SISTEM PENJAMINAN MUTU STMIK EL RAHMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INSTITUSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diharapkan terjadi pada semua tingkatan pendidikan, tidak terkecuali di tingkat

Bab II Model Dasar Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG Jl. Gajayana No. 50 Malang Telepon (0341) , Faksimile (0341)

PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI (QUALITY ASSURANCE) Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2003

PEDOMAN PENJAMINAN MUTU (QUALITY ASSURANCE) PENDIDIKAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2003

BUKU RENCANA PROGRAM KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (LPMPSDM)

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

Disajikan pada pelatihan sistem penjaminan mutu akademik Agustus 2008 KOPERTIS WILAYAH III 1

PERANCANGAN SISTEM PENJAMIN MUTU DENGAN MODEL CAPAIAN MUTU BERKELANJUTAN DI PERGURUAN TINGGI

Gerakan Mutu dalam Pendidikan Tinggi. Oleh : Setyo Pertiwi Indostaff

RANCANGAN PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

06 06 / / 10 10/ /

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012

PENYUSUNAN STANDAR UNTUK PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI. Disajikan oleh: B A R I Z I Institut Pertanian Bogor

KANTOR PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

MANUAL MUTU STMIK Royal Kisaran

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyusunan Manual Mutu

MANUAL MUTU AKADEMIK

PERAN SPMI BAGI PENINGKATAN KUALITAS PT

Sistem Penjaminan Mutu. Sistem Penjaminan Mutu Akademik* Akademik

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

BAB I. Pendahuluan. Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal 1

Keberadaan ED dalam AIPT

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

Peningkatan Kinerja Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi yang Bermutu dan Berdaya Saing

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

Panduan Pelaksanaan SMPT KJM Universitas Pembangunan Panca Budi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

PANDUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI (SPM-PT) BIDANG AKADEMIK

MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan terhadap berbagai sektor kehidupan. Hal tersebut didasarkan pada

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

ANALISIS STRATEGI POSISI PENCAPAIAN STANDAR MUTU PERGURUAN TINGGI PADA UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KENDALA-KENDALA TEKNIS SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) STKIP HATTA-SJAHRIR BANDA NAIRA PROVINSI MALUKU

Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi ( SPM-PT ) PDPT

Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik

AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Program Studi Arsitektur dan Upaya-upaya Peningkatannya

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI BERBASIS AKREDITASI

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ABDURAHMAN ADISAPUTERA BAN-PT

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal

BUKU MANUAL MUTU

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

LEMBAGA JAMINAN MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

Manual Mutu Akademik Perguruan Tinggi Alma Ata AA-PJM-MM.09.1

KOMITMEN PIMPINAN DALAM IMPLEMENTASI SISTEM PENAJAMINAN MUTU AKADEMIK PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Pada IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi)

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Manual Mutu Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Telkom

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PENYUSUN: TIM BPMI UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

Disusun : 05 November 2014 Revisi : 02 November 2015 MANUAL MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS KADIRI 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

UNIVERSITAS PERJUANGAN BUKU I KEBIJAKAN SPMI

LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK

Khatib A. Latief Kepala Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Akademik Mahasiswa, LPM dan Kepala Perpustakaan UIN Ar-Raniry

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. Disusun oleh:

KENDALA DALAM IMPEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi (Pengalaman Praktis di Universitas Warmadewa Denpasar)

MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN UNSOED-M-TPM

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

MANUAL MUTU INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL. Hal : 1/ 30. No. Dok: LPM.02. No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PERGURUAN TINGGI

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

DOKUMEN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TIM UJM UNDIKSHA

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

EP BED EVALUASI PROGRAM STUDI BERBASIS EVALUASI DIRI

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA JAKARTA 2009

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Sistem Penjaminan Mutu Internal ( SPMI)

BUKU MANUAL MUTU AKADEMIK STT IBNU SINA BATAM

Manual Mutu Akademik UNIVERSITAS SAMUDRA

Transkripsi:

SISTEM PENJAMINAN MUTU STMIK EL RAHMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INSTITUSI Dedy Ardiansyah,S.Sos Jurusan Manajemen Informatika STMIK EL RAHMA Jl. Sisingamangaraja No.76. Yogyakarta Abstract Competition among higher education is getting very strong. Educational institution must manage their organization well as a kind of business without leaving its essential. There is A structural adjustment in the existing system is, however, needed to meet this challenge.the structural adjustment aims,,of having a healthy higher education system, effectively coordinated and demonstrated by Quality Kata kunci : Sisetem Penjaminan Mutu

A. Pendahuluan Dasar Pemikiran Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Era globalisasi yang penuh tantangan telah menimbulkan persaingan antar bangsa semakin tajam terutama dalam bidang ekonomi dan bidang ilmu pengetahuan serta teknologi. Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin sulit dan agar dapat berperan serta dalam pembangunan bangsa dan negara maka perguruan tinggi melalui Direktorat Jenderal, Dikti Depdiknas mencanangkan Higher Education Long Term Strategy (HELTS 2003-2010) dalam tiga kebijakan dan program pendidikan tinggi, yaitu : (1). pemerataan dan perluasan akses; (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Berdasarkan pada kebijakan dan program tersebut, proses pembelajaran merupakan esensi dari penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Peningkatan kualitas, efektifitas, efisiensi, produktifitas merupakan aspek-aspek mutlak yang harus dipenuhi demi mewujudkan suatu visi suatu perguruan tinggi. Pada tanggal 1 April 2003 Direktur Jenderal Pendidik-an Tinggi telah menetapkan Higher Education Long Term Strategy 2003-2010 (disingkat menjadi HELTS 2003 2010). Di dalam Part I Chapter II HELTS 2003 2010 dican-tumkan Vision 2010, atau Visi 2010 Pendidikan Tinggi di Indonesia, sebagai berikut : In order to contribute to the nation s competitiveness, the national higher education has to be organiza-tionally healthy, and the same requirement also applies to institutions. A structural adjustment in the existing system is, however, needed to meet this challenge.the structural adjustment aims, by the year of 2010,of having a healthy higher education system, effectively coordinated and demonstrated by the following features : Quality; Access and equity; Autonomy Selanjutnya khusus mengenai ciri kualitas pendidikan tinggi nasional, di dalam Part II Chapter III Point E HELTS 2003 2010 dinyatakan secara khusus tentang Quality Assurance (Penjaminan Mutu) sebagai berikut : In a healthy organization, a continuous quality im-provement should become its primary concern. Quality assurance should be internally driven, institutionalized within each organization s standard procedure, and could also involve external parties. However, since quality is also a concern of all stakeholders, quality improvement should aim at producing quality outputs and outcomes as part of public accountability ( DIKTI,2003: hal 1-2 ) Dengan demikian, pada saat ini perlu dilakukan penyesuaian secara struktural sistem pendidikan tinggi nasional, agar pada tahun 2010 terdapat sistem pendidikan tinggi yang sehat, yang secara efektif dikoordinasikan dan ditunjukkan oleh ciri-ciri kualitas, akses dan keadilan, serta otonomi. Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menekankan pentingnya otonomi

institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuara pada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Di pihak lain, kecenderungan globalisasi, kebutuhan masyarakat dan tuntutan persaingan yang semakin ketat menuntut komitmen yang tinggi pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Pemahaman tersebut menegaskan perlunya STMIK El rahma Yogyakarta melaksanakan suatu manajemen mutu terpadu, termasuk di dalamnya Sistem Penjaminan Mutu untuk menjamin agar mutu pendidikan di STMIK El rahma Yogyakarta dapat dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan yang direncanakan atau dijanjikan. Mengenai posisi dan arti penting penjaminan mutu pendidikan tinggi di suatu perguruan tinggi, dapat dikemukakan bahwa di masa mendatang eksistensi suatu perguruan tinggi tidak semata-mata tergantung pada pemerintah, melainkan terutama tergantung pada penilaian stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen, tenaga penunjang, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan) tentang mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakannya. Agar eksistensinya terjamin, maka perguruan tinggi mau tidak mau harus menjalankan penjaminan mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakannya. Perlu dikemukakan bahwa karena penilaian stakeholders senantiasa berkembang, maka penjaminan mutu juga harus selalu disesuaikan pada perkembangan itu secara berkelanjutan (continuous improvement). Penjaminan mutu itu mempunyai arti penting, berasosiasi dengan pemikiran besar dalam Gambar 1 New Approach with FEE (Facilitating Empowering Enabling) HELTS (2003-2010) Higher Education Longterm Strategy New Approach in QA (Internally Driven) Higher Education Institution HEI New Approach in Objectives (Focus on Nation s Competitveness) COMMUNITY Workable QA Workable QA paves the way for better future High Quality of HEI s Product Gambar 1 : Arti Penting Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Prosperity Security Social Welfare

(DIKTI,2003: hal 8 ) B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diajukan dalam jurnal ini adalah: Bagaimanakah Sistem Penjaminan Mutu STMIK El Rahma? C. TINJAUAN TEORITIS Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi dilakukan atas dasar penjaminan mutu internal, penjaminan mutu eksternal, dan perijinan penyelenggaraan program. Penjelasan ketiga unsur tersebut sebagai berikut. a. Penjaminan Mutu Internal Penjaminan mutu internal adalah penjaminan mutu yang dilakukan oleh institusi perguruan tinggi dengan cara yang ditetapkan perguruan tinggi pelaksana. Parameter dan metoda mengukur hasil ditetapkan oleh perguruan tinggi sesuai visi dan misinya. Dengan menjalankan penjaminan mutu internal, maka institusi pendidikan tinggi sebaiknya melakukan evaluasi internal disebut evaluasi diri secara berkala. Evaluasi diri dimaksudkan untuk mengupayakan peningkatan kualitas berkelanjutan. Selanjutnya, sistem penjaminan mutu internal dalam buku ini disebut SPM-PT. b. Penjaminan Mutu Eksternal Penjaminan mutu eksternal adalah penjaminan mutu yang di lakukan oleh badan akreditasi seperti BAN-PT atau lembaga lain dengan cara yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi yang melakukan. Parameter dan metoda mengukur hasil ditetapkan oleh lembaga akreditasi yang melakukan. Lembaga akreditasi mewakili masyarakat sehingga sifatnya mandiri. Akreditasi oleh lembaga akreditasi dimaksudkan untuk melakukan evaluasi eksternal untuk menilai kelayakan program institusi pendidikan tinggi. Selain menilai kelayakan program, akreditasi juga dimaksudkan untuk pemberian saran peningkatan dalam mengupayakan peningkatan kualitas berkelanjutan. Penjaminan mutu eksternal selanjutnya disebut akreditasi. c. Perijinan Penyelenggaraan Program Perijinan penyelenggaraan program diberikan oleh Ditjen Dikti untuk satuan pendidikan yang memenuhi syarat penyelenggaraan program pendidikan. Tata cara dan parameter yang digunakan ditetapkan oleh Ditjen Dikti sesuai ketentuan yang ada. Perijinan selain dimaksudkan sebagai evaluasi eksternal juga untuk menilai kelayakan kepatuhan penyelenggaraan program. Dengan demikian, penjaminan mutu perguruan tinggi secara keseluruhan dimaksudkan untuk melakukan peningkatan kualitas institusi pendidikan tinggi secara berkelanjutan. ( DIKTI,2006 : hal 4-5) Peningkatan mutu berkelajutan di STMIK El rahma Yogyakarta merupakan ujung tombak bagi tercapainya visi dan misi lembaga dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dalam rangka peningkatan mutu, evaluasi internal yang berkelanjutan dilakukan pada tingkat program studi, maupun lembaga. Secara eksternal, secara rutin STMIK El rahma Yogyakarta melaporkan hasil proses belajar mengajar setiap semesternya kepada Kopertis Wilayah V dan setiap lima tahun dilakukan proses

evaluasi dari Kopertis Wilayah V yang digunakan sebagai dasar perpanjangan izin operasional. Evaluasi berkelanjutan juga dilakukan dalam rangka mempersiapkan proses akreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN) D. Pembahasan Keterkaitan SPM-PT dengan Sistem-sistem Lain yang Terkait Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi merupakan konsep multi stakeholders sebagaimana terlihat sebagai berikut. Gambar 2 Keterkaitan SPMPT dengan sistem lain Rumusan Model Dasar SPM-PT 1. Kajian Berdasarkan Perundang-undangan Untuk merumuskan model dasar berdasarkan perundang-undangan dilihat dari beberapa kata kunci yang tertuang di dalam pasal-pasal dan ayat-ayat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat 21 Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan dst sebagai bentuk pertanggung-jawaban penyelenggaraan pendidikan. Pasal 35 ayat 1 Standar Nasional pendidikan terdiri standar isi, proses, kompetensi lulusan.dst. Pasal 50 ayat 2 Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu.dst. Pasal 51 ayat 2 Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan. Pasal 57 ayat 2 Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan secara berkala untuk menilai pencapaian standar nasional. b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 2 ayat 1 Untuk penjaminan mutu dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, sertifikasi. Pasal 91 Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan non formal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan dimaksud pada ayat 1 bertujuan untuk memenuhi atau melampaui SNP. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara bertahap, sistematis dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas. Pasal 96 BAN-PT memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi, dan kepada pemerintah dan pemda. c. Pokja Penjaminan Mutu (Quality Assurance), Ditjen Dikti, 2003 Penetapan standar dan mekanisme penjaminan mutu adalah otoritas perguruan tinggi, yang penting adalah upaya benchmarking mutu pendidikan tinggi berkelanjutan. Apabila dicermati secara mendalam, maka dapat dicatat beberapa kata kunci yang disebutkan di dalam ketiga perundang-undangan tersebut yaitu: 1. Evaluasi 2. Standar, penetapan mutu 3. Kegiatan pengendalian 4. Benchmarking.

Kajian dari beberapa praktik baik perguruan tinggi 1. Model PDCA 2. Model Kaizen

3. Model ISO 4. Model Perguruan Tinggi X

Model Dasar SPM-PT Model dasar SPM-PT dapat dirumuskan berdasarkan kata kunci yang dapat dicatat dari segi perundang-undangan maupun praktik baik perguruan tinggi. Dengan demikian model dasar SPM-PT dapat dinyatakan dalam suatu model siklus dan komponen kegiatan sebagai berikut.

Agar mudah melaksanakan model dasar SPM-PT tersebut diperlukan pemahaman dan pengetahuan tentang siklus komponen dan kegiatan sebagai berikut. 1. Penetapan Standar 2. Pelaksanaan (termasuk monitoring) 3. Evaluasi Diri 4. Evaluasi Kolega Eksternal (dalam bab-bab selanjutnya disebut Audit Mutu Akademik Internal) 5. Peningkatan Mutu (termasuk benchmarking) C. Sistem Penjaminan Mutu STMIK El Rahma Berdasarkan buku pedoman penjaminan mutu di STMIK El Rahma, proses penjaminan mutu dilakukan dengan penentuan konsep penjaminan mutu, Penentuan perangkat penjaminan mutu, kemudian penentuan mekanisme penjaminan mutu. 1. Konsep Penjaminan Mutu STMIK EL Rahma STMIK EL RAHMA telah menjalankan proses penjaminan mutu melalui Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) kemudian berusaha melakukan Evaluasi eksternal yaitu Akreditasi, yang bersifat fakultatif dan dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Penjaminan mutu pendidikan tinggi di perguruan tinggi dapat diselenggarakan melalui berbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen kendali mutu yang dapat digunakan adalah Quality Assurance( QA ). Model QA ini akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) mutu pendidikan tinggi di perguruan tinggi. QA didahului dengan standar yg telah ditentukan terlebih dahulu. Standar akan terus meningkat dari waktu ke waktu. 2. Perangkat Penjaminan Mutu A. Standar Mutu / Dokumen Mutu, terdiri atas 1. Kebijakan Mutu STMIK El Rahma 2. Peraturan Akademik B. Manual Mutu terdiri atas 1. Prosedur Mutu 2. Prosedur Kerja 3. Instruksi Kerja 4. Formulir / borang

3. Mekanisme Penjaminan Mutu Evaluasi proses pembelajaran di STMIK EL RAHMA adalah upaya awal untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan atau diprogramkan. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam sistem penjaminan mutu. Evaluasi proses pembelajaran di STMIK EL RAHMA dilakukan melalui fungsi hierarki dari tingkat Sekolah Tinggi hingga tingkat program studi. Setiap tingkatan memiliki tanggung jawab dalam proses penjaminan mutu dengan tugas yang berjenjang sesuai dengan tingkatan Pada tingkat Lembaga, Pembantu Ketua Bidang Akademik dan Lembaga penjaminan mutu akan memimpin proses evaluasi diri dengan mengambil informasi dari para dosen dan petugas bagian akademik, administrasi umum, laboratorium Semua kegiatan dalam kerangka sistem penjaminan mutu dilaksanakan di bawah tanggung jawab Ketua. Mekanisme kegiatan dalam Sistem Penjaminan Mutu STMIK EL RAHMA Yogyakarta melibatkan keseluruhan unsur organisasi. E. Kesimpulan Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi merupakan alat yang penting dalam rangka menyediakan proses pendidikan yang bermutu bagi mahasiswa. Juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Oleh karena itu, STMIK El Rahma senantiasa memiliki komitmen untuk meningkatkan pelayanan pendidikan sangat mendukung upaya pemerintah melalui DIKTI untuk menyusun sistem penjaminan mutu di segala bidang. Referensi DIKTI, Panduan dan Paparan Pelatihan Penjaminan Mutu, 2007 DIKTI, Pedoman Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, 2003 DIKTI, Panduan Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, 2006 Lembaga Penjaminan Mutu, Buku pedoman penjaminan mutu STMIK El Rahma, 2006