BAB 2 DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau

Melatih Motorik Anak dengan beragam Permainan Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat transisi, yaitu dari masyarakat agraris menjadi masyarakat

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERMAINAN TRADISIONAL JAGOAN MAIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

PEMANFAATAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI ISTIHANA. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi penjumlahan dan pengurangan. sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. anak untuk menyelesaikan suatu tugas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Paud Jateng Pengertian Bermain dan Permainan Anak by Para Ahli dalam (Diunduh 26 Maret 2016)

Permainan Tradisional: Media Pembelajaran di Dalam Kelas BIPA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Peningkatan kualitas SDM, jauh lebih mendesak untuk segera

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Membangun Kreatifitas dengan Mainan Edukatif 'Building Block'

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 1. Literatur : Media cetak (buku), media elektronik (artikel internet) 3. Survey di lapangan dengan menyebarkan kuesioner

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN. MENTARI adalah sebuah kursus mental aritmetika yang menawarkan suatu metode

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media Pembelajaran sangat membuat pembelajaran bermakna dan

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

B A B 4 A N A L I S I S

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

MEMBENTUK KARAKTER ANAK DENGAN OLAHRAGA TRADISIONAL. Zen Fadli *

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA

Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha SMARATUNGGA Boyolali

BAB III METODELOGI DAN PERANCANGAN KARYA

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI

Seputar Dunia Anak : Teknologi Tablet Bagi Anak Usia Sekolah Oleh : Laili Dimyati, S.E, M.Si(Dosen Aktif STIE Lembah Dempo Pagaralam)

BAB II LANDASAN TEORI. Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan.

Strategi Perancangan Bot Player pada Permainan Tradisional Congklak dengan Algoritma Greedy

BAB I PENDAHULUAN. pepatah mengatakan didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

2015 KAULINAN BUDAK SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK MENSTIMULUS MINAT TARI SISWA DI SD LABSCHOOL UPI BANDUNG

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB 2 DATA DAN ANALISA

UPAYA MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR ANAK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK UNTUK KELOMPOK A TK KUNCUP SARI SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016

MAKALAH. 7 Permainan Untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak Pada Golden Period. Untuk memenuhi tugas matakuliah. Teknologi Informasi dalam Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. anak didiknya, kesesuaian alat bermain, alat bantu, serta metode yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB II METODE PERANCANGAN

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

PENERAPAN IPTEKS PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI TINGKAT SEKOLAH. Oleh Samsuddin Siregar

Cerah Berawan. Senin... Selasa... Rabu... Kamis... Jumat... Sabtu...

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA. diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : wawancara langsung oleh narasumber Apakah Permainan Tradisional itu?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Transkripsi:

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber yaitu: 1. Literatur Pencarian bahan melalui buku buku yang terkait dengan tema yang diangkat 2. Website Pencarian bahan melalui internet mengenai hal hal yang berhubungan dengan tema yang diangkat 3. Wawancara Melalui wawancara dengan narasumber yang berkompeten di bidang yang terkait pada tema yang diangkat 4. Kuesioner Menyebarkan kuesioner melalui internet, agar mengetahui pandangan publik terhadap teknologi yang berkembang yang mengakibatkan tenggelamnya permainan-permainan tradisional 2.2 Definisi 2.2.1 Permainan tradisional Permainan tradisional sudah hampir terpinggirkan dan tergantikan dengan permainan modern. Hal ini terjadi terutama di kota-kota besar. Sebaiknya ada upaya dari orang-orang tua/dewasa yang pernah mengalami fase bermain permainan tradisional untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali permainan tradisional, sebab permainan-permainan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa, fisik, dan mental anak. 1 2.2.2 Pengaruh dan manfaat permainan tradisional terhadap perkembangan jiwa anak a. Anak menjadi lebih kreatif Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan. Selain itu, permainan tradisional tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain 1 http://www.anneahira.com/permainan/permainan-tradisional.htm Selasa 20 Maret 2012, 10:13PM 2

dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka. b. Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukan kondisi tersebut c. Mengembangkan kecerdasan majemuk anak Permainan tradisional seperti permainan Gagarudaan, Orayorayan, dan Pa Cici-Cici Putri mampu membantu anak untuk mengembangkan kecrdasan intelektualnya. Sebab, permainan tersebut akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan. d. Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan : 1. Mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain. 2. Nyaman dan terbiasa dengan kelompok.beberapa permainan tradisional yang dilakukan secara berkelompok di antaranya : 1. Bebentengan 2. Adang-adangan 3. Anjang-anjangan 4. Kasti e. Mengembangkan kecerdasan spasial anak Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional Anjang-Anjangan. Permainan itu mendorong anak untuk mengenal konsep ruang dan berganti peran (teatrikal). f. Mengembangkan kecerdasan musical anak Nyanyian atau bunyi-bunyian sangat akrab pada permainan tradisional. Permainan-permainan yang dilakukan sambil bernyanyi di antaranya : 1. Ucang-Ucang Angge 2. Enjot-Enjotan 3. Calung 4. Ambil-Ambilan 5. Tari Tmpurung 6. Berbalas Pantun 7. Wayang 8. Pur-Pur Sadapur 9. Oray-Orayan 3

g. Mengembangkan kecerdasan spiritual anak 2 1. Dalam permainn tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderunagn, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa. 2. Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa. 3. Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih dibawahnya. 4. Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu. 5. Tidak ada yang paling unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap permainan yang berbeda. Hal tersebut maminimalisir permunculan ego di diri para pemainnya/anak-anak. 2.2.3 Penjelasan tentang beberapa permainan tradisional Inilah beberapa permainan tradisional di Indonesia, berikut penjelasan tentang permainan tersebut dan cara memainkannya yaitu : a. Permainan Bakiak Bakiak adalah alas kaki yang terbuat dari kayu dan biasanya menimbulkan suara yang nyaring ketika digunakan. Bakiak sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Orang Minang kelahiran hingga pertengahan 1970-an biasa memainkannya dan ketika acara 17 Agustusan mengikuti perlombaan di desa atau kecamatan. Tapi anak-anak kelahiran setelah itu hampir tidak mengenal lagi, karena jarang digunakan. Dan permainan ini sering dimainkan di Taman Kanak-kanak, karena permainan ini menarik untuk anak usia dini terlebih orang tua juga menyukainya. Permainan ini melatih anak agar kompak dengan temannya serta melatih motorik anak. 3 2 http://www.anneahira.com/permainan/permainantradisional.htm, Selasa 20 Maret 2012, 11:03PM 3 http://darunnajahkindergarten.com/2011/bakiak-lestarikan permainan-tradisional/ Selasa, 20 Maret 2012 11:13PM 4

b. Permainan Benteng Permainan Benteng adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh dua grup, masing masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai benteng. Tujuan utama permainan tradisional ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentu tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan menawan seluruh anggota lawan dengan menyentuh badan mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi penawan dan yang tertawan ditentukan dari waktu terakhir saat si penawan atau tertawan menyentuh benteng mereka masing masing. 4 c. Permainan Gasing Permainan tradisional Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbedabeda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan. 5 d. Permainan Kasti Permainan tradisional Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan.. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball. 6 4 http://www.neosavata.com/permainan-tradisional Selasa, 20 Maret 2012 12:02PM 5 http://www.neosavata.com/permainan-tradisional Selasa, 20 Maret 2012 12:02PM 6 http://www.neosavata.com/permainan-tradisional Selasa, 20 Maret 2012 12:02PM 5

2.2.4 Beberapa permainan yang sering dimainkan anak perempuan Berikut adalah beberapa permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak perempuan : a. Permainan Congklak Permainan tradisional Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan permainan tradisional ini, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuhtumbuhan. Permainan tradisional congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batubatuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain. Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak. 7 b. Permainan Lompat karet Permainan lompat tali adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang, ini merupakan permainan yang terbilang sangat populer sekitar tahun 70-an sampai 80-an, menjadi favorit saat keluar main di sekolah dan setelah mandi sore di rumah. Sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain sekaligus olahraga. Tali yang digunakan terbuat dari jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan atau kelompok, jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang atau apa pun yang memungkinkan lalu melompatinya. 7 http://www.neosavata.com/permainantradisional, Selasa, 20 Maret 2012 11:56PM 6

Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal tiga anak, dua anak akan memegang ujung tali; satu dibagian kiri, satu lagi dibagian kanan, sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali. Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi. Yang pandai melompat tinggi, dialah yang keluar sebagai pemenang. Sementara yang kalah akan berganti posisi menjadi pemegang tali. Sebenarnya permainan lompat tali karet sudah bisa dimainkan semenjak anak usia TK ( sekitar 4 5 tahun ) karena motorik kasar mereka telah siap, apalagi bermain lompat tali dapat menjawab keingintahuan mereka akan rasanya melompat. Tapi umumnya permainan ini memang baru populer di usia sekolah ( sekitar 6 tahun ). 8 c. Permainan Dampu Dampu atau juga disebut ciplak gunung, lempeng, éngklék, téklék, ingkling, sundamanda / sundah-mandah, jlong jling, atau taplak, adalah permainan anak tradisional yang populer di Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan. Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari zondag-maandag yang berasal dari Belanda dan menyebar ke Indonesia pada jaman penjajahan, walaupun dugaan tersebut belum mutlak kebenarannya. Dampu biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan dua sampai lima orang peserta. Di Jawa, permainan ini disebut engklek dan biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Permainan yang serupa dengan peraturan berbeda di Britania Raya disebut dengan hopscotch. Permainan hopscotch tersebut diduga sangat tua dan dimulai dari zaman Kekaisaran Romawi. Cara Bermain Dampu yang umum adalah dengan cara peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya di tanah. Untuk dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa sebentuk pecahan genting, 8 http://bayumuhammad.blogspot.com/2010/03/berbagai-macam manfaat-dari-permainan.html 7

yang juga disebut kreweng atau taplak, yang dalam permainan, gacuk ini ditempatkan di salah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak / ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada. 9 d. Permainan Bekel Bekel banyak dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini dapat dilakukan sendiri maupun berramairamai. Bekel terdiri dari sebuah bola yang terbuat dari karet, dan beberapa biji bekel yang terbuat dari logam (kuningan). Intinya adalah mengambil biji bekel secepat mungkin sebelum bola memantul 2 kali. Pada awalnya biji bekel diambil satu per satu. Kemudian diambil dua dua, dan seterusnya hingga pada akhirnya seluruh biji bekel harus diambil dalam sekali genggaman ketika bola bekel dilempar ke lantai dan memantul kembali. Setelah itu biji bekel harus di susun tegak satu per satu, dua dua dan seterusnya. Setelah itu biji bekel di susun miring ke kiri dan selanjutnya miring ke kanan. 10 2.3 Hasil Survey 2.3.1 Wawancara Dengan Psikolog Anak Nama Narasumber : MEA RACHMIATI, S.Psi Pekerjaan : Psikolog Anak Hari / Tanggal Wawancara : Rabu / 22 Februari 2012 Pukul : 11.00 12.30 Tempat Wawancara : Gedung BNN Jakarta Pertanyaan dan Jawaban : 1. bagaimana pendapat seorang psikolog anak tentang permainan masa kini ( yang kebanyakan media elektronik )? Adanya IT ( tehnik informatika ) dalam media elektronik ( ipad,itouch, dll ) dan permainan anak zaman sekarang membuat anak menjadi malas, berbeda dengan zaman dahulu dimana permainan 9 ( Sumber : http://marimainan.com/ Selasa, 20 Maret 2012 12:05 PM ) 10 (Sumber : http://budaya-indonesia.org/iaci/bekel Selasa, 20 Maret 2012 12:08 ) 8

tradisional sangat melatih saraf motorik anak, kreatifitas, dan sosial dan itu sangat baik untuk tumbuh kembang anak. 2. bagaimana pendapat psikolog anak tentang buku interaktif multimedia untuk anak? Sangat menarik agar anak anak dapat menyukai buku dan mengurangi bermain games pada media elektronik,selain itu dengan tema permainan tradisional, dapat menambah pengetahuan bagi anak dan ketertarikan anak itu sendiri untuk bermain permainan tradisional tersebut. 3. bagaimana cara penyampaian yang baik terhadap anak-anak perempuan usia 5-7 tahun agar mereka tertarik dan tidak bosan? Untuk cover harus dengan bentuk dan warna yang menarik, untuk font harus yang besar, tebal dan berwarna penuh, jangan terlalu banyak tulisan dan perbanyak gambar gambar, lebih baik ada pergerakan dalam gambar agar anak lebih tertarik. 2.3.2 Kesimpulan hasil wawancara 2.3.2.1 Mengenai permainan tradisional Menurut psikolog anak, permainan tradisional sudah mulai tenggelam itu dikarenakan timbulnya media-media elektronik yang bermunculan sehingga membuat anak-anak lebih tertarik untuk memainkan permainan-permainan baru yang sedang bermunculan, selain itu peran orang tua juga dibutuhkn untuk membiasakan seorang anak bermain diluar bersama teman-temannya, jika para orang tua membiarkan anaknya bermain games saja di dalam rumah, maka anak itupun menjadi terbiasa dan melupakan permainan-permainan tradisional. 2.3.2.2 Mengenai penyampaian yang baik a. Pemilihan warna yang menarik Warna yang digunakan harus semenarik mungkin agar anak-anak tertarik dan tidak bosan dalam membaca buku tersebut, warna-warna yang disukai anak-anak adalh warna-warna yang terang, cerah dan berani, seperti warna kuning menyala, orange, merah muda dan sebagainya. b. Perbandingan gambar dan tulisan Dalam sebuah buku yang ditujukan kepada anak-anak, harus memiliki perbandingan gambar lebih banyak dibandingkan 9

tulisan, karena anak-anak perempuan berumur 5-7 tahun lebih cepat bosan, jika penempatan gambar lebih banyak akan mengurangi rasa bosan pada anak. Dan bisa membuat anak penasaran untuk membuka halaman berikutnya untuk melihat gambar apa kan ada di halaman berikutnya. c. Penggunaan kertas Penggunaan kertas yang baik untuk anak-anak adalah kertas yang tebal tiap lembarnya, sama penyebabnya, yaitu anakanak suka cepat bosan dan ingin cepat-cepat membuka halaman berikutnya, maka dari itu dengan menggunakan kertas yang tebal akan mengurangi kemungkinan rusaknya halaman pada buku, begitu juga jumlah lembaran pada buku, jika terlalu banyak lembarnya kemungkinan anak-anak tidak mau membuka buku tersebut. 2.4 Target Market Target market utama pada buku ini sanak perempuan berusia 5-7 tahun, edangkan target audiense pada buku ini ibu-ibu yang memiliki anak perempuan usia 5-7 tahun. Karena buku ini berbasis interaktif multimedia yang akan memberi pendidikan, motivasi dan kreativitas, maka dari itu saya akan mengemas dengan sentuhan ilustrasi, agar dapat menarik target utama tersebut supaya mereka tidak bosan dalam membacanya. 2.4.1 Profil Target A. Demografi A.1 Target market utama Umur : 5-7 Tahun Jenis kelamin : Perempuan A.2 Target Audience Umur : 25-35 Tahun Jenis kelamin : Wanita Status sosial : Ibu rumah tangga B. Psikografi B.1 Target market utama Hobi : Bermain, membaca Sikap : Memiliki rasa ingin tahu yang besar, menyukai hal-hal baru yang menarik Minat : Mempelajari sesuatu dan hal-hal yang baru B.2 Target Audience Hobi : Membaca, Belanja, Nonton TV Sikap : Bertanggung jawab kepada keluarga, Aktif, 10

Minat C. Geografi Tempat Kelas memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang cara mendidik anak dengan baik : Pengetahuan tentang anak, belanja : Perkotaan : A & B 2.5 Analisa Produk Sebagai buku dengan target utama anak-anak perempuan, maka buku ini akan menerapkan penyampaian materi yang sesuai dengan hasil kuesioner terhadap target utama. Buku ini tidak hanya menggunakan body copy yang sesuai namun juga dengan ilustrasi menarik. Warna yang akan digunakan tidak hanya warna-warna yang memberi kesan happy dan colorfull, namun juga cheerful untuk menggambarkan ciri khas anak-anak yaitu ceria dan semangat. Judul Buku : 2.6 Analisa SWOT LETS PLAY INDONESIAN TRADISIONAL GAMES 2.6.1 Strength Membuat agar anak lebih menyukai membaca buku dibandingkan bermain games, karena buku interaktif juga bisa lebih menarik dibandingkan games-games pada umumnya Memotivasi anak agar tertarik memainkan permainan-permainan tradisional yang sudah mulai terlupakan Dengan membaca buku interaktif, seorang anak dapat melatih kreatifitas dan merangsang sistem motorik pada anak 2.6.2 Weakness Banyaknya media elektronik yang dipasarkan yang dapat menarik perhatian anak-anak untuk membeli dan memainkannya Data dan informasi tentang permainan tradisional yang kurang lengkap Kebanyakan orang tua masa kini mengambil cara mudah, yaitu contohnya memberikan alat-alat permainan elektronik dan tidak mencari tahu tentang buku-buku yang dapat membuat anak bermain sambil belajar 2.6.3 Oppotunities Para orang tua mendapat cara lebih mudah dalam mendidik anak dengan buku-buku interaktif Anak-anak dapat membaca buku tanpa merasa bosan 11

Membuat anak lebih tertarik untuk mengenal dan memainkan permainan tradisional yang dijelaskan secara tidak langsung pada buku interaktif ini Anak-anak dapat melatih kreatifitas, belajar tentang permainan tradisional dan sekaligus bermain beberapa permainan tradisional 2.6.4 Threat Anak-anak jadi meninggalkan permainan elektronik Anak-anak menjadi lebih menyukai bermain permainan tradisional, beberapa permainan tradisional jumlah pemainnya banyak, sehingga bermain menjadi lebih seru dan dapat menyebabkan anak-anak lupa waktu Anak-anak menjadi menyukai permainan tradisional, biasanya permainan tradisional bertempat di luar ruangan, sehingga dapat menyebabkan kecapean dan kelelahan. 12