PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) VERIFIKASI LEGALITAS KAYU IZIN PEMANFAATAN KAYU (IPK) PT. TANJUNGMANIS ARTA LESTARI Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Nomor : 522.21/451/KPTS/DK-IV/VI/2015 Tanggal 16Juni 2015 Seluas ± 944 hektar Kantor Pusat: Jl. Pangeran Hidayatullah 88, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur Lokasi: Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Oleh : LVLK PT TUV RHEINLAND INDONESIA
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK PT TANJUNGMANIS ARTA LESTARI Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur 1. IDENTITASLVLK PT TÜV Rheinland Indonesia a. Nama Lembaga : PT TÜV Rheinland Indonesia b. Nomor Akreditasi : LVLK-005-IDN c. Alamat : Menara Karya 10th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2, Jakarta 12950 INDONESIA d. Nomor telepon/faks/e-mail : Telp. +62-21-579 44 579, Fax.+62-21-579 44 579 e-mail : forestry@idn.tuv.com e. Direktur : Direktur Utama : Ir. M. Bascharul Asana, MBA Direktur : Edmundus Wiharyono, Abdul Qohar f. Tim Audit : 1. Darnawi, S.Hut 2. Yudi Wahyudin, S.Hut g. Tim Pengambil Keputusan : Kepala LV-LK dan PHPL : 2. IDENTITAS AUDITEE : Dian Susanty Soeminta, S.Hut a. Nama Pemegang Izin : IPK PT. b. Nomor & Tanggal SK : Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Nomor : 522.21/451/KPTS/DK- IV/VI/2014 Tanggal 16 Juni 2015 c. Luas dan Lokasi : ± 944 Hektar, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur d. Alamat kantor : Jl. Pangeran Hidayatullah No. 88 Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur e. Pimpinan Perusahaan : Soesanto Telp. (0541) - 7413555/ Fax (0541) 746080
3. RINGKASAN TAHAPAN Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Pelaporan Rencana Audit VLK ke Instansi Kehutanan Pertemuan Pembukaan Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan BP2HP Wilayah XIII Samarinda Kalimantan Timur, tanggal 6Juli 2015. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, tanggal 6Juli 2015. Base Camp PT. TAL Provinsi Kaltim, tanggal 11Juli 2015 Base Camp dan Areal IPK PT. TAL tanggal 11Juli s/d 13Juli 2015 Dari hasil laporan dengan BP2HP, hal yang disampaikan terkait dengan pengangkatan/jumlah tenaga teknis di IPK PT. HAK serta Sistem Penatausahaan Hasil Hutan dalam penggunaan SKSKB. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat menjelaskan terkait dengan Lokasi Areal terletak di APL. Menyampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Tujuan verifikasi legalitas kayu 2. Perkenalan Tim dan Auditee 3. Sistem verifikasi legalitas kayu (prinsip, kriteria, dan indikator) 4. Metodologi verifikasi 5. Rencana kerja/jadwal pelaksanaan penilaian lapangan 6. Konfirmasi pendamping tim/wakil manajemen 7. Konfirmasi data dan dokumen 8. Meminta penjelasan Akses jalur pengangkutan kayu ke masingmasing simpul. 9. Penandatanganan BA pembukaan Menghimpun, mempelajari data dan dokumen Auditee di lapangan serta melakukan analisis untuk pemenuhan terhadap Prinsip, Kriteria, indikator dan Verifier dalam verifikasi legalitas kayu Melakukan uji petik di lapangan melalui pengamatan, pencatatan, uji petik kayudan melakukan wawancara Pertemuan Penutupan Kantor IPK PT. TALKalimantan Timur, tanggal 13 Juli 2015 Menyampaikan kembali hal-hal sebagai berikut : 1. Menyampaikan hasil verifikasi lapangan 2. Permintaan tanggapan dari auditee
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan atas hasil verifikasi yang disampaikan 3. Konfirmasi temuan lapangan dan pemenuhan bukti audit 4. Menyepakati target waktu pemenuhan bukti audit yang kurang, alamat pengiriman ; 5. Menginformasikan target waktu penyelesaian dan penyampaian laporan hasil audit. 6. Penandatanganan Berita Acara Pertemuan Penutupan 7. Menyampaikan rasa terima kasih kepada auditee atas kerjasamanya Pengambilan Keputusan Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia. Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen Bina Usaha Kehutanan No. P.14/VI-BPPHH/2014 Lampiran 2.4 RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Prinsip/Kriteria/ indikator / Verifier / Tidak / Not Applicable P1. Izin lain yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu. Ringkasan Justifikasi K1.1 Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada penggunaan kawasan hutan negara untuk non- kehutanan yang tidak mengubah status hutan. 1.1.1 Pelaku usaha memiliki Izin Lainnya yang Sah (ILS) /IPK pada areal pinjam pakai yang terletak di kawasan hutan produksi. a. ILS/IPK pada areal pinjam pakai b. Peta lampiran ILS/IPK pada areal izin pinjam pakai (dilampiri izin pinjam pakai dan petanya) IPK Tajungmanis Arta Lestari tidak berada pada areal pinjam pakai sehingga verifier 1.1.1. a. tidak diterapkan IPK PT. TAJUNGMANIS ARTA LESTARI tidak berada pada areal pinjam pakai sehingga verifier 1.1.1. b. tidak diterapkan K1.2 Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada penggunaan kawasan hutan negara untuk Hutan Tanaman Hasil Reboisasi (HTHR) 1.2.1. Pelaku usaha memiliki IUPHHK-HTHR pada areal HTHR a. Izin HTHR IPK PT. TAJUNGMANIS ARTA LESTARI tidak berada pada areal IUPHHK-HTHR sehingga verifier 1.2.1.a. tidak diterapkan b. Peta Lampiran HTHR IPK PT. TAJUNGMANIS ARTA LESTARI tidak berada pada areal IUPHHK-HTHR sehingga verifier 1.2.1.a. tidak diterapkan K1.3 Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada penggunaan kawasan untuk nonkehutanan yang mengubah status hutan 1.3.1. Pelaku usaha memiliki IPK pada areal kawasan hutan yang dilepaskan untuk peruntukan non kehutanan a. Izin usaha dan lampiran petanya (bagi pemegang IPK sama dengan pemegang izin usaha) b. Izin usaha dan lampiran petanya (bagi pemegang IPK yang berbeda dengan pemegang izin usaha) c. IPK pada areal yang dilepaskan Letari adalah untuk Perkebunan Sawit PT Tanjungmanis Arta Letari yang terletak di APL sehingga verifier 1.3.1. a. tidak diterapkan. adalah untuk IPK untuk Tanjungmanis Arta Letari sehingga verifier 1.3.1. b. tidak diterapkan. adalah untuk IPK
Tanjungmanis Arta Letari sehingga verifier 1.3.1. c. tidak diterapkan. d. Peta lampiran IPK adalah untuk IPK Tanjungmanis Arta Letari sehingga verifier 1.3.1. c. tidak diterapkan. e. Dokumen sah memuat perubahan status kawasan (bagi pemegang IPK sama dengan pemegang izin usaha) adalah untuk IPK Tanjungmanis Arta Letari sehingga verifier 1.3.1. c. tidak diterapkan. 1.3.2. IPK pada areal kawasan hutan yang dilepaskan untuk pemukiman transmigrasi a. IPK pada areal yang dilepaskan adalah untuk IPK bukan untuk pemukiman transmigrasi, sehingga verifier 1.3.2.a. tidak diterapkan. b. Peta lampiran IPK adalah untuk IPK bukan untuk pemukiman transmigrasi, sehingga verifier 1.3.2.a. tidak diterapkan. K1.4 Izin pemanfaatan hasil hutan kayu pada APL (Areal Penggunaan Lain) 1.4.1 Pelaku usaha memiliki IPK pada APL a. Dokumen rencana IPK/ILS (survey potensi) b. Izin usaha dan lampiran petanya (bagi pemegang IPK sama dengan pemegang izin usaha) Letari telah membuat rencana penebangan dengan luas seluruh areal sebesar 944 ha yang terletak pada areal yang telah diberikan izin Lestari telah memiliki Izin yang diberikan dan dilampiri peta yang sudah disahkan, dan sudah ada izin usaha non kehutanan serta ada
c. Izin usaha dan lampiran petanya (bagi pemegang IPK yang berbeda dengan pemegang izin usaha) persetujuan AMDAL/UKL-UPL usaha non kehutanan adalah untuk IPK sehingga verifier 1.3.2.b. tidak diterapkan. d. IPK pada APL adalah untuk IPK e. Peta lampiran IPK Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, areal IPK PT. Tanjungmanis Arta Letari telah sesuai dengan peta lokasi izin yang diberikan 1.4.2 IPK pada APL untuk pemukiman transmigrasi a. IPK pada APL adalah untuk IPK bukan untuk pemukiman transmigrasi, sehingga verifier 1.4.2.a. tidak diterapkan b. Peta lampiran IPK adalah untuk IPK bukan untuk pemukiman transmigrasi, sehingga verifier 1.4.2.a. tidak diterapkan P2. Kesesuaian dengan sistem dan prosedur penebangan serta pengangkutan kayu K2.1 Kesesuaian rencana dan implemetasi IPK/ILS. 2.1.1 IPK/ILS mempu- nyai rencana penebangan yang telah disahkan. Dokumen rencana penebangan IPK/ILS Letari telah menyusun rencana/rincian target tebangan telah dimuat dalam dokumen Rencana Kerja Tahunan Perkebunan Kelapa Sawit PT Tanjungmanis Arta Lestari yang telah mendapat pengesahan dan Persetujuan
oleh Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur (Ir.H. Akhmadi Baharuddin, MM) 2.1.2 Pelaku usaha mampu menunjukkan bahwa kayu bulat yang dihasilkan dari IPK/ILS dapat dilacak keabsahannya a. Dokumen potensi tegakan pada areal kerja b. Dokumen produksi kayu (LHP) Letari telah melakukan TC dengan intensitas 5%, yang dituangkan dalam dokumen Laporan Hasil Cruising dan TC telah benar sesuai dengan Pakta Integritas yang diterbitkan Berdasarkan hasil verifikasi dokumen LHP yang dibuat Letari tidak dapat dilakukan, disebabkan belum adanya produksi/pemanfaatan kayu di Lestari, maka dengan demikian verifier ini belum bisa diverifikasi (NA) K2.2 kewajiban pembayaran pungutan pemerintah dan keabsahan pengangkutan kayu 2.2.1 Pemegang izin mampu menunjukkan bukti pelunasan iuran kehutanan a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan. b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil lahan untuk Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan bahwa IPK PT belum ada produksi/ pemanfaatan kayu, maka belum ada bukti terkait dengan Surat Perintah Pembayaran PSDH, DR dan PNT, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan (NA). Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan bahwa IPK PT belum ada produksi/ pemanfaatan kayu, maka belum ada bukti terkait dengan bukti setor Pembayaran PSDH, DR dan PNT, dengan demikian verifier ini belum bisa diverifikasi (NA) Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan bahwa IPK PT belum ada produksi/
pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman 2.2.2 Pemegang izin mampu membuktikan dokumen angkutan kayu yang sah. a. FAKB dan DKB untuk KBK diterbitkan sesuai dengan ketentuan b. SKSKB dan DKB untukkb K.2.3 Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal 2.3.1 ImplementasiTanda V-Legal Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan. pemanfaatan kayu, maka belum ada bukti terkait dengan Kesesuaian tarif DR, PSDH dan PNT, dengan demikian verifier ini belum bisa diverifikasi (NA). Dokumen FA-KB yang diterbitkan dalam pengangkutan kayu dari blok tebang ke Industri belum bias diverifikasi karena belum ada proses pengangkutan, dengan demikian verifier ini belum bisa diverifikasi (NA) P.3. Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan bagi IPK K.3.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 3.1.1 Prosedur dan implementasi K3 a. Pedoman/prosedur K3. Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan bahwa IPK PT belum ada produksi/ pemanfaatan kayu, maka belum ada bukti terkait dengan penggunaan SKSKB sebagai dokumen angkutan yang digunakan pada pengangkutan kayu dari TPK Hutan ke tujuan TPK Antara, dengan demikian verifier ini belum bisa diverifikasi (NA) Audit VLK pada IPK PT. TAJUNGMANIS ARTA LESTARI saat ini merupakan sertifikasi awal dan masih dalam proses penyelesaian, sehingga penggunakan Tanda V-Legal tidak dilakukan pemeriksaan, sehingga verifier 2.3.1. tidak diterapkan Letari telah menyusun dokumen SOP K3 dengan nomor dokumen TAL/01/SOP/2015 dan terdapat implementasi dilapangan seperti penyediaan sarana kesehatan (P3K, obat-obatan), penyediaan sarana Alat Pelindung Diri (APD), serta telah menunjuk personil
b. Ketersediaan peralatan K3. bertanggung jawab dalam implementasi pedoman K3 berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Tanjungmanis Arta Lestari Nomor : 043/DIR- TAL/SK/SMD/I/2015 tanggal 15 Januari 2015 Terdapat perlengkapan K3 pemadam api ringan yang dipasang di kantor dan Base camp, peralatan keselamatan diri dan terbukti masih baik kondisinya c. Catatan kecelakaan kerja PT TAL telah memiliki dokumen atau laporan dan Penyelidikan Kecelakaan (Incident/Accident) serta tindakan yang dilakukan oleh Manajemen PT. Tanjungmanis Arta Letari; dan upaya/program K3 untuk mengurangi kejadian kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan K.3.2. Pemenuhan standar umur tenaga kerja 3.2.1. Tidak mempekerjakan pekerja di bawah umur (di luar ketentuan) Pekerja yang masih di bawah umur Seluruh karyawan (tetap dan harian lepas) yang bekerja di berusia diatas 18, sehingga tidak ada pekerja di bawah umur