PENGARUH PELAYANAN PRIMA (SERVICE EXCELLENCE) TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SALON AGATA SINGARAJA

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON CUSTOMER SATISFACTION PREPAID ELECTRICITY IN TUAH KARYA

JURNAL. Oleh : DAVY MAYSANDI NPM

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Satuan Kerja Di Lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bandung I

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN LISTRIK PLN RAYON BAALEENDAH

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

Pengaruh Kualitas Jasa, Lokasi dan Word Of Mouth

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PERAN KEPUASAN DALAM MEMEDIASI PENGARUH IMPLEMENTASI SERVICE EXCELLENCE TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT.BANK MANDIRI, TBK KOTA BANYUWANGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS PENGARUH SIKAP, PERHATIAN, DAN TINDAKAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI LABORATORIUM KLINIK BUDI SEHAT SURAKARTA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG

JURNAL PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN DAN KERAGAMAN PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KONVEKSI FIFA SPORT KOTA KEDIRI

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Survei pada Nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Pasuruan)

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO ABSTRAK

JURNAL OLEH : NURMAN ADRI SATRIYO NPM : FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SANGATTA

Nama : Bella Fitriani NPM : Pembimbing : Dr. Sri Murtiasih, SE. Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

PENGARUH CITRA PERUSAHAAN, PEMASARAN RELASIONAL, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA STUDIO JAVA KEDIRI TAHUN 2014 SKRIPSI

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

EXPERIENTAL MARKETING INFLUENCES TO CUSTOMER SATISFACTION IN PT. MANDIRI BANK BRANCH N KISARAN. Oleh : Syafrial Syah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG NEW STAR CINEPLEX JEMBER

ANALISIS KUALITAS JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN JASA RENTAL STUDIO MUSIK 21 KARAWANG

PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BIORE MEN DI KOTA SEMARANG

Kata kunci: Kinerja pelayanan, Kepuasan nasabah, Loyalitas nasabah. Keywords: Service performance, Customer satisfaction, Customer loyalty

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA SOP AYAM PAK MIN KLATEN DI MALANG ABSTRACT

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELIAN ULANG LAPTOP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG. Fanny Liliana Wati

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN BELI MASYARAKAT DI SFA TOSERBA KAMPUNG SEWU SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DEPARTEMEN TEKNISI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. INDOVISION CABANG SEMARANG

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk UNIT SANGATTA LAMA

DWI RAHMAWATI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENGARUH GAYA HIDUP, MOTIVASI, DAN PERSEPSI KONSUMEN PRIA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SALON TIARA DI KOTA MALANG JURNAL ILMIAH

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

Saudara/Saudari Responden yang terhormat, Bersama ini, saya meminta kesediaan Saudara/i untuk mengisi daftar

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TRAVEL JOGLOSEMAR (Studi kasus pada Para Pengguna Jasa Travel Joglosemar Yogyakarta)

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN JASA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH KOPERASI (Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Merta Sari, Badung)

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGINAPAN KURNIA PASIR PENGARAIAN

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH TABUNGAN PADA PT. BPR PEMBANGUNAN NAGARI KANTOR PUSAT LUBUK BASUNG

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN LABORATORIUM KLINIK (Studi Kasus Laboratorium Klinik X Jakarta)

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL KUMALA DI SAMARINDA. Irah Rahayu 1. Abstrak

: Yusniar Dwi Kartika Putri NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Reni Diah Kusumawati., SE., MMSI

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

David Yulianus Pribadi Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma

isilah kotak jawaban yang tersedia disamping sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu 1. Jenis Kelamin 1. Pria 2. Umur th 3. Pendidikan 1.SMP 4.

HUBUNGAN PENERAPAN ETIKA PERKANTORAN PARA PEGAWAI ADMINISTRASI DENGAN KEPUASAN MAHASISWA

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (Studi Pada PT Sariguna Prima Tirta) Oleh: Lilly Ibrahim (Dosen FE Unismuh Makassar)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BENGKEL AHASS TRIO MOTOR PERINTIS BANJARMASIN

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ARGEN PURNAREZKA EA01

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

Nama : Marissa Marla Matulandi NPM : Kelas : 3EA01

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PT GREAT EASTERN LIFE INDONESIA JAKARTA SELATAN)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA SPA ISTANA PERMATA NGESONG SURABAYA

Transkripsi:

PENGARUH PELAYANAN PRIMA (SERVICE EXCELLENCE) TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SALON AGATA SINGARAJA Nyoman Suparmanti Asih, NIM 1014011122 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: suparmantiasih12@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelayanan prima kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja, (2) pengaruh pelayanan prima sikap, perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan tanggung jawab berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dianalisis dengan analisis regresi berganda. bahwa (1) terdapat pengaruh antara pelayanan prima secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja yaitu kemampuan sebesar t hitung 3.663 > t table 1.674, sikap sebesar t hitung -2.143 > t table 1.674, penampilan sebesar t hitung 6.307 > t table 1.674, tindakan sebesar t hitung 5.492 > t table 1.674, tidak terdapat pengaruh antara pelayanan prima secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja yaitu perhatian sebesar t hitung -0.903 < t tbel 1.674, dan tanggung jawab sebesar t hitung -0.388 < t table 1.674, (2) pengaruh pelayanan prima sikap, perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan tanggung jawab berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja besarnya F hitung 21,074 > F table 2,28. Kata kunci: dimensi pelayanan prima, kepuasan pelanggan ABSTRACK This study aims to determine (1) the effect of excellent service ability, attitude, appearance, attention, action, and responsibilities partially on customer satisfaction salon Agata Singaraja, (2) the effect of excellent service attitude, attention, actions, capabilities, appearance and responsibility simultaneous effect on customer satisfaction Agata salon Singaraja. This study is a qualitative research. Data were collected by questionnaire were analyzed using multiple regression analysis. The results showed that (1) there is influence between the partially excellent service to customer satisfaction Agata salon Singaraja ie the ability of t count 3,663> t table 1,674, the attitude of t -2143> t table 1674, 6307 appearance at t> t table 1674, measures amounting to 5,492 t> t table 1,674, there is no effect between partial excellent service to customer satisfaction Agata salon Singaraja namely attention of t -0903 <t tbel 1674, and the responsibility of t -0388 < t table 1,674, (2) the effect of excellent service attitude, attention, actions, capabilities, appearance and responsibility simultaneous effect on customer satisfaction Agata salon Singaraja magnitude 21.074 F count> F table 2.28. Keywords: customer satisfaction, dimensions of service excellence

PENDAHULUAN Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan personal (Personal Service) sampai jasa sebagai suatu produk. Menurut Kotler (2007) jasa adalah Setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik, sedangkan menurut Rangkuti (2010) Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Dari definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Rangkuti (2010), mengatakan bahwa pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial karena produknya tidak kasat mata dan tidak dapat diraba, produk jasa dilakukan saat pelanggan berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan dengan segera, interaksi antara pelanggan dan petugas adalah penting untuk mewujudkan produk yang dibentuk. Usaha jasa salon merupakan usaha yang menawarkan jasa dalam perawatan tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Perawatan yang ditawarkan dapat berupa cuci rambut, creambath, facial wajah, hingga perawatan berupa spa. Saat ini, usaha salon mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, dimana menjamurnya usaha jasa salon. Hal ini diakibatkan karena semakin sadarnya para wanita dalam merawat kecantikan dan kesehatan. Bahkan pria sudah tidak menjadikan perawatan salon sebagai hal yang tabu. Semakin tinggi peminat jasa salon ini menyebabkan peluang dan juga prospek yang besar dalam membangun usaha jasa salon. Banyaknya usaha jasa salon ini berimbas pula pada tingginya persaingan antar salon dalam mempertahankan pelanggannya. Kelangsungan hidup dari suatu usaha sangat ditentukan atau tergantung dari bagaimana persepsi pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Setiap perusahaan tentunya ingin mendapat tempat yang baik di hati pelanggan. Berbagai cara pun ditempuh oleh perusahaan untuk mendapatkan tempat di hati pelanggan. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Hal ini nantinya akan memperkuat perusahaan dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Konsep pemasaran, perusahaan tidak cukup hanya dengan memproduksi barang dan jasa yang berkualitas sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumennya dengan harga yang menarik, yang harus dilaksanakan perusahaan adalah menempatkan kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama dari perusahaan. Selama ini, kepuasan pelanggan dijadikan sebagai kunci utama dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan eksistensi dari suatu perusahaan. Kepuasan menurut Kotler (2008) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Suatu kualitas pelayanan juga harus dihubungkan dengan harapan dan keinginan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan perusahaan agar

pelanggan merasa puas. Jadi unit pelayanan perusahaan seharusnya memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan pelanggan, sehingga dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki kualitas produk maupun dalam berinovasi terhadap produk yang dihasilkan karena pelangganlah yang berhak untuk menilai kualitas suatu produk dengan membandingkan apa yang mereka harapkan dengan apa yang mereka terima (Barata, 2011). Salah satu cara yang dilakukan oleh banyak perusahaan belakangan ini dalam mewujudkan kepuasan pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang optimal atau disebut juga dengan pelayanan prima. Swastika (dalam Kurnia, 2014:2) definisi pelayanan prima mengandung tiga hal pokok, yaitu adanya pendekatan sikap yang berkaitan dengan kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani dengan tindakan yang terbaik, dan adanya tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan beroreantasi pada standart layanan tertentu, sedangkan menurut (Anonim: 2008), pelayanan prima merupakan totalitas pelayanan yang diberikan suatu perusahaan, dilakukan secara sadar, terpadu (harus dilakukan oleh seluruh pegawai) dan konsisten (mutu pelayanan setiap unit harus sama/standar) dengan mengacu pada standar kualitas pelayanan yang setinggi-tingginya dengan maksud untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Pelayanan prima bukanlah istilah baru dalam dunia kerja, baik yang bersifat profit maupun non profit. Semua tidak terlepas terhadap tiga komponen penting yaitu adanya attitude, skill dan knowledge yang berakhir pada kompetensi yang handal sebagai aparatur pemerintah. Menurut Barata (2011) Pelayanan prima, adalah kepedulian kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya, agar mereka selalu royal kepada perusahaan. Dalam memberikan pelayanan yang prima sebagai usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan, pihak salon dapat berpedoman pada variabel pelayanan prima yang dijelaskan oleh Barata (2011). Variabel Pelayanan Prima tersebut ialah kemampuan (ability), sikap (attitude), penampilan (appearance), perhatian (attention), tindakan (action), dan tanggung jawab (accounttability). Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah axcellent service yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau memiliki instansi pemberi pelanan, akan tetapi tidak cukup hanya memberikan rasa puas dan perhatian terhadap pelanggan saja, lebih dari itu adalah bagaimana cara merespon keinginan pelanggan sehingga dapat menimbulkan kesan positif dari pelanggan. Pelayanan prima harus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang handal, mempunyai visi yang jauh ke depan dan dapat mengembangkan strategi dan kiat pelayanan prima yang mempunyai keunggulan. Disamping itu, harus diupayakan terus menerus untuk meningkatkan kemampuan para petugas pelayanan agar dapat menumbuhkan dedikasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan untuk tetap setia menggunakan produk barang dan jasa kita tanpa sempat lagi melirik atau memakai produk lain. Salon merupakan salah satu usaha jasa di bidang perawatan kecantikan wajah dan tubuh yang banyak dikembangkan di berbagai daerah. Perkembangan usaha jasa salon ini disebabkan banyaknya tenaga ahli kecantikan dan juga peningkatan kebutuhan dari konsumen. Jika dilihat dalam persaingan Salon Kecantikan khususnya di Singaraja, Salon Agata merupakan salah satu salon yang harus bersaing dengan salon lain yang ada di Singaraja. Dalam melaksanakan kegiatan penyediaan jasa salon kecantikan bagi para pelanggan, Salon Agata tentunya dihadapkan pada beberapa masalah yang menyangkut pada pelayanan salon. Permasalahan tersebut paling sering dihadapi oleh karyawan salon dikarenakan pelayanan pada salon lebih difokuskan pada bagian jasa karyawan yang menuntut karyawan yang bersikap perhatian dan berpenampilan menarik. Masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan munculnya

rasa ketidak puasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan pihak salon. Dengan demikian pelayanan prima Salon Agata Singaraja harus ditingkatkan khususnya pelayanan pada jasa salon, sebab apabila pelayanan prima tidak ditingkatkan, kemungkinan pelanggan akan berpaling pada salon lain yang dapat memberikan pelayanan lebih baik. Dalam sebuah Salon Kecantikan, pihak salon harus benar-benar mengetahui dan memahami mengenai perilaku para pelanggan, tentang apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan. Disamping hal tersebut pihak salon harus mampu menganalisis variabel-variabel dari pelayanan prima yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak salon belum cukup hanya sekedar sikap dan tingkah laku para karyawan dalam menghadapi pelanggan, tetapi juga harus mencakup variabel pelayanan prima. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul (service excellence) terhdap kepuasan pelanggan Salon Agata Singaraja. METODE Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara pelayanan prima (service excellence) dengan kepuasan pelanggan tahun 2015. Sehubungan dengan itu, maka pendekatan dalam penelitian ini adalah survei sebagaimana dijelaskan Kerlinger dalam Sugiyono (2010) penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan jenis penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian explanatory yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel malalui pengujian hipotesis. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai sumber data utama. Adapun variabel-variabel yang dapat dilibatkan dalam penelitian ini adalah pelayanan prima (X) variabel bebas dan kepuasan pelanggan (Y) sebagai variabel terikat. Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak Salon Agata Singaraja mengenai pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan kuisioner untuk mendapatkan data yang diperlukan, oleh karena itu masing-masing variabel penelitian perlu dijabarkan dalam indikatorindikator yang akan menjadi pertanyaan kepada responden dalam penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan Salon Agatha Singaraja. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan 60 pelanggan Salon Agatha Singaraja yang dilakukan dengan teknik accidental sampling. Accidental sampling (Sampling Kebetulan) pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa pelanggan tersebut kebetulan berkunjung pada salon Agatha Singaraja pada waktu pengamatan. Dalam penelitian ini penulis mempergunakan jenis data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat-pendapat dalam bentuk angket yang diberikan oleh para pengunjung pada saat mengisi kuesioner. Dari kuesioner yang berupa pendapat akan dikuantitatifkan berupa angka-angka ke dalam SPSS. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asli dan sumber utama. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner atau angket. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode angket digunakan untuk menjaring data mengenai pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan pada Salon Agata Singaraja. Enam indikator pengukuran pelayanan Prima yaitu : sikap, perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan tanggung jawab; sedangkan indikator pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu Kualitas produk, Harga, Service Quality, Emotional Factor dan Kemudahan. Secara merata dengan menggunakan instrument yang berupa kuesioner. Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data pengumpul data sekunder dalam penelitian ini adalah

fasilitas dan daftar harga yang ada di Salon Agata Singaraja. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner atau yang juga dikenal sebagai angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian menggunakan skala liket yang siap digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data tersebut harus benar-benar dapat dipercaya dan akurat Tabel 1. Skala Pengukuran Simbol Keterangan Nilai SS Sangat Setuju 5 S Setuju 4 CS Cukup Setuju 3 KS Tidak Setuju 2 STS Sangat Tidak Setuju 1 (Sumber: Sugiyono, 2012) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon agata singaraja. Berdasarkan hasil pengelolaan SPSS diperoleh hasil pengaruh antara kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5) dan tanggung jawab (X6) terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat dilihat pada Tabel 2 Dengan diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 2.Pengaruh antara Kemampuan terhadap Kepuasan Pelanggan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.440 8.540 2.042.046 X1.921.251.387 3.663.001 X2 -.788.368 -.216-2.143.037 X3 2.273.360.524 6.307.000 X4 -.126.140 -.108 -.903.370 X5 1.354.246.452 5.492.000 X6 -.164.423 -.046 -.388.700 a. Dependent Variable: Y t Sig. kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon agata singaraja. Berdasarkan hasil pengelolaan SPSS diperoleh hasil pengaruh antara kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5) dan tanggung jawab (X6) terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat dilihat pada Tabel 3 Dengan diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3. Pengaruh Kemampuan, Sikap, Penampilan, Perhatian, Tindakan dan Tanggung Jawab terhadap Kepuasan Pelanggan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3601.258 6 600.210 21.074.000 a Residual 1509.476 53 28.481 Total 5110.733 59 a. Predictors: (Constant), X6, X1, X5, X3, X2, X4 b. Dependent Variable: Y kemampuan secara parsial terhadap kepuasan Pelanggan Salon Agata Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat besarnya t hitung 3,663. jika dibandingkan dengan besarnya t table (1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung > t table. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh kemampuan tehadap kepuasan pelanggan sebesar 0,387 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001 < dari 0,05. sikap secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon agata singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat besarnya t hitung -2.143. Jika dibandingkan dengan besarnya t table (1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap kepuasan pelanggan, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Besarnya pengaruh sikap terhadap kepuasan pelanggan sebesar -0,216 dan tingkat signifikansi sebesar 0,037 < dari 0,05. penampilan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat besarnya t hitung 6.307. Jika dibandingkan dengan besarnya t table (1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penampilan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh penampilan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,524 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05. perhatian secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS pada didapat besarnya t hitung -0.903. Jika dibandingkan dengan besarnya t table (1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung < t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara perhatian terhadap kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh perhatian terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,108 dan tingkat signifikansi sebesar 0,370 < dari 0,05. Pengaruh Pelayanan Prima Tindakan Secara Parsial Terhadap Kepuasan Pelanggan Salon Agata Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat besarnya t hitung 5.492. Jika dibandingkan dengan besarnya t table (1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara tindakan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh tindakan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,452 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05. tanggung jawab secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat besarnya t hitung -0.388. Jika dibandingkan dengan besarnya t table(1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung < t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tanggung jawab terhadap kepuasan pelanggan, sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh tanggung jawab terhadap kepuasan pelanggan sebesar -0,046 dan tingkat signifikansi sebesar 0,700 < dari 0,05. sikap, perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan tanggung jawab secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat besarnya F hitung 21,074. Jika dibandingkan dengan besarnya F table (2,28) maka diperoleh hasil bahwa F hitung > F tabel dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000. Pembahasan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan dengan kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel kemampuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan memiliki nilai yang positif sehingga apabila terjadi kenaikan pada variabel ini, secara langsung akan membantu memberikan kepuasan pada pelanggan Salon Agata Singaraja. Hal ini sesuai dengan teori dari Barata (2003) yang mengemukakan bahwa apabila perusahaan memberikan karyawannya kemampuan (Ability) yang meliputi pengetahuan dan ketrampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk menunjang program pelayanan prima yang meliputi kemampuan dalam bidang kerja ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, dan mengembangkan public relation sebagai instrument dalam membina hubungan kedalam dan keluar organisasi atau perusahaan. bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap dengan kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel ini berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai yang positif sehingga apabila terjadi kenaikan pada variabel ini, secara langsung akan membantu memberikan kepuasan pada pelanggan Salon Agata Singaraja. Hal ini sesuai teori yang dikemukakan oleh Barata(2003) bahwa pelayanan prima yang salah satunya terdapat unsur sikap mampu mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hal ini dikarenakan pelanggan mengutamakan variabel sikap yang sudah seharusnya setiap karyawan Salon Agata Singaraja memiliki standar yang baik dalam hal sikap. Variabel sikap disini berupa berperilaku sopan, ramah, memberi rasa aman dan melayani pelanggan. Oleh karena itu pihak Salon Agata Singaraja harus memberikan pelatihan kepribadian dan kemampuan dalam melayani sehingga karyawan dapat mengetahui bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan pada saat melayani pelanggan. bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penampilan dengan kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel penampilan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dan memiliki nilai yang positif sehingga apabila terjadi kenaikan pada variabel ini, secara langsung akan membantu memberikan kepuasan pada pelanggan Salon Agata Singaraja. Hal ini tidak sesuai dengan teori dari Barata (2003) yang mengemukakan bahwa apabila Perusahaan membekali karyawannya dengan penampilan (Appearance) yang meliputi penampilan seseorang baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain, maka pelanggan dapat merasakan terpenuhinya kebutuhan dan keinginan mereka sehingga kepuasan konsumen terwujudkan. bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara perhatian dengan kepuasan pelanggan, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel perhatian tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini tidak sesuai dengan teori dari Barata (2003) yang mengemukakan bahwa apabila perusahaan memberikan perhatian (Attention) yang meliputi kepedulian penuh kepada pelanggan, baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan

pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya yang meliputi mendengarkan dan memahami secara sungguh-sungguh kebutuhan para pelanggan, dan mencurahkan perhatian penuh kepada pelanggan, maka pelanggan dapat merasakan terpenuhinya kebutuhan dan keinginan mereka sehingga kepuasan konsumen terwujudkan. bahwa ada pengaruh yang signifikan antara tindakan dengan kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel ini berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai yang positif sehingga apabila terjadi kenaikan pada variabel ini, secara langsung akan membantu memberikan kepuasan pada pelanggan Salon Agata Singaraja. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Barata (2003) bahwa pelayanan prima yang salah satunya terdapat unsur sikap mampu mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hal ini dikarenakan pelanggan kurang mengutamakan variabel tindakan yang sudah seharusnya setiap karyawan Salon Agata Singaraja memiliki standar yang baik dalam hal tindakan. Variabel tindakan standar disini berupa bertindak cepat dan tanggap, tidak membeda-bedakan konsumen, dan bertindak yang luwes dan cekatan dalam melayani pelanggan. Oleh karena itu pihak Salon Agata Singaraja harus memberikan pelatihan kepribadian dan kemampuan dalam melayani sehingga karyawan dapat mengetahui bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan pada saat melayani pelanggan. bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara Tanggung Jawab dengan kepuasan pelanggan, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel tanggung jawab terhadap kepuasan pelanggan, dan tidak memiliki nilai yang positif. Hal ini tidak sesuai dengan teori dari Barata (2003) yang mengemukakan bahwa apabila perusahaan membekali karyawannya dengan pengetahuan tentang tanggung jawab (Responsibility) yang meliputi suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai suatu wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidak puasan pelanggan. Tanggung jawab dapat berupa melayani saat tidak bertugas dan tidak melakukan kesalahan dalam melayani pelanggan, maka pelanggan dapat merasakan terpenuhinya kebutuhan dan keinginan mereka sehingga kepuasan konsumen terwujudkan. Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji simultan dalam analisis regresi dapat disimpulkan bahwa variabel kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5) dan tanggung jawab (X6) jika diuji secara bersama-sama atau serempak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan salon agata Sinagaraja. Salon Agata Singaraja pada dasarnya sudah memiliki pelayanan prima yang baik, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki lagi agar perusahaan dapat mempertahankan pelayanan prima yang membuat pelanggan merasa puas. Guna mewujudkan hal tersebut, perusahaan harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, serta harapan pelanggan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Salon Agata Singaraja dapat disimpulkan (1) secara parsial kemampuan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (2) secara parsial sikap mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (3) secara parsial penampilan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (4) secara parsial perhatian tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, (5) secara parsial tindakan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan

salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (6) secara parsial tanggung jawab mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, dan (7) secara simultan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Saran Dengan hasil kesimpulan tersebut diharapkan salon agata Singaraja lebih memperhatikan dimensi pelayanan prima yang kurang sebagai berikut perhatian dan tanggung jawab untuk diperbaiki kembali kinerjanya dan mempertahankan keunggulan dari variabel yang mempengaruhi kepuasan dengan cara (1) lebih memperhatikan kebutuhan dan keinganan pelanggan, (2) berusaha meluangkan waktu menanggapi permintaan pelanggan, (3) tidak beristirahat saat sedang melayani pelanggan, (4) berusaha untuk tidak melakukan keasalahan, (5) memberikan asuransi diperlukan untuk menjamin kesejahteraan para karyawan, dan (6) membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga tujuan yang sudah direncanakan dapat tercapai. Tidak terlepas dengan memberikan evaluasi pada setiap dimensi sehingga bisa memperbaiki jika terjadi penurunan dan bisa meninggkatkan apabila sudah mencapai kepuasan dan mempertahankan pelayanan prima sehingga kepuasan pelanggan tetap terjaga secara konsisten. DAFTAR PUSTAKA Achnes, Sofia. Pelayanan Prima SebagaiUpaya Pelaksanaan Good Government. Universitas Riau Kampus Bina Widya. Adzany, Kurnia. 2014. Pelayanan Prima. Tersedia pada http://kurniadzany- fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail- 96329-Psikologi%20Pelayanan- Pelayanan%20Prima.html (diakses tanggal 23 Mei 2015). Anonim, (2008), Management Kualitas Pelayanan Prima. Jakarta: PT Pinter Konsultama. Atep, Adya Barata. 2011. Dasar dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo. Irawan, Handi. 2010. Sepuluh Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Irawan, Yoga B. 2014. Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excellence) Terhadap Kepuasan Pelanggan di Smesco Mart Al- Hikam Kota Malang. Universitas Brawijaya Malang. Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa: Benyamin Molan; Penyunting: Bambang Sarwiji, SE; Manajemen Pemasaran, edisi 12 Jilid 1, Jakarta: PT. Indeks. Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Pengendalian, Alih Bahasa: A.B Susanto. Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat. Kukuh, Silvester. (Pengaruh Variabel Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Bank Negara Indonesia Cabang Jalan Margonda Raya). Univesitas Gunadarma. Lupiyoadi, Rambat. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa Teori Dan Praktek. Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat. Novita, Meilastri. 2012. Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Nasabah Pada pt. Bank Mandiri (persero) tbk Cabang Kartini Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar. Rangkuti, Fredy, 2010, Riset Pemasaran. Cetakan Kelima. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ratna, Asih. 2014. Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Pencitraan Pada Bagian Pelayanan Teknik (YANTEK)

PT PLN (PERSERO) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia: perpustakaan.upi.edu. Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chanra. 2011. Servise: Quality Satisfaction. Yogyakarta: CV. Andi Tjiptono, Fandy. 2009. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: CV. Andi.. 2010. Manajemen Terpadu (Edisi ke 2). Yogyakarta: CV. Andi.