BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Kata Pengantar. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja BKN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

ambutan internal maupun eksternal BKN tentang berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Program Strategis/Prioritas Badan Kepegawaian Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

Ikhtisar Eksekutif. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERJANJIAN KINERJA 2016

RPJMN dan RENSTRA BPOM

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Arsip Nasional Republik Indonesia

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RINGKASAN EKSEKUTIF LKjIP KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

Peran TKPK Kabupaten/Kota dalam Penggulangan Kemiskinan pasca UU 6 Tahun 2014 tentang Desa. Ir. TARMIZI A. KARIM, M.Sc

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH PROVINSI BALI RENCANA STRATEGIS TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET

Hal. Bab I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 3 C. Maksud dan Tujuan... 5

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program kementerian/ lembaga dan lintas kementerian/ lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 yang merupakan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. RPJMN 2010-2014 selanjutnya menjadi pedoman bagi kementerian/ lembaga dalam menyusun Rencana Strategis kementerian/ lembaga (Renstra-KL).

Tahapan skala prioritas utama dan strategi RPJM berbeda dalam setiap tahapannya. RPJM ke-2 (2010-2014) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia disegala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Program pembangunan nasional 2010-2014 telah ditetapkan lima agenda utama pembangunan nasional, yaitu: 1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. 2. Perbaikan tata kelola pemerintahan. 3. Penegakan pilar demokrasi. 4. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. 5. Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Dari lima agenda pembangunan tersebut kemudian ditetapkan 11 (sebelas) program prioritas nasional, yaitu (1) Reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Penanggulangan kemiskinan; (5) Ketahanan pangan; (6) Infrastruktur; (7) Iklim ivestasi dan usaha; (8) Energi; (9) Lingkungan hidup dan bencana; (12) Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paska konflik; (11) Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Untuk mendukung pelaksanaan RPJMN Tahun 2010-2014, Badan Kepegawaian Negara di tahun anggaran 2012 melaksanakan beberapa kegiatan prioritas bidang yaitu: 1. Kegiatan perencanaan kepegawaian dan formasi dalam rangka penyusunan petunjuk teknis penataan kepegawaian secara nasional. 2. Pembangunan, pengembangan sistem informasi dan pengelolaan data kepegawaian dalam rangka penyusunan data base kepegawaian yang lengkap, akurat, dan terkini.

3. Pengembangan operasional jaringan komunikasi dan informasi kepegawaian (sub kegiatan implementasi KPE). 4. Penilaian kompetensi calon pejabat struktural instansi pemerintah dan konseling Disamping kegiatan prioritas bidang tersebut diatas, Badan Kepegawaian Negara juga melaksanakan beberapa kegiatan prioritas lembaga, yaitu: a. Kegiatan pembangunan/ pengembangan CAT sistem di 6 (enam) Kantor Regional. b. Pembinaan dan pengelolaan administrasi keuangan BKN Pusat dan Kanreg. c. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran BKN pusat dan kanreg. d. Pembangunan gedung Pusdikat Kepegawaian (Tahap II). e. Pengadaan kendaraan roda 4 (empat) kantor regional IX, X, XI, XII. f. Pembangunan gedung arsip Kantor Regional II Surabaya. B. Rencana Strategis BKN Tahun 2010-2014 Rencana strategis (Renstra) Badan Kepegawaian Negara Tahun 2010-2014 disusun sebagai perencanaan jangka menengah Badan Kepegawaian Negara yang merupakan gambaran tujuan, sasaran strategis dan target hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun sesuai dengan tugas dan fungsi, serta peran Badan Kepegawaian Negara sebagaimana yang diamanahkan oleh undang-undang. Dalam rangka penyempurnaan Rencana Strategis BKN Tahun 2010-2014 dan penguatan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Badan Kepegawaian Negara, maka telah dilakukan revisi terhadap Rencana Strategis BKN Tahun 2010-2014 yang disusun berdasarkan hasil pembahasan dengan seluruh unit

kerja di lingkungan BKN dan memperhatikan apa yang menjadi harapan dan keinginan pemangku kepentingan (stakeholder) BKN. Revisi terhadap Rencana Strategis BKN meliputi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Utama. 1. Visi Visi BKN setelah dilakukan revisi adalah Menjadi Pembina dan Penyelenggara Manajemen Kepegawaian yang Profesional dan Bermartabat Tahun 2025. 2. Misi Untuk mewujudkan Visi BKN di atas, maka Badan Kepegawaian Negara menetapkan misi yang akan dilakukan sebagai berikut: a. Mengembangkan sistem manajemen kepegawaian negara. b. Mengembangkan sistem pelayanan c. Mengembangkan manajemen internal BKN. 3. Tujuan Dengan didasarkan pada visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Kepegawaian Negara menetapkan tiga tujuan strategis yang ingin dicapai hingga tahun 2014, yaitu: a. Mewujudkan manajemen kepegawaian yang moderen. b. Mewujudkan pelayanan prima bidang c. Mewujudkan manajemen internal yang efektif, efisien dan akuntabel. 4. Sasaran Strategis Sasaran strategis Badan Kepegawaian Negara disusun berdasarkan tujuan strategis yang ingin dicapai. Ada delapan sasaran strategis yang

ditempuh dalam rangka mewujudkan tujuan strategis Badan Kepegawaian Negara, yaitu: a. Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan kepegawaian; b. Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal; c. Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan kepegawaian; d. Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi; e. Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi; f. Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian kepegawaian; g. Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi; h. Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor. 5. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama (IKU) Badan Kepegawaian Negara ditetapkan dengan mengacu pada Rencana Strategis BKN Tahun 2010-2014. Indikator kinerja utama ditetapkan secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis yang ingin dicapai. Indikator kinerja utama BKN yang digunakan untuk periode Tahun 2010-2014 ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BKN No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama I Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan 1. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya. 2. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi jabatan di lingkungannya. II Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal. 3. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian kompetensi PNS dalam pengembangan karier kepegawaian di lingkungannya. 4. Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi PNS dengan tepat sesuai NSP. 1. Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen dan promosi dengan menggunakan alat bantu computer (CAT). 2. Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis III Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan IV Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi. V Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi. 1. Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan yang diselesaikan. 1. Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan 1. Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data pokok pegawai. 2. Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK).

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 3. Persentase instansi/ stakeholders yang telah menggunakan sistem KPE. VI Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian 1. Persentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang VII Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi. 1. Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN. 2. Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN. 3. Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi. 4. Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standar. 5. Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN. VIII Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor. 1. Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang tersedia. 2. Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana. C. Penetapan Kinerja BKN Tahun 2012 Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Badan Kepegawaian Negara menyusun penetapan kinerja tahun 2012 berdasarkan hasil pembahasan dengan seluruh unit kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Negara. Target capaian kinerja tahun 2012 Badan Kepegawaian Negara dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Penetapan Kinerja BKN Tahun 2012 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target I Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan dan pengembangan 1. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan penataan kepegawaian (rightsizing) di lingkungannya. 30% 2. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan standar kompetensi jabatan di lingkungannya. 10% 3. Persentase instansi pemerintah yang menerapkan penilaian kompetensi PNS dalam pengembangan karier kepegawaian di lingkungannya. 14% 4. Persentase instansi pemerintah yang menghitung kebutuhan formasi PNS dengan tepat sesuai NSP. 30% II Meningkatkan sistem pembinaan kinerja yang optimal. 1. Jumlah instansi pemerintah yang telah memanfaatkan sistem rekrutmen dan promosi dengan menggunakan alat bantu computer (CAT). 20 Instansi 2. Jumlah pertimbangan pengangkatan jabatan fungsional analis 150 analis III Meningkatkan kualitas rumusan perundang-undangan 1. Jumlah rumusan peraturan perundang-undangan yang diselesaikan. 11 naskah IV Meningkatkan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi. 1. Indeks kepuasan instansi/ PNS terhadap pelayanan 79 (Baik) V Meningkatkan sistem informasi kepegawaian yang terintegrasi. 1. Persentase database PNS yang akurat dan terkini berdasarkan data pokok pegawai. 75%

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2. Persentase Instansi Pemerintah yang telah terintegrasi dengan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK). 100% 3. Persentase instansi/ stakeholders yang telah menggunakan sistem KPE. 75% VI Meningkatkan efektifitas sistem pengawasan dan pengendalian 1. Persentase penurunan tingkat pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang 30% VII Meningkatkan efektifitas koordinasi perencanaan program, sumber daya, serta pengelolaan administrasi. 1. Hasil evaluasi terhadap implementasi SAKIP BKN. 2. Opini BPK terhadap laporan keuangan BKN. 3. Persentase penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensi. 4. Persentase pemenuhan sarana operasional kantor sesuai standar. 5. Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi BKN. B WTP 60% 100% Baik VIII Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana prasarana kantor. 1. Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang tersedia. 2. Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana. Baik 70%