01:18:00 Ditulis oleh Cindy Imut Banget Lho Kategori: Alat Sederhana, Rumah dan Taman [Kirim ke Teman via ] [Print]

dokumen-dokumen yang mirip
I. Produk Sablon Kertas

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik

SCREEN PRINTING. Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A.

TEKNIK DASAR CETAK SABLON

TUGAS PRAKARYA: SABLON

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data AWSE Sablon

BAB III METODE PENCIPTAAN

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

III. METODE PENCIPTAAN

Pengertian sticker dan jenisnya

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB IV PEMBAHASAN. diolah dan dianalisa. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan dan analisa data

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 2 September 2017

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

Metode Produksi Grafika

3. BAHAN DAN METODE Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga proses, yaitu perancangan,

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN PERNYATAAN

Penyiapan Mesin Tetas

BAB III METODOLOGI. A. Metodologi Penelitian

PANDUAN PEMBELIAN GODMORGON. Sistem perabotan kamar mandi

KREASI CETAK SABLON MUDAH DAN BERKUALITAS TINGGI PADA KAOS

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

BAB III METODE PENCIPTAAN

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA. 1. Bahan : HVS 80 gram 2. Bentuk : memanjang, horizontal atau vertikal

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

PANDUAN PEMBELIAN GODMORGON. Sistem perabotan kamar mandi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sinar Jaya Abadi. Atap Fiber Transparan. 1 of 5. Keunggulan Produk : Kedap Suara Ramah Lingkungan Anti Korosi Anti Penuaan Anti Tekanan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Bardiju Making Paper & Paper Craft

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB II METODE PERANCANGAN


III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

DAFTAR PUSTAKA. Literatur

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB X REPRODUKSI PETA & REVISI PETA

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB III METODE PENCIPTAAN

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN. Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS. Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M.

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PERTEMUAN KE 4 (50 MENIT)

Perbedaan GH di daerah Tropis dan Sub Tropis. Keunggulan Tanaman dalam GH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro.

METODE PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI BETON DI LAPANGAN BAB I DESKRIPSI

SPESIFIKASI TEKNISSPB

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

BANGUNAN PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN GREENHOUSE

Berbisnis Sablon Digital Dengan Basis Transfer Paper Stabilo Digiblong Produksi RONIta

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENCIPTAAN

Laporan Kegiatan PPM

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di


BAB VI PERANCANGAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

PENGGUNAAN LEMARI PENGASAP IKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI USAHA KECIL MENENGAH (UKM) IKAN ASAP DESA DERMOLO KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB III METODE PENELITIAN

Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA

Garansi ini berlaku untuk penggunaan kitchen set rumah tangga serta tunduk pada syarat dan ketentuan yang tercantum dalam brosur ini.

BAB II METODE PERANCANGAN

ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Transkripsi:

Cara nyabln kas 01:18:00 Ditulis leh Cindy Imut Banget Lh Kategri: Alat Sederhana, Rumah dan Taman [Kirim ke Teman via email] [Print] Belajar nyabln kas yuk Berikut adalah sedikit penjabaran tentang sistem sabln (screen printing), terutama mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaannya. Sebagai catatan, apa yang saya jabarkan di bawah ini hanyalah pelengkap dari apa-apa yang mungkin telah dan akan anda pelajari mengenai pencetakan sistem sabln dari sumber-sumber yang lain. 1. Pembuatan/pengerjaan disain (artwrk) Disain (gambar/artwrk) merupakan hal yang sangat penting. Bagus tidaknya kualitas hasil cetakan sangat dipengaruhi atau bahkan tergantung kepada kualitas gambar/artwrk yang kita miliki. Pengerjaan artwrk lebih baik dilakukan dengan bantuan prgramprgram applikasi lah grafis, misalnya Crel Draw atau Illustratr untuk pengerjaan artwrk berbasis vektr. Ini akan menghasilkan gambar yang tajam dan tidak akan mengalami distrsi ketika dilakukan penyesuaian ukuran (resizing). Prgram lah bitmap, seperti Phtshp, juga dapat saja digunakan. Tetapi penggunaan prgram ini lebih ditujukan kepada lah artwrk untuk pencetakan full clr yang tidak memungkinkan kita menggunakan prgram semacam Crel Draw tadi, serta dibutuhkan teknik-teknik khusus sebelum artwrk tersebut siap untuk dijadikan film. 2. Pembuatan Film Apabila artwrk telah selesai kita kerjakan dan siap untuk di print ut, kita dapat melakukannya pada suatu lembar film transparan (bening). Ini jauh lebih baik ketimbang dengan menggunakan kertas biasa. Setiap warna dari artwrk akan dicetak dengan warna hitam masing-masing pada lembar transparan yang kita sebut film. Misalnya bila kita memiliki sebuah gambar lg dengan warna merah dan biru, kita memisahkan kedua warna tersebut, mengubah warna merah menjadi hitam, melakukan print ut, mengubah warna biru menjadi hitam, kemudian melakukan print ut lagi. Setiap print ut dilakukan di atas lembar film terpisah, akan menghasilkan film yang berkualitas bagus dengan menggunakan printer sekelas laserjet atau seperti yang dipakai leh penyedia jasa utput film. Inilah yang secara umum dikenal dengan sebutan separasi (pisah warna). Untuk lebih jelasnya bagaimana membuat film untuk sabln, lihat tulisan Film Untuk Sabln.

3. Screen Sebuah screen adalah bentangan kain kasa atau mesh (semacam jala halus) yang diregangkan dan dilekatkan pada suatu bingkai segiempat (kayu, alumunium, lainnya). Bagian-bagian screen pada umumnya adalah sbb : bingkai screen : biasa terbuat dari kayu, alumunium ataupun bahan lain yang cukup kuat dan kain kasa (mesh) bisa diregangkan dan direkatkan diatasnya (dengan staple atau lem) tanpa membuatnya jadi berubah bentuk. Ukuran bingkai bervariasi dan disesuaikan dengan besar kecil-nya gambar serta bahan yang akan

dicetak. Dipasaran yang bisa ditemui diantaranya adalah uk. 30 x 40 cm, 40 x 60 cm, dll. Gagang screen (handle) untuk pegangan dan memindah-mindah atau menggeser psisi screen di atas meja. Terbuat dari bahan kayu, plastik atau metal. Jika bingkai screen yang terbuat dari metal memiliki rel screen, maka handle dipasang dengan menggunakan baut sehingga psisinya bisa digeser-geser sesuai kebutuhan. Pengatur psisi (sebagai register screen). Ini adalah suatu alat bantu pada screen dalam pencetakan dengan meja panjang. Ketika kak-kaki screen kita geret di atas rel meja panjang, maka pergerakan screen akan tertahan ketika pengatur psisi screen ini mengenai nk pada meja. Itu berarti screen telah berada pada psisi yang tepat dan prses cetak akan dilakukan pada psisi screen tersebut. Dengan alat ini akan sangat membantu kita untuk penempatan screen pada psisi yang tepat tanpa harus mengira-ngira. Asalkan semua bahan yang akan dicetak (kain atau yang lain) ditempatkan di atas meja pada tanda batas yang sama, maka hasil akan jatuh pada psisi yang sama pula. Kaki screen: pada bagian sisi bingkai screen yang terbuat dari bahan metal biasanya dibuatkan dua lubang dengan drat untuk tempat memasang baut panjang yang berfungsi sebagai kaki screen. Selain sebagai kaki agar screen dapat lebih mudah digeret di atas rel meja, juga dapat digunakan sebagai sft adjusting untuk mengatur/menyesuaikan ketinggian serta kemiringan psisi screen di atas meja. Rel screen : adalah sebagai tempat baut untuk penempatan pegangan dan pengatur psisi (register) screen. Dengan adanya rel ini gagang screen dan pengatur psisi screen dapat digeser-geser sesuai kebutuhan dengan cara mengendrkan dan mengencangkan baut. Rel ini biasa terdapat pada bingkai screen yang berbahan metal (misalnya alumunium). Dengan adanya rel ini, pengatur psisi screen dan gagang pegangan screen dapat lebih mudah dipindah-pindah. Pada bingkai screen yang berbahan kayu, pengatur psisi ini berupa kayu juga, yang apabila telah ditetapkan psisinya pengatur ini akan dipaku pada bingkai screen. Untuk mengubah psisinya, pengatur psisi atau pegangan screen harus dilepaskan dulu (dengan mencabut paku dari bingkai), tempatkan pada psisi baru dan dipaku lagi. Ini tentu mereptkan disamping juga merusak bingkai screen. Setelah beberapa kali pindah psisi, pengatur psisi ini akan menjadi kendur dan tentunya berpengaruh terhadap ketepatan penempatan psisi screen. Kain kasa atau mesh : biasanya berbahan plyethylen memiliki tingkat kerapatan yang bervariasi, misalnya 83, 110, 125, 200, 300 dst atau diantara angka-angka tersebut. Makin kecil angkanya makin kasar screen tersebut dan makin berkurang ditail cetakan yang bisa dihasilkannya. Untuk bisa lebih memahami bagaimana pengaruh kerapatan mesh terhadap ditail dan hasil cetakan dan kesesuaian dengan jenis tinta diperlukan suatu usaha cbacba, yang kemudian dapat kita dkumentasikan untuk memudahkan pemilihannya di kemudian hari.

4. Pelapisan Emulsi pada screen. Prses pembuatan ini sederhana saja. Yang perlu kita lakukan hanyalah melapisi secara merata pada seluruh permukaan kain kasa dengan bahan pht emulsin (dipasaran biasa dijual diantaranya merk Ulan, dll) kemudian mengeringkannya. Pht emulsin ini sensitif terhadap cahaya khususnya cahaya ultra vilet, karenanya pengerjaan pelapisan ini dilakukan di ruang miskin cahaya meskipun tidak berarti gelap ttal. Kita bisa menggunakan lampu berwarna kuning untuk pencahayaan, yang tidak memancarkan sinar uv yang dapat merusak emulsi tetapi cukup bagi kita untuk tetap dapat melihat. Ada macam-macam jenis bahan emulsi sesuai tujuan pencetakan dan bahan tinta yang digunakan. Ada emulsi yang khusus untuk tinta berbasis air (water base), yaitu tinta yang penyesuaian kekentalannya adalah dengan penambahan air. Ada yang khusus untuk tinta yang il base, serta ada juga yang khusus untuk hasil cetakan tebal. Bahan emulsi biasanya dikemas terdiri atas dua macam bahan, yaitu base dan bahan campurannya (katalis). Kedua bahan tersebut hanya dicampur dan diaduk merata apabila hendak digunakan dengan perbandingan yang sesuai petunjuk yang ada pada kemasannya. Apabila kedua bahan tersebut telah tercampur, maka tidak akan bisa disimpan dalam waktu lama. Penyimpanan bahan emulsi ini harus ditempat tertutup dan terhindar dari cahaya, serta lebih baik apabila disimpan di lemari pendingin. Hawa panas juga dapat merusak atau mengurangi mutu dari bahan tersebut. Untuk prses pelapisan bahan emulsi, kita membutuhkan alat khusus semacam scp yang memang diperuntukkan bagi prses ini, tetapi kalau tidak ada juga bisa menggunakan rakel atau alat lain yang memiliki permukaan rata dan halus. Emulsi dilapisi pada permukaan luar screen secara merata, kemudian balikkan screen dan lapisi juga permukaan bagian dalam sehingga kita memiliki lapisan emulsi yang cukup sesuai dengan ketebalan hasil cetakan yang kita inginkan (inipun harus melalui usaha cba-cba). Jika menginginkan lapisan yang lebih tebal, sebaiknya dilakukan pelapisan secara bertahap dan pengeringan terlebih dahulu pada lapisan pertama dst. Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan angin ataupun pengering dengan panas yang cukup. Kita bisa memanfaatkan hair dryer untuk prses pengeringan ini. Untuk hasil cetakan yang lebih tebal lagi, sebaiknya gunakan emulsi yang dikhususkan untuk menghasilkan cetakan tebal. Catatan : untuk menghasilkan cetakan yang sedikit lebih tebal, maka pelapisan emulsi dilakukan hingga beberapa kali. Caranya adalah setelah lapisan pertama dikeringkan, lapisi lagi dengan lapisan kedua, keringkan, lanjut dengan lapisan ke tiga, dst. Yang perlu diperhatikan adalah yang menentukan ketebalan hasil cetakan adalah lapisan emulsi pada permukaan sisi luar screen, bukan bagian dalamnya (tempat menaruh tinta). Semakin tebal lapisan emulsi, maka waktu expse menjadi lebih lama, demikian juga dengan waktu penyemprtannya. Disamping itu, lapisan emulsi yang terlalu tebal dapat mengakibatkan penurunan kualitas hasil cetakan (kehalusan ataupun kekuatannya), kecuali digunakan emulsi dan jenis tinta khusus yang dapat sesuai untuk hasil cetakan tebal.

5. Prses Afdruk (Pengembangan screen) Apabila lapisan telah kering, kita bisa segera melakukan penyinaran atau expse. Dibutuhkan cahaya yang bagus untuk prses ini, bisa dengan bantuan matahari atau peralatan penyinaran yang biasanya berupa ktak yang bagian atasnya adalah kaca bening dan lampu tembak khusus di dalamnya (meja tembak). Kita bisa menggantikan lampu tembak tersebut dengan beberapa lampu nen tetapi waktu penyinaran akan sedikit lebih lama dibandingkan dengan lampu tembak tadi. Tempatkan film di atas permukaan screen bagian luar. Pastikan untuk menempatkan film pada psisi yang sesuai dengan penempatan gambar pada media cetak. Ini bisa dilakukan dengan memberi tanda register pada screen dengan pensil atau pena yang disesuaikan dengan tanda register pada film (jika tanda register ini nanti ikut tertembak, bisa ditutup lagi dengan ulan kemudian). Film harus ditempatkan dalam psisi permukaan terbalik, sehingga (jika ada) tulisan yang menghadap kita tidak terbaca atau istilahnya di-mirrr (kecuali kita sengaja ingin membuat cetakan terbalik). Catatan : fungsi film di sini adalah sebagai penghalang sinar mengenai lapisan emulsi pada screen. Lapisan emulsi yang terkena sinar akan mengeras, melekat kuat dan menutupi pri-pri screen. Lapisan screen yang tidak terkena sinar nantinya akan rntk bila disemprt dengan atau terkena air. Lekatkan film pada permukaan screen dengan bantuan islatif bening. Tempatkan bagian luar screen yang telah ditempeli film tadi di atas permukaan kaca meja tembak. Pastikan bahwa antara kaca dan permukaan screen tidak ada jarak sedikitpun untuk menghindari distrsi. Untuk ini kita bisa menambahkan beban pada bagian dalam screen yang merata dan cukup untuk membuat permukaan screen benar-benar tidak berjarak dengan kaca. Jika menggunakan mesin meja tembak khusus, kita tidak membutuhkan hal itu, karena mesin meja tembak khusus biasanya sudah dilengkapi dengan sedt vakum untuk menekan screen. Setelah semuanya siap, penyinaran bisa segera dilakukan.

Lamanya waktu penyinaran bergantung pada bahan emulsi, tingkat kerapatan screen dan sumber cahaya yang kita gunakan. Sekali lagi ini pun membutuhkan percbaanpercbaan untuk menemukan kmbinasi yang benar-benar tepat. Seringkali kegagalan atau masalah ditemui pada tahap ini, jadi penting bagi kita untuk lebih memahaminya melalui serangkaian latihan dan percbaan. Tetapi umumnya waktu penyinaran nrmal berkisar antara 3 hingga 5 menit, tergantung pada faktr-faktr yang disebutkan tadi. Penyinaran selesai. Semprtlah permukaan bagian luar dan dalam screen dengan air. Kita bisa menggunakan semprtan yang biasa digunakan untuk mencuci kendaraan ataupun menyirami taman. Tidak terlalu diperlukan alat semprt yang bertekanan tinggi, tetapi tekanan yang cukup saja. Penyemprtan terutama dilakukan pada permukaan bagian luar screen, sedangkan permukaan bagian dalam biasanya akan lebih lunak sehingga cukup dengan sedikit penyemprtan saja. Sambil melakukan penyemprtan, kita bisa mengamati pla-pla yang terbentuk di atas screen. Lapisan emulsi yang rntk saat disemprt akan membentuk gambar sesuai dengan gambar film yang kita gunakan pada prses penyinaran, sementara bagian screen yang lain akan tetap terlapisi dengan emulsi. Area screen yang emulsinya rntk inilah yang nantinya akan tertembus leh tinta sehingga membentuk gambar sesuai dengan film. Kita bisa sambil mengawasi apakah screen telah terbentuk gambar seperti yang semestinya. Bagi pemula, atau ketika mengganti merk/jenis emulsi, pembuatan screen seringkali mengalami masalah. Screen bisa jadi sangat sulit untuk ditembus air sekalipun menggunakan semprtan bertekanan, atau sebaliknya bisa jadi terlalu lunak sehingga penyemprtan sedikit saja bisa merntkkan semua lapisan emulsinya. Ini diakibatkan diantaranya leh waktu penyinaran yang tidak tepat, emulsi yang tidak tepat pencampurannya atau telah mengalami penurunan kualitas. 6. Meja Cetak

Meja cetak adalah tempat dimana bahan yang akan dicetak ditempatkan dalam prses pencetakan sabln. Ada macam-macam mdel meja cetak, sesuai dengan kebutuhan, biaya serta tempat. Pada dasarnya adalah meja duduk dan meja panjang. Dari kedua macam meja cetak tersebut, terdapat variasi yang merupakan mdifikasi/invasi dari keduanya : ada meja duduk dengan sistem vacuum, meja duduk sistem rtary, meja panjang miring dan meja panjang datar. Meja duduk adalah mdel meja cetak yang paling umum kita temui apabila kita mengunjungi tempat-tempat usaha cetak sabln, misalnya dalam pembuatan kartu nama, stiker, kas, dsb. Jika kita berkunjung di sepanjang Jalan Kalibaru Timur di Belakang Statsiun Kereta Senen Jakarta atau di depan Stasiun Kereta Bekasi (ex biskp Parahyangan), kita akan menemui banyak usaha sabln kecil yang menggunakan sistem meja duduk ini. Mdelnya sederhana saja, hanya berupa meja kecil dengan bagian permukaan atas meja terbuat dari bahan kaca serta terdapat catk (semacam capit yang ber-engsel untuk mengikat screen pada meja) di bagian sisi atas belakang meja. Oleh para pemiliknya, meja duduk ini selain berfungsi sebagai meja cetak, juga dapat difungsikan sebagai meja tembak dengan menambahkan lampu-lampu nen di bagian bawah dalam meja. Ini akan membantu untuk prses ekspse screen apabila hari sedang mendung/hujan atau di malam hari. Meja duduk cck digunakan dalam pencetakan kartu nama, undangan, stiker, kain (kas/baju) atau bahan lain yang disain cetakannya tidak menggunakan penempatan warna-warna yang relatif rumit. Ini dikarenakan dalam pencetakan dengan meja duduk screen berada dalam psisi yang tetap, sehingga bahan yang akan dicetaklah yang lebih banyak disesuaikan psisinya terhadap psisi screen. Untuk mencetak ptngan kain dengan meja duduk, biasanya ptngan kain ditempelkan dulu di atas kartn yang telah dilapisi dengan lem khusus (misalnya yang bermerk 3M). Lem ini memiliki daya rekat yang cukup kuat sehingga kain tidak mudah bergeser, tetapi juga tidak mudah kering sehingga kain dapat dengan mudah dilepaskan kembali dari kartn. Bahan dasar lemnya pun relatif tidak akan mencemari kain. Dengan bantuan kartn yang berlapis lem ini pengaturan psisi cetakan akan relatif lebih mudah dibanding menempatkan ptngan kain langsung di tas meja cetak.

Untuk mencetak kas jadi dengan meja duduk dapat dilakukan dengan sedikit mdifikasi pada meja cetak, yaitu dengan membuat semacam bantalan (tatakan) untuk kas yang akan dicetak, misalnya seperti pada gambar di bawah ini: Meja Panjang Disebut dengan istilah meja panjang karena disain meja ini memang berbentuk segi empat memanjang. Lebar meja berkisar antara 80cm hingga 1m atau lebih tergantung kebutuhan. Meja panjang ini dilengkapi dengan rel untuk jalan screen dan running dryer. Pada rel ini dipasang sejumlah nk yang berfungsi sebagai pembatas pergerakan screen atau pembatas penempatan psisi screen. Permukaan meja bisa terbuat dari kayu triplek tebal. Di atas permukaannya bisa ditutup dengan bentangan kain yang direkatkan, kemudian bisa dilapisi dengan semen yang telah dicampur dengan binder agar lapisan semen tidak retak-retak bila telah kering. Tetapi tanpa pelapisan dengan kain dan semen pun tidak menjadi masalah, asalkan permukaan meja bisa dibuat serata dan sehalus mungkin untuk menghindari terjadi kualitas cetak yang kurang bagus karena pengaruh permukaan meja. Meja panjang ada yang dibuat mendatar serta ada juga yang dibuat miring dengan sudut kemiringan sekitar 60-80 derajat. Untuk memudahkan dalam penempatan bahan cetakan di atas meja, pada permukaan meja dicetak semacam garis-garis skala (ruler) dari bawah ke atas. Garis-garis skala ini dicetak untuk setiap jarak-jarak tertentu sesuai dengan jarak penempatan nk (lebih kurang setiap jarak 60-80 cm). Terakhir, permukaan meja dilapisi dengan lem khusus yang dipasaran dikenal dengan istilah lem meja. Lem ini memiliki daya rekat yang cukup kuat untuk menahan kain agar tidak bergeser, tetapi sekaligus tidak mudah kering sehingga kain nantinya dapat dengan mudah dilepaskan kembali.

Jika bekas-bekas serat kain banyak yang menempel pada meja, dapat dibersihkan dengan mencuci meja dengan air dan sabun serta dengan menggunakan ampelas yang sangat

halus. Malahan, lem meja yang mulai agak mengering (setelah beberapa minggu) dapat bagus kembali setelah meja kita cuci dengan air. 7. Pemasangan Screen Jika gambar yang akan kita cetak adalah gambar satu warna saja, penempatan screen di atas meja cetak relatif mudah. Tetapi jika gambar kita terdiri lebih dari satu atau banyak warna, kita membutuhkan tanda cetak (resgister) untuk penempatan screen dan hasil yang lebih akurat.setelah menempatkan screen di atas meja, sebaiknya dilakukan test print. Caranya adalah ambil ptngan kain/kas (atau bisa digantikan dengan kertas kartn), atur penempatannya pada meja dimana natinya ptngan kain/kas yang lain akan ditempel. Atur psisi screen dimana psisi gambar akan dicetak. Tempatkan sedikit tinta di atas permukaan dalam screen. Tarik dan tekan tinta melewati gambar pada screen ke atas kain. Perhatikan gambar yang tercetak pada kain tersebut. Berikutnya, ganti screen yang untuk warna kedua. Atur-aturlah psisi screen sehingga warna kedua nantinya jatuh pada psisi yang semestinya. Beri tanda psisi screen tersebut atau dengan mengencangkan baut pada pengatur psisi screen. Ulangi langkah-langkah tersebut untuk warna ke-3, dst. Pada pencetakan dengan meja duduk, biasanya dibuatkan batas-batas untuk penempatan bahan cetakan di atas meja, atau sehari-hari dikenal dengan istilah mal atau pasti. Ketelitian dan ketepatan dalam pembuatan mal sangat berpengaruh terhadap ketepatan psisi hasil cetak pada bahan. Karenanya pengaturannya biasanya dilakukan leh kepala cetak atau yang sudah berpengalaman dalam prses prduksi sabln. sumber: http://kambinglaut.wrdpress.cm/sabln/ sumber lainnya: http://zigzagline40.blgspt.cm/2008/09/new-t-screen-print.html http://ky-thepwer.blgspt.cm/2008/10/teknik-sabln-kas.html