BAB III METODE THEIL. menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dinyatakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL

ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL

ANALISIS REGRESI LINEAR PADA STATISTIKA NON PARAMETRIK. Desi Rahmatina. Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

BAB III. Model Regresi Linear 2-Level. Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI

REGRESI LINEAR SEDERHANA

STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

Statistik Non Parameter

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM MENAKSIR PARAMETER REGRESI UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

MA2081 Statistika Dasar

METODE THEIL PADA ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA NONPARAMETRIK

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308

BAB 2 LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE MATA KULIAH : MT308

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

III. METODE PENELITIAN

Bab 2 LANDASAN TEORI

PROSEDUR PENAKSIRAN PARAMETER MODEL MULTILEVEL MENGGUNAKAN TWO STAGE LEAST SQUARE DAN ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTIKA TERAPAN (PS603)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

Prospek Statistik Nonparametrik Metode Brown-Mood dalam Pendidikan Tinggi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

SILABUS. : Drs. Nar Herrhyanto, M.Pd.

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB II KAJIAN TEORI. Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.

TINJAUAN PUSTAKA. (statistik) dinamakan galat baku statistik, yang dinotasikan dengan

INTERVAL KEPERCAYAAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu penelitian, hubungan suatu variabel dependent atau

Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 5 Februari 2015

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siti Nurhayati Basuki, 2013

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y.

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

BAB I PENDAHULUAN. Statistika inferensial adalah statistika yang dengan segala informasi dari

BAB III METODE RECURSIVE LEAST SQUARE. Pada bab ini akan dikemukakan secara rinci apa yang menjadi inti

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

FUNGSI STATISTIKA. Oleh Jarnawi Afgani Dahlan

1. Model Regresi Linear dan Penaksir Kuadrat Terkecil 2. Prediksi Nilai Respons 3. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 4.

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

Modul 3: Regresi Linier untuk Persamaan Garis Lurus dan Kuadratis

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 7 STATISTIK NON-PARAMETRIK

dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 6.

BAB 2 LANDASAN TEORI

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINIER BERGANDA (COMPARISON OF BOOTSTRAP AND JACKKNIFE METHODS TO

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.

Transkripsi:

28 BAB III METODE THEIL Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dinyatakan dalam sebuah persamaan regresi. Dalam analisis tersebut diberlakukan asumsiasumsi terhadap galat, salah satunya yaitu bahwa galat menyebar memenuhi distribusi normal dengan rata-rata nol dan varians tertentu. Apabila asumsi tersebut dipenuhi, maka penaksiran parameter dari persamaan regresi diselesaikan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square). Tetapi dalam kenyataannya, data yang diperoleh dari hasil penelitian tidak selalu mengikuti distribusi normal. Sehingga diperlukan suatu metode statistika yang dapat digunakan dengan mengabaikan segala asumsi yang melandasi metode statistika parametrik, dan metode yang tepat adalah metode statistika nonparametrik. Salah satu metode statistika nonparametrik yang digunakan untuk menyelesaikan analisis regresi linear dengan kenormalan galat tidak dipenuhi adalah metode Theil. Metode Theil adalah salah satu metode statistika nonparametrik yang menaksir koefisien kemiringan (slope) garis regresi dengan cara mencari median kemiringan seluruh pasangan garis dari titik-titik variabel dan, dengan nilai yang berbeda. Pengujian koefisien slope (kemiringan) disusun berdasarkan 28

29 statistik Tau Kendall yang digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan variabel-variabel dalam persamaan regresi. Analisis regresi dengan metode Theil dilandasi pada asumsi-asumsi sebagai berikut: (Daniel, 1989:448) a. Persamaan regresinya adalah : = + +,=1,2,3,, dengan adalah variabel bebas, dan adalah parameter-parameter yang tidak diketahui. b. Untuk masing-masing nilai terdapat nilai. c. adalah nilai yang teramati dari Y. d. Semua nilai berbeda (tidak ada angka yang sama) sehingga dapat ditetapkan < < < <. e. Nilai-nilai saling bebas dan berdistribusi secara acak dengan median nol dan mempunyai hubungan saling bebas dengan. 3.1. Penaksiran Parameter Dengan Metode Theil 3.1.1. Penaksiran Koefisien Slope ( ) Theil telah mengusulkan sebuah metode untuk mendapatkan penaksir koefisien, jika asumsi kenormalan galat tidak terpenuhi. Dalam hal ini diasumsikan bahwa data sesuai dengan model regresi linear sederhana sebagai berikut: = + +,=1,2,3,,

30 Semua nilai di sini berbeda (tidak ada angka sama) sehingga dapat ditetapkan < < < <. Data yang tersedia untuk dianalisis terdiri dari pasangan nilai pengamatan yaitu,,,,,,,,. Untuk mendapatkan penaksir 1, pertama-tama hitung semua nilai. Dengan adalah nilai slope (kemiringan) pasangan, dan,, yang dituliskan sebagai berikut dengan < dan. = (3.1) Asumsikan nilai seluruhnya berbeda, lalu nilai tersebut diurutkan dari urutan terkecil sampai terbesar. Sehingga dengan jelas = untuk seluruh dan. Akan dibuktikan bahwa = terbukti. = = + + = + + = = Maka untuk pengamatan ada = = dari nilai yang berbeda. Akan dibuktikan bahwa = = = 2 =.! 2! 2! = 1 2 3 3 21 = 1 2! 2 3, 3 21 1 2 = 1 2 Untuk lebih jelasnya nilai-nilai yang akan dihitung dari pengamatan dapat ditulis dalam bentuk matriks segitiga atas sebagai berikut :

31 = Penaksir 1 yang baik untuk akan menjadi nilai galat yang sesuai dengan masing-masing nilai pengamatan dan dinotasikan dengan =, dan nilai galat akan mempunyai median nol serta mempunyai hubungan yang saling bebas dengan. Sehingga untuk mendapatkan penaksir 1 dengan metode Theil pada dasarnya adalah dengan membuat jumlah konkordan sama dengan jumlah diskordan pada data pasangan,. Statistik yang digunakan adalah ( 1 ) = ± [ ], = 1,2,, 1 > (3.2) dengan = Dimana = = = + 1, >0 0, =0 1, <0 Keterangan: ( 1 ) = Selisih nilai galat dengan = Jumlah tanda dari konkordan dikurangi diskordan pada data berpasangan,.

32 Untuk mendapatkan penaksir 1 dilakukan dengan cara membuat ( 1 ) = 0, karena jumlah tanda konkordan sama dengan jumlah tanda diskordan. Sehingga dapat disimpulkan nilai galat dan saling bebas. Jika disusun dari yang terkecil sampai terbesar, maka dapat mengganti dengan. dengan = Sehingga = 1 (3.3) ( 1 ) = ± [ ], = 1,2,, 1 > (3.4) Dimana = + 1, >0 0, =0 1, <0 Pembilang pada persamaan (3.3) di atas mempunyai nilai yang sama dengan. Sehingga dengan mengganti dengan. tidak akan mempengaruhi tanda, karena penyebut selalu bernilai positif yaitu jika nilai disusun dari yang terkecil sampai terbesar dengan <. Untuk mendapatkan ( 1 ) = 0 maka dipilih =, sehingga memungkinkan setengah pasangan konkordan dan setengahnya lagi diskordan. Jika jumlah tanda positif (konkordan) dan negatif (diskordan) sama

33 =, maka akan menyebabkan nilai koefisien korelasi Tau Kendall antara dan sama dengan nol, artinya dan saling bebas. Penaksir untuk ditulis dengan lambang, yang dihitung berdasarkan median dari dengan mengurutkan nilai dari terkecil sampai terbesar yang berjumlah. Jika genap maka dapat ditulis = 2 dan = 2 + 1 jika ganjil. Sehingga penaksir dari koefisien slope ( 1 ) dapat dinyatakan sebagai berikut :, =2+1 = (3.5) +, =2 dengan: = atau 1 dapat ditulis seperti berikut : = (3.6) Contoh 3.1 Seseorang mengamati kecepatan air mengalir dalam meter kubik per detik () di titik tertentu di sebuah pegunungan yang dicatat dalam interval waktu () yang dimulai dengan = 0, sehingga didapatkan data sebagai berikut : X 0 1 2 3 4 5 6 Y 2,5 3,1 3,4 4,0 4,6 5,1 11,1 Sumber : P. Sprent dan N.C. Smeeton, Applied Nonparametric Statistikal Methods, edisi ketiga, Florida: CRC Press, 2001. Gunakan metode Theil untuk menaksir koefisien slope pada data tersebut!

34 Penyelesaian : Pertama-tama diurutkan nilai dari kecil ke besar kemudian menghitung banyak nilai yang harus dihitung dari data yaitu: = 1 = 2 2 = 77 1 2 = 42 2 =21 Jadi banyak nilai yang harus dihitung ada 21, selanjutnya akan dihitung nilainilai sebagai berikut: = = = = 3,1 2,5 1 0 = 3,4 2,5 2 0 = 4,0 2,5 3 0 = 0,6 = 0,45 = 0,5 dan apabila dilanjutkan terus dengan cara ini, hasilnya dapat ditulis dalam bentuk matrik sebagai berikut: = = 0,6 0,45 0,3 0,5 0,525 0,45 0,5 0,6 0,6 0,6 0,52 1,43 0,5 1,6 0,567 1,925 0,55 2,367 0,5 3,25 6

35 Tabel 3.1. Nilai Setelah Diurutkan M b(m) 1 0,3 2 0,45 3 0,45 4 0,5 5 0,5 6 0,5 7 0,5 8 0,52 9 0,525 10 0,55 11 0,567 12 0,6 13 0,6 14 0,6 15 0,6 16 1,433 17 1,6 18 1,925 19 2,367 20 3,25 21 6 karena =2+1 = 21 = 10 Maka = +1 = 11 = 0,567 3.1.2. Penaksiran Intercept ( ) Setelah penaksir telah diperoleh maka persamaan regresinya berbentuk sebagai berikut: = +, = 1,2,, (3.7)

36 Penaksir dari intercept dinotasikan dengan, dengan mensubstitusikan dengan maka persamaan yang diperoleh sebagai berikut: = +, = 1,2,, (3.8) = (3.9) Penaksir dihitung berdasarkan nilai median dari seluruh nilai, dengan mengurutkan nilai dari terkecil sampai terbesar yang berjumlah, dengan = 1,2,,. Jika genap dapat ditulis = 2 dan = 2 + 1 jika ganjil, maka penaksir dari intercept ( ) diberikan sebagai berikut :, =2+1 = (3.10) +, =2 atau dapat ditulis seperti berikut = (3.11) Berdasarkan persamaan (3.6) dan (3.11), maka diperoleh persamaan model regresinya berbentuk = +. Contoh 3.2 Dengan menggunakan data Contoh 3.1 tentukan penaksir dari Intercept ( )! Penyelesaian: Menghitung nilai =, dan didapatkan hasil seperti pada tabel di bawah ini :

37 Tabel 3.2 Nilai X Y = 0 2,5 2,5 1 3,1 2,533 2 3,4 2,266 3 4 2,299 4 4,6 2,332 5 5,1 2,265 6 11,1 7,698 Selanjutnya nilai-nilai dari tabel diatas diurutkan dari kecil ke besar dan hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.3 Nilai Setelah Diurutkan No 1 2,265 2 2,266 3 2,299 4 2,332 5 2,5 6 2,533 7 7,698 Karena jumlah ganjil maka : = 2 + 1 7 = 2 + 1 = 7 1 2 sehingga =3 = = 4 = 2,332

38 3.2. Pengujian Koefisien Slope ( ) Pengujian koefisien slope (kemiringan) dengan menggunakan metode Theil disusun berdasarkan statistik Tau Kendall untuk mengetahui bentuk hubungan variabel-variabel dalam persamaan regresi. Langkah-langkahnya adalah: 1. Perumusan Hipotesis : = 0 (Koefisien regresi 1 tidak signifikan) 0 (Koefisien regresi 1 signifikan) 2. Besaran-besaran yang Diperlukan a. Mengatur pasangan-pasangan hasil pengamatan, dalam sebuah kolom dengan urutan dari nilai terkecil sampai terbesar menurut nilai. b. Membandingkan masing-masing dengan setiap yang ada di bawahnya. c. Menetapkan sebagai banyak perbandingan, yang berurutan wajar (dari terkecil sampai terbesar), dan menetapkan sebagai banyak perbandingan seperti di atas yang berurutan terbalik (dari terbesar sampai terkecil). d. Misalkan =. 3. Statistik Uji a. Jika tidak ada nilai dan yang sama, maka statistik ujinya: = / = / (3.12)

39 Dengan : Statistik uji τ Kendall. : Banyak pasangan berurutan wajar. : Banyak pasangan berurutan terbalik. : Banyak pasangan yang diamati. : Selisih antara dan. b. Jika ada nilai atau yang sama, maka statistik ujinya: i. Untuk nilai dan ada yang sama = (3.13) dengan: = ( 1) (3.14) = ( 1) (3.15) : Banyak nilai yang sama untuk suatu peringkat. : Banyak nilai yang sama untuk suatu peringkat. ii. Untuk nilai ada yang sama Seperti telah diuraikan di atas bahwa semua nilai berbeda sehingga =0, maka persamaan (3.13) dapat menjadi : = () () (3.16)

40 4. Kriteria Pengujian Dengan mengambil taraf nyata, dari Tabel Tau Kedall dengan dan 2 diperoleh. ditolak, jika (untuk positif) > atau (untuk negatif) <.