BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program kementerian/ lembaga dan lintas kementerian/ lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 yang merupakan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. RPJMN 2010-2014 selanjutnya menjadi pedoman bagi kementerian/ lembaga dalam menyusun Rencana Strategis kementerian/ lembaga (Renstra-KL).
Tahapan skala prioritas utama dan strategi RPJM berbeda dalam setiap tahapannya. RPJM ke-2 (2010-2014) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia disegala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Program pembangunan nasional 2010-2014 telah ditetapkan lima agenda utama pembangunan nasional, yaitu: 1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. 2. Perbaikan tata kelola pemerintahan. 3. Penegakan pilar demokrasi. 4. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. 5. Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Dari lima agenda pembangunan tersebut kemudian ditetapkan 11 (sebelas) program prioritas nasional, yaitu (1) Reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Penanggulangan kemiskinan; (5) Ketahanan pangan; (6) Infrastruktur; (7) Iklim ivestasi dan usaha; (8) Energi; (9) Lingkungan hidup dan bencana; (12) Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paska konflik; (11) Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Untuk mendukung pelaksanaan RPJMN Tahun 2010-2014, Badan Kepegawaian Negara di tahun anggaran 2012 melaksanakan beberapa kegiatan prioritas bidang yaitu: 1. Kegiatan perencanaan kepegawaian dan formasi dalam rangka penyusunan petunjuk teknis penataan kepegawaian secara nasional. 2. Pembangunan, pengembangan sistem informasi dan pengelolaan data kepegawaian dalam rangka penyusunan data base kepegawaian yang lengkap, akurat, dan terkini.
3. Pengembangan operasional jaringan komunikasi dan informasi kepegawaian (sub kegiatan implementasi KPE). 4. Penilaian kompetensi calon pejabat struktural instansi pemerintah dan konseling Disamping kegiatan prioritas bidang tersebut diatas, Badan Kepegawaian Negara juga melaksanakan beberapa kegiatan prioritas lembaga, yaitu: a. Kegiatan pembangunan/ pengembangan CAT sistem di 6 (enam) Kantor Regional. b. Pembinaan dan pengelolaan administrasi keuangan BKN Pusat dan Kanreg. c. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran BKN pusat dan kanreg. d. Pembangunan gedung Pusdikat Kepegawaian (Tahap II). e. Pengadaan kendaraan roda 4 (empat) kantor regional IX, X, XI, XII. f. Pembangunan gedung arsip Kantor Regional II Surabaya. B. Rencana Strategis BKN Tahun 2010-2014 Rencana strategis (Renstra) Badan Kepegawaian Negara Tahun 2010-2014 disusun sebagai perencanaan jangka menengah Badan Kepegawaian Negara yang merupakan gambaran tujuan, sasaran strategis dan target hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun sesuai dengan tugas dan fungsi, serta peran Badan Kepegawaian Negara sebagaimana yang diamanahkan oleh undang-undang. Dalam rangka penyempurnaan Rencana Strategis BKN Tahun 2010-2014 dan penguatan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Badan Kepegawaian Negara, maka telah dilakukan revisi terhadap Rencana Strategis BKN Tahun 2010-2014 yang disusun berdasarkan hasil pembahasan dengan seluruh unit
kerja di lingkungan BKN dan memperhatikan apa yang menjadi harapan dan keinginan pemangku kepentingan (stakeholder) BKN. Revisi terhadap Rencana Strategis BKN meliputi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Utama. 1. Visi Visi BKN setelah dilakukan revisi adalah Menjadi Pembina dan Penyelenggara Manajemen Kepegawaian yang Profesional dan Bermartabat Tahun 2025. 2. Misi Untuk mewujudkan Visi BKN di atas, maka Badan Kepegawaian Negara menetapkan misi yang akan dilakukan sebagai berikut: a. Mengembangkan sistem manajemen kepegawaian negara. b. Mengembangkan sistem pelayanan c. Mengembangkan manajemen internal BKN. 3. Tujuan Dengan didasarkan pada visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Kepegawaian Negara menetapkan tiga tujuan strategis yang ingin dicapai hingga tahun 2014, yaitu: a. Mewujudkan manajemen kepegawaian yang moderen. b. Mewujudkan pelayanan prima bidang c. Mewujudkan manajemen internal yang efektif, efisien dan akuntabel. 4. Sasaran Strategis Sasaran strategis Badan Kepegawaian Negara disusun berdasarkan tujuan strategis yang ingin dicapai. Ada delapan sasaran strategis yang
ditempuh dalam rangka mewujudkan tujuan strategis Badan Kepegawaian Negara, yaitu: a. Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan kepegawaian; b. Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal; c. Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan kepegawaian; d. Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi; e. Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi; f. Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian kepegawaian; g. Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi; h. Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor. 5. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama (IKU) Badan Kepegawaian Negara ditetapkan dengan mengacu pada Rencana Strategis BKN Tahun 2010-2014. Indikator kinerja utama ditetapkan secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis yang ingin dicapai. Indikator kinerja utama BKN yang digunakan untuk periode Tahun 2010-2014 ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BKN No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama I Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan 1. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya. 2. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi jabatan di lingkungannya. II Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal. 3. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian kompetensi PNS dalam pengembangan karier kepegawaian di lingkungannya. 4. Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi PNS dengan tepat sesuai NSP. 1. Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen dan promosi dengan menggunakan alat bantu computer (CAT). 2. Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis III Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan IV Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi. V Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi. 1. Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan yang diselesaikan. 1. Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan 1. Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data pokok pegawai. 2. Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK).
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 3. Persentase instansi/ stakeholders yang telah menggunakan sistem KPE. VI Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian 1. Persentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang VII Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi. 1. Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN. 2. Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN. 3. Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi. 4. Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standar. 5. Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN. VIII Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor. 1. Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang tersedia. 2. Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana. C. Penetapan Kinerja BKN Tahun 2012 Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Badan Kepegawaian Negara menyusun penetapan kinerja tahun 2012 berdasarkan hasil pembahasan dengan seluruh unit kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Negara. Target capaian kinerja tahun 2012 Badan Kepegawaian Negara dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Penetapan Kinerja BKN Tahun 2012 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target I Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan 1. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya. 30% 2. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi jabatan di lingkungannya. 10% 3. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian kompetensi PNS dalam pengembangan karier kepegawaian di lingkungannya. 14% 4. Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi PNS dengan tepat sesuai NSP. 30% II Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal. 1. Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen dan promosi dengan menggunakan alat bantu computer (CAT). 20 Instansi 2. Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis 150 analis III Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan 1. Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan yang diselesaikan. 11 naskah IV Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi. 1. Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan 79 (Baik) V Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi. 1. Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data pokok pegawai. 75%
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2. Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK). 100% 3. Persentase instansi/ stakeholders yang telah menggunakan sistem KPE. 75% VI Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian 1. Persentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang 30% VII Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi. 1. Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN. 2. Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN. 3. Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi. 4. Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standar. 5. Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN. B WTP 60% 100% Baik VIII Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor. 1. Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang tersedia. 2. Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana. Baik 70%