KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & HUBUNGAN INTERNASIONAL Untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)

dokumen-dokumen yang mirip
KONSULTAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)

KONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN 1. LATAR BELAKANG PROYEK

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012

1. Mengelola penyampaian bantuan

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

PENGUMUMAN Nomor: 004/I.17/H/2015

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 1. Di Kabupaten Malang penerapan manajemen rantai pasok dilaksakan

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KERANGKA ACUAN / TOR PELATIHAN PENYUSUNAN PERDA UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA Jakarta, Januari 2010

penanggulangan bencana penanggulangan bencana penanggulangan bencana 1. Mengidentifikasi strategi perencanaan bencana lokal yang ada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JUDUL UNIT : MenyosialisasikanMisi dan Layanan Organisasi

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

Kerangka Acuan. Kegiatan Profesionalisasi Pengadaan. Mentor ULP untuk Manajemen Sumber Daya Manusia

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

Isi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERAN DAN FUNGSI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

KEPALA BADAN KEPALA PELAKSANA JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK

PERAN DAN FUNGSI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Latar Belakang. Sejumlah peraturan negara mengamanatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif:

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3 Akreditasi Madrasah

Tanggapan Manajemen. Jonathan Griffin dan Trevor Dhu (AusAID- AIFDR) Phil Cummins (Geoscience Australia dan Australian National University)

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 363 /KPTS/013/2013 TENTANG

Diskusi Panel. Disampaikan oleh : Ir. Harmensyah., Dipl, SE, MM Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BNPB. Bali, 21 Februari 2018

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

Muhammad Zahrul Muttaqin Badan Litbang Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KOTA MATARAM TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016

PROFIL TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

BAGIAN KOORDINASI SOSIAL SETDA KAB. BANDUNG

BAB VI PENUTUP. dilakukan dalam proses pengurangan Risiko bencana di wilayah rawan bencana. Kabuaten Sinjai, dapat disimpulkan temuan sebagai berikut;

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ringkasan penting Hasil Kesepakatan penyusunan Kerangka Kerja Emergency Medical Team di Indonesia, Balikpapan November 2016.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

Bencana terkait dengan cuaca dan iklim [Renas PB ]

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

Kerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

+ Latar Belakang. n Indonesia merupakan negara rawan bencana. n Terdapat ruang rusak berat SD/SMP. n Terdapat ruang kelas MI dan MTs.

PERENCANAAN KINERJA BAB II VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 76 TAHUN 2016

Memperkuat Organisasi Pekerja Rumah Tangga: Studi Kasus Serikat Pekerja Rumah Tangga Sapu Lidi

KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN

PENGUMUMAN. Nomor: 167/I.16/H/2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERAN PUSDALOPS PB PROVINSI BALI SEBAGAI PUSAT OPERASI PENANGGULANGAN BENCANA

O JUDUL UNIT

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

: Unit ini menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan bagi pekerja penanggulangan bencana.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

POM CFM.01 Pengembangan Jejaring Dalam dan Luar Negeri

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

SFDRR : Peta Jalan/road map Penerapan Kerangka Sendai untuk PRB. Prof. Sudibyakto Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI)

Versi 27 Februari 2017

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL NOMOR '6 TAHUN 2014 TENTANG

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Studi Kasus tentang merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM Program Kluster Tirisano UNIDO

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

1. Menggunakan sistem dan peralatan komunikasi

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2014

Transkripsi:

KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & HUBUNGAN INTERNASIONAL Untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) PROGRAM ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Fasilitas Australia-Indonesia untuk Pengurangan Bencana (AIFDR) INFORMASI PELAMAR Batas Waktu untuk pengiriman aplikasi : 01 November 2011

POSISI KONSULTAN: KONSULTAN PROTOKOL HUMANITARIAN & KERJASAMA INTERNASIONAL Tujuan Asistensi Teknis: Untuk memfasilitasi pengembangan pengetahuan dan keterampilan di bidang humanitarian internasional serta strategi untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan di tingkat nasional, regional maupun internasional di bidang Penanggulangan Bencana. Tugas Umum dan Jalur Pelaporan Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional adalah bantuan teknis yang ditempatkan di BNPB. Dalam menjalankan tugasnya, Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional melapor kepada Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB. Manajemen posisi ini, termasuk perekrutan awal dan mobilisasi, orientasi awal, dan dukungan yang berkelanjutan selama masa penempatan akan menjadi tanggung jawab AIFDR dan mitra pelaksanaannya. Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional akan diminta melakukan kajian kebutuhan peningkatan kapasitas di bidang yang dibantunya pada akhir bulan ketiga untuk kemudian dikembangkan menjadi rencana kerja peningkatan kapasitas. Rencana peningkatan kapasitas ini dibuat bersama dengan BNPB dan AIFDR. Selain mendukung kegiatan harian BNPB (40%), konsultan ini diharapkan melakukan mentoring dan peningkatan kapasitas di bidang di mana dia bertugas (60%). Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional akan: Melapor langsung ke Kepala Biro Hukum dan Kerjasama BNPB. Mengembangkan analisa kesenjangan kapasitas BNPB dalam Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional di bidang PB pada akhir bulan ketiga dan mengembangkan rencana pengembangan kapasitas berdasarkan hasil analisa tersebut. Dievaluasi kinerjanya setiap enam bulan sekali oleh BNPB serta AIFDR. Menyusun rencana kerja tahunan di akhir bulan pertama.

Peran dan Tanggung Jawab Menganalisa Pola hubungan kerjasama BNPB dengan para pemangku kepentingan lainnya, baik di tingkat sub-nasional, nasional, regional maupun internasional; Berdasarkan hasil tersebut, mengembangkan strategi pengembangan kapasitas BNPB dalam menjalin kerjasama humanitarian di berbagai tingkatan; Menjalin hubungan baik dengan para pemangku kepentingan di bidang PB baik di tingkat subnasional, nasional, regional maupun internasional; Membantu BNPB untuk membentuk dan mengelola "Forum Koordinasi Donor"; Berpartisipasi dalam pertemuan/kegiatan yang berkaitan dengan BPBD/Kementerian/Lembaga yang diselenggarakan oleh organisasi internasional dan menciptakan sistem pelaporan internal BNPB yang akan mengingatkan semua Deputi/Kepala Biro untuk masalah yang tercakup; Memperkuat kemitraan nasional dan internasional; Mengatur isu-isu protokol dalam kaitannya dengan kemitraan internasional serta melatih staf BNPB terkait dalam isu-isu tersebut; Bekerja sama dan mendukung Konsulltan Ahli PB dalam mengkoordinasikan kegiatan internasional kemitraan dalam ranah PB;

Masa Penugasan Konsultan Protokol Humanitarian & Kerjasama Internasional akan bertugas selama 12 bulan dengan masa percobaan 3 bulan. Perpanjangan kontrak dimungkinkan berdasarkan evaluasi kinerja dan relevansi kebutuhan BNPB. Penempatan Posisi ini akan berbasis di kantor BNPB berlokasi di Jakarta. Perjalanan dinas ke wilayah lain di Indonesia akan dilakukan jika diperlukan.

Persyaratan Kriteria Utama: 1. Memiliki latar belakang akademis di bidang hubungan internasional, hukum humanitarian internasional, penanggulangan bencana atau ilmu yang serupa, atau memiliki pengalaman substantif di bidang tersebut selama minimal 5 tahun. 2. Memiliki pemahaman yang baik tentang UU Penanggulangan Bencana Republik Indonesia, serta kebijakan dan peraturan Penanggulangan Bencana lainnya. 3. Familiar dengan hukum dan kebijakan humanitarian internasional. 4. Memiliki kemampuan untuk menulis laporan, membuat pedoman, dll. 5. Berpengalaman dalam mentoring atau peningkatan kapasitas / pelatihan. 6. Fasih berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tertulis. 7. Fasih berbahasa Inggris, baik tertulis maupun lisan.