Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 Melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah Paparan Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
The World in 2050 Demographic Resource Demand Climate Change Globalization World is Flat..economic, social, and technological processes that are making the world more interconnected and interdependent Laurence C. Dmith (2011): The World in 2050.
Education shall be directed to the full development of the human personality and to the strengthening of respect for human rights and fundamental freedoms. It shall promote understanding, tolerance and friendship among all nations, racial and religious groups Article 26.2 Universal Declaration of Human Right
Kerangka Strategis Mendikbud
Terbentuknya insan dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dan dilandasi semangat gotong royong. Foto: Leonitem Photowork 2010 leonitem.blogspot.com
Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019 Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong. STRATEGI 1 Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. STRATEGI 2 Peningkatan mutu dan akses Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun. Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan. Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi. STRATEGI 3 Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan. Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah. Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional. Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.
STRATEGI 1 Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. foto: 9 Summers 10 Autumns
foto: pusaka.or.id foto: expat.or.id - ANZA STRATEGI 2 Peningkatan Mutu dan Akses Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun. Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan. Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi.
foto: Save Street Child Surabaya STRATEGI 3 Pengembangan Efektivitas Birokrasi Melalui Tata Kelola dan Pelibatan Publik Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan. Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional. Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.
Penumbuhan Budi Pekerti
Penumbuhan Budi Pekerti Pelaksanaan serangkaian kegiatan non kurikuler di sekolah yang bertujuan untuk menciptakan iklim sekolah menyenangkan bagi seluruh warga sekolah dan menumbuhkan budi pekerti anak bangsa. 01 Intra Kurikuler 02 Ekstra Kurikuler 03 Non Kurikuler Kegiatan & pembiasaan baik, pembentukan budaya sekolah. Seringkali terlewat direncanakan secara awas dan sengaja.
Alur Pembudayaan Contoh: hidup bersih Diajarkan Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor. Dibiasakan Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya. Dilatih konsisten Diarahkan bila tidak dikerjakan, ditegur jika dilanggar. Menjadi kebiasaan Menjadi kebiasaan [tanpa disadari] membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya. Menjadi karakter Suka akan kebersihan dan merasa tidak nyaman melihat sampah tidak pada tempatnya. Menjadi budaya Masyarakat yang berbudaya hidup bersih.
Referensi: Permendikbud 23/2015
Kecakapan Abad 21 CREATIVITY 4C CRITICAL THINKING COMMUNICATION COLLABORATION
Situasi Dunia Pendidikan pada Saat Ini Kelasnya Gurunya Siswanya ABAD ABAD ABAD 19 20 21
KETERAMPILAN ABAD 21
Konteks pendidikan dalam Islam Aqidah Akhlaq Sering terlewat Pendidikan Islam di Indonesia seringkali sangat kuat dalam aqidah dan syariah, namun terlewat dan tak kuat dalam penumbuhan akhlaq. Syariah
Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa 1 2 3 Literasi Dasar Bagaimana siswa menerapkan keterampilan dasar sehari-hari. 1. Literasi membaca 2. Numerasi 3. Literasi sains Kompetensi Bagaimana siswa memecahkan masalah kompleks 7. Berpikir kritis 8. Kreativitas 9. Komunikasi Kualitas Karakter Bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis. 11. Rasa ingin tahu 12. Inisiatif 13. Kegigihan Sumber: World Economic Forum report New Vision for Education: Fostering Social and Emotional Learning Through Technology. 4. Literasi ICT 10. Kolaborasi 14. Kemampuan adaptasi 5. Literasi finansial 15. Kepemimpinan 6. Literasi budaya dan kewarganegaraan 16. Kesadaran sosial dan budaya Q: Guru seperti apa yang dibutuhkan untuk mendidikkan keterampilan abad 21 ini?
Bagaimana mendidikkan keseluruhan keterampilan tersebut? Menggunakan pembelajaran berbasis permainan. Memecah pembelajaran ke dalam bagian-bagian kecil yang terkoordinasi. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman. Menumbuhkan sifat ingin terus bertumbuh. Mendorong hubungan pengasuhan yang baik. Menyediakan waktu untuk fokus. Mendorong penalaran reflektif. Menawarkan pujian dan dorongan secara tepat. Memandu anak dalam penemuan topik pembelajaran menarik. Membantu siswa mengoptimalkan kekuatan dan kepribadiannya. Menyediakan tantangan yang tepat dan proporsional. Keterlibatan dan kepedulian penuh dalam pengasuhan. Menunjukkan tujuan pembelajaran secara jernih dengan menggunakan target keterampilan yang jelas. Terlibat langsung bersama siswa.
Bagaimana cara mengajarkan keterampilan 4C? Critical Thinking Beri masukan yang konstruktif. Communication Menciptakan lingkungan kaya bahasa. Creativity Tawarkan kesempatan untuk mencipta dan berinovasi. Menyediakan otonomi dalam menentukan pilihan. Collaboration Menumbuhkan rasa hormat dan toleransi tinggi terhadap orang lain. Menyediakan kesempatan untuk kerja tim.
Bagaimana cara menumbuhkan kualitas karakter? Kepemimpinan Melatih kemampuan negosiasi Mendorong empati Kesadaran sosial dan budaya Menumbuhkan rasa hormat dan toleransi pada orang lain Mendorong empati Menumbuhkan kesadaran diri akan budaya Inisiatif Menyediakan kesempatan belajar berbasis proyek Menumbuhkan rasa percaya diri untuk sukses Menyediakan otonomi dalam memilih Kegigihan Membangun kesempatan untuk belajar dari kesalahan Kemampuan adaptasi Melatih kemampuan memproses emosi Melatih fleksibilitas dan keteraturan Rasa ingin tahu Mendorong pertanyaan dan perkiraan Meyediakan otonomi dalam memilih Menyediakan informasi yang cukup untuk memancing pertanyaan dan inovasi Melatih berhadapan dengan kontradiksi
didiklah dan persiapkanlah generasi penerusmu untuk suatu zaman yang bukan zamanmu, karena mereka akan hidup pada suatu zaman yang bukan lagi zamanmu (Ali bin Abi Thalib)
Terima Kasih