1. PET Polyethylene Terephthalate

dokumen-dokumen yang mirip
AYO KENALI TANDA PENGENAL PLASTIK ( SUDAH ADA LHO! ) KALAU ANDA PEDULI HIDUP SELAMAT

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

Pertanyaan yang sering ditanyakan. Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak?

ANALISIS PEMILIHAN MATERIAL POLIMER PLASTIK UNTUK WADAH PENYIMPANAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG AMAN OLEH : MUCHTAR IBRAHIM

Mengurangi plastik penting dan baik untuk kesehatan dan lingkungan kita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

PLASTIK SEBAGAI KEMASAN PANGAN

BAHAYA PENGGUNAAN PLASTIK SEBAGAI PENGEMAS MAKANAN DAN MINUMAN TERHADAP KESEHATAN. dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed.Sc JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah bahan pengemas yang mudah didapat dan sangat fleksibel

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari pembuangan kemasan plastik. Dengan keleluasaan yang diberikan

INTRODUCTION TO POLYMER. Oleh : LILIK MIFTAHUL KHOIROH, M.Si

KAJIAN DAMPAK PENGGUNAAN PLASTIK PVC TERHADAP LINGKUNGAN DAN ALTERNATIFNYA DI INDONESIA

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup berperilaku karena mereka semua mempunyai aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

LEMBAR BERITA. Apa persyaratan mendasar dari kemasan pangan? Apa saja fungsi kemasan pangan?

PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi)

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang daun mulanya ada di pulau Jawa (Jawa Barat dan Jawa Timur), terutama di

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI TERHADAP TIMBULAN SAMPAH PLASTIK HDPE DAN LDPE SERTA UPAYA REDUKSI YANG DAPAT DITERAPKAN DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA

Identitas Responden. Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

BAB II PENANGANAN SAMPAH PLASTIK KOTA BANDUNG

menimbulkan penyakit kanker pada manusia (Koswara, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green

BAB II PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN. kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau

BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

Oleh : Endang Warsiki

Philips NL9206AD-4 Drachten

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Plastik Plastik merupakan kemasan makanan yang sangat populer dan menjadi

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.

Philips NL9206AD-4 Drachten

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Sutrisno Koswara, Bahaya di balik Kemasan Plastik, <ebookpangan.com> 2 Ibid.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam

Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja Dan Jumlah Modal Terhadap Pendapatan Home Industri Daur Ulang Didesa Seketi

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

I. PENDAHULUAN. baku menjadi produk baru yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pertumbuhan industri

ANCAMAN POLIMER SINTETIK BAGI KESEHATAN MANUSIA

Philips NL9206AD-4 Drachten

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya

Polyvinyl chloride (PVC) merupakan termasuk salah jenis plastik yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

BAB III LANDASAN TEORI. kimia) satu sama lain dan dari bahan bahan organik yang telah melapuk (yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena di masyarakat saat ini adalah banyaknya individu atau masyarakat

BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

BAB II LANDASAN TEORI

SIMBOL UNTUK MENUNJANG SISTEM INFORMASI DESAIN KEMASAN MAKANAN DAN MINUMAN PLASTIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Logo Tara. Kode. Kemasan Pangan.

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PELAPIS (UPHOLSTERY) PADA PRODUK INTERIOR

Lampiran 1. Angket Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

No Properties Value 1 Density kg/m 3 2 Viscosity 5.27 m. Poise 3 Flash Point 22 o C 4 Fire Point 29 o C 5 Calorific Value

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

Pendahuluan Bahan dan Bentuk Kemasan Pengemasan Aseptis

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak pengertian sampah yang beredar di masyarakat. Menurut Kamus Istilah

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

LATIHAN SOAL UKK MATA PELAJARAN PTD KELAS 7 TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemerintah No 18 tahun 1999).

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi dan perkembangan teknologi serta kebutuhan yang terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

QUIZ PENGENALAN MATA KULIAH

terhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam

PENGGUNAAN PRODUK PLASTIK DARI PETROKIMIA DENGAN BAHAN DASAR MINYAK DAN GAS BUMI MANFAAT DAN BAHAYANYA BAGI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

PRODI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA

Devy Lestari ( )

KAJI EKSPERIMEN KEKUATAN TARIK PRODUK-PRODUK BERBAHAN PLASTIK DAUR ULANG

Transkripsi:

Perlu kita ketahui bersama bahwa secara internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik, yang mungkin bagi kita yang awam sangat perlu untuk diketahui, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis bahan serta cara dan dampak pemanfaatannya bagi manusia. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1988 di Amerika Serikat dan diadopsi pula oleh lembagalembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO ( International Organization for Standardization ). Secara umum tanda tersebut berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut. 1. PET Polyethylene Terephthalate Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %) Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI, kenapa? Dijawab oleh artikel ini: Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, 1 / 9

karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami: iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan. 2. HDPE High Density Polyethylene Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE ( high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lainlain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu 3. V Polyvinyl Chloride Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V V itu berarti PVC ( pol yvinyl chloride ), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botolbotol. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu 15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung 2 / 9

bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari pisang misalnya). polietilena atau bahan alami (daun 4. LDPE Low Density Polyethylene Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat ( thermoplastic /dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botolbotol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gasgas yang lain seperti oksigen. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barangbarang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. 5. PP Polypropylene Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP PP (polypropylene ) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen l ebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan 3 / 9

kemasan berbagai makanan dan minuman. 6. PS Polystyrene Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lainlain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuningjingga, dan meninggalkan jelaga. 7. OTHER Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER Other (SAN? styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile butadiene styrene, PC polycarbonate, Nylon ) 4 / 9

Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alatalat rumah tangga, komputer, alatalat elektronik, dan plastik kemasan. PC Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu BisphenolA ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena BisphenolA dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan. Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut? Kita harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidah berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan. Bila tidak ada kode plastik pada kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di mana tidak selamanya berupa polycarbonate ), cara terbaik yang paling aman adalah menghubungi produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Tips 5 / 9

1. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, polypropylene, atau polyethylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex. 2. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas. 3. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless stee l atau kaca. 4. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave o ven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini pun dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak. 5. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus 6 / 9

dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di microwave oven. 6. Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman 7. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu. 8. Terapkan, sebarkan dan ajaklah setiap orang di lingkungan rumah, kantor, sekolah, kampus, dan di manapun untuk mengetahui informasi ini dan mengimplementasikannya dalam kehidupan seharihari. 9. Ajukan kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan berkenaan dengan plastik ini, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Bupati Wakatobi, Ir Hugua, dalam rangka penyelamatan ekosistem laut di Kepulauan Wakatobi. Sebagaimana diketahui, Kepulauan Wakatobi memiliki ekosistem terumbu karang terbanyak dan terbaik di dunia pada saat ini. Apakah Plastik Itu? Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alatalat militer hingga pestisida. Oleh karena itu, kita hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barangbarang yang mengandung BisphenolA. 7 / 9

Bisphenol A adalah perusak hormone. Berbagai penelitian telah menghubungkan BisphenolA dengan dosis rendah dengan beberapa dampak terhadap kesehatan, seperti perubahan permanen pada organ kemaluan, meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan hormon testoteron, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif terhadap hormon dan kanker, dan membuat seseorang menjadi hiperaktif. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi. University of Missouri telah melakukan tes laboratorium mengenai penggunaan BisphenolA pada botol susu bayi dan menemukan bahwa BisphenolA pada produk botol susu bayi plastik dari 5 merek terkemuka di Amerika, sangat berpotensi untuk ikut larut dalam cairan. Menurut laporan ini, kelima merk botol susu bayi yang masih dipersoalkan adalah Avent, Dr. Brown s, Evenflo, Gerber dan Playtex. Plastik sendiri dikonsumsi sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh dunia. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung BisphenolA. Plastik dibagikan menjadi dua macam berdasarkan sifatnya bila dipanaskan, yaitu tipe cokelat (nama ilmiahnya: thermoplastic) dan tipe biskuit (nama ilmiahnya: thermosetting). Maksud dari tipe cokelat adalah plastik yang melunak bila dipanaskan, sedangkan tipe biskuit adalah plastik yang apabila telah mengeras akan tetap keras walaupun terus dipanaskan. Plastik yang berbahan baku minyak termasuk dalam golongan plastik tipe cokelat. Bagaimana Dampak Penggunaan Plastik terhadap Kesehatan? Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut ( plasticizers ). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di( 2ethylhexyl )adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan. 8 / 9

Bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolanbenjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Bahan pelembut lain yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA. DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi jika setiap hari kita terkontaminasi oleh DEHA, maka sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya). Bahaya lain yang dapat mengancam kesehatan kita adalah jika kita membakar bahan yang terbuat dari plastik. Pembakaran plastik ini dapat mendatangkan masalah tersendiri bagi kita. Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayibayi lahir dalam kondisi cacat. Bahan pelembut ESBO (epoxidized soybean oil) juga biasa digunakan sebagai insektisida. Sejauh ini, bahaya bahan pelembut ini bagi kesehatan manusia belum ada/dalam penelitian. Sedangkan bagi lingkungan, ESBO mampu membunuh zooplankton, dan hal ini berakibat pada terganggunya rantai makanan hewanhewan laut. Hal tersebut pun akan berdampak pada terganggunya sumber protein, khususnya ikan, bagi manusia. 9 / 9