Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 2 September 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 2 September 2017"

Transkripsi

1 PENGAPLIKASIAN PASTA PLASTISOL DAN PASTA RUBBER PADA KAIN COMBED 30S Mohammad Djazman Addin Suryana Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Makassar addinsuryana@yahoo.co.id Abstrak Dalam dunia percetakan, cetak saring tidak bisa terlepas dari kehidupan percetakan, di mana setiap percetakan besar maupun percetakan kecil pasti ada cetakan saring, ada pun beberapa bahan yang biasa dipakai di cetak saring adalah, kain, kemasan plastik, kertas, karung, kayu, besi, dan lain-lain. Untuk melakukan cetak saring oprator harus memperhatikan media apa yang akan di tempati mencetak, media yang dingin di tempati mencetak harus sesuai tinta yang akan digunakan, tidak semua tinta bisa di cetak di media sembarang, dalam melakukan cetak saring kita juga harus berhati-hati agar kualitas bisa terjaga karena kualitas dan ketepatan waktu sangat berpengarus dalam cetak saring. Pada penelitian ini dua pasta yang dipakai yaitu pasta plastisol dan pasta rubber dimana kedua pasta memiliki krakter yang berbeda, proses pengaplikasian yang berbeda dan phinising yang berbeda bahkan kualitas yang di hasilkan jauh berbeda dan tentunya juga memiliki harga yang beda, mengunakan pasta sablon tidak lepas dari pengamatan terutama pasta yang akan kita pakai contohnya, pasta harus kental, pasta tidak encer maupun tidak keras, harus juga tahan dan kuat tidak mudah luntur dalam proses pencucian. Kata kunci: cetak saring, pasta plastisol, pasta rubber I. PENDAHULUAN Pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon yang berkebangsaan Inggris mendapatkan hak patennya untuk teknik cetak sablon. Teknik sablon yang dibuat menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutra. Setelah itu cetak sablon berkembang ke Amerika Serikat sehingga pada tahun 1924 pertama kalinya proses cetak sablon dilakukan di atas bahan tekstil dan kemudian pada tahun 1946 MC Kornick dan Penney menemukan mesin cetak sablon. Usai perang Dunia kedua, teknik cetak saring terus berkembang pesat. Inovasi-inovasi terus dilakukan hingga memunculkan genre baru yaitu teknik cetak saring moderen. Namun, teknik dasar yang di gunakan cetak saring tetap sederhana, mudah, dan murah untuk di praktekan. Karenanya, selama bertahun-tahun, pandangan orang pada teknik saring ini tetap sama, yakni usaha sampingan tetapi menghasilkan. Pada Zaman sekarang sudah banyak sekali teknik cetak sablon yang berkembang. Melihat dalam Negeri, teknologi grafika di Indonesia sangat minim dan belum mampu untuk menyetarakan diri dengan standar mutu industri Jurnal PrintPack e-issn

2 grafika internasional sehingga belum bisa untuk menjawab tantangan pasar global. Dengan kata lain belum go internasional yang dipicu karena kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten. Terdapat dua macam Pasta yang sering di gunakan dalam cetak saring, Pasta Plastisol dan pasta Rubber, yang mempunyai krakter yang berbeda yaitu: a. Plastisol pasta yang berbasis minyak b. Rubber pasta yang berbasis Air Mengenai pasta yang berbeda jenis terkadang operator sulit menghasilkan hasil sablon yang maksimal dalam pengunaan pasta yang berbeda oleh karena itu dilakukan penelitian ini dengan judul Pengaplikasian Pasta Sablon Plastisol dan Pasta Sablon Rubber pada kain Combed 30s. Berdasar uraian diatas maka dapat dibuat rumusan permasalahan sebagai berikut : 1. Hal yang membedakan pasta plastisol dan pasta rubber. 2. Bagaimana cara pengaplikasian pasta plstisol dan pasta rubber. Teknik sablon adalah salah satu bagian dari ilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Teknik sablon digunakan untuk mencetak berbagai media iklan visual seperti kertas, kain, plat dan media yang lain yang tidak mengandung air. Cetak sablon digunakan untuk mencetak reproduksi desain, seperti kartu nama, kartu undangan, t-shirt, stiker dan lain-lain. Dengan kuantitas lebih dari satu untuk menghasilkan hasil yang serupa. Kelebihan teknik cetak saring yakni memiliki kemudahan teknik dalam proses penggandaan dibandingkan dengan proses teknik grafis sebelumnya, berkat perkembangan seni cetak saring yang menawarkan kemungkinan baru seperti halnya efek raster serta perpaduan teknik fotografi sebagai salah satu cara baru dalam mengekspresikan karya seni yang tidak lagi mengutamakan keunggulan karya seni konvensional yang menjunjung nilai originalitas serta nilai autentik sebuah karya seni grafis, teknik fotografi terutama memiliki keunggulan dalam penggandaan serta mampu menduplikasikan bentuk-bentuk visual serta ekspresi seni yang dikehendaki, sedangkan pada karya cetak saring, proses fotografi dapat pula menjadi bagian dari perpaduan explorasi teknik yang dikemas melalui teknik cetak saring dan dari karya tersebut mengalami beberapa proses, dari pemilihan nada-nada warna cemerlang yang menampilkan serta membuat sifat kemurnian dan intensitas warna menjadikan tolok ukur dan ciri khas karakteristik idiom seni cetak dalam perkembangan teknik industri pada masa tersebut. Dalam dunia grafika, teknik cetak sablon dapat di kategorikan ke dalam kegiatan cetak mencetak manual, adapun alat yang diperlukan dalam teknik cetak sablon adalah sebagai berikut :Screen, Rakel (squeeqee), Meja Cetak, Bingkai Screen, Rak Jemur,Gelas Ukur, Mangkuk Plastik, Bantalan Pengalas, Kaca Penekan, Meja Gambar, Central Coater. Sedangka bahan bahan yang biasa digunakan yaitu : 1. Bahan Afdruk, Bahan Penghapus Obat Afdruk, Bahan Penguat, Bahan Bahan Tercetak, Tinta Cetak Sablon, Pasta Plastisol, pasta Rubber, Kain Combed 30s II. METODE A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan eksperimen. Desain penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan pelaksanaan yang diarahkan untuk mendapatkan suatu rumusan yang optimal dalam melaksanakan penelitian. Adapun tahapan dimaksud sebagai berikut : a. Tahap Persiapan, meliputi : perumusan latar belakang dan tujuan penelitian, menyusun landasan teori atau konsep dari literatur yang menyangkut dengan penelitian, merumuskan metode penelitian dan variabel penelitian Jurnal PrintPack e-issn

3 b. Tahap Pelaksanaan, meliputi : eksperimen langsung c. Tahap kompilasi data dan analisa data : data disajikan dalam bentuk deskripsi, dan dianalisa, d. Tahap kesimpulan dan rekomendasi yang meliputi : penulisan hasil penelitian yang merupakan akhir dari proses penganalisaan dan dirangkum dalam kesimpulan penelitian, serta memberikan rekomendasi yang berdasarkan pada kesimpulan hasil penelitian. B. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Makassar C. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah gabungan antara analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, dimana analisis kuantitatif digunakan untuk mendukung analisis kualitatif atau metode kuantitatif sebagai fasilitator penelitian kualitatif III. HASIL Plastisol adalah jenis tinta tekstil yang berbasis minyak, terbuat dari bahan resin PVC dan Plasticizer. tinta ini sangat mudah digunakan karena tinta tidak akan kering pada saat penyablonan sehingga bisa dilakukan oleh siapapun tanpa khawatir tinta akan kering dipermukaan screen. Karena tinta tidak akan kering pada suhu ruangan, maka dibutuhkan alat pengering khusus yaitu dengan infra red curing, yang intinya tinta ini akan kering jika dipanaskan dengan bara api, yang jadi masalah dari mana sumber panas tersebut, ya kalau ada dananya sih tinggal beli aja curing yang sudah jadi. tapi tidak semua dari kita mampu beli alat tersebut, yang pada saat pertama kali alat ini keluar, harganya bisa mencapai 20 juta an, meskipun sekarang udah terjun bebas dan ada juga buatan lokal yang lebih murah. Sebenarnya kalau kita mau sedikit berinovasi banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah pengeringan tinta plastisol tersebut gunakan oven selain itu bisa juga kita bikin rangkaian dengan kawat wolfram. tapi biasanya kalau pakai tenaga listrik lumayan juga makan wattnya. kalau khawatir biaya listrik jadi besar, bisa kita gunakan gas dengan stove khusus yg tidak mengeluarkan lidah apai tapi berupa bara, lebih hemat kan. tetapi cara apapun yg digunakan harap selalu berhati-hati. Tinta plastisol akan kering pada suhu 110 DC untuk Flash Curing artinya untuk pengeringan cepat hanya pada permukaannya, hal ini dilakukan jika kita akan melakukan penyablonan dengan beberapa warna. dan tinta ini akan kering total pada suhu 160 DC. Tinta basis air adalah semua tinta yang digunakan untuk menyablon bahan tekstil dan bahan kaos. Pada umumnya semua tinta untuk tekstil dan kaos dapat dipergunakan dalam pencetakan (penyablonan), hanya pelekatnya dalam serat berbeda. Oleh karena pemilihan tinta juga harus disesuaikan dengan sifat bahan yang akan dicetak (disablon). Dengan demikian tinta (pasta) yang digunakan didasarkan pada jenis kain (bahan cetak). Di samping jenis tekstil juga harus memperhatikan warna dasar dari kain (bahan cetak) sehingga efek hasil pencetakan pada bahan nampak jelas. Adapun tinta-tinta yang dimaksud adalah: Tinta dasar terang adalah tinta yang digunakan untuk mencetak kain (bahan cetak) yang berwarna terang (muda), yaitu tinta merk Sandy Super Color. Tinta ini berupa pasta putih yang dijual dalam kilogram dengan wadah kalengan, Plastik, atau tong plastik. Bentuk pasta kental, tidak mengeras pada kain, daya resap baik, dan tidak luntur, namun biasanya pada saat proses cetak tinta ini cepat mengering atau cepat mengendap pada pori-pori screen. Tinta dasar gelap adalah tinta yang digunakan untuk mencetak kain warna Jurnal PrintPack e-issn

4 gelap, yaitu tinta karet, dengan tambahan perbandingan tertentu dapat menempel baik di atas permukaan bahan cetak (kain). Bentuk berupa pasta, agak mengeras pada kain, daya lengket kuat, tidak luntur, tetapi tidak tahan panas gosokkan seterika. Hal-hal Yang Membedakan Pasta Plastisol Dan Pasta Rubber Pasta Plastisol - Tidak mudah kering, dengan sifat tinta yang demikian tentu menguntungkan dalam produksi dikarenakan produksi tidak perlu khawatir tinta akan menyumbat pori-pori screen. - Pasta plastisol menempel kuat pada kain. - Warna sablonan yang dihasilkan cukup cerah walaupun hanya satu kali gesut. - Limbah sisa pasta sangat minim, dikarenakan sifatnya yang tidak mudah kering sehingga sisa tinta plastisol dapat dimasukkan wadah dan disimpan kembali, Pasta Rubber - Tinta rubber umumnya merupakan tinta berbasis air sehingga mudah dibersihkan dengan air dalam kondisi tinta masih basah. - Harga jauh lebih murah, umumnya berkisar antara 50rb - 100rb menyesuaikan merk dan kualitasnya. - Cepat kering, hal ini menguntungkan dalam mempersingkat waktu produksi. - Lebih diterima pasar, mungkin karena harganya lebih ekonomis dan proses produksi tidak seribet plastisol. - Kaos dengan sablon rubber mudah perawatannya, area sablon disetrika pun tidak masalah. Proses Pengaplikasian Pasta Plastisol Dan Pasta Rubber 1 Proses Pengaplikasian Plastisol Pada dasarnya cara sablon tinta plastisol dan tinta rubber adalah sama saja, yang membedakan hanya tinta yang dipakai dan finishingnya saja. Tinta ruber adalah tinta sablon berbasis air (water based), sedangkan tinta plastisol adalah tinta sablon berbasis minyak (oil based). Berikut ini langkah-langkah sablon kaos manual menggunakan tinta plastisol sebagi berikut: - Langkah yang pertama adalah oleskan emulsi film pada permukaan screen. Anda bisa menggunakan kartu nama atau sendok plastik yang tipis untuk meratakan emulsi film ke seluruh permukaan screen. Pastikan ada bagian screen yang tidak terlapisi emulsi film kira-kira selebar 1 2 inch dari - frame. Untuk mengoleskan emulsi film ini harus dilakukan di ruang gelap. Gambar 1. Proses Emulsi film - Gunakan squeege untuk meratakan emulsi film di permukaan screen agar ketebalannya sama dan seragam. Biarkan beberapa menit hingga emulsi film mengering. - Print gambar desain yang akan disablon. Desain yang diprint harus hitam putih, resolusi gambar dibuat sebaik mungkin. - Desain yang telah diprint letakkan pada screen yang telah diolesi emulsi film dan telah kering. Pastikan kertas desain melekat rata tidak menggelembung, tidak berkerut dan tidak terlipat karena akan mempengaruhi hasil desain yang dibuat filmnya pada screen. Jurnal PrintPack e-issn

5 - Timpa kertas desain yang menempel pada screen dengan busa dan pemberat yang rata. - Tutup screen, busa dan pemberat dengan plastik sampah warna hitam. Karena dengan menggunakan plastik sampah mempermudah dalam membersihkan tempat kerja, karena emulsi film yang berceceran di plastik sampah tinggal dibuang saja, sehingga tidak mengotori tempat kerja. - Nyalakan lampu UV atau lampu neon dan biarkan menyala sekitar 7 menit. - Cuci screen yang telah dipanasi dengan hati-hati. Pada saat membersihkan bagian yang bukan gambar desain emulsi filmnya tetap melekat, sedangkan bagaian gambar desain emulsi filmnya akan rontok, dibagian ini lah tinta plastisol akan masuk ke kaos. - Setelah dicuci biarkan screen kering. - Tutup bagian-bagian berlubang yang tinta tidak diperbolehkan keluar ke kaos, terutama bagia yang dekat dengan frame yang memang tidak dilapisi emulsi film. Untuk menutup screen ini gunakan tape yang biasa digunakan untuk mengecat. - Kunci screen ada meja sablon. - Letakkan kaos pada meja sablon. Pastikan kaos dalam kondisi rata dan cukup kekencangannya, kaos jangan sampai terlipat dan ada tonjolan atau bergelombang. Karena hal ini bisa mempengaruhi kualitas hasil sablon. - Turunkan screen. - Keluarkan tinta plastisol ke screen sepanjang desain yang akan dicetak. Aduk dan padatkan tinta plastisol diatas screen, sepanjang desain. - Tarik tinta plastisol sepanjang screen menggunakan rakel. Berikan tekanan secukupnya agar tinta yang keluar dan melekat pada kaos sesuai dengan desain yang diinginkan. - Setelah proses sablon selesai khusus tinta plastisol memerlukan pemanasan agar tintanya kering. Panas yang diperlukan sekitar 170 o C, dengan menggunakan pemanas khusus seperti flash dryer atau hotgun Proses Pengaplikasian Pasta Rubber Sablon manual dengan pasta rubber paling umum digunakan. Berikut ini langkahlangkah sablon kaos manual menggunakan pasta rubber yaitu: - Langkah yang pertama adalah oleskan emulsi film pada permukaan screen. Anda bisa menggunkan spatula atau sendok plastik yang tipis untuk meratakan emulsi film ke seluruh permukaan screen. Pastikan ada bagian screen yang tidak terlapisi emulsi film kira-kira selebar 1 2 inch dari frame. Untuk mengoleskan emulsi film ini harus dilakukan di ruang gelap. - Gunakan squeege untuk meratakan emulsi film di permukaan screen agar ketebalannya sama dan seragam. Biarkan beberapa menit hingga emulsi film mengering. Gambar 2. Proses Emulsi Film - Print gambar desain yang akan disablon. Desain yang diprint harus hitam putih, resolusi gambar dibuat sebaik mungkin. Media cetak terbaik adalah kertas kalkir yang bisa didapat di toko alat tulis terdekat. Jurnal PrintPack e-issn

6 Gambar 3. Proses cetakan desain - Desain yang telah diprint letakkan pada screen yang telah diolesi emulsi film dan telah kering. Pastikan kertas desain melekat rata tidak menggelembung, tidak berkerut dan tidak terlipat karena akan mempengaruhi hasil desain yang dibuat filmnya pada screen. - Timpa kertas desain yang menempel pada screen dengan busa dan pemberat yang rata, misalkan kaca berat. Untuk menutup screen ini gunakan tape yang biasa digunakan untuk mengecat. - Kunci screen pada meja sablon. - Letakkan kaos pada meja sablon. Pastikan kaos dalam kondisi rata dan cukup kekencangannya, kaos jangan sampai terlipat dan ada tonjolan atau bergelombang. Karena hal ini bisa mempengaruhi kualitas hasil sablon. - Turunkan screen.keluarkan pasta rubber ke screen sepanjang desain yang akan dicetak. Aduk dan padatkan rubber diatas screen sepanjang desain. - Tutup screen, busa dan pemberat dengan - plastik sampah warna hitam. Karena dengan menggunakan plastik sampah Gambar 4. Proses sablon mempermudah daam membersihkan tempat kerja, karena emulsi film yang berceceran di plastik sampah tinggal dibuang saja, sehingga tidak mengotori tempat kerja. - Nyalakan lampu UV atau lampu neon dan biarkan menyala sekitar 6 menit. - Cuci screen yang telah dipanasi dengan hati-hati. Pada saat membersihkan bagian yang bukan gambar desain emulsi filmnya tetap melekat, sedangkan bagaian gambar desain emulsi filmnya akan rontok, dibagian ini lah tinta plastisol akan masuk ke kaos. - Setelah dicuci biarkan screen kering. - Tutup bagian-bagian berlubang yang tinta tidak diperbolehkan keluar ke kaos, terutama bagian yang dekat dengan frame yang memang tidak dilapisi emulsi film. - Tarik rubber pasta sepanjang screen menggunakan rakel. Berikan tekanan secukupnya agar rubber yang keluar dan melekat pada kaos sesuai dengan desain yang diinginkan. - Setelah proses sablon selesai pasta rubber memerlukan pemanasan agar tintanya kering. Panas yang diperlukan sekitar 150 o C, dengan menggunakan heat press. Gambar 5. Proses penyablonan Jurnal PrintPack e-issn

7 IV. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hal-hal yang membedakan pasta plastisol dan pasta rubber adalah pasta plastisol berbasis minyak dalam proses pengunaan cetak bayak pasta ini sangat bagus di gunakan karena tidak muda menyumbat pori-pori screen. Sedangkan pasta rubber berbasis air atau bahasa kerennya water based, dapat di gunakan dalam cetak lusinan di karenakan pasta ini cepat kering jadi tidak memungkinkan bisa mencetak banyak. 2. Dalam proses pengaplikasian pasta Plastisol dan pasta rubber Pada dasarnya sama saja yang membedakan hanya tinta yang dipakai dan finishingnya saja. Tinta ruber adalah tinta sablon berbasis air (water based), sedangkan tinta plastisol adalah tinta sablon berbasis minyak (oil based). 3. Dalam mengunakan pasta sablon ada beberapa syarat yang harus kita perhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalalm proses penggunaan pasta sablon, ada pun yang harus di perhatkan sebagai beriku : - Pasta harus kental - Setalah disablonkan tidak mengeras dan tidak merembes pada kain - Harus memiliki daya serat yang baik pada kain. - Tahan dan kuat tidak luntur dalam proses pencucian 2. Sesuaikan putaran rol bak air dengan jenis cetakan dan jenis kertas yang digunakan, sesuaikan pula dengan hasil cetak coba yang telah dilakukan. REFERENSI Herry Basir, Pedoman Praktis Sablon,, Penerbit C.V. Simplex, Jakarta. Rachbini, Sablon 1 Cetak Saring, Penerbit Arfi. Basir, Pedoman Praktis Sablon. Jakarta: CV. Siplex Dameria, anne Desiger handbook dan produksi cetak dan digital printing. Basunanda. Ponadi Pengetahuan Cetak Saring. Depdiknes: Pusat Grafika Indonesia. B. Saran 1. Sebelum melakukan proses pencetakan sebaiknya periksa kondisi mesin cetak terlebih dahulu, periksa setiap unitnya. Tidak kalah pentingnya periksa kondisi air pembasah pada mesin, apakah masih layak digunakan atau tidak, jika dianggap tidak sebaiknya diganti dengan air pembasah yang baru. Jurnal PrintPack e-issn

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk; CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2

Lebih terperinci

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017 PENGARUH KUANTITAS AIR PEMBASAH PADA PROSES CETAK OFFSET Mohammad Djazman Addin Suryana Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Makassar e-mail : addinsuryana@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

I. Produk Sablon Kertas

I. Produk Sablon Kertas {jcomments on}sablon kertas adalah salah satu jenis ketrampilan cetak sablon, yang termasuk kedalam kelompok Cetak Sablon Basis Minyak, dengan memahami cetak sablon kertas maka akan sangat mudah untuk

Lebih terperinci

TUGAS PRAKARYA: SABLON

TUGAS PRAKARYA: SABLON TUGAS PRAKARYA: SABLON Pengertian Sablon Kata sablon berasal dari bahasa Belanda yaitu schablon yang merupakan suatu teknik cetak-mencetak suatu desain grafis dengan menggunakan kain gasa atau biasa disebut

Lebih terperinci

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik lastik MUDAH & Mendesain membuat Sablon Desa Sambirejo, Kec. Bringin, Kab. Semarang www.kampungbudaya.co.cc L angkah menya BLON 1. Menyiapkan bahan dan peralatan 2. Membuat Film Negatif (Gambar di kertas

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

Karya Ilmiah Peluang Bisnis Karya Ilmiah Peluang Bisnis Usaha Sablon Disusun oleh : Ilyas Safitri Dewi ( 10.11.3633) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2011 A. Judul : Usaha Sablon kaos B. Abstrak Pendahuluan Latar belakang: Sehubungan

Lebih terperinci

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar Menjadi seorang mahasiswa, tentunya tidak menutup peluang bagi Anda untuk bisa merintis sebuah usaha. Berbagai macam peluang bisnis sampingan bisa Anda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

TEKNIK DASAR CETAK SABLON

TEKNIK DASAR CETAK SABLON TEKNIK DASAR CETAK SABLON Noor Fitrihana, ST & Widihastuti, M.Pd widihastuti@uny.ac.id PENDAHULUAN Sablon (Screen Printing) merupakan salah satu teknik cetak yang cukup berkembang di masyarakat. Hampir

Lebih terperinci

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan proses dan prosedur dalam pembuatan iklan dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)

Lebih terperinci

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN. Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS. Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M.

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN. Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS. Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M. MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M.Ds Desain Komunikasi Visual Fakultas Desain dan Industri Kreatif Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan 48 BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berikut adalah hasil karya Tugas Akhir Jessy Jasmine Fitria Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB dengan judul EKSPLORASI TEKNIK

Lebih terperinci

Metode Produksi Grafika

Metode Produksi Grafika Modul ke: Metode Produksi Grafika SCREEN PRINTING Fakultas Teknik Perencanaan Dan Desain Program Studi Desain Grafis Sudarman SA, ST. AMd graf. Ir. Gatot Sigiarto Ir. Kamil Rusdi A, M.Si. Screen Prining

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Kaporit atau kalsium hipoklorit adalah suatu senyawa kimia dengan rumus Ca(ClO)2. Senyawa ini luas digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : PRIHANTO MIRAWAN Nim : 41909010076 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 23 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Superman adalah tokoh fiksi karakter superhero yang paling terkenal dan sangat berpengaruh di dunia dari salah satu penerbit komik asal Amerika Serikat yakni

Lebih terperinci

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

INFORMASI DAN SPESIFIKASI INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 1. Tempat. Penelitian ini akan di lakukan di Kampus STIPAP Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan seperti diperlihatkan pada tabel 3.1. No Tabel 3.1. Kegiatan

Lebih terperinci

KREASI CETAK SABLON MUDAH DAN BERKUALITAS TINGGI PADA KAOS

KREASI CETAK SABLON MUDAH DAN BERKUALITAS TINGGI PADA KAOS KREASI CETAK SABLON MUDAH DAN BERKUALITAS TINGGI PADA KAOS Laura Christina Luzar Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Komunikasi dan Multimedia, Bina Nusantara Universiy, Jln. K.H. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK 3.1. Flowchart Pengolahan dan Pengujian Minyak Biji Jarak 3.2. Proses Pengolahan Minyak Biji Jarak Proses pengolahan minyak biji jarak dari biji buah

Lebih terperinci

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB XIII PENGECATAN A. BAB XIII PENGECATAN A. Pekerjaan Pengecatan Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan yang Diperoleh dari Kerja Praktik Berdasarkan hasil kerja praktik yang dijalani selama masa kerja praktik di Sentosa Printing, berikut ini akan dikemukakan hal-hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Gitar merupakan salah satu alat musik yang terkenal di dunia dan membawa keindahan kepada hidup manusia melalui nada-nada indah yang dihasilkannya. Dalam buku

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA MELALUI PELATIHAN SABLON AGAR DAPAT BERWIRAUSAHA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA MELALUI PELATIHAN SABLON AGAR DAPAT BERWIRAUSAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA MELALUI PELATIHAN SABLON AGAR DAPAT BERWIRAUSAHA Etin Solihatin 1, adi wijanarko 2 Jurusan PPKN Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta etinsolihatin@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Penciptaan ide pada karya seni diperoleh dari hasil pengalaman dan pengamatan disekitar. Melalui proses perenungan ditemukan

Lebih terperinci

Cara Membuat Sablon Baju Secara Manual

Cara Membuat Sablon Baju Secara Manual Cara Membuat Sablon Baju Secara Manual Posted in Sablon Kaos Manual / Tagged kaos polos, sablon high density, sablon kaos, sablon kaos Mulai dari teknik tradisional, manual hingga teknik digital bisa menjadi

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data AWSE Sablon

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data AWSE Sablon BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data AWSE Sablon 1. Sejarah dan Latar Belakang Pendirian AWSE Sablon atau singkatan dari Always Exert dalam bahasa indonesia selalu mengerahkan mengandung makna semua konsumen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditemukan hasil

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditemukan hasil 65 BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditemukan hasil penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh merupakan jawaban dari fokus masalah.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Kartografik telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA RINGKASAN Sablon getah pelepah pisang adalah sablon yang cat nya terbuat dari bahan dasar getah pelepah pisang yang kemudian di cetak di kaos berwarna putih polos. Keunggulan dari Sablon getah pelepah

Lebih terperinci

SCREEN PRINTING. Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A.

SCREEN PRINTING. Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A. SCREEN PRINTING Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A. Screen printing dipergunakan secara luas saat ini, sebagai salah satu cara mdern dalam perkembangan teknik printing. Screen printing sering juga disebut sabln.

Lebih terperinci

KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN

KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN PAMERAN SENI RUPA Komunitas Seni Roepa Doea Pintoe Ruang Baru Di Galeri Nasional Indonesia 20-30 November 2014 FAKULTAS

Lebih terperinci

KAOS DIGITAL PRINTING

KAOS DIGITAL PRINTING KAOS DIGITAL PRINTING UNTUK TSHIR DIGITAL PRINTING UKURAN PRINT KAOS DESIGN SENDIRI Kini, kaos dengan gambar yang keren bukan hanya milik merk terkenal, karena Anda dapat membuatnya sendiri tanpa biaya

Lebih terperinci

yang diterapkan. Peta topografi digunakan sebagai gambar desain karena memiliki

yang diterapkan. Peta topografi digunakan sebagai gambar desain karena memiliki BAB IV PROSES PEMBUATAN PRODUK SENI MODEL GUNUNG Proses pembuatan produk seni model gunung ini mengunakan metode Layer Deposition Manufacturing (LDM), yaitu model gunung dibuat per layer atau per lapis

Lebih terperinci

INCUBATOR SHAKER IK.KS.4000i Control

INCUBATOR SHAKER IK.KS.4000i Control INCUBATOR SHAKER IK.KS.4000i Control Incubator dibuka dan letakkan bahan yang akan disentrifuse; Pasang dan hubungkan cable dengan listrik, tunggu ± 15 detik agar aliran listrik stabil Tekan tombol power

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud dan tujuan yang berbeda beda, perkembangan karya seni dan penggunaannya sendiri tidak lepas dari perkembangan manusia. Karya seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia grafika mempunyai ilmu yang sangat luas dalam aplikasi cetak, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia grafika mempunyai ilmu yang sangat luas dalam aplikasi cetak, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah memperoleh informasi dan memudahkan dalam urusan bisnis membuat daya saing semakin meningkat.

Lebih terperinci

Tips & Trik Rawat Printer agar Tetap Sehat

Tips & Trik Rawat Printer agar Tetap Sehat Tips & Trik Rawat Printer agar Tetap Sehat Jika tak dirawat, printer bisa saja 'ngambek' dan kinerjanya menjadi tidak optimal. Untuk itulah, printer juga perlu dirawat layaknya perangkat elektronik lainnya

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

Pengertian sticker dan jenisnya

Pengertian sticker dan jenisnya 1 Prakarya dan Kewirausahaan 4 Pengertian sticker dan jenisnya A. Pengertian sticker Pengertian sticker adalah sejenis label yang dicetak pada sepotong kertas, plastik atau bahan lainnya dengan perekat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Modul ini diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi peserta didik SMK-SB dalam meningkatkan kompetensi keahlian. Jakarta, Desember 2013

KATA PENGANTAR. Modul ini diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi peserta didik SMK-SB dalam meningkatkan kompetensi keahlian. Jakarta, Desember 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kekuatan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari pengujian briket dengan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN PELATIHAN TEKNIK PRINTING PADA MGMP GURU SENI RUPA SMP SE KABUPATEN BANTUL

LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN PELATIHAN TEKNIK PRINTING PADA MGMP GURU SENI RUPA SMP SE KABUPATEN BANTUL LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN PELATIHAN TEKNIK PRINTING PADA MGMP GURU SENI RUPA SMP SE KABUPATEN BANTUL Oleh: Drs. Mardiyatmo, dkk Dilaksanakan Atas Anggaran PNBP FBS UNY Surat Kontrak Nomor : 844/J.35.12/PP/VI/2006

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah... SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2 1. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Lalu bakarlah di atas api sampai cukup panas! 2. Ambilah sebatang sereh kemudian memarkan sedikit!

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Kuda adalah hewan yang sangat berguna dalam keseharian sebagian besar manusia, baik itu tenaga, daging bahkan susunya, sejak dahulu memang kuda sudah diandalkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. A. Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI. A. Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu studi literatur dan eksperimen. Material yang digunakan berupa substrat alumina

Lebih terperinci

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

BAB VII MESIN DAN PERALATAN BAB VII MESIN DAN PERALATAN 7.1. Jenis dan Spesifikasi Mesin Dalam proses produksi diperlukan peralatan yang dapat mempermudah proses produksi yang dilakukan. Mesin merupakan peralatan yang digerakkan

Lebih terperinci

Macam-macam Teknik Cetak. Reprografika Dkv216

Macam-macam Teknik Cetak. Reprografika Dkv216 Macam-macam Teknik Cetak Reprografika Dkv216 Prinsip dasar percetakan Percetakan pada dasarnya adalah memindahkan obyek gambar dengan proses: Gambar desain (konsep) Film (media pemindah) Inking (proses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat penelitian Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut : a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung Standar Nasional Indonesia Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung ICS 27.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan

Lebih terperinci

Berbisnis Sablon Digital Dengan Basis Transfer Paper Stabilo Digiblong Produksi RONIta

Berbisnis Sablon Digital Dengan Basis Transfer Paper Stabilo Digiblong Produksi RONIta Berbisnis Sablon Digital Dengan Basis Transfer Paper Stabilo Digiblong Produksi RONIta Sablon digital adalah proses sablon yang menggunakan sistem cetak digital tanpa perlu memakai screen atau film. Dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN Junaidi, Ariefin 2, Indra Mawardi 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi Dan Perawatan 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia BLENDER MODEL NO : MJYL-C051.

Bahasa Indonesia BLENDER MODEL NO : MJYL-C051. Bahasa Indonesia BLENDER MODEL NO : MJYL-C051 www.marubi.co.id DAFTAR ISI BLENDER MJYL C051 Buku Pentunjuk Pemakaian DAFTAR ISI Bab I Langkah Pengamanan Penting... 2 Bab II Bagian-bagian dan Isi... 4 Bab

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213 Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ZANKER TD4213. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ZANKER TD4213 di manual user (informasi,

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL SNI 06-2489-1991 SK SNI M-58-1990-03 METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

Makalah. Penyelesaian. dan Pelapisan. Oleh: Azrilla Salsabilla DG 2B

Makalah. Penyelesaian. dan Pelapisan. Oleh: Azrilla Salsabilla DG 2B Makalah Penyelesaian dan Pelapisan Oleh: Azrilla Salsabilla DG 2B DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI...ii KATA PENGANTAR...iii BAB 1 PENDAHULUAN...1 I. Latar Belakang II. Perumusan Masalah III. Tujuan

Lebih terperinci

Mengenal Mesin Laser RONIta

Mengenal Mesin Laser RONIta Mengenal Mesin Laser RONIta Alhamdulillah RONIta sudah memiliki mesin laser saat ini, mesin laser yang kami gunakan produksi Amerika dimana mesin ini memiliki 3 fungsi utama sebagai berikut : 1. Cutting,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengujian Tarik Pengujian tarik bertujuan untuk mengetahui tegangan, regangan, modulus elastisitas bahan dengan cara memberikan beban tarik secara berlahan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tchobanoglous dkk. ( 1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan,

Lebih terperinci

Metode Produksi Grafika

Metode Produksi Grafika Modul ke: 02Fakultas Desain dan Seni Kreatif Metode Produksi Grafika KONSEP DESAIN GRAFIS Hapiz Islamsyah Program Studi Desain Produk KONSEP DESAIN GRAFIS Seorang desainer grafis harus memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun cara ilmiah yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN 28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL SNI 03-6758-2002 BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kuat tekan campuran aspal panas yang digunakan untuk lapis

Lebih terperinci

TEKNIK AFDRUK DALAM CETAK SARING MAKALAH

TEKNIK AFDRUK DALAM CETAK SARING MAKALAH TEKNIK AFDRUK DALAM CETAK SARING MAKALAH Disajikan dalam Pelatihan untuk Pengayaan Kompetensi dalam Pembelajaran dan atau Wrausaha bagi Guru-Guru SLB se-provinsi Banten Pada tanggal 12 Januari 2003 Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoririk 1. Tematik Suatu ide penciptaan karya seni dapat ditemukan dimana dan kapan saja, itu semua tergantung pada seniman itu sendiri. Salah satu penemuan itu

Lebih terperinci

BAB II PRODUK DAN JASA

BAB II PRODUK DAN JASA BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL digilib.uns.ac.id BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL Hasil uji coba/eksperimen dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenisnya yaitu tentang

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3. Bagian no (2) dan (5) pada petunjuk tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat...

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3. Bagian no (2) dan (5) pada petunjuk tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat... 1. Petunjuk membuka botol minuman kaleng! SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3 1. Ambilah sebuah botol minuman kaleng! 2.... 3. Carilah bagian atas botol yang berbentuk

Lebih terperinci

1. Starter dengan larutan gula

1. Starter dengan larutan gula 1. Starter dengan larutan gula Siapkan stoples kaca kedap udara ukuran lima liter, pilih yang kedap udara. Tambahkan ke dalam toples 200 gram gula merah, encerkan dengan 3 liter air bersih aduk sampai

Lebih terperinci

Warseno, Candra Nur Indriyo, Agung Widodo Pendidikan Ekonomi BKK PTN, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Warseno, Candra Nur Indriyo, Agung Widodo Pendidikan Ekonomi BKK PTN, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta PKMK-2-9-1 JUDUL KEGIATAN PENGEMBANGAN MOTIF DENGAN GABUNGAN TEKNOLOGI TRADISIONAL DAN MODERN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MAHASISWA DALAM BIDANG USAHA HAND PRINT Warseno, Candra Nur Indriyo, Agung Widodo

Lebih terperinci

Pengaturan Parameter Proses Pencetakan Pada Teknologi Sablon Digital

Pengaturan Parameter Proses Pencetakan Pada Teknologi Sablon Digital Pengaturan Parameter Proses Pencetakan Pada Teknologi Sablon Digital Kelvin, ST Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu Abstrak Perkembangan di dunia Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini menguraikan secara rinci langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam proses penelitian agar terlaksana secara sistematis. Metode yang dipakai adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66 DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan... 66 a. Ekstraksi pati ganyong... 66 b. Penentuan kisaran konsentrasi sorbitol untuk membuat edible film 68 c. Penentuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penjelasan Metodelogi Penelitian Dalam proses pengerjaan pembuatan campuran beton ada beberapa tahap yang perlu di perhatikan adalah : 1. Tahap persiapan Sebelum melakukan penuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Uji Kadar Aspal dalam Batuan Uji kadar aspal ini dilakukan dengan mekanisme seperti pada Gambar 4. berikut. Gambar 4. Diagram alir percobaan uji kadar aspal 2 Batuan aspal

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan PPM

Laporan Kegiatan PPM Laporan Kegiatan PPM JUDUL : PELATIHAN SABLON DI KALI WARU NGAWEN WONOSARI GUNUNGKIDUL D.I.Y Oleh: I WAYAN SUARDANA, dkk PPM Ini dibiayai dengan Dana Dipa UNY Kegiatan 6670 MAK 521114 Tahun 2006, No :

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 2 2017 ISSN 1412-7350 REDUKSI PRODUK CACAT PADA KEGIATAN PENCETAKAN Nismah Panjaitan 1*, Dini Wahyuni 1, Mangara Tambunan 1 1 Departemen Teknik Industri; Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam Modifikasi, baik teknik dan tahap tahap yang dilakukan untuk memodifikasi. Pada bab ini juga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES (pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok. BAB III PERANCANGAN PROSES Perancangan pabrik home industri ini menghasilkan produk kertas kerajinan yang siap dibuat untuk kerajinan yang unik.

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA Linda Miftakhulil Afida Mahasiswa S1 PendidikanTata Busana, Jurusan PKK, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI 1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua,

Lebih terperinci

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017 PENGARUH TEKANAN MATA PISAU TERHADAP JENIS JENIS STIKER UNTUK MESIN DIGITAL CUTTING JINKA TYPE 721 PADA CV. LIMA EMPAT TUJUH M. Nasruddin Palipui Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif

Lebih terperinci

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM TUJUAN Mengetahui cara membersihkan, mengeringkan dan menggunakan berbagai alat gelas yang digunakan di laboratorium kimia. Mengatur nyala pembakar Bunsen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN EVALUASI BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di Perusahaan CV. Sinar Jaya Printing dilakukan dalam waktu tiga bulan yang keseluruhannya di lakukan di bagian pra cetak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni. 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni. 3.2 Alur Penelitian Kegiatan penelitian akan dilakukan dengan alur seperti

Lebih terperinci

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung Standar Nasional Indonesia Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung ICS 87.020; 91.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1

Lebih terperinci