METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

SIKAP PETANI TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA TANI PADI DI WILAYAH PERI URBAN KABUPATEN SLEMAN

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

IV METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang. digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. tercapai. Metode yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

I. PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau lebih populer dengan sebutan

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup seluruh definisi yang

III. METODELOGI PENELITIAN. sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan

METODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

BAB. III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Menurut Sujarweni

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari Juni sampai Agustus 2014 di Desa Sidodadi,

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Usahatani merupakan pertanian rakyat dari kata farm dalam bahasa Inggris.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN IV.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman,

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

IV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

VI. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Musiduga terletak di tiga

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan dodol

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di

BAB III METODE PENELITIAN. mengunjungi kantor redaksi malangonline.com, Perumahan Pondok Mulia B124,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI DALAM PEMILIHAN BENIH BERSERTIFIKAT PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN BANTUL

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

METODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri. Likuiditas (X) yang diukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan cara metode survey. Metode penelitian kuantitatif

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PEMERINTAH MENGENAI ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir, 2011). Pada penelitian ini kegiatan yang akan di lakukan pencarian data untuk menggambarkan secara faktual suatu peritiwa atau suatu gejala secara apa adanya. Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran sikap petani terhadap keberlanjutan usahatani padi di wilayah peri urban Kabupaten Sleman Daerah Istimewa yogyakarta. A. Penentuan lokasi dan sampel Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung dengan judul Efisiensi dan Keberlanjutan Usahatani Padi di Daerah Istimewa Yogyakarta, penentuan lokasi penelitian di lakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa wilayah peri urban yang terdapat lahan persawahan di Kabupaten Sleman berada di tiga kecamatan, kecamatan yang memenuhi kriteria tersebut yaitu Kecamatan Gamping, Kecamatan Godean dan Kecamatan Mlati. Secara umum keseluruhan desa di Kecamatan Gamping memiliki areal persawahan, diambil 4 desa yang masuk wilayah peri urban (WPU) yaitu Desa Ambarketawang dan Desa Balecatur karena di lewati jalan utama menuju Kota 21

22 Yogyakarta dan dekat dengan pertumbuhan ekonomi dan jasa, sedangkan Desa Banyuraden; dan Desa Trihanggo karena berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta, adapun untuk Kecamatan Mlati yang hanya memiliki areal sawah dan termasuk wilayah peri urban (WPU) yaitu Desa Sinduadi karena berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta. Kecamatan Godean secara umum memiliki areal persawahan, namun desa yang termasuk wilayah peri urban yaitu Desa Sidoarum karena di lewati jalur utama menuju Kota Yogyakarta dari sisi tengah bagian barat dan berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta. Sampel petani diambil 5 responden dari setiap desa secara non proporsional random sampling sehingga total sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 30 responden. B. Teknik Pengumpulan Data Data yang akan digunakan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder : 1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara terhadap responden maupun pengamatan di lapangan. Wawancara di lakukan dengan cara bertanya langsung kepada petani di lokasi penelitian yang telah ditentukan menggunakan pertanyaan yang berstruktur sebagai panduan wawancara. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari Instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta baik yang diakses langsung

23 di instansi terkait maupun melalui website resminya yang berhubungan dengan penelitian. Data ini merupakan data yang mendukung data primer, sehingga diperoleh hasil yang jelas untuk mendukung penelitian ini. C. Asumsi dan Pembatasan Masalah 1. Asumsi a. Padi yang dihasilkan dianggap terjual semua dalam bentuk gabah kering. b. Lahan yang digarap responden merupakan lahan milik sendiri atau non milik.. 2. Batasan masalah a. Tidak membedakan teknik budidaya padi yang ada di wilayah peri urban Kabupaten Sleman. b. Data usahatani padi yang diambil pada masa tanam 2013-2014. D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Pengetahuan petani adalah pengetahuan terhadap kebijakan pemerintah tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan berdasarkan UUD Nomor 41 Tahun 2009 dan PERDA Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 tahun 2011 beserta implementasinya. Pengetahuan tersebut dapat dirinci dalam 5 item sebagai berikut : a. Pengetahuan petani terhadap UU No. 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Skala nominal 1= petani mengetahui; 0= petani tidak mengetahui.

24 b. Pengetahuan petani terhadap PERDA DI. Yogyakarta No. 10 Tahun 2011 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Skala nominal 1= petani mengetahui; 0= petani tidak mengetahui. c. Pengetahuan petani terhadap adanya penyuluhan tentang undang-undang dan perda perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Skala nominal 1= ada; 0= tidak ada. d. Pengetahuan petani terhadap kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan (jalur hijau). Skala nominal 1= termasuk jalur hijau; 0= tidak termasuk jalur hijau. e. Pengetahuan petani terhadap larangan pemerintah dalam bentuk mengeringkan sawah atau mengalihfungsikan lahan sawah. Skala nominal 1= ada larangan; 0= tidak ada larangan. Skor pengetahuan adalah jumlah dari lima item di atas. 2. Usia petani adalah lama waktu hidup petani padi wilayah peri urban Kabupaten Sleman pada saat penelitian di lakukan diukur dengan satuan tahun. 3. Anggota keluarga merupakan gambaran jumlah orang yang masih dalam tanggungan petani di wilayah peri urban Kabupaten Sleman pada saat penelitian di lakukan diukur dengan satuan orang. 4. Tingkat pendidikan merupakan gambaran pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh petani di wilayah peri urban Kabupaten Sleman pada saat penelitian di lakukan diukur menggunakan skala ordinal sebagai berikut: a. Tidak sekolah = 0

25 b. Sekolah Dasar (SD) = 1 c. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat = 2 d. Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat = 3 e. Diploma = 4 f. Sarjana = 5 5. Pengalaman usahatani merupakan lama kegiatan petani wilayah peri urban Kabupaten Sleman dalam melakukan usahatani sampai penelitian di lakukan di ukur dengan satuan tahun. 6. Pendapatan usahatani merupakan pendapatan bersih petani dari kegiatan usahatani di wilayah peri urban Kabupaten Sleman yang dihasilkan dalam satu musim tanam. pendapatan usahatani adalah selisisih antara penerimaan yang dikurangi dengan total biaya eksplisit dinyatakan dalam rupiah per musim (Rp/Musim), selanjutnya di susun dalam lima kategori pada analisis regresi logistik. 7. Pendapatan luar usahatani merupakan pendapatan petani di wilayah peri urban Kabupaten Sleman dari pekerjaan non-usahatani. Pekerjaan tersebut dapat berupa pegawai, pedagang, buruh, karyawan dan atau yang bergerak di bidang lain yang dinyatakan dalam rupiah per bulan (Rp/bulan), selanjutnya di susun dalam lima kategori pada analisis regresi logistik. 8. Willingness to leave yaitu Sikap petani dalam keberlanjutan usahatani atau keinginan petani untuk melanjutkan atau meninggalkan kegiatan usahatani

26 berdasarkan faktor sosial-ekonomi petani. Skala nominan 1= melanjutkan dan 0= meninggalkan. 9. Dummy partisipasi kelompok tani merupakan partisipasi petani wilayah peri urban dalam mengikuti kegiatan kelompok tani. Kegiatan kelompok tani berupa pertemuan rutin kelompok tani dan pertemuan non-rutin kelompok tani berupa penyuluhan, pelatihan sekolah lapangan (SL). Skala nominal 1= Aktif dan 0= tidak aktif. a. Aktif adalah petani responden mengikuti kegiatan kelompok tani b. Tidak aktif adalah petani responden tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok tani. 10. Dummy ketersediaan kredit merupakan ketersediaan penawaran pinjaman bagi petani untuk melakukan usahatani, penawaran pinjaman kredit baik dari bank, koperasi/gapoktan, dan atau dari saudara yang memberi pinjaman.skala nominal 1= Ya dan 0= Tidak. a. Ya adalah ada penawaran baik dari bank, koperasi/gapoktan, dan atau dari saudara yang memberi pinjaman. b. Tidak adalah tidak ada penawaran baik dari bank, koperasi/gapoktan, dan atau dari saudara yang memberi pinjaman. 11. Dummy status lahan yaitu gambaran tentang kepemilikan lahan yang diusahakan petani di wilayah peri urban Kabupaten Sleman pada saat penelitian di lakukan. Skala nominal 1= milik sendiri dan 0= non milik. a. Milik sendiri yaitu status kepemilikan lahan merupakan milik sendiri

27 b. Non milik yaitu status kepemilikan lahan merupakan lahan sewa atau lahan sakap. E. Metode Analisis Data 1. Analisis Tujuan 1, Pengetahuan Petani Terhadap Peraturan Pemerintah Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan pengetahuan petani terhadap peraturan pemerintah berupa UU No 41 tahun 2009 dan peraturan daerah (PERDA) D.I Yogyakarta No 10 tahun 2011 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, analisis deskriptif di pilih karena diharapkan mampu menjabarkan keseluruhan data-data dan fakta-fakta yang ditemui di lapangan sehingga akurasi data penelitian bersifat objektif. 2. Analisis tujuan 2, faktor-faktor yang mempengaruhi sikap petani terhadap keberlanjutan usahatani padi dianalisis menggunakan model regresi logistik Analisis regresi logistik digunakan untuk mengukur hubungan fungsi antara satu variabel dependent (Y) yang bersifat dikotomus (hanya memiliki dua kemungkinan nilai) dengan variabel-variabel independent (X) dari jenis kuantitatif dan kualitatif. Berikut adalah persamaan regresi logistik yang digunakan oleh penulis : Logit [(P=WTL)] = β 0 + β 1x 1 + β 2x 2 +β 3x 3 + β 4x 4 + β 5x 5 + β 6x 6 + β 7x 7 + ɗ 1D 1 + ɗ 2D 2 + ɗ 3D 3

28 Dimana : WTL = Willingness to leave adalah keinginan untuk tetap melanjutkan usahatani atau meninggalkan usahatani. skala nominal: 1 = Melanjutkan usahatani; 0 = meninggalkan usahatani. β0, β1, β2,.. β7 = Koefisiensi parameter D1 D3. = Koefisiensi parameter damai. Nama Variabel x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 D1 D2 D3 Tabel 1. Deskripsi Variabel Bebas Deskripsi Pengetahuan petani. Yaitu skor dari 5 item pengetahuan. Usia petani. Dinyatakan dalam bentuk tahun Anggota keluarga. Dinyatakan dalam satuan orang Tingkat pendidikan. Tidak sekolah = 0; SD = 1; SMP = 2; SMA = 3; Diploma = 4; Sarjana = 5. Pengalaman usahatani. Dinyatakan dalam bentuk tahun Pendapatan usahatani. Dinyatakan dalam rupiah per hektar (Rp/Musim) Pendapatan luar usahatani. Dinyatakan dalam rupiah per bulan (Rp/bulan) Partisipasi kelompok tani. Skala nominal 1= aktif atau 0= tidak aktif. Ketersediaan kredit. Skala nominal 1= Ya atau 0= Tidak Status kepemilikan lahan. Skala nominal 1= milik sendiri atau 0= non milik Uji parameter secara serentak di lakukan uji likelihood/ uji G dan uji parameter secara parsial digunakan uji Wald. Untuk menguji pengaruh variabel bebas (pengetahuan petani, umur petani, anggota keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, partisipasi kelompok tani, ketersediaan kredit, status kepemilikan lahan, pendapatan usahatani, dan pendapatan luar usahatani) terhadap variabel tak bebas (sikap petani untuk melanjutkan atau meninggalkan usahatani padi) secara serentak digunakan uji G Secara teoritis penghitungan manual dapat di lihat dengan rumus:

29 G = 2ln [ (maximum likelihood for model) (maximum likelihood for saturated model) ] ( n 0 G = 2ln [ n ) n1 ( n 0 n ) n0 Y i (1 π 1 ) (1 Y ] i) ni Dimana: n 0 = jumlah sampel yang termasuk dalam kategori P (Y=1) n 0 = jumlah sampel yang termasuk dalam kategori P (Y=0) n = total jumlah sampel Nilai G statistic menyebar mengikuti sebaran Chi-square (x 2 ). Apabila nilai G statistic lebih besar dari nilai Chi-square (x 2 ) table atau nilai P-value lebih besar dari pada α maka terima H0 (the null hypothesis) atau gagal menolak H0 pada tingkat α tersebut. Hipotesis yang dibangun pada uji keseluruhan ini adalah: H0 : β2= β2 = β3 =.. = βp = 0 H1 : Minimal ada satu βi 0 dengan i = 1, 2,3... p. 2 Jika G x (p, ) berarti H0 di terima, artinya secara serentak pengetahuan petani, umur petani, anggota keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, partisipasi kelompok tani, ketersediaan kredit, status kepemilikan lahan, pendapatan usahatani, dan pendapatan luar usahatani tidak berpengaruh terhadap sikap petani untuk melanjutkan atau meninggalkan usahatani padi di wilayah peri urban Kabupaten Sleman. 2 Jika G < x (p, ) berarti H0 ditolak, artinya secara serentak pengetahuan petani, umur petani, anggota keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, partisipasi kelompok tani, ketersediaan kredit, status kepemilikan lahan, pendapatan usahatani,

30 dan pendapatan luar usahatani berpengaruh terhadap sikap petani untuk melanjutkan atau meninggalkan usahatani padi di wilayah peri urban Kabupaten Sleman. Pengujian pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara individu digunakan uji wald. Secara teoritis penghitungan manual dapat di lakukan dengan rumus: Dimana: β i = Koefisien Regresi SE(β i ) = Galat Xi β i Wi = [ SE(β i ) ] Nilai uji Wald menyebar mengikuti sebaran normal (Z). Apabila Z hitung lebih besar dari Z table atau nilai P-value (sig) dari Wald Test lebih besar dari α maka terima H0 (the null hypothesis) atau gagal menolak H0 pada tingkat α tersebut. Hipotesis pada uji parsial adalah: H 0 : β i = 0 H 1 : βi 0 Jika W Z α/2 atau nilai sig lebih dari α 10% berarti H0 di terima, artinya secara sendiri-sendiri variabel bebas pengetahuan petani, umur petani, anggota keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, partisipasi kelompok tani, ketersediaan kredit, status kepemilikan lahan, pendapatan usahatani, dan pendapatan luar usahatani tidak berpengaruh terhadap sikap petani untuk melanjutkan atau meninggalkan usahatani padi di wilayah peri urban Kabupaten Sleman.

31 Jika W < Z α/2 atau nilai sig kurang dari α 10% berarti H0 ditolak, artinya secara sendiri-sendiri variabel bebas pengetahuan petani, umur petani, anggota keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, partisipasi kelompok tani, ketersediaan kredit, status kepemilikan lahan, pendapatan usahatani, dan pendapatan luar usahatani berpengaruh terhadap sikap petani untuk melanjutkan atau meninggalkan usahatani padi di wilayah peri urban Kabupaten Sleman. Jumlah sampel pada analisis regresi logistik sebanyak 60 sampel karena penelitian ini di lakukan pada dua musim tanam padi, sehingga variabel pendapatan usahatani memiliki dua nilai. Hasil estimasi model logit digunakan untuk melihat prediksi sikap petani terhadap keberlanjutan usahatani padi dalam bentuk persamaan : Dimana: p b 0, b 1,. b 7 p i L i = ln [ ] = b 1 p 0 + b 1,. b 7 i = Probabilitas responden memilih nilai variabel dependen = Hasil estimasi koefisien regresi logistik Hasil prediksi sikap petani di sajikan dalam bentuk statistic deskriptif.