ANALISIS PERBANDINGAN ALTERNATIF KREDIT BANK DENGAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBELANJAAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha.

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah yang rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENGERTIAN RASIO SOLVABILITAS

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT.MUTIARA AKSARA PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SUMBER PENDANAAN LEASING DAN HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali)

Analisa Sumber dan Penggunaan Kas terhadap Upaya Menjaga Likuiditas

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

ANALISA RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN BATURAJA PALEMBANG TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas.

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

Shantylana Butar-butar

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN ALTERNATIF KREDIT BANK DENGAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBELANJAAN (Studi Kasus pada Koperasi Warga Universitas Siliwangi di Kota Tasikmalaya) OLEH: SUSAN ANDIYANI NPM 083403170 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI 2012 SUSAN.ANDIYANI@YAHOO.COM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan KOPWARUS, mengatahui pembelian dengan kredit bank dan pembelian dengan leasing, mengetahui analisis perbandingan alternatif kredit bank dan leasing sebagai sumber pembelanjaan pada KOPWARUS. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode uji beda rata-rata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sumber pembelanjaan antara kredit bank dengan leasing. Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan menunjukkan bahwa kondisi keuangan KOPWARUS yaitu likuid, solvabel dan masih rendah menghasilkan SHU. Pembelian secara kredit bank dan leasing dengan jangka waktu yang sama selama 4 tahun, angsuran dan tingkat bunga lebih rendah kredit bank daripada leasing. Analisis perbandingan alternatif kredit bank dan leasing sebagai sumber pembelanjaan pada KOPWARUS dilihat dari nilai sekarang, maka nilai sekarang dari arus kas leasing lebih kecil daripada kredit bank. Jadi yang paling menguntungkan KOPWARUS sebagai sumber pembelanjaan antara kredit bank dengan leasing adalah alternatif leasing. 1

ABSTRACT The objective of this research is to determine condition finances KOPWARUS, determine buy of bank credit and buy of leasing, determine comparative analysis of alternative bank credit and leasing as financing source at KOPWARUS. Research method used is descriptive analysis with case study approach. Analysis tools in the test method used was average difference to determine whether there is a difference financing source between bank credit with leasing. Based on the use of research result show that condition finances KOPWARUS is liquid, solvency, and low result profit. Buy of bank credit and leasing with period of time 4year, pay in installments and rate level more low bank credit than leasing. comparative analysis of alternative bank credit and leasing as financing source at KOPWARUS see from present value, then present value from cash flow leasing more low than bank credit. So the most profit KOPWARUS as financing source between bank credit with leasing is leasing alternative. PENDAHULUAN Semakin tingginya tingkat persaingan bisnis menyebabkan perusahaan berlombalomba untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya kepada konsumen. Perusahaan yang mampu memasarkan produknya sehingga menarik minat konsumen untuk membeli barang dagangannya, akan menghasilkan permintaan produk yang tinggi. Dengan semakin besarnya jumlah pelanggan dan permintaan akan produk, perusahaan yang bersangkutan akan memerlukan tambahan mesin untuk meningkatkan kemampuan produktivitasnya, yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk memaksimalkan nilai kekayaan perusahaan. Beberapa alternatif sumber dana yang dapat dipergunakan untuk investasi aktiva tetap antara lain modal sendiri, hutang, dan leasing. Perusahaan seringkali tidak mempunyai atau tidak menyediakan dana dalam perusahaan untuk membeli aktiva tetap. Untuk itu perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari luar yaitu kredit bank atau leasing. Sebelum perusahaan memutuskan untuk mengambil pinjaman dari luar perusahaan maka perusahaan tersebut harus mempertimbangkan persyaratan yang ada. Tentunya persyaratan yang dipilih adalah persyaratan yang menguntungkan perusahaan. 2

Koperasi sebagai salah satu bentuk perusahaan juga bertujuan memaksimumkan nilai perusahaaan, dalam hal ini meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi menurut penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, Koperasi adalah bangun perusahaan yang sesuai dengan perekonomian kita yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kopwarus (Koperasi Warga Universitas Siliwangi) sebagai salah satu jenis koperasi banyak melibatkan banyak masyarakat, khususnya produsen yang sebagian besar warga dan mahasiswa Universitas Siliwangi, untuk berperan secara nyata dalam tata perekonomian di Indonesia dan merasakan hasil pembangunan guna meningkatkan taraf hidup anggotanya. Kopwarus sebagai salah satu jenis perusahaan juga mengalami hambatan dalam permodalan, untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah berusaha meningkatkan kemampuan modal, kemampuan berusaha dan perluasan kegiatan usaha koperasi melalui pendayagunaan lembaga perbankan dan lembaga lainnya. Dalam penelitian ini akan dianalisa perbandingan bila koperasi memutuskan membeli sendiri barang modal tersebut sebagai sumber pembelanjaan, dimana koperasi harus menggunakan dana untuk membelinya dengan meminjam di bank dan akan memiliki beban tambahan angsuran hutang tersebut ataukah koperasi memutuskan untuk melakukan sewa guna usaha atau leasing dimana ia akan memiliki beban tambahan pembayaran biaya sewa setiap bulan kepada pemilik barang modal tersebut. Berdasarkan fenomena yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Perbandingan Alternatif Kredit Bank Dengan Leasing Sebagai Sumber Pembelanjaan (Studi Kasus Pada Koperasi Warga Universitas Siliwangi di Kota Tasikmalaya). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan KOPWARUS, untuk mengetahui pembelian dengan kredit bank dan pembelian dengan leasing, untuk mengetahui analisis perbandingan alternatif kredit bank dan leasing sebagai sumber pembelanjaan pada KOPWARUS. METODE PENELITIAN Dalam penelitan ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analitis adalah riset yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan 3

menyimpulkan berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau masa sekarang. Studi kasus yaitu penelitian yang membahas dan menganalisis masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi di perusahaan yang diteliti (Gima Sugiama, 2008 : 37). Beberapa pengertian variabel yang dioperasionalkan yaitu sebagai berikut: a. Variabel Independen (X) Variabel Independen adalah suatu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi dan tidak tergantung pada variabel lain atau variabel yang berdiri sendiri. Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri dari: Variabel X 1 yaitu alternatif kredit bank sebagai sumber pembelanjaan adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan (Standar Akuntansi Keuangan, 2007: 31.4). Dengan indikator sebagai berikut: Jangka waktu pinjaman Tingkat Pembayaran/ angsuran Penyusutan menggunakan metode garis lurus Bunga Bank Aliran kas keluar sesudah pajak Present value dari aliran kas keluar (Sundjaja & Barlian, 2003) Variabel X 2 yaitu alternatif leasing sebagai sumber pembelanjaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewaguna-usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala (Triandaru & budisantoso, 2008:190). Dengan indikator sebagai berikut: Jangka waktu pinjaman Tingkat pembayaran/ angsuran pembayaran lease Aliran kas keluar sesudah pajak Present value dari aliran kas keluar (Sundjaja & Barlian,2003) 4

Untuk itu penulis mengumpulkan data berupa data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan. Dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari litelatur dari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Untuk memperoleh data primer dan data sekunder maka dilakukan dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai bacaan (literatur) yang mencakup buku-buku tes, diktat, makalah, jurnal dan artikel, serta tesis, dan disertasi. 2. Penelitian Lapangan Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam menguji hipotesis yang akan diajukan dengan cara: - Observasi adalah pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung, dan mencatat kegiatan terhadap kegiatan objek yang diteliti. - Wawancara adalah suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dan responden. - Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mencatat, melihat, dan mengamati laporan-laporan serta mengamati formulir yang terdapat dalam perusahaan. Tekhnik analisis data menggunakan uji t. Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda (independen). Prinsipnya ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua populasi, dengan membandingkan dua mean sampel-nya. Uji beda t-test digunakan dengan standar error dari perbedaan rata-rata kedua sampel atau secara rumus dapat ditulis sebagai berikut: t = ( ) ( ) ( ) (Sugiyono, 2008:197) Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel secara individual (partial). Apabila t hitung yang diperoleh lebih besar dari t tabel 5

berarti t hitung signifikan artinya hipotesis diterima. Sebaliknya apabila t hitung diperoleh lebih kecil dari t tabel berarti t hitung tidak signifikan berarti hipotesis ditolak. Selain itu pengujian ini bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. Apabila p-value < 5% maka hipotesis diterima dan apabila p-value > 5% maka hipotesis ditolak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Kondisi Keuangan KOPWARUS Pimpinan perusahaan harus dapat menganalisis keadaan kondisi keuangan pihak yang akan meminjam tersebut. Data yang digunakan untuk analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi tahun 2010-2011. Tabel 4.1 Rasio Likuiditas KOPWARUS Tahun 2010-2011 Jenis Penilaian Tahun Standar *) 2010 (%) 2011 (%) (%) Current Ratio 139 138 200 Quick Ratio 136 134 100 Cash Ratio 31 22 40 Sumber : Neraca dan Laporan Laba Rugi KOPWARUS tahun 2010-2011,diolah. Keterangan : *) nilai standar Departemen Koperasi Apabila dilihat dari tabel 4.1 dibandingkan dengan nilai standar walaupun rasio lancar dan rasio kas masih berada di bawah rata-rata KOPWARUS masih dikatakan likuid, artinya pada periode tersebut KOPWARUS mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tidak memperhatikan persediaan. Hal ini karena hanya rasio cepat yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh Departemen Koperasi. Tabel 4.2 Rasio Solvabilitas KOPWARUS Tahun 2010-2011 Jenis Penilaian Tahun Standar *) 2010 (%) 2011 (%) (%) Debt to Asset Ratio 66,3 67,1 110 Debt to Equity Ratio 199,3 206,3 110 Long Term Debt to Equity Ratio 12,5 13,2 15 Sumber : Neraca dan Laporan Laba Rugi KOPWARUS tahun 2010-2011,diolah. Keterangan : *) nilai standar Departemen Koperasi 6

Untuk debt to asset ratio dan debt to equity ratio dikatakan baik apabila di bawah nilai standar, dan untuk long term debt to equity ratio dikatakan baik apabila di atas nilai standar. Apabila dilihat dari tabel 4.2 dibandingkan dengan nilai standar walaupun debt to equity ratio dan long term debt to equity ratio di atas nilai standar tetapi KOPWARUS dikatakan solvabel, artinya KOPWARUS mempunyai jaminan harta yang cukup untuk membayar setiap hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini karena hanya debt to asset ratio yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh Departemen Koperasi. Tabel 4.3 Rasio Rentabilitas KOPWARUS Tahun 2010-2011 Jenis Penilaian Tahun Standar *) 2010 (%) 2011 (%) (%) Profit Margin 7 10 15 Return on Investment /ROI 4 4 10 Return on Equity/ROE 1,2 1,2 21 Sumber : Neraca dan Laporan Laba Rugi KOPWARUS tahun 2010-2011,diolah. Keterangan : *) nilai standar Departemen Koperasi Dilihat dari tabel 4.3 dibandingkan dengan nilai standar, maka secara umum dikatakan kemampuan KOPWARUS untuk menghasilkan SHU masih rendah. 2. Pembelian dengan Kredit Bank dan Pembelian dengan Leasing Dalam mengambil keputusan sumber pembelanjaan antara dua alternatif yang akan dipilih KOPWARUS, perlu pertimbangan biaya yang menjadi persyaratan masingmasing sumber pembelanjaan. Penambahan aktiva tetap tersebut berupa mobil pick-up seharga Rp. 100.000.000,00. Untuk menarik pinjaman dari luar tersebut KOPWARUS dapat memperoleh dari rata-rata persyaratan yang diajukan beberapa bank dan rata-rata persyaratan yang diajukan beberapa leasing. Dalam hal ini perbandingan jangka waktu pinjaman harus disamakan, dikarenakan maximal pinjaman leasing selama jangka waktu 4 tahun, maka jangka pinjaman bank disamakan yaitu 4 tahun. Pada cara pinjaman ke bank, jaminan/agunan yang harus diberikan KOPWARUS senilai 125%. Setelah diperhitungkan dari 10 Bank, maka didapat rata-rata angsuran dan tingkat bunga pertahunnya sebagai berikut: 7

Tabel 4.5 Persyaratan Pembayaran Kredit Bank Uraian Nilai Nilai Kontrak Rp. 100.000.000,00 Jangka Waktu Pinjaman 4 tahun Jaminan/Agunan 125% Tingkat Bunga 10,44% Angsuran per tahun Rp. 35.079.642,00 Sumber : Wawancara dengan Bank, 2012, diolah. Sedangkan rata-rata dari perusahaan leasing, dengan jaminan 100% maka didapat angsuran dan tingkat bunga pertahunnya sebagai berikut: Tabel 4.7 Persyaratan Pembayaran Leasing Uraian Nilai Nilai Kontrak Rp. 100.000.000,00 Jangka Waktu Pinjaman 4 tahun Jaminan/Agunan 100% Tingkat Bunga 12,77% Angsuran per tahun Rp. 37.729.249,00 Sumber : Wawancara dengan Perusahaan Leasing, 2012, diolah. Berdasarkan perbandingan tabel di atas, persyaratan pembayaran kredit bank dengan leasing dilihat dari segi jaminannya, kredit bank lebih memberatkan sebesar 125% daripada leasing yang hanya sebesar 100%. Tetapi dari segi angsuran dan tingkat bunga, kredit bank lebih meringankan sebesar Rp. 35.079.642,00 dan tingkat bunga sebesar 10,44% daripada pembayaran leasing sebesar Rp. 37.729.249,00 dan tingkat bunga sebesar 12,77%. B. PEMBAHASAN 1. Alternatif Kredit Bank Sebagai Sumber Pembelanjaan pada KOPWARUS Pada tabel 4.8 menjelaskan perhitungan yang diinginkan untuk membagi pembayaran pinjaman atas bunga dan pokok. 8

Tabel 4.8 Menetapkan Komponen-komponen Pokok dan Tingkat Bunga Pembayaran Pinjaman Kredit Bank Akhir Tahun ke- Pembayaran Pinjaman Pokok Pinjaman Awal Tahun Pembayaran Pokok Pinjaman akhir tahun ((2)-(4)) (5) Bunga Pokok (1) (2) ((10,44%x(2)) ((1)-(3)) (RP) (3) (4) 1 35.079.642 100.000.000 10.440.000 24.639.642 75.360.358 2 35.079.642 75.360.358 7.867.621 27.212.021 48.148.337 3 35.079.642 48.148.337 5.026.686 30.052.956 18.095.381 4 35.079.642 18.095.381 1.889.158 33.190.484 - Dengan diketahui biaya pemeliharaan, asuransi, dan biaya lain mobil pick up sebesar 4% per tahun dari pokok pinjamannya, yaitu sebesar Rp. 4.000.000,00 per tahunnya. Berikut tabel 4.9 menjelaskan perhitungan yang diinginkan untuk menentukan aliran kas keluar perusahaan dengan meminjam secara kredit bank untuk membeli mobil pick up. Akhir tahun ke- Pembayaran Pinjaman Tabel 4.9 Aliran Kas Keluar Sesudah Pajak dengan Alternatif Pembelian Secara Kredit Bank Biaya Penyusutan Bunga Total Pajak Pemeliharaan Pengurangan Aliran kas keluar sesudah pajak ((1)+(2)-(6)) (7) ((2)+(3)+(4)) (12,5%x(5)) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 35.079.642 4.000.000 25.000.000 10.440.000 39.440.000 4.930.000 34.149.642 2 35.079.642 4.000.000 25.000.000 7.867.621 36.867.621 4.608.453 34.471.189 3 35.079.642 4.000.000 25.000.000 5.026.686 34.026.686 4.253.336 34.826.306 4 35.079.642 4.000.000 25.000.000 1.889.158 30.889.158 3.861.145 35.218.497 Untuk menghitung arus kas keluar setelah pajak untuk alternatif kredit, perlu diketahui terlebih dahulu besarnya penghematan pajak. Dalam hal ini penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus dengan mengasumsikan umur alat 4 tahun. Karena penghematan semakin kecil arus kas keluar cara kredit cenderung meningkat, dari Rp. 34.149.642,00 pada tahun ke-1 menjadi Rp. 35.218.497,00. 9

2. Alternatif Leasing Sebagai Sumber Pembelanjaan pada KOPWARUS Pada alternatif ini KOPWARUS termasuk jenis leasing finance lease, dimana pada akhir kontrak lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aktiva tetap tersebut. Perhitungan present value pada leasing ini tanpa memperhatikan biaya administrasi pada awal periode kontrak. Dan juga leasing tidak ada masa tenggang pembayaran angsuran, jadi sudah harus mulai membayar pada saat penandatanganan kontrak dibuat. Arus kas keluar pada alternatif leasing terlihat pada tabel 4.10 berikut: Akhir tahun ke- Tabel 4.10 Aliran Kas Keluar Sesudah Pajak Dengan Leasing Pembayaran Leasing Pajak (1) (12,5%x(1)) (2) Aliran kas keluar sesudah pajak ((1)-(2)) (3) 1 37.729.249 4.716.156 33.013.093 2 37.729.249 4.716.156 33.013.093 3 37.729.249 4.716.156 33.013.093 4 37.729.249 4.716.156 33.013.093 Pembayaran lease dianggap sebagai pengeluaran sehingga dapat mengurangi pajak pendapatan. Sehingga KOPWARUS sebagai lessee menerima penghematan pajak yang tetap setiap tahunnya. Arus kas keluar adalah selisih antara pembayaran lease dengan penghematan pajak, karena pembayaran lease tetap maka arus kas KOPWARUS akan tetap setiap tahunnya. 3. Analisis Perbandingan Alternatif Kredit Bank dan Leasing Sebagai Sumber Pembelanjaan pada KOPWARUS Agar dapat membandingkan leasing dengan kredit, maka nilai arus dana keluar didiskon dengan tingkat diskon yang sama untuk kedua alternatif. Karena leasing analog dengan pinjaman, maka tingkat diskon yang tepat untuk mendiskon arus kas keluar adalah biaya kredit setelah pajak. Dalam hal ini karena tingkat pajak sebesar 12,5%, maka biaya pinjaman setelah pajak adalah 10,44% (1-12,5%) = 9,135% dibulatkan menjadi 9%. Setelah diketahui arus kas pada alternatif kredit bank dengan leasing maka akan diketahui nilai present valuenya dilihat dari tabel present value 9% dikalikan dengan arus kas masing-masing alternatif. Dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini: 10

Tabel 4.11 Membandingkan Aliran Kas Keluar Alternatif Kredit Bank Dan Leasing Kredit Bank Leasing Akhir tahun Aliran kas setelah pajak (1) Tabel Present Value (9%) (2) Present Value (1)x(2) (3) Aliran kas setelah pajak (4) Tabel Present Value (9%) (5) Present Value (4)x(5) (6) 1 34.149.642 0,917 31.315.221 33.013.093 0,917 30.273.006 2 34.471.189 0,842 29.024.741 33.013.093 0,842 27.797.024 3 34.826.306 0,772 26.885.908 33.013.093 0,772 25.486.108 4 35.218.497 0,708 24.934.696 33.013.093 0,708 23.373.270 Jumlah 112.160.566 Jumlah 106.929.408 Pada tabel 4.11 bila dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas kedua alternatif, kredit bank dan leasing, maka terlihat nilai sekarang dari arus kas leasing sebesar Rp. 106.929.408,00 lebih kecil daripada kredit bank sebesar Rp. 112.160.566,00. Selisihnya sebesar Rp. 5.231.158,00 artinya leasing lebih menguntungkan terlihat dari hasil perhitungan nilai sekarang (present value) arus kas keluar antara kredit bank dan leasing (Triandaru&Budisantoso 2008:196). Masih terdapat kelebihan yang dapat digunakan KOPWARUS untuk memutuskan alternatif leasing sebagai sumber pembelanjaan selain dilihat dari segi perhitungan present value yang akan dipilih, yaitu: 1. Sistem pembayaran leasing dapat diatur sesuai dengan kemampuan KOPWARUS. 2. Jaminan leasing lebih rendah dibandingkan kredit. 3. Waktu untuk memperoleh barang leasing lebih cepat dibandingkan proses untuk memperoleh kredit. 4. KOPWARUS tidak wajib memiliki barang modal tersebut, sehingga apabila barang modal tersebut kurang bermanfaat dapat dikembalikan ke lessor apabila kontrak telah selesai. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara present value kredit bank dengan leasing maka dilakukan suatu analisis dengan langkah-langkah sebgai berikut: 1. Formulasikan Ho dan Ha Ho : µ1 = µ2 : Tidak terdapat perbedaan antara sumber pembelanjaan alternatif kredit bank dengan leasing. 11

Ha : µ1 µ2 : Terdapat perbedaan antara sumber pembelanjaan alternatif kredit bank dengan leasing. 2. Pemilihan Tes Statistik Dengan menggunakan SPSS 0,16 maka diperoleh rata-rata tiap sampel dan simpangan baku tiap sampel sebagai berikut: Untuk rata-rata present value kredit bank sebesar 28040141,50 dengan jumlah 4 tahun, simpangan baku sebesar 2749037,931 dan std error mean 1374518,965. Sementara itu untuk rata-rata present value leasing sebesar 26732352 dengan jumlah 4 tahun, simpangan baku sebesar 2972446,423 dan std error mean 1486223,211. Dan korelasi yang didapat adalah adalah sebesar 0,036 dengan signifikasi 0,855, hal ini menunjukkan terjadi hubungan yang cukup kuat antara present value kredit bank dan leasing. 3. Menentukkan nilai t Dari hasil perhitungan SPSS 0,16 diketahui nilai t hitung adalah sebesar 0,646 dan signifikasi 0,855 sementara itu selanjutnya mencari t tabel pada tabel distribusi dengan tingkat signifikasi 0,05 : 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan df = n 1 + n 2-2 atau 4+4-2=6, dan hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah sebesar 2,447 (tercantum dalam lampiran) 4. Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Setelah t hitung dan t tabel diketahui selanjutnya kedua nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria pengujian sebagai berikut : - Jika -t tabel t hitung t tabel, maka Ho diterima - Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, maka Ho ditolak Berdasarkan signifikasi : - Jika signifikasi 0,05, maka Ho ditolak - Jika signifikasi 0,05, maka Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,447 0,646 2,447 12

Dari perhitungan di atas didapat t hitung t tabel (0,646 2,447) dan signifikasi 0,05 (0,855 0,05), maka berdasarkan perbandingan tersebut Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara sumber pembelanjaan alternatif kredit bank dengan leasing. Hal ini dikarenakan tiap-tiap bank ataupun leasing mempunyai kriteria yang berbeda-beda. Tidak jarang persyaratan pembayaran yang diajukan bank lebih mahal atau tinggi daripada yang diajukan oleh leasing dan begitu pula sebaliknya leasing mengajukkan persyaratan yang lebih tinggi daripada yang diajukan oleh kredit bank. Dengan jangka waktu yang sama, maka kredit bank dengan leasing sama dilihat dari perhitungan present valuenya. PENUTUP A. Simpulan 1. Setelah menganalisis kondisi keuangan KOPWARUS, dari segi rasio likuiditas KOPWARUS masih dikatakan likuid artinya pada periode tersebut KOPWARUS mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tidak memperhatikan persediaan. Dari segi solvabilitas KOPWARUS masih dikatakan solvabel artinya KOPWARUS mempunyai jaminan harta yang cukup untuk membayar setiap hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dan dari segi rasio rentabilitas dibandingkan dengan nilai standar, maka secara umum dikatakan kemampuan KOPWARUS untuk menghasilkan SHU masih rendah. 2. Pembelian dengan kredit bank dan pembelian dengan leasing mempunyai kriteria jaminan, angsuran, dan tingkat bunga yang berbeda. Dari nilai kontrak dan jangka waktu yang sama dari 10 bank dan 10 perusahaan leasing, persyaratan pembayaran kredit bank dengan leasing dilihat dari segi jaminannya, kredit bank lebih memberatkan daripada leasing. Tetapi dari segi angsuran dan tingkat bunga, kredit bank lebih meringankan daripada pembayaran leasing.. 3. Analisis perbandingan kredit bank dengan leasing dalam memperoleh aktiva tetap berupa mobil pick up untuk kegiatan operasional KOPWARUS, leasing lebih menguntungkan terlihat dari hasil perhitungan nilai sekarang (present value) arus kas keluar antara kredit bank dan leasing. Masih terdapat kelebihan yang dapat digunakan KOPWARUS untuk memutuskan alternatif leasing sebagai sumber 13

pembelanjaan selain dilihat dari segi perhitungan present value yang akan dipilih, yaitu sistem pembayaran leasing dapat diatur sesuai dengan kemampuan KOPWARUS, jaminan leasing lebih rendah dibandingkan kredit, waktu untuk memperoleh barang leasing lebih cepat dibandingkan proses untuk memperoleh kredit, dan KOPWARUS tidak wajib memiliki barang modal tersebut, sehingga apabila barang modal tersebut kurang bermanfaat dapat dikembalikan ke lessor apabila kontrak telah selesai. Tetapi perlu diperhatikan juga dari beberapa aspek lainnya. Perhitungan present value pada leasing ini tidak memperhatikan biaya administrasi pada awal periode kontrak. Dan leasing juga tidak ada masa tenggang pembayaran angsuran, jadi sudah harus mulai membayar pada saat penandatanganan kontrak dibuat. B. Saran 1. Bagi perusahaan yang diteliti, Untuk menambah aktiva tetap guna kegiatan operasional, perusahaan mempunyai dua alternatif yaitu alternatif kredit bank dengan leasing. Untuk lebih menguntungkan, sebaiknya perusahaan memilih alternatif leasing karena dilihat dari present valuenya biaya leasing lebih rendah daripada biaya kredit bank. Selain itu leasing juga mempunyai kelebihan, yaitu sistem pembayaran leasing dapat diatur sesuai dengan kemampuan KOPWARUS, jaminan leasing lebih rendah dibandingkan kredit, waktu untuk memperoleh barang leasing lebih cepat dibandingkan proses untuk memperoleh kredit, dan KOPWARUS tidak wajib memiliki barang modal tersebut, sehingga apabila barang modal tersebut kurang bermanfaat dapat dikembalikan ke lessor apabila kontrak telah selesai. Tetapi angsuran dan tingkat bunga leasing lebih mahal dan tinggi daripada kredit bank. Berikutnya, apabila penambahan kendaraan operasional sudah dilakukan, perusahaan harus meningkatkan efektivitas dari kegiatan operasionalnya tersebut. Hal terakhir ini dimaksudkan untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan dan dalam rangka bersaing dengan perusahaan-perusahaan pesaing lainnya baik dalam periode jangka pendek maupun jangka panjang.bagi peneliti lain, 2. Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan topik yang sama sebaiknya penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya sehingga dapat 14

mengetahui kendala-kendala atau kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin terjadi yang berhubungan dengan alternatif sumber pembelanjaan. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. (2007). Keterampilan Menulis Dan Berbicara Akademik Di Perguruan Tinggi: Suatu Pengantar Keterampilan Berbahasa. Tasikmalaya: HZZA Pres. Anggraeni, Agustine. (2010). Minimalisasi Pajak Penghasilan Dengan Komparasi Manajemen Pembelian Aktiva Tetap Dengan Tunai, Kredit Dan Leasing Dengan Hak Opsi Pada PT. Harapan Express. Jurnal Akuntansi, (Online). Halaman Tersedia: http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_14542.htm. (15 Juni 2012). Anggraini, Dian. (1997). Analisa Perbandingan Alternatif Leasing Atau Meminjam Untuk Menentukan Sumber Pembelanjaan Mesin Pada Perusahaan Rol Karet PT Ustegra Malang. Jurnal Akuntansi, (Online).Halaman Tersedia: http://digilib.petra.ac.id/. (15 Juni 2012). Apriyanto.(1998). Analisis Perbandingan Leasing Dan Kredit Untuk Sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan Luar Koperasi. Jurnal Akuntansi, (Online). Halaman Tersedia: http://repository.ipb.ac.id/.(15 Juni 2012). Firdaus, M.Rahmat (1985). Teori & Analisa Kredit. Bandung: PT. Purna Sarana Lingga Utama. Fuad, Muhammad. (2007). Analisis Keputusan Lease-Or-Buy Dalam Pembiayaan Barang Modal. Jurnal Akuntansi, (Online). Halaman Tersedia: http://pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/41077591100.pdf. (18 Juni 2012). Hendrojogi. (2004). Koperasi: Asas, Teori, dan Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntan Indonesia.(2007). Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Jakarta: Salemba Empat. Irawati, Susan (2006). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka. Iskandar, Syamsu (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Semesta Asa Bersama. Kasmir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kopwarus. (2011). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 2011. Tasikmalaya: Kopwarus. Kopwarus. (2010). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 2010. Tasikmalaya: Kopwarus. 15

Kopwarus. (2011). Profil Koperasi Warga Universitas Siliwangi (KOPWARUS). Tasikmalaya: Kopwarus. Sugiama, Gima A (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen (EdisiPertama). Bandung: Guardaya Intimarta. Sugiyono.(2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sundjaja, R.S. dan Barlian, Inge. (2003). Manajemen Keuangan Dua (Edisi Keempat). Bandung: Literata Lintas Media. Triandaru, S. dan Budisantoso, Totok. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Kedua). Jakarta: Salemba Empat. Weston, J.F. dan Brigham, E.F. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Jilid 2 (Edisi Kesembilan). Jakarta: Erlangga. Weston, J.F. dan Copeland, T.E. (1997). Manajemen Keuangan Jilid 2 (Edisi Kesembilan). Jakarta: Binarupa Aksara. http://afand.cybermq.com/post/detail/2656/leasing-sewa-guna-usaha--pengertian http://ahapc.blogspot.com/ http://ekhardhi.blogspot.com/2010/12/pembelanjaan-perusahaan.html http://indrasoft.wordpress.com/2010/04/09/tugas-manajemen-keuangan/ http://kuliah-santai.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-fungsi-pembelanjaan.html http://pendioioi.blogspot.com/2012/01/permodalan-koperasi.html http://repository.upi.edu/operator/upload/s_l5151_040037_chapter2.pdf http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/amanita%20novi%20yushita,%20s. E./SEWA%20GUNA%20USAHA.pdf http://www.kopindo.co.id/index.php?option=com_content&view=category&id=208&la yout=blog&itemid=402 http://www.perfspot.com/docs/doc.asp?id=89095 http://www.smecda.com/files/dep_pembiayaan/informasi/07_10_sewa_guna_usaha.pdf http://zozozzzoo.blogspot.com/2010/11/pemasaran.html www.rhassan.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/8699/minggu+3.rtf 16

www.staff.uny.ac.id/sites/default/.../sewa%20guna%20usaha.pdf www.staff.uny.ac.id/system/.../lap-hasil-%20penel%20kop16-1-07.doc 17