AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

AKAD RAHN DAN AKAD-AKAD JASA KEUANGAN

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

Ketentuan Dasar dan Karakteristik. Pelaksanaan Kegiatan Usaha

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

108 Desycha Yusianti Penggunaan Akad Kafalah Bi Al- Ujrah Pada Pembiayaan Take Over

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

Prinsip Syariah pada Pasar Keuangan October Bagaimana cara mengembangkan pasar?

No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

2017, No khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam; e. bahwa berdasarkan pertimba

Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Wakalah, Hawalah, dan Kafalah Dalam Kegiatan Jasa Perusahaan Pembiayaan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Adanya potensi jumlah penduduk muslim Indonesia yang mencapai ±

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

Dealin Mahaputri Leonika

PERBANKAN SYARIAH IJARAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IJARAH MULTIJASA

BAB IV PENUTUP. atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep anjak piutang menurut Fatwa DSN-MUI merupakan konsep anjak

BAB I PENDAHULUAN. Konsep anjak piutang ( factoring) yang berdasarkan prinsip syariah sering dikatakan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

Liabilitas dan Modal. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

MUSYARAKAH MUTANAQISAH SEBAGAI ALTERNATIF PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH. Kajian LiSEnSi, Selasa, 23 Maret 2010

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

KAFALAH MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Fiqh Muamalah (FM) Dosen Pengampu : Ali Amin Isfandiar, M.Ag.

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Konversi Akad Murabahah

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI

HUKUM PERJANJIAN SYARIAH DAN PENERAPANNYA DALAM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa, 2007:207) pengertian prosedur adalah tahap-tahap kegiatan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH.

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia. Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad. Jakarta, 19 Juli 2011

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II Landasan Teori

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENENTUAN TARIF POTONGAN IJARAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBIAYAAN IJARAH OLEH PERUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG MALANG.

Transkripsi:

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 15: Akuntansi Kafalah Hiwalah Qardh/Qardhul Hasan Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA

AKAD KAFALAH 2

Definisi Bahasa: dhaman (Jaminan); za amah (Tanggungan) Terminologi: Merupakan suatu akad yang memberikan jaminan oleh pihak pihak penjamin untuk memenuhi tanggung jawab pihak yang dijamin. Sifat: Asal akad tabarru dan tidak mengikat Bila mendapat ujrah MENGIKAT

Dasar Hukum - Kafalah Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW jenazah seorang laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah saw bertanya, Apakah ia mempunyai utang? Sahabat menjawab, Tidak. Maka, beliau mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya, Apakah ia mempunyai utang? Sahabat menjawab, Ya. Rasulullah berkata, Salatkanlah temanmu itu (beliau sendiri tidak mau mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, Saya menjamin utangnya, ya Rasulullah. Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah tersebut. (HR. Bukhari dari Salamah bin Akwa )

RUKUN KAFALAH Pelaku 1. Pihak Penjamin (Kafiil): - Baligh (dewasa) dan berakal sehat. - Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut. 2. Pihak Orang yang berhutang (Makful anhu) - Sanggup menyerahkan tanggungannya (utang) - Dikenal oleh penjamin. 3. Pihak Orang yang Berpiutang (Makful Lahu) - Diketahui identitasnya. - Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa.

RUKUN KAFALAH Obyek Penjaminan (Makful Bihi) - Merupakan tanggungan pihak/orang yang berhutang, baik berupa uang, benda, maupun pekerjaan. - Bisa dilaksanakan oleh penjamin. - Harus merupakan utang mengikat, yang tidak mungkin hapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan. - Harus jelas nilai, jumlah & spesifikasinya. - Tidak bertentangan dengan syari ah Ijab kabul,

BERAKHIRNYA AKAD KAFALAH Ketika utang telah diselesaikan, Kreditor melepaskan utangnya kepada orang yang berutang, tidak pada penjamin. Maka penjamin juga bebas untuk tidak menjamin utang tersebut. Namun, jika kreditor melepaskan jaminan dari penjamin, bukan berarti orang yang berutang telah terlepas dari utang tersebut. Ketika utang tersebut telah dialihkan (transfer utang/hawalah). Ketika penjamin menyelesaikan ke pihak lain melalui proses arbitrase dengan kreditor. Kreditor dapat mengakhiri kontrak kafalah walaupun penjamin tidak menyetujuinya

IMPLEMENTASI KAFALAH

AKUNTANSI BAGI PIHAK PENJAMIN Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan dengan jangka waktu) Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan kafalah xxx AKUNTANSI BAGI PIHAK DIJAMIN Pada saat membayar beban Dr. Beban Kafalah Cr. Kas xxx xxx

AKAD HIWALAH

Definisi Bahasa: Pengalihan, perubahan warna Terminologi: Akad pengalihan utang / piutang dari satu pihak yang berutang/berpiutang kepada pihak lain untuk menanggung utangnya/menagih piutangnya

Rukun Hiwalah 1. Pelaku: 1. Pihak yang berutang atau berpiutang atau muhil 2. Pihak yang berpiutang atau berutang atau muhal 3. Pihak pengambil alih utang atau piutang atau muhal alaih 2. Obyek Penjaminan (Makful Bihi) Utang atau Piutang 3. Ijab kabul.

Jenis Hiwalah - Obyek Hiwalah Al Haqq Hiwalah Ad Dain

Jenis Hiwalah - Syarat Hiwalah Muqqayadah: Dimana pihak yang mengalihkan memiliki utang sekaligus piutang dengan pengambil alih Hiwalah Muthlaqoh: Dimana pihak yang mengalihkan memiliki utang kepada pengambil alih namun tidak memiliki piutang

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan pengalihan utang - Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Alternatif 1 1. LKS (Lembaga Keuangan Syariah) memberikan qardh kepada nasabah. Dengan qardh tersebutnasabah melunasi kredit (utang) nya; Dengan demikian aset yang dibeli dengan kredit tersebut menjadi milik nasabah secara penuh. 2. Nasabah menjual aset dimaksud (1) kepada LKS dan dengan hasil penjualan itu nasabah melunasi qardhnya kepada LKS. 3. LKS menjual secara murabahah, aset yang telah menjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan cara pembayaran secara cicilan/diangsur.

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan pengalihan utang - Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Alternatif 2 1. LKS memberikan qardh kepada nasabah. Dengan qardh tersebut nasabah melunasi kredit (utang) nya; dan dengan demikian, aset yang dibeli dengan kredit tersebut menjadi milik nasabah secara penuh. 2. Nasabah menjual aset dimaksud angka kepada LKS, dan dengan hasil penjualan itu nasabah melunasi qardhnya kepada LKS. 3. LKS menyewakan aset yang telah menjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan akad al ijarah al muntahiya bit tamlik.

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan pengalihan utang - Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Alternatif 3 1. LKS membeli sebagian aset nasabah, dengan seizin LKK (Lembaga Keuangan Konvensional), sehingga dengan demikian terjadilah syirkah al-milk antara LKS dan nasabah terhadap aset tersebut. 2. Bagian aset yang dibeli oleh LKS sebagaimana dimaksud angka 1 adalah bagian aset yang senilai dengan utang (sisa cicilan) nasabah kepada LKK. 3. LKS menjual secara murabahah bagian aset yang menjadi miliknya tersebut kepada nasabah, dengan pembayaran secara cicilan.

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan pengalihan utang - Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Alternatif 4 1.Dalam pengurusan untuk memperoleh kepemilikan penuh atas aset, nasabah dapat melakukan akad ijarah dengan LKS. 2.Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi kewajiban nasabah dengan menggunakan prinsip al-qardh. 3.Akad ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh dipersyaratkan dengan (harus terpisah dari) pemberian talangan sebagaimana dimaksudkan angka 2. 4. Besar imbalan jasa ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan yang diberikan LKS kepada nasabahsebagaimana dimaksudkan angka 2.

A. Akuntansi Pihak yang Mengalihkan Utang/Muhil Ketika pengambil alihan utang dimana muhal alaih membayar utang muhil pada muhal, jurnal pencatatannya Dr. Utang - A(Muhal) xxx Kr. Utang B(Muhal alaih) xxx Jurnal mencatat berbagai beban dalam hiwalah: Dr. Beban Hawalah xxx Cr. Kas xxx Jurnal pelunasan oleh muhil: Dr. Utang B (Muhal alaih) Cr. Kas xxx xxx

B. Akuntansi Pihak yang Menerima Pengalihan Utang /Muhal alaih Pada saat pembayaran kepada pihak muhal sebesar jumlah utang yang diambil alih, Jurnal: Dr. Piutang C (Muhil) xxx Cr. Kas xxx Jurnal untuk pendapatan ujrah: Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan Hiwalah xxx Jurnal untuk Pelunasan hiwalah: Dr. Kas Cr. Piutang C (Muhil) xxx xxx

AKAD QARDH

25 Al Qardh Fatwa DSN No 19 Tahun 2001 suatu akad pinjaman kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada LKS pada waktu yang telah disepakati oleh LKS dan nasabah

Definisi Merupakan akad pinjam meminjam dana (utang piutang) tanpa mensyaratkan adanya tambahan apapun. Pihak debitur hanya membayarkan sejumlah terutang kepada kreditur. Dalam implementasi perbankan: 1. Al Qardh 2. Al Qardhul Hasan

27 Ketentuan Al Qardh Fatwa DSN No 19 Tahun 2001 1. Biaya administrasi ditanggung peminjam (nasabah) 2. LKS dapat meminta jaminan 3. Nasabah al-qardh dapat memberikan tambahan (sumbangan) dengan sukarela kepada LKS selama tidak diperjanjikan dalam akad. 4. Sanksi: Sanksi yang dijatuhkan kepada nasabah yang enggan bayar tidak terbatas penjualan barang jaminan. Jika barang jaminan tidak mencukupi, nasabah tetap harus memenuhi kewajibannya secara penuh

28 Sumber Dana Al Qardh (Fatwa DSN No 19/2001) 1. Bagian modal LKS; 2. Keuntungan LKS yang disisihkan; dan 3. Lembaga lain atau individu yang mempercayakan penyaluran infaqnya kepada LKS.

29 Perkembangan Al Qardh: No: 79/DSN-MUI/III/2011 Tentang Qardh Dengan Menggunakan Dana Nasabah Akad Qardh yang berdiri sendiri untuk tujuan sosial, bukan sebagai sarana atau kelengkapan bagi transaksi lain dalam produk yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan; TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN DANA NASABAH Akad Qardh yang dilakukan sebagai sarana atau kelengkapan bagi transaksi lain yang menggunakan akad-akad mu awadhah (pertukaran dan dapat bersifat komersial) dalam produk yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. BOLEH MENGGUNAKAN DANA NASABAH

Perkembangan Al Qardh: No: 79/DSN-MUI/III/2011 Tentang Qardh Dengan Menggunakan Dana Nasabah 30 Fatwa DSN-MUI Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas; Fatwa DSN-MUI Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah; Fatwa DSN-MUI Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pengalihan Utang; Fatwa DSN-MUI Nomor: 42/DSN-MUI/V/2004 tentang Syariah Charge Card; Fatwa DSN-MUI Nomor: 54/DSN-MUI/X/2006 tentang Syariah Card; Fatwa DSN-MUI Nomor: 67/DSN-MUI/III/2008 tentang Anjak Piutang Syariah

31 Perkembangan Al Qardh: No: 79/DSN-MUI/III/2011 Tentang Qardh Dengan Menggunakan Dana Nasabah Sumber: BI,2013

Komposisi Pembiayaan BPRS 32 Sumber: BI,2013

AKUNTANSI KREDITUR Saat menerima dana sumbangan dari pihak eksternal Dr. Dana Kebajikan - Kas Cr. Dana kebajikan Infaq/sedekah/hasil wakaf Penerimaan dana berasal dari denda dan pendapatan non halal Dr. Dana Kebajikan- Kas Cr. Dana kebajikan Denda/Pendapatan Non Halal Alokasi ke Qordhul Hasan {{ Dr. Dana Kebajikan Dana kebajikan produktif Cr. Dana Kebajikan - Kas Pengembalian Pinjaman Dr. Dana Kebajikan -Kas Cr. Dana Kebajikan- Dana Kebajikan Produktif

AKUNTANSI DEBITUR Saat menerima uang pinjaman, dicatat: Dr. Kas xxx Cr. Utang xxx Saat pelunasan, dicatat: Dr. Utang xxx Cr. Kas xxx