1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3

BAB VII Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

Pendapatan Nasional (National Income)

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB II PENDAPATAN NASIONAL

BAB 2 Data Makroekonomi

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Perbedaan GDP dan GNP

Produk Domestik Bruto (PDB)

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012

PENGERTIAN. 2 Created by LIZZA SUZANTI

PEREKONOMIAN INDONESIA

Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

Pengukuran Pendapatan Nasional / output domestik

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

PENDAPATAN NASIONAL : ADI SUKOCO : A

Pengukuran Pendapatan Nasional

PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1

PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III. SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan

BAB II KONSEP DAN KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

Pemerintah Rumah Tangga. Perusahaan. Luar Negeri

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

Pengantar Ekonomi Makro

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

D a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85

CIRCULAR FLOW & NATIONAL INCOME

Bab 2. By Rini Setyo W, SE.MM 1

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

BAB IV ANALISA WILAYAH (Lanjutan-1)

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAPATAN NASIONAL. 2.1 Tolok Ukur Keberhasilan Perekonomian

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung

INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

Katalog BPS :

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM


PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL

STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA. M. Zainuri

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

Pengantar Ekonomi Makro

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

digambarkan sebagai berikut: C/S

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan.

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3.

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

1. PENDEKATAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

Suriname. Yunani. Libya. Cekoslovakia

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Kata pengantar. Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

III. METODE PENELITIAN

VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI MALUKU Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan Provinsi Maluku

Transkripsi:

Silabus: 1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO Peran pemerintah dalam bidang ekonomi. Organisasi Bisnis dan Keuangan Produksi dan Pendapatan Nasional. Uang dan Lembaga Keuangan Bank Indonesia. Kebijakan Moneter dan Fiskal. Nilai Tukar. Pengangguran dan Inflasi. Supply dan Demand. Konsep Elastisitas. Ongkos Titik impas. Marginal Revenue/Cost. Struktur Pasar. 4. Perdagangan Luar Negeri. 5. Sistem Ekonomi Negara. PIE w8 1

Pendapatan Nasional 1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional 2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional 3. Konsep lain dalam Pendapatan Nasional 4. Perbedaan GDP vs GNP 5. Pertumbuhan Pendapatan Nasional PIE w8 2

1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional - salah satu indikator yg dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu. Dengan Pendapatan Nasional dapat diketahui struktur perekonomian negara. Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu, biasanya 1 tahun. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan merupakan nilai pasar bruto dari barang dan jasa tersebut. PIE w8 3

GDP dapat diukur sebagai (a) alur produk-produk jadi, atau secara ekivalen sebagai (b) Alur biaya/pendapatan. Rp. Belanja utk konsumsi (a) Barang jadi dan jasa (roti, komputer, potong rambut) Rumah tangga dan Pemerintah Penjual (b) Faktor produksi (Tenaga kerja, tanah, modal) Gaji, sewa,keuntungan,dll Rp. PIE w8 4

2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional Ada 3 pendekatan pendapatan nasional: Pendekatan produksi (production approach) Pendekatan pendapatan (income approach) Pendekatan pengeluaran (expenditure approach) a. Pendekatan Produksi pendapatan nasional dihitung berdasarkan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dari masing-masing sektor ekonomi pada periode tertentu. Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi yang dihitung, yaitu: 1. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan 2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri pengolahan (manufactur) 4. Listrik, air dan gas 5. Bangunan 6. Perdagangan, hotel dan restoran 7. Pengangkutan dan telekomunikasi 8. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 9. Jasa lain-lain. PIE w8 5

9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3 kelompok. 1) Sektor primer: pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan Pertambangan dan penggalian 2) Sektor sekunder: Industri pengolahan (manufactur) Listrik, air dan gas Bangunan 3) Sektor tersier: Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan dan telekomunikasi Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan Jasa lain-lain. PIE w8 6

Catatan: Produk akhir (final goods): adalah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen akhir dan tidak untuk dijual kembali/diperdagangkan atau tidak untuk diproses lebih lanjut Produk antara (Intermediate goods): adalah produk yang direncanakan untuk dijual kembali /diperdagangkan atau diproses lebih lanjut Nilai tambah (Value Added): selisih antara nilai barang saat dihasilkan dari hasil produksi dengan biaya barang pada saat masuk tahap berikutnya. PIE w8 7

Value Added/Nilai Tambah Nilai akhir dikurangi nilai bahan mentah / bahan setengah jadi. Jumlah seluruh nilai tambah untuk sebuah produk adalah sama dengan harga jualnya PIE w8 8

Contoh-perhitungan value added produk roti Material Harga jual Harga produk antara Value added (keuntungan ) Gandum $ 0.20 0.0 $ 0.20 Terigu Pabrik roti Toko roti 0.45 0.95 1.25 0.20 0.45 0.95 0.25 0.50 0.30 $ 1.25 PIE w8 9

Contoh: nilai tambah produksi nanas kalengan Tahap produksi Buah mentah Pengalengan Pengiriman Penjualan eceran Total Nilai Tambah Nilai jual (Rp) 600 2500 3500 5000 Nilai tambah (Rp) 600 1900 1000 1500 5000 PIE w8 10

Kemungkinan terjadi kesalahan perhitungan: Terjadi penghitungan ganda (double counting) dalam menghitung nilai barang antara (intermediate goods). Untuk menghindarinya digunakan dua cara penghitungan: menghitung nilai barang akhir (final goods) atau menghitung total nilai tambahnya (value added) Contoh: Produsen Produk Nilai Rupiah Nilai tambah I Kapas 150 150 II Benang 325 175 III Kain 600 275 IV Pakaian Jadi 900 300 Total 1.975 900 PIE w8 11

b. Pendekatan Pendapatan pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan masing-masing faktor produksi pada tahun tertentu. Faktor Produksi Tenaga kerja Modal Tanah Keahlian Pendapatan upah/gaji Bunga Sewa Laba PDB = Upah + Bunga + Sewa + Laba PIE w8 12

c. Pendekatan Pengeluaran pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi pada periode terentu (1 tahun). Pelaku Ekonomi Konsumen Produsen Pemerintah Sektor Luar Negeri Pengeluaran Konsumsi (C) Investasi (I) Pengeluaran Pemerintah (G) Ekspor Impor (X-M) PDB = C+I+G+ (X-M) PIE w8 13

PDB = C+I+G+ (X-M) C (Consumption): Pengeluaran oleh rumah tangga atas berbagai barang dan jasa. I (Investment): Pembelian peralatan modal, persediaan, dan struktur usaha, termasuk pembeliaan rumah baru oleh rumah tangga. G (Government purchases): Pengeluaran atas barang dan jasa oleh seluruh lembaga dan tingkatan pemerintahan (pusat, daerah,dsb). X-M (Net Export): Pembelian oleh pihak asing atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri (export) dikurangi pembeliaan domestik atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri. PIE w8 14

3. Konsep lain dalam Pendapatan Nasional Dari GDP sampai Disposible Income (DI) Gross Domestic Product (GDP) (+) Penerimaan pendapatan faktor luar negeri (-) Pembayaran faktor luar negeri Gross National Product (GNP) (-) Penyusutan kapital Net National Product (NNP) (-) pajak tidak langsung perusahaan National Income (NI) (-) pajak laba perusahaan (-) laba perusahaan tidak dibagikan (-) iuran dana jaminan sosial (+) pembayaran transfer pemerintah (+) bunga hutang pemerintah Personal Income (PI) (-) Pajak pribadi Disposible Income (DI) (-) tabungan pribadi Consumption (C) PIE w8 15

4. Perbedaan GDP dengan GNP Gross Domestic Product (GDP) vs Gross National Product (GNP) Indonesia Malaysia Warga Negara Indonesia GNP Warga Negara Indonesia Warga Negara Asing Warga Negara Malaysia GDP PIE w8 16

5. Pertumbuhan Pendapatan Nasional Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan nasional digunakan Pendapatan Nasional Riil Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai berdasarkan nilai tahun dasar (base year). Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut harga yang berlaku. Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut harga konstan. PIE w8 17

Harga dan Kuantitas Tahun Harga Hotdog Kuantitas Hotdog Harga Hamburger Kuantitas Hamburger 2005 2006 2007 $ 1 2 3 100 150 200 $ 2 3 4 50 100 150 Tahun 2005 2006 2007 Perhitungan GDP Nominal ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200 ($2 per hotdog x 150 hotdog) + ($3 per humburger x 100 humburger) = $ 600 ($3 per hotdog x 200 hotdog) + ($4 per humburger x 150 humburger) = $ 1.200 Tahun Perhitungan GDP Riil (tahun dasar 2005) 2005 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200 2006 ($1 per hotdog x 150 hotdog) + ($2 per humburger x 100 humburger) = $ 350 2007 ($1 per hotdog x 200 hotdog) + ($2 per humburger x 150 humburger) = $ 500 Tahun Perhitungan Deflator GDP 2005 ( $200/$200 ) x 100 = 100 2006 ( $600/$350 ) x 100 = 171 2007 ( $1.200/$500 ) x 100 = 240 PIE w8 18

Deflator GDP Deflator GDP adalah rasio antara GDP nominal terhadap GDP riil. Deflator GDP mencerminkan tingkat harga saat ini relatif terhadap tingkat harga di tahun dasar. Deflator GDP = GDP Nominal GDP Riil X 100 PIE w8 19

Kesimpulan: GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan jasa maupun kuantitas barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang diproduksi. Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa, bukan kuantitas yang diproduksi. Pertumbuhan ekonomi: G t G t = pertumbuhan ekonomi tahun ke t Yr t = pendapatan nasional riil tahun ke-t Yr t-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1 G t = ( Yr t Yr t-1 ) Yr t-1 X 100 PIE w8 20

PDB Nominal Indonesia No 1 Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 216.831,3 263.327,8 298.876,8 325.653,8 354.347,2 2 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 182.007,9 161.023,9 167.535,5 197.162,4 3 Industri Pengolahan 385.598,0 506.319,7 553.746,6 590.051,5 652.729,3 4 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 10.854,7 15.391,9 19.540,8 22.855,3 5 Bangunan 76.573,3 89.298,9 101.573,6 112.573,4 134.388,2 6 Perdagangan, hotel, dan restoran 224.451,9 267.656,2 314.646,7 337.820,3 372.340,4 7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 77.187,6 97.970,2 118.267,4 140.604,2 8 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 115.463,1 135.369,8 154.442,2 174.323,6 194.542,1 9 Jasa-jasa lain 129.753,8 152.257,9 165.602,9 198.069,3 234.244,5 Total 1.389.769,4 1.684.280,5 1.863.274,8 2.043.835,6 2.303.213,6 dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:63. PIE w8 21

No Sektor PDB Riil Indonesia Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pertanian, Peternakan, dan Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3 Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1 Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6 Perdagangan, hotel, dan restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9 Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2 Total 1.389.769,4 1.442.984,5 1.506.104,2 1.578.559,1 1.660.580,1 dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:64. PIE w8 22

Indeks Harga Konsumen IHK (CPI): adalah suatu ukuran perubahan rata-rata keseluruhan biaya hidup (pembelian barang dan jasa) oleh konsumen dari waktu ke waktu. Yang menghitung IHK adalah Biro Pusat Statistik (BPS) Perhitungan IHK 1. Tetapkan isi keranjang --barang apa saja yang paling penting bagi konsumen, tentukan bobotnya. 2. Tetapkan harga 3. Hitung harga/biaya isi keranjang 4. Pilih tahun dasar dan hitung indeksnya PIE w8 23

contoh: Langkah-1 menetapkan jenis barang rata-rata yang dibeli konsumen (contoh: 40 kg beras dan 10 kg gula) Langkah-2 ketahui harga masing-masing Langkah-3 hitung biaya keranjang belanjaan Langkah-4 pilih tahun dasar (2001), hitung IHK setiap tahun (IHK t - IHK t-1 ) Laju Inflasi = X 100 IHK t-1 ) Tahun Harga beras/kg Harga gula/kg 2001 2002 2003 3.500 4.000 5.000 4.500 5.000 5.500 Tahun Total biaya beras dan gula 2001 2002 (3.500 x 40)+(4.500 x10)=185.000 (4.000 x 40)+(5.000 x10)=210.000 2003 (5.000 x 40)+(5.500 x10)=255.000 Tahun IHK 2001 (185.000/185.000) X 100 = 100 2002 (210.000/185.000) X 100 = 113 2003 (255.000/185.000) X 100 = 138 PIE w8 24

break dulu PIE w8 25

Konsumsi, Pendapatan, Tabungan Konsumsi Faktor yang menentukan tingkat konsumsi yaitu: Pendapatan konsumen Tingkat harga Tingkat bunga Sosial ekonomi Selera Lain-lain Komponen-komponen utama konsumsi Barang tahan lama: kendaraan bermotor, mebel dan alat RT Barang tidak tahan lama: makanan,pakaian & sepatu dll Jasa: perumahan, transfortasi, medis, rekreasi, dsb PIE w8 26

P Hubungan antara Konsumsi dengan Tingkat Harga Tingkat Harga P1 P2 Kurva Konsumsi 0 C1 C2 Konsumsi C PIE w8 27

C Konsumsi Teori Konsumsi Keynes Fungsi konsumsi a Pendapatan setelah pajak 1. Kurva konsumsi memiliki slope yang positif, artinya bila pendapatan (DI) naik maka konsumsinya (C) naik. 2. Kurva konsumsi memotong sumbu C di atas nol, artinya walaupun pendapatan nol, konsumsinya positif. Sebagai contoh anak-anak, orang yang tidak ber-pendapatan tetap melakukan konsumsi walaupun tidak memiliki pendapatan. 3. Konsumsi tidak dapat nol. Artinya, meskipun tidak memiliki pendapatan, konsumsi tetap harus dilakukan, bisa dengan jalan meminjam atau menarik tabungan. PIE w8 28 DI

C = a + by C Konsumsi Teori Konsumsi Keynes C = f(y) a Pendapatan setelah pajak Y (=DI) C = konsumsi agregat a = konsumsi otonom (autonomous consumption). b = slope garis = delta C/delta Y, artinya setiap terjadi kenaikan pendapatan sebesar delta C, maka konsumsi meningkat sebanyak b kali delta Y. Y = pendapatan setelah pajak PIE w8 29

C Teori Konsumsi Keynes C = a + by Konsumsi C = f(y) Pendapatan Slope fungsi konsumsi (=b), yang mengukur perubahan dalam konsumsi setiap perubahan pada pendapatan setelah pajak, merupakan kecenderungan marginal untuk mengkonsumsi. (Marginal Propensity to Consume - MPC) MPC = delta C / delta Y a Y PIE w8 30

Tabungan = Pendapatan Konsumsi S = Y - C C Y=C Konsu umsi C = f(y) Break-even point a Pendapatan setelah pajak Y (=DI) PIE w8 31

Y = C + S C = a + by atau S = Y C S = Y (a + by) = -a + (1 - b)y = -a + MPS.Y S = -a + MPS. Y MPS : Marginal Propensity to Save = tabungan ekstra yang dihasilkan oleh ekstra perubahan pendapatan.= delta S / delta Y. 1 - MPC = MPS MPC + MPS = 1 PIE w8 32

Hubungan antara konsumsi dengan tabungan C Y=C Konsumsi C = f(y) a 0 S 0 - a BEP Pendapatan setelah pajak Y S = Y - C Y PIE w8 33

Contoh soal 1. Diketahui struktur data pendapatan suatu negara sbb: Investasi domestik bruto : 300 Pajak pribadi : 150 Ekspor : 100 Pendapatan Nasional : 2000 Bunga yang dibayar konsumen : 25 Pajak tak langsung : 300 Laba tak dibagi : 80 Pendapatan pribadi : 1000 Impor : 75 Investasi domestik netto: 150 Tabungan pribadi : 50 Hitunglah : a. Produk Nasional Bruto b. Konsumsi pribadi c. Pengeluaran pemerintah PIE w8 34

Contoh soal 2. Pada saat pendapatan konsumen 1250,- pengeluaran konsumsinya 500. Setelah ada kenaikan gaji sebesar 500 pengeluaran konsumsinya menjadi 600. Ditanya : a. tentukan berapa MPC nya b. tentukan fungsi konsumsinya. 3. Apabila fungsi konsumsi adalah C = 250 + 0,2 Y, tentukan fungsi tabungannya. PIE w8 35