan yang diduga terkait kualitas kehidupan kerja karyawan. Hal ini diantaranya terlihat dari kurangnya rasa bangga karyawan terhadap pekerjaannya serta kurangnya kesempatan untuk berkarir. b. Rumusan Masalah Penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1) Bagaimanakah pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service di PT Provis Garuda Services? 2) Bagaimanakah aimanakah pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service di PT Provis Garuda Services? 3) Bagaimanakah aimanakah pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service di PT Provis Garuda Services? 4) Bagaimanakah pengaruh Kepemimpinan, Kualitas Kehidupan Kerja, dan Kepuasan an Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service di PT Provis Garuda Services? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan Tujuan Penelitian ini adalah untuk : a. Mengetahui pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service di PT Provis Garuda Services b. Mengetahui pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service di PT Provis Garuda Services c. Mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service di PT Provis Garuda Services

10 d. Mengetahui pengaruh Kepemimpinan, Kualitas Kehidupan Kerja, dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service di PT Provis Garuda Services 1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian Penulis berharap bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat bermanfaat seoptimal mungkin baik bagi penulis, institusi dimana penelitian dilakukan, serta bagi siapapun yang memerlukan hasil penelitian ini. a. Bagi penulis penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan dalam bidang Sumber Daya Manusia khususnya yang terkait dengan variabel penelitian yaitu kepemimpinan, kualitas kehidupan kerja, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Selain itu penulis dapat belajar memberikan solusi dalam pemecahan suatu masalah empiris didukung oleh teori yang mendukung sehingga dapat memberikan pola pikir yang terstruktur dalam memecahkan suatu permasalahan. b. Bagi institusi dimana penelitian ini dilakukan diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk meninjau kembali manajemen SDM untuk meningkatkan kinerja karyawan terutama dalam kaitannya dengan kepemimpinan, kualitas kehidupan kerja, dan kepuasan kerja. c. Bagi pihak lain penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan kajian empiris terutama menyangkut kepemimpinan, kualitas kehidupan kerja, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan