Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Keperawatan dan Kebidanan Makassar, 13-14 Maret 2010 DIREKTORAT AKADEMIK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA - (INDONESIAN QUALIFICATION FRAMEWORK) : adalah Kerangka kualifikasi manusia Indonesia yang produktif yang disusun sebagai basis pengakuan terhadap capaian pembelajaran seseorang, baik yang diperoleh melalui proses pendidikan formal, atau pelatihan non formal, in formal, atau pengalaman kerja. Berbagai faktor eksternal yang mendorong penyusunan KKNI adalah implementasi dari: General Agreement on Trade in Services (GATS) Lisbon Recognition Convention Bologna Process Asean and European Meeting (ASEM) 1
LEVEL/TINGKAT KUALIFIKASI DALAM KKNI FORMAL KUALIFIKASI INDUSTRI Akademik Profesi KKNI Industri B Industri C DOKTOR TINGKAT 9 SERTIFIKAT 6 SERTIFIKAT 4 SPESIALIS II TINGKAT 8 SERTIFIKAT 3 MASTER SPESIALIS I TINGKAT 7 SERTIFIKAT 5 SERTIFIKAT 2 SARJANA PROFESI TINGKAT 6 SERTIFIKAT 4 SERTIFIKAT 1 DIPLOMA 4 /S1 TINGKAT 5 DIPLOMA 3 TINGKAT 4 SERTIFIKAT 3 DIPLOMA 2 TINGKAT 3 DIPLOMA 1 TINGKAT 2 SERTIFIKAT 2 SMK/SMU TINGKAT 1 SERTIFIKAT 1 Level 4 Seseorang dapat dinyatakan mempunyai kualifikasi Level Empat apabila yang bersangkutan mempunyai karakteristik sebagai berikut: Mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi yang dihadapi dalam menyelesaikan permasalahan Menguasai pengetahuan dalam konteks yang selaras antara teori dan kenyataan dalam sebuah lapangan kerja atau bidang ilmu yang spesifik Memiliki pemahaman dan ketrampilan praktis yang diperlukan untuk menghasilkan penyelesaian masalah-masalah spesifik dalam sebuah lapangan kerja atau bidang ilmu tertentu. Mempunyai kemampuan pengelolaan diri dan supervisi dalam konteks aktifitas pekerjaan atau pembelajaran yang bersifat rutin dan non-rutin. 2
Level 5 Seseorang dapat dinyatakan mempunyai kualifikasi Level Lima apabila yang bersangkutan mempunyai karakteristik sebagai berikut: Mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi yang dihadapi dalam menyelesaikan permasalahan Menguasai pengetahuan pada bidang yang spesifik secara komprehensif, baik yang faktual dan teoritis atas suatu jenis kerja atau bidang ilmu dan perduli terhadap batasan lingkup pengetahuan yang dimaksud Memiliki pemahaman komprehensif dan ketrampilan praktis yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dalam suatu lapangan kerja atau ilmu tertentu. Mempunyai kemampuan pengelolaan diri dan supervisi dalam konteks aktifitas pekerjaan atau pembelajaran yang bersifat rutin dan non-rutin. Level 6 Seseorang dapat dinyatakan mempunyai kualifikasi Level Enam apabila yang bersangkutan mempunyai karakteristik sebagai berikut: Mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi yang dihadapi dalam menyelesaikan permasalahan Menguasai pengetahuan pada bidang yang spesifik secara komprehensif, baik yang faktual dan teoritis atas suatu jenis kerja atau bidang ilmu dan perduli terhadap batasan lingkup pengetahuan yang dimaksud Memiliki pemahaman komprehensif dan ketrampilan praktis yang diperlukan untuk mengembangkan solusi kreatif dalam menghadapi masalah yang bersifat abstrak Mempunyai kemampuan pengelolaan diri dan supervisi dalam konteks aktifitas pekerjaan atau pembelajaran yang bersifat rutin dan non-rutin. Mempunyai kemampuan mengembangkan ketrampilan orang lain sesuai dengan bidang pekerjaannya. 3
EVALUASI kinerja PENDIDIKAN Sumber: PP 19/2005 Ps. 1 Ketentuan Umum Evaluasi kinerja pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) penyelenggaraan pendidikan kpd pihak-2 yg berkepentingan. EVALUASI kinerja PENDIDIKAN Sumber: PP 19/2005 Ps. 79 Evaluasi kinerja pendidikan dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap akhir semester Sekurang-kurangnya pada aspek : Tingkat kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan std. proses & std. pendidik & tng. kependidikan Pelaksanaan kurikulum & keg. ekstrakurikuler std. proses & std. isi Hasil belajar peserta didik std. penilaian Realisasi anggaran std. pembiayaan 4
1. Penelitian 2. Pengabdian masy. 3. Sistem informasi 4. Kerjasama 5. Kemahasiswaan 5. Suasana Akademik 6. Bidang lain sesuai ciri khas PT ybs. Standar Lain (Melampaui SNP) 8 Standar Minimal (SNP) Internally driven Wajib 1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian Pendidikan SK DIRJEN DIKTI 163/DIKTI/Kep/2007 524 P.S Keperawatan Kebidanan???? S-2 S-1 D-IV D-III Ners??? D-IV D-III 5
PENATAAN PROGRAM STUDI SK DIRJEN DIKTI : 163/DIKTI/Kep/2007 524 PROGRAM STUDI PENATAAN 559 PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI APA SAJA : KOMPUTER PSIKOLOGI ARST.LANSKAP KOMUNIKASI DLL... Jumlah program studi berdasarkan kelompok bidang ilmu AGAMA SENI HUMANIORA MIPA PERTANIAN KEPENDIDIKAN KESEHATAN SOSIAL EKONOMI TEKNIK 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 TEKNIK EKONOMI SOSIAL KESEHATAN KEPENDIDIKA PERTANIAN MIPA HUMANIORA SENI AGAMA N Series1 4163 2592 2047 2033 1968 1153 576 541 241 50 6
Jumlah Program Studi Bidang Kesehatan No. Bidang Kesehatan Jumlah Prodi 1. Kebidanan 529 2. Keperawatan 280 3. Ilmu Keperawatan 267 4. Kesehatan Masyarakat 129 5. Pendidikan Dokter 69 6. Profesi Ners 48 7. Analis Kesehatan 40 8. Bidan Pendidik 39 Dst... Jumlah program studi dan kelompok bidang Kesehatan (20<) NAMA PROPINSI JUMLAH DKI JAKARTA 220 JAWA BARAT 239 JAWA TENGAH 224 D I YOGYAKARTA 108 JAWA TIMUR 296 NANGROE ACEH DARUSSALAM 69 SUMATERA UTARA 162 SUMATERA BARAT 91 RIAU 42 SUMATERA SELATAN 79 LAMPUNG 32 KALIMANTAN SELATAN 32 KALIMANTAN TIMUR 21 SULAWESI UTARA 28 SULAWESI SELATAN 151 BALI 37 NUSA TENGGARA BARAT 21 BANTEN 40 7
KONDISI PRODI KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Sarana prasarana Laboratorium? Ruang belajar? Magang/PKL? Kurikulum KBK? KONDISI PRODI KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Dosen Kualifikasi? Jafung? Rasio dosen : mhs? Serdos? 8
Kegiatan Utama Subdit Seksi Evaluasi Proses Pembelajaran : Proses penilaian ijazah lulusan perguruan tinggi luar negeri Seksi Evaluasi Kualitas Akademik : Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) Hasil Pengumpulan Data : Kuantitas data : PTN : rata-rata diatas 90 % (41 PT : 100 %) Kopertis (PTS) : rata-rata dibawah 90 % Kualitas data : Perguruan tinggi : 100 % Program studi : 98 % Dosen : 96 % Mahasiswa : 82 % 9
Kesimpulan (1) : Kualitas data EPSBED berbanding lurus dengan kesadaran pimpinan tentang makna pelaporan EPSBED setiap semester. Infra struktur pengelolaan data pada sejumlah PT relatif lemah; misalnya, belum ada sistem jaringan (intranet, LAN), keberadaan software yang tidak integratif, ketersediaan bandwidth yang cukup untuk akses ke internet, dll. Kesimpulan (2) : Banyak yang mempermasalahkan home base dosen dan SK 163. Program Studi Kedokteran, khususnya program spesialis memerlukan program pelaporan yang sesuai dengan hakikat pembelajarannya. 10
Kesimpulan (3) : Perkuliahan dalam sistem trimester, semester pendek, dan double degree telah diselenggarakan oleh sejumlah perguruan tinggi. Peningkatan software pengumpulan data perlu diupdate secara periodik dalam rangka memudahkan pengguna, mengeliminasi kekeliruan, atau meningkatkan kualitas data yang diperoleh. Namun, peningkatan software perlu dilakukan secara terjadual, dalam frekuensi yang minimal, dan direlease dalam waktu yang tepat. Perpanjangan ijin penyelenggaraan program studi selama ini menggunakan indikator pelaporan 100%, ketersediaan dosen, dan rasio dosen/mahasiswa. Kesimpulan (4) : Kegiatan visitasi baik oleh Ditjen Dikti (PTN) dan Kopertis (PTS) menghasilkan dampak (outcome) yang besar bagi perbaikan sistem pelaporan EPSBED. Kesadaran pimpinan semakin terbangun, diseminasi informasi tentang EPSBED semakin meluas, perbaikan data secara langsung dapat dilakukan, dan komunikasi strategis antara DIKTI, Tim EPSBED dan PTN dapat terlaksana. Sistem EPSBED sdh berlangsung sejak 2002, perlu penggantian sistem DOS pada software EPSBED bermigrasi ke sistem Windows. 11
Beberapa issue yang perlu dibicarakan Issue 1 : Uji Kompetensi Keperawatan/Kebidanan (UKK) dilaksanakan kapan : setelahmenyelesaikan proses pendidikan yaitu setelah lulus yudisium atau masih dalam masa pendidikan? Siapa yang berhak mengeluarkan Sertifikat? Issue 2 : Siapa yang diberi mandat untuk menyelenggarakan UKK : apakah membentuk lembaga baru atau yang sudah ada? Apakah lembaga tersebut sentralistik atau ada semacam kantor UKK di daerah? Unsur-unsurnya siapa saja, apakah bisa asosiasi pendidikan? 12
Issue 3 : Apakah setuju untuk mengembangkan UKK dengan MCQ-CBT dan OSCE? Bagaimana teknis pelaksanaan seperti persiapan sistem IT untuk penunjang CBT dan sarana untuk simulasi skills yang akan diujikan? Issue 4 : Apakah perlu dibentuk Pokja untuk mengkaji aspek legalitas pelaksanaan uji kompetensi? Jika iya, siapa unsur-unsurnya? Issue-issue lainnya :?????? 13
Stake holder : Depdiknas Depkes Pemda Asosiasi BAN-PT Lembaga Lain PT Dunia kerja TOGETHER WE CAN!! 14