BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah.

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah. Penting bagi pelaku pedidikan untuk mengurai benang kusut tadi sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi negeri ini. Kualitas pendidikan sangat terkait dengan sistem pendidikan yang diterapkan. Sehingga tidaklah mengherankan jika dari tahun ke tahun terus-menerus dilakukan pembenahan sektor pendidikan menuju tercapainya sistem pendidikan yang ideal. Upaya mencari bentuk- bentuk baru serta penyajian kurikulum yang selalu mengalami pembaruan dalam pembelajaran telah dilakukan sebelumnya seiring dengan perkembangan teknologi, budaya, dan, ilmu psikologi. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 UU No. 20 tahun 2003, Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan pendidikan Nasional tersebut, kurikulum sekolah diharapkan mampu mengantarkan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Yaitu pendidikan harus diorientasikan tidak hanya menciptakan manusia pintar dan terampil tetapi juga 1

2 2 beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan berbudaya (Syafaruddin, 2002: 7). Sedangkan cara untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut adalah dengan memberikan pembelajaran agama terpadu pada peserta didik. Konsep terpadu dalam penelitian ini yaitu mengintegrasikan secara harmonis dan seimbang ilmu umum (kurikulum Kemendiknas) dengan ilmu agama (Kurikulum Kemenag) ditambah muatan lokal dan ekstrakurikuler yang Islami sesuai kesepakatan pihak sekolah (Kurikulum Sekolah Islam Terpadu). Dengan demikian ilmu umum dan agama yang dipadukan secara harmonis dan seimbang diharapkan dapat saling memperkuat keimanan dan ketaqwaan peserta didik. Menurut Karimi (2012: 3), mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan Islam yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan umum, yang disajikan dengan penyajian yang profesional dan selalu mengikuti perkembangan zaman dengan harapan lahir generasi Islami yang cakap dan handal dalam ilmu pengetahuan umum, yang memiliki fondasi kepribadian dan sikap yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Satu konsep yang populer dengan sebutan Sekolah Islam Terpadu. Perkembangan pembelajaran terpadu di Indonesia telah ditandai dengan adanya sekolah-sekolah yang mengusung slogan Sekolah Islam Terpadu. Salah satunya adalah pendidikan di tingkat dasar. Berdirinya Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di berbagai daerah, menjadi fenomena unik dalam dunia pendidikan dasar. Fenomena ini berawal dari adanya kekhawatiran orang tua terhadap masa depan putra-putirnya dengan tantangan dunia global saat ini, sehingga SDIT dinilai sebagai suatu alternatif untuk mengurangi kekhawatiran tersebut. Pendidikan di sekolah dasar merupakan pondasi bagi jenjang pendidikan

3 3 selanjutnya, sekaligus sebagai masa keemasan dalam penanaman nilai-nilai moral. Hal ini yang menjadi salah satu alasan bagi orang tua untuk mempercayakan SDIT sebagai tempat pembelajaran bagi anak-anaknya. Secara umum, adanya asumsi yang terbentuk di masyarakat mengenai terbentuknya karakter yang baik bagi anak-anak mereka melalui berbagai pembiasaan/pembinaan akhlak dan keberhasilan dalam pencapaian materi umum melalui serangkaian inovasi pembelajaran yang ditawarkan oleh sekolah (SDIT) ternyata cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari para peminat (orang tua) yang menyekolahkan anaknya di SDIT tiap tahun terus meningkat, dan mayoritas adalah masyarakat dari golongan ekonomi menengah ke atas. Status keberadaan SDIT sendiri selama ini adalah menginduk pada kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, bukan menginduk pada Kementerian Agama. Hal yang menarik disini adalah secara umum jika sekolah berbasis agama akan menginduk ke Departemen agama. Sementara penggunaan jargon Islam Terpadu sendiri tentunya memiliki konsep khusus yang mendasarinya. Konsep tersebut bisa saja sama dengan buku acuan Depertemen Pendidikan Nasional, namun dapat juga berbeda. Konsep yang dipakai di SDIT Insan Kamil Karanganyar adalah memadukan antara konsep yang diberikan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Konsep dari Sekolah Islam Terpadu yang diwadahi dalam (JSIT) Indonesia. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk menggali lebih mendalam tentang konsep pembelajaran Sekolah Islam Terpadu serta penerapannya menurut buku acuan Depertemen Pendidikan Nasional, pusat Kurikulum, dan SDIT Insan Kamil Karanganyar.

4 4 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Kamil berdiri tahun ajaran 2005/2006. Sekolah ini diselenggarakan dengan berdasarkan konsep one for all, artinya dalam satu atap sekolah peserta didik akan mendapatkan pendidikan umum, pendidikan agama, dan pendidikan keterampilan. Pendidikan umum mengacu pada kurikulum nasional yang telah dikembangkan oleh Kementerian pendidikan nasional. Pendidikan agama menekankan pendidikan akhlak, aqidah, dan ibadah yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, menumbuhkan bi ah solihah di dalam lingkungan sekolah dan qudwah hasanah yang dilakukan oleh seluruh guru dan karyawan. Adapun pendidikan keterampilan dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler yang menyediakan beragam pilihan kegiatan yag seluruhnya mengacu pada konsep keterampilan hidup (life skill). Terdapat beberapa alasan peneliti melakukan penelitian di SDIT Insan Kamil Karanganyar. Sekolah ini merupakan sekolah favorit di daerah Karanganyar. Banyak orang tua yang mengharapkan putra-putrinya dapat belajar di sini. Dalam setiap test masuk sekolah, jumlah pendaftar setiap tahun selalu mengalami kenaikan dan selalu melebihi quota sekolah. SDIT Insan Kamil merupakan salah satu Sekolah Dasar yang memasukkan nilai-nilai agama Islam ke dalam setiap mata pelajaran. Sekolah ini memiliki prestasi yang bagus yang dibuktikan dengan peringkat terbaik dalam Ujian Nasional dan peraih kejuaraan dalam lomba-lomba yang diadakan di dalam kota maupun di luar kota. Sekolah ini memiliki fasilitas belajar yang lengkap seperti perpustakaan, laboratorium komputer, masjid, dan lain lain. Sekolah ini juga menawarkan pembelajaran indoor di dalam kelas dan outdoor seperti belajar di luar kelas atau kunjungan ke lokasi pembelajaran lain di

5 5 luar sekolah. Program pembelajaran sekolah ini menarik dan berbeda dengan sekolah lain seperti mabit, outbond, family day, home stay, welcome party, mutaba ah, ekstra kurikuler, dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tentang evaluasi sistem pembelajaran Islam Terpadu dalam pembentukan karakter dan peningkatan prestasi siswa dengan model CIPP melalui studi kasus di SDIT Insan Kamil Karanganyar. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini dikelompokkan dalam model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang terdiri dari: 1. Bagaimanakah latar belakang berdirinya SDIT Insan Kamil Karanganyar? (Konteks) 2. Bagaimanakan input siswa yang masuk di SDIT Insan Kamil Karanganyar? (Input) 3. Bagaimanakah penerapan sistem pembelajaran Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil Karanganyar dalam rangka pembentukan karakter siswa? (Proses) 4. Bagaimanakah penerapan sistem pembelajaran Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil Karanganyar dalam upaya peningkatan prestasi siswa? (Proses) 5. Bagaimanakah pencapaian hasil belajar siswa (karakter dan prestasi) dari SDIT Insan Kamil Karanganyar? (Produk)

6 6 6. Apa parameter keberhasilan sistem pembelajaran Sekolah Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil Karanganyar? (Produk) C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya SDIT Insan Kamil Karanganyar. 2. Untuk mengetahui input siswa yang masuk di SDIT Insan Kamil Karanganyar. 3. Untuk mengetahui penerapan sistem pembelajaran Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil Karanganyar dalam rangka pembentukan karakter siswa. 4. Untuk mengetahui penerapan sistem pembelajaran Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil Karanganyar dalam upaya peningkatan prestasi siswa. 5. Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa (karakter dan prestasi) dari SDIT Insan Kamil Karanganyar. 6. Untuk mengetahui parameter keberhasilan sistem pembelajaran Sekolah Islam Terpadu di SDIT insan Kamil Karanganyar.

7 7 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikut ini penjabaran dari manfaat teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai konsep Penerapan Sistem Pembelajaran Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil Karanganyar pada khususnya. Sehingga dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam menambah khasanah keilmuan tentang penerapan sistem pembelajaran terpadu. Selain itu, harapannya juga dapat menjadi bahan kajian untuk mendalami lagi tentang konsep pembelajaran terpadu terhadap sekolah-sekolah jenjang SD, SMP, maupun SMA pada umumnya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil Karanganyar khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya. Mengetahui kekurangan maupun kelebihan dari sistem pembelajaran sekolah Islam Terpadu, guna kebaikan dan kemajuan sistem pendidikan sekolah Islam terpadu di SDIT Insan Kamil Karanganyar khususnya. Serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan pendidikan.