ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

dokumen-dokumen yang mirip
commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

BAB IV METODE PENELITIAN

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

Contoh PT kertasjaya memproduksi 2 macam produk. Contoh peraga 5.2 Perhitungan biaya satuan : produk tunggal. Biaya produksi

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

METODE PEMBEBANAN BOP

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, industri dan teknologi di Indonesia

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan 3 Activity Based Costing

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB II TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING. Sedangkan Firdaus dan Wasilah (2009), berpendapat:

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 5

METODOLOGI PENELITIAN

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Negara menyediakan sarana kesehatan bagi masyarakat berupa rumah

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

BAB 1 PENDAHULUAN. yayasan yang sudah disahkan sebagai badan hukum. rawat inap, rawat darurat, rawat intensif, serta pelayanan penunjang lainnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (survive) dan tumbuh (grow). Bertahan artinya perusahaan tidak merugi dan tumbuh artinya

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan unit cost yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN UNIT COST DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

UNIT COST. C. Tujuan dan Manfaat Penghitungan Unit Cost

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Metode Hasil 1. Rafiequl Jannah, 2009.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel dalam bentuk CV atas nama Hendro Wibowo beserta putrinya,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29) mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

PENGERTIAN COST ACCUMULATION & COST ALLOCATION

BAB III METODE PENELITIAN. No. 8 Bedali Lawang Kab. Malang. Peneliti memilih melakukan penelitian di RS

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya dalam arti sempit dapat diartikan

Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Diajukan oleh : Yunanto D

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

Transkripsi:

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

Suatu metode penentuan harga pokok (product costing) dengan mengukur secara cermat konsumsi/ kebutuhan sumber daya dalam setiap aktivitas yg digunakan utk menghasilkan produk Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa produk/ jasa memerlukan sejumlah aktivitas dan aktivitas2 tsb mengkonsumsi sumber daya. Metode ini mengidentifikasi biaya aktivitas dan kemudian menelusuri aktivitas ini ke suatu produk. Sumber daya Aktivitas Produk/ Pelanggan

Terdapat dua asumsi penting Metode ABC: Kegiatan menimbulkan biaya Produk/ pelanggan menyebabkan timbulnya permintaan atas kegiatan. Dalam membuat produk/ menyelenggarakan pelayanan diperlukan berbagai kegiatan dan setiap kegiatan memerlukan sumber daya utk melaksanakan kegiatan. Asumsi tersebut mendasari 2 tahap proses: Menentukan beban sumber daya pendukung dalam aktivitas tsb. Produk/ pelanggan menimbulkan aktivitas, biaya aktivitas suatu produk dapat dihubungkan secara langsung dengan satu produk atau komponen penyusun produk.

A. Klasifikasi aktivitas: 1.Unit Level Cost Activity: Biaya ini dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit produk yang dihasilkan. Biaya ini dibebankan pada produk/ jasa berdasarkan jumlah unit/ pelayanan yang dihasilkan. Contoh: biaya bahan baku (obat obatan, makanan pasien), gaji karyawan,

2. Batch Related Activity Cost: Biaya ini berhubungan dengan jumlah batch produk/pelayanan yang dihasilkan. Besar kecilnya biaya ini tergantung pada frekuensi order produksi Contoh: pemakaian alkes pakai habis, alat makan pasien, loundry, sterilisasi instrumen, pengolahan limbah cair, pembakaran sampah medis dan pencatatan medik

3.Product Sustaining Activity Cost: Biaya ini berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan ditujukan untuk mempertahankan produk/pelayanan tetap dipasarkan. Biaya ini dibebankan berdasarkan taksiran jumlah unit produk/ pelayanan tertentu yang akan dihasilkan selama umur produk. Contoh: biaya desain produk, desain proses pengelolaan produk dan pengujian produk.

4.Facility Sustaining Activity Cost: Biaya ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh RS. Dibebankan pada produk atas dasar taksiran unit produk yg dihasilkan pada kapasitas normal. Contoh : biaya penyusutan (gedung, alatalat kantor, alat alat medis), pemakaian ATK, penggunaan bahan pembersih, biaya perbaikan sarana/alat, biaya langganan daya, biaya pemakaian genset.

B. Pemilihan Cost Driver: Cost Driver : suatu faktor yang menyebabkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Faktor2 yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan cost driver yaitu: 1. Biaya pengukuran cost driver: Semakin rendah biaya maka semakin besar kemungkinan cost driver tsb dipilih. 2. Korelasi antara cost driver yang dipilih dengan konsumsi aktivitas. Semakin tinggi korelasi maka semakin besar kemungkinan cost driver dipilih. 3. Perilaku yang disebabkan oleh penggunaan cost driver Semakin disukai perilaku yang ditimbulkan dengan cost driver maka semakin dipilh.

Faktor faktor yg dipertimbangkan dalam penggunaan multiple cost driver: Tingkat keakuratan yang tinggi memerlukan semakin banyak cost driver yang dibutuhkan. Semakin beraneka ragam produk/ pelayanan maka memerlukan semakin banyak cost driver yang dibutuhkan. Semakin besar proporsi aktivitas dari total biaya produk maka semakin banyak cost driver yang dibutuhkan Semakin beraneka ragam ukuran batch produk/pelayanan maka semakin banyak cost driver yang dibutuhkan. Semakin rendah korelasi cost driver dengan aktivitas maka semakin banyak cost driver yang dibutuhkan.

Dasar penetapan Cost Driver: a. Metode Cost Driver System: Metode yang paling sederhana semua biaya berkaitan dengan aktivitas dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah aktivitas. Perhitungan ini digunakan untuk memperoleh per unit aktivitas yg akan dibebankan pada suatu produk ttt. Dapat menimbulkan undercosted atau overcosted bila satuan waktu tidak sama., karena semakin lama suatu aktivitas akan memerlukan sumber daya yang makin besar.

b. Metode Duration Driver System. Metode ini mengalokasikan biaya aktivitas dengan menghitung waktu yang diperlukan utk melakukan suatu aktivitas sehingga informasi yang dibutuhkan makin kompleks c. Metode Intensity/ Direct Charge Driver System: Metode ini mengukur secara langsung sumber daya yang diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas. Metode ini memberikan hasil akurasi yang tinggi tetapi lebih rumit penerapannya. Metode ini cocok bagi industri yang memproduksi berbagai macam produk/ pelayanan dengantingkat kompleksitas yang tinggi.

Penerapan Metode ABC pada jasa`rs secara prinsip tidak jauh berbeda dengan industri non jasa. Industri jasa lebih menekankan efisiensi dan aktivitas dalam biaya pelayanan. Aktivitas dalam menyelenggarakan pelayanan cenderung beraneka ragam. Penerapan metode ABC juga harus memperhatikan ciriciri perusahaan jasa: a. Intangibility. b. Heterogenity. c. Inseparability. d. Perishability Penerapan metode ABC pada industri pelayaann lebih ditekankan pada tindakan untuk mengelola aktivitas yang berhubungan dengan output pelayanan.

Penghitungan titik impas (BEP) dengan Metode ABC: BEP = ( facility sustaining cost + product sustaining cost batch related cost ) ( Harga jual per unit unit level cost per unit )

Manfaat Metode ABC: Dapat menentukan biaya satuan produk/pelayanan dengan lebih akurat. Pengambilan keputusan menjadi lebih baik karena didasarkan pada biaya biaya betul2 yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pelayanan/produk. Memperbaiki kebijakan manajerial yang berkaitan dengan pengelolaan aktivitasaktivitas utk menghasilkan suatu produk/pelayanan.

Keunggulan Metode ABC ini yaitu: Dengan menganalisis aktivitas maka dapat dilakukan analisis keterkaitan antara berbagai aktivitas, efisiensi dan efektivitas masing masing aktivitas dapat dikaji. Metode ABC dapat membantu manajer yankes untuk melakukan efisiensi biaya dan memperbaiki manajemen pelayanan. Metode ABC dapat menyediakan informasi tentang pembiayaan di yankes dibandingkan sistem akuntansi biaya yang tradisonal. Metode ABC merupakan alat yang tepat dan mendukung manajemen stratejik dengan keputusan2 yang sifatnya stratejik. Metode ABC menggunakan sedikit asumsi dan lebih banyak didasarkan pada data yang nyata, sehingga hasilnya juga lebih akurat.

Kelemahan metode ABC: Pelaksanaan metode ini harus didukung dengan sistem akuntansi yang baik dan menyeluruh dalam suatu organisasi serta komputerisasi data data. Selain itu setiap aktivitas dalam suatu pelayanan kesehatan yang seringkali sangat kompleks harus bisa diidentifikasi keterkaitannya serta sumber daya/ input yang dipakai.

PENERAPAN METODE ABC DI RS: Dua asumsi penting dalam Metode ABC: a. Aktivitas/ kegiatan menyebabkan timbulnya biaya: Berbagai sumber daya pembantu atau sumber daya tidak langsung memberikan sumbangan untuk melaksanakan aktivitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang harus dialokasikan. b. Produk /pelanggan menyebabkan timbulnya permintaan atas aktivitas. Untuk membuat produk diperlukan berbagai aktivitas dan setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk pelaksanaan aktivitas tersebut. Biaya dibebankan ke produk/jasa berdasar sumber daya yang dikonsumsi.

Sumber daya yg mengalir ke aktivitas/ pekerjaan melaluai resources drivers, kemudian aktivitas mengalir ke obyek biaya melalu activity drivers. Resources drivers digunakan utk membebankan biaya yang gunanya untuk memperkirakan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Setiap sumber daya dilacak ke aktivitas menjadi suatu elemen biaya (cost element) kemudian elemen2 biaya ini dikumpulkan menjadi suatu activity cost pool (biaya total yang dihubungkan dengan suatu aktivitas). Activity cost pool selanjutnya dilacak ke obyek biaya melalui activity drivers.

Produk/jasa Aktivitas Sumber daya Prosedur Metode ABC: a. Identifikasi aktivitas: Perlu dibedakan apakah kita akan melakukan ABC untuk bagian/ unit yang kecil dari suatu organisasi ataukah keseluruhan organisasi. Penggambaran operasional aktivitas aktivitas dan keterkaitannya harus sedetail mungkin. b. Ident. biaya yg dibebankan pd msg2 aktivitas: Pada tahap ini dilakukan identifikasi semua biaya (nilai semua sumber daya/ input) yg dikonsumsi aktivitas. Sumber daya yang dibutuhkan adalah : SDM, peralatan, bahan, obat obatan, aneka rekening dll.

Biaya disini dapat diklasifikasikan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung yaitu: biaya yang timbul dari aktivitas aktivitas penunjang pelayanan seperti: Direktur/manajer, Tata Usaha, Gizi, Laundry. Biaya langsung yaitu biaya yang timbul karena aktivitas pelayanan langsung kepada pasien, misal : Rawat Inap, Rawat Jalan, Radiologi, Kamar Bedah. Didalam biaya langsung dan tidak langsung masih harus diidentifikasi jenis biaya investasi serta operasional dan pemeliharaan.

Biaya investasi : biaya bangunan, alat, dan aneka aktiva tetap yang biasanya berumur lebih dari 1 tahun dan biaya ini kemudiaan disetahunkan (Annualized Investment Cost). Biaya operasional dan pemeliharaan : gaji, obat obatan, menu makanan pasien, alat alat habis pakai baik medis maupun non medis, aneka rekening serta biaya pemeliharaan alat investasi. c. Penghitungan cost set: Aktivitas yang saling berkaitan dan mempunyai karakteristik yang sama (homogenous cost sets) dikelompokkan menjadi satu, misal : Pelayanan keperawatan ada tiga kelompok aktivitas yaitu: manajemen/ administrasi serta pelayanan keperawatan sesuai dengan asuhan keperawatan.

Pembagian aktivitas yang saling terkait dan homogen ini didasarkan pada dua hal yaitu: aktivitas aktivitasnya secara logis memang berkaitan dan rasio konsumsi proporsi penyerapan sumber daya oleh aktivitas tersebut. d. Penghitungan cost pool: Biaya per aktivitas dari sekelompok yang homoden tersebut dijumlahkan untuk memperoleh homogenous cost pool. e. Perhitungan pool rate: Setelah cost pool terbentuk maka biaya satuan dapat dihitunga berdasarkan jumlah total biaya pada cost pool dengan kapasitas praktis dari aktivitas.

Sistem ABC mengidentifikasi biaya aktivitas dan melacak aktivitas aktivitas ke produk atau jasa tertentu yang menyebabkan terjadinya aktivitas. Aktivitas adalah suatu proses/ prosedur yang harus dilakukan dalam suatu organisasi untuk menghasilkan sesuatu produk/ jasa. Setiap akvitias mengandung kombinasi berbagai input/ sumber daya. Contoh : aktivitas di dalam kamar operasi suatu rumah sakit melibatkan pemakaian kamar operasi dan tenaga dokter bedah, dokter anestesi, perawat, peralatan bedah serta alat medis habis pakai utk kegiatan bedah. Biaya tidak langsung (biaya overhead) dilacak dari suatu produk/ jasa tertentu.

Contoh Analisis Biaya di RS dengan ABC: Penghitungan biaya pendidikan Spesialisasi Radiologi di RSUP Sarjito, Jogyakarta oleh Sri Endarini (1999): Jenis aktivitas: Aktivitas pengantar. Aktivitas pre dan post test. Aktivitas presentasi kasus dan jurnal. Aktivitas pemeriksaan pasien di poli dan rawat inap Aktivitas ujian dan respondei. Aktivitas evaluasi.

Kebutuhan biaya untuk aktivitas tersebut yaitu: Biaya makan mahasiswa peserta program. Kebutuhan obat, bahan dan alat medis habis pakai lainnya (misal ATK) untuk praktek mahasiswa. Kebutuhan bahan pendukung (sabun cuci, alkohol dll). Kebutuhan air, gas dan listrik. Perpustakaan. Kebutuhan lainnya.

Rincian kebutuhan bahan untuk 1 semester sbb: a. Bahan film 1 box. b. Konsumsi mhsw. 1 x 4 x 6 = 24 prs c. Sabun cuci 1 x 6 = 6 buah. d. Loundry jas praktek 4 x 6 = 24 buah. e. Sterilisasi jas praktek 4 x 6 = 24 kali. Tabel Perhitungan biaya per aktivitas yang dibebankan ke RS Sarjito dari Program Pendidikan Spesialis Radiologi (1 semester) :

Perhitungan biaya per aktivitas yg dibebankan ke RS Sardjito (Program Pendidikan Sp1 Radiologi 1 Smt) NO JENIS BIAYA JUMLAH 1 Biaya langsung: 1.Biaya ATK 2.Biaya bahan & alat medis habis pakai 3.Biaya bahan penunjang 4.Biaya konsumsi 5.Biaya sterilisasi 6.Biaya loundry 7.Linen 8.Biaya perpustakaan, jurnal. 9.Biaya insentif pengajar 10.Biaya ujian seleksi 2 Biaya tidak langsung: 1. Air (perkiraan) 2. Listrik 99.000 666.000 6.000 235.000 120.000 72.000 75.000 10.800 225.000 400.000 1.500 4.500 JUMLAH 1.915.000