BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses sepanjang hayat (long life education) dan

dokumen-dokumen yang mirip
MENGENAL MOBILE LEARNING (M-LEARNING) Muh. Tamimuddin H., M.T.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Data perkembangan pengguna telepon seluler di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

APLIKASI MOBILE LEARNING TUTORIAL PENGKABELAN DALAM MATA KULIAH JARINGAN KOMPUTER II DI STMIK AMIKOM PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan seperti SMS (Short Message Service), MMS. (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol),

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum dari kurikulum yang sudah ada sebelumnya sehingga melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju, berbagai macam penemuan-penemuan baru selalu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju mengubah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi sangat berdampak pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

PEMBELAJARAN CEM-LEARNING (C-LEARNING, E-LEARNING, M- LEARNING) MENUJU ERA PEMBELAJARAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. handphone. Pertama kali dikenalkan pada masyarakat, harga handphone masih relatif

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

Media Pembelajaran Multimedia M-Learning pada materi kalor Kelas VII Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi yang diterapkan di telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan bagi sebagian besar individu. Kemajuan dari teknologi

APLIKASI SYSTEM MOBILE COMMERCE PADA TOKO BUKU ONLINE BERBASIS WAP

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi yang tinggi baik dilihat dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

b. Bagaimana respon siswa terhadapgame aljabar shoot apabila diterapkan dalam proses pembelajaran?

M-Learning : Alternatif Media Pembelajaran di LPTK

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

PENGENALAN BUDAYA SUMATERA UNTUK ANAK-ANAK MELALUI ELEARNING BERBASIS MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional disebutkan dalam UU No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam dasawarsa ini. Bahkan teknologi seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradaban

BAB I PENDAHULUAN. keilmuan lainnya. Manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam rangka menghadapi. melainkan juga dengan manusia dari negara-negara lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pro. Saat ini, jumlah pelanggan yang dimilik PT. Astro Komputindo sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kompetensi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Salah satu pondasi penting untuk kemajuan suatu Negara adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses sepanjang hayat (long life education) dan merupakan persoalan yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam ketentuan tentang undang- undang system pendidikan nasional dengan jelas dikatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasar pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Undang- undang tersebut juga mengamanatkan untuk peningkatan mutu pendidikan pada tiap jenis dan jenjang pendidikan. Dalam kehidupan yang serba modern saat ini, segala hal yang menyangkut kebutuhan manusia di cukupi dan diselesaikan dengan teknologi. Media elektronik seperti internet dan televise memungkinkan penonton memilih sendiri apa yang akan di pilih. Peralatan komunikasi yang semakin canggih memberikan kesempatan yang sangat luas bagi siswa untuk belajar dimanapun dan kapanpun. Perkembangan teknologi dan pengetahuan tersebut harus diimbangi dengan perencanaan di bidang pendidikan (kurikulum, strategi dan materi) yang sesuai dengan kondisi terkini. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media dalam proses pembelajaran. Pengajar diharapkan mampu menggunakan media tersebut secara efektif dan 1

digilib.uns.ac.id 2 efisien dalam proses pembelajaran. Selain itu, pengajar juga diharapkan dapat menggunakan berbagai alat-alat yang murah, efisien, mampu dimiliki sekolah, baik yang dibuat sendiri oleh pengajar, maupun alat-alat yang sudah tersedia yang dimiliki sekolah, serta tidak menolak kemungkinan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan teknologi dalam pembelajaran. Kenyataannya, saat ini memasuki era informasi dimana suatu era yang ditandai dengan makin banyaknya media informasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta informasi dalam berbagai bentuk yang bervariasi tersaji dalam waktu yang cepat. Penyajian pesan pada era informasi ini akan selalu menggunakan media, baik elektronik maupun non elektronik. Kehadiran media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk sistem pendidikan, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Hal itu mendorong akan kebutuhan model pembelajaran mandiri yang variatif salah satunya dengan menggunakan komputer. Teknologi telekomunikasi dan teknologi internet menjadi gelombang kecenderungan baru di seluruh dunia yang berdampak pada persaingan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hampir di setiap bidang kehidupan masyarakat mengalami perubahan yang signifikan dalam upaya-upaya peningkatan sumber dayanya, permasalahan yang ada dapat diminimalisir dengan adanya kemajuan teknologi yang melahirkan persaingan global. Bidang pendidikan pun terkena imbas persaingan global tersebut. Untuk mengatasinya maka diperlukan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan

digilib.uns.ac.id 3 peningkatan mutu pendidikan yang beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi. Masalah yang mendasar dalam dunia pendidikan adalah bagaimana usaha untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil yang efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan media pembelajaran. Saat ini dunia pendidikan terus bergerak secara dinamis, khususnya dalam menciptakan media pembelajaran, metode pembelajaran, dan materi pendidikan yang semakin interaktif. Adanya media pembelajaran yang cukup memadai diharapkan mampu menjadikan proses belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien. Media pembelajaran yang berkembang saat ini sebagian besar bersinggungan dengan perangkat-perangkat teknologi komunikasi bergerak dan teknologi internet sehingga memungkinkan terobosan baru dalam belajar secara mobile menggunakan perangkat IT genggam atau disebut mobile learning (mlearning). M-learning adalah suatu model pembelajaran yang mengacu kepada penggunaan perangkat IT genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC dalam pengajaran dan pembelajaran. Dikutip dari media Indonesia (2010) dalam situsnya di http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/17/156237/46/7/ada-5miliar- Handphone-Dipakai-di-Seluruh-Dunia, jumlah telepon genggam yang digunakan di seluruh dunia pada tahun 2010 mencapai 5 miliar unit, sedangkan menurut catatan Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) pada bulan juli 2012, sekitar 200 juta penduduk Indonesia sudah menjadi pelanggan layanan selular dan akan

digilib.uns.ac.id 4 bertambah secara signifikan di tahun-tahun yang akan datang. Itu berarti, sudah sekitar 80% populasi di tanah air sudah memiliki perangkat telekomunikasi. Pertumbuhan yang luar biasa itu tentu diimbangi dengan fitur-fitur yang disediakan oleh ponsel dengan berbagai macam merek ponsel, dari mulai SMS, MMS, 3G, teknologi WAP (Wireless Aplication protocol), chatting via mobile, sampai dengan MIDPL yang merupakan suatu aplikasi software komputer dengan fasilitasnya mampu memfasilitasi aneka model pembelajaran yang diinginkan guru. Mandiri berbasis komputer ini dipilih sebab banyak sekolah yang telah memiliki laboratorium komputer. Tetapi pada kenyataannya komputer ini hanya dimanfaatkan untuk pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja atau sebenarnya tidak lebih sebagai alat ketik saja. Bermacam program komputer untuk pembelajaran telah ditawarkan, salah satunya adalah dengan program Adobe Flash. Program ini dapat menghasilkan animasi kartun, animasi interaktif gambar, presentasi, video clip, movie, web animasi dan aplikasi animasi lainnya sesuai kebutuhan kita. Didalam program Adobe Flash ini terdapat salah satu aplikasi yang dinamakan Flash Mobile yang dapat digunakan untuk menerapkan atau menampilkan sebuah animasi atau presentasi ke dalam handphone. Dari desain pembelajaran yang interaktif dari program Adobe Flash, dikemaslah sebuah media pembelajaran tersebut ke dalam handphone. Media pembelajaran inilah yang sering disebut dengan Mobile Learning. Istilah Mobile Learning mengacu kepada penggunaan perangkat teknologi informasi genggam dan bergerak,seperti handphone, dalam pengajaran

digilib.uns.ac.id 5 dan pembelajaran. Pada konsep pembelajaran tersebut mobile learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat, kapanpun dan dimanapun dengan visualisasi materi yang menarik. Berkaitan dengan model Mobile Learning sudah pasti ada hubungan dengan E-Learning. E-learning (Elektronic Learning) sendiri menjadi model pembelajaran yang sangat menantang karena seorang siswa akan dapat memanfaatkan mesin pintar komputer yang mampu menjalankan animasi, komputasi dan pemodelan yang canggih, mengakses materi pembelajaran yang sangat besar di internet, berkolaborasi dan berdiskusi dengan banyak orang dari seluruh pelosok dunia, dan cara-cara lain dalam belajar yang belum pernah ada pada paradigma pembelajaran sebelumnya. Namun, bagi sebagian besar rakyat Indonesia, komputer dan koneksi internet masih menjadi barang mahal dan mewah sehingga E-learning di Indonesia masih terkesan lambat dan cukup sulit diadopsi. Kehadiran teknologi seluler atau handphone menjanjikan adanya peluang yang cukup potensial bagi dikembangkannya model pembelajaran yang baru mengingat tingginya tingkat kepemilikan perangkat serta harga perangkat yang semakin murah dan fitur yang semakin canggih. Namun, sejak booming pada dekade belakangan ini, pemanfaatan handphone masih sebatas berkomunikasi dan hiburan. Sampai saat ini masih sedikit adanya pengembangan dan penelitian yang difokuskan untuk memanfaatkan teknologi seluler ini sebagai sarana pendidikan.

digilib.uns.ac.id 6 Melihat kenyataan, makin banyaknya pelajar yang memiliki handphone dan senang mengutak-atik handphone, sangat relevan jika handphone digunakan sebagai sarana pendukung proses pembelajaran di sekolah. Kiranya melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, kita menciptakan pembelajaran yang humanistik. Selain dapat digunakan oleh siapapun dan kapanpun, M-learning memiliki keterbatasan terutama dari sisi perangkat/media belajarnya. Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut. 1. Kemampuan prosesor 2. Kapasitas memori 3. Layar tampilan 4. Catu daya Kekurangan m-learning sendiri sebenarnya teratasi khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor pada divais semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori, terutama memori eksternal, saat ini semakin besar dan murah. Layar tampilan yang relatif kecil akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan divais untuk menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor. Masalah media input/output yang terbatas (hanya terdiri beberapa tombol) akan teratasi dengan adanya teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun smartkeyboard. Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan dapat teratasi dengan pemanfaatan sumber daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan mudah dibawa, seperti baterai cair, tenaga gerak manusia, tenaga matahari

digilib.uns.ac.id 7 dan bahkan saat ini muncul teknologi yang di beri nama powerbank dimana dapat memberikan daya baterai pada handphone dimanapun berada. Teknologi pembelajaran saat ini sudah memiliki peran dan posisi penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Keberadaannya sebagai teknik dan alat dalam pembelajaran sudah terbukti secara empiris dapat memfasilitasi kebutuhan pebelajar maupun pembelajar dalam meningkatkan hasil maupun proses belajar. Sehingga tidak salah bagi perancang pembelajaran maupun pembelajar, jika menggunakan bidang keilmuan teknologi pembelajaran sebagai salah satu komponen dalam pelaksanaan sistem pembelajaran. Sebagai perannya dalam memfasilitasi belajar, teknologi pembelajaran menjadikan pembelajar dan pebelajar terintegrasi dalam lingkungan belajar yang efektif, efisien, dan berdaya tarik. Usaha ini dilakukan agar proses belajar dapat memberikan kebermaknaan yang dalam, dan mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Upaya meningkatkan mutu lulusan yaitu dengan meningkatkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing di era global, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi, menyiapkan tamatan yang sigap, tanggap, terampil, berjiwa wirausaha berakhlaq mulia dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman, mengembangkan iklim kerja yang kondusif, berakar pada norma dan budaya bangsa, dan meningkatkan pelayanan dengan prima kepada pelanggan sesuai dengan standar pelayanan serta dikelola dengan sistem manajemen mutu.

digilib.uns.ac.id 8 SMA adalah masa dimana siswa memliki rasa keingintahuan akan teknologi baru dengan sangat tinggi. Saat ini banyak siswa yang justru memiliki perangkat telepon atau computer dengan spek yang lebih baik, namun belum maksimal dalam penggunaannya. Banyak siswa yang memakai perangkat itu hanya sekadar untuk pergaulan semata belum banyak yang merambah pada upaya untuk meningkatkan pengetahuan dalam pendidikan. Untuk merealisasikan pemikiran diatas, diperlukan langkah-langkah konkret. Salah satunya dengan menciptakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas, namun dalam menciptakan pembelajaran tersebut, sering mengalami kendala misalnya disaat model pembelajaran konvensional dirasa kurang efektif untuk diterapkan dan saat pengajar dan siswa berhalangan hadir atau ada kegiatan penting yang mengharuskan meninggalkan proses pembelajaran. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan alternatif model pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan Mobile Learning. Dengan Mobile Learning diharapkan dapat menjadi alternatif model pembelajaran dalam mengurangi suasana yang statis dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif, menarik, interaktif dan menyenangkan. Selain hal-hal tersebut, kegunaan lain dari penggunaan Mobile Learning ini, dapat menciptakan variasi belajar sehingga tidak menimbulkan kebosanan terhadap siswa. Manfaat Mobile learning ini diharapkan akan memotivasi siswa untuk belajar mandiri, kreatif, efektif dan efisien.

digilib.uns.ac.id 9 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba mengembangkan media pembelajaran Mobile Learning berbasis Adobe Flash sebagai alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran TIK di SMA N 5 Semarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pembelajaran TIK di SMA N 5 semarang? 2. Bagaimana penerapan media Mobile Learning berbasis Adobe Flash sebagai alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran TIK di SMA N 5 Semarang? 3. Bagaimana efektifitas media pembelajaran M-learning berbasis Adobe Flash sebagai alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran TIK di SMA N 5 Semarang? C. Tujuan Pengembangan Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka dari penelitian ini, yaitu: 1. Memperoleh deskripsi secara kongkrit tentang kondisi pembelajaran pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di SMA N 5 semarang 2. Untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran mobile learning pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

digilib.uns.ac.id 10 3. Untuk mengetahui tentang efektifitas penggunaan media pembelajaran M- learning pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terhadap hasil belajar. D. Pentingnya Pengembangan Manfaat yang diharapkan dari penyusun terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis: a. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan serta menambah kajian teori pengembangan media Pembelajaran Interaktif guna meminimalisasi kejenuhan dan kebosanan dalam pembelajaran konvensional di kelas. Yang mengakibatkan motivasi belajar siswa menjadi berkurang untuk memahami materi yang diberikan guru. b. Menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian terkait pengembangan media pembelajaran khususnya pada mata pelajaran pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) 2. Secara praktis: a. Guru dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan siswa b. Siswa dapat termotivasi dalam belajar dan memudahkan dalam pemahaman suatu materi pelajaran

digilib.uns.ac.id 11 E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Pengembangan media pembelajaran M-learning berbasis flash ini direncanakan memuat: (1) Media yang sesuai dengan silabus, (2) Ilustrasi yang sesuai dengan materi, (3) Latihan soal. F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Asumsi dalam pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknya diangkat dari teoriteori yang teruji sahih, pandangan ahli, atau data empiris yang relevan dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan menggunakan produk yang akan dikembangkan. Keterbatasan pegembangan mengungkapkan keterbatasan dari produk, yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas. Paparan ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini disikapi hati-hati oleh pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi pijakannya dan kondisi pendukung yang perlu tersedia dalam memanfaatkannya. Sehingga pembuatan media pembelajaran yang dimaksudkan dapat sesuai dengan apa yang direncanakan.

digilib.uns.ac.id 12 G. Definisi Istilah Beberapa istilah yang di temui dalam penelitian ini diantaranya yang berkaitan dengan media pembelajaran, mobile learning, adobe flash dan teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan. Sedangkan mobile learning adalah penggunaan perangkat atau device teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. Adobe Flash merupakan program yang mampu membuat berbagai macam aplikasi diantaranya gambar, animasi, game, web, video, dan lain sebagainya. Sedangkan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media