Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah
|
|
- Ridwan Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI LOMPAT KANGURU PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Oleh : Rosa Imani Khan, Ninik Yuliani Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar melalui permainan Lompat Kanguru pada anak usia 4-5 tahun. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki dan seluruh tubuh anak, yang mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Perkembangan motorik kasar anak diharapkan dapat berkembang secara optimal karena secara langsung ataupun tidak, akan mempengaruhi perilaku sehari-hari anak nantinya. Penelitian ini dilakukan pada 3 anak Kelompok A TK Dharma Wanita Gogorante Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 25-26, yang berusia 4-5 tahun, yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui permainan Lompat Kanguru dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar pada anak-anak usia 4-5 tahun di Kelompok A TK DharmaWanita Gogorante Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri Tahun Ajaran Kata kunci : permainan lompat kanguru, keterampilan motorik kasar PENDAHULUAN Masa lima tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang berkembang dengan cepat. Misalnya secara fisik, anak akan terlihat lebih tinggi atau lebih besar. Pada anak usia dini, perkembangan kemampuan anak akan sangat terlihat pula. Salah satu kemampuan pada masa usia dini yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik dan motoriknya (Yamin dan Jamilah, 2). Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap berikutnya dan meningkatkan produktivitas kerja di masa dewasa. Perlu dipahami bahwa anak memiliki potensi untuk menjadi lebih baik di masa mendatang, namun potensi tersebut hanya dapat berkembang manakala diberi rangsangan, bimbingan, bantuan dan perlakuan yang sesuai dengan tingkat Vol 4 No Pebruari 26 67
2 pertumbuhan dan perkembangannya, termasuk untuk perkembangan fisik dan motorik anak (Noorlaila, 2). Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik adalah proses seorang anak belajar untuk terampil menggerakkan anggota tubuh. Untuk itu, anak akan belajar dari pendidiknya tentang beberapa pola gerakan yang dapat mereka lakukan untuk melatih ketangkasan, kecepatan, kekuatan, kelenturan dan ketepatan koordinasi dengan mata. Pengembangan kemampuan motorik halus dan kasar sangat diperlukan anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Perkembangan motorik kasar anak diharapkan dapat berkembang secara optimal karena secara langsung ataupun tidak, akan mempengaruhi perilaku sehari-hari anak nantinya. Secara langsung, perkembangan motorik kasar akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, perkembangan keterampilan motorik kasar akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Ini semua akan tercermin dari pola penyesuaian diri anak secara umum. Keterampilan motorik kasar, yang di dalamnya tercakup keterampilan bergerak, sangat diperlukan anak untuk bermain (Sujiono dkk., 27). Keterampilan motorik kasar merupakan bagian dari aktivitas yang mencakup keterampilan otot-otot besar, seperti merangkak, berjalan, berlari, melompat atau berenang dan melempar. Masa lima tahun pertama kehidupan anak, motorik kasar inilah yang lebih dominan berkembang. Motorik kasar anak berkembang sejalan dengan pertambahan usia dan kematangan saraf serta otot-otot anak (Yamin dan Sanan, 2). Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh TK Dharma Wanita Gogorante Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri adalah kurang berkembangnya keterampilan motorik kasar anak-anak di Kelompok A Tahun Ajaran Rata-rata anak takut apabila diajak untuk berlari kencang dan melompat. Mereka cenderung berpegangan kepada guru terutama jika mereka diminta untuk melompat agak tinggi. Ini membuat guru jarang melaksanakan materi pengembangan motorik kasar dan lebih menyibukkan anak dalam kegiatan membaca, menulis, berhitung atau kegiatan lain seperti menggambar, mewarnai dan menyusun balokbalok. Ditambah lagi dengan faktor ketakutan para orang tua apabila terjadi cidera pada anakanaknya. Hal ini membuat kesempatan anak untuk bergerak menjadi terbatas dan guru menjadi lebih terfokus pada kegiatan pengembangan kognitif saja, yaitu cara belajar yang hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan kepada anaka tanpa memperhatikan hal-hal yang lain dalam perkembangan anak usia dini. Akibatnya keterampilan motorik kasar anak kurang berkembang optimal. Kegiatan pengembangan keterampilan motorik kasar anak dapat dilakukan melalui permainan yang tentunya akan lebih efektif karena dunia anak adalah dunia bermain. Aspek perkembangan anak dapat ditumbuhkan secara optimal melalui kegiatan bermain. Mengajak bermain anak-anak pada usia prasekolah terbukti mampu meningkatkan perkembangan mental dan kecerdasan anak, bahkan jika anak tersebut mengalami malnutrisi (Adriana, 23). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti mencoba memberikan solusi untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar anak melalui permainan Lompat Kanguru. 68 Vol 4 No Pebruari 26
3 Saat memainkan Lompat Kanguru ini, anak diminta untuk terus menjepit bola di lutut mereka, sembari melompat-lompat menirukan gerakan binatang kanguru (Sher, 29). Permainan ini mengajak anak untuk aktif melalui kegiatan yang menarik dan dalam suasana yang penuh keceriaan. Terdapat beberapa variasi melompat dalam permainan Lompat Kanguru ini, antara lain lompat pendek, lompat tinggi, lompat menyamping dan melompati halang rintang. Menurut Flobel (dalam Sudono, 995), kegiatan bermain yang dilakukan anak menggunakan alat yang disenangi oleh anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan kapasitas dan pengetahuan anak. Apakah kegiatan bermain Lompat kanguru ini terbukti dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar anak-anak di Kelompok A TK Dharma Wanita Gogorante Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 25-26? Permasalahan inilah yang akan menjadi fokus peneliti dan akan dikaji dalam penelitian. Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini Istilah motor menyiratkan adanya gerakan otot, yang seakan-akan tidak banyak melibatkan aspek kognitif dan perseptual. Namun kenyataannya adalah keterampilan yang dilakukan biasanya merupakan sesuatu yang kompleks dan melibatkan pendeteksian terhadap rangsang, evaluasi dan pengambilan keputusan serta respon nyata yang berwujud gerakan (Sujiono, 27). Sujiono (27) mengklasifikasikan aktivitas motorik anak menjadi dua jenis, yakni : a. Motorik Halus Gerakan motorik halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jemari dalam meronce, mewarna, melipat dan menulis. Gerakan ini tidak banyak memerlukan tenaga, namun hanya memerlukan koordinasi mata dan tangan secara cermat. b. Motorik Kasar Gerakan motorik kasar merupakan gerakan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan ini biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Motorik kasar lebih dulu berkembang daripada motorik halus anak. Hal ini terlihat saat anak sudah mampu menggunakan dan mengkoordinasikan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum anak dapat menggunakan dan mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting dan meronce. Berbagai gerakan motorik kasar yang dicapai anak tentu sangat berguna bagi kehidupannya kelak. Misalnya, anak dibiasakan untuk terampil berlari, maka anak akan senang berolahraga. Mengingat pentingnya pengembangan keterampilan motorik kasar bagi anak usia dini, maka pokok bahasan pada penelitian ini akan menekankan pada pengembangan keterampilan motorik kasar melalui permainan Lompat Kanguru. Kemampuan motorik kasar dipengaruhi oleh faktor tampilan dan lingkungan (Sujiono, 27). Faktor tampilan dapat berupa ukuran tubuh, pertumbuhan fisik, sistem saraf, kekuatan Vol 4 No Pebruari 26 69
4 dan berat tubuh. Melalui latihan, masing-masing unit gerak akan terkoordinasi. Begitu pula faktor lingkungan juga mempengaruhi pengembangan keterampilan motorik kasar anak. Motivasi untuk bergerak dapat muncul karena adanya stimulasi dari lingkungan. Sebaliknya apabila anak kurang bergerak, maka akan memperlambat keterampilan motorik kasarnya. Permainan Lompat Kanguru Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan anak ditumbuhkan sehingga anak menjadi lebih sehat sekaligus cerdas. Anakanak bermain dengan menggunakan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Kesenangan merupakan salah satu elemen pokok dalam bermain. Anak akan terus bermain sepanjang aktivitas tersebut menghiburnya. Permainan adalah stimulasi yang sangat tepat bagi anak (Adriana, 23). Permainan Lompat Kanguru adalah permainan yang ditujukan untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar anak. Anak diminta untuk terus menjepit bola dengan lutut mereka sembari melompat-lompat menirukan gerakan binatang kanguru. Terdapat variasi melompat dalam permainan ini, antara lain : lompat pendek, lompat tinggi, lompat menyamping dan melompati halang rintang (misalnya melompati kardus kecil). Pendidik juga bisa meminta anak untuk menghitung banyak lompatan yang dapat dilakukan tanpa menjatuhkan bola. Alat yang dibutuhkan dalam permainan ini hanyalah sebuah bola karet atau bola lain yang tidak terlalu berat dan keras (Sher, 29). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus. Mengacu pada pendapat Kemmis dan Taggart (988 dalam Hidayah, 23), tiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 3 anak di Kelompok A TK Dharma Wanita Gogorante Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 25-26, terdiri dari 6 anak lakilaki dan 4 anak perempuan. Penelitian ini dilakukan pada semester I, tepatnya pada bulan Agustus-Oktober 25. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar observasi dan dokumentasi yaitu Rencana Kegiatan Harian (RKH). Sedangkan teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yang dilanjutkan dengan refleksi. Data hasil penelitian yang berbentuk kuantitatif akan dianalisis secara deskriptif komparatif kemudian dilakukan refleksi, dan data yang berbentuk kualitatif akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kemudian dilakukan refleksi. Dalam memperoleh data untuk mengetahui indikator hasil belajar, kriteria yang digunakan adalah : 7 Vol 4 No Pebruari 26
5 Tabel Indikator dan Penilaiannya No. Indikator Penilaian. lompatan pendek 2. lompatan tinggi 3. lompatan menyamping 4. Anak dapat melompati kardus kecil a. ng : Anak tidak dapat melakukan lompatan pendek b. ng 2 : lompatan pendek dengan bantuan guru c. ng 3 : lompatan pendek tanpa bantuan guru, dengan sedikit kesalahan d. ng 4 : lompatan pendek tanpa bantuan guru, tanpa ada kesalahan a. ng : Anak tidak dapat melakukan lompatan tinggi b. ng 2 : lompatan tinggi dengan bantuan guru c. ng 3 : lompatan tinggi tanpa bantuan guru, dengan sedikit kesalahan d. ng 4 : lompatan tinggi tanpa bantuan guru, tanpa ada kesalahan a. ng : Anak tidak dapat melakukan lompatan menyamping b. ng 2 : lompatan menyamping dengan bantuan guru c. ng 3 : lompatan menyamping tanpa bantuan guru, dengan sedikit kesalahan d. ng 4 : lompatan menyamping tanpa bantuan guru, tanpa ada kesalahan a. ng : Anak tidak dapat melompati kardus kecil b. ng 2 : Anak dapat melompati kardus kecil dengan bantuan guru c. ng 3 : Anak dapat melompati kardus kecil tanpa bantuan guru, dengan sedikit kesalahan d. ng 4 : Anak dapat melompati kardus kecil tanpa bantuan guru, tanpa ada kesalahan Vol 4 No Pebruari 26 7
6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal Pada kondisi awal, yakni sebelum dilaksakannya tindakan, pengembangan keterampilan motorik kasar di Kelompok A ini menunjukkan beberapa gambaran. Media pembelajaran yang seringkali digunakan oleh guru adalah bola. Guru mengajak anak untuk melempar dan menangkap bola secara bergantian. Saat guru mengajak anak untuk berlari kencang, rata-rata anak tidak mau untuk berlari kencang, mereka hanya berlari kecil saja. Begitu pula saat guru mengajak anak untuk melompat-lompat dan melompati halang rintang (misalnya melompati tali), banyak anak yang berpegangan kepada guru karena khawatir terjatuh. Pada kondisi awal ini, keterampilan motorik kasar anak kurang berkembang. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan keterampilan motorik kasar anak pada kondisi awal : Tabel Kondisi Awal Keterampilan Motorik Kasar Anak (Sebelum Diberikan Tindakan) Aspek lompatan pendek lompatan tinggi lompatan menyamping Anak dapat melompati kardus kecil ng ng 2 ng 3 ng 4 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % RATA-RATA Sebelum diberikannya tindakan, rata-rata jumlah anak yang mendapatkan nilai bintang adalah sebanyak 4%, yang mendapatkan nilai bintang 2 sebanyak 2%, yang mendapatkan nilai bintang 3 sebanyak 29% dan yang mendapatkan nilai bintang 4 sebanyak 36%. Deskripsi Siklus I Sebelum memulai kegiatan, peneliti menyiapkan gambar-gambar dan video tentang binatang kanguru, lima buah bola dan lembar pengamatan serta segala keperluan lainnya untuk kegiatan hari ini. Pada awal kegiatan, peneliti menarik perhatian anak dengan mengucapkan salam dan berdo a. Kemudian peneliti melakukan apersepsi dilanjutkan dengan 72 Vol 4 No Pebruari 26
7 mengajak anak bercakap-cakap tentang binatang kanguru sembari menunjukkan gambargambar serta video binatang kanguru. Peneliti berusaha menarik minat anak tentang binatang kanguru beserta gerakannya. Lalu peneliti menjelaskan tentang permainan Lompat Kanguru kepada anak-anak. Peneliti kemudian mengarahkan suasana kelas menuju kondisi yang diinginkan dengan mengajak anak-anak keluar kelas dan mencoba memainkan Lompat Kanguru dengan menggunakan bola secara bergantian. Peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi terhadap perkembangan keterampilan motorik kasar anak-anak pada saat bermain Lompat Kanguru. Berikut ini adalah hasil observasi pada pelaksanaan siklus : Tabel Hasil Observasi Keterampilan Motorik Kasar Anak pada Siklus Aspek lompatan pendek lompatan tinggi lompatan menyamping Anak dapat melompati kardus kecil ng ng 2 ng 3 ng 4 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % RATA-RATA Hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus ini menunjukkan rata-rata jumlah anak yang mendapatkan nilai bintang adalah sebanyak 8%, yang mendapatkan nilai bintang 2 sebanyak 5%, yang mendapatkan nilai bintang 3 sebanyak 3% dan yang mendapatkan nilai bintang 4 sebanyak 46%. Pelaksanaan siklus ini memiliki beberapa gambaran. Terdapat penurunan jumlah anak yang memiliki nilai bintang dan 2, dan terdapat peningkatan jumlah anak yang memiliki nilai bintang 3 dan 4. Tingkat partisipasi anak masih cenderung rendah. Banyak anak yang kurang tertarik untuk mau mengikuti permainan Lompat Kanguru. Ternyata setelah peneliti amati, ini disebabkan karena jumlah bola yang disediakan oleh peneliti terlalu sedikit, yakni 5 buah, padahal jumlah keseluruhan anak yang mengikuti permainan ini adalah 3 anak. Semangat anak untuk mengikuti permainan banyak yang menurun apabila ia terlalu lama menunggu temannya selesai menggunakan bola tersebut. Vol 4 No Pebruari 26 73
8 Selain itu, banyak anak yang masih ragu-ragu untuk melompat. Mereka lebih senang apabila dalam melompat didampingi oleh guru. Ini membuat peran guru menjadi terlalu dominan. Guru kurang memberikan motivasi kepada anak. Deskripsi Siklus 2 Peneliti mempersiapkan rencana kegiatan pembelajaran beserta segala keperluannya. Pada siklus 2 ini, peneliti menyiapkan jauh lebih banyak bola untuk permainan Lompat Kanguru, yakni 5 buah bola. Pada saat memainkan Lompat Kanguru, anak tidak akan terlalu lama menunggu gilirannya untuk mendapat bola. Guru juga selalu memberi motivasi kepada anak-anak bahwa mereka pasti bisa memainkan Lompat Kanguru ini dengan baik. Berikut ini adalah hasil observasi pada pelaksanaan siklus 2 : Tabel Hasil Observasi Keterampilan Motorik Kasar Anak pada Siklus 2 Aspek lompatan pendek lompatan tinggi lompatan menyamping Anak dapat melompati kardus kecil ng ng 2 ng 3 ng 4 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % RATA-RATA Hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus 2 ini menunjukkan tidak satupun anak yang mendapatkan nilai bintang, sementara rata-rata jumlah anak yang mendapatkan nilai bintang 2 sebanyak 7%, yang mendapatkan nilai bintang 3 sebanyak 23% dan yang mendapatkan nilai bintang 4 sebanyak 7%. Pelaksanaan siklus 2 ini memiliki beberapa gambaran. Terdapat penurunan jumlah anak yang memiliki nilai bintang, 2 dan 3, serta terdapat peningkatan jumlah anak yang memiliki nilai bintang 4. Anak tidak lagi terlalu lama menunggu gilirannya untuk mendapatkan bola. Bahkan anak bisa mendapat kesempatan bermain berulang kali. Suasana belajar terasa lebih ceria. Anak-anak terlihat lebih menikmati permainan Lompat Kanguru ini. 74 Vol 4 No Pebruari 26
9 Anak lebih bersemangat dan berkonsentrasi untuk melakukan gerakan-gerakan Lompat Kanguru. Keterampilan motorik kasar anak berkembang lebih baik. Tabel Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Anak Kondisi Awal Siklus Siklus 2 Aspek ng ng 2 n g 3 ng 4 ng ng 2 n g 3 ng 4 ng ng 2 Bint ang 3 ng 4 f % F % f % F % f % F % f % f % f % f % f % f % Anak dapat melakukan lompatan pendek Anak dapat melakukan lompatan tinggi Anak dapat melakukan lompatan menyamping Anak dapat melompati kardus kecil RATA- RATA Dari tabel rekapitulasi hasil observasi di atas terlihat bahwa prosentase anak yang mendapat nilai bintang kian berkurang pada setiap siklus (pada kondisi awal sebanyak 4%, pada siklus sebanyak 8% dan pada siklus 2 tidak satupun anak yang mendapat nilai bintang ). Prosentase anak yang mendapat nilai bintang 2 juga kian berkurang pada setiap siklus (pada kondisi awal sebanyak 2%, pada siklus sebanyak 5% dan pada siklus 2 sebanyak 7%). Sedangkan prosentase anak yang mendapatkan bintang 3 meningkat pada siklus (pada kondisi awal sebanyak 29%, pada siklus sebanyak 3%) dan menurun pada siklus 2 yakni sebanyak 23%. Prosentase anak yang mendapat nilai bintang 4 kian bertambah pada setiap siklus (pada kondisi awal sebanyak 36%, pada siklus sebanyak 46% dan pada siklus 2 sebanyak 7%). Hasil dari penelitian ini diperoleh kemajuan atau perkembangan yang berarti pada keterampilan motorik kasar anak. Rata-rata keterampilan motorik kasar masing-masing anak meningkat hingga siklus terakhir. Dengan bermain Lompat Kanguru ini, anak lebih tertarik dan berkonsentrasi untuk belajar menggerakkan dan mengkoordinasikan hampir seluruh bagian tubuhnya. Anak juga jadi lebih percaya diri dalam menggerakkan tubuhnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Subinarto (25) bahwa melalui bermain, anak sesungguhnya sedang Vol 4 No Pebruari 26 75
10 belajar mengeksploitasi dan merekayasa berbagai hal yang dapat dilakukannya serta mentransformasikan hal-hal tersebut secara imajinatif. Pada saat yang sama, bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan, yang menggiring perhatian anak kepada penguasaan sejumlah keterampilan tertentu tanpa mereka sadari. SIMPULAN DAN SARAN Secara umum, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui permainan Lompat Kanguru dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar pada anakanak Kelompok A TK Dharma Wanita Gogorante Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri Tahun Ajaran Permainan Lompat Kanguru dapat mengasah keterampilan motorik kasar anak dalam situasi yang menarik dan menyenangkan. Sesuai dengan hasil penelitian ini, dapat diberikan saran sebagai berikut : a. Dalam pengembangan keterampilan motorik kasar anak, ada baiknya guru memanfaatkan permainan Lompat Kanguru karena permainan ini terbukti dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun b. Hendaknya guru senantiasa kreatif dalam mengelola pembelajaran, agar pembelajaran tidak monoton dan semangat belajar anak terus terjaga, sehingga perkembangan anak juga dapat optimal, seperti memanfaatkan permainan Lompat Kanguru untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar anak c. Bagi peneliti lain, penelitian ini menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam mengembangkan keterampilan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun, sehingga disarankan untuk mengembangkan lagi penelitian ini dengan memodifikasi permainan Lompat Kanguru untuk mengembangkan aspek lain dalam diri anak usia dini. PUSTAKA ACUAN Adriana, Dian. (23). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain pada Anak. Jakarta : Salemba Medika. Noorlaila, Iva. (2). Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Kreatif Mendidik dan Bermain Bersama Anak. Yogyakarta : Pinus Book Publisher. Sher, Barbara. (29). Smart Play for Kids. Jogjakarta : Bookmarks. Subinarto. 25. Jurus Jitu Mengasah Otak Si Kecil. Bandung : Media Inc. Sudono, Anggani (995). Alat-Alat Permainan dan Sumber Belajar Di Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Depdikbud. Dirjen Dikti Proyek Pendidikan, Akademi Jakarta. Sujiono, Bambang dkk. (27). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta : Universitas Terbuka. Yamin, Martinis dan Jamilah, Sabri Sanan. (2). Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung : Anggota IKAPI. Yamin dan Sanan. (2). Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Gaung Persada Press. 76 Vol 4 No Pebruari 26
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BOWLING KALENG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BOWLING KALENG Rosa Imani Khan * dan Ninik Yuliani ** Abstract This study aimed to improve early childhood numeracy skills through the
Lebih terperinciMENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciModul 3 PPG-Konten Kurikulum 1
B. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Perkembangan fisik motorik yang
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BINATANG DI KELOMPOK B TK PERTIWI I KALIANYAR KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.
JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMANFAATAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA 02 KARANGTALUN KALIDAWIR TULUNGAGUNG IMPROVED
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN MEDIA LILIN PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA MANYARAN II MANYARAN KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciSKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciPENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK
PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU Nur Samsiar 1 ABSTRAK Perkembangan fisik motorik adalah proses kemampuan gerak seorang anak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PAUD sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan anak usia dini yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain sambil belajar dan belajar
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA Rukni 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan fisik
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MOTORIK KASAR 2.1.1 Motorik Kasar Untuk merangsang motorik kasar anak menurut Sujiono, dkk, (2008) dapat di lakukan seperti melatih anak untuk meloncat, memanjat,berlari, berjinjit,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman kanak-kanak adalah masa di mana perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu perkembangan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Lebih terperinciKEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciSKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-10 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA PRANGGANG KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI SKIRPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN Muhima Talfiana Ningrum 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah sebagian anak kurang mampu atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada seorang anak pada usia prasekolah. Pada masa tersebut, anak mulai berpikir kritis
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN
BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut
Lebih terperinciperkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN PENGARUH PERMAINAN RABA RASA (TACTILE PLAY) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (Penelitian Pre Eksperimen di TK PGRI Parungponteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada anak usia dini. Perkembangan
Lebih terperinciNi Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK
PERANAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU TRI DHARMA SANTI LEBAGU KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Perkembangan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Program Studi PG-PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TOPI RAJA PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum Sekolah Dasar (SD) yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
Lebih terperinciMODEL PENGENALAN AKTIVITAS JASMANI BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK
MODEL PENGENALAN AKTIVITAS JASMANI BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK Anung Probo Ismoko 1 Danang Endarto Putro 2 1.2. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP PGRI Pacitan ismokoanung@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciRINANGGA KURNIA RIANTI
1 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK-ANAK KELOMPOK A PAUD AL IKHLAS SUMBEREJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 RINANGGA KURNIA RIANTI Program
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN RACING CARPET PADA ANAK KELOMPOK A TK IT AL-AZHAR KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah anak usia nol sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada
BAB I PENDAHULUAN l.1 Latar Belakang Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada anak karena pada masa itu kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Usia tersebut
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN
Lebih terperinciTinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga
Metode Pengembangan Fisik Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. FIK-UNY Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4 yang rumusannya sebagai
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG Lili Saputri* Abstrak: Kemampuan motorik halus anak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT ARTIKEL untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Marliza
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA
1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA Rafni Basri Abstrak Perkembangan motorik halus anak kelompok B2 di Taman kanak-kanak Harapan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015 JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SRI MULYATI ARIFAH NIM.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada orang tua dan merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada tahap pra sekolah atau
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING GAMBAR IKAN KELOMPOK A TK DHARMA WANITA TANJUNGSARI KECAMATAN KARANGREJO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING GAMBAR IKAN KELOMPOK A TK DHARMA WANITA TANJUNGSARI KECAMATAN KARANGREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini, bahkan sejak dalam kandungan menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensi, kematangan emosional dan produktivitas
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh : SHOHIFATUL MUNIROH
M ENINGKATKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN COOKING CLASS (KELAS MEMASAK) PADA ANAK KELOMPOK B TK KUSUMA MULIA REMBANG I KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU Rosyida Labonati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan motorik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan bagian dari tahapan anak usia dini yang memiliki kepekaan dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A Hidayatul Chasanah Dewi Komalasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai
Lebih terperinciArtikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBUAT BERBAGAI BENTUK GEOMETRI MENGGUNAKAN ADONAN TEPUNG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SUMBERASRI 03 KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga umur 6 tahun dengan cara merangsang dan membantu pertumbuhan jasmani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai perkembangan karena usia yang tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya akan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD. Oleh:
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LOMPAT TALI PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA BAKTI GAYAM KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciDisusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI MRISEN III KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
PENERAPAN METODE STORYTELLING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY PADA ANAK KELOMPOK A TK KRISTEN PETRA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan budaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN
PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN Nisnayeni Abstrak: Perkembangan motorik kasar anak di TK Bina Ummat Pesisir Selatan masih
Lebih terperinci2014 USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN
1 BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) dengan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh: CANDRA AGUS SETIANI NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI KEGIATAN MELEMPAR MENGGUNAKAN MEDIA BOLA AIR PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA NGETREP KECAMATAN MOJO KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL MENGGUNAKAN MEDIA KAIN PERCA PADA ANAK KELOMPOK A TK PRIMA INSAN SHOLEH TALUN Artikel Penelitian Diajukan Untuk Penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Sujiono, dkk (2008) memaparkan bahwa motorik kasar terbentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Sujiono, dkk (2008) memaparkan bahwa motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan setara orang dewasa. Gerakan motorik kasar
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A
1 MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A Lia Afdia Muhammad Reza PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH
MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH Verlis Bagia 1 ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: MASRUROH NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANGKA1 10 MELALUI PERMAINAN ULAT ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK BUDI UTOMO DESA KALIPANG KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciKETANGKASAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ARROHMAN KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN
PERMAINAN CIRCUIT KETANGKASAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ARROHMAN KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambang Sujiono, dalam metode pengembangan fisik (2005:10) Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa
Lebih terperinciBERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat
Lebih terperinciNURKHAYATI A
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN JUMPUTAN PADA KELOMPOK B TK GERDU 01 GERDU KARANGPANDAN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 JURNAL PUBLIKASI Oleh : Oeh : NURKHAYATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa prasekolah adalah waktu untuk mempelajari apa yang dapat mereka lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan berperan penting
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PENERAPAN PERMAINAN SUNDA MANDA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI MLESE II GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO
1 MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO ULIYATI*) ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah masih kurangnya tingkat motorik
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program Studi PG PAUD OLEH
Artikel Skripsi MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WORTEL PADA KELOMPOK A DI PAUD PELITA HARAPAN DESA SIDOMULYO KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia dini tidak lepas dari kegiatan bermain. Setiap anak yang sehat selalu mempunyai dorongan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanpa seorang anak sebuah keluarga terasa masih belum lengkap. Anak merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik, juga harus selalu kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya. Anak usia
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri OLEH :
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELUKIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PASIR WARNA PADA ANAK KELOMPOK A TK. DHARMA WANITA KLANDERAN I KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu jenjang pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan setiap kemampuan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGPAUD OLEH :
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBENTUK BUAH MELALUI MEDIA PLAYDOUGH PADA KELOMPOK A TK PGRI KEPUHREJO DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIHAN OLEH: PENI REJEKI NPM:
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA KERANG LAUT PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMERLANG DESA SUKOREJO KEC. SUDIMORO KAB. PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENELITIHAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN Donna Amelia Abstrak Kemampuan berhitung dari siswa kelas B di TK Samudera Satu Atap Pariaman masih rendah,
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202
UPAYA MENINGKATKAN KELENTURAN OTOT DAN KOORDINASI MATA MELALUI PERMAINAN BOLA KERANJANG PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ABA PLANGGU KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinci2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Agar dilakukan melalui
Lebih terperinci