inovatif dan responsif. Untuk itu, penggunaan kurikulum 2013 di Indonesia khususnya kota Bandung belum terlaksana secara merata.

dokumen-dokumen yang mirip
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Sistem Pendidikan Indonesia

Gambar V.9 Sequence Diagram Iterasi 1 Ubah Password User Gambar V.10 Sequence Diagram Iterasi 1 Lihat Riwayat Login Gambar V.

BAB 1 PENDAHULUAN. Excel dalam mencatat aliran data transaksi perusahaan. Penggunaan program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1-1.

PROPOSAL PENAWARAN SIMANYS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III ANALISA SISTEM. Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang termasuk salah satunya bidang pendidikan. Pemanfaatan. untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Perangkat Lunak. Materi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Akademik Terpadu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa pada saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. data tentang pencetakan kwitansi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dan. sekaligus juga melayani pembayaran kwitansi tersebut.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. buku. Tetapi bila dikaji lebih mendalam gambaran itu masih jauh dari pemahaman

Modul ke: Aplikasi Komputer

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI KARYAWAN PADA PTPN II PATUMBAK

BAB 1 PENDAHULUAN. penilaian dilakukan dengan meggunakan sebuah sistem. proses atau yang biasa disebut Sistem Informasi Monitoring.

BAB I PENDAHULUAN. Alat pengolah data wajib dimiliki oleh suatu perusahaan/instansi

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENGOLAHAN NILAI PADA SMA

TEKNOLOGI ADIKARYA PRIMA

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer

Studi tentang pelaksanaan pengajaran geografi di sekolah standar nasional. Oleh : Siti Zahratul Hajar NIM K BAB I PENDAHULUAN

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan signifikan. Masing-masing perusahaan ataupun instansi-instansi dalam dunia

BAB I PERSYARATAN PRODUK

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISA SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong

FRANS CAISAR RAMADHAN APLIKASI MANAJEMEN KARYAWAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN CODEIGNITER

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

Untuk dunia. Pendidikan. Yang Lebih Baik

VISI DAN MISI KEPEMIMPINAN CALON REKTOR UNIVERSITAS MATARAM PERIODE Prof. Mahyuni, M.A., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang diberlakukannya kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang telah disertai oleh internet pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. maupun pada dinas pemerintah. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan pekerjaan

P R O P O S A L. PT SIAP TECHNOVATION UNGGUL Jln Ketintang Permai Blok AE 18 Surabaya Jawa Timur

BAB III LAPORAN PENELITIAN. Surya. Menempati SD Wisma Surya selama 2 tahun yakni pada tahun 1977-

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat suatu pekerjaan. Terutama Indonesia pada saat sekarang ini masih

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenyam pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu. dikelola dengan baik adalah masalah keuangan.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat yang menjadi suatu kebutuhan sehari-hari. Informasi

Dosen Pembimbing PPL. Mada Sutapa, M.Si. Disusun Oleh : Christian Hosky Marak

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengolahan informasi akademik, yaitu sebuah sistem informasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan masalah

1) Perumusan kebijakan teknis bidang manajemen kepegawaian. 2) Pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan perencanaan.

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki

BAB I PENDAHULUAN. karyawan menggunakan mesin pencatat kehadiran (check clock) dimana kartu

1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN.

Subyek : Gambaran system informasi akademik yang ada di SMA 60. Pertanyaan atau obyektif. - Mengucapkan terima kasih. kepada Pak Budi atas

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

Absensi Karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. akurat akan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga informasi

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software,

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting terutama untuk dunia bisnis dan pendidikan. Dalam dunia pendidikan khususnya sekolah, teknologi informasi berperan sebagai fasilitator yang memiliki pengaruh besar terhadap kualitas pembelajaran peserta didik dan kinerja tenaga kependidikan. Mengenai teknologi informasi telah disampaikan pada Undang-undang nomor 11 pasal 1 ayat 3 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) menjelaskan bahwa k mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan Untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dibutuhkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia (brainware). Penerapan teknologi informasi di sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung dengan sistem informasi. Sistem informasi berperan sebagai penghubung untuk membantu proses manajemen pengolahan data yang menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi bagi dunia pendidikan adalah e- School. E-school dapat menjadi solusi layanan sistem informasi dan aplikasi pendidikan yang dapat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan terbentuknya e-school maka akan tercipta suatu sistem yang terintegrasi dengan portal sekolah dari berbagai layanan pembelajaran seperti; e-administration, e-academy, e- Financial, e-library, dan e-learning (Yulrizka, et al., 2008). Penerapan sistem e- School juga dapat mendukung berjalannya kurikulum sekolah yang sesuai dengan standar Nasional pendidikan, khususnya untuk sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 dimana pemanfaatan teknologi informasi menjadi sangat penting karena dalam pelaksanaan kurikulum 2013 siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya dituntut untuk memahami teknologi informasi karena pada dasarnya kurikulum 2013 berbasis kepada karakter, sehingga baik peserta didik maupun tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi dan kemampuan yang kreatif,

inovatif dan responsif. Untuk itu, penggunaan kurikulum 2013 di Indonesia khususnya kota Bandung belum terlaksana secara merata. SMP Negeri 13 Bandung merupakan salah sekolah percontohan di Bandung yang menggunakan kurikulum 2013 sebagai alat untuk meningkatkan kualitas sekolah. Dalam mendukung berjalannya kurikulum 2013 yang efektif, penerapan sistem e- School dapat membantu peningkatan sarana dan prasarana sekolah harus diperhatikan. Namun, penerapan teknologi informasi pada SMPN 13 Bandung masih secara parsial, artinya proses bisnis sekolah belum sepenuhnya menerapkan teknologi informasi. Untuk itu, pentingnya sistem e-school sebagai solusi bagi SMPN 13 Bandung agar tercapainya visi sekolah. Adapun visi SMPN 13 Bandung yaitu: 1) Membudayakan hidup sehat dan lingkungan bersih; 2) Mengembangkan pembelajaran berstandar Nasional dan Internasional; 3) Meningkatkan prestasi kurikuler dan ekstrakuliler serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 4) Meningkatkan saran dan prasarana pembelajaran berbasis IT; 5) Mewujudkan MBS sebagai sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 2 ayat 1 menjelaskan bahwa lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan 1. Dari peraturan pemerintah tersebut, dapat diketahui bahwa tenaga kependidikan juga harus diperhatikan agar sekolah dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Salah satu tenaga kependidikan yang sangat penting dalam penerapan e-school adalah bagian kepegawaian sekolah, karena bagian kepegawaian sekolah merupakan tenaga kependidikan yang memiliki tugas dengan resiko cukup besar guna tercapainya tujuan sekolah yang bermutu dan berkualitas. Bagian kepegawaian sekolah di SMPN 13 Bandung dalam melaksanakan tugasnya masih menggunakan sistem manual, artinya dokumentasi manajemen data dan kinerja pegawai menggunakan aplikasi pengolah angka (Ms. Excel) dan pengolah kata (Ms. Word) yang tidak terintegrasi dengan database dan sistem sehingga penyimpanan data tidak efektif. Beberapa contoh yaitu pada pelaksanaan absensi 1 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 2 ayat 1 tentang Standar Nasional Pendidikan

kehadiran kerja pegawai bagian kepegawaian sekolah mencetak tabel kehadiran selama satu bulan dan pegawai dapat mengisi absen tersebut kapan saja, bahkan pegawai dapat merangkap absen kehadiran untuk beberapa hari kedepan dan beberapa hari sebelumnya, sehingga absensi dapat dimanipulasi karena tidak ada jangka waktu yang membatasi dalam mengisi absensi tersebut. Selain itu dalam pengelolaan penilaian kinerja guru, proses penilaian yang berlangsung di SMPN 13 Bandung hanya bersifat formalitas, artinya nilai kinerja guru tidak dilakukan secara rutin setahun sekali, dan sistem penilaiaannya masih bersifat kekeluargaan bukan profesionalitas serta kurang terdokumentasi sehingga guru tidak dapat melihat hasil penilaian kinerjanya secara bebas dan transparan. Untuk itu dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan database, absensi pegawai akan lebih transparan dan terkontrol karena setiap harinya pegawai hanya dapat mengabsen satu kali. Dengan penerapan e-school dapat membantu meringankan tugas bagian kepegawaian sekolah dan manajemen penilaian kinerja guru. Dalam aplikasi e-school ini akan menghasilkan fitur untuk mengelola data pegawai seperti registrasi pegawai, kelola data pegawai aktif dan pegawai non aktif, kelola absen pegawai, serta kelola peniaian kinerja guru mata pelajaran dan guru BK. Adapun beberapa tugas bagian kepegawaian sekolah yang dapat dibantu oleh sistem diantaranya adalah mengatur, mengelola, dan memanajemen data pegawai aktif termasuk registrasi, data pegawai non aktif, serta absensi kehadiran pegawai. Selain itu sistem e-school ini juga memudahkan kepala sekolah dan koordinator guru dalam mengelola peniliaian kinerja guru dan BK. Fitur pengelolaan data pegawai digunakan untuk melakukan registrasi pegawai baru, melihat data pegawai, serta mengubah status pegawai menjadi nonaktif. Sedangkan untuk fitur absensi digunakan untuk memonitoring kehadiran pegawai yang mana di setiap tahun ajaran admin kepegawaian dapat memonitoring kehadiran pegawai, seperti input absensi pegawai dan ubah absen pegawai yang hanya bisa disimpan pada hari yang sama. Dalam pengelolaan Penilaian Kinerja Guru, kepala sekolah juga dapat memonitoring hasil kinerja guru yang dapat digunakan untuk tolak ukur perkembangan kinerja pegawai setiap tahunnya. PKG atau Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian kinerja guru yang ditetapkan oleh pemerintah, dimana para guru dituntut untuk mempersiapkan diri terutama lingkup kompetensi profidionalitas

kinerja guru. Fungsi Penilaian Kinerja Guru adalah untuk menilai kemampuan guru dalam penerapan seluruh kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan pada proses kegiatan mengajar, pembimbingan, serta pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi dan tujuan sekolah (Nasional Pendidikan, 2010). Dengan adanya fitur penilaian guru pada aplikasi e-school ini, para guru akan mengetahui perkembangan nilai kinerjanya, sehingga proses penilaian dan evaluasi lebih professional, obyektif, jujur dan tranparan. Karena saat ini sistem penilaian kinerja pegawai masih bersifat subyektif, artinya kepala sekolah masih menerapkan sistem kekeluargaan bukan profesionalitas. Pelaksanaan konsep e-school umumnya memanfaatkan aplikasi berbasis web untuk kemudahan dalam mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis sekolah seperti; manajemen mutu, sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, kurikulum, kesiswaan, perpustakaan, serta fungsi bisnis dalam pengelolaan data kepegawaian sekolah. Dengan adanya aplikasi berbasis web tersebut akan menciptakan e-school yang memenuhi standar nasional pendidikan. Untuk itu peneliti menggunakan aplikasi web dalam penerapan e-school untuk memudahkan penggunaannya, aplikasi web tersebut terotomatisasi dengan menggunakan kartu tanda pegawai sekolah yang menerapkan teknologi Qr-Code yang berguna untuk membantu seluruh pegawai sekolah dalam melakukan absensi kehadiran kerja. Kartu tanda pegawai dengan menerapkan teknologi QR Code yang berfungsi sebagai media penyimpan data dari masing-masing pegawai. Data yang tertanam didalam Qr Code nantinya akan berubah menjadi informasi untuk keperluan dalam absensi kehadiran kerja. QR Code ini akan dipasang di KTP (Kartu Tanda Pegawai) yang berfungsi untuk menyimpan informasi data diri siswa, guru dan pegawai sekolah untuk menjalankan fungsi fungsi yang ada pada sistem e-school. QR Code dipilih tidak memakan biaya yang besar dan tidak memerlukan waktu yang lama. Untuk membaca kode tidak memerlukan alat khusus dengan kata lain dapat menggunakan kamera yang ada pada perangkat komputer yang menjadi sarana tenaga kependidikan sekolah dan smart phone yang sudah dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut yang menjadi faktor peneliti memilih teknologi QR-code dalam membangun sistem informasi manajemen e-school.

I.2 Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka secara garis besar rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah. 1. Sistem informasi seperti apakah yang dapat mempermudah menajemen data pegawai pada SMPN 13 Bandung? 2. Bagaimana rancangan aplikasi Penilaian Kinerja Guru dan BK yang dapat mempermudah Kepala Sekolah dan Koordinator Guru dalam pengelolaan nilai kinerja? 3. Bagaimana pemanfaatan kartu tanda pegawai yang menerapkan teknologi QR Code agar dapat terintegrasi dengan data pegawai SMP Negeri 13 Bandung?? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah. 1. Membangun sistem informasi manajemen data pegawai yang dapat membantu aktivitas pengololaan data pegawai dan penilaian kinerja pegawai di sekolah. 2. Mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen data pegawai dan penilaian kinerja Guru dan BK yang sesuai untuk diterapkan di SMPN 13 Bandung. 3. Membangun aplikasi absensi pegawai dengan media kartu pegawai dengan menerapkan tekonologi QR Code I.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh SMP Negeri 13 Bandung dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Membantu sekolah dalam memanajemen data pegawai baik pegawai aktif maupun pegawai tidak aktif, serta manajemen nilai kinerja Guru dan BK yang terintegrasi dengan sistem, sehingga lebih terstruktur dan terdokumentasi. 2. Membantu sekolah dalam mengintegrasikan setiap fungsi sistem sekolah dengan pemanfaatan QR Code

3. Guru Mata Pelajaran dan BK dapat mengetahui nilai kinerjanya setiap akhir tahun sehingga pegawai dapat memperbaiki kinerjanya. I.5 Ruang Lingkup / Batasan Penelitian Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Pembuatan sistem informasi manajemen data pegawai dan penilaian kinerja guru terdiri dari aplikasi pengelolaan data pegawai, absensi pegawai, penilaian kinerja Guru Mata Pelajaran serta penilaian kinerja Guru BK. 2. Pembuatan aplikasi pengelolaan penilaian kinerja hanya dapat digunakan untuk mengelola nilai kinerja guru mata pelajaran dan guru BK. 3. Penelitian dilakukan sampai tahap testing. 4. Tidak membahas keamanan jaringan dan provider untuk mengimplementasikan aplikasi. 5. Tidak membahas tentang implementasi dan biaya implementasi sistem.