PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED



dokumen-dokumen yang mirip
PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. NERACA 30 JUNI 2002 DAN 2001 ( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham ) KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Neraca Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi Neraca Induk Perusahaan

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

BAB III METODOLOGI ANALISIS

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT Rimo Catur Lestari Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

Jumlah Aset Lancar 12,926,477,

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.


PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

JUMLAH ASET LANCAR

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT PANCA WIRATAMA SAKTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Keuangan Konsolidasi 30 Juni 2010 dan 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Pihak ketiga Pihak berelasi 2e,

P.T. RIG TENDERS INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2002 DAN 2001

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

BAB II LANDASAN TEORI

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

Laporan Keuangan Untuk Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 Dan PT SUGIH ENERGY Tbk TIDAK DIAUDIT

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Transkripsi:

1. UMUM PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk a. Pendirian Perusahaan PT Golden Retailindo ("perusahaan") didirikan berdasarkan akta notaris H.M. Afdal Gazali, SH No.136 tanggal 08 November 1995 dengan nama "PT Bima Nuansa Cempaka". Akta Pendirian Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, pada tanggal 26 Maret 2002 sesuai dengan akta notaris Mellyani Noor Shandra S.H. nama perusahaan berubah menjadi "PT Golden Retailindo" dan perubahan terakhir berdasarkan akta notaris No. 01 tanggal 01 Juli 2009 dari Engawati Gazali, SH, Notaris di Jakarta mengenai "Pernyataan tentang keputusan para pemegang saham di luar rapat umum pemegang saham luar biasa". Perubahan data perusahaan tersebut sudah diterima Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-AH.01.10-11962 tanggal 31 Juli 2009. b. Maksud dan tujuan dari perusahaan adalah: a. Menjalankan perdagangan umum, termasuk perdagangan secara impor, ekspor, lokal serta antar pulau, baik untuk perhitungan sendiri maupun secara komisi atas perhitungan pihak lain. b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa, terkecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak. c. Menjalankan usaha-usaha sebagai supplier, leveransir, distributor, grossier, perwakilan, keagenan dari dalam maupun dari luar negeri, untuk segala macam barang yang dapat diperdagangkan. d. Mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang Real Estate dengan segala aktifis dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha itu termasuk pula pembebasan tanah, developer, pemerataan, pemetakan/pengkavelingan dan penjualan tanah baik tanah untuk perumahan maupun tanah untuk industri. e. Menjalankan usaha dalam bidang pemborongan pembangunan antara lain menerima, merencanakan dan melaksanakan pekerjaan pembangunan gedung, rumah, jalan, jembatan termasuk penggalian, pembuatan saluran-saluran, irigasi, pemasangan instalasi listrik, air, telepon, dan gas serta pekerjaan lainnya yang sejenis. f. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan-peternakan, perikanan serta memperdagangkan hasil-hasilnya dan hasil olahannya. g. Membuka dan menjalankan perusahaan penebangan dan produksi hasil hutan. h. Membuka dan menjalankan perusahaan pertambangan. i. Menjalankan usaha dalam bidang industri. j. Menjalankan usaha-usaha sebagai agen dari perusahaan-perusahaan lain, baik didalam maupun diluar negeri, terkecuali sebagai agen perjalanan. k. Menjalankan usaha dalam bidang ekspedisi/pengangkutan di darat, baik untuk pengangkutan orang maupun barang. Saat ini perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan eceran secara bagi hasil dan pengelolaan ruangan dengan merk dagang "Golden Truly". Perusahaan berkedudukan di Jl. Gunung Sahari Raya No. 59 Jakarta. c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Sesuai dengan Akta No. 147 tanggal 14 Januari 2010 & Akta No.8 tanggal 2 Maret 2009 susunan pengurus perusahaan perusahaan pada tanggal 30 September 2010 sesua& 2009 adalah sebagai berikut: 30 September 2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Tidak Terafiliasi Corporate Secretary : Tuan Ong Budiman : Nyonya Sulysa : Marzuki Usman : Tuan Kenny Wirya : Poppy S. Dharsono : Ester Kusnandar

30 September 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Dewan Direksi Direktur PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk : Tuan Ong Budiman : Tuan Dedie Suherlan : Tuan Hardy Wirya : Tuan Kenny Wirya Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada dewan direksi perusahaan adalah Rp. 45.000.000,- sampai September 2010. Dewan komisaris tidak menerima honorarium/gaji untuk tahun 2009. Karyawan Perusahaan memiliki sejumlah 76 orang karyawan tetap dan 198 orang karyawan tidak tetap pada September 2010 dan 80 orang karyawan tetap dan 84 orang karyawan tidak tetap pada September 2009. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Berikut ini adalah kebijakan akuntansi terpenting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan" yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan ditindaklanjuti dengan SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang "Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik" bagi industri perdagangan. a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis ) dengan konsep biaya perolehan (historical cost ), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas & setara kas mencakup kas, deposito yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. b. Penjabaran mata uang asing 1. Mata uang pelaporan Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan perusahaan. 2. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam uang asing dijabarkan dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 30 September 2010 dan September 2009, 1 USD = Rp. 8.924 dan 1 USD = Rp. 9.681,-. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan.

d. Piutang Usaha Piutang Usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. f. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaat ekonomisnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian biaya dibayar di muka yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun, disajikan sebagai sewa jangka panjang. g. Aset Tetap Pemilikan Langsung Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), "Aset Tetap", menggantikan PSAK No. 16 (1994), "Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain" dan PSAK No. 17 (1994), "Akuntansi Penyusutan". Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset Tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali, sesuai dengan ketentuan pemerintah untuk mencerminkan nilai wajar aset tersebut. Aset tetap disusutkan atau diamortisasikan berdasarkan metode garis lurus dengan taksiran masa manfaat ekonomisnya sebagai berikut: Jenis Aset Tetap Taksiran Masa Manfaat - Alat dan perlengkapan gedung 20 tahun - Alat dan perlengkapan / Mesin kantor 4 tahun - Mesin 8 tahun - Kendaraan 8 tahun Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi tahun berjalan selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya-biaya renovasi besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi-renovasi besar ini akan disusutkan sesuai dengan taksiran manfaat ekonomisnya. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan. Laba rugi penjualan aset diakui pada tahun berjalan. h. Kewajiban Imbalan Kerja Sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, perusahaan diharuskan membayar imbalan paska kerja untuk karyawan tetap pada akhir masa kerjanya berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak. Perusahaan mengakui kewajiban imbalan paska masa kerja tersebut sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) yang dihitung dengan menggunakan metode "projected unit credit " dengan asumsi-asumsi tertentu yang antara lain meliputi tingkat bunga, umur pensiun dan tingkat gaji. Kewajiban imbalan paska kerja terdiri dari kewajiban jasa kini dan kewajiban jasa lalu. Beban jasa kini dibebankan ke dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Pembayaran kepada karyawan pada saat dilakukan pemutusan hubungan kerja akan mengurangi jumlah kewajiban imbalan paska masa kerja yang telah dibentuk. Laporan keuangan terlampir sudah termasuk sehubungan dengan kewajiban tersebut di atas.

i. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang (sendiri dan tenant) atau jasa kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan barang konsinyasi dicatat sebesar jumlah yang diperoleh dari penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dan beban terkait dibukukan sebagai bagian dari "Beban Pokok Konsinyasi" sebesar jumlah yang dibayarkan kepada pemilik barang konsinyasi (consignor ). j. - - perusahaan asosiasi (associated company ) - perusahaan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara siginifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); - karyawan kunci, yaitu orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut: - Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No.7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa", yaitu: perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries atau fellow subsidiaries ); perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan di atas, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. - Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan. k. Perpajakan Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung pajak penghasilannya. Dalam metode tersebut, perbedaan waktu antara nilai buku aset dan kewajiban yang tercatat di neraca perusahaan dengan nilai buku fiskalnya dicatat sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Dampak pajak atas saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan ke laba kena pajak tahun fiskal berikutnya diakui sebagai aset pajak tangguhan, apabila besar kemungkinan bahwa di masa-masa mendatang akan diperoleh laba fiskal dalam jumlah yang memadai yang dapat dikompensasikan dengan kerugian yang diderita pada tahun-tahun sebelumnya. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima dari kantor pajak atau dalam hal Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. l. Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, investasi melalui anak perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, kurang dari 20 % hak suara dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan, investasi dicatat dengan metode biaya dan bila lebih dari 20 % hak suara dipandang mempunyai pengaruh signifikan (kepemilikan substantial atau mayoritas oleh investor lain tidak perlu menghalangi investor memiliki pengaruh signifikan), investasi dicatat dengan metode ekuitas. Investasi dalam perusahaan asosiasi harus dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan konsolidasi apabila investor mempunyai pengaruh signifikan.

m. Laba bersih per Saham n. Informasi Segmen o. Penggunaan Estimasi PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk Dalam laporan keuangan ini, investasi saham pada investee disajikan dengan metode biaya. Dengan metode biaya, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Dividen yang diterima dicatat sebagai pendapatan dan laba (rugi) yang diperoleh investee pada tahun berjalan tidak diakui. Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada masa tersebut. Informasi segmen Perusahaan disajikan menurut pengelompokan jenis barang dan jasa yang dijual (segmen primer) dimana usaha perusahaan dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok yaitu department store, dan sewa dan lainnya. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban serta pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

3. KAS & SETARA KAS Kas Kas IDR 349,880,878 318,628,900 Kas Mata Uang Asing 15,097,873 21,903,140 Bank PT Bank Central Asia 172,924,878 69,519,165 PT Bank Internasional Indonesia 3,315,854,637 158,8,192 PT Bank NISP 1,516,476,444 1,835,657,5 Bank Mandiri Kebon Sirih 68,832,908 1,596,211,313 Bank Penerbit Kartu Kredit PT Bank Central Asia Tbk 97,120,455 103,843,114 PT Bank Internasional Indonesia 30,135,260 38,928,284 Citi Bank, N.A. - 5,881,538 Deposito Deposito Bank NISP 32,000,000,000 12,200,000,000 Jumlah Kas & Setara kas 37,566,323,333 16,348,831,170 4. PIUTANG USAHA Pihak Ketiga: PT Hero Supermarket Tbk 390,574,297 353,346,673 PT Gramedia Asri Media - 79,145,417 PT. Eka Boga Inti 149,547,469 28,091,839 PT Sari Melati Kencana - 143,401,262 PT Fast Food Indonesia 110,431,945 122,056,195 Lainnya (dibawah Rp 80 Juta) 824,148,470 1,826,085,745 Jumlah Piutang Usaha Pihak Ketiga 1,474,702,181 2,552,127,131 Pihak Hubungan Istimewa: PT Tekko Sejahtera Bersama 42,860,973 - PT Golden Prima Retailindo - 620,000,000 Jumlah Piutang Usaha Pihak Ketiga 42,860,973 620,000,000 Jumlah Piutang Usaha 1,517,563,154 3,172,127,131 Pada tanggal 30 September 2010 & 2009, seluruh saldo dalam akun ini adalah dalam mata uang Rupiah dan memiliki umur piutang sebagai berikut: Belum Jatuh Tempo 1,086,756,893 2,772,138,994 01 hari - 60 hari 353,514,931 399,988,137 61 hari - 150 hari 3,362,370-151 hari - 360 hari 61,429,632 - > 360 hari 12,499,328-1,517,563,154 3,172,127,131 Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang yang ada dapat tertagih seluruhnya, oleh karenanya perusahaan tidak membuat penyisihan piutang tak tertagih.

5. PIUTANG LAIN-LAIN PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk Hubungan Istimewa: Piutang Karyawan 1,694,020 9,332,550 Jumlah Piutang Lain-lain 1,694,020 9,332,550 6. PERSEDIAAN Persediaan Minuman 17,415,285 12,811,567 Persediaan Departement Store 552,030,212 157,796,710 Persediaan Bahan Bakar 505,499,700 598,170,732 Persediaan Kantong Plastik 120,209,536 44,410,750 Persediaan Lainnya 11,746,200 - Jumlah Persediaan 1,206,900,933 813,189,759 7. UANG MUKA Uang Muka Pembelian 878,210,261 463,786,286 Uang Muka Pengembangan Usaha & Lainnya 9,903,712,150 2,178,029,210 Uang Muka Pajak 314,419,412 - Jumlah Uang Muka 11,096,341,823 2,641,815,496 8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA Uang Muka Pajak - - Asuransi Dibayar Dimuka 91,982,222 37,717,538 Biaya Lainnya 933,216,779 16,836,168 Jumlah Biaya Dibayar Dimuka 1,0,199,001 54,553,706

9. ASET TETAP - PEMILIKAN LANGSUNG PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Harga Perolehan: Alat & Perlengkapan Gedung 17,358,566,502 3,226,148,885-20,584,715,387 Alat & Perlengkapan Kantor 4,985,192,966 105,304,930-5,090,497,896 Mesin 92,478,384 - - 92,478,384 Kendaraan 928,384,731 1,261,474,000-2,189,858,731 Jumlah Harga Perolehan 23,364,622,583 4,592,927,815-27,957,550,398 Akumulasi Penyusutan: Alat & Perlengkapan Gedung 6,447,070,780 683,538,869-7,130,609,649 Alat & Perlengkapan Kantor 3,761,995,448 260,182,377 562,500 4,021,615,3 Mesin 53,585,192 8,331,260-61,916,452 Kendaraan 160,890,957 183,755,249-344,646,206 Jumlah Akumulasi Penyusutan 10,423,542,377 1,135,807,755 562,500 11,558,787,632 Nilai Buku 12,941,080,206 16,398,762,766 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Harga Perolehan: Alat & Perlengkapan Gedung 15,924,032,858 993,187,553-16,917,220,411 Alat & Perlengkapan Kantor 4,560,274,249 336,142,777-4,896,417,026 Mesin 92,478,384 - - 92,478,384 Kendaraan 635,5,637 73,579,091 3,054,545 705,780,183 Jumlah Harga Perolehan 21,212,041,128 1,402,909,421 3,054,545 22,611,896,004 Akumulasi Penyusutan Alat & Perlengkapan Gedung 5,773,774,202 474,152,264-6,247,926,466 Alat & Perlengkapan Kantor 3,401,564,931 3,818,527-3,655,383,458 Mesin 42,476,845 8,331,262-50,808,107 Kendaraan 114,434,746 64,787,047-179,221,793 Jumlah Akumulasi Penyusutan 9,332,0,724 801,089,100-10,133,339,824 Nilai Buku 11,879,790,404 12,478,556,180 Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha tahun berjalan adalah sebesar Rp. 1,135,807,755,- sampai dengan September 2010 dan Rp. 801,089,100,- sampai dengan September 2009. Semua aset tetap diasuransikan kepada perusahaan asuransi yang merupakan pihak ketiga.

10.INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI Jumlah Investasi 423,192,666 260,221,906 2010 Perubahan Selama Periode Berjalan Penambahan Keuntungan Nilai Prosentase Nilai Penyertaan (Pengurangan) Bagian Laba (Kerugian) Penyertaan Pemilikan Awal Periode Penyertaan (rugi) bersih Penjualan Saham Akhir Periode 19% 346,962,542 (19%) - 76,230,124-423,192,666 (19%) 2009 Perubahan Selama Periode Berjalan Penambahan Keuntungan Nilai Prosentase Nilai Penyertaan (Pengurangan) Bagian Laba (Kerugian) Penyertaan Pemilikan Awal Periode Penyertaan (rugi) bersih Penjualan Saham Akhir Periode 50% 913,059,321 (620,000,000) (32,837,415) - 260,221,906 (50%) (50%) 11.ASET LAINNYA Uang Jaminan Lainnya 4,382,000 4,382,000 Uang Jaminan Sewa 500,000,000 - Biaya Pra Operasi 458,581,118 - Jumlah Aset Lainnya 962,963,118 4,382,000 12.HUTANG USAHA Rp Rp Pihak Ketiga: PT. Delami Garment Industries 167,776,654 160,439,200 PT. Giordano Indonesia 162,477,369 177,735,091 PT. Indah Subur Sejati 5,861,405 189,105,291 PT. Rofina Indah Jaya 114,651,590 184,050,550 PT. Monica Lestari 191,274,669 212,831,677 PT. Joey Sasmita Lencana 269,563,457 220,192,442 PT. Eres Revco - 101,404,401 Lainnya dibawah Rp. 80 Juta 7,711,205,475 9,751,149,629 Jumlah Hutang Pihak Ketiga 8,872,810,619 10,996,908,281 Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa: PT. Harindotama Mandiri 174,095,636 170,014,044 Jumlah Hutang Usaha Pada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa 174,095,636 170,014,044 Jumlah Hutang Usaha 9,046,906,5 11,166,922,3

Pada tanggal 30 September 2010 & 2009, seluruh saldo dalam akun ini adalah dalam mata uang Rupiah dan memiliki umur hutang sebagai berikut: Belum Jatuh Tempo 7,508,932,192 8,933,537,860 01 hari - 60 hari 542,814,375 781,684,563 61 hari - 150 hari 633,283,438 558,346,116 151 hari - 360 hari 361,876,0 893,353,786 > 360 hari - - Jumlah 9,046,906,5 11,166,922,3 13.PERPAJAKAN a. Hutang Pajak Hutang PPh Pasal 21,23,,Final 227,344,400 264,740,634 Hutang PPN 8,392,3 9,711,688 Hutang Pajak Parkir 24,490,400 28,793,200 Hutang PB 1 (Food Court) 39,127,490 42,247,662 Jumlah Hutang Pajak 299,354,543 345,493,184 b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 & 2009 adalah sebagai berikut: Laba Rugi Sebelum Pajak Penghasilan 4,531,990,327 3,660,085,778 Koreksi Fiskal: Perbedaan Permanen: - Pajak 695,415,412 247,996,199 - Representasi 4,051,611 3,638,649 - Laba Penjualan Aset - - - Pendapatan Sewa (5,361,116,340) (5,293,238,661) - PPh Pendapatan Sewa 536,111,634 529,323,866 - Pendapatan Jasa Giro (929,770,013) (743,728,827) - PPh Pendapatan Jasa Giro 185,954,003 148,745,765 - Beban-Beban Sehubungan dengan Pendapatan Sewa 3,076,641,589 2,995,643,891 Perbedaan Waktu: - Penyusutan Aset Tetap - - - Beban Kewajiban Imbalan Kerja - - Jumlah Koreksi Fiskal (1,792,712,104) (2,111,619,118) Laba (Rugi) Fiskal 2,739,278,223 1,548,466,660 Pajak Penghasilan 28% X 1,548,466,000-433,570,480.00-433,570,480.00 % X 2,739,278,000 684,819,500-684,819,500 - Jumlah Pajak Penghasilan 684,819,500 433,570,480

Pajak Penghasilan dibayar dimuka PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk PPh Pasal 227,478,618 - PPh Pasal 23 114,339 - Jumlah PPh Pasal 29 Terutang 227,592,957 - Perkiraan beban Pajak Penghasilan PPh Pasal 29 sampai dengan September 2010 sebesar Rp. 684.819.000,- sedangkan perkiraan beban Pajak Penghasilan PPh Pasal 29 sampai dengan September 2009 sebesar Rp. 433.570.480,- C. Surat Ketetapan Pajak Yang diterima oleh perusahaan selama tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. SKPDKB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar) Pajak Restoran (Food Court) No. 02.00.05.044.1.12.2009 tanggal 19 April 2010 untuk masa Januari - Desember 2009 2. SKPDKB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar) Pajak Parkir No. 02.00.11.041.1.12.2007 tanggal 28 April 2010 untuk masa Januari - Desember 2007 3. SKPDKB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar) Pajak Parkir No. 02.00.11.041.1.12.2008 tanggal 28 April 2010 untuk masa Januari - Desember 2008 4. SKPDKB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar) Pajak Parkir No. 02.00.11.041.1.6.2009 tanggal 28 April 2010 untuk masa Januari - Juni 2009 Manajemen sudah membayar sebagian dari kewajiban perpajakannya sehubungan dengan SKPDKB yang disebutkan di atas pada tahun 2010. 14.BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Pihak Ketiga: Biaya Sewa 346,666,666 346,666,667 Biaya Rekening Listrik, PAM, Telepon 648,739,583 656,427,940 Biaya Jamsostek 15,727,327 11,940,792 Hutang Retensi 85,365,757 27,3,397 Hutang Kredit 472,888,892 - Biaya Lainnya 489,499,772 419,282,646 2,058,887,997 1,461,643,442 Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa: Hutang Koperasi 8,648,000 7,587,000 Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar 2,067,535,997 1,469,230,442 15.HUTANG LAIN-LAIN Jangka Panjang: Uang Jaminan Sewa Diterima Dimuka 880,416,835 880,799,075 Kewajiban Hutang Lain-lain Imbalan Pasca Kerja 1,991,647,561 1,479,745,755 Jumlah Hutang Lain-lain 2,872,064,396 2,360,544,830

16 EKUITAS Nama Pemegang Saham PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk 2010 Jumlah Saham yang Jumlah Prosentase ditempatkan dan (Rp) Pemilikan disetor penuh (lembar) PT Pasifik Atlanta Retailindo 160,000,000 16,000,000,000 80% Tuan Kenny Wirya 40,000,000 4,000,000,000 20% Masyarakat 86,000,000 8,600,000,000 20% Jumlah 286,000,000 28,600,000,000 100% 2009 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham yang Jumlah Prosentase ditempatkan dan (Rp) Pemilikan disetor penuh (lembar) PT Pasifik Atlanta Retailindo 13,200 1,320,000,000 80% PT Tritirta Inti Mandiri 3,300 330,000,000 20% Jumlah 16,500 1,650,000,000 100% 17 PENJUALAN Penjualan Konsinyasi 59,557,805,926 45,072,495,526 Beban Pokok Konsinyasi (41,045,557,635) (31,110,473,202) Komisi dari Penjualan Konsinyasi 18,512,248,291 13,962,022,324 Penjualan Barang Sendiri 756,463,126 694,536,830 Lain-lain 9,843,433,847 9,855,573,964 Jumlah Penjualan Bersih 29,112,145,264 24,512,133,118 Pada Penjualan tersebut di atas terdapat penjualan lain-lain kepada pihak hubungan istimewa lihat Catatan No.20 18 BEBAN POKOK PENJUALAN Beban Pokok Barang Sendiri 471,105,974 427,092,034 Lain-lain 2,308,172,131 2,350,675,449 Jumlah Beban Pokok Penjualan 2,779,278,105 2,777,767,483

19 BEBAN USAHA PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk Beban Marketing Gaji Karyawan 1,151,463,860 832,154,214 Kemasan dan Pembungkus 215,073,609 188,026,365 Operasional Gedung 810,557,632 694,421,596 Keperluan Kantor 106,562,046 88,227,275 Pajak 1,041,909,487 917,554,632 Penyusutan 1,135,245,5 801,089,102 Iklan, Promosi & Material Dekorasi 351,794,737 268,561,685 Potongan Credit Card 705,188,841 616,551,595 Jumlah Beban Marketing 5,517,795,467 4,406,586,464 Beban Umum dan Administrasi: Karyawan 4,367,809,480 3,423,055,015 Operasional Gedung 247,236,946 224,117,870 Angkutan, Bahan Bakar dan Pelumas 150,065,281 53,757,034 Air, Listrik Dan Gas 3,149,050,195 2,903,677,821 Pos, Telepon dan Telex 180,703,745 147,975,206 Keperluan Kantor 1,206,998,771 799,664,210 Asuransi 120,605,477 94,776,450 Ijin dan Pendaftaran 30,154,900 3,500,000 Pajak 975,054,935 516,587,465 Bank 11,032,385 10,171,931 Iklan, Promosi & Material Dekorasi 16,081,138 2,996,750 Representasi dan Entertaimen 4,412,6 4,032,246 Latihan dan Pengembangan,377,564 744,990 Profesional 269,930,026 69,431,816 Sewa 6,239,999,988 6,239,999,988 IPO 84,841,491 - Amortisasi Pra Operasi 19,938,311 - Jumlah Beban Administrasi & Umum 17,099,293,9 14,494,488,792 Jumlah Beban Usaha 22,617,088,726 18,901,075,6

20 TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Jumlah Persentase Terhadap Total Aset/Kewajiban/Pendapatan/Beban Yang Bersangkutan Piutang September 2010 September 2009 September 2010 September 2009 Berikut ini adalah transaksi dengan pihak hubungan istimewa yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama perusahaan: PT Tekko Sejahtera Bersama 42,860,973-2,82% - Investasi Saham Perusahaan Asosiasi PT Golden Prima Retailindo 423,192,666 260,221,906 100% 100% Pendapatan - Sewa PT Tekko Sejahtera Bersama 303,171,057-3.,08% - Berikut ini adalah transaksi dengan pihak hubungan istimewa yang berhubungan dengan kegiatan usaha utama perusahaan: Hutang Usaha PT. Harindotama Mandiri 174,095,636 170,014,044 Jumlah 174,095,636 170,014,044 - - Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai Sifat Hubungan Istimewa No. Hubungan Istimewa Perusahaan Transaksi 1. PT Tekko Sejahtera Bersama Direktur PT Golden Retailindo adalah Komisaris PT Tekko Sejahtera Bersama. PT Tekko Sejahtera Bersama menyewa ruangan di Mall Golden Truly yang dikelola oleh PT Golden Retailindo. 2. PT Golden Prima Retailindo Pemegang Saham dan Penyertaan Saham Direktur PT Golden Retailindo adalah Komisaris PT Golden Prima Retailindo. Manajemen perusahaan menyatakan bahwa transaksi pembelian dan penjualan dengan pihak hubungan istimewa menggunakan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga.

21 PERIKATAN DAN KONTIJENSI PERIKATAN a. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung dengan PT Mustafa Center dengan penjelasan sebagai berikut: Berdasarkan "Perjanjian Jual dan Beli" tertanggal 14 Mei 2003, Muhamed Mustafa and Samsudin Co. Pte. Ltd (Kemudian berubah nama menjadi PT Mustafa Indonesia), setuju untuk membeli semua saham milik PT Golden Retailindo pada PT Truly Indah dan PT Sinar Kharisma Nusantara (Kemudian berubah nama menjadi PT Mustafa Center), dan menyewakan kembali harta milik kedua perusahaan tersebut kepada PT Golden Retailindo. Perjanjian sewa tersebut mulai berlaku dengan "Perjanjian Sewa" tertanggal 18 Agustus 2003, dimana PT Sinar Kharisma Nusantara, PT Truly Indah dan PT Mustafa Indonesia sebagai pemilik sepakat untuk menyewakan aset-aset miliknya ke PT Golden Retailindo untuk periode 18 Desember 2003 sampai dengan 18 Juni 2006. Nilai sewa untuk per 3 bulan adalah Rp. 1.600.000.000,- bersih (tidak termasuk pajak yang berkaitan) atau setahun sebesar Rp. 6.400.000.000,- Pada tanggal 4 Maret, 2006 berdasarkan perubahan (perpanjangan) perjanjian sewa, PT Mustafa Centre (Sebelumnya PT Sinar Kharisma Nusantara), PT Truly Indah dan PT Mustafa Indonesia secara bersama-sama tersebut sebagai pemilik setuju untuk memperpanjang penyewaan aset-asetnya kepada PT Golden Retailindo. Perjanjian tersebut mulai berlaku tanggal 1 Juli 2006 dan berakhir tanggal 30 September 2008, nilai sewa sebesar Rp. 2.080.000.000,- untuk per 3 bulan (bersih tidak termasuk pajak yang berkaitan) atau setahun sebesar Rp. 8.320.000.000,- Pada tanggal 11 Juni 2007 berdasarkan perubahan (perpanjangan) perjanjian sewa, PT. Mustafa Centre, PT. Truly Indah dan PT. Mustafa Indonesia setuju untuk memperpanjang aset-asetnya kepada PT. Golden Retailindo. Perjanjian perpanjangan sewa tersebut selama 69 (enam puluh sembilan) bulan yang dimulai dari 01 Juli 2008 dan akan berakhir pada 31 Maret 2014, nilai sewa sebesar Rp. 2.080.000.000,- untuk per 3 bulan (bersih tidak termasuk pajak yang berkaitan) atau setahun sebesar Rp. 8.320.000.000,- b. Perusahaan menandatangani perjanjian penyewaan ruangan dengan sejumlah pihak yang antara lain sebagi berikut: No.Penyewa Nomor Perjanjian Harga Jangka Sewa Waktu Lokasi Keterangan 01. PT Hero Supermarket 069/PSM-GNSHR/GD/08-02 13/11/01-12/11/04 Lower Ground (Toko Obat Guardian) 126/ADD-GNSHR/12-04 13/11/04-11/02/08 1/ADD.2-GNSHR/12-07 USD 12/02/08-11/02/14 28 /M2/Bulan USD 30/M2/Bulan 02. PT Sari Melati Kencana Perjanjian Sewa Tanggal 10% X Penjualan Lantai Satu (Pizza Hut) 19 April 2002 Bersih 008-01/GR/FD-IV/V/07 /5/07-28/2/14 Tanggal 28 Mei 2007 03. PT Eka Boga Inti 049-02/GR/Rest-FD-IV/07 USD 11/06/07-10/06/10 35/M2/Bulan Ground Floor 049-03/GR/Rest-FD-VI/10 11/06/10-10/06/11 04. PT Bank Central Asia 014-5/BUR/2007 Rp.2.000.000/M2/Bln 01/07/2007-30/06/09 Lower Ground Tanggal 01 Juli 2007 di dua lokasi berbeda 014-6/BUR/2009 01/07/2009-30/06/12 05. PT Trikomsel Oke 057/GR/NDS/BSM/IV/08 USD/M2/Bulan 15/04/08-14/04/11 Lower Ground Tanggal 15 April 2008

06. Chrestos Bakery 010-02/GR/RA-FD-IV/VII/08 USD9/M2/Bulan 01/07/08-30/06/10 Lower Ground 010-03/GR/LG/RA-FD-IV/VII/10 01/07/10-30/06/11 07. PT Media Sarana Indonesia 001/GR/NDS/L-III/IV/08 Rp65.000,-/M2/Bulan 30/04/08-29/04/11 Lower Ground Tanggal 30 April 2008 001-01/GR/NDS/LG/I/10 19/01/10-29/04/11 Addendum 08. PT Top Food Indonesia 115/GR/Rest-FD-IV/II/2008 USD12.5/M2/Bulan 03/02/08-02/02/14 Lower Ground Tanggal 03 Februari 2008 09. PT Bank Rakyat Indonesia 053-04/GR/LG/NDS-ATM/V/201001/05/10-30/04/11 Lower Ground 10. PT Bank International Indonesia 021-08/GR/NDS/ATM/V/10 01/05/10-30/04/11 Lower Ground 11. PT Bank Mega 017-5/GR/NDS-ATM/II/2009 Rp.2.500.000/bulan 21/02/09-20/02/10 Lower Ground Tanggal 21 Februari 2009 017-6/GR/NR-ATM/II/2010 21/02/10-20/02/11 12. PT Fastfood Indonesia 050-01/GR/REST-FD-IV/VI/06 10% 01/06/06-30/06/08 dari Penjualan Ground Floor 01 Juni 2006 Bersih 050-02/GR/REST-FD-IV/VII/08 01/07/08-28/02/14 01 Juni 2008 13. PT Prima Usaha Era Mandiri 046/GR/REST-FD-V/VIII/06 11.5% 08/08/06-30/06/08 X PKP hasil Ground Floor 08 Agustus 2006 Penjualan Bruto 046-03/GR/REST-FD-V/VII/08 01/07/08-28/02/14 01 Juli 2008 c. Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama bagi hasil dan penggunaan ruangan dengan sejumlah pihak yang antara lain sebagi berikut: No. Perusahaan Nomor Perjanjian Harga Jangka Sewa Waktu Keterangan 01. PT Hero Supermarket Tbk. Perjanjian Kerjasama 3.% 06/06/00-05/06/03 X Penj.Kotor Lower Ground bagi hasil dan 3.4% 06/06/03-05/06/04 X Penj. Kotor penggunaan ruangan 3.5% 06/06/03-05/06/05 X Penj. Kotor Tanggal 5 Juni 2000 Addendum Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil dan Penggunaan Ruangan tanggal 22 Agustus 2006 3.65 06/06/05-05/06/08 X Penjualan Lower Ground Kotor 1/ADD.2-GNSHR/12-07 12/02/08-11/02/14

02. PT Trans Ice 114/GR/GF-Snack/III/08 17.5% 29/03/08-28/03/11 x Penjualan Ground Floor Bersih 03. PT Harindotama Mandiri 295/PKRE/G-GM/01-072006 Country 01/07/06-30/06/07 Fiesty 30% PKPLantai 1 Tanggal 01 Juli 2006 O'Neill 31% PKP 002/PKRE/G-GM/04-012010 01/01/10-31/12/10 Oceab Pacific 31.5% PKP 04. PT Rofina Indah Jaya 76/PKRE/G-GM/01-072006 33% 01/07/06-31/06/07 PKP Lantai 1 003/PKRE/G-GM/04-012010 01/01/10-31/12/10 05. PT Bina Busana Internusa 353/PKRE/G_GM/01-052006 01/07/06-30/06/07 Ground Floor 76/PKRE/G-GM/01-072006 34% 01/07/07-30/06/08 X Penjualan 005 PKRE/G-GM/04-012010 01/01/10-31/12/10 Tanggal 4 Januari 2010 06. PT Gramedia Asri Media No. 101/Notaris Ny. Ira 18/03/07-31/01/2014 Lantai 3 Sudjono, SH 07. PT Harmoni Mitrajaya 008-4/GR/NDS/BSM/VI/07 01/07/07-30/06/08 Lower Ground (Salon Johnny Andrean) 30 September 2007 009-01/GR/Add/BSM/III/08 14/06/08-28/02/14 009-3/GR/NDS/BSM/VI/07 08. Coffee Toffee Café 117/GR-CAFÉ/M-II/V/2010 14/05/10-13/05/11 Lantai 2 Wing Hak dan kewajiban tenant-tenant dan perusahaan sehubungan dengan perjanjian kerjasama bagi hasil secara umum adalah sebagai berikut: Tenant Hak Kewajiban : Dapat membuka usaha di Mall Golden Truly di ruangan yang ditentukan perusahaan. : - Mencapai tingkat penjualan / penghasilan yang ditargetkan oleh perusahaan. - Menyediakan Karyawan. - Mematuhi aturan dan peraturan yang ada di Mall Golden Truly Perusahaan Hak : - Berhak atas penghasilan atau keuntungan yang diperoleh tenant sebesar margin yang disepakati bersama. - Mempunyai hak menentukan jenis barang / jasa yang dijual oleh tenant. Kewajiban : - Menyediakan ruangan tempat tenant membuka usahanya - Menjamin keamanan tenant selama melakukan usahanya.

KONTIJENSI Perusahaan dalam status sebagai badan hukum terdaftar dalam register perkara di Pengadilan Pajak dengan berkas No..023304.2003 dengan putusan No. 07517/PP/M.IV/2006 saat itu sebagai pemohon banding adalah Kenny Wirya sebagai Direktur. Penjelasan dari perkara pajak di atas adalah sebagai berikut: Berdasarkan Putusan Sela Nomor 81/C/PK/PJK/2006 dikeluarkan oleh Mahkamah Agung tanggal 16 Januari 2007, diterangkan bahwa Mahkamah Agung telah memeriksa permohonan Peninjauan Kembali (PK) dalam perkara antara Perseroan (selaku Pemohon PK, sebelumnya Pemohon Banding) melawan Direktur Jenderal Pajak (Termohon PK, sebelumnya Termohon Banding) melawan Direktur Jenderal Pajak (Termohon PK, sebelumnya Termohon Banding), dengan posisi perkara sebagai berikut: 1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Tahun Pajak 2003 Nomor 0007/240/03/027/04 tanggal 6 Oktober 2004 diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kemayoran dengan perhitungan sebagai berikut: Dasar Pengenaan Pajak 17,894,613,142 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) yang terutang 1,785,848,070 Pajak yang dapat dikreditkan 8,070,292 Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak 1,777,777,778 Sanksi bunga Ps. 13 (2) KUP 320,000,000 Jumlah yang masih harus dibayar 2,097,777,778 2 Atas ketetapan tersebut, Pemohon Banding mengajukan keberatan dengan surat tanggal 26 Oktober 2004 dan dengan keputusan Termohon Banding No. KEP-811/WPJ.06/BD.06/2005 tanggal 3 Oktober 2005 ditolak, sehingga dengan surat No. 001/GR/BPP/12/05 tanggal 26 Desember 2005 Pemohon Banding mengajukan banding. Pemohon Banding mengajukan banding karena keberatan yang Pemohon Banding ajukan atas SKPKB PPh Pasal 4 (2) Final tahun 2003 yang dikenakan kepada Pemohon Banding telah ditolak oleh Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta I atas koreksi positif sebagai berikut: * Koreksi positif objek PPh Pasal 4 (2) atas sewa tanah dan bangunan: Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak di bidang department store atau retailer. Untuk menjalankan usahanya Pemohon Banding menyewa tanah/bangunan yang berlokasi di Jl Gunung Sahari No. 59 dari PT Sinar Kharisma Nusantara (SKN) selaku pemilik tanah dan bangunan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jangka waktu sewa adalah 2 1/2 tahun yang dimulai pada Desember 2003 sampai dengan 2006. b. Nilai Kontrak sewa selama 2 1/2 tahun adalah Rp. 17.777.777.778,- belum termasuk PPN 10%. c. Atas Kontrak tersebut SKN telah menerbitkan faktur pajak. d. Pembayaran dilakukan secara angsuran per 3 bulan dan secara otomatis melakukan pemotongan PPh Pasal 4 (2) sesuai dengan jumlah yang dibayar. e. Pemohon Banding menganut metode "acrual basis" maka seluruh hutang/kewajiban dicatat pada saat menerima kontrak beserta faktur pajaknya dan membebankan atas imbalan jasa-jasa (sewa) berdasarkan masa sewa. Pencatatan pada saat pembebanan atas biaya sewa berdasarkan masa sewa yang dibagi selama 2 1/2 tahun. Atas kondisi tersebut di atas, KPP-Jakarta Kemayoran menerbitkan SKP No. 00007/240/03/027/04 tanggal 6 Oktober 2004 atas PPh Pasal 4 (2) dengan rincian seperti yang dijelaskan pada penjelasan No. 1 di atas. Pengenaan pajak tersebut di atas langsung diperhitungakn untuk masa sewa 1/2 tahun, walaupun pembayaran angsuran sewa per 3 bulanan belum dibayarkan Pemohon Banding kepada pihak penyewa dan walaupun manfaat masa sewa dinikmati selama kurang lebih 1/2 bulan.

Berdasarkan Pasal 8 (3) dan (4) Peraturan Pemerintah No. 138 tahun 2000 tentang Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan yang Pemohon Banding kutip dapat disimpulkan bahwa: a. Pajak Pengahasilan terhutang pada akhir bulan dilakukan pembayaran atau akhir bulan terhutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung peristiwa yang terjadi dahulu. Berdasarkan pokok tersebut, Pemohon Banding menjelaskan bahwa Pemohon Banding tidak melakukan pembayaran pada akhir bulan. b. Pemohon Banding melakukan pembayaran angsuran sewa per 3 bulanan berdasarkan saat jatuh tempo sesuai kontrak atau perjanjian. Atas pembayaran tersebut secara otomatis Pemohon Banding langsung melakukan pemotongan pajak penghasilan yang selanjutnya sudah Pemohon Banding setor ke Kas Negara di mana sampai Desember 2005 sejumlah Rp. 1.422.222.216,- c. Pemohon Banding menganut metode pembukuan "accrual basis", maka pengakuan atas beban sewa dihitung dengan dibagi secara proporsional berdasarkkan jangka waktu sewa selama 2 1/2 tahun. Untuk periode Desember 2003 Pemohon Banding telah membebankan biaya sewa untuk masa 1/2 bulan sesuai dengan masa sewa. Berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PPh Pasal 4 (2) final tahun 2003 menurut Pemohon Banding adalah sebagai berikut: Uraian Menurut SPT Menurut Menurut Keberatan Pemohon Banding Pemeriksa Pemohon Banding Objek Pajak 186,835,364 17,984,613,142 186,835,364 Pasal 4 (20 yang terhutang 8,070,292 1,785,848,070 8,070,292 Jumlah yang disetor 8,070,292 8,070,292 8,070,292 Jumlah kurang (lebih) bayar - 1,777,777,778 - Sanksi administratif - 320,000,000 - Jumlah PPh Pasal 4 (2) yang - 2,097,777,778 - masih harus dibayar 3. Amar putusan Pengadilan Pajak Jakarta tanggal 3 Februari 2006 No. PUT.17517/PPM.IV//2006 yang telah berkekuatan tetap menyatakan Permohonan Banding yang diajukan Pemohon Banding atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP- 811/WPJ.06/BD.06/2005 tanggal 3 Oktober 2005 mengenai Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Penghasilan Pasal 4 (2) Tahun Pajak 2003 No. 00007/240/03/027/04 tanggal 6 Oktober 2004 tidak dapat diterima. Majelis Hakim PK berpendapat: Bahwa alasan-alasan Pemohon Banding/Pemohon PK mengajukan PK dapat dibenarkan karena dalam putusan Pengadilan Pajak terdapat putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu bahwa ternyata Pemohon PK telah memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang No. 14 tahun 2002 yaitu dengan telah membayar lebih dari 50% dari pajak terutang namun pokok perkara belum diperiksa. Putusan atas permohonan PK yang diajukan oleh Pemohon PK adalah: Mengadili: a. Mengabulkan permohonan PK dari Pemohon PK b. Membatalkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 3 Februari 2006 No. PUT.07517/PP/M.IV//2006 Dan Mengadili Kembali: a. Memerintahkan Pengadilan Pajak untuk membuka kembali persidangan dalam perkara di atas, selanjutnya memanggil kedua belah pihak untuk menghadiri sidang yang akan ditentukan dan melakukan pemeriksaan terhadap materi pokok. b. Memerintahkan Pengadilan Pajak untuk mengirimkan kembali hasil pemeriksaan tersebut berkas perkara kepada Mahkaman Agung. c. Menetapkan bahwa penetapan biaya perkara ditangguhkan sampai adanya putusan akhir.

4. PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk Sehubungan dengan Putusan Sela Mahkamah Agung di atas, telah dilaksanakan sidang pada Pengadilan Pajak berdasarkan undangan sidang yang dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak sebagai berikut: a. Surat No. Und.0280/SP/Pg.08/2007 tanggal 3 September 2007 b. Surat No. Und.0301/SP/Pg.08/2007 tanggal 17 September 2007 c. Surat No. Und.0349/SP/Pg.08/2007 tanggal 8 Nopember 2007 d. Surat No. Und.0386/SP/Pg.08/2007 tanggal 27 Desember 2007 e. Surat No. Und.0031/SP/Pg.08/2008 tanggal 30 Januari 2008 f. Surat No. Und.0113/SP/Pg.08/2008 tanggal 24 Maret 2008 g. Surat No. Und.0161/SP/Pg.08/2008 tanggal 28 April 2008 h. Surat No. Und.0204/SP/Pg.08/2008 tanggal 4 Juni 2008 5. Berdasarkan keterangan dari perusahaan hingga tanggal Laporan audit ini, belum dikeluarkan putusan akhir atas perkara pajak di atas. Manajemen menyatakan bahwa sudah membayar kewajibannya sehubungan dengan SKP tersebut di atas. 22 SEGMENTASI USAHA Informasi segmentasi usaha perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 & 30 September 2009, berdasarkan jenis usaha perusahaan adalah sebagai berikut: 2010 Informasi Segmen Usaha Department Store Lain-Lain Total ASET Kas dan Setara Kas 31,180,048,366 6,386,274,967 37,566,323,333 Piutang Usaha - 1,517,563,154 1,517,563,154 Piutang Lain-lain 1,694,020-1,694,020 Uang Muka 1,206,900,933-1,206,900,933 Persediaan 11,096,341,823-11,096,341,823 Biaya Dibayar Dimuka 1,0,199,001-1,0,199,001 ASET TETAP Peralatan & Perlengkapan Gedung 13,454,105,737-13,454,105,737 Peralatan & Perlengkapan Kantor 1,068,882,572-1,068,882,572 Mesin 30,561,932-30,561,932 Kendaraan 1,845,212,5-1,845,212,5 Investasi dalam saham 351,249,913 71,942,753 423,192,666 Aset Lain-lain 962,963,118-962,963,118 Aset Pajak Tangguhan 831,613,666 170,330,510 1,001,944,176 TOTAL ASET 63,054,773,607 8,146,111,384 71,200,884,990 KEWAJIBAN Hutang Usaha 9,046,906,5-9,046,906,5 Hutang Pajak 171,391,965 127,962,578 299,354,543 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 1,720,869,331 346,666,666 2,067,535,997 Hutang Lain-Lain Jangka Panjang - 880,416,835 880,416,835 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 1,653,067,476 338,580,085 1,991,647,561 EKUITAS Modal 28,600,000,000-28,600,000,000 Agio Saham 21,500,000,000 21,500,000,000 Laba Ditahan 2,206,803,348-2,206,803,348 Laba Tahun Berjalan 4,608,220,451-4,608,220,451 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 69,507,8,828 1,693,626,164 71,200,884,990