Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 Melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah Paparan Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Anak Indonesia Berkarakter

LAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN

Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) SMK

PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

KEBIJAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA MENTRI PENDIDIKAN REPUBLIK INDONEISA

KKN PENCERAHAN BIDANG PENDIDIKAN TERPADU UNTUK SMA/SMA/SEDERAJAT

Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa

VISI, MISI, DAN PROGRAM PRIORITAS SEANDAINYA MENJADI MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Penumbuhan Budi Pekerti

DRAFT AS OF 15/03/2016

PENGUATAN PROGRAM KARAKTER. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Hasil Sidang Komisi I: KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

PERMENDIKBUD NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

BAB I PENDAHULUAN. diketahui bahwa literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan

SURAT EDARAN Nomor: 468/B/SE/2017

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA BERBASIS SEKOLAH

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negar

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

2015 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK MEANS-END ANALYSIS (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STRATEGI MEWUJUDKAN GENERASI EMAS BANGSA

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Document Control Rilis Final 20 Maret 2016 Revisi 1 23 Maret 2016

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 30/2017)

LATAR BELAKANG MASALAH

Bab 2. Kerangka Pendekatan dan Teori

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Astrid Sutrianing Tria, 2014

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL SENIN, 2 MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

PROGRAM DAN ANGGARAN LAYANAN PENDIDIKAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CHAPTER 3 KETERAMPILAN UNTUK ABAD 21 DIAN PERMATASARI KUSUMA DAYU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

PENGANTAR TUGAS PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai suatu organisasi dan lembaga pendidikan dipimpin

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN HOLISTIK SISWA SYAFRIL & YULI IFANA SARI

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, baik dalam mengembangkan pemikiran kritis, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

PERAN PENDIDIK DAN SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK. Oleh : S.Wisni Septiarti, M.Si Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENDUKUNG GERAKAN LITERASI SEKOLAH Oleh: Asmuddin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP

Membangun Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dan Dilandasi Semangat Gotong Royong

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Gerakan Nasional Revolusi Mental

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. lama dicanangkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

RPJMN dan RENSTRA BPOM

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

Transkripsi:

Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 Melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah Paparan Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

The World in 2050 Demographic Resource Demand Climate Change Globalization World is Flat..economic, social, and technological processes that are making the world more interconnected and interdependent Laurence C. Dmith (2011): The World in 2050.

Education shall be directed to the full development of the human personality and to the strengthening of respect for human rights and fundamental freedoms. It shall promote understanding, tolerance and friendship among all nations, racial and religious groups Article 26.2 Universal Declaration of Human Right

Kerangka Strategis Mendikbud

Terbentuknya insan dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dan dilandasi semangat gotong royong. Foto: Leonitem Photowork 2010 leonitem.blogspot.com

Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019 Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong. STRATEGI 1 Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. STRATEGI 2 Peningkatan mutu dan akses Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun. Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan. Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi. STRATEGI 3 Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan. Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah. Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional. Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.

STRATEGI 1 Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. foto: 9 Summers 10 Autumns

foto: pusaka.or.id foto: expat.or.id - ANZA STRATEGI 2 Peningkatan Mutu dan Akses Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun. Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan. Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi.

foto: Save Street Child Surabaya STRATEGI 3 Pengembangan Efektivitas Birokrasi Melalui Tata Kelola dan Pelibatan Publik Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan. Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional. Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.

Penumbuhan Budi Pekerti

Penumbuhan Budi Pekerti Pelaksanaan serangkaian kegiatan non kurikuler di sekolah yang bertujuan untuk menciptakan iklim sekolah menyenangkan bagi seluruh warga sekolah dan menumbuhkan budi pekerti anak bangsa. 01 Intra Kurikuler 02 Ekstra Kurikuler 03 Non Kurikuler Kegiatan & pembiasaan baik, pembentukan budaya sekolah. Seringkali terlewat direncanakan secara awas dan sengaja.

Alur Pembudayaan Contoh: hidup bersih Diajarkan Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor. Dibiasakan Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya. Dilatih konsisten Diarahkan bila tidak dikerjakan, ditegur jika dilanggar. Menjadi kebiasaan Menjadi kebiasaan [tanpa disadari] membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya. Menjadi karakter Suka akan kebersihan dan merasa tidak nyaman melihat sampah tidak pada tempatnya. Menjadi budaya Masyarakat yang berbudaya hidup bersih.

Referensi: Permendikbud 23/2015

Kecakapan Abad 21 CREATIVITY 4C CRITICAL THINKING COMMUNICATION COLLABORATION

Situasi Dunia Pendidikan pada Saat Ini Kelasnya Gurunya Siswanya ABAD ABAD ABAD 19 20 21

KETERAMPILAN ABAD 21

Konteks pendidikan dalam Islam Aqidah Akhlaq Sering terlewat Pendidikan Islam di Indonesia seringkali sangat kuat dalam aqidah dan syariah, namun terlewat dan tak kuat dalam penumbuhan akhlaq. Syariah

Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa 1 2 3 Literasi Dasar Bagaimana siswa menerapkan keterampilan dasar sehari-hari. 1. Literasi membaca 2. Numerasi 3. Literasi sains Kompetensi Bagaimana siswa memecahkan masalah kompleks 7. Berpikir kritis 8. Kreativitas 9. Komunikasi Kualitas Karakter Bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis. 11. Rasa ingin tahu 12. Inisiatif 13. Kegigihan Sumber: World Economic Forum report New Vision for Education: Fostering Social and Emotional Learning Through Technology. 4. Literasi ICT 10. Kolaborasi 14. Kemampuan adaptasi 5. Literasi finansial 15. Kepemimpinan 6. Literasi budaya dan kewarganegaraan 16. Kesadaran sosial dan budaya Q: Guru seperti apa yang dibutuhkan untuk mendidikkan keterampilan abad 21 ini?

Bagaimana mendidikkan keseluruhan keterampilan tersebut? Menggunakan pembelajaran berbasis permainan. Memecah pembelajaran ke dalam bagian-bagian kecil yang terkoordinasi. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman. Menumbuhkan sifat ingin terus bertumbuh. Mendorong hubungan pengasuhan yang baik. Menyediakan waktu untuk fokus. Mendorong penalaran reflektif. Menawarkan pujian dan dorongan secara tepat. Memandu anak dalam penemuan topik pembelajaran menarik. Membantu siswa mengoptimalkan kekuatan dan kepribadiannya. Menyediakan tantangan yang tepat dan proporsional. Keterlibatan dan kepedulian penuh dalam pengasuhan. Menunjukkan tujuan pembelajaran secara jernih dengan menggunakan target keterampilan yang jelas. Terlibat langsung bersama siswa.

Bagaimana cara mengajarkan keterampilan 4C? Critical Thinking Beri masukan yang konstruktif. Communication Menciptakan lingkungan kaya bahasa. Creativity Tawarkan kesempatan untuk mencipta dan berinovasi. Menyediakan otonomi dalam menentukan pilihan. Collaboration Menumbuhkan rasa hormat dan toleransi tinggi terhadap orang lain. Menyediakan kesempatan untuk kerja tim.

Bagaimana cara menumbuhkan kualitas karakter? Kepemimpinan Melatih kemampuan negosiasi Mendorong empati Kesadaran sosial dan budaya Menumbuhkan rasa hormat dan toleransi pada orang lain Mendorong empati Menumbuhkan kesadaran diri akan budaya Inisiatif Menyediakan kesempatan belajar berbasis proyek Menumbuhkan rasa percaya diri untuk sukses Menyediakan otonomi dalam memilih Kegigihan Membangun kesempatan untuk belajar dari kesalahan Kemampuan adaptasi Melatih kemampuan memproses emosi Melatih fleksibilitas dan keteraturan Rasa ingin tahu Mendorong pertanyaan dan perkiraan Meyediakan otonomi dalam memilih Menyediakan informasi yang cukup untuk memancing pertanyaan dan inovasi Melatih berhadapan dengan kontradiksi

didiklah dan persiapkanlah generasi penerusmu untuk suatu zaman yang bukan zamanmu, karena mereka akan hidup pada suatu zaman yang bukan lagi zamanmu (Ali bin Abi Thalib)

Terima Kasih