1 Analisis sikap..., Ayu Puspitasari P., FE UI, 2009 Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Salah satu jenis dari hiburan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1960 yaitu ARPANET. (Advanced Research Project Agency Network) yang ditujukan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mencoba mencari cara inovatif untuk mencapai keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pesatnya perkembangan jaringan teknologi elektronik commerce,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang perekonomiannya. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menonjol dan berperan penting dalam komunikasi. Melalui internet setiap

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kegunaan persepsian (perceived usefulness), sedangkan variabel kepercayaan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004)

BAB I PENDAHULUAN. ogranisasi. Peningkatan ledakan pengguna internet telah menyebabkan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik namun juga di media

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel modern merupakan industri yang memiliki kinerja yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era digital, penggunaan internet menunjang manusia di kegiatan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Klasifikasi Desain Riset

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. virtual atau bisa disebut sebagai online shopping, dimana penjual dan pembeli tidak

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

DAFTAR ISI. ABSTRAK... xii

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I INTRODUKSI. Infrastruktur teknologi infomasi dan komunikasi telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Melihat perkembangan teknologi seperti saat ini orang-orang sudah tidak

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni

BAB I Pendahuluan. Perubahan preferensi tempat belanja yang berawal dari seringnya

PENGARUH KEPERCAYAAN, HARGA DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK VIA LAZADA (Studi Kasus Konsumen Lazada di Tangerang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April sampai dengan september 2015.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB I PENDAHULUAN. menjaga produktifitas dari setiap individu, maka media internet sangat

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan cenderung mudah berpindah saluran dan retailer yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

1 Universitas Indonesia

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pergeseran perekonomian dari perekonomian tradisonal ke perekonomian baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan konsumen dan pelaku bisnis. Perekonomian lama didasarkan pada revolusi industri dengan efisiensi sebagai tujuan utamanya. Sedangkan perekonomian baru didasarkan pada revolusi digital dan sistem informasi. Perekonomian baru membuat konsumen dan pelaku bisnis memiliki alternatif yang tidak dimiliki pada perekonomian lama. Salah satunya adalah kemampuan pelaku bisnis untuk mengoperasikan saluran informasi dan penjualan baru yang dapat meningkatkan cakupan geografis dalam menginformasikan dan mendistribusikan produknya ke konsumen. (Kotler, 2003) Toko virtual merupakan salah satu wujud perkembangan kemampuan pelaku bisnis di era perekonomian baru dalam menyampaikan produk ke konsumen. Biasanya toko virtual mengandalkan teknik informasi dan media lainnya sebagai alat komunikasi antara produsen atau penjual dengan konsumen dalam mencapai tujuan pemasaran. Belanja melalui media seperti katalog (catalog shopping), Televisi (TV shopping), dan internet (online shopping) merupakan contoh dari toko virtual. Toko virtual dengan media internet merupakan inovasi dari bentuk toko virtual yang paling inovatif dan menarik (Burke, 2002; Chen dan Tan 2004). Pengembangan dari internet commerce mulai menggantikan fungsi unit bisnis fisik oleh sebuah situs. Internet bukan lagi merupakan teknologi yang sangat khusus, namun merupakan mass media dan sudah menjadi bagian dari kehidupan yang modern. Hampir tidak ada aspek kehidupan yang tidak pernah tersentuh oleh media online. Pada awalnya internet merupakan pengembangan dari salah satu proyek Departemen Pertahanan Amerika (ARPA) di tahun 1960, yaitu ARPANET. Baru pada awal tahun 1990, penggunaan internet mulai dibuka luas bagi publik. Saat ini penggunan internet bukanlah sesuatu yang baru lagi. Pada Maret 2009 tercatat 1

sebanyak 1 milyar lebih (1.596.270.108 jiwa) dari kurang lebih enam milyar penduduk dunia (6.710.029.070 estimasi tahun 2008) merupakan pengguna internet. 41,2 % pengguna internet dunia (sekitar 114.304.000 jiwa) berasal dari Asia (internetworldstat.com, 2009) Indonesia menempati urutan ke lima jumlah pengguna internet tertinggi se-asia. Diperkirakan di Indonesia terdapat 30 juta pengguna internet dimana 44 % diantaranya mengakses di web tertentu setiap hari dengan kisaran waktu on-line selama dua jam (web.bisnis.com, 2008) Saat ini di Indonesia banyak sekali terdapat toko pakaian online. Produk seperti tiket pesawat, buku, pakaian, aksesoris, sepatu, dan perangkat elektronik menjadi produk yang paling sering dibeli oleh konsumen Indonesia. Hasil riset Nielsen pada tahun 2008 produk pakaian, aksesoris dan sepatu menempati urutan ke tiga produk yang paling sering dibeli melalui toko online di Indonesia. Banyak produsen pakaian, aksesoris dan sepatu yang memiliki toko ritel dengan wujud fisik mulai melakukan ekspansi ke bisnis online. Hasil riset Nielsen 2008 dengan total responden yang disurvei di wilayah Asia Pasifik sebanyak 7.500 pengguna internet dan secara global 26.312 responden. Korea Selatan menempati urutan pertama, baik di wilayah regional Asia Pasifik maupun global dengan 99% responden menyatakan internet sebagai media belanja. Disusul Jepang (97%), Taiwan (93%), China (83%), India (78%), Hong Kong (77%), Malaysia (70%), Thailand (61%),dan Vietnam (58%). Sedangkan di Indonesia hanya sebanyak 51% responden menyatakan menggunakan internet sebagai media belanja. Perilaku belanja online masyarakat Indonesia dengan di negara lain berbeda. Hal ini terlihat dari cara yang digunakan untuk belanja online antara responden masyarakat Indonesia dan rata-rata responden Asia Pasifik. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan situs mesin pencari dalam melakukan pembelian online, sedangkan sebagian besar masyarakat di negara lain yang termasuk dalam wilayah Asia Pasifik belanja melalui situs yang sudah biasa mereka kunjungi sebelumnya (Koran Sindo, 2009). Sebagai pemasar sangat penting untuk memahami perilaku konsumennnya. Konsumen sering kali memiliki sikap yang berbeda dalam setiap level konsep sikap yang berbeda. Hasil evaluasi dari penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana sikap konsumen online di Indonesia saat ini terhadap toko pakaian 2

online yang ada di Indonesia dan pengaruhmya terhadap niatan pembelian di toko pakaian online. 1.2 RUMUSAN MASALAH Menurut teori reasoned action sikap konsumen mempengaruhi perilaku intensi yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Melalui sebuah studi eksploratori di Taiwan oleh B.C.Y Lee, 2007; ditemukan bahwa sikap konsumen terhadap toko virtual dipengaruhi oleh tingkat penolakan risiko (risk averseness), tingkat orientasi kenyamanan (convenience orientation) dan tendensi untuk membeli secara impulse (impulse tendency). Dengan demikian permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara tingkat penolakan risiko (risk averseness), tingkat orientasi kenyamanan (convenience orientation) dan tendensi membeli secara impulse (impulse tendency) terhadap sikap (attitude) konsumen terhadap pembelian pakaian di toko pakaian online. Selain itu penelitian ini juga akan menjawab apakah terdapat pengaruh antar sikap konsumen terhadap toko pakaian online dengan niatan pembelian di toko pakaian online (purchase intention). Peneliti mengkhususkan toko pakaian online sebagai objek dalam penelitian ini karena dalam belanja online konsumen memiliki preferensi yang berbeda untuk tipe produk yang berbeda (Korgaonkar, Pradeep., Silverblatt, Ronnie., Girard, Tulay., 2006). Selain itu, pembelian pakaian melalui internet menempati urutan ke tiga produk yang paling sering dibeli di Indonesia. Tabel 1-1 Tabel Peringkat Produk yang Paling Sering Dibeli Melalui Internet di Indonesia No Tipe Produk Indonesia Asia Pasifik 1 Tiket Pesawat 40 % 24 % 2 Buku 37 % 46 % 3 Pakaian 21 % 38 % 4 Elektronik 21 % 22 % 5 Video/DVD/Games 20 % 17 % 3

No Tipe Produk Indonesia Asia Pasifik 6 Computer Software 20 % 10 % 7 Tours/ Hotel 13 % 16 % 8 Computer Hardware 9 % 14 % 9 Kosmetik/Nutrition Supplies 4 % 27 % 10 Mainan 3 % 8 % 11 Tiket Pertunjukan 3 % 12 % Sumber : majalah info franchise, edisi April 2008 1.3 TUJUAN PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap pembelian pakaian melalui toko pakaian online dengan niat untuk membeli di toko pakaian online. Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh dari tingkat penolakan risiko konsumen terhadap sikap konsumen pada pembelian pakaian melalui toko pakaian online toko pakaian online. 2. Mengetahui pengaruh dari tingkat orientasi kenyamanan konsumen terhadap sikap konsumen pada pembelian pakaian melalui toko pakaian online. 3. Mengetahui pengaruh tingkat tendensi pembelian secara impulse dari konsumen terhadap sikap konsumen pada pembelian pakaian melalui toko pakaian online. 4. Mengetahui pengaruh sikap konsumen pada pembelian pakaian melalui toko pakaian online terhadap niatan membeli pakaian di toko pakaian online. 1.4 MANFAAT PENELITIAN 1.4.1 Manfaat penelitian bagi produsen atau retailer toko pakaian online : 1. Mengetahui bagaimana perilaku konsumen di Indonesia terhadap pembelian pakaian melalui toko online. 2. Memberi rekomendasi kepada toko pakaian online di Indonesia dalam usahanya memenuhi kebutuhan konsumen dalam E-business. 4

1.4.2 Manfaat penelitian bagi konsumen : 1. Memberi pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian dengan cara online 1.4.3 Manfaat penelitian bagi pihak lain: 1. Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan maupun bahan perbandingan untuk membuat penelitian selanjutnya. 1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN 1.5.1 Unit analisis Responden yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah 100 orang yang pernah melakukan pembelian di toko online. Jumlah responden dipilih dengan tujuan pemenuhan jumlah sampel minimum sebanyak 30 responden untuk mencapai kurva normal dalam central limit theorem (Mendenhall dan Beaver, 1992). Untuk menghindari kebiasan, responden yang diteliti harus memenuhi syarat sudah pernah melakukan pembelian online selain pakaian. 1.5.2 Cakupan Geografi Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi). Area ini dipilih karena kecenderungan belanja online dipengaruhi oleh kemampuan mengakses internet dan penggunaan komputer dalam kehidupan sehari-hari, sehingga banyak dilakukan oleh konsumen di kota besar. (Cude, 2000) 1.5.3 Periode Penelitian Keseluruhan penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari minggu ke dua bulan Februari sampai dengan Juli 2009. Penyebaran kuesioner dan penelitian lapangan akan dilaksanakan pada minggu ke dua bulan Maret 2009 sampai minggu ke dua bulan April 2009. Sedangkan analisis data dan penyusunan kesimpulan dan saran akan dilaksanakan pada minggu ke dua bulan April 2009 sampai Juni 2009. 5

1.5.4 Batasan Penelitian Dalam penelitian ini variabel sikap konsumen terhadap pembelian pakaian melalui toko pakaian online dibatasi hanya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu tingkat penolakan risiko (risk averseness), tingkat orientasi kenyamanan (convenience orientation) dan tendensi membeli secara impulse (impulse tendency). Penelitian ini juga membatasi pengaruh dari sikap konsumen hanya kepada keinginan untuk membeli saja (purchase intention). 1.6 METODOLOGI PENELITIAN 1.6.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu: 1. Tahap pertama, peneliti akan melaksanakan exploratory research berupa indepth interview. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam menentukan faktor-faktor dimensi operasional yang akan digunakan dalam menyusun kuesioner. In-depth interview dilakukan dengan mewawancarai konsumen yang pernah melakukan pembelian pakaian online. Selain itu, exploratory research juga dilakukan melalui penelusuran literatur jurnal, artikel, dan website yang berhubungan dengan objek penelitian. 2. Tahap kedua, peneliti melakukan survey yang berifat deskriptif (kuantitatif) yang dilakukan satu kali dalam satu kali periode (single cross-sectional design) melalui penyebaran kuesioner kepada responden. 1.6.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah melakukan pembelian online. Ukuran sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel akan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik judgmental sampling. Pemilihan metode ini disebabkan jumlah populasi tidak diketahui sehingga cara random tidak dapat dilaksanakan, serta alasan kecocokan responden dengan karakteristik tertentu yang telah ditentukan. Responden akan mengisi sendiri kuesioner yang diberikan, namun untuk 6

menghindari data yang tidak valid peneliti akan mendampingi responden selama pengisian kuesioner. 1.6.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis data yang akan dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari penelitian lapangan (survey) terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber eksternal seperti literatur jurnal, artikel-artikel terkait dari majalah, indepth interview, koran, serta website. Dalam penelitian ini sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, peneliti akan melakukan pre-testing terhadap kuesioner. Pre-testing bertujuan untuk melakukan uji terhadap berbagai hal mengenai kuesioner, seperti pemahaman terhadap pertanyaan, layout, kata-kata, dan lain sebagainya. Kuesioner akan diisi sendiri oleh responden (self-administered questionnaire). 1.6.4 Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan adalah analisis faktor analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana. Sebagai langkah awal, peneliti akan melakukan uji reliabilitas. Menurut Malhotra (2004) suatu data dapat dikatakan reliable jika memiliki koefisien alpha > 0.6. Apabila memenuhi persyaratan ini, maka pertanyaan dalam kuesioner dianggap sudah reliable. Analisis faktor merupakan sebuah prosedur yang biasa digunakan untuk mereduksi data dan summarization. Dalam riset pemasaran, terdapat jumlah variabel yang banyak, sebagian besar berkorelasi sehingga harus direduksi hingga pada tingkat yang dapat dikelola dengan baik. Hubungan antara variabel yang terkait diperiksa dan diwakili dalam beberapa faktor dasar (Malhotra, 2004). Variabel-variabel yang saling berkorelasi mungkin mempunyai kesamaan/kemiripan karakter dengan variabel lainnya sehingga dapat digabungkan menjadi satu faktor. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana. Pada dasarnya analisis regresi digunakan untuk melihat adanya hubungan antara satu atau lebih variabel bebas (independen) 7

terhadap variabel terikat (dependen) dan memprediksi seberapa besar pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Analisis regresi berganda merupakan teknik statistik yang membangun sebuah hubungan matematikal di antara dua atau lebih variabel independen dan sebuah variabel dependen berskala interval. Analisis regresi sederhana merupakan teknik statistik yang membangun sebuah hubungan matematikal di antara satu variabel independen dan satu variabel dependen berskala interval (Malhotra, 2004). Teknik ini akan menghasilkan model berbentuk sebuah persamaan sistematis yang digunakan untuk menjelaskan hasil dari analisis regresi berganda dan regresi sederhana. 1.7 SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Kerangka penulisan laporan dari penelitian ini secara garis besar dan keseluruhan terdiri dari lima bab utama, yaitu sebagai berikut : Bab I: Pendahuluan Bab ini mencakup latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Pada bagian ini juga diuraikan pendekatan penelitian secara singkat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan penelitian. Bab II: Tinjauan Kepustakaan Bab ini akan menguraikan hasil dari tinjauan kepustakaan atau riset data sekunder berupa serangkaian teori yang relevan untuk digunakan sebagai landasan penelitian. Bab III : Metodologi Penelitian Bagian ini memberikan gambaran mengenai bagaimana penelitian ini dilakukan, yang mencakup rancangan penelitian, metode pengumpulan data, ukuran dan metode pengambilan sampel, variabel penelitian, measurement and scaling, desain/sistematika kuesioner, dan metode analisis data. Bab IV: Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi pembahasan mengenai pengolahan dan analisis data primer yang berhasil dikumpulkan, sehingga diperoleh hasil penelitian sebagai jawaban atas masalah dan tujuan penelitian. 8

Bab V: Kesimpulan dan Saran Pada bagian ini akan diuraikan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, Peneliti juga akan memberikan saran-saran kepada produsen pakaian di Indonesia yang memiliki toko virtual dan pihak lainnya agar dapat memperoleh manfaat dari penelitian ini. 9