PROFIL DENSITAS MODEL THOMAS-FERMI-DIRAC-VON WEIZSACKER

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI TEORI THOMAS-FERMI UNTUK MENENTUKAN PROFIL KERAPATAN DAN ENERGI ATOM HIDROGEN, ATOM LITIUM, DAN MOLEKUL!!

Teori Fungsonal Densitas dan Penerapannya pada Struktur Atom

PROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5. Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani

TUGAS 4 FISIKA ZAT PADAT. Penurunan Rumus Amplitudo Hamburan. Oleh : Aldo Nofrianto ( /2014 ) Pendidikan Fisika A. Dosen Pengampu Mata kuliah

MATERIAL FOSFOR KARBON NANODOT DAN SIFAT LUMINESCENCE

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Bab 6. Elektron Dalam Zat Padat (Teori Pita Energi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

T 19 Kerapatan Keadaan pada Struktur Nano Berbentuk Sumur Nano, Kawat Nano dan Titik Nano

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL ROSEN MORSE HIPERBOLIK DENGAN COULOMB LIKE TENSOR UNTUK SPIN SIMETRI MENGGUNAKAN METODE HIPERGEOMETRI

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat

a. Lattice Constant = a 4r = 2a 2 a = 4 R = 2 2 R = 2,8284 x 0,143 nm = 0,4045 nm 2

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

Perhitungan Nilai Eigen Sistem Quantum Dots Dengan Teori Kerapatan Fungsional Menggunakan Pendekatan Densitas Lokal. Fathi Fadhlur Rabbani

B. HUKUM-HUKUM YANG BERLAKU UNTUK GAS IDEAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN (1-1)

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR SIMBOL. : permeabilitas magnetik. : suseptibilitas magnetik. : kecepatan cahaya dalam ruang hampa (m/s) : kecepatan cahaya dalam medium (m/s)

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon

PERUBAHAN SIFAT MELALUI STRUKTUR ATOM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

FONON I : GETARAN KRISTAL

Kaidah difraksi sinar x dalam analisis struktur kristal KBr

4. Buku teks: Introduction to solid state physics, Charles Kittel, John Willey & Sons, Inc.

+ + MODUL PRAKTIKUM FISIKA MODERN DIFRAKSI SINAR X

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

BAB I PRINSIP-PRINSIP DIFRAKSI SINAR-X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

Cacat dalam Mekanika Kuantum dan Beberapa Kesalahan Konsep dalam Buku Teks Mekanika Kuantum

jadi olahragawan, jadi wartawan, jadi pengusaha, jadi anggota DPR, jadi menteri, atau mungkin juga jadi presiden. Bagi mereka itu pemahaman ilmu

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281

Studi Density Functional Theory (DFT) dan Aplikasinya Pada Perhitungan Struktur Elektronik Monolayer MoS 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENELITIAN KAJIAN KOMPUTASI KUANTISASI SEMIKLASIK VIBRASI MOLEKULER SISTEM DIBAWAH PENGARUH POTENSIAL LENNARD-JONES (POTENSIAL 12-6)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam fisika, dualisme partikel gelombang menyatakan bahwa setiap. dijelaskan melalui teori kuantum (Krane, 1992).

Gambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X.

BAB - III IKATAN KRISTAL

Teori Atom Mekanika Klasik

KAJIAN TAMPANG LINTANG HAMBURAN ELEKTRON DENGAN ION MELALUI TEORI HAMBURAN BERGANDA ( MULTIPLE SCATTERING THEORY)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

PENENTUAN DENSITAS ELEKTRON 3-DIMENSI BAHAN KRIST ALIN. R.S Lasijo daft lnawati Tanto Puslitbang Teknik Nuklir -BATAN, Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Aplikasi Graf dalam Struktur Molekul Kimia

DIFRAKSI KRISTAL dan KISI RESIPROK

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

PARTIKEL DALAM SUATU KOTAK SATU DIMENSI

Silabus dan Rencana Perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan energi (energy state) dari sebuah sistem potensial sumur berhingga. Diantara

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON

Nama Anggota Kelompok: 1. Ahmad Samsudin 2. Aisyah Nur Rohmah 3. Dudi Abdu Rasyid 4. Ginanjar 5. Intan Dwi 6. Ricky

ANALISA FUNGSI ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG DARI POTENSIAL ECKART PLUS HULTHEN DIMENSI-D DENGAN METODE NIKIFOROV UVAROV

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

PERHITUNGAN TAMPANG LINTANG DIFERENSIAL HAMBURAN ELASTIK ELEKTRON-ARGON PADA 10,4 EV DENGAN ANALISIS GELOMBANG PARSIAL

SILABUS KELAS/JURUSAN : XII /IPA

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat. Penilaian kinerja (sikap dan praktik), test tertulis

KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB 3 IKATAN KRISTAL. 3.1 Macam-Macam Ikatan Kristal

ENERGETIKA KESTABILAN INTI. Sulistyani, M.Si.

Simulasi Struktur Energi Elektronik Atom, Molekul, dan Nanomaterial dengan Metode Ikatan Terkuat

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi

Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

KONDENSASI BOSE-EINSTEIN. Korespondensi Telp.: , Abstrak

APLIKASI MATEMATIKA UNTUK FISIKA DAN TEKNIK


PENGARUH KONDISI ANNEALING TERHADAP PARAMETER KISI KRISTAL BAHAN SUPERKONDUKTOR OPTIMUM DOPED DOPING ELEKTRON Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ

Struktur Kristal Logam dan Keramik

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma

BAB I PENDAHULUAN. (konsep-konsep fisika) klasik memerlukan revisi atau penyempurnaan. Hal ini

MODUL III FISIKA MODERN CAHAYA PARTIKEL GELOMBANG

Implementasi Metode Teori Fungsional Kerapatan pada bahasa C untuk menghitung energi keadaan dasar berbagai atom Enggar Alfianto

BAB I INTI ATOM 1. STRUKTUR ATOM

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN

Batasan KIMIA FISIKA DALTON BOHR M. KUANTUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

METODE X-RAY. Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

Analisis Metode Lintasan Feynman pada Interferensi 1, 2, 3, dan 4 Celah

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUSUNAN ATOM DALAM. 1. Irfa Hambali 2. Rezki Al Khairi. 4. Junedi Ramdoner 5. Priselort D. 7. Venti Nuryati

POK O O K K O - K P - OK O O K K O K MAT A ERI R FISIKA KUANTUM

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

Teori Ensambel. Bab Rapat Ruang Fase

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 3 JP

U = Energi potensial. R = Jarak antara atom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

FISIKA MODERN. Pertemuan Ke-7. Nurun Nayiroh, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS INDONESIA STOPPING POWER PARTIKEL BERMUATAN DENGAN EFEK PENTALAN INTI SKRIPSI INDRIAS ROSMEIFINDA

BAB III OPERATOR 3.1 Pengertian Operator Dan Sifat-sifatnya

Transkripsi:

PROFIL DENSITAS MODEL THOMAS-FERMI-DIRAC-VON WEIZSACKER Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang Email: yuniblr@yahoo.com Abstrak. Model Thomas-Fermi-Dirac-von Weizsacker merupakan perluasan dari model Thomas-Fermi dengan menambahkan koreksi suku exchange dan koreksi gradien energi kinetik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Langsung (Direct Methods). Penerapan metode ini dalam Teori Fungsional Densitas berarti bahwa profil densitas pada keadaan dasar dapat diperoleh secara langsung melalui analisis fungsional energi sistem terkait, tanpa menyentuh persamaan Euler-Lagrange, seperti yang sudah biasa dilakukan. Penerapan pada kristal NaCl menghasilkan gambaran batas atas minimizer yang berupa suatu fungsi sehingga disebut sebagai fungsi payung. Kata kunci: fungsional energi, metode langsung, minimizer, fungsi payung. PENDAHULUAN Teori Fungsional Densitas (TFD) pada awalnya dikembangkan untuk sistem-sistem kuantum. Pada tahun 1927, sekitar dua tahun setelah Schroedinger menemukan mekanika gelombang, L.H. Thomas dan E. Fermi mengemukakan sebuah teori. Teori ini memberikan suatu bentuk fungsional energi total suatu sistem gas elektron yang saling maupun tidak saling berinteraksi, dalam suatu potensial luar tertentu, sebagai fungsi kerapatan (densitas). Fungsional ini bersifat lokal dan didasarkan pada pendekatan semi-klasik. Untuk sistem gas elektron yang homogen, teori ini memberikan hasil yang eksak. Pada tahun 1964, TFD pertama kali digagas dan dibuktikan eksistensinya oleh P. Hohenberg dan Walter Kohn, yang mempelajari struktur elektron [1]. Hasil kerja ini dikenal sebagai teorema Hohenberg-Kohn (HK). Namun, yang dihasilkan masih sebatas konsep, belum berada pada tataran terapan. Selanjutnya, skema Kohn- Sham dikenalkan pada tahun 1965 [2]. Dengan adanya formalisme yang dihasilkan Kohn- Sham ini, TFD semakin dikenal luas dan berkembang pesat. Pada awalnya, TFD Hohenberg-Kohn ini diusulkan untuk memecahkan masalah menemukan energi keadaan dasar N buah partikel melalui prinsip variasi. Kemudian teori 59

ini berkembang pesat sampai saat ini. Beberapa penelitian terakhir di antaranya [3] dan [4]. Masalah kalkulus variasi seringkali diselesaikan dengan menyelesaikan persamaan Euler-Lagrange. Namun, ada cara lain yaitu menggunakan metode langsung. Metode langsung berisi pembuktian keberadaan minimizer dari fungsional integral tanpa melalui persamaan Euler-Lagrange, tetapi menarik kesimpulan secara langsung dari sifat- sifat fungsional, ditinjau sebagai pemetaan dari suatu manifold ke himpunan bilangan riil R. Metode langsung ini lahir untuk mengatasi keterbatasan yang diakibatkan oleh kesulitan dalam memecahkan persamaan secara eksplisit dalam kasus yang melibatkan integral berdimensi lebih tinggi. Jadi, dengan hanya menganalisis fungsional energi sistem fisis terkait, dapat diperoleh sifatsifat sistem fisis tersebut. Kajian ini membahas penerapan metode langsung pada model Thomas-Fermi-Dirac- von Weizsacker. Lu dan Otto [5] mendapatkan bahwa jika jumlah elektron melebihi suatu bilangan positif tertentu, maka pada sistem tersebut tidak ditemukan adanya minimizer. Fenomena ini ditemukan pada kajian fungsional energi model Thomas-Fermi-Dirac-von Weizsacker tanpa melibatkan potensial luar. Selain itu, diperoleh pula perkiraan nilai minimizer berada pada selang 0 sampai dengan (4/5)3. Kemudian, Wahyuni dkk. [6] menyelidiki minimizer pada model Thomas-Fermi-Diracvon Weizsacker dengan melibatkan potensial luar. Diperoleh perkiraan fungsi minimizer berada pada selang 0 sampai dengan suatu fungsi. Fungsi ini disebut sebagai fungsi payung karena fungsi ini menjadi batas atas bagi minimizer. Jadi, nilai minimizer tidak akan melebihi fungsi payung tersebut. Fungsi payung diperoleh dalam bentuk: dengan V adalah potensial luar. Dalam kasus potensial luar berupa potensial Coulomb diperoleh gambaran minimizer seperti ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini: Gambar 1. Fungsi payung untuk kasus potensial Coulomb sederhana. 60 Vol. 14 No.1 Juli 2016

Fungsi payung yang sudah dihasilkan pada [6] selanjutnya diterapkan pada Kristal NaCl. Sel satuan kristal ini berbentuk kubus terpusat sisi (face centered cubic), seperti terlihat pada Gambar 2. Gambar 2. Sel satuan NaCl Adapun potensial yang timbul pada Kristal NaCl dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Potensial Kristal NaCl Selanjutnya, penerapan fungsi payung tersebut sudah dicoba pada fisika kristal, yaitu dipilih kristal NaCl [7,8]. Diperoleh gambaran fungsi payung di antaranya yaitu seperti tampak pada Gambar 2. 61

Gambar 4. Fungsi payung untuk potensial Kristal NaCl Salah satu pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah adaptasi model TFDW dengan penambahan potensial yang diakibatkan oleh densitas elektron pribumi (elektronelektron yang sudah berada dalam atom-atom kristal) [9]. Potensial yang timbul didefinisikan sebagai dengan ρ୮ adalah densitas elektron pribumi. Adanya elektron asing yang masuk ke dalam struktur kristal akan menimbulkan interaksi elektrostatik dengan elektron-elektron pribumi menurut Adapun penentuan densitas elektron pribumi tidak terlepas dari suatu faktor yang dikenal sebagai faktor struktur. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi intensitas sinar X pada pola difraksi. Satusatunya faktor yang hanya bergantung pada struktur kristal disebut sebagai faktor struktur. Faktor struktur ini dapat dinyatakan dalam suku-suku yang dikandung oleh satu sel satuan sebagai Posisi atom ke-j diberikan oleh koordinat (xj, yj, zj), mempunyai faktor hamburan fj dan 62 Vol. 14 No.1 Juli 2016

terdapat N buah atom dalam sel. Faktor struktur dihitung dalam jumlah elektron; yaitu memberikan deskripsi matematis dari suatu pola difraksi. Setiap faktor struktur mewakili suatu cahaya yang terdifraksi dengan amplitudo F(hkl) dan fase relatif φ(hkl). Adapun densitas elektron dinyatakan dalam faktor struktur sebagai Adapun perhitungan faktor hamburan atom fna+ dan fcl- tidak terlepas dari hukum Bragg dengan d untuk kristal berbentuk kubus yaitu Kemudian, hasil perhitungan dibandingkan dengan data pada Tabel Internasional untuk Kristalografi (International Tables for Crystallography), untuk kemudian dihitung dengan interpolasi. Hasil lengkap perhitungan tampak pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Perhitungan faktor hamburan Na dan Cl pada semua bidang Miller yang mungkin 63

Tabel 2. Hasil perhitungan Faktor Struktur untuk semua bidang Miller yang mungkin Oleh karena itu, jika hasil-hasil tersebut dimasukkan dalam persamaan densitas elektron, maka akan diperoleh densitas elektron pribumi dalam bentuk komponen riil dan imajiner terpisah, seperti tampak pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar komponen riil dan imajiner dari persamaan densitas elektron pribumi 64 Vol. 14 No.1 Juli 2016

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berikut kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini antara lain telah diberikan contoh penerapan metode langsung ini pada bidang Fisika Kristal dengan menyelidiki minimizer kekisi kristal NaCl dalam model Thomas-Fermi- Dirac-von Weizsäcker. Dengan visualisasi Matlab, dapat dilihat potensial kristal NaCl. Ditunjukkan estimasi minimizer pada NaCl, yaitu dibatasi dari atas oleh fungsi payung. Pengembangan model ini diperoleh dengan melibatkan densitas elektron pribumi. Densitas tersebut berperan juga dalam menyumbang potensial Kristal, dan tentu saja ikut mengubah fungsional energi sistem. DAFTAR PUSTAKA Hohenberg, P., dan Kohn, W., Inhomogeneous Electron Gas, Physical Review, Volume 136, Number 3B, 9 November 1964, pp. B 864 B 871. Kohn, W., dan Sham, L.J., Self-Consistent Equations Including Exchange and Correlation Effects, Physical Review, Volume 140, Number 4A, 15 November 1965, pp. A 1133 A 1138. Mapasha, R.E., 2011, Theoretical Studies of Graphene and Graphene-related Materials involving Carbon and Silicon, University of Pretoria: tesis. Lin Lin, 2011, Density Functional Theory and Nuclear Quantum Effects, Princrton University: Disertasi. Lu, J., dan Otto, F., Nonexistence of a Minimizer for Thomas-Fermi-Dirac-von Weizsacker Model, Communications on Pure and Applied Mathematics, DOI: 10.1002/cpa.21477 (2013). Wahyuni, S., Dwandaru, W.S.B, dan Rosyid, M.F., On the minimizer of the Thomas-Fermi- Dirac-von Weizsacker Model, Journal of Physics: Conference Series, 539, 012015 (2014). Wahyuni, S., Dwandaru, W.S.B, dan Rosyid, M.F., Kajian Metode Langsung pada Teori Fungsional Densitas, Jurnal Fisika, Vol. 5 No. 2 Th. 2015. Wahyuni, S., Dwandaru, W.S.B, dan Rosyid, M.F., 2105, Estimation of the minimizer of the Thomas Fermi Dirac- von Weizsacker model of NaCl crystal lattice, dipresentasikan pada The 6th Asian Physics Symposium, Bandung, 19-20 Agustus 2015 Wahyuni, S., Dwandaru, W.S.B, dan Rosyid, M.F., 2105, The Influence of The NaCl Crystal Lattice Prior Density to The Thomas-Fermi-Dirac-von Weizsacker Functional, draft. 65