LAMPIRAN 4. (Halaman 1-8)

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 5. (Halaman 1-4)

Rencana Strategis LAM-PTKes Jakarta, Juli 2014

Organisasi LAM-PTKes Jakarta, April 2015

Oleh Pengurus LAM-PTKes

Gambar 1 : Continuous Quality Improvement pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

KERANGKA ACUAN KERJA SOSIALISASI LAM-PTKES UNTUK PROGRAM STUDI BIDANG ILMU KESEHATAN

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Sebagai Lembaga Akreditasi Baru

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

Tabel 1. Penjabaran Langkah menjadi Kegiatan LAM-PTKes

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

Tim Penyunting : Desy Aryani Putri Ervienia Oryza Sativa Soedarmono Soejitno. Desain Cover oleh: Muhammad Caesar Abdullah

Organisasi LAM-PTKes Jakarta, Juli 2014

Persiapan Audiensi Task Force LAM-PTKes dengan Dirjen Dikti

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN INDONESIA (LAM-PTKes) Dr. Arum Atmawikarta, MPH

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan. Civil Society

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan

TABEL 2. JADUAL KEGIATAN

AKREDITASI BERSAMA LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN (LAM-PTKes)

AKREDITASI BERSAMA LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN (LAM-PTKes)

PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN LAM- PTKES

I. PRASYARAT BUSINESS PLAN

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis

Komponen A : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya.

PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN LAM- PTKES

KERANGKA ACUAN KERJA Sosialisasi LAM-PTKes Tahap II untuk Bidang Ilmu Keperawatan dan Tahap I untuk Bidang Ilmu Gizi (22 23 Mei 2015)

Informasi Registrasi Peserta Pertemuan Tahunan LAM-PTKes (IAAHEH Annual Meeting) 2016

Kebijakan Uji Kompetensi sebagai Bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

SELAMAT JUMPA SALAM KENAL

STUDI KELAYAKAN. PENDIRIAN LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN (LAM-PTKes) BIDANG ILMU : KESEHATAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI

TUGAS TIM INTI DALAM BALANCED SCORECARD (BSC) LAM-PTKes

Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK-Nakes)

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan.

PENDAHULUAN... Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional. Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Gigi

KERANGKA ACUAN KERJA Sosialisasi LAM-PTKes Tahap II untuk Bidang Ilmu Keperawatan dan Tahap I untuk Bidang Ilmu Gizi (22 23 Mei 2015)

Peningkatan Kinerja Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi yang Bermutu dan Berdaya Saing

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Analisis Jabatan Badan Pelaksana LAM-PTKes Indonesia

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi

bermuara pada budaya peningkatan mutu berkelanjutan (culture of continuous quality improvement).

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

PEMBENTUKAN LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI (LAM) PROFESI KESEHATAN

Substansi RUU Pendidikan Tinggi

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

Sinergi PPNI-KONSIL Dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan di Indonesia HARIF FADHILLAH

bermuara pada budaya peningkatan mutu berkelanjutan (culture of continuous quality improvement).

KERANGKA ACUAN KERJA Sosialisasi LAM-PTKes Tahap I untuk Bidang Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (29 30 Mei 2015)

PEDOMAN PENGEMBANGAN JEJARING DAN ALIANSI STRATEGIS

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN

SIMAK PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PT [Panduan Penggunaan SIMAK untuk Operator PS]

LANDASAN OPERASIONALISASI LAM-PTKes

Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes

LAMPIRAN 9. (Halaman 1-7)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

KERTAS KERJA PENGUKURAN KINERJA UNIVERSITAS NUSA CENDANA TAHUN ANGGARAN 2013

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN INDONESIA

PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI. Penyusunan Proposal Awal

Struktur Proposal Awal

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

STANDAR 2 STANDAR ISI

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

SIMAK PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI

UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN Oleh: Kepala Badan PPSDM Kesehatan

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Smart, Innovative, Professional

laporan Kemajuan BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT Pertemuan Resktruturisasi HPEQ SURABAYA, SEPETEMBER 2012

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

INSTRUMEN BAN PT TAHUN 2018 PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PENJELASAN ATAS ALUR KEGIATAN PENJAGAAN TERHADAP KUALITAS PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN SUDUT PANDANG DARI RANAH KEGIATAN TANGGUNG-JAWAB KKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

NASKAH AKADEMIK SISTEM AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEHATAN HEALTH PROFESSIONAL EDUCATION QUALITY PROJECT DIRECTORAT OF HIGHER EDUCATION

EVALUASI PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU POLTEKKES KEMENKES

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada

EVALUASI DIRI DAN ASPEK PENILAIAN INSTRUMEN AKREDITASI KESEHATAN

Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Standardisasi Pendidikan Kedokteran Menuju Pelayanan Kesehatan yang Bermutu. Fasli Jalal. Wakil Menteri Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

Transkripsi:

LAMPIRAN 4 (Halaman 1-8)

MATRIKS SWOT (W-T) Analisis Eksternal dan Internal W T Specific : Tersusunnya kebijakan, standar, 1. Kurangnya SDM di LAM-PTKes 1. Legitimasi LAM-PTKes belum setara instrumen dan prosedur akreditasi pendidikan 2. Belum tersedianya kelengkapan instrumen. dengan BAN-PT tinggi kesehatan yang dioperasionalkan oleh 3. LAM-PTKes belum selesai dalam 2. Mungkin ada organisasi atau istitusi lain LAM-PTKes. menyusun SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) yang tidak akan mengakui LAM-PTKes. 3. Prodi mengajukan akreditasi ke LAM- PTKes tetapi tidak mau membayar biaya akreditasi. Measurable : Meningkatnya mutu program studi yang diakreditasi oleh LAM-PTKes berdasarkan indikator antara lain berupa uji kompetensi dan Tracer Study Achievable : Terpadunya akreditasi pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang saling mendukung peningkatan keterampilan tenaga kesehatan secara keseluruhan melalui instrumen-instrumen yang sinkron. 1. Kurangnya SDM untuk akreditasi dan SDM untuk kantor di LAM-PTKes. 2. Belum tersedianya dana di LAM-PTKes. 3. Belum tersedianya perlengkapan kantor di LAM-PTKes 1. Baru ada 7 dari 21 bidang ilmu yang memiliki instrumen-instrumen yang sinkron untuk pendidikan vokasi, akademik dan profesi. 2. Belum adanya SOP yang terpadu untuk akreditasi tahap akademik dan profesi 1. Kesadaran prodi untuk kualitas tenaga kesehatan yang dihasilkan olehnya masih rendah. 2. Belum adanya kesinambungan pemetaan jenjang karier tenaga kesehatan sejak mulai dari tahap pendidikannya, penempatannya sampai dengan pengembangan professional berkelanjutannya. 3. Belum adanya keterkaitan antara kualitas pendidikan tinggi dengan kualitas lulusan. 1. Prodi dari berbagai jenjang dan jenis bidang profesi belum mampu berkeinginan untuk sinkron. 2. Pendidikan dalam satu bidang dengan beberapa jenjang, ada yang belum mempunyai peta jalan pendidikan yang sinkron antara jenjang tersebut 1

Analisis Eksternal dan Internal W T Relevant : Terwujudnya lulusan dari program 1. Standar CPU (Conceptualization 1. Kesadaran prodi untuk kualitas tenaga studi yang telah terakreditasi oleh LAM- Production Usability) belum masuk ke kesehatan yang dihasilkan olehnya PTKes yang mampu melaksanakan praktik pelayanan kesehatan dengan kompetensi sesuai dalam instrumen. 2. Pendidikan interprofesional sebagai nilai masih rendah. 2. Belum adanya kesinambungan pemetaan standar dan kebutuhan masyarakat. operasional belum masuk ke dalam jenjang karier tenaga kesehatan sejak mulai instrumen dari tahap pendidikannya, penempatannya sampai dengan pengembangan professional berkelanjutannya 3. Belum adanya keterkaitan antara kualitas pendidikan tinggi dengan kualitas lulusan. Time Bound : Terwujudnya kemampuan LAM- PTKes untuk membiayai kegiatan operasionalnya sendiri sejak tahun 2015 1. Belum adanya ketersediaan dana setelah LAM-PTKes lepas dari HPEQ. 2. Belum jelas bentuk penyaluran dana ke LAM-PTKes sebagai lembaga akreditasi mandiri 3. Belum adanya kesepakatan dalam pendanaan dari Pemerintah 1. Pengakuan Mendikbud terhadap LAM- PTKes belum dapat diprediksi. 2. Proses pengajuan badan hukum belum dapat diprekdiksi 3. Kepastian pendanaan HPEQ belum jelas. 2

Specific : Tersusunnya kebijakan, standar, instrumen dan prosedur akreditasi pendidikan tinggi kesehatan yang dioperasionalkan oleh LAM-PTKes. MATRIKS SWOT (S T) Eksternal/Internal S T 1. Adanya penandatanganan dari Ketua OP dan AIP dari 7 profesi kesehatan 2. Sudah tersusunnya Grand Design LAM- PTKes 3. Adanya pedoman kerja walaupun belum selesai Measurable : Meningkatnya mutu program studi yang diakreditasi oleh LAM-PTKes berdasarkan indikator antara lain berupa uji kompetensi dan Tracer Study Achievable : Terpadunya akreditasi pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang saling mendukung peningkatan keterampilan tenaga kesehatan secara keseluruhan melalui instrumen-instrumen yang sinkron. 1. Adanya kesepakatan pendirian LAM- PTKes oleh 7 profesi 2. Adanya landasan hukum berupa UU No.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi 3. Sudah ada orientasi strategis dan pedoman kerja LAM-PTKes 1. Sudah ada tiga bidang profesi yang menggunakan instrumen yang terpadu antara tahap akademik dan profesi.(kedokteran, kedokteran gigi, dan ners) 2. Adanya minat dari OP dan AIP untuk mengetahui lebih jauh konsep dan rencana LAM-PTKes kedepannya. 1. Legitimasi LAM-PTKes belum setara dengan BAN-PT 2. Mungkin ada organisasi atau istitusi lain yang tidak akan mengakui LAM-PTKes. 3. Prodi mengajukan akreditasi ke LAM- PTKes karena tidak mau membayar biaya akreditasi. 1. Kesadaran prodi untuk kualitas tenaga kesehatan yang dihasilkan oleh prodi masih rendah. 2. Belum adanya kesinambungan pemetaan jenjang karier tenaga kesehatan sejak mulai dari tahap pendidikannya, penempatannya sampai dengan pengembangan profesional berkelanjutannya. 3. Belum adanya keterkaitan antara kualitas pendidikan tinggi dengan kualitas lulusan. Prodi dari berbagai jenjang dan jenis bidang profesi belum berkeinginan untuk terpadu. 3

Eksternal/Internal S T 1. OP dan AIP merupakan pendiri, anggota, dan majelis akreditasi LAM- PTKes 2. Sudah ada standar CPU (Conceptualization Production Usability) 3. Masuknya pendidikan interprofesionalisme sebagai nilai operasional LAM-PTKes Relevant : Terwujudnya lulusan dari program studi yang telah terakreditasi oleh LAM- PTKes yang mampu melaksanakan praktik pelayanan kesehatan dengan kompetensi sesuai standar dan kebutuhan masyarakat. Time Bound : Terwujudnya kemampuan LAM- PTKes untuk membiayai kegiatan operasionalnya sendiri sejak tahun 2015. 1. Dana disediakan oleh HPEQ hingga tahun 2014 2. Pengurus memiliki jaringan kerja yang luas 1. Kesadaran prodi untuk kualitas tenaga kesehatan yang dihasilkan oleh prodi masih rendah. 2. Belum adanya kesinambungan pemetaan jenjang karier tenaga kesehatan sejak mulai dari tahap pendidikannya, penempatannya sampai dengan pengembangan professional berkelanjutannya 3. Belum adanya keterkaitan antara kualitas pendidikan tinggi dengan kualitas lulusan. 1. Pengakuan Mendikbud terhadap LAM- PTKes belum dapat diprediksi 2. Proses pengajuan badan hukum belum dapat diprekdiksi 3. Kepastian pendanaan HPEQ belum jelas. 4

Specific : Tersusunnya kebijakan, standar, instrumen dan prosedur akreditasi pendidikan tinggi kesehatan yang dioperasionalkan oleh LAM-PTKes. MATRIKS SWOT (W-O) Eksternal/Internal W O 1. Kurangnya SDM di LAM-PTKes 2. Belum tersedianya kelengkapan instrumen.. 3. LAM-PTKes belum selesai dalam menyusun SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) Measurable : Meningkatnya mutu program studi yang diakreditasi oleh LAM-PTKes berdasarkan indikator antara lain berupa uji kompetensi dan Tracer Study Achievable : Terpadunya akreditasi pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang saling mendukung peningkatan keterampilan tenaga kesehatan secara keseluruhan melalui instrumen-instrumen yang sinkron. 1. Kurangnya SDM untuk akreditasi dan untuk kantor di LAM-PTKes. 2. Belum tersedianya dana di LAM-PTKes. 3. Belum tersedianya perlengkapan kantor di LAM-PTKes 1. Baru ada 3 profesi yang memiliki instrumen terpadu antara tahap akademik dan profesi 2. Belum adanya SOP yang terpadu untuk akreditasi tahap akademik dan profesi 1. Adanya landasan hukum untuk pendirian LAM-PTKes sebagai Lembaga akreditasi yang fokus pada bidang kesehatan 2. Adanya harapan dari prodi-prodi kesehatan untuk lembaga akreditasi yang berbeda dari BAN-PT 3. Adanya 3900+283 dr&drg+ 8 spesialis keperwatan Prodi dari 20 bidang ilmu kesehatan di Indonesia 1. Adanya kebutuhan global terhadap tenaga kesehatan di Indonesia, yang berkualitas internasional. 2. LAM-PTKes menghasilkan tenaga profesional kesehatan yang berkualitas. 3. Akreditasi LAM-PTKes mendapat pengakuan internasional. 1. Semakin kuatnya kebutuhan dan keinginan dari OP dan AIP untuk menyelenggarakan pendidikan interprofesional 2. LAM-PTKes berpotensi dalam mempunyai tingkat kerja sama yang tinggi antar sesama profesi kesehatan untuk berbagai jenjang dan jenis profesi. 5

Eksternal/Internal W O 3. LAM-PTKes dapat memberikan bimbingan persiapan proses akreditasi kepada prodi Relevant : Terwujudnya lulusan dari program studi yang telah terakreditasi oleh LAM- PTKes yang mampu melaksanakan praktik pelayanan kesehatan dengan kompetensi sesuai standar dan kebutuhan masyarakat. Time Bound : Terwujudnya kemampuan LAM-PTKes untuk membiayai kegiatan operasionalnya sendiri sejak tahun 2015 1. Standar CPU (Conceptualization, Production, Usability) belum masuk ke dalam instrument 2. Pendidikan interprofesional sebagai nilai operasional belum masuk ke dalam instrumen 1. Belum adanya ketersediaan dana setelah LAM-PTKes lepas dari HPEQ 2. Belum jelas bentuk penyaluran dana ke LAM-PTKes sebagai lembaga akreditasi mandiri 3. Belum adanya kesepakatan dalam pendanaan dari Pemerintah 1. LAM-PTKes adalah satu-satunya lembaga akreditasi pendidikan tinggi kesehatan. 2. Adanya hubungan kemitraan dalam penjaminan mutu pendidikan tinggi kesehatan antara LAM-PTKes dengan Pemerintah, Industri Pendidikan &Kesehatan dan Masyarakat Sipil 3. LAM-PTKes memiliki relasi dengan organisasi kesehatan 1. Mekanisme pendanaan akreditasi prodi berdasarkan sistem iuran/ arisan / asuransi 2. Sumber dana LAM-PTKes lainnya dapat berasal dari donator internasional 6

Specific : Tersusunnya kebijakan, standar, instrumen dan prosedur akreditasi pendidikan tinggi kesehatan yang dioperasionalkan oleh LAM-PTKes. MATRIKS SWOT (S-O) Eksternal/Internal S O 1. Adanya penandatanganan dari Ketua OP dan AIP dari 7 profesi kesehatan 2. Sudah tersusunnya Grand Design LAM- PTKes 3. Adanya pedoman kerja walaupun belum selesai Measurable : Meningkatnya mutu program studi yang diakreditasi oleh LAM-PTKes berdasarkan indikator antara lain berupa uji kompetensi dan Tracer Study Achievable : Terpadunya akreditasi pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang saling mendukung peningkatan keterampilan tenaga kesehatan secara keseluruhan melalui instrumen-instrumen yang sinkron. 1. Adanya kesepakatan pendirian LAM- PTKes oleh 7 profesi 2. Adanya landasan hukum berupa UU No.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi 3. Sudah ada orientasi strategis dan pedoman kerja LAM-PTKes 1. Sudah ada tiga bidang profesi yang menggunakan instrumen yang terpadu antara tahap akademik dan profesi.(kedokteran, kedokteran gigi, dan ners) 2. Adanya minat dari OP dan AIP untuk mengetahui lebih jauh konsep dan rencana LAM-PTKes kedepannya. 1. Adanya landasan hukum untuk pendirian LAM-PTKes sebagai lembaga akreditasi yang fokus pada bidang kesehatan 2. Adanya harapan dari prodi-prodi kesehatan untuk lembaga akreditasi yang berbeda dari BAN-PT. 3. Adanya 3900+283 dr&drg+ 8 spesialis keperwatan Prodi dari 20 bidang ilmu kesehatan di Indonesia 1. Adanya kebutuhan global terhadap tenaga kesehatan di Indonesia, yang berkualitas internasional. 2. LAM-PTKes menghasilkan tenaga profesional kesehatan yang berkualitas. 3. Akreditasi LAM-PTKes mendapat pengakuan internasional. 1. Semakin kuatnya kebutuhan dan keinginan dari OP dan AIP untuk menyelenggarakan pendidikan interprofesional 2. LAM-PTKes berpotensi dalam mempunyai tingkat kerja sama yang tinggi antar sesama profesi kesehatan untuk berbagai jenjang dan jenis profesi. 7

Eksternal/Internal S O 3. LAM-PTKes dapat memberikan bimbingan persiapan proses akreditasi kepada prodi Relevant : Terwujudnya lulusan dari program studi yang telah terakreditasi oleh LAM- PTKes yang mampu melaksanakan praktik pelayanan kesehatan dengan kompetensi sesuai standar dan kebutuhan masyarakat. Time Bound : Terwujudnya kemampuan LAM-PTKes untuk membiayai kegiatan operasionalnya sendiri sejak tahun 2015 1. OP dan AIP merupakan pendiri, anggota, dan majelis akreditasi LAM- PTKes 2. Sudah ada standar CPU 3. Masuknya pendidikan interprofesionalisme sebagai nilai operasional LAM-PTKes 1. Dana disediakan oleh HPEQ hingga tahun 2014 2. Pengurus memiliki jaringan kerja yang luas 1. LAM-PTKes adalah satu-satunya lembaga akreditasi pendidikan tinggi kesehatan. 2. Adanya hubungan kemitraan dalam penjaminan mutu pendidikan tinggi kesehatan antara LAM-PTKes dengan Pemerintah, Industri Pendidikan &Kesehatan dan Masyarakat Sipil 3. LAM-PTKes memiliki relasi dengan organisasi kesehatan 1. Mekanisme pendanaan akreditasi prodi berdasarkan sistem iuran/ arisan / asuransi 2. Sumber dana LAM-PTKes lainnya dapat berasal dari donator internasional 8