KUALITAS LAYANAN RUMAH MAKAN ONGGA BALE. Iswan M. Masirete *)

dokumen-dokumen yang mirip
BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi

PENGARUH PELAYANAN, HARGA DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO RAMAYANA MOTOR POSO SULAWESI TENGAH. Timotius Garatu *) ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

COST EFFECT, PROMOTION AND QUALITY OF SERVICE OF CONSUMER PURCHASE DECISION INTERNET ACCESS PT. PADI INTERNET PASURUAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL KARTIKA POSO. Sudarto Usuli *) ABSTRAK

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND VICTORIA DI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PONG-PONG CAFE LAMONGAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMUNIKASI DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA BANK BTPN KCP JATIROGO TUBAN)

KONTRIBUSI PROMOSI DAN HARGA JUAL KEMBALI YANG MASIH TINGGI TERHADAP TINGGINYA VOLUME PENJUALAN MOTOR HONDA DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH PADA PT. ARMADA FINANCE DI SAMARINDA. Hairil Anwar 1

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP PENJUALAN PADA PT. GALANG BUANA SEJATI RAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POLIS ASURANSI AXA MANDIRI DI KLATEN

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk UNIT SANGATTA LAMA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PERSEPSI NASABAH PADA BANK BRI, BANK BNI, DAN BANK MANDIRI DI KOTA BANJARBARU

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERCETAKAN BUKU CV. BIMA JAYA DI SURAKARTA

PENGARUH PSIKOLOGIS KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGKONSUMSI HIDANGAN PADA RUMAH MAKAN PADANG RAYA DI SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Daya)

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nora Tristiana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGINAPAN KURNIA PASIR PENGARAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA JUAL BELI MOBIL UD

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT.JNE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN KAYU DI KOPERASI GRAHA MANDIRI SENTAUSA DI KABUPATEN BATANG

PENGARUH KUALITAS JASA LAUNDRY KILOAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR KUALITAS PELAYANAN AIR BERSIH TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PDAM LAMONGAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA SPA ISTANA PERMATA NGESONG SURABAYA

PENGARUH HARGA (PRICE) DAN KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN. Oleh : Syafrial Syah

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KP-RI UNIVERSITAS JEMBER UNIT KERJA FKIP TAHUN 2013

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN ORANG TUA MURID MEMILIH JASA PENDIDIKAN DI SD. HIGH/SCOPE INDONESIA MEDAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

PENGARUH KEMASAN, MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO PANTENE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP REPURCHASE INTENTION KONSUMEN PADA HOTEL KAPUAS PALACE DI PONTIANAK

Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang (2) Jurusan Teknik Industri ITATS Surabaya. Jl. AR Hakim 100, Surabaya *

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan

Pengaruh Kualitas Jasa, Lokasi dan Word Of Mouth

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

III. METODE PENELITIAN

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (STUDI PADA PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

KUALITAS LAYANAN RUMAH MAKAN ONGGA BALE Iswan M. Masirete *) ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Makan Ongga Bale Tentena. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari obyek penelitian, sedangkan data sekunder yaitu data yang bersumber dari instansi yang berkompoten yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut : Y = 26,559 + 0,192 X1 0,704 X2 + 0,603 X3 + 0,248 X4 + 0,337 X5 Menunjukkan bahwa koefisien X1 sebesar 0,192 menyatakan bahwa apabila variabel tangible ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X1 tetap, maka kepuasan konsumen meningkat, koefisien X2 sebesar -0,704 menyatakan bahwa apabila variabel reliability ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X2 tetap, maka kepuasan konsumen yang diukur mengalami penurunan. Koefisien X3 sebesar 0,603 menyatakan bahwa apabila variabel responsiveness ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X3 tetap, maka kepuasan konsumen yang diukur mengalami peningkatan. Koefisien X4 sebesar 0,248 menyatakan bahwa apabila variabel assurance ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X4 tetap, maka kepuasan konsumen yang diukur mengalami peningkatan. Koefisien X5 sebesar 0,337 menyatakan bahwa apabila variabel empati ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X5 tetap, maka kepuasan konsumen yang diukur mengalami peningkatan. Nilai koefisien korelasi berganda (R) dari persamaan regresi linear berganda di atas sebesar 0,717. Besarnya nilai (R) ini menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan konsumen (Y) dengan variabel bebasnya yaitu variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) adalah kuat (0,60 0,79). Nilai koefisien determinan (R 2 ) dari persamaan regresi linear berganda di atas sebesar 0,514. Hal ini berarti 51,4% kepuasan konsumen itu ditentukan oleh variabel tangible (X1), reliability (X2), responsiveness (X3), assurance (X4), dan empathy (X5). Kata Kunci : tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy *) Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sintuwu Maroso PENDAHULUAN Melihat kondisi sekarang ini dimana persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, maka untuk menghadapi situasi dan keadaan yang demikian pengusaha harus mampu serta cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan agar usaha yang didirikan dapat berkembang dengan baik. Mendirikan suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah, namun memelihara dan mengembangkan perusahaan yang sudah didirikan tersebut merupakan suatu pekerjaan yang jauh lebih sulit. Masalah-masalah akan selalu muncul baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pada prinsipnya setiap perusahaan tatkala menjual produk-produknya akan dihadapkan dengan strategi maupun teknik penjualan yang bagus, sehingga komoditas yang ditawarkannya dapat terjual dengan baik. Adapun salah satu teknik penjualan yang dimaksud adalah terkait 40

dengan bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang diberikan terhadap konsumen. Kualitas pelayanan yang diberikan adalah merupakan kinerja terpenting oleh perusahaan bagi kepuasan konsumen. Perusahaan harus memperhatikan hal-hal penting bagi konsumen, supaya mereka merasakan kepuasan sebagaimana yang terdapat lima dimensi yang dirancang untuk mengukur kualitas pelayanan yang didasarkan pada perbedaan antara nilai harapan dengan nilai kinerja yang dirasakan oleh konsumen yaitu : Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Masalah pelayanan sebenarnya bukanlah hal yang sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan maka dapat menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya yang sangat sensitif. Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika atau tata krama. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga berakibat dengan dihasilkannya nilai tambah bagi perusahaan. Kita ketahui bisnis Rumah Makan merupakan suatu bentuk usaha yang menawarkan pelayanan jasa, oleh sebab itu manajemen Rumah Makan harus mampu mengetahui kebutuhan serta keinginan yang mampu menciptakan kepuasan bagi konsumennya. Dalam hal ini peranan pemasaran jasa menjadi hal yang penting dalam memasarkan produk Rumah Makan. Ini diperketat dengan semakin tingginya persaingan pada industri Rumah Makan. Untuk dapat bersaing, salah satu strategi pemasaran yang diambil oleh usaha Rumah Makan adalah dengan membuat produk unggulan. Ini tentunya merupakan salah satu strategi yang memberikan keunggulan bagi usaha tersebut agar tetap bertahan. Rumah Makan Ongga Bale Tentena adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan makanan siap saji, yang memiliki karyawan berjumlah 9 orang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Daerah pemasarannya meliputi wilayah Tentena dan sekitarnya serta konsumen yang datang dari berbagai wilayah seperti Poso, karena letaknya sangat strategis yang merupakan daerah persinggahan. Adapun jenis dan harga makanan yang dijual seperti terlihat dalam tabel berikut ini : 41

Tabel 1.1 Jenis dan Harga Makanan Jenis Harga Ikan/Ons Ikan Bakar/Goreng : 2 ½ Ons Rp. 17.500,- 1. Bawal 3 Ons Rp. 21.000,- 2. Lele 4 Ons Rp. 28.000,- 3. Mujair 5 Ons Rp. 35.000,- 4. Mas 6 Ons Rp. 42.000,- 7 Ons Rp. 49.000,- 8 Ons Rp. 56.000,- 9 Ons Rp. 63.000,- 1 Kg Rp. 70.000,- Ayam Bakar Rp. 20.000,- Sumber Data : Rumah Makan Ongga Bale Rumah Makan Ongga Bale Tentena memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin bermunculan.salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan, sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan. Namun kenyataannya berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, pelayanan yang diberikan kepada konsumen masih jauh dari memuaskan, pelayanannya terkesan lamban, harus menunggu lama dalam proses penyajian makan yang dipesan. Hal inilah yang menjadi persoalan utama yang harus diperhatikan oleh manajemen Rumah Makan Ongga Bale. KAJIAN PUSTAKA Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Pengertian oleh para ahli dikemukakan berbeda-beda dalam penyajian dan penekanannya, tetapi semua itu sebenarnya mempunyai pengertian yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli : Menurut Nitisemito (2004) Pemasaran adalah semua aktivitas untuk memperlancar barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif. 42

Sedangkan Stanton dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Irawan dan Swastha (2000) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dibagian lain Sutejo (1997) memberikan batasan pemasaran yang lebih maju dan spesifik yaitu usaha menjurus dan daya milik perusahaan ke arah pemberian kepuasan kepada pembeli, dengan maksud agar perusahaan dapat menjual hasil produksinya, memperoleh laba dan mencapai tujuan perusahaan lainnya. Jadi pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Dalam buku Kotler (2002) ada beberapa pengertian pemasaran yaitu : 1). Pemasaran adalah satu proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, mempertukarkan produk dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya. 2). Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan perusahaan yang mengarahkan atau mengendalikan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. 3). Pemasaran adalah penyediaan barang dan jasa yang tepat, kepada orang yang tepat, harga yang tepat, komunitas dan promosi yang tepat. Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa pemasaran harus dimulai dengan kebutuhan dari konsumen dan bukan proses produksi, melainkan harus berusaha untuk memperkirakan kebutuhan-kebutuhan. Kemudian pemasaranlah yang akan menentukan barang apa yang harus dibuat termasuk keputusan tentang pengembangan produk, desain produk, dan pengemasan, harga jualnya, kebijakan kredit dan pembayaran, kebijakan pengangkutan dan penyimpanan, bila dan bagaimana produk akan diiklankan dan dijual, serta jaminan sesudah penjualan dan pelayanan. Hal ini tidak berarti pemasaran mengambil alih bagian produksi, dan keuangan. Bahkan pemasaran dengan cara mengartikan kebutuhan konsumen, harus memberikan pengarahan bagi kegiatan-kegiatan ini dan membantu dalam mengkoordinasikannya. Karena tujuan akhir dari suatu perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen selain mendapatkan keuntungan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan pula bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan kebutuhan dan keinginan serta kepuasan. Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang efisien, ektif 43

dan bertanggung jawab serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran. Ada lima filosofi pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya (Kotler : 2002) yaitu : a). Konsep berwawasan produksi; bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. b). Konsep berwawasan produk; bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal yang inovatif lainnya. c). Konsep berwawasan menjual; bahwa konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk dalam jumlah cukup, artinya konsumen enggan membeli dan harus didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembeli. d). Konsep berwawasan pemasaran; bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberi kepuasan yang diiginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada saingannya. Selain itu beberapa definisi pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok sebagai berikut : a). Kebutuhan manusia yaitu suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Konsep yang paling dasar dalam pemasaran adalah kebutuhan manusia (human need) ini merupakan suatu keadaan seperti perasaan kehilangan dalam diri seseorang atau keadaan tidak memiliki kepuasan dasar. Menurut Kotler (2002) kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, perlindungan, keamanan hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain, untuk bisa hidup. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada tertulis dalam hayati serta kondisi manusia. b). Keinginan manusia yaitu hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam. Seseorang yang tidak puas akan melakukan satu di antara dua hal yaitu mencari barang yang akan memuaskannya atau mencoba memindahkan kebutuhannya. Kebutuhan manusia berbeda dengan keinginan manusia, keinginan manusia (human want) merupakan bentuk yang berasal dari kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang. Dengan berkembangnya masyarakat, maka keinginannya berkembang pula. Orang dihadapkan dengan barang yang mungkin banyak dan membangkitkan keingintahuan, 44

minat, dan nafsu mereka. Di sisi lain pihak produsen mengambil langkah khusus untuk menggerakkan nafsu mereka. c). Permintaan yaitu keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk. d). Produk yaitu segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. e). Nilai dan kepuasan yaitu taksiran konsumen tentang kapasitas produk untuk memuaskan seperangkat tujuan. Melalui kegiatan ekonomi, barang dan jasa beralih dari produsen ke konsumen. Pemasaran merupakan tugas terakhir dari kegiatan ekonomi dalam memuaskan kebutuhan hidup manusia. Pemasaran memiliki aspek yang berbeda bagi setiap indvidu. Itulah sebabnya pemasaran dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang dan kenyataan ataupun fenomena yang ada dalam masyarakat, terutama yang berhubungan dengan perekonomian. Jika dilihat dari struktur tugasnya, pemasaran berfungsi untuk menemukan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia serta menjual barang dan jasa tersebut ke tempat konsumen berada pada waktu yang diinginkan, dengan harga yang terjangkau tetapi tetap menguntungkan bagi perusahaan yang memasarkan. Selanjutnya manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian terhadap program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi (Rangkuty, 2006 : 15). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Metode Eksplanatory.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Interview ( wawancara ), yaitu melakukan Tanya jawab atau wawancara langsung dengan pimpinan, dan karyawan yang ada pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena. b. Koesioner, yaitu perolehan data melalui daftar-daftar pertanyaan kepada konsumen yang datang pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Data yang diperoleh berupa variabel dari pertanyaan, faktor pelayanan dan kepuasan serta tahu apa yang bisa diharapkan dari jawaban responden Metode koesioner ini menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap. pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang 45

dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument pertanyaan yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata : Sangat Setuju ( SS ) = 5 Setuju ( S ) = 4 Ragu-Ragu = 3 Tidak Setuju ( TS ) = 2 Sangat Tidak Setuju ( STS )= 1 Dan selanjutnya diberikan nilai dan bobot dari setiap item pertanyaan. Untuk sederhananya menginterprestasi nilai koofisien korelasi (r) akan di hadapkan dengan total interprestasi, menurut Sugiyono (2007) sebagai berikut: Tabel 3.1. Pedoman untuk memberikan InterprestasiTerhadap Koefesien korelasi (r) Interval Koefesien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,00 Sangat Kuat Dalam upaya menjawab permasalahan, maka alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda, dengan menggunakan bantuan SPSS. Dari hasil analisis ini akan diketahui besarnya pengaruh pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena, dengan rumus (Sugiyono ; 2007) sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 Dimana : Y = Kepuasan Konsumen a = Konstanta b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi X1 = Tangible X2 = Reliability X3 = Responsivenes X4 = Assurance = Empathy X5 46

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution), untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena, diperoleh sebagai berikut : Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Berganda No Variabel Koefisien Regresi 1 2 3 4 5 Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy Constant : 26,559 Multiple r : 0,717 R Square : 0,514 Stdr Eror : 0,63411 0,192-0,704 0,603 0,248 0,337 thitung 1,140-3,763 2,251 1,452 1,428 F Hitung : 5,082 Sig F : 0,003 Sig. T 0,265 0,001 0,034 0,159 0,166 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.2 di atas, maka dapat dibuat model persamaan regresi linear berganda dari variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena sebagai berikut : Y = 26,559 + 0,192 X1 0,704 X2 + 0,603 X3 + 0,248 X4 + 0,337 X5 a. Pengaruh Variabel Tangible Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi X1 sebesar 0,192 menyatakan bahwa apabila variabel tangible ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X1 tetap, maka kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena yang diukur mengalami peningkatan. Artinya peningkatan variabel tangible pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena berpengaruh pada peningkatan kepuasan konsumen. b. Pengaruh Variabel Reliability Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi X2 sebesar -0,704 menyatakan bahwa apabila variabel reliability ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X2 tetap, maka kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena yang diukur 47

mengalami penurunan. Artinya peningkatan variabel Reliability pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena berpengaruh pada menurunnya kepuasan konsumen. c. Pengaruh Variabel Responsiveness Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi X3 sebesar 0,603 menyatakan bahwa apabila variabel responsiveness ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X3 tetap, maka kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena yang diukur mengalami peningkatan. Artinya peningkatan variabel responsiveness pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena berpengaruh pada peningkatan kepuasan konsumen. d. Pengaruh Variabel Assurance Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi X4 sebesar 0,248 menyatakan bahwa apabila variabel assurance ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X4 tetap, maka kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena yang diukur mengalami peningkatan. Artinya peningkatan variabel assurance pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena berpengaruh pada peningkatan kepuasan konsumen. e. Pengaruh Variabel Empathy Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi X5 sebesar 0,337 menyatakan bahwa apabila variabel empati ditingkatkan dengan asumsi variabel lain di luar variabel X5 tetap, maka kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena yang diukur mengalami peningkatan Artinya peningkatan variabel empati pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena berpengaruh pada peningkatan kepuasan konsumen. F. Pengaruh Variabel Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien korelasi berganda (R) dari persamaan regresi linear berganda di atas sebesar 0,717. Besarnya nilai (R) ini menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan konsumen (Y) dengan variabel bebasnya yaitu variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) adalah kuat (0,60 0,79). Selanjutnya nilai koefisien determinan (R 2 ) dari persamaan regresi linear berganda di atas sebesar 0,514. Hal ini berarti 51,4% variasi dari variabel tangible (X1), reliability (X2), responsiveness (X3), assurance (X4), dan empathy (X5) mempengaruhi kepuasan konsumen. Sedangkan sisanya 48,6% menunjukkan kepuasan konsumen dipengaruhi variabel-variabel lain di luar variabel kualitas pelayanan 48

(X1, X2, X3, X4, dan X5). Standar Erros Of The Estimate (SEE) sebesar 0,63411. Makin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel bebasnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut yaitu : 1. Kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale Tentena dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yaitu variabel tangible, responsiveness, assurance dan empahty. Sedangkan variabel reliability berpengaruhi ke arah negatif. 2. Besarnya korelasi antara variabel tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empahty terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,717 atau 71,7%. 3. Besarnya pengaruh tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empahty terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ongga Bale sebesar 0,514 atau 51,4%. Saran-saran 1. Diharapkan pimpinan Rumah Makan Ongga Bale Tentena lebih meningkatkan kualitas pelayanannya karena dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. 2. Diharapkan pimpinan Rumah Makan Ongga Bale Tentena mencermati variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2000, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi IV, Alfabeta, Bandung. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Jasa. PT. Indeks. Jakarta Lamb, Hair, Mc Daniel, 2001, Pemasaran Buku I, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa; Teori dan Praktek, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Moenir, H. AS, 2001, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta. Nitisemito, S, Alex, 2004. Marketing. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Rangkuti, Freddy, 2006, Measuring Customer Satisfaction: Gaining Customer Relationship Strategy (Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan & Analisis Kasus PLN-JP), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Swastha, Basu & Irawan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Jakarta. Sutejo, Siswanto, 1997, Pemasaran, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Supranto, J, 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Edisi Baru, Rineka Cipta, Jakarta. Sugiyono. 2007, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung. 49

Tjiptono, Fandy, 2004, Manajemen Jasa, Edisi Ketiga, Andi, Yogyakarta. Yazid, 2003 Pemasaran Jasa Konsep dan Implemetasi, Edisi Satu, Ekonisia Kampus Fakultas UII, Yogyakarta. 50