IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK

dokumen-dokumen yang mirip
KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

Nama Siswa : Kelas : Pelaksanaan Penilaian : Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA. Keteranga n. o yang dinilai 1.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG

Penilaian Pembelajaran

TUJUAN ASESMEN ALTERNATIF

PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK

PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D.

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Panduan e-rapor SMK DAFTAR ISI

Instructional Design

PENILAIAN BERBASIS KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

RUBRIK PENILAIAN. Nama kelompok/ Penilaian Individu Peserta Memuaskan Baik Cukup Kurang cukup 1

RANCANGAN BELAJAR DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

TEKNIK PENILAIAN NON TES

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pengembangan Penilaian SMA

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. PENILAIAN KURIKULUM B. PRINSIP PENILAIAN... 2 C. LINGKUP PENILAIAN...

Bahan Bacaan 1 Pengembangan Instrumen Penilaian

PENILAIAN BERBASIS KELAS

2016 DAMPAK ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA

TEKNIK /CARA PENILAIAN

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. A. Standar Kompetensi B. Kompetensi dasar

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

KIMIA SMA TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Kelompok Kompetensi

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

KELOMPOK KOMPETENSI I. Teknik Penilaian dalam Pembelajaran, Matriks, dan Vektor

Bahan Bacaan 2 Analisis dan Tindak Lanjut Penilaian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen)

1. KONSEP PENILAIAN AUTENTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ((2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MICROTEACHING RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BARISAN GEOMETRI KELAS X. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

APAKAH KUESIONER? Kuesioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei.

I. IDENTIFIKASI II. KOMPETENSI INTI III. KOMPETENSI DASAR

IMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tabel 1 Pedoman Observasi Perencanaan Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas II SDN I Yukum Jaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMA Negeri 1 Sleman Mata pelajaran : Seni Budaya Kelas/Semester : XII/ 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

KETERAMPILAN MENILAI (MENGEVALUASI)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang).

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

EDISI : 3. PENILAIAN. Modul : PROSES PENILAIAN Soal-soal tentang Penilaian

2 Penilaian Proses dan Kompetensi secara Utuh. 4 Penilaian Kompetensi Pengetahuan. Prinsip

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan modifikasi dari limbah organik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kain Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka

Kelompok Materi: MATERI POKOK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN

TEKNIK PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATEMATIKA SMP/MTs

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

: Perbedaan Waktu dan Pengaruhnya. Materi Pembelajaran Saling ketergantungan. Alokasi Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 7 x 45 menit (14 Jam Pelajaran)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

LAMPIRAN IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK 1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar (PHB) adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. PHB dilaksanakan melalui penilaian autentik. Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Beberapa istilah yang terkait dengan penilaian autentik antara lain: a. Penilaian Diri adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif. b. Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan secara mandiri dan/atau kelompok. c. Penilaian Projek adalah penilaian terhadap suatu tugas berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data, sampai pelaporan. d. Penilaian Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. e. Ulangan Harian adalah penilaian yang dilakukan setiap menyelesaikan satu muatan pembelajaran. f. Ulangan Tengah Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama semester. g. Ulangan Akhir Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester. h. Nilai modus adalah nilai terbanyak capaian pembelajaran pada ranah sikap. i. Nilai rerata adalah nilai rerata capaian pembelajaran pada ranah pengetahuan. j. Nilai optimum adalah nilai tertinggi capaian pembelajaran pada ranah keterampilan. 2. Tujuan dan Fungsi PHB bertujuan untuk: a) mengetahui tingkat penguasaan kompetensi; b) menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi; c) menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi; dan d) memperbaiki proses pembelajaran. PHB berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. 3. Lingkup dan Sasaran Lingkup PHB mencakup kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. a. Sasaran PHB terhadap kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial meliputi tingkatan sikap: menerima, menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial. b. Sasaran PHB terhadap kompetensi pengetahuan meliputi tingkatan kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. c. Sasaran PHB terhadap kompetensi keterampilan mencakup keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit. 1) Keterampilan abstrak merupakan kemampuan belajar yang meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan 2) Keterampilan konkrit merupakan kemampuan belajar yang meliputi: meniru, melakukan, menguraikan, merangkai, memodifikasi, dan mencipta. Sasaran penilaian tersebut di atas digunakan sesuai dengan karakteristik muatan pembelajaran. P a g e 1

4. Capaian Pembelajaran PHB dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran. Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. a. Kompetensi sikap dinyatakan dalam deskripsi kualitas berdasarkan modus. Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap sebagaimana ditetapkan dengan predikat Baik. b. Kompetensi pengetahuan untuk kemampuan berpikir pada berbagai tingkat pengetahuan dinyatakan dalam predikat berdasarkan skor rerata. Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan ditetapkan paling kecil 2,67. c. Kompetensi keterampilan dinyatakan dalam deskripsi kemahiran berdasarkan rerata dari capaian optimum. Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi keterampilan ditetapkan paling kecil 2,67. d. Penguasaan tingkat kompetensi dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang dipersyaratkan pada tingkat tertentu. e. Khusus untuk SD/MI, PHB terhadap kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan dinyatakan dalam bentuk deskripsi. 5. Skala Penilaian PHB terhadap kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan menggunakan skala penilaian. a. Skala penilaian untuk kompetensi sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K). b. Skala penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan rentang angka dan huruf 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan rincian sebagai berikut: a. 3,85-4,00 dengan huruf A; b. 3,51-3,84 dengan huruf A-; c. 3,18-3,50 dengan huruf B+; d. 2,85-3,17 dengan huruf B; e. 2,51-2,84 dengan huruf B-; f. 2,18-2,50 dengan huruf C+; g. 1,85-2,17 dengan huruf C; h. 1,51-1,84 dengan huruf C-; i. 1,18-1,50 dengan huruf D+; dan j. 1,00-1,17 dengan huruf D. 6. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan meliputi: a. Ketuntasan penguasaan substansi Ketuntasan penguasaan substansi merupakan ketuntasan belajar peserta didik untuk setiap kompetensi dasar yang ditetapkan. b. Ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar Ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan belajar dalam: 1) Setiap semester Ketuntasan belajar dalam setiap semester merupakan keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari setiap muatan pembelajaran dalam satu semester. 2) Setiap tahun pelajaran Ketuntasan belajar dalam setiap tahun pelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b merupakan keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari setiap muatan pembelajaran pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran untuk menentukan kenaikan kelas. 7. Prinsip Penilaian Autentik Prinsip Penilaian Autentik meliputi: a. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum; b. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran; c. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik; d. Berbasis kinerja peserta didik; e. Memotivasi belajar peserta didik; f. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik; P a g e 2

g. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya; h. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan; i. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen; j. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran; k. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus; l. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata; m. Terkait dengan dunia kerja; n. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata; dan o. Menggunakan berbagai cara dan instrumen; 8. Teknik dan Instrumen Penilaian Teknik dan instrumen digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. a. Penilaian Kompetensi Sikap Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui 1) observasi, 2) penilaian diri, 3) penilaian teman sebaya, dan 4) penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus. 1) Observasi Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru. Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA : 1. 2. 3. Andi Badu Aspek/Perilaku yang Diamati Rasa Ingin Bekerjasama Disiplin Tahu Peduli Lingkungan Keterangan Catatan: Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang 2) Penilaian diri (self assessment) Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning). Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri. b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai. c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian. P a g e 3

Contoh: Format penilaian diri untuk aspek sikap Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok : ---------------------------- -nama anggota kelompok : ---------------------------- Kegiatan kelompok : ---------------------------- Isilah pernyataan berikut dengan jujur. 1. --- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan 2. --- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu 3. --- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan 4. --- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya 5. Selama kerja kelompok, saya ------- ---- mendengarkan orang lain ---- mengajukan pertanyaan ---- mengorganisasi ide-ide saya ---- mengorganisasi kelompok ---- mengacaukan kegiatan ---- melamun 6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan? --------- Untuk 1 s.d. 6, isilah dengan angka 4 1 didepan tiap pernyataan: 4 : selalu 2 : kadang-kadang 3 : sering 1 : tidak pernah 3) Penilaian teman sebaya (peer assessment) Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri. Contoh: Format penilaian teman sebaya Pernyataan Skala 4 3 2 1 1. Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain 2. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah 3. Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan 4. Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri 5. Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula 6. Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru 7. Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila diberikan tugas oleh guru 8. Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain 9. Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain 10. Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan kesulitan Keterangan : 4 = Selalu 3 = Sering 2 = Jarang 1 = Sangat jarang P a g e 4

4) Penilaian jurnal (anecdotal record) Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran. Contoh: Format penilaian melalui jurnal Peserta Didik : Kelas : 1. 2. 3. dst Peserta didik Hari/Tanggal Kejadian Tindak Lanjut b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan 1) Tes tertulis. Bentuk soal tes tertulis, yaitu: a) memilih jawaban, dapat berupa: (1) pilihan ganda (2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) (3) menjodohkan (4) sebab-akibat b) mensuplai jawaban, dapat berupa: (1) isian atau melengkapi (2) jawaban singkat atau pendek (3) uraian Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban. 2) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari penilaian autentik. Contoh: Format observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan A. B. C. Pernyataan Pengungkapan Ketepatan Kebenaran Konsep Dan lain sebagainya gagasan yang orisinal penggunaan istilah Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Keterangan: diisi dengan ceklis ( ) 3) Penugasan Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. P a g e 5

1. Penugasan berupa tugas pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. 2. Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar. 3. Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri. 4. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik. 5. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum. 6. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok. 7. Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok. 8. Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi). 9. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas. 10. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. c. Penilaian Kompetensi Keterampilan Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan: 1) Unjuk kerja/kinerja/praktik Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut. a) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati. e) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati. Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai kemampuan berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat olahraga, seni dan budaya. Untuk mengamati unjuk kerja/kinerja/praktik peserta didik dapat menggunakan instrumen sebagai berikut: a) Daftar cek Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Contoh: Format instrumen penilaian praktik di laboratorium Baso Ambo Nurul Lukman Aspek yang dinilai Menggunakan Jas Lab Membaca Prosedur Kerja Membersihkan Alat Menyimpan Alat pada Tempatnya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Keterangan: diisi dengan tanda cek ( ) P a g e 6

b) Skala Penilaian (Rating Scale) Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang. Contoh: Format instrumen penilaian praktik olahraga bola volley Ambo Nurul Lukman Topan Keterampilan yang Dinilai Cara Passing Cara Passing Cara Cara Service Cara Smash Atas Bawah Blok/Membendung 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Keterangan: diisi dengan tanda cek ( ). Kategori penilaian: 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang. 2) Projek Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik. Contoh: Format rubrik untuk menilai projek Aspek Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Secara Tertulis Kriteria dan Skor 1 2 3 4 Jika memuat Jika memuat tujuan, topik, tujuan, topik, alasan, dan alasan, tempat tempat penelitian penelitian, dan responden Jika memuat tujuan, topik, dan alasan Jika data diperoleh tidak lengkap, tidak terstruktur, dan tidak sesuai tujuan Jika pembahasan data tidak sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan tapi tidak relevan dan tidak ada saran Jika data diperoleh kurang lengkap, kurang terstruktur, dan kurang sesuai tujuan Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi tidak relevan Jika data diperoleh lengkap, kurang terstruktur, dan kurang sesuai tujuan Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi kurang relevan Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, dan daftar pertanyaan Jika data diperoleh lengkap, terstruktur, dan sesuai tujuan Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan dan saran yang relevan 3) Produk Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat P a g e 7

teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan, tampilan, fungsi dan estetika. Contoh Penilaian Produk Mata Pelajaran Proyek Peserta didik Kelas : Kimia : Membuat Sabun : : Aspek 1. Perencanaan Bahan 2. Proses Pembuatan a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan) 3. Hasil Produk a. Bentuk Fisik b. Bahan c. Warna d. Pewangi e. Kebaruan Total Skor Skor 1 2 3 4 4) Portofolio Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman. P a g e 8

Contoh: Format penilaian portofolio Mata Pelajaran Alokasi Waktu Sampel yang dikumpulkan Peserta didik Kelas : Bahasa Indonesia : 1 Semester : Karangan : : Kompetensi Dasar 1. Menulis karangan deskriptif 2. Membuat resensi buku Periode 30/7 10/8 dst 1/9 12/10 15/11 dst Tata Bahasa Aspek yang Dinilai Kosakata Kelengkapan Gagasan Sistematika Penulisan Ket. 5) Tertulis Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat P a g e 9