BAB 5. MULTIVIBRATOR

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN 3a MULTIVIBRATOR

BAB V MULTIVIBRATOR. A. Pendahuluan. 1. Deskripsi

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

Percobaan 10 MULTIVIBRATOR (ASTABIL, MONOSTABIL, DAN PICU-SCHMITT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Osilator dan Sumber Sinyal

EKSPERIMEN VIII PEMBANGKIT GELOMBANG (OSILATOR)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL

Osilator RC. Gambar Rangkaian osilator RC dengan inverter

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

Simulasi Karakteristik Inverter IC 555

BAB III METODE PENELITIAN

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

FLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( )

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut

FLIP-FLOP (BISTABIL)

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

CONVERSION. 1. Analog To Digital Converter 2. Digital To Analog Converter 3. Voltage to Frequency 4. Current To Pneumatic

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

Rangkaian Sequensial. Flip-Flop RS

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA. Alat pengukur kecepatan aliran yang dibangun pada tugas akhir ini

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2

Jobsheet Praktikum REGISTER

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Philips Master LED. Sistem ini dapat mengatur intensitas cahaya lampu baik secara

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK BERPENAMPILAN DIGITAL

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III SISTEM KELISTRIKAN TIGA FASA

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB III PERANCANGAN ALAT

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN RANGKAIAN CHARGER TELEPON SELULER DENGAN SUMBER CATUAN HANDSET LAIN ABSTRAKSI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. dapat dihilangkan. Proses pengacakan sinyal tersebut dinamakan scrambling, dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

BAB VII FLIP FLOPS. Gate-gate logika kombinatorial. Elemenelemen. memori. Input-input eksternal. Gambar 7.1 Diagram Sistem Digital Umum

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENALA NADA GITAR SESUAI DENGAN FREKUENSI YANG DITENTUKAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

Penguat Inverting dan Non Inverting

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

KARYA AKHIR STUDI PENGUKURAN KECEPATAN PUTARAN MENGGUNAKAN TACHOMETER DIGITAL

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

COUNTER ASYNCHRONOUS

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Transkripsi:

BAB 5. MULTIVIBRATOR Materi :. Dasar rangkaian Clock / Multivibrator 2. Jenis-jenis multivibrator 3. Laju Pengisian dan Pengosongan Kapasitor 4. Multivibrator Astabil dari IC 555 5. Multivibrator Monostabil dari IC 555 6. IC Multivibrator Monostabil 742 7. Crystal Oscillator multivibrator

. PRINSIP DASAR MULTIVIBRATOR. Multivibrator merupakan osilator. 2. Sedangkan osilator adalah rangkaian elektronika yang menghasilkan perubahan keadaan pada sinyal output. 3. Osilator dapat menghasilkan clock / sinyal pewaktuan untuk sistem digital seperti komputer. 4. Osilator juga bisa menghasilkan frekuensi dari pemancar dan penerima pada radio. Pada dasarnya ada 3 tipe dari multivibrator, yaitu :. Multivibrator astabil 2. Multivibrator monostabil 3. Multivibrator bistabil multivibrator 2

2. LAJU PENGISIAN DAN PENGOSONGAN KAPASITOR Prinsip kerja dari sebuah rangkaian multivibrator dapat dijelaskan dengan model pengisian dan pengosongan kapasitor yang berulang-ulang Saat pengisian SW R E + _ 2 3 Saat C pengosongan + _ V C V C a Waktu b V C a. Rangkaian dasar RC saat pengisian dan pengosongan tegangan kapasitor b. Kurva saat pengisian c. Kurva saat pengosongan Waktu c multivibrator 3

Diketahui : Δv = E ( t/rc e ) dimana : Δv = perubahan tegangan kapasitor. E = perbedaan tegangan antara tegangan kapasitor yang pertama dan tegangan total. e = ketetapan yang bernilai log (2,78) t = waktu saat pengisian kapasitor R = resistansi, ohm C = kapasitansi, farad Dari penurunan persamaan di atas, akan didapatkan nilai waktu pengisian kapasitor, t, yaitu : t = RC ln Δv E multivibrator 4

Contoh soal : + _ 5 V 2 3 R 0 ΚΩ C 0,047 μf. Berdasarkan gambar di atas, anggap bahwa mulanya tegangan pada kapasitor berisi sebesar V. Berapa lama waktu yang dibutuhkan setelah saklar dirubah dari posisi 2 ke posisi dan tegangan kapasitor menuju 3 V. Jawab : Δv = 3 V V = 2 V E = 5 V V = 4 V, kemudian gunakan persamaan t : t = RC ln Δv E t = ( 0KΩ) ( 0,047 μf) ln 2 4 t = 0,326 ms Bentuk grafik dari tegangan kapasitor tersebut adalah: v kap (V) 5.0 4.0 3.0 2.0.0 0 t = 0.326 ms v = 2.0 V Toward +5 V 0 0.2 0.4 0.6 0.8.0 Waktu (ms) E = 4.0 V multivibrator 5

2. Berdasarkan gambar yang sama, anggap bahwa mulanya tegangan kapasitor berisi sebesar 4,2 V. Berapa lama waktu yang dibutuhkan jika saklar dirubah dari posisi 2 ke posisi 3 dan menyebabkan tegangan pada kapasitor drop menjadi,5 V. Jawab : soal ini merupakan prinsip dari laju pengosongan tegangan pada kapasitor. Δv = 4,2 V,5 V = 2,7 V E = 4,2 V 0 V = 4,2 V, gunakan persamaan t: t = RC ln Δv E t = ( 0KΩ) ( 0,047 μf) t = 0,484 ms ln 2,7 4,2 Bentuk grafik dari tegangan kapasitor tersebut adalah : v kap (V) 5.0 4.0 v = 2.7 V 3.0 E = 4.2 V 2.0.0 t = 0.484 ms Toward 0 V 0 0 0.2 0.4 0.6 0.8.0 Waktu (ms) multivibrator 6

3. JENIS MULTIVIBRATOR 3a. MULTIVIBRATOR ASTABIL Multivibrator astabil adalah suatu rangkaian yang mempunyai dua state dan yang berosilasi secara kontinu guna menghasilkan bentuk gelombang persegi atau pulsa di outputnya. Pada multivibrator astabil, outputnya tidak stabil pada setiap state, tapi akan berubah secara kontinu dari 0 ke dan dari ke 0. Prinsip ini sama dengan rangkaian osilator dan kondisi ini sering disebut dengan free running. R Saat pengisian Saat pengosongan V out = 5 V/ 0 V C 74HC4 Rangkaian Multivibrator Astabil Schmitt Trigger multivibrator 7

Operasi dari osilator seperti pada gambar Rangkaian Multivibrator Astabil Schmitt Trigger adalah :. Tegangan supply IC dalam keadaan hidup / ON, sehingga Vkap adalah 0 V dan Vout akan tinggi / sama dengan tegangan IC 5 V. 2. Kapasitor akan mulai mengisi yang sama dengan tegangan Vout. 3. Ketika Vkap menuju tegangan positif (V T+ ) dari schmitt trigger yaitu sebesar 5 V, maka output dari Schmitt akan berubah menjadi rendah ( 0 V). 4. Karena Vout 0 V, maka akan terjadi pengosongan kapasitor terhadap 0 V. 5. Ketika Vkap drop menuju tegangan negatif (V T- ), maka output Schmitt akan kembali menjadi tinggi. 6. Kejadian seperti ini akan terus berulang, dimana saat pengisian tegangan kapasitor menjadi V T+ dan saat pengosongan tegangan kapasitor turun menjadi V T-. Bentuk gelombang dari Vout dan Vkap dapat dilihat pada gambar di bawah. V CC V V T + kap V T - 0 V V OH V out V OL multivibrator 8

Contoh Soal : a. Buatlah bentuk gelombang dari rangkaian multivibrator astabil Schmitt trigger berdasarkan rangkaian Scmitt Trigger yang mempunyai spesifikasi CMOS 74HC4 (VCC = 5 V). VOH = 5 V, VOL = 0 V VT+ = 2,75 V, VT- =,67 V b.hitunglah waktu yang dibutuhkan saat pengisian tegangan kapasitor (t HI ), pengosongan tegangan kapasitor (t LO ), duty cycle dan rekuensi jika R = 0 KΩ dan C = 0,022 μf. Jawab: a.bentuk gelombang dari rangkaian Schmitt Trigger Multivibrator Astabil adalah : 5 V 2,75 V V kap,67 V 0 V 5 V V out 0 V multivibrator 9 t HI t LO t LO

b. Untuk mencari t HI adalah : ΔV = VT+ VT- ΔV = 2,75 V,67 V =,08 V E = 5 V,67 V = 3,33 V t HI = RC ln = (0 KΩ).(0,022 μf) ln = 86,2 μs Δv E Untuk mencari t LO adalah : ΔV = 2,75 V,67 V =,08 V E = 2,75 V 0 V = 2,75 V t LO = RC ln = (0 KΩ).(0,022 μf) ln = 0 μs Δv E Untuk mencari duty cycle (perbandingan antara lebar waktu saat kondisi high/tinggi dengan total perioda suatu gelombang) adalah : t HI 86,2 D = t = = 0,439 = 43,9 % HI + t LO 86,2 + 0 Untuk mencari frekuensi adalah :,08V 3,33V,08V 2,75V f = = = 5,0 KHz t HI + t LO 86,2 + 0 multivibrator 0

3b. MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Multivibrator monostabil ini sering disebut dengan one shot. Multivibrator monostabil adalah suatu rangkaian yang banyak dipakai untuk membangkitkan pulsa output yang lebarnya dan amplitudonya tetap. Pulsa pada outputnya akan dihasilkan jika diberikan sebuah trigger pada inputnya. Multivibrator monostabil ini dapat dibuat dengan menggunakan komponen-komponen tersendiri atau dapat diperoleh dalam paket terintegrasi. A (Input trigger) 74HC00 Q V cc Pt. D R C 2 Q Multivibrator monostabil yang dibangun dari gerbang NAND multivibrator

Cara kerja rangkaian tersebut adalah :. Ketika tegangan diberikan, anggaplah bahwa A dalam keadaan tinggi, Q = rendah, Q = tinggi dan pada C terjadi pengosongan tegangan, sehingga titik D = tinggi. 2. Jika diberikan pulsa negatif pada A, maka Q menjadi tinggi dan Q = rendah. 3. Tegangan kapasitor akan berubah dengan segera dan titik D akan drop menjadi 0 V. 4. Karena pada titik d = 0 V, maka akan menyebabkan salah satu input pada gerbang menjadi rendah, meskipuna ditrigger menjadi tinggi. Oleh karena itu Q tetap dalam keadaan tinggi dan Q = rendah. 5. Beberapa lama kemudian akan terjadi pengisian kapasitor terhadap VCC. Ketika tegangan kapasitor pada titik D menuju level tegangan input (VIH) dari gerbang dalam keadaan tinggi, maka Q akan menjadi rendah dan Q menjadi tinggi. 6. Rangkaian kembali pada state yang stabil, sampai munculnya sinyal trigger dari A. dan pada kapasitor terjadi lagi pengosongan tegangan 0 V. Bentuk gelombang pada gambar dibawah menunjukkan karakteristik input/output dari rangkaian dan akan digunakan untuk membangun suatu persamaan untuk menentukan t w. Pada kondisi state stabil ( Q = tinggi ), tegangan pada titik D akan sama dengan VCC. multivibrator 2

V CC A 0 V V CC Q 0 V V CC 4 5 V H D 0 V 2 t w 3 t w Bentuk gelombang input/output untuk rangkaian Multivibrator Monostabil dengan gerbang NAND multivibrator 3

3c. MULTIVIBRATOR BISTABIL Multivibrator ini disebut juga dengan flip flop atau latch (penahan) yang mempunyai dua state. Flip flop merupakan elemen dasar dari rangkaian logika sekuensial. Output dari flip flop tergantung dari keadaan rangkaian sebelumnya. Output dari flip flop terdiri dari Q dan Q. Dimana keadaan berlawanan dengan Q. Salah satu contoh dari triggered flip flop adalah RS flip flop. input output Flip flop 2 3 2 3 Diagram menunjukkan trigger pulsa 3 buah input.sesudah pulsa ke tiga outputnya tetap tinggi multivibrator 4

4. MULTIVIBRATOR ASTABIL DARI IC 555 V CC (8) R A V CC (4.8 V to 8 V) 5 k (6) Treshold + Comp. Charging Path R B (5) 0.0 µf Control Voltage 5 k - R FF Discharge Path C (2) (7) Trigger Discharge 5 k + - Comp. 2 S Q Output (3) Output buffer (I OL =I OH =200ma) Discharge Transistor GND Reset () (4) 555 Blok diagram dari IC pewaktu 555 dengan komponen eksternal multivibrator 5

IC pewaktu 555 sudah banyak dikenal sebagai suatu IC pewaktu yang general purpose. 555 berasal dari tiga buah resistor yang terdapat pada rangkaian tersebut yang masing-masing nilainya adalah 5 KΩ. Resistor ini akan membentuk rantai pembagi tegangan dari VCC ke ground. Ada tegangan sebesar /3 VCC pada komparator yang melewati resistor 5 KΩ yang pertama. dan tegangan 2/3 VCC pada komparator 2 yang melewati resistor 5 KΩ yang kedua. Komparator disini berfungsi untuk menunjukkan tinggi atau rendahnya output berdasarkan perbandingan level tegangan analog pada input. Jika input positif lebih besar dari input negatif maka outputnya akan bernilai tinggi. Sebaliknya jika input positif lebih kecil dari input negatif maka outputnya akan bernilai rendah. V C V CC τ = RB.C D τ = (RA + R B ).C C 2/3 V CC /3 V CC V C trigger kom parator V C trigger komparator 2 0 t LO t HI V CC -.5 V V out 0. V multivibrator 6

Untuk menentukan t LO : t LO = 0,693. R B.C Untuk menentukan t HI : t HI = 0,693. (R A + R B )C Untuk menentukan Duty Cycle (D) dan frekuensi : D = t HI t HI + t LO f = t HI + t LO multivibrator 7

Contoh Soal : Tentukan thi, tlo, duty cycle dan frekuensi untuk rangkaian multivibrator 555 berdasarkan gambar di bawah ini : 4.7 k 0 k R A R B 680 pf C 7 2 6 V CC = 6 V 8 4 555 3 V OUT 5 0.0 µf Jawab : a. tlo = 0,693. R B C = 0,693. (0 KΩ). 680 pf = 4,7 μs b. thi = 0,693.(R A + R B )C = 0,693. (4,7 KΩ + 0 KΩ). 680 pf = 6,93 μs c. duty cycle t HI = t HI + t LO 6,93 μs = 6,93μs + 4,7μs d. frekuensi = 59,5 % = t HI + t LO = 6,93 + 4,7 = 85,9 KHz multivibrator 8

5. MULTIVIBRATOR MONOSTABIL DARI IC 555 V CC 0 k Trigger 2 4 8 555 6 (Thres.) R A 7 (Disch.) 5 3 0.0µF C Hubungan pin IC pewaktu 555 dengan Multivibrator Monostabil Bentuk Gelombang pada masing-masing output/input multivibrator 9

6. IC MULTIVIBRATOR MONOSTABIL 742 3 4 5 A A 2 B 9 R int 2 kω 0 R ext C ext T Q Q 6 A A2 B Q Q L X H L H X L H L H X X L L H H H X L H H H H H H L X X L Blok Diagram IC 742 Tabel Fungsi Lebar pulsa output : t = R w ext C ext ln 2 multivibrator 20

Contoh Soal : Disain sebuah rangkaian menggunakan 742 yang mengubah sebuah gelombang kotak 50 khz, 80 % duty cycle, ke gelombang kotak 50 khz, 50 % duty cycle. Jawab : Pertama kali, gambarkan gelombang kotak asal : t 50kHz = = 20 μs, t HI = 80 % x 20 μs = 6 μs V CC R ext 4,4 kω 0,0 μf C ext 6 μs 20 μs IN A 4 μs A 2 T B Q Q OUT IN (A) OUT (Q) 4 μs 6 μs 0 μs 0 μs t = w R ext C ext 0 μs = R C ext ext R ext C ext = 4,4μs ln(2) (0,693) Anggap C ext = 0,00 μf, maka : 4,4μs R ext = = 4,4 kω 0,00 μ F 50 % duty cycle multivibrator 2