BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI RIAU DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AYU NIKE RETNOWATI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia pada umumnya. Oleh sebab itu olahraga pariwisata saat ini mendapat

Renovasi 15 Venue Olahraga di GBK Sudah 87,27%

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR 135 STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pemerintah, baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Dalam

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO KOMPLEK OLAHRAGA KUDUS PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL SEPTEMBER 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF. Sesuai dengan Undang-Undang NO. 25 TAHUN 2004 TENTANG

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember Penulis

HOTEL ATLET DAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB IV: KONSEP Konsep Bentuk Massa Bangunan

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan untuk penelitian dalam mencari informasi dan datadata

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1. Manajemen Perawatan dan Perbaikan Bangunan Gedung Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru Provinsi Riau

2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

BASKETBALL TRAINING CENTER

DATTA SAGALA WIDYA PRASONGKO, 2016 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI

GELANGGANG REMAJA MUSIK DI BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kegiatan olahraga perlu ditanamkan dan dikembangkan kepada seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kita berada dalam bangunan baik rumah tinggal, kantor, pabrik, hotel, rumah sakit dll.

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

DAFTAR ISI. Latar belakang proyek...3. Latar belakang topik/tema 8. Data Lokasi 9

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN Pemerintah Provinsi DKI Jakar

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI RENCANA PENGELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LAPORAN TUGAS AKHIR I 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar...

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

Mata Kuliah Perancangan Arsitektur 3 /RTA 3220 SEMESTER A DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED) PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SPORTS CENTER DI KOTA TANGERANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

- 1 - DAFTAR TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA - - Rp ,- per orang Rp ,- per orang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari-hari, walaupun kini berbagai krisis melanda bangsa kita.

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

BAB 3 METODE PERANCANGAN. aktifitas olahraga, hal itu disebabkan karena kurangnya fasilitas yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KONDOMINIUM HOTEL ( KONDOTEL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO STADION AKUATIK DI BANDUNG TUGAS AKHIR ICHSAN AHMADI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak institusi pemerintah maupun swasta masih menganggap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Sejak tahun 2005 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki status Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PTBHMN) yang diberikan wewenang untuk mengelola keuangan serta sumber dayanya secara mandiri, namun pada tahun 2011 ada gugatan mengenai PTBHMN yang dianggap komersil. Pada tahun 2012 terbit Perpres no. 43 Tahun 2012 yang menyatakan sejak tanggal 12 april 2012 Universitas Pendidikan Indonesia resmi berubah status dari PTBHMN menjadi Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP). Dengan perubahan status ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk membiayai penyelenggaraan UPI, namun UPI dapat menerima dana dari sumber lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan serta harus menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum. Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi Pemerintah wajib melaporkan segala dana yang didapat dari masyarakat. Salah satu aset yang merupakan sumber lain pendapatan UPI adalah Gelanggang Kolam Renang. Hal tersebut menuntut UPI untuk lebih mampu mengenali potensi aset yang dimilikinya agar dapat mengoptimalkan penggunaan aset-asetnya. Gelanggang Kolam Renang UPI merupakan aset prasarana olahraga dengan nilai aset tertinggi yaitu Rp 31.672.500.000,00 (lihat tabel 1.1) dan berstandar internasional, prasarana olahraga ini diutamakan untuk pelaksanaan kegiatan penunjang pendidikan juga dapat digunakan oleh masyarakat umum.

Tabel1.1 Data Nilai Aset Prasarana Olahraga KAMPUS PUSAT NO NAMA LUAS (M 2 ) NILAI 1 Gor Lama 1.060 1.077.400.000 2 Lapangan Tenis 890 174.700.000 3 Gedung Gymnasium 7.500 25.929.000.000 4 Bangunan Lapangan Softball 90 46.600.000 5 Gedung Stadion Mini 2.280 7.776.200.000 6 Kolam Renang 16.876 31.672.500.000 7 Sport Hall 2.555,10 6.860.461.629 PHH. MUSTOFA 8 GOR / Sport Hall 740 508.600.000 9 Ruang Fitnes 176 153.500.000 10 Lapangan Tenis/Basket/Volly/ Perkerasan 1.280 86.600.000 TASIKMALAYA 11 Lapangan Tenis 594 85.600.000 PURWAKARTA 12 Lapangan Tenis 666 97.000.000 SUMEDANG 13 Lapangan Basket 1.170 62.000.000 JALAN PANDANWANGI 14 Lapangan Basket 600 28.900.000 Sumber : biro aset dan fasilitas UPI (2011) Berdasarkan hasil studi kasus yang berjudul Evaluasi Pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang Universitas Pendidikan Indonesia, didapat data-data fasilitas Gelanggang Kolam Renang UPI yang diniliai kurang terpelihara dengan baik. Terdapat 9 komponen yang dinilai kurang baik oleh pengunjung dan 4 komponen yang dinilai sangat tidak baik. Sedangkan persepsi pengelola menilai ada 9 komponen yang kurang baik dan 6 komponen dengan kualifikasi sangat tidak baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2 Data Fasilitas Gelanggang Kolam Renang yang Kurang Terpelihara dengan Baik No Nama Aset Kualifikasi Persepsi Pengunjung 1 Lantai dalam Kurang Baik 2 Dinding dalam Sangat Tidak Baik 3 Kerusakan bangunan karena paparan sinar matahari Sangat Tidak Baik 4 Kerusakan karena hujan Kurang Baik 5 Dinding sebagai unsur pelindung bangunan Kurang Baik 6 Lantai sebagai unsur pelindung bangunan Kurang Baik 7 Tangga Kurang Baik 8 Jaringan sistem tanda bahaya Kurang baik 9 Taman dalam Kurang Baik 10 Pagar dalam Kurang Baik 11 Toilet Kurang Baik 12 Ruang bilas Sangat Tidak Baik 13 Ruang ganti Sangat Tidak Baik Persepsi Pengelola 1 Tampak luar bangunan Kurang Baik 2 Dinding dalam Sangat Tidak Baik 3 Dinding sebagai unsur pelindung bangunan Kurang Baik 4 Ventilasi Sangat Tidak Baik 5 Exchause van Sangat Tidak Baik 6 Tangga Kurang Baik 7 Pembangkit listrik cadangan Kurang Baik 8 Penangkal petir Sangat Kurang Baik 9 Jaringan sistem tanda bahaya Sangat Kurang Baik 10 Taman dalam Kurang Baik 11 Taman luar Kurang Baik 12 Pagar dalam Kurang Baik 13 Pagar luar Sangat Kurang Baik 14 Pintu gerbang Kurang Baik 15 Lampu penerangan luar Kurang Baik Sumber : Hasil Studi Kasus Evaluasi Pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang (Retnowati,2012)

Secara keseluruhan, pengunjung menilai bahwa pemeliharaan arsitektur dan tata ruang luar berada pada kualifikasi cukup baik dan sisanya dinilai kurang baik. Seperti dapat dilihat pada tabel 1.3 mengenai persepsi pengunjung berdasarkan 6 dimensi pemeliharaan. Tabel 1.3 Persepsi Pengunjung tentang Pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang NO Dimensi Kualifikasi 1 Arsitektur Cukup Baik 2 Struktural Kurang Baik 3 Mekanikal Kurang Baik 4 Elektrikal Kurang Baik 5 Tata Ruang Luar Cukup Baik 6 Tata Graha Kurang Baik Rata-rata Kurang Baik Sumber : Hasil Studi Kasus Evaluasi Pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang (Retnowati,2012) Pada tabel 1.4 mengenai persepsi pengelola tentang pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang UPI berdasarkan 6 dimensi pemeliharaan, diperoleh 4 dimensi dengan kualifikasi cukup baik, 1 dimensi dengan kualifikasi baik dan 1 dimensi dengan kualifikasi sangat tidak baik yaitu dimensi elektrikal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :. Tabel 1.4 Persepsi Pengelola tentang Pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang NO Dimensi Kualifikasi 1 Arsitektur Cukup Baik 2 Struktural Cukup Baik 3 Mekanikal Cukup Baik 4 Elektrikal Sangat Tidak Baik 5 Tata Ruang Luar Cukup Baik 6 Tata Graha Baik Rata-rata Cukup Baik Sumber : Hasil Studi Kasus Evaluasi Pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang (Retnowati,2012) Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa menurut persepsi pengunjung pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang UPI berada pada kategori Kurang Baik sedangkan berdasarkan persepsi pengelola pemeliharaan

Gelanggang Kolam Renang UPI berada pada kategori Cukup Baik.Dari persepsi tersebut ada ketimpangan antara pengunjung dan pengelola.pengunjung merasakan bahwa sarana yang ada, pemeliharaannya dianggap kurang baik, sedangkan menurut persepsi pengelola sudah cukup baik. Dari kedua persepsi tersebut, intinya bahwa pengelolaaan pemeliharaan dinilai belum maksimal. Gelanggang Kolam Renang dengan ukuran olimpic size yang memungkinkan untuk dilaksanakan perlobaan bertaraf internasional, tidak cukup jika pemeliharaannya hanya sebatas cukup baik. Suatu aset yang pemeliharaannya kurang baik akan berdampak buruk pada pengguna maupun pemiliknya. Dari segi estetik aset yang tidak terpelihara dengan baik penampilannya akan terlihat kurang indah, dari segi keselamatan sangat berbahaya karna dapat mencelakakan penggunannya dan dari segi finansial akan mengakibatkan menurunnya suatu nilai aset. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan dengan judul Perancangan Satuan Operasional Prosedur Pemeliharaan Preventif Gelanggang Kolam Renang Universitas Pendidikan Indonesia. 1.2 Identifikasi Proyek Berdasarkan penjelasan yang dikemukan dalam latar belakang proyek, peneliti mengidentifikasi proyek sebagai berikut : 1. Gelanggang Kolam Renang merupakan aset prasarana olahraga Universitas Pendidikan Indonesia yang memiliki nilai aset terbesar,tetapi belum diberdayakan secara maksimal. 2. Kondisi fisik Gelanggang Kolam Renang UPI belum terpelihara dengan baik 3. Pemeliharaan prefentif Gelanggang Kolam Renang UPI belum terencana dengan baik 4. Pemeliharaan korektif Gelanggang Kolam Renang UPI belum terencana dengan baik

1.3 Pembatasan Proyek Berdasarkan identifikasi proyek di atas. peneliti membatasi proyek yang akan dilaksanakan agar proyek menjadi lebih fokus dan terarah. Pemeliharaan prefentif adalah pemeliharaan yang sifatnya pencegahan terhadap kerusakan, pemeliharaan prefentif biasanya mencakup inspeksi rutin, perawatan rutin dan pemeliharaan fasilitas tetap dalam kondisi baik.sedangkan pemeliharaan korektif merupakan pemeliharaan yang dilakukan saat aset tidak berfungsi sesuai standar yang ditentukan. Maka proyek ini akan memfokuskan pada pemeliharaan prefentif Gelanggang Kolam Renang UPI, karena kerusakan bangunan yang perlu dilakukan pemeliharaan korektif biasanya disebabkan oleh kesalahan perencanaan pembangunan selain itu pemeliharaan korektif akan membutuhkan biaya yang relatif lebih besar. 1.4 Rumusan Proyek Merujuk pada pembatasan proyek di atas. maka peneliti merumuskan proyek sebagai berikut: 1. Apasaja jenis kegiatan pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang UPI 2. Seperti apakah penjadwalan yang tepat dalam pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang UPI 1.5 Tujuan dan Manfaat Proyek Agar proyek fokus pada permasalahan yang akan diteliti maka tujuan dan manfaat proyek akan ditentukan terlebih dahulu. 1.5.1 Tujuan Proyek Berdasarkan rumusan proyek yang telah dipaparkan sebelumnya, maka proyek ini memiliki tujuan : 1. Menghasilkan rancangan kegiatan pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang UPI 2. Menghasilkan Jadwal pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang UPI

1.5.2 Manfaat Proyek Adapun manfaat proyek yang diharapkan adalah : 1. Manfaat praktis, yaitu membantu pengelola sarana dan prasarana olahraga dalam membuat rancangan pemeliharaan Gelanggang Kolam Renang Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Manfaat secara teoritis, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen asset, khususnya dalam pemeliharaan aset. 1.6 Lokasi dan Waktu Proyek Untuk menunjang kebutuhan proyek maka ditentukan lokasi dan waktu proyek. 1.6.1 Lokasi Proyek Proyek ini akan dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamatkan di jln. Setiabudhi no.229 Bandung. Sumber : google maps (2011) Gambar 1.1 Peta Lokasi Universitas Pendidikan Indonesia

H B A I C D G F E Sumber : google maps (2011) Gambar 1.2 Peta Lokasi Gelanggang Kolam Renang UPI Keterangan : A : Lapangan softball B : Sport hall C : Gedung Gymnasium D : Gedung ilmu komputer E : Fakultas ilmu pendidikan F : Gedung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan G : Lapangan H : Stadion mini dan track lari I : Gelanggang Kolam Renang

1.6.2 Waktu Proyek Waktu proyek dilaksanakan dari tanggal 2 Maret 2012 sampai dengan juni 2012. Tabel 1.5 Jadwal Pelaksanaan Proyek BULAN KEGIATAN (TAHUN 2011) No KEGIATAN Maret April Mei Juni Juli 1 Tinjauan Lapangan 2 Penetuan Topik dan Objek Penelitian 3 Penyerahan Proposal Tugas Akhir 4 Pertemuan dengan Dosen Pembimbing 5 Seminar Manajemen Aset 6 Bimbingan dengan Dosen Pembimbing 7 Pengumpulan Data Awal 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 8 Pengolahan Data Awal 9 Pengumpulan Data Akhir 10 Pengolahan Data Akhir 11 Penulisan Laporan Tugas Akhir 12 Persetujuan untuk Seminar Tugas Akhir 13 Penyerahan Laporan Tugas Akhir 14 Seminar Tugas Akhir 15 Pengumpulan Laporan Tugas Akhir Sumber : Olah Data Penulis (2012)