Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha SMARATUNGGA Boyolali
|
|
- Hartanti Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA MENGHIDUPKAN KEMBALI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MEMBANGUN KARAKTER ANAK BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: SARI LATIFA NIM : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha SMARATUNGGA Boyolali 1
2 RINGKASAN Permainan tradisional sudah ada sejak nenek moyang atau sejak zaman dahulu. Permainan tradisional sering disebut permainan rakyat karena bisa dipermainkan oleh semua masyarakat yang ingin memainkanya. Permainan tradisional banyak ragam dan macamnya. Keanekaragaman permainan tradisional terbentuk karena adanya perbedaan budaya antara daerah satu dengan daerah lainnya. Permainan yang dibentuk dan diciptakan oleh nenek moyang merupakan warisan budaya yang harus dilindungi dan dijaga agar tidak tergerus oleh arus modernisasi. Nenek moyang menciptakan permainan tradisional ini bukanlah asal-asalan menciptakan saja namun dibalik penciptaan itu tersimpan hikmah yang dapat membantu menumbuhkan karakter anak, asalkan orang tua atau pendidik dapat menyampaikan pesan moral dalam setiap permainan tersebut.akan tetapi seiring dengan perkembangan iptek, ada beberapa permainan yang tidak sampai ke jaman kita sekarang, dan pada jaman sekarang ini permainan tradisional juga mulai ditinggalkan dengan adanya fasilitas game komputer yang mungkin lebih menarik tapi manfaatnya hanya sedikit. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan dalam berbagai hal termasuk dalam hal bermain. Perubahan dalam bermain ini lebih mengacu pada permainan elektronik seperti Playstation,Game Center dan Game online. Saat ini permainan modern seperti ini yang digemari anak-anak. Selain itu anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain gadget daripada bermain permainan tradisional. Padahal dalam permainan banyak sekali halhal positif yang berguna dalam membangun karakter anak. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak pemerintah, elemen masyarakat, sekolah sekaligus orang tua untuk kembali menanamkan dan menumbuhkan kembali permainan-permainan tradisional yang hampir hilang. 2
3 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan tradisionalmerupakan kekayaan budaya lokal yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani justru tergeser dengan munculnya berbagai permainan yang dapat diunduh secara online di komputer atau gadget. Kemajuan teknologi yang semakin pesat menciptakan berbagai permainan anak yang lebih menarik dan menyenangkan. Salah satunya adalah game online,permainan yang kini lebih disukai anak-anak. Selain lebih menarik,cara mengaksesnyapun mudah sehingga memudahkan si anak untuk menggunakannya. Pilihan permainan yang lebih banyak juga membuat anak lebih menggemari permainan ini. Terlebih kebudayaan Indonesia pada umumnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Hal ini yang kemudian mendorong tercipta nya jenis permainan tradisional. Sayang nya perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Permainan tradisional sesungguhnya memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental. Kita dapat mengembangkan kecerdasan intelektual anak dengan menggunakan permainan conglak atau dakon. Permainan ini dapat melatih otak kiri anak dan melatih anak dalam penggunaan strategi untuk mengumpulkan biji lebih banyak daripada lawannya. Disamping permainan tradisional yang menyehatkan, ternyata di balik itu permainan tradisional yang diciptakan nenek moyang kita tersimpan banyak hikmah untuk membangun karakter anak agar bisa pandai baik dalam aspek kognitif maupun emosional. Permainan tradisional yang beraneka ragam dan merupakan budaya bangsa Indonesia harus dilestarikan dan dijaga agar tidak punah oleh kemajuan teknologi di era globalisasi. 3
4 B. TUJUAN - Untuk mengenalkan permainan tradisional pada anak - Untuk menjaga kelestarian permainan tradisional - Untuk membentuk karakter anak melalui permainan tradisional. C. MANFAAT - Membuat anak lebih aktif - Sebagai media sosialisai terhadap teman sebaya - Sebagai media pembelajaran karakter melaui permainan tradisional 4
5 GAGASAN A. PERMAINAN TRADISIONAL Permainan tradisional sudah ada sejak nenek moyang atau sejak zaman dahulu. Permainan tradisional sering disebut permainan rakyat karena bisa dipermainkan oleh semua masyarakat yang ingin memainkanya. Permainan tradisional banyak ragam dan macamnya. Keanekaragaman permainan tradisional terbentuk karena adanya perbedaan budaya antara daerah satu dengan daerah lainnya (Khasanah,2011). Pada umumnya, permainan tradisional memiliki ciri kedaerahan asli sesuai dengan tradisi budaya setempat. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, unsur-unsur permainan rakyat dan permainan anak sering dimasukkan dalam permainan tradisional. Dimungkinkan juga untuk memasukkan kegiatan yang mengandung unsur seni seperti yang biasa kita sebut dengan seni tradisional. Permainan tradisional memiliki ciri yang punya unsur tradisi dan berkaitan erat dengan kebiasaan atau adat suatu kelompok masyarakat tertentu. Walaupun masih ada sebagian dari anak-anak desa yang masih tetap eksis memainkan permainan-permainan tradisional tersebut, tapisudah banyak sekali permainan-permaian tradisional yang mulai menghilang dan mungkin hanya akan menjadi rahasia anak-anak terdahulu yang sekarang telah tumbuh dewasa. B. JENIS-JENIS PERMAINAN TRADISIONAL 1. Gobag Sodor Permaian Gobag Sodor merupakan permaian tradisional yang dimainkan secara beregu atau kolektif. Permainan ini bertempat pada suatu pentuk lapangan atau petakan tanah yang telah dibatasi dengan garis-garis. Permainan ini paling tidak dimainkan oleh 10 anak yang terbagi menjadi 2 regu. Satu regu menjadi penjaga dan yang satunya sebagai penyerang. Akan tetapi permainan ini juga bisa dimainkan oleh anak kurang dari 10, tapi minimal 6 orang, 3 pejaga dan 3 penyerang. 5
6 Untuk 3 orang penjaga berada pada tempat penjaga 2, 3, dan 4. Untuk memulai permainan ini hal pertama yang harus dilakukan setelah semua pemain misal berjumlah 10 anak yaitu membaginya menjadi 2 regu. Pembagian dapat dilakukan dengan suit. Caranya, setiap anak mencari pasangan masing-masing yang kiranya memiliki kakuatan yang setara, lau mereka melakukan suit. Anak yang menang menjadi satu regu penyerang dan yang kalah menjadi satu regu yang bertugas jaga terlebih dahulu. Setelah siap pada posisi masing-masing permainan dapat dimulai. Dan khususpenjaga 4 dipilih yang paling lincah karena dia bertugas menjaga garis yang panjang mulai dari penjaga 1 sampai 5. Aturan permainannya yaitu para pemain penerobos yang menang suit tadi harus bisa menerobos kotak sampai akhir tanpa tersentuh olah pemain penjaga. Setelah sampai di sebrang maka ia harus kembali lagi ke tempat semula, barulah jika ia berhasil melewati semuanya pergi puleng maka ialah yang menang. Tapi jika semua anggota tim penerobos gagal semua, maka tim penerobos berganti manjadi tim penjaga dan sebaliknya. Dalam permainan gobak sodor, mengajarkan anak dalam hal memberikan keputusan. 2. Dakon Permainan dakon dikenal sebagai permainan tradisional masyarakat Jawa sekalipun permainan ini dikenal juga di daerah lain. Tidak ada yang tahu mengapa permainan ini identik dengan dunia wanita. Menurut beberapa pendapat karena permainan ini identik atau berhubungan erat dengan manajemen atau pengelolaan keuangan. Untuk memulai permainan yang melibatkan dua orang ini, keduanya akan mengundi atau ping sut untuk menentukan siapa yang jalan duluan. Lubang pada papan dakon berjumlah 16 buah. Masing-masing sisi papan dakon terdapat 7 buah lubang dan 2 buah lubang di masing-masing pojokan/ujung papannya. Untuk memainkannya biasanya diperlukan biji-bijian untuk isian lubang-lubangnya. Untuk permainan dakon yang juga dinamakan congklak itu diperlukan 98 buah biji sawo. Masingmasing sisi dakon yang memiliki 7 buah lubang itu diisi 7 buah biji untuk 6
7 masing-masing lubangnya. Jadi, masing-masing pemain memiliki 49 buah biji kecik yang siap dijalankan. Sedangkan lubang di bagian ujung (pojok) dakon dikosongkan untuk menampung sisa biji ketika permainan dijalankan. Dengan permainan itu kita telah dilatih untuk terampil, cermat, sportif, jujur, adil, tepa selira, dan akrab dengan temannya (Legowo, 2009). 3. Ular Naga Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD). Permainaninimemilikinama yang berbedadarisetiapdaerah, tetapitatacarapermainandanaturannyatetapsama yang membedakanhanyalagudandialognyasaja, selainuntukmeningkatkanperkembangankecerdasanemosionalanak, permainaninijugadapatmelatihmotorikkarenabanyakmenggunakangerak.p ermainan ini biasanya dimainkan pada waktu sore dan malam hari, dilapangan atau tempat yang luas (Koesoema, 2010). C. MELESTARIKAN PERMAINAN TRADISIONAL Permainan tradisional merupakan warisan dari nenek moyang sehingga perlu di lestarikan agar tidak tergerus zaman dan tidak tergantikan pada permainan modern. Melestarikan permainan tradisional bisa dengan cara: 1. Meluangkan waktu orang tua ataupun pendidik untuk mengenalkan permainan tradisional. Tidak hanya itu orang tua dan pendidik juga harus menyisipkan nilai moral dalam permainan tradisional. 2. Membuat permainan tradisional menjadi lebih menarik, sehingga dapat memikat anak. 3. Memberikan cara untuk bermain permainan tradisional 7
8 4. Mengadakan kegiatan bermain permainan tradisional setiap seminggu dua kali(khasanah,2011). 8
9 PENUTUP A. KESIMPULAN Permainan tradisional sudah ada sejak nenek moyang kita atau sejak zaman dahulu. Permainan tradisional sering disebut permainan rakyat karena bisa dipermainkan oleh semua masyarakat yang ingin memainkanya. Permainan tradisional banyak ragam dan macamnya. Keanekaragaman permainan tradisional terbentuk karena adanya perbedaan budaya antara daerah satu dengan daerah lainnya. Permainan tradisional sesungguhnya memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental. Kecerdasan intelektual anak dapat dikembangkan dengan menggunakan permainan conglak atau dakon. Permainan ini dapat melatih otak kiri anak dan melatih anak dalam penggunaan strategi untuk mengumpulkan biji lebih banyak daripada lawannya. Seiring dengan perkembangan iptek, ada beberapa permainan yang tidak sampai ke jaman sekarang, dan pada jaman sekarang ini permainan tradisional juga mulai ditinggalkan dengan adanya fasilitas game komputer yang mungkin lebih menarik tapi manfaatnya hanya sedikit. Permainan tradisional yang beraneka ragam yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia harus dilestarikan dan dijaga agar tidak punah di era globalisasi ini. 9
10 DAFTAR PUSTAKA Khasanah, Ismatul,Agung Prasetyo,Ellya Rakmawati Permainan Tradisional Sebagai Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Penelitian PAUDIA.1(1). Koesoema A.,Doni.2010.Pendidikan Karakter.Jakarta:PT. Grasind. Legowo, Edi dkk.2009.perkembangan Peserta Didik:Surakarta.UNS press. Nandang Rusmana Permainan (Game & Play): Permainan Untuk para pendidik, pembimbing, pelatih, dan widyaiswara. Bandung: Rizqi Press. tanggal 22 Juni 2016) (diakses (diakses tanggal 22 Juni 2016) 10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, kesimpulan dalam penelitian ini ialah sebagai
Lebih terperinciPERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN
PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN SKRIPSI Diajukan Guna Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan Guru PAUD Fakultas keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntunan dunia yang semakin kompleks mengharuskan siswa harus memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat. Tuntunan dunia yang semakin kompleks mengharuskan siswa harus memiliki kemampuan berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Perkembangan teknologinya selalu up to date dan mengikuti perkembangan teknologi global khususnya di kota-kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat zaman semakin maju, sekarang ini banyak sekali bermunculan permaian anak yang semakin beraneka ragam. Seiring dengan kemajuan tersebut membawa dampak
Lebih terperinci2014 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA DAN KEMAMPUAN FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi sudah menjalari manusia modern sejak usia balita hingga dewasa mulai dari hal terkecil seperti mainan anak-anak sampai hal yang terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pandangan sosiolinguistik menyebutkan bahwa bahasa lahir di dalam masyarakat. Melalui media bahasa, sebuah kebiasaan lisan terbentuk secara turun temurun di dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu yang unik dan memiliki karakteristik tersendiri yang sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini merupakan masa keemasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang kaya dengan adat dan istiadat, budaya serta suku memiliki berbagai macam tradisi. Salah satunya adalah Mesatua Bali (Mendongeng), sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciMENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL
MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL Murfiah Dewi Wulandari,S.Psi.,M.Psi. PGSD FKIP Universitas Muhamadiyah Surakarta Murfiah.Wulandari@ums.ac.id ABSTRAK Kompetensi sosial merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak usia sekolah dasar adalah suatu generasi yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak-anak usia sekolah dasar adalah suatu generasi yang memiliki kerawanan (labil dalam emosi dan aktivitas) yang selalu mengiringi dan mempengaruhi pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia di kenal sebagai salah satu Negara yang memiliki beragam macam budaya dan tradisi yang sangat menarik serta bervariasi, diantaranya ialah permainan tradisional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada mulanya dapat disaksikan pada masa anak-anak. Bahkan ada istilah populer yang menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet yang biasanya digunakan untuk membungkus (karet gelang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paud Jateng Pengertian Bermain dan Permainan Anak by Para Ahli dalam (Diunduh 26 Maret 2016)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah tahap perkembangan mulai dari umur 1 atau 2 tahun sampai dengan 10-12 tahun, tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu anak kecil yang berumur 1-6 tahun dan anak
Lebih terperinciPERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung
PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati STKIP Siliwangi Bandung Abstrak Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kemampuan Kerjasama Anak Usia Dini.
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kerjasama Anak Usia Dini 1. Pengertian Kemampuan Kerjasama Anak Usia Dini. Kerjasama merupakan salah satu fitrah manusia sebagai makhluk sosial. Semakin modern seseorang
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang sangat kaya. Hal itu sejalan dengan keanekaragaman etnik, suku bangsa dan agama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang meningkat sekarang ini, menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Teknologi dipakai dalam bidang kedokteran, pendidikan,
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL
i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL BIDANG KEGIATAN: PKM - GT Diusulkan oleh: Ketua Kelompok : Mahmud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, letak Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. Indonesia yang terkenal dengan banyak pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang beraneka ragam. Oleh karena itu, Indonesia kaya akan budaya dan adat istiadat. Kebudayaan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Keanekaragaman seni dan budaya tradisional di Indonesia bisa dibilang sangat beranekaragam dan menjadi kekayaan yang tak ternilai selain budaya dan seninya, Indonesia juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi merupakan aktivitas ilmiah tentang prilaku manusia yang berkaitan dengan proses mental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan jaman yang semakin maju, menyebabkan pola pendidikan dituntut untuk lebih baik dan berkembang. Berbagai macam upaya dilakukan pemerintah agar mutu pendidikan
Lebih terperinciIndonesia yang Berbudaya Gobak Sodor, Gasing, Congklak Apa Kabar Permainan Tradisional Indonesia?
Indonesia yang Berbudaya Gobak Sodor, Gasing, Congklak Apa Kabar Permainan Tradisional Indonesia? Rangkuman : Apa kabar permainan tradisional Indonesia? Merupakan satu pertanyaan yang menggelitik mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan wahana pendidikan yang sedang digalakkan oleh pemerintah dan sedang menjadi suatu lahan yang sangat menguntungkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan atau sering disebut dengan game merupakan suatu sarana hiburan yang diminati dan dimainkan oleh banyak orang baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat dikenali dari keanekaragaman budaya, adat, suku, ras, bahasa, maupun agama. Kemajemukan budaya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nenek moyang kita telah memperkaya khazanah kebudayaan nasional sebagai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan dalam perspektif klasik pernah didefinisikan oleh Koentjaraningrat sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diharapkan dapat mengembangkan berbagi macam kecerdasan anak. Pendidikan pada anak usia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan berbagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan berbagai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda yang tumbuh dan kembang sebagai hasil adaptasi terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk menghasilkan game berjudul Selendang yang dapat digunakan sebagai media pelestarian cerita rakyat Jaka Tarub
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan program pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi penjumlahan dan pengurangan. sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. anak untuk menyelesaikan suatu tugas.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Berhitung Permulaan Berhitung permulaan bagi anak usia dini merupakan sebuah bagian penting dalam masa perkembangannya. Pada masa ini anak mulai melakukan kegiatan berhitung
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENANGKARAN MASAL (PENINGKATAN KARAKTER ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL) DESA BALESARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri dari sejumlah unsur atau komponen yang tersusun secara teratur dan saling berhubungan menuju tercapainya tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan daerah yang memiliki potensi budaya yang masih berkembang secara optimal. Keanekaragaman budaya mencerminkan kepercayaan dan kebudayaan masyarakat setempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,
Lebih terperinciPERMAINAN TRADISIOANAL. A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas
PERMAINAN TRADISIOANAL A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas 3. Mengubah permainan tradisional suatu daerah shg mudah dilakukan dan disenangi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perancangan Dunia bermain memang tidak dapat dipisahkan dengan masa kanak-kanak. Bermain bagi anak sangat berperan bagi masa tumbuh kembangnya. Bermain mempunyai banyak
Lebih terperincikehidupan anak. Dharmamulya (dalam Ariani, 1998, hlm.2) menyebutkan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang mendiami suatu tempat tertentu. Mereka memiliki kebudayaannya sendiri yang membedakannya dari masyarakat lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri. Pasal 1 ayat 14 Undang-Undang SISDIKNAS Tahun 2003
Lebih terperinci2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah membuat sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah membuat sebuah video features yang mengenalkan atau melestarikan permainan tradisional warisan budaya lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat unik dengan berbagai keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain merupakan naluri alamiah yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain merupakan naluri alamiah yang telah melekat pada diri anak sejak bayi. Saat bermain sebenarnya anak-anak sedang belajar banyak
Lebih terperinci2015 KAULINAN BUDAK SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK MENSTIMULUS MINAT TARI SISWA DI SD LABSCHOOL UPI BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu hak bagi setiap manusia dalam hidupnya. Dalam proses mendapatkan pendidikan, manusia akan meningkatkan perkembangan mental
Lebih terperinci2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah unsur kebudayaan yang bersumber pada aspek perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi daya manusia untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan pada aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pendidikan jasmani pada tingkat sekolah dasar meliputi pengembangan pada aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Upaya untuk mengembangkan ketiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. survei yang dilakukan di sekolah Regina Pacis (Jakarta) yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era modernisasi telah mengubah gaya hidup manusia. Tidak hanya memberikan kemudahan dalam berhubungan namun juga mengubah cara pandang seseorang, termasuk juga pada
Lebih terperinci2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi sektor industri yang sangat pesat dewasa ini, pariwisata sangat berpengaruh besar di dunia sebagai salah satu penyumbang atau membantu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki beranekaragam kebudayaan. Budaya Indonesia yang beraneka ragam merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan
Lebih terperinciFUNGSI PERMAINAN TRADISONAL DHAKON Oleh : Ernawati Purwaningsih
FUNGSI PERMAINAN TRADISONAL DHAKON Oleh : Ernawati Purwaningsih Tulisan ini merupakan uraian secara singkat dari hasil penelitian Maharkesti (alm.), seorang peneliti dari Balai Pelestraian Nilai Budaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan karakter secara eksplisit maupun implisit telah terbentuk dalam berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Melalui pendidikan karakter diharapkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Matematika Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani "Mathematikos" yang berarti secara ilmu pasti, atau "Mathesis" yang berarti ajaran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bertingkah laku dan berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan norma, nilai atau harapan sosial. Pada usia 2-3
Lebih terperinciPermainan Tradisional: Media Pembelajaran di Dalam Kelas BIPA
Permainan Tradisional: Media Pembelajaran di Dalam Kelas BIPA Ni Putu Dian Cahyani, IALF Bali Abstrak Salah satu cara untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam 10 tahun terakhir, permainan elektronik atau yang kita sering sebut dengan game online telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini bisa kita lihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani tidak hanya mengenai data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan budaya Indonesia seperti: ragam suku, ragam bahasa, dan ragam pakaian adat yang salah satunya berbahan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan bangsa dengan warisan kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan aset tidak ternilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekaragaman budayanya itu tercermin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari
Lebih terperinciPenerapan Permainan Dakon dalam Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Kelompok A
Penerapan Permainan Dakon dalam Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Nur Fikriyatul khasanah Sri Setyowati Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jl. Teratai No. 4 Surabaya (60136). (nufishah01@gmail.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tradisi dalam Bahasa Latin yaitu traditio diteruskan atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN-PERMAINAN EDUKATIF
PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN-PERMAINAN EDUKATIF M. FADLILLAH PG-PAUD Univeristas Muhammadiyah Ponorogo Email: fadly_ok@yahoo.co.id ABSTRAK Karakter merupakan suatu
Lebih terperinciGenerasi Penerus Perisai Budaya Bangsa Minggu, 20 Agustus 2017
Generasi Penerus Perisai Budaya Bangsa Minggu, 20 Agustus 2017 Sekretariat Negara Republik Indonesia Merdeka bangsanya, merdeka budayanya. 72 tahun sudah bangsa Indonesia merdeka dari masa penjajahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia kaya keragaman budaya. Keragaman budaya yang dimiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia kaya keragaman budaya. Keragaman budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia dapat dilihat dari kekayaan sastra yang dimilikinya, termasuk cerita rakyat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini paradigma pendidikan sudah semakin berkembang dari pendekatan tradisional dimana siswa hanyalah sebagai objek pendidikan, kurang aktif di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya dilatarbelakangi oleh adanya suatu sejarah kebudayaan yang beragam. Keberagaman yang tercipta merupakan hasil dari adanya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain mampu merumuskan tujuan pendidikan yang berisikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau sebuah aktivitas dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media Pembelajaran sangat membuat pembelajaran bermakna dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media Pembelajaran sangat membuat pembelajaran bermakna dan menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf, Y., & Auliya, U (2011: 11) bahwa agar pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang dapat didokumentasikan atau dilestarikan, dipublikasikan dan dikembangkan sebagai salah salah satu upaya
Lebih terperinciini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di
Lebih terperinciKesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena. kesenian dan kekriyaan. Kesenian dan kebudayaan dapat mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena kebudayaan merupakan kompleks budi dan daya, bukan semata-mata kesenian dan kekriyaan. Kesenian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerita tidak hanya sekedar hiburan melainkan merupakan suatu cara yang dipandang cukup efektif digunakan dalam mencapai target pendidikan. Oleh karena itu melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari arus globalisasi, sehingga berbagai upaya dilakukan agar peserta didik kelak mampu mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan antara manusia melawan komputer menjadi sangat populer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan antara manusia melawan komputer menjadi sangat populer belakangan ini. Uniknya menerapkan kecerdasan buatan pada komputer tidak semudah mengajarkan permainan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (Hans Daeng, 2009 :17). Andang Ismail menuturkan bahwa permainan memiliki
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Permainan Menurut Hans Daeng permainan adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing individu. Karakter yang dimunculkan pada tiap individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter merupakan suatu sifat yang mempunyai ciri tertentu dalam masing-masing individu. Karakter yang dimunculkan pada tiap individu tentunya berbeda-beda, contoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Folklor yang menjadi salah satu kajian bidang antropologi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Folklor yang menjadi salah satu kajian bidang antropologi yang merupakan kebudayaan kolektif yang dimiliki oleh kelompok masyarakat / etnis tertentu yang diwariskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan atau yang saat ini lebih sering disebut dengan game merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem komputerisasi saat ini telah merambah di berbagai aspek dalam bagian kehidupan manusia. Teknologi informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mempunyai kelebihan yang ditonjolkan agar negara lain bisa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi persaingan sangatlah banyak yang ditemui. Setiap negara mempunyai kelebihan yang ditonjolkan agar negara lain bisa mengikutinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan sebuah ciri dari masyarakat di suatu daerah. Contoh nyata dari kebudayaan di masyarakat adalah adanya berbagai macam pakaian adat, tradisi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya. Sejak zaman dahulu, manusia khususnya masyarakat Indonesia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal
SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal 8.4 1. Perhatikan teks acak di bawah ini! 1. Handphone menjadi lebih praktis dan memiliki berbagai macam fitur yang sangat banyak dan menarik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada anak usia dini. Perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia. Selain merubah status seseorang dalam masyarakat, pernikahan juga merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semua bangsa memiliki kebudayaan masing-masing. Dan kebudayaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua bangsa memiliki kebudayaan masing-masing. Dan kebudayaan suatu bangsa mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai budaya bangsa tersebut. Salah satu dari hasil kebudayaan
Lebih terperinci