PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG DI GAPOKTAN MAKMUR JAYA KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAH LUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Darlim Darmawi 1. Intisari

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOK/RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK

PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN BIOFARMAKA

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

SIKAP PETANI TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KANDANG PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) Oleh :Mukhlis Yahya *) dan Eka Afriani **) ABSTRAK

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

Hubungan Antara Peran Penyuluh...Satriyawan Hendra W

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA MELALUI PERBAIKAN MUTU PAKAN DAN PENINGKATAN PERAN KELOMPOKTANI DI KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS

PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

MOTIVASI PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PTT PADI SAWAH (Oryza Sativa L.) DI DESA GUNUNG SARI PROVINSI SULAWESI BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

Kontribusi Usahatani Padi dan Usaha Sapi Potong Terhadap Pendapatan Keluarga Petani di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman

METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo.

ABSTRACT. Keywords : Sago, Farmers Group Dynamics

ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ARTIKEL ILMIYAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pangaraian.

FUNGSI KELOMPOKTANI DALAM PENERAPAN SLPTT PADI SAWAH DI KECAMATAN MEGAMENDUNG KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk menganalisa data

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Terdiri dari 18 Kecamatan, 191 Desa, dan 14 Kelurahan. Letak

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DAN SAPI BAKALAN KARAPAN DI PULAU SAPUDI KABUPATEN SUMENEP

TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

I.M. Mulyawati, * D. Mardiningsih,** S. Satmoko **

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic

III. METODE PENELITIAN

Tingkat Adopsi Petani terhadap Teknologi Jamu Ternak di Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru

DINAMIKA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI LM3 DI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN SULUUN TARERAN

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER DI KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SAPI POTONG DENGAN SISTEM PEMBIBITAN PADA ANGGOTA KTT TRI ANDINIREJO KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. Variabel X merupakan variabel faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DAN ADOPSI TEKNOLOGI OLEH PETANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN TASIKMALAYA

HUBUNGAN SEJUMLAH KARAKTERISTIK PETANI METE DENGAN PENGETAHUAN MEREKA DALAM USAHATANI METE DI KABUPATEN BOMBANA, SULAWESI TENGGARA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Malabar, Gunung Papandayan, dan Gunung Tilu, dengan ketinggian antara 1000-

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK ANGGOTA KPSBU LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU

BAB III PENDEKATAN LAPANG

HUBUNGAN PARTISIPASI PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK TERHADAP PERILAKU ZOOTEKNIK PETERNAK KAMBING DI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

Tugas Mata Kuliah Perencanaan Program PP (Menyusun Proposal Evaluasi Dampak Dengan Judul Sistem Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FINANSIAL PADA PETERNAKAN SAPI POTONG DENGAN SISTEM MANAJEMEN AMARASI DI KECAMATAN AMARASI BARAT KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian

Parwiyati, S., W. Sumekar dan D. Mardiningsih* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni

HUBUNGAN ANTARA PERANAN PENYULUH DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN KELOMPOK TANI DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

BAB III METODE PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BEEF CATTLE FARMING ANALYSIS IN PANCONG JAYA FARMER GROUP, WARU TIMUR VILLAGE WARU SUBDISTRICT PAMEKASAN REGENCY

POTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA PETERNAKAN DI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK DOMBA SKRIPSI YULIDA

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI

HUBUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM KAMPUNG (STUDI KASUS DI DESA PUNGKOL KECAMATA TATAPAAN, KABUPATEN MINAHASA SELATAN)

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

Respon Peternak Sapi Perah... Dwi Sulistia Anggarani RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT MASTITIS

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

KEMAMPUAN PETANI DALAM MELAKSANAKAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS

Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal...Muhammad Fauzi

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

Transkripsi:

PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG DI GAPOKTAN MAKMUR JAYA KECAMATAN LEMBAH SEGAR KOTA SAWAH LUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh: Andriana Yeni Oswita, Wahyuningsih dan Purwanto Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor Corr : wahyuningsih@yahoo.com ABSTRACT Problems faced by farmers in the village of North Kubang, District of Sawahlunto, West Sumatera Province is; the unoptimum knowledge of the beef catle farmers. This study aims to improve the farmers knowledge in beef cattle production. The method use was purposive sampling. Quistionaries were used in this study. The result of Kendall s W analysis showed that mean rank of the farmers knowledge in forage was 5.38, parent stock 5.22, feeding (consentrate) 4.38, animal healt and reproduction 2.97, marketing 1.85 and stall 1.20. By those result, farmers stall was chosee as extension activities. In order to better understanding, the extention methode chose was farmer to farmer visit, using power point programe and brochure. Result obtained by extention activities was analyzed by descriptive method. Farmer s knowledge in stall was 62% (category moderate). Key Words: beef cattle, farmer extention, extention method. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan usaha peternakan di Indonesia dibagi menjadi beberapa tipologi, diantaranya usahatani peternakan sebagai usaha sambilan dan hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Usahatani ternak sapi potong di Indonesia sebagian besar (90%) dilakukan oleh peternak tradisional, sehingga masih sering ditemukan kinerja produksi dan produktivitas yang masih perlu ditingkatkan. Gapoktan Makmur Jaya merupakan gabungan dari 3 kelompoktani, yaitu Kelompoktani Serba Guna, Kelompoktani Batu Dinding dan Kelompoktani Ngalau Tudung. Gapoktan Makmur Jaya berdiri pada tahun 2012 dan sampai saat ini beranggotakan 60 orang. Pada umumnya usaha anggota gapoktan tersebut bergerak di bidang pertanian (tanaman karet dan kakao), peternakan (sapi, kambing dan ayam buras) dan usaha pengolahan hasil (pembuatan permen susu dan dodol susu). Sapi potong merupakan ternak yang dominan diusahakan oleh Gapoktan Makmur Jaya. Secara keseluruhan usaha yang dilakukan dengan skala kecil sehingga produktivitasnya juga rendah. Kebanyakan dari peternak beternak dengan cara yang sederhana, dimana peternak belum memahami dan kurang mengetahui fungsi kandang, lokasi kandang yang dekat dengan rumah bahkan ada sebagian peternak yang tidak mengandangkan ternak sapinya. Disamping itu juga terlihat pemberian pakan yang kurang baik. Pertambahan bobot badan 115

Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 8 No. 2, Nopember 2013 ternak sapi peternak Desa Kubang Utara Sikabu baru mencapai 0.3 kg/hari. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan kajian Untuk meningkatkan Produktivitas Sapi Potong di Gapoktan Makmur Jaya Desa Kubang Utara Sikabu Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui materi penyuluhan adalah analisis non parametrik Kendall s W. Setelah dianalisis yang mendapatkan rangking terendah adalah mengenai kandang. Selanjutnya dilakukan penyuluhan dengan materi perkandangan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah yang relevan untuk kajian ini yaitu bagaimana pengetahuan dan pemahaman peternak tentang pentingnya kandang dalam mendukung produktivitas sapi potong? Tujuan Tujuan kajian adalah untuk meningkatkan pengetahuan peternak dalam hal kandang ternak sapi potong. Manfaat Kegiatan pengkajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Dapat memperbaiki tatalaksana pemeliharaan ternak sapi potong di Gapoktan Makmur Jaya, sehingga didapatkan produktivitas sapi potong yang optimal. 2. Dapat menumbuhkan motivasi pengurus dan anggota Gapoktan sehingga peranan dan fungsi Gapoktan dapat berjalan dengan semestinya. 3. Bagi instansi terkait dalam hal ini UPTD Balai Penyuluhan Kecamatan Lembah Segar dan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Sawahlunto dapat dijadikan pedoman dalam merencanakan pembinaan kelompoktani terutama kelompoktani yang ada di desa Kubang Utara Sikabu. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Kegiatan pengkajian dilaksanakan mulai 17 Maret sampai dengan 12 Mei 2013. Kajian ini bertempat di Gapoktan Makmur Jaya Desa Kubang Utara Sikabu Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja, didasarkan atas pertimbangan bahwa lokasi ini merupakan salah satu desa yang Gapoktannya sudah terbentuk. Populasi dan Sampel Populasi dalam pelaksanaan kajian ini adalah semua anggota kelompoktani yang tergabung dalam Gapoktan Makmur Jaya berjumlah 60 orang. Sampel penelitian ditetapkan secara sensus pada 60 anggota kelompoktani. Instrumen Instrumen pengkajian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian. Kesahihan alat ukur adalah kebenaran suatu alat ukur untuk mengukur suatu hal yang ingin diukur oleh peneliti atau pengkaji. Kesahihan alat ukur yang digunakan dapat memberikan keyakinan kepada pengkaji. Pengujian kesahihan instrumen menggunakan program SPSS versi 17, apabila memiliki nilai negatif dan nilainya kurang dari 0.444 pada masing-masing item pertanyaan di kolom Corrected item-total Correlation, maka angka tersebut tidak valid. 116

Metode yang digunakan dalam uji reabilitas intrumen adalah Alpha Cronbach. Skala pengukuran yang reabel memiliki nilai cronbach s Alpha > 0,6 (Gozali,2002). Uji Reabilitas berupa intsrumen kuesioner menggunakan perangkat lunak SPSS versi 17. Hasil uji reabilitas terhadap kuesioner diperoleh 0,98, sehingga kuesioner dinyatakan realibel. Analisis data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis non parametrik Kendall s W. Skor nilai terendah yang diperoleh dijadikan materi penyuluhan. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab dengan media peta singkap dan leaflet. Perubahan pengetahuan tentang materi penyuluhan dievaluasi secara deskriptif. Penilaian dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu ; skor 25-50% = kategori rendah, 50-75%, = kategori sedang, dan skor 75-100% = kategori tinggi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil jawaban kuesioner dari 60 responden mengenai produktivitas sapi potong yang dianalisis dengan uji Kendall s W menunjukkan bahwa variabel kandang menempati rangking terendah (Tabel 1). Tabel 1. Hasil Analisis Kendall W Produktivitas Sapi Potong di Desa Kubang Utara Sikabu Kecamatan Lembah Segar No Variabel Min Max Rata-rata Mean Rank 1 2 3 4 5 6 Bibit Pakan Konsentrat Pakan Hijauan Kandang Keswan/Reproduksi Pemasaran 20 21 25 7 16 14 35 38 31 17 20 18 28.07 25.67 28.20 13.07 18.23 16.07 5.22 4.38 5.38 1.20 2.97 1.85 Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kandang dilakukan penyuluhan tentang kandang. Ada 4 faktor yang termasuk dalam persyaratan kandang, yaitu faktor lingkungan lokasi, tata letak, dan karakteristik kandang (Rianto dan Purbowati, 2010). Hasil evaluasi setelah dilakukan penyuluhan ternyata pengetahuan tentang perkandangan mendapatkan skor 2,48 (62%). Nilai ini termasuk kategori sedang. Selain manfaat kandang yang belum begitu dipahami peternak, rendahnya nilai variabel ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan peternak tentang kebersihan kandang. Di lapangan dijumpai kandang yang masih dalam kondisi kotor, dimana kotoran sapi tidak ditampung, dan dapat mempengaruhi produktivitas sapi potong. Sesuai pendapat Sudarmono dan Sugeng (2008), agar ternak sapi yang tinggal di dalam kandang merasa nyaman, maka konstruksi kandang harus dibangun dengan konstruksi yang kuat, mudah dibersihkan, bersirkulasi udara baik, dan mampu melindungi ternak dari pengaruh yang merugikan. Arah kandang, ventilasi, atap, dinding dan lantai harus menjadi perhatian. Kondisi kandang harus kuat, tahan lama dan mudah dirawat. Lokasinya harus cukup jauh dari rumah dan sumur. Hal ini untuk menghindari gangguan yang disebabkan oleh aktivitas sapi. Letak bangunan kandang harus memperhatikan faktor ekonomis seperti mudah dalam transportasi, dekat dengan 117

Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 8 No. 2, Nopember 2013 sumber air, dan dekat dengan peternak, dibuat di tempat yang lebih tinggi dari daerah sekitar dan tanahnya mudah menyerap air (Sudarmono dan Sugeng, 2008). Apabila dihubungkan dengan karakteristik responden (Tabel 2), nilai rendah hasil evaluasi pengetahuan tentang kandang dapat dijelaskan sebagai berikut. Umur mayoritas yang memelihara ternak sapi tergolong tidak muda lagi sehingga akan sangat berpengaruh terhadap motivasi individu untuk berperan aktif dalam satu kegiatan atau aktivitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa kisaran umur produktif seseorang berada pada puncak kematangan produktivitas terutama untuk pekerjaan yang bersifat pencurahan tenaga kerja. Lebih jauh, Marzuki (2001), menyatakan bahwa masyarakat usia muda selain lebih mudah menerima ide baru juga cenderung lebih cepat mengambil keputusan tentang obyek yang diminati. Pendidikan peternak yang lulus SD lebih dominan diduga juga berpengaruh. Menurut Sukarwati (2005), secara teoritis tingkat pendidikan formal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang untuk berpikir lebih baik dan rasional, memilih alternatif-alternatif dan cepat untuk menerima dan melaksanakan suatu inovasi. Pengalaman lama beternak, yakni 80% responden sudah beternak 1-10 tahun, belum menjamin seorang peternak dapat berusaha sesuai dengan petunjuk teknisnya. Kombinasi tingkat pendidikan rendah dengan pengalaman disinyalir menjadi penyebab peternak lebih mempertahankan kebiasaan lama yang menurutnya terbaik. Sesuai dengan pendapat Rogers dalam Mardikanto (1993), peternak yang tergolong dalam kelompok laggards, sebagian besar adalah peternak yang berusia tua dan berpengalaman tinggi. Namun seringkali potensi pengalaman yang dimilikinya menjadi faktor kebanggaan. Akibatnya proses difusi dan adopsi teknologi sulit diterima oleh peternak tersebut. Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan Analisis Deskriptif No Karakteristik Kategori Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Umur 2 Pendidikan 3 Pengalaman Beternak 28 40 4 6,7 41 50 24 40,0 51 60 22 36,6 >60 10 16,7 SD 30 50.00 SMP 10 16.67 SMA 20 33.33 1 10 tahun 48 80.00 11 20 tahun 10 16.67 21 30 tahun 2 3.33 >30 tahun 0-118

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Melalui proses identifikasi responden, analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan: 1. Faktor yang mempengaruhi produktivitas sapi potong di Gapoktan Makmur Jaya adalah variabel kandang dan pemasaran dengan mean rank 1.20 dan 1,85. 2. Penyuluhan dengan materi perkandangan mampu meningkatkan pengetahuan peternak menjadi 62 %, (termasuk kategori sedang). Saran Saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Untuk menigkatkan produktivitas anggota Gapoktan Makmur Jaya dalam berusaha sapi potong diharapkan dapat menyediakan kandang ternak sesuai dengan syarat perkandangan. 2. Kajian mengenai penyuluhan untuk meningkatkan produktivitas sapi potong masih jauh dari sempurna, perlu dilakukan pengkajian berikutnya yang lebih mendalam, dan perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya terutama materi penyuluhan perkandangan dan pemasaran. DAFTAR PUSTAKA Mardikanto. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta. 11 Maret Univ Press. Marzuki S. 2001. Pembinaan Kelompoktani. Jakarta: Universitas Terbuka. Rianto A dan Purbowati E. 2010. Panduan Lengkap Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya. Sudarmono A S dan Sugeng B Y. 2008. Penggemukan Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya. Sukarwati (2005). Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Bogor. IPB Press. 119